SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
WAWASAN NUSANTARA
Disusun oleh:
Alfian Eko Rosyadi

(2302412011)

Azizah

(2101412154)

Atik Afriyani

(3301412113)

Fajar Nurprayogo

(2601412084)

M. Aziz Himawan A

(2303412036)

Novi Devianasari

(2101412089)

Lina Wati

(2501412071)

Rina Novianti

(3301412095)
A. PENGERTIAN WAWASAN NUSANTARA


Hakikat Wawasan Nusantara adalah cara pandang
yang utuh dan menyeluruh dalam lingkup
nusantara demi kepentingan nasional Indonesia.
Jadi, Wawasan Nusantara adalah cara pandang
dan sikap Bangsa Indonesia mengenai diri dan
lingkungannya yang serba beragam dan bernilai
strategis dengan mengutamakan persatuan dengan
tetap menghargai dan menghormati kebhinekaan di
dalam setiap aspek kehidupan nasional untuk
mencapai tujuan nasional Indonesia.
B. PENTINGNYA WAWASAN NUSANTARA BAGI
NEGARA DAN BANGSA INDONESIA








Pentingnya Wawasan Nusantara dapat dilihat dari 2
aspek, yaitu:
1. Aspek Fisik Geografis
Negara Indonesia yang merupakan negara kepulauan
dengan ribuan pulau besar kecil dan jarak antara pusat
dengan daerah yang jauh. Hal itu menyebabkan sering
terjadi persoalan adanya daerah yang ingin
memisahkan diri, terutama daerah yang jauh dari
pemerintah pusat.
2. Aspek Sosio Kultural
Kondisi Sosio Kultural yang beraneka ragam
menyimpan potensi terjadinya konflik. Namun demikian
kenyataan semacam itu menjadikan perhatian semua
pihak agar dapat mempertahankan persatuan dan
kesatuan bangsa
C. WAWASAN NUSANTARA DAN GEOPOLITIK



1. Dasar Pemikiran Historis dan Yuridis Formal :
Perkembangan Konsep Wawasan Nusantara
Di dalam pembukaan UUD 1945 ” segenap bangsa Indonesia
dan seluruh tumpah darah bangsa Indonesia”. Dengan
demikian, ketentuan ordonasi tahun 1939 tentang batas-batas
laut wilayah masih berlaku. Teritorial-Zee en Maritieme
ordonantie 1939 menentukan lebar laut wilayah HindiaBelanda adalh 3 mil diukur dari garis air rendah di pantai
setiap pulau. Namun hal itu jelas mengganggu kepentingan
negara indonesia terutama dari segi keamanan, karena dilaut
bebas kapal-kapal asing dapat masuk-keluar tanpa ada yang
dapat memprsoalkan. Kemudian pada tanggal 13 desember
pemerintah mengeluarkan pengumuman mengenai wilayah
perairan Indonesia yang dikenal sebagai deklarasi juanda,
yang menetapkan lebar laut wilayah indonesia menjadi 12 mil,
lebar tersebut diukur dari garis-garis dasar yang
menghubungkan titik terluar dari pulau terluar dalam wilayah
Indonesia dan selanjutnya kita sebut dengan point to point
theory.





2. Dasar Pemikiran dari Segi Kepentingan Nasional
Sebagai bangsa yang telah menegara, bangsa Indonesia
selalu berusaha mempertahankan kelangsungan
hidupnya. Penyelenggaraan kelangsungan hidup itu
dipandang sebagai suatu kebulatan yang utuh dan
menyeluruh sesuai dengan prinsip kesatuan dan
keseimbangan Pancasila. Penyelenggaraan kelangsungan
hidup sesuai dengan prinsip Pancasila itu merupakan
penyelenggaraan dan jaminan atas kepentingan
Indonesia. Untuk itu diperlukan suatu cara pandang yang
utuh menyeluruh. Cara pandang ini adalh wawasan
nusantara.
Proses akulturasi terjadi berhubungan erat dengan letak
dan keadaan geografis kepulauan Indonesia. Akan tetapi
pengaruh letak dan keadaan geografis itu tidak hanya
berhenti di situ. Laut antara pulau-pulau merupakan pintu
terbuka untuk masuknya segala bentuk ancaman baik
yang langsung maupun yang tidak langsung
membahayakan, yaitu, infiltrasi, penyelundupan, buronan
internasional, lintasan kapal perang, dsb.











3. Batas Wilayah Indonesia
a. Batas Laut Teritorial
Batas laut teritorial ditarik dari sebuah garis dasar, dengan
jarak 12 mill laut ke luar, ke arah lautan bebas, sedangkan
laut yang terletak pada sebelah dalam garis dasar, namanya
laut pedalaman. Garis dasar adalah garis khayal, yang
menghubungkan titik-titik dari ujung-ujung pulau-pulau
kemudian jaraknya tidak boleh melebihi 200 mill.
b.Batas Landas Kontinen
Batas landas kontinen adalah dasar lautan, baik dari segi
geologi maupun segi morfologi, merupakan kelanjutan dari
kontinen atau benuanya. Kewenangan atau hak sebuah
negara dalam wilayah landas kontinen adalah dalam
memanfaatan sumber daya alam terdapat di dalam dan di
bawah wilayah landas kontinen itu. Namun dengan kewajiban
untuk tidak mengganggu lalu-lintas pelayaran damai.
c.Batas Zone Ekonomi Eksklusif (ZEE)
Pada jarak 200 mill dari garis dasar ke arah laut bebas adalah
batas ZEE .
D. LATAR BELAKANG
NUSANTARA










PEMIKIRAN WAWASAN

1. Aspek Kewilayahan Nusantara
Pengaruh geografi merupakan suatu fenomena yang perlu
diperhitungkan, karena Indonesia kaya akan aneka Sumber Daya Alam
(SDA) dan suku bangsa.
2. Aspek Kehidupan
a.Latar Belakang Sosial Budaya
Sosial budaya sebagai salah satu aspek kehidupan nasional ( disamping
politik, ekonomi, dan hankam) adalah faktor dinamik masyarakat yang
memungkinkan hubungan sosial di antara anggota-anggotanya.
Dipahami bahwa proses sosial dalam keseluruhan upaya menjaga
persatuan nasional sangat membutuhkan kesamaan persepsi atau
kesatuan cara pandang diantara segenap masyarakat tentang eksistensi
budaya yang sangat beragam namun memiliki semangat untuk membina
kehidupan bersama secara harmonis, sehingga wawasan kebangsaan
atau wawasan basional Indonesia diwarnai oleh keinginan untuk
menumbuhsuburkn faktor-faktor positif, terwujudnya persatuan dan
kesatuan bangsa serta berusaha untuk mengurangi pengaruh negatif
dari faktor-faktor yang dapat menimbulkan disintegrasi bangsa atau
kalau dapat menghilangkannya.





