Dokumen tersebut membahas tiga dasar pemikiran Wawasan Nusantara yaitu: (1) Dasar geografis dan geostrategis yang menggambarkan konsep Nusantara sebagai kesatuan wilayah kepulauan Indonesia, (2) Dasar sejarah yang menjelaskan perkembangan penentuan batas wilayah perairan Indonesia, (3) Dasar kepentingan nasional untuk menjamin kelangsungan hidup bangsa Indonesia.
2. Halaman 2
Banyak hal yang menjadi Dasar Pemikiran
Wawasan Nusantara dalam hal ini akan
dikemukakan tiga (3) saja yaitu :
1.Dasar Pemikiran Geografis dan Geo
Strategis
2.Dasar Pemikiran Historis
3.Dasar Pemikiran kepentingan Nasional
3. Halaman 3
I. DASAR PEMIKIRAN GEOGRAFIS DAN
GEOSTRATEGIS
a. Keadaan Geografis.
Indonesia sebagai suatu negara yang
terdiri dari ribuan pulau-pulau besar
dan kecil mempunyai wilayah
perairan dikelilingi oleh samudera
Fasifik dan samudera Hindia, dan
diapit oleh Benua Asia dan Benua
Australia
4. Halaman 4
Karena letaknya yang demikian maka
Indonesia dinamakan pula
“NUSANTARA” yang terdiri dari dua
kata yaitu “NUSA” yang berarti Pulau,
dan “ANTARA” yang berarti terletak
antara dua Benua (Asia dan Australia)
dan dua Samudera, Samudera Fasifik
dan Samudera Hindia
5. Halaman 5
Berdasarkan Falsafah Pancasila
Kepulauan Indonesia dipandang
oleh bangsa Indonesia sebagai
satu kesatuan yang utuh, tidak
terpisah-pisahkan antara satu
pulau dengan pulau yang
lainnya.
6. Halaman 6
Cara pandang bangsa
Indonesia tersebut telah
lama dinyatakan dalam
istilah yang dipakai dalam
kehidupan sehari-hari yaitu
“TANAH AIR”
7. Halaman 7
Istilah Tanah Air dipergunakan untuk
menamakan kumpulan pulau-pulau
beserta perairan yang mengelilinginya,
dan Tanah Air ini merupakan tempat
kelahiran, tempat tinggal yang
digunakan sebagai tempat untuk :
menyelenggarakan kehidupan dan
penghidupan serta menjamin
kelangsungan hidup.
8. Halaman 8
Tanah Air yang bentuk wujudnya
demikian diatambah letak
geografisnya diantara dua benua
dan dua samudera memang sangat
tepat untuk dinamakan Nusantara
menjurus kepada empat arah mata
angin
9. Halaman 9
Keempat arah / jurusan tersebut adalah :
Di Utara dan Selatan : Benua - Benua
Di Timur dan Barat : Samudera –
Samdra
Akan membentuk empat arah/jurusan
mata angin dengan Indonesia sebagai titik
pusatnya, atau dengan kata lain Indonesia
terletak pada Posisi Silang
10. Halaman 10
b. Geostrategi Indonesia
Keadaan dan letak negara pada posisi
silang memberikan pengaruh terhadap
segenap kehidupan bangsa, pengaruh
tsb pada satu pihak memang
menguntungkan, ttp pd pihak lain tdk
menguntungkan bahkan mengundang
berbagai bentuk ancaman yg sgt
berbahaya.
11. Halaman 11
Dalam menyusun strategi untuk
menjamin kelangsungan hidupnya,
bangsa Indonesia justeru harus lebih
memperhati-kan dan memperhitungkan
faktor-faktor yang tidak menguntungkan
tsb, sebab jika diteliti lbh jauh posisi
silang Indonesia itu tdk hanya mengenai
fisiknya saja, melainkan juga mengenai
aspek kehidu-pan sosial, yaitu :
12. Halaman 12
a.Demografi (kependudukan) : Antara
daerah yg berpnduduk padat di Utra dan
daerah yg berpenduduk jarang di Selatan
b.Ideologi : Antara Komunisme di Utara dan
Leberalisme di Selatan
c.Politik : Antara Demokrasi Rakyat di Utara
(Asia, daratan bagian Utara) dan
demokrasi Parlementer di Selatan
13. Halaman 13
d. Ekonomi : Antara sistim Ekonomi terpusat
di Utara dan sistem Ekonomi Leberal di
Selatan
g. Budaya : Antara Kebudayaan timur di
utara (Budha/Khong huchu) dan
kebudayaan barat di Selatan
14. Halaman 14
g. Hankam : Antara sistim Pertahanan
Kontinental (kekuatan di darat) di utara
dan sistim Pertahanan Maritim di barat,
Selatan, dan Timur
Posisi silang dengan segala akibatnya,
memaksa kita untuk memilih satu
diantara dua alternatif yaitu :
15. Halaman 15
a.Membiarkan diri secara terus
menerus menjadi obyek lalu lintas
kekuatan-kekuatan dan pengaruh-pengaruh,
serta setiap kali condong
dan mengantungkan diri kepada
kekuatan / pengaruh yang terbesar
dunia.
