SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
Download to read offline
Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan 4 (3) 2015
© Indonesian Food Technologists
	
  
108
Artikel Penelitian
Analisis Nilai Tambah Agroindustri Chips Jagung
(Analysis of Added Value of Corn Chips Agro-industry)
Syamsul Rahman
Fakultas Pertanian, Universitas Islam Makassar, Makassar
*Korespondensi dengan penulis (syamrah_uim@yahoo.com)
Artikel ini dikirim pada tanggal 20 Maret 2015 dan dinyatakan diterima tanggal 5 April 2015. Artikel ini juga dipublikasi secara online melalui
www.journal.ift.or.id
Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang diperbanyak untuk tujuan komersial.
Diproduksi oleh Indonesian Food Technologists® ©2015 (www.ift.or.id)
Abstrak
Jagung dapat diolah menjadi berbagai produk baik untuk makanan pokok atau makanan selingan atau
kudapan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis nilai tambah dari agroindustri chips
jagung sebagai salah satu produk hasil pertanian berbasis pedesaan. Penelitian ini dilaksanakan di Kelompok
Wanita Tani Angggrek di Desa Kaloling Kecamatan Gantarangkeke Kabupaten Bantaeng. Penentuan obyek
penelitian ditentukan secara sengaja (purposive sampling) mengingat Kelompok ini mempunyai kegiatan di bidang
pengolahan hasil pertanian (agroindustri), terutama pengolahan jagung pipilan menjadi chips jagung. Metode
analisis yang digunakan adalah untuk mengukur tingkat keuntungan yang dihasilkan dari agroindustri chips jagung,
dihitung dengan menggunakan rumus pendapatan. Sedangkan untuk mengetahui nilai tambah yang dihasilkan dari
agroindustri chips jagung digunakan rumus analisis nilai tambah. Selanjutnya, untuk mengetahui proses
pengolahan (agroindustri) chips jagung dan kendala yang dihadapi kelompok usaha ini digunakan analisis
deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa agroindustri chips jagung memberikan keuntungan sebesar Rp
3.657.215. Sedangkan nilai tambah yang tercipta dari agroindustri chips jagung sebesar Rp 7.698, dengan imbalan
tenaga kerja sebesar Rp 3.405 dan keuntungan sebesar Rp 4.294 dalam tiga kali proses produksi. Hal ini
mengindikasikan bahwa agroindustri chips jagung dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani yang
berskala rumah tangga (home industry).
Kata kunci: agroindustri, chips, jagung, nilai tambah
Abstract
Corn can be processed into various products both for staple foods or snack. The study aims to describe and
analyze the added value of corn chips agro-industry as one of the rural-based agricultural products. The study was
conducted at Kaloling Village Gantarangkeke District Regency of Bantaeng. Determination of the research object
specified intentionally (purposive sampling) because Women Farmers Group of Anggrek has main activities in the
processing of agricultural products (agro-industry) especially maize processing into corn chips. Analytical methods
were used to measure the level of benefits arising from the agro-industry corn chips. Determination of the added
value used formula added value analysis. Determination of processing of corn chips agro-industry and constraints
faced by business groups used descriptive analysis. The results showed that corn chips agro-industry provided a
profit of Rp. 3,657.215, while the added value from corn chips agro-industry was Rp. 7.698 with fee for labor was
Rp. 3,405 and a profit was Rp. 4,294 within three times of production process. This indicated that the agro-
industrial corn chips could increase farmers' income and welfare of the household scale (home industry).
Keywords : agro-industry, chips, corn, added value
Pendahuluan