b.Tinjauan kesejarahan
Sebelum tahun 1900-an perjuangan bangsa Indonesia
masih bersifat kedaerahan, barulah pada tahun 1900-an
mulai muncul nuansa kebangsaan ditandai dengan
lahirnya Boedi Oetomo. Dengan semangat kebangsaan
tersebut melalui perjuangan berikutnya menghasilkan
Proklamasi 17 Agustus 1945, dimana Indonesia mulai
menegara. Proklamasi kemerdekaan harus
dipertahankan dengan semangat persatuan yang
esensinya adalah “mempertahankan persatuan Bangsa
Indonesia dan menjaga kesatuan Wilayah Negara
Republik Indonesia”.
Wawasan Kebangsaan diwarnai pengalaman sejarah
yang menginginkan tidak terulangnya lagi perpecahan
dalam lingkungan bangsa dan negara Indonesia yang
akan melemahkan perjuangan dalam mengisi
kemerdekaan untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan
nasional sebagai hasil kesepakatan bersama, agar
bangsa Indonesia setara dengan bangsa lain.
E. LANDASAN WAWASAN NUSANTARA






1.Landasan Idiil
Landasan idiil Wawasan Nusantara adalah Pancasila.
Hal tersebut dikarenakan Pancasila sebagai dasar
negara, termasuk mendasari keberadaan Wawasan
Nusantara. Pelaksanaan Pancasila dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara antara lain
mensyukuri anugerah konstelasi dan posisi geografi
serta isi dan potensi yang dimiliki oleh wilayah
nusantara.
2.Landasan Konstitusional
Landasan konstitusional Wawasan Nusantara adalah
Undang-Undanga Dasar 1945, karena undang-undang
dasar itulah yang merupakan konstitusi dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
F.UNSUR DASAR WAWASAN NUSANTARA
1. Wadah (Contour)
 Wadah kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara meliputi seluruh wilayah Indonesia yang
memiliki sifat serba nusantara dengan kekayaan
alam dan penduduk serta aneka ragam budaya
ialah bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia. Setelah menegara dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia, bangsa Indonesia
memiliki organisasi kenegaraan yang merupakan
wadah sebagai kegiatan kenegaraan dalam wujud
suprastruktur politik, sedangkan wadah dalamm
kehidupan bermasyarakat adalah sebagai
kelembagaan dalam wujud infrastruktur politik.

2.Isi (Content)
 “Isi” adalah aspirasi bangsa yang berkembang di
masyarakat dan cita-cita serta tujuan nasional yang
terdapat dalam Pembukaan UUD 1945. “Isi”
menyangkut dua hal yang esensial, yakni :
a.Realisasi aspirasi bangsa sebagai kesepakatan
bersama, dan perwujudannya, pencapaian cita-cita
dan tujuan nasional.
b.Persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan
yang meliputi semua aspek kehidupan nasional.


3.Tata Laku (Conduct)
 “Tata Laku” merupakan hasil interaksi antara
“wadah” dan “isi” yang terdiri dari tata laku
bathiniah dan lahiriah.

G. ARAH PANDANG WAWASAN NUSANTARA
1. Arah Pandang Ke Dalam
 Bertujuan menjamin perwujudan persatuan
kesatuan segenap aspek kehidupan nasional, baik
aspek alamiah maupun aspek sosial.
 2. Arah Pandang Ke Luar
 Ditujukan demi terjaminnya kepentingan nasional
dalam dunia yang serba berubah, dan ikut serta
melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan
sosial serta mengembangkan suatu kerjasama dan
saling hormat menghormati.

H.KEDUDUKAN, FUNGSI, DAN TUJUAN WAWASAN
NUSANTARA









1.Kedudukan Wawasan Nusantara
Wawasan Nusantara sebagai Wawasan Nasional bangsa
Indonesia merupakan ajaran yang diyakini kebenarannya oleh
seluruh rakyat dengan tujuan agar tidak terjadi penyesatan dan
penyimpangan dalam rangka mencapai dan mewujudkan citacita dan tujuan nasional, juga dijadikan sebagai landasan visional
dalam menyelenggarakan kehidupan nasional.
2.Fungsi Wawasan Nusantara
Berfungsi sebagai pedoman, motivasi, dorongan serta ramburambu, dalam menentukan segala kebijakan, keputusan,
tindakan dan perbuatan, baik bagi penyelenggara negara di
tingkat pusat dan daerah, maupun bagi seluruh
rakyat/masyarakat Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
3.Tujuan Wawasan Nusantara
Bertujuan mewujudkan nasionalisme yang tinggi di segala
bidang/aspek kehidupan dari rakyat Indonesia yang lebih
mengutamakan kepentingan nasional daripada kepentingan
orang perorangan kelompok, suku bangsa atau daerah.
I. IMPLEMENTASI WAWASAN NUSANTARA











1.Implementasi Wawasan Nusantara dalam Kehidupan Nasional
a.Kehidupan Bidang Politik
Wawasan Nusantara diharapkan dapat menciptakan iklim
penyelenggaraan negara yang sehat dan dinamis. Hal tersebut tampak
dalam wujud pemerintahan yang aspiratif dan terpercaa yang dibangun
sebagai penjelmaan kedaulatan rakyat.
Penyelenggara negara yang sehat dan dinamis bukan hanya
menyangkut penataan kelembagaan negara suprastruktur politik, tetapi
juga secara sinergis dengan pembangunan infrastruktur politik.
Pembangunan infrastruktur politik merupakan wujud tanggung jawab
warga negara Indonesia dalam ikut serta menyelenggarakan negara
sehingga demikian dapat dipenuhilah cita-cita masyarakat. Salah satu
upaya yang dapat dilakukan berupa penataan kehidupan partai-partai
politik.
b.Kehidupan Bidang Ekonomi
Implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan bidang ekonomi
diharapkan akan menciptakan tatanan ekonomi yang benar-benar
menjamin pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran
rakyat secara merata dan adil.
Implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan bidang ekonomi
juga mencerminkan tanggung jawab pengelolaan sumber daya alam
yang memperhatikan kebutuhan masyarakat antar daerah secara timbal
balik.