16. Halaman 16
b. Turut serta mengatur lalu lintas kekuatan-kekuatan
atau pengaruh-pengaruh
tersebut dengan ikut berperan sebagai
subyek.
Alternatif kedua menuntut kemampuan
bangsa Indonesia menciptakan kekuatan
sentrafugal. Kuncinya adalah kemampuan
untuk mengantisipasi pengaruh tersebut.
17. Halaman 17
2. Dasar Pemikiran Historis dan Yuridis
Formal
Undang-Undang Dasar 1945 tdk menentu-kan
batas-batas wilayah RI. Didalam
Pembukaan UUD 1945 hanya tercantum
“Segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indfonesia”
18. Halaman 18
Dengan demikian ketentuan Ordonansi
tahun 1939 tentang batas-batas laut
wilayah masih berlaku. (Teritorialle-Zee
en Maritieme Kringen Ordonantei:
lebar wilayah Hindia Belanda adalah 3
mil di ukur dari garis air terendah
dipantai setiap pulau)
19. Halaman 19
Dalam perkembangan selanjutnya disadari
ketentuan itu sdh tdk sesuai dg
kepentingan Indonesia. Oleh krn itu pada
tanggal 13 Desember 1957 pemerintah
Indonesia mengeluarkan pengumuman
mengenai wilayah perairan Indonesia yg
kemudian dikenal sbg “Deklarasi Juanda”
menetapkan landas kontinen 12 Mil,
selanjutnya disebut “Point to point theory”
20. Halaman 20
Pengumuman Pemerintah itu kemudian
diundangkan didalam UU No. 4 tahun
1960, tgl 18 Februari 1960 (Lembaran
Negara Nomor 22 tahun 1960) dan
dinyatakan sbg Ketetapam MPR tahun 1973,
dan Ketetapan tahun 1978, dan Ketetapan
tahun 1983 sbg “Wawasan Nusantara” dlm
mencapai tujuan Pembangunan
21. Halaman 21
Memang sejak lama yg menjadi persoalan
utama dlm Hukum Laut adalah: Apakah
laut itu dapat dimikliki oleh suatu negara
atau tidak. Untuk menjawab pertanyaan ini
maka perlu diketahui bhw dlm seejarah
Hukum laut Internasional berabad-abad
lamanya terdapat pertentangan antara dua
konsep pokok yaitu :
22. Halaman 22
1. Res Nulius yg menyatakan bhw laut itu
tdk ada yg mempunyainya dan krnnya
dpt diambil dan dimiliki oleh masing-masing
negara.
2. Res Comunis, yg menyatakan bhw laut itu
adalah milik bersama masyarakat dunia
dan krnnya tdak dpt dimiliki oleh masing-masing
negara
23. Halaman 23
Praktek negara-negara sejak zaman purba
sampai kini kelihatannya lbh menunjukkan
bhw laut itu dpt dan memang pernah
dimiliki oleh negara-negara, walaupun
sringkali pemilikan tsb hrs pula
memperhitungkan kepentingan-kepen-tingan
masyarakat dunia dlm bentuk
kebebasan pelayaran dan lain sebagainya
24. Halaman 24
3. DASAR KEPENTINGAN NASIONAL
Berbicara ttg Kepentingan Nasional berarti
membicarakan Tujuan Nasional. Tujuan
nasional itu tlh dirumuskan dlm
Pembukaan UUD 1945 alenia ke 4 atau
istilah populernya dikatakan 3 kerangka.