c.Kehidupan Sosial Budaya
Dalam kehidupan sosial budaya, implementasi Wawasan
Nusantara akan menciptakan sikap batiniah dan lahiriah yang
mengakui, menerima, dan menghormati segala bentuk
perbedaan atau kebhinekaan sebagai kenyataan hidup di
sekitarnya dan sekaligus sebagai karunia dari Sang Pencipta.
Oleh karena itu, Bangsa Indonesiadiharapkan lebih mampu
menciptakan kehidupan masyarakat dan bangsa yang rukun dan
bersatu tanpa membedakan golongan dan status sosialnya.
d.Kehidupan Bidang Pertahanan Keamanan
Implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan pertahanan
dan keamanan diharapkan akan menumbuhkan dan
mengembangkan kesadaran cinta tanah air adan bangsa.
Di samping itu, implementasi Wawasan Nusantara juga dapat
diterapkan ke daam segala pranata sosial yang berlaku di dalam
masyarakat dalam nuansa kebhinekaan sehingga akan tercipta
dinamika kehidupan sosial yang akrab, peduli, toleran, hormat
dan taat pada hukum. Kesemuanya itu menggambarkan, bahwa
Wawasan Nusantara akan mengarahkan warga negara
Indonesia akan sikap, faham, dan semangat kebangsaan yang
tinggi sebagai jati diri Bangsa Indonesia itulah yang disebut
dengan Nasionalisme Indonesia.
2.Implementasi Wawasan Nusantara dalam Hubungan Antara
Negara Indonesia dengan Bangsa-Bangsa Lain Di Dunia
 a.Perhatian pada Daerah Frontier
Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan negara
kepulauan yang terbesar di dunia. Wilayah Indonesia terdiri
atas rangkaian pulau-pulau besar dan kecil sekitar 17.502
buah yang membentang seluas lebih kurang delapan juta kilo
meter persegi. Sesuai dengan posisi geografisnya, Indonesia
memiliki daerah perbatasan berupa perbatasan di darat dan
perbatasan di laut dengan negara-negara tetangga.
Daerah frontier yang terbentuk bersifat dinamis, artinya dapat
bergeser sesuai dengan kadar pengaruh pemerintah terhadap
masyarakat yang bersangkutan.
Pemahaman atas kondisi dan konstelasi Indonesia serta
posisinya di antara negara-negara lain yang realitf lebih maju
dan sejahtera, kesadaran akan kemungkinan terjadinya
daerah frontier harus selalu dihidupkan.

Ada beberapa prinsip kebijaksanaan yang dapat dikembangkan
dalam menguasai munculnya daerah frontier sebagai berikut:
1.Adanya perbaikan sistem sirkulasi di seluruh wilayah negara,
terutama pada daerah-daerah terpencil dan sepanjang daerah
perbatasan negara.
2.Upaya membangun pusat-pusat pertumbuhan di daerah terpencil
atau daerah perbatasan sesuai dengan potensi daerah tersebut.
3.Upaya menjalin kerjasama dalam bidang budaya, ekonomi dan
politik dengan negara tetangga yang berbatasan.






b.Implikasi Hukum Laut Internasional dan Kaitannya dengan
Wawasan Nusantara
Hukum Laut Internasional (HLI) telah mengatur secara internasional
hubungan hak, kewenangan, dan kewajiban negara di atas laut.
Deklarasi Djuanda tahun 1957 merupakan aspirasi bangsa
Indonesia yang menegara dalam wadah Negara Kesatuan Republik
Indonesia ( NKRI ) dalam upaya memperoleh hak dan kewenangan
atas laut dalam wilayah yuridikasi nasional yang sekaligus
berimplikasi terhadap hak dan kewajibannya dalam dunia
internasional.


c.Pemanfaatan Ruang Dirgantara
Ruang dirgantara menurut pemanfaatannya dibagi menjadi
dua bagian, yaitu ruang udara dan ruang antariksa. Ruang
udara merupakan ruang yang berada di atas wilayah suatu
negara dengan batas-batas tertentu. Sedangkan ruang
antariksa merupakan ruang bebas yang berada di atas
ruang udara.
Ruang udara yang berada di atas wilayah suatu negara
dikategorikan sebagai ruang udara nasional. Ruang udara
nasional merupakan bagian wilayah kedaulatan suatu
negara yang pemanfaatannya dikendalikan oleh negara
yang bersangkutan. Adapun bagian ruang antariksa
pemanfaatannya dikendalikan secara internasional dan
tidak boleh dijadikan wilayah yang masuk dalam
kedaulatan suatu negara, termasuk negara yang berada di
bawahnya.
Upaya yang dapat dilakukan Negara Indonesia untuk
memanfaatkan ruang dirgantara di masa-masa
mendatang dapat menggunakan model sebagai berikut :
1.Pemanfaatan ruang dirgantara yang selalu dikaitkan
dengan kepentingan mempertahankan kedaulatan dan
keamanan negara.
2.Pengembangan industri angkutan udara sipil beserta
infra strukturnya yang berdaya saing global.
3.Pengembangan kekuatan penegakan kedaulatan dan
penjamin keamanan di ruang udara nasional.
 Implementasi Wawasan Nusantara dalam format
tersebut diharapkan akan membawa Bangsa dan
Negara Indonesia ke arah semangat INDONESIA BARU
sebagaiman dikobarkan melalui semangat reformasi.

Terima Kasih 

More Related Content

What's hot

Wawasan nusantara sebagai geopolitik indonesia
Wawasan nusantara sebagai geopolitik indonesiaWawasan nusantara sebagai geopolitik indonesia
Wawasan nusantara sebagai geopolitik indonesiaLana Karyatna
 
Makalah Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia
Makalah Hak dan Kewajiban Warga Negara IndonesiaMakalah Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia
Makalah Hak dan Kewajiban Warga Negara IndonesiaDini Audi
 
Strategi Mengatasi Berbagai Ancaman terhadap IPOLEKSOSBUDHANKAM dalam Membang...
Strategi Mengatasi Berbagai Ancaman terhadap IPOLEKSOSBUDHANKAM dalam Membang...Strategi Mengatasi Berbagai Ancaman terhadap IPOLEKSOSBUDHANKAM dalam Membang...
Strategi Mengatasi Berbagai Ancaman terhadap IPOLEKSOSBUDHANKAM dalam Membang...bulan purnama
 
Slide 8 wawasan nusantara
Slide 8 wawasan nusantaraSlide 8 wawasan nusantara
Slide 8 wawasan nusantaraFadzilul idqham
 
Bab iv 1&2.politik dan strategi nasional(pendahuluan dan pengertian)
Bab iv  1&2.politik dan strategi nasional(pendahuluan dan pengertian)Bab iv  1&2.politik dan strategi nasional(pendahuluan dan pengertian)
Bab iv 1&2.politik dan strategi nasional(pendahuluan dan pengertian)natal kristiono
 
Aspek Trigatra dan Pancagatra dalam Wawasan Nusantara
Aspek Trigatra dan Pancagatra dalam Wawasan NusantaraAspek Trigatra dan Pancagatra dalam Wawasan Nusantara
Aspek Trigatra dan Pancagatra dalam Wawasan Nusantarabulan purnama
 
BAB 9 BAGAIMANA URGENSI DAN TANTANGAN KETAHANAN NASIONAL DAN BELA NEGARA BAGI...
BAB 9 BAGAIMANA URGENSI DAN TANTANGAN KETAHANAN NASIONAL DAN BELA NEGARA BAGI...BAB 9 BAGAIMANA URGENSI DAN TANTANGAN KETAHANAN NASIONAL DAN BELA NEGARA BAGI...
BAB 9 BAGAIMANA URGENSI DAN TANTANGAN KETAHANAN NASIONAL DAN BELA NEGARA BAGI...RESISKOM21MFATHURRAH
 
KONSEP DASAR KETAHANAN NASIONAL
KONSEP DASAR KETAHANAN NASIONALKONSEP DASAR KETAHANAN NASIONAL
KONSEP DASAR KETAHANAN NASIONALDadang Solihin
 
2. hak dan kewajiban warga negara
2. hak dan kewajiban warga negara2. hak dan kewajiban warga negara
2. hak dan kewajiban warga negaraMardiah Ahmad
 
Pengakuan dalam Hukum Internasional
Pengakuan dalam Hukum InternasionalPengakuan dalam Hukum Internasional
Pengakuan dalam Hukum InternasionalVallen Hoven
 
Integrasi Nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
Integrasi Nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal IkaIntegrasi Nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
Integrasi Nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ikabulan purnama
 
Ppt Pentingnya Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
Ppt Pentingnya Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)Ppt Pentingnya Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
Ppt Pentingnya Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)Cha-cha Taulanys
 
Ppt pendidikan kewarganegaraan / BAB II BAGAIMANA ESENSI DAN URGENSI IDENTIT...
Ppt pendidikan kewarganegaraan / BAB II  BAGAIMANA ESENSI DAN URGENSI IDENTIT...Ppt pendidikan kewarganegaraan / BAB II  BAGAIMANA ESENSI DAN URGENSI IDENTIT...
Ppt pendidikan kewarganegaraan / BAB II BAGAIMANA ESENSI DAN URGENSI IDENTIT...AngeliaDagang
 
Ancaman, tantangan, hambatan, gangguan
Ancaman, tantangan, hambatan, gangguanAncaman, tantangan, hambatan, gangguan
Ancaman, tantangan, hambatan, gangguanPutri Aisyah
 
Makalah kebudayaan
Makalah kebudayaanMakalah kebudayaan
Makalah kebudayaanPastime.net
 
Integrasi nasional bhineka tunggal ika
Integrasi nasional bhineka tunggal ikaIntegrasi nasional bhineka tunggal ika
Integrasi nasional bhineka tunggal ikaapotek agam farma
 
Hak dan kewajiban warga negara indonesia
Hak dan kewajiban warga negara indonesiaHak dan kewajiban warga negara indonesia
Hak dan kewajiban warga negara indonesiaAhmad Dahlan University
 
6. wawasan nusantara
6. wawasan nusantara6. wawasan nusantara
6. wawasan nusantaraMardiah Ahmad
 

What's hot (20)

Wawasan nusantara sebagai geopolitik indonesia
Wawasan nusantara sebagai geopolitik indonesiaWawasan nusantara sebagai geopolitik indonesia
Wawasan nusantara sebagai geopolitik indonesia
 
Makalah Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia
Makalah Hak dan Kewajiban Warga Negara IndonesiaMakalah Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia
Makalah Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia
 
Strategi Mengatasi Berbagai Ancaman terhadap IPOLEKSOSBUDHANKAM dalam Membang...
Strategi Mengatasi Berbagai Ancaman terhadap IPOLEKSOSBUDHANKAM dalam Membang...Strategi Mengatasi Berbagai Ancaman terhadap IPOLEKSOSBUDHANKAM dalam Membang...
Strategi Mengatasi Berbagai Ancaman terhadap IPOLEKSOSBUDHANKAM dalam Membang...
 
Slide 8 wawasan nusantara
Slide 8 wawasan nusantaraSlide 8 wawasan nusantara
Slide 8 wawasan nusantara
 
Bab iv 1&2.politik dan strategi nasional(pendahuluan dan pengertian)
Bab iv  1&2.politik dan strategi nasional(pendahuluan dan pengertian)Bab iv  1&2.politik dan strategi nasional(pendahuluan dan pengertian)
Bab iv 1&2.politik dan strategi nasional(pendahuluan dan pengertian)
 
Aspek Trigatra dan Pancagatra dalam Wawasan Nusantara
Aspek Trigatra dan Pancagatra dalam Wawasan NusantaraAspek Trigatra dan Pancagatra dalam Wawasan Nusantara
Aspek Trigatra dan Pancagatra dalam Wawasan Nusantara
 
BAB 9 BAGAIMANA URGENSI DAN TANTANGAN KETAHANAN NASIONAL DAN BELA NEGARA BAGI...
BAB 9 BAGAIMANA URGENSI DAN TANTANGAN KETAHANAN NASIONAL DAN BELA NEGARA BAGI...BAB 9 BAGAIMANA URGENSI DAN TANTANGAN KETAHANAN NASIONAL DAN BELA NEGARA BAGI...
BAB 9 BAGAIMANA URGENSI DAN TANTANGAN KETAHANAN NASIONAL DAN BELA NEGARA BAGI...
 
KONSEP DASAR KETAHANAN NASIONAL
KONSEP DASAR KETAHANAN NASIONALKONSEP DASAR KETAHANAN NASIONAL
KONSEP DASAR KETAHANAN NASIONAL
 
2. hak dan kewajiban warga negara
2. hak dan kewajiban warga negara2. hak dan kewajiban warga negara
2. hak dan kewajiban warga negara
 
Pengakuan dalam Hukum Internasional
Pengakuan dalam Hukum InternasionalPengakuan dalam Hukum Internasional
Pengakuan dalam Hukum Internasional
 
Materi kewarganegaraan
Materi kewarganegaraanMateri kewarganegaraan
Materi kewarganegaraan
 
Integrasi Nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
Integrasi Nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal IkaIntegrasi Nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
Integrasi Nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
 
Ppt Pentingnya Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
Ppt Pentingnya Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)Ppt Pentingnya Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
Ppt Pentingnya Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
 
Ppt pendidikan kewarganegaraan / BAB II BAGAIMANA ESENSI DAN URGENSI IDENTIT...
Ppt pendidikan kewarganegaraan / BAB II  BAGAIMANA ESENSI DAN URGENSI IDENTIT...Ppt pendidikan kewarganegaraan / BAB II  BAGAIMANA ESENSI DAN URGENSI IDENTIT...
Ppt pendidikan kewarganegaraan / BAB II BAGAIMANA ESENSI DAN URGENSI IDENTIT...
 
Ancaman, tantangan, hambatan, gangguan
Ancaman, tantangan, hambatan, gangguanAncaman, tantangan, hambatan, gangguan
Ancaman, tantangan, hambatan, gangguan
 
Soal dan Jawaban - ISBD
Soal dan Jawaban - ISBDSoal dan Jawaban - ISBD
Soal dan Jawaban - ISBD
 
Makalah kebudayaan
Makalah kebudayaanMakalah kebudayaan
Makalah kebudayaan
 
Integrasi nasional bhineka tunggal ika
Integrasi nasional bhineka tunggal ikaIntegrasi nasional bhineka tunggal ika
Integrasi nasional bhineka tunggal ika
 
Hak dan kewajiban warga negara indonesia
Hak dan kewajiban warga negara indonesiaHak dan kewajiban warga negara indonesia
Hak dan kewajiban warga negara indonesia
 
6. wawasan nusantara
6. wawasan nusantara6. wawasan nusantara
6. wawasan nusantara
 

Viewers also liked

Pengertian dan latar belakang wawasan nusantara
Pengertian dan latar belakang wawasan nusantaraPengertian dan latar belakang wawasan nusantara
Pengertian dan latar belakang wawasan nusantaraAdora Aline A.
 