Kelangsungan hidup adalah unsur yg pokok
dari hidup bagi bgs Indonesia sbg suatu bgs
dan negara yg berdaulat.
25. Halaman 25
Pada tahun 1969 Pemerintah Indonesia
mengeluarkan Pengumuman ttg Landas
Kontinen Indonesia sampai kedalaman laut
200 meter, yang memuat pokok-pokok
sbb :
1. Segala sumber kekayaan alam yg terdapat
dlm landas kontinen Indonesia, adalah
milik eklusif Negara Republik Indonesia.
26. Halaman 26
2. Pemerintah Indonesia bersedia menyele-saikan
garis batas landas kontinen dg
negara-negara tetangga melalui perundi-ngan
3. Jika tdk ada perjanjian garis batas, maka
Landas Kontinen Indonesia adalah suatu
garis yg ditarik ditengah-tengah antara
pulau-pulau terluar Indonesia dan titik
terluar wilayah negara tetangga.
27. Halaman 27
4.Tuntutan (claim) diatas tdk
mempengaruhi sifat dan status perairan
landas kontinen serta udara di atas
perairan itu
Tuntutan melalui Pengumuman Pemerintah
diatas merupakan penerapan pasal 33 ayat
3 UUD 1945 “Bumi dan Air dan kekayaan
alam yg terkandung didalamnya dikuasai
oleh negara dan dipergunakan utk sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat”.
28. Halaman 28
Kalau dibandingkan isi pengumuman
tahun 1957 dan tahun 1969 terlihat
perbedaan mengenai sifat konsep
nusantara. Konsep tahun 1957 merupakan
konsep “Kewilaya-han” , sdg konsep tahun
1969 lbh merupa-kan konsep Politik dan
Ketatanegaraan. Pada tahun 1980 Indonesia
mengumumkan Zona Ekonomi Eklusif
Indonesia (ZEEI) selebar 200 mil dari garis
dasar.
29. Halaman 29
Indonesia mengartikan nusantara sebagai
satu kesatuan wilayah yg utuh, yg batas-batasnya
ditentukan oleh lautan yg
didalamnya diseraki pulau-pulau dan
gugusan pulau-pulau.
Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa :
30. Halaman 30
a. Kedalam, nusantara itu menunjukkan sifat
dan ciri sebagai satu kesatuan wilayah laut
dgn pulau-pulau dan gugusan pulau-pulau
didalamnya, yg unsur-unsurnya merupa-kan
kesatuan yg bulat
b. Keluar, Krn letaknya diatara dua benua
dan dua samudera shg berada
dipersimpangan jalan, menunjukkan sifat
dan ciri sbg Posisi Silang yg memberikan
wujud tersendiri.
31. Halaman 31
Posisi silang itu ternyata memberikan
pengaruh yg sgt besar terhadap kehidupan
sosial bangsa Indonesia yaitu :
1.Posisi silang menyebabkan nusantara
menjadi lintasan pengaruh sosial budaya dr
berbagai penjuru. Karena sikap terbuka bgs
Ind thd pengaruh luar dan kemampuan
adaptasinya yg msh rendah, maka penga-ruh2
itu masuk tanpa saringan
32. Halaman 32
2.Hubungan antara bangsa selalu dilandasi
kepentingan negara masing-masing.
Apabila salah satu negara merasa
kepentingannya terancam maka negara tsb
akan mengambil langkah apa saja utk
membela kepentingann nasionalnya, tdk
peduli apakah langkah itu akan
menimbulkan korban dipihak lain.
33. Halaman 33
Nusantara yg terletak pada posisi silang
itu, secara langsung atau tdk langsunga
akan menerima akibatnya , hal ini akan
meng-ganggu dan merugikan
pembangunan bangsa. Oleh karena itu
bangsa dan negara Indonesia harus dapat
mengantisipasi dan menyelenggarakan
serta dapat menjamin kepentingan
nasionalnya dari pengaruh-pengaruh
tersebut.
34. Halaman 34
Dengan perkataan lain: Indonesia secara
nasional mempunyai cara pandang yg
menyeluruh utk menyelenggarakan dan
menjamin kelangsungan hidup seluruh
rakyat dan negaranya. Cara pandang atau
wawasan yg demikian adalah merupakan
pancaran jiwa Pancasila, cara pandang
Nasional Indonesia atau Wawasan
Nusantara.