Laporan Usulan Teknis , Kecamatan Pasir Penyu, Kabupaten Indragiri Hulu Provi...
Laporan Usulan Teknis , Kecamatan Pasir Penyu, Kabupaten Indragiri Hulu Provi...Laporan Usulan Teknis , Kecamatan Pasir Penyu, Kabupaten Indragiri Hulu Provi...
Laporan Usulan Teknis , Kecamatan Pasir Penyu, Kabupaten Indragiri Hulu Provi...Mailendra Hatake
 
Makalah wawasan nusantara
Makalah wawasan nusantaraMakalah wawasan nusantara
Makalah wawasan nusantaraSantos Tos
 
Hiragana flash cards
Hiragana flash cardsHiragana flash cards
Hiragana flash cardsLora K
 
BSE Pendidikan Kewarganegaraan SMP/MTs Kelas 9
BSE Pendidikan Kewarganegaraan SMP/MTs Kelas 9BSE Pendidikan Kewarganegaraan SMP/MTs Kelas 9
BSE Pendidikan Kewarganegaraan SMP/MTs Kelas 9Moh Hari Rusli
 
Undang-undang No. 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang No...
Undang-undang No. 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang No...Undang-undang No. 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang No...
Undang-undang No. 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang No...Penataan Ruang
 

Viewers also liked (18)

Pengertian dan latar belakang wawasan nusantara
Pengertian dan latar belakang wawasan nusantaraPengertian dan latar belakang wawasan nusantara
Pengertian dan latar belakang wawasan nusantara
 
Pkn ketahanan nasional
Pkn ketahanan nasionalPkn ketahanan nasional
Pkn ketahanan nasional
 
Eng017
Eng017Eng017
Eng017
 
Laporan Usulan Teknis , Kecamatan Pasir Penyu, Kabupaten Indragiri Hulu Provi...
Laporan Usulan Teknis , Kecamatan Pasir Penyu, Kabupaten Indragiri Hulu Provi...Laporan Usulan Teknis , Kecamatan Pasir Penyu, Kabupaten Indragiri Hulu Provi...
Laporan Usulan Teknis , Kecamatan Pasir Penyu, Kabupaten Indragiri Hulu Provi...
 
Wawasan nusantara
Wawasan nusantaraWawasan nusantara
Wawasan nusantara
 
Wawasan nusantara
Wawasan nusantaraWawasan nusantara
Wawasan nusantara
 
Makalah wawasan nusantara
Makalah wawasan nusantaraMakalah wawasan nusantara
Makalah wawasan nusantara
 
Hiragana flash cards
Hiragana flash cardsHiragana flash cards
Hiragana flash cards
 
cara menulis huruf Katakana
cara menulis huruf Katakanacara menulis huruf Katakana
cara menulis huruf Katakana
 
Latar Belakang Wawasan Nusantara
Latar Belakang Wawasan NusantaraLatar Belakang Wawasan Nusantara
Latar Belakang Wawasan Nusantara
 
Rpp ppkn x bab 8 1516 8 kali jp
Rpp ppkn x bab 8 1516 8 kali jpRpp ppkn x bab 8 1516 8 kali jp
Rpp ppkn x bab 8 1516 8 kali jp
 
BSE Pendidikan Kewarganegaraan SMP/MTs Kelas 9
BSE Pendidikan Kewarganegaraan SMP/MTs Kelas 9BSE Pendidikan Kewarganegaraan SMP/MTs Kelas 9
BSE Pendidikan Kewarganegaraan SMP/MTs Kelas 9
 
Wawasan Nusantara
Wawasan NusantaraWawasan Nusantara
Wawasan Nusantara
 
Katakana vietnamese
Katakana vietnameseKatakana vietnamese
Katakana vietnamese
 
cara menulis huruf Hiragana
cara menulis huruf Hiraganacara menulis huruf Hiragana
cara menulis huruf Hiragana
 
Undang-undang No. 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang No...
Undang-undang No. 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang No...Undang-undang No. 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang No...
Undang-undang No. 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang No...
 
Tugas makalah wawasan nusantara
Tugas makalah wawasan nusantaraTugas makalah wawasan nusantara
Tugas makalah wawasan nusantara
 
Ppt pkn wawasan nusantara
Ppt pkn wawasan nusantaraPpt pkn wawasan nusantara
Ppt pkn wawasan nusantara
 

Similar to Memperdalam Wawasan Nusantara

Pendidikan Kewarganegaraan -Wawasan Nusantara-
Pendidikan Kewarganegaraan -Wawasan Nusantara-Pendidikan Kewarganegaraan -Wawasan Nusantara-
Pendidikan Kewarganegaraan -Wawasan Nusantara-Dwiayu Citra Putriani
 
Pendidikan Kadeham - Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional
Pendidikan Kadeham - Wawasan Nusantara dan Ketahanan NasionalPendidikan Kadeham - Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional
Pendidikan Kadeham - Wawasan Nusantara dan Ketahanan NasionalRhesa Theodore
 
Materi TWK Geopolitik Indonesia.pptx
Materi TWK Geopolitik Indonesia.pptxMateri TWK Geopolitik Indonesia.pptx
Materi TWK Geopolitik Indonesia.pptxSriRahayuPutriDafris
 
Tugas pendidikan kewarganegaraan 2
Tugas pendidikan kewarganegaraan 2   Tugas pendidikan kewarganegaraan 2
Tugas pendidikan kewarganegaraan 2 Risky Saputra
 
Tugas pendidikan kewarganegaraan 2
Tugas pendidikan kewarganegaraan 2Tugas pendidikan kewarganegaraan 2
Tugas pendidikan kewarganegaraan 2Risky Saputra
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIAWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIAMawarda Nurodanika
 
Wawasan Nusantara
Wawasan Nusantara Wawasan Nusantara
Wawasan Nusantara pjj_kemenkes
 
Wawasan nusantara
Wawasan nusantaraWawasan nusantara
Wawasan nusantarayadimps
 
BAB 7 GEOPOLITIK INDONESIA edit.pptx
BAB 7 GEOPOLITIK INDONESIA edit.pptxBAB 7 GEOPOLITIK INDONESIA edit.pptx
BAB 7 GEOPOLITIK INDONESIA edit.pptxcelvinsinaga2
 
Tugas kewarganegaraan geopolitik dan geostrategi prodi d iii 1 a
Tugas kewarganegaraan geopolitik dan geostrategi prodi d iii 1 aTugas kewarganegaraan geopolitik dan geostrategi prodi d iii 1 a
Tugas kewarganegaraan geopolitik dan geostrategi prodi d iii 1 aandhika perceka
 

Similar to Memperdalam Wawasan Nusantara (20)

Paper kel 3
Paper kel 3Paper kel 3
Paper kel 3
 
Pendidikan Kewarganegaraan -Wawasan Nusantara-
Pendidikan Kewarganegaraan -Wawasan Nusantara-Pendidikan Kewarganegaraan -Wawasan Nusantara-
Pendidikan Kewarganegaraan -Wawasan Nusantara-
 
Geopolitikfix2
Geopolitikfix2Geopolitikfix2
Geopolitikfix2
 
Pendidikan Kadeham - Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional
Pendidikan Kadeham - Wawasan Nusantara dan Ketahanan NasionalPendidikan Kadeham - Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional
Pendidikan Kadeham - Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional
 
Makalah kuli ah
Makalah kuli ahMakalah kuli ah
Makalah kuli ah
 
Wawasan nusantara-bagian-2
Wawasan nusantara-bagian-2Wawasan nusantara-bagian-2
Wawasan nusantara-bagian-2
 
Materi TWK Geopolitik Indonesia.pptx
Materi TWK Geopolitik Indonesia.pptxMateri TWK Geopolitik Indonesia.pptx
Materi TWK Geopolitik Indonesia.pptx
 
Tugas pendidikan kewarganegaraan 2
Tugas pendidikan kewarganegaraan 2   Tugas pendidikan kewarganegaraan 2
Tugas pendidikan kewarganegaraan 2
 
Tugas pendidikan kewarganegaraan 2
Tugas pendidikan kewarganegaraan 2Tugas pendidikan kewarganegaraan 2
Tugas pendidikan kewarganegaraan 2
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIAWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA
 
Geopolitikkkkk
GeopolitikkkkkGeopolitikkkkk
Geopolitikkkkk
 
Geopolitik
GeopolitikGeopolitik
Geopolitik
 
Wawasan nusantara
Wawasan nusantaraWawasan nusantara
Wawasan nusantara
 
3 kb 2 modul 3
3 kb 2 modul 33 kb 2 modul 3
3 kb 2 modul 3
 
Modul 3 kwn kb 2
Modul 3 kwn kb 2Modul 3 kwn kb 2
Modul 3 kwn kb 2
 
Wawasan Nusantara
Wawasan Nusantara Wawasan Nusantara
Wawasan Nusantara
 
Wawasan nusantara
Wawasan nusantaraWawasan nusantara
Wawasan nusantara
 
BAB 7 GEOPOLITIK INDONESIA edit.pptx
BAB 7 GEOPOLITIK INDONESIA edit.pptxBAB 7 GEOPOLITIK INDONESIA edit.pptx
BAB 7 GEOPOLITIK INDONESIA edit.pptx
 
Tugas kewarganegaraan geopolitik dan geostrategi prodi d iii 1 a
Tugas kewarganegaraan geopolitik dan geostrategi prodi d iii 1 aTugas kewarganegaraan geopolitik dan geostrategi prodi d iii 1 a
Tugas kewarganegaraan geopolitik dan geostrategi prodi d iii 1 a
 
Geopolitik
GeopolitikGeopolitik
Geopolitik
 

Recently uploaded

demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 

Recently uploaded (20)

demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 

Memperdalam Wawasan Nusantara

  • 1. WAWASAN NUSANTARA Disusun oleh: Alfian Eko Rosyadi (2302412011) Azizah (2101412154) Atik Afriyani (3301412113) Fajar Nurprayogo (2601412084) M. Aziz Himawan A (2303412036) Novi Devianasari (2101412089) Lina Wati (2501412071) Rina Novianti (3301412095)
  • 2. A. PENGERTIAN WAWASAN NUSANTARA  Hakikat Wawasan Nusantara adalah cara pandang yang utuh dan menyeluruh dalam lingkup nusantara demi kepentingan nasional Indonesia. Jadi, Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap Bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dengan tetap menghargai dan menghormati kebhinekaan di dalam setiap aspek kehidupan nasional untuk mencapai tujuan nasional Indonesia.
  • 3. B. PENTINGNYA WAWASAN NUSANTARA BAGI NEGARA DAN BANGSA INDONESIA      Pentingnya Wawasan Nusantara dapat dilihat dari 2 aspek, yaitu: 1. Aspek Fisik Geografis Negara Indonesia yang merupakan negara kepulauan dengan ribuan pulau besar kecil dan jarak antara pusat dengan daerah yang jauh. Hal itu menyebabkan sering terjadi persoalan adanya daerah yang ingin memisahkan diri, terutama daerah yang jauh dari pemerintah pusat. 2. Aspek Sosio Kultural Kondisi Sosio Kultural yang beraneka ragam menyimpan potensi terjadinya konflik. Namun demikian kenyataan semacam itu menjadikan perhatian semua pihak agar dapat mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa
  • 4. C. WAWASAN NUSANTARA DAN GEOPOLITIK   1. Dasar Pemikiran Historis dan Yuridis Formal : Perkembangan Konsep Wawasan Nusantara Di dalam pembukaan UUD 1945 ” segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah bangsa Indonesia”. Dengan demikian, ketentuan ordonasi tahun 1939 tentang batas-batas laut wilayah masih berlaku. Teritorial-Zee en Maritieme ordonantie 1939 menentukan lebar laut wilayah HindiaBelanda adalh 3 mil diukur dari garis air rendah di pantai setiap pulau. Namun hal itu jelas mengganggu kepentingan negara indonesia terutama dari segi keamanan, karena dilaut bebas kapal-kapal asing dapat masuk-keluar tanpa ada yang dapat memprsoalkan. Kemudian pada tanggal 13 desember pemerintah mengeluarkan pengumuman mengenai wilayah perairan Indonesia yang dikenal sebagai deklarasi juanda, yang menetapkan lebar laut wilayah indonesia menjadi 12 mil, lebar tersebut diukur dari garis-garis dasar yang menghubungkan titik terluar dari pulau terluar dalam wilayah Indonesia dan selanjutnya kita sebut dengan point to point theory.
  • 5.    2. Dasar Pemikiran dari Segi Kepentingan Nasional Sebagai bangsa yang telah menegara, bangsa Indonesia selalu berusaha mempertahankan kelangsungan hidupnya. Penyelenggaraan kelangsungan hidup itu dipandang sebagai suatu kebulatan yang utuh dan menyeluruh sesuai dengan prinsip kesatuan dan keseimbangan Pancasila. Penyelenggaraan kelangsungan hidup sesuai dengan prinsip Pancasila itu merupakan penyelenggaraan dan jaminan atas kepentingan Indonesia. Untuk itu diperlukan suatu cara pandang yang utuh menyeluruh. Cara pandang ini adalh wawasan nusantara. Proses akulturasi terjadi berhubungan erat dengan letak dan keadaan geografis kepulauan Indonesia. Akan tetapi pengaruh letak dan keadaan geografis itu tidak hanya berhenti di situ. Laut antara pulau-pulau merupakan pintu terbuka untuk masuknya segala bentuk ancaman baik yang langsung maupun yang tidak langsung membahayakan, yaitu, infiltrasi, penyelundupan, buronan internasional, lintasan kapal perang, dsb.
  • 6.        3. Batas Wilayah Indonesia a. Batas Laut Teritorial Batas laut teritorial ditarik dari sebuah garis dasar, dengan jarak 12 mill laut ke luar, ke arah lautan bebas, sedangkan laut yang terletak pada sebelah dalam garis dasar, namanya laut pedalaman. Garis dasar adalah garis khayal, yang menghubungkan titik-titik dari ujung-ujung pulau-pulau kemudian jaraknya tidak boleh melebihi 200 mill. b.Batas Landas Kontinen Batas landas kontinen adalah dasar lautan, baik dari segi geologi maupun segi morfologi, merupakan kelanjutan dari kontinen atau benuanya. Kewenangan atau hak sebuah negara dalam wilayah landas kontinen adalah dalam memanfaatan sumber daya alam terdapat di dalam dan di bawah wilayah landas kontinen itu. Namun dengan kewajiban untuk tidak mengganggu lalu-lintas pelayaran damai. c.Batas Zone Ekonomi Eksklusif (ZEE) Pada jarak 200 mill dari garis dasar ke arah laut bebas adalah batas ZEE .
  • 7. D. LATAR BELAKANG NUSANTARA       PEMIKIRAN WAWASAN 1. Aspek Kewilayahan Nusantara Pengaruh geografi merupakan suatu fenomena yang perlu diperhitungkan, karena Indonesia kaya akan aneka Sumber Daya Alam (SDA) dan suku bangsa. 2. Aspek Kehidupan a.Latar Belakang Sosial Budaya Sosial budaya sebagai salah satu aspek kehidupan nasional ( disamping politik, ekonomi, dan hankam) adalah faktor dinamik masyarakat yang memungkinkan hubungan sosial di antara anggota-anggotanya. Dipahami bahwa proses sosial dalam keseluruhan upaya menjaga persatuan nasional sangat membutuhkan kesamaan persepsi atau kesatuan cara pandang diantara segenap masyarakat tentang eksistensi budaya yang sangat beragam namun memiliki semangat untuk membina kehidupan bersama secara harmonis, sehingga wawasan kebangsaan atau wawasan basional Indonesia diwarnai oleh keinginan untuk menumbuhsuburkn faktor-faktor positif, terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa serta berusaha untuk mengurangi pengaruh negatif dari faktor-faktor yang dapat menimbulkan disintegrasi bangsa atau kalau dapat menghilangkannya.
  • 8.    b.Tinjauan kesejarahan Sebelum tahun 1900-an perjuangan bangsa Indonesia masih bersifat kedaerahan, barulah pada tahun 1900-an mulai muncul nuansa kebangsaan ditandai dengan lahirnya Boedi Oetomo. Dengan semangat kebangsaan tersebut melalui perjuangan berikutnya menghasilkan Proklamasi 17 Agustus 1945, dimana Indonesia mulai menegara. Proklamasi kemerdekaan harus dipertahankan dengan semangat persatuan yang esensinya adalah “mempertahankan persatuan Bangsa Indonesia dan menjaga kesatuan Wilayah Negara Republik Indonesia”. Wawasan Kebangsaan diwarnai pengalaman sejarah yang menginginkan tidak terulangnya lagi perpecahan dalam lingkungan bangsa dan negara Indonesia yang akan melemahkan perjuangan dalam mengisi kemerdekaan untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional sebagai hasil kesepakatan bersama, agar bangsa Indonesia setara dengan bangsa lain.
  • 9. E. LANDASAN WAWASAN NUSANTARA     1.Landasan Idiil Landasan idiil Wawasan Nusantara adalah Pancasila. Hal tersebut dikarenakan Pancasila sebagai dasar negara, termasuk mendasari keberadaan Wawasan Nusantara. Pelaksanaan Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara antara lain mensyukuri anugerah konstelasi dan posisi geografi serta isi dan potensi yang dimiliki oleh wilayah nusantara. 2.Landasan Konstitusional Landasan konstitusional Wawasan Nusantara adalah Undang-Undanga Dasar 1945, karena undang-undang dasar itulah yang merupakan konstitusi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
  • 10. F.UNSUR DASAR WAWASAN NUSANTARA 1. Wadah (Contour)  Wadah kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara meliputi seluruh wilayah Indonesia yang memiliki sifat serba nusantara dengan kekayaan alam dan penduduk serta aneka ragam budaya ialah bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Setelah menegara dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, bangsa Indonesia memiliki organisasi kenegaraan yang merupakan wadah sebagai kegiatan kenegaraan dalam wujud suprastruktur politik, sedangkan wadah dalamm kehidupan bermasyarakat adalah sebagai kelembagaan dalam wujud infrastruktur politik. 
  • 11. 2.Isi (Content)  “Isi” adalah aspirasi bangsa yang berkembang di masyarakat dan cita-cita serta tujuan nasional yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945. “Isi” menyangkut dua hal yang esensial, yakni : a.Realisasi aspirasi bangsa sebagai kesepakatan bersama, dan perwujudannya, pencapaian cita-cita dan tujuan nasional. b.Persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan yang meliputi semua aspek kehidupan nasional.  3.Tata Laku (Conduct)  “Tata Laku” merupakan hasil interaksi antara “wadah” dan “isi” yang terdiri dari tata laku bathiniah dan lahiriah. 
  • 12. G. ARAH PANDANG WAWASAN NUSANTARA 1. Arah Pandang Ke Dalam  Bertujuan menjamin perwujudan persatuan kesatuan segenap aspek kehidupan nasional, baik aspek alamiah maupun aspek sosial.  2. Arah Pandang Ke Luar  Ditujukan demi terjaminnya kepentingan nasional dalam dunia yang serba berubah, dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial serta mengembangkan suatu kerjasama dan saling hormat menghormati. 
  • 13. H.KEDUDUKAN, FUNGSI, DAN TUJUAN WAWASAN NUSANTARA       1.Kedudukan Wawasan Nusantara Wawasan Nusantara sebagai Wawasan Nasional bangsa Indonesia merupakan ajaran yang diyakini kebenarannya oleh seluruh rakyat dengan tujuan agar tidak terjadi penyesatan dan penyimpangan dalam rangka mencapai dan mewujudkan citacita dan tujuan nasional, juga dijadikan sebagai landasan visional dalam menyelenggarakan kehidupan nasional. 2.Fungsi Wawasan Nusantara Berfungsi sebagai pedoman, motivasi, dorongan serta ramburambu, dalam menentukan segala kebijakan, keputusan, tindakan dan perbuatan, baik bagi penyelenggara negara di tingkat pusat dan daerah, maupun bagi seluruh rakyat/masyarakat Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. 3.Tujuan Wawasan Nusantara Bertujuan mewujudkan nasionalisme yang tinggi di segala bidang/aspek kehidupan dari rakyat Indonesia yang lebih mengutamakan kepentingan nasional daripada kepentingan orang perorangan kelompok, suku bangsa atau daerah.
  • 14. I. IMPLEMENTASI WAWASAN NUSANTARA        1.Implementasi Wawasan Nusantara dalam Kehidupan Nasional a.Kehidupan Bidang Politik Wawasan Nusantara diharapkan dapat menciptakan iklim penyelenggaraan negara yang sehat dan dinamis. Hal tersebut tampak dalam wujud pemerintahan yang aspiratif dan terpercaa yang dibangun sebagai penjelmaan kedaulatan rakyat. Penyelenggara negara yang sehat dan dinamis bukan hanya menyangkut penataan kelembagaan negara suprastruktur politik, tetapi juga secara sinergis dengan pembangunan infrastruktur politik. Pembangunan infrastruktur politik merupakan wujud tanggung jawab warga negara Indonesia dalam ikut serta menyelenggarakan negara sehingga demikian dapat dipenuhilah cita-cita masyarakat. Salah satu upaya yang dapat dilakukan berupa penataan kehidupan partai-partai politik. b.Kehidupan Bidang Ekonomi Implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan bidang ekonomi diharapkan akan menciptakan tatanan ekonomi yang benar-benar menjamin pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara merata dan adil. Implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan bidang ekonomi juga mencerminkan tanggung jawab pengelolaan sumber daya alam yang memperhatikan kebutuhan masyarakat antar daerah secara timbal balik.
  • 15.     c.Kehidupan Sosial Budaya Dalam kehidupan sosial budaya, implementasi Wawasan Nusantara akan menciptakan sikap batiniah dan lahiriah yang mengakui, menerima, dan menghormati segala bentuk perbedaan atau kebhinekaan sebagai kenyataan hidup di sekitarnya dan sekaligus sebagai karunia dari Sang Pencipta. Oleh karena itu, Bangsa Indonesiadiharapkan lebih mampu menciptakan kehidupan masyarakat dan bangsa yang rukun dan bersatu tanpa membedakan golongan dan status sosialnya. d.Kehidupan Bidang Pertahanan Keamanan Implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan pertahanan dan keamanan diharapkan akan menumbuhkan dan mengembangkan kesadaran cinta tanah air adan bangsa. Di samping itu, implementasi Wawasan Nusantara juga dapat diterapkan ke daam segala pranata sosial yang berlaku di dalam masyarakat dalam nuansa kebhinekaan sehingga akan tercipta dinamika kehidupan sosial yang akrab, peduli, toleran, hormat dan taat pada hukum. Kesemuanya itu menggambarkan, bahwa Wawasan Nusantara akan mengarahkan warga negara Indonesia akan sikap, faham, dan semangat kebangsaan yang tinggi sebagai jati diri Bangsa Indonesia itulah yang disebut dengan Nasionalisme Indonesia.
  • 16. 2.Implementasi Wawasan Nusantara dalam Hubungan Antara Negara Indonesia dengan Bangsa-Bangsa Lain Di Dunia  a.Perhatian pada Daerah Frontier Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan negara kepulauan yang terbesar di dunia. Wilayah Indonesia terdiri atas rangkaian pulau-pulau besar dan kecil sekitar 17.502 buah yang membentang seluas lebih kurang delapan juta kilo meter persegi. Sesuai dengan posisi geografisnya, Indonesia memiliki daerah perbatasan berupa perbatasan di darat dan perbatasan di laut dengan negara-negara tetangga. Daerah frontier yang terbentuk bersifat dinamis, artinya dapat bergeser sesuai dengan kadar pengaruh pemerintah terhadap masyarakat yang bersangkutan. Pemahaman atas kondisi dan konstelasi Indonesia serta posisinya di antara negara-negara lain yang realitf lebih maju dan sejahtera, kesadaran akan kemungkinan terjadinya daerah frontier harus selalu dihidupkan. 
  • 17. Ada beberapa prinsip kebijaksanaan yang dapat dikembangkan dalam menguasai munculnya daerah frontier sebagai berikut: 1.Adanya perbaikan sistem sirkulasi di seluruh wilayah negara, terutama pada daerah-daerah terpencil dan sepanjang daerah perbatasan negara. 2.Upaya membangun pusat-pusat pertumbuhan di daerah terpencil atau daerah perbatasan sesuai dengan potensi daerah tersebut. 3.Upaya menjalin kerjasama dalam bidang budaya, ekonomi dan politik dengan negara tetangga yang berbatasan.    b.Implikasi Hukum Laut Internasional dan Kaitannya dengan Wawasan Nusantara Hukum Laut Internasional (HLI) telah mengatur secara internasional hubungan hak, kewenangan, dan kewajiban negara di atas laut. Deklarasi Djuanda tahun 1957 merupakan aspirasi bangsa Indonesia yang menegara dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ) dalam upaya memperoleh hak dan kewenangan atas laut dalam wilayah yuridikasi nasional yang sekaligus berimplikasi terhadap hak dan kewajibannya dalam dunia internasional.
  • 18.  c.Pemanfaatan Ruang Dirgantara Ruang dirgantara menurut pemanfaatannya dibagi menjadi dua bagian, yaitu ruang udara dan ruang antariksa. Ruang udara merupakan ruang yang berada di atas wilayah suatu negara dengan batas-batas tertentu. Sedangkan ruang antariksa merupakan ruang bebas yang berada di atas ruang udara. Ruang udara yang berada di atas wilayah suatu negara dikategorikan sebagai ruang udara nasional. Ruang udara nasional merupakan bagian wilayah kedaulatan suatu negara yang pemanfaatannya dikendalikan oleh negara yang bersangkutan. Adapun bagian ruang antariksa pemanfaatannya dikendalikan secara internasional dan tidak boleh dijadikan wilayah yang masuk dalam kedaulatan suatu negara, termasuk negara yang berada di bawahnya.
  • 19. Upaya yang dapat dilakukan Negara Indonesia untuk memanfaatkan ruang dirgantara di masa-masa mendatang dapat menggunakan model sebagai berikut : 1.Pemanfaatan ruang dirgantara yang selalu dikaitkan dengan kepentingan mempertahankan kedaulatan dan keamanan negara. 2.Pengembangan industri angkutan udara sipil beserta infra strukturnya yang berdaya saing global. 3.Pengembangan kekuatan penegakan kedaulatan dan penjamin keamanan di ruang udara nasional.  Implementasi Wawasan Nusantara dalam format tersebut diharapkan akan membawa Bangsa dan Negara Indonesia ke arah semangat INDONESIA BARU sebagaiman dikobarkan melalui semangat reformasi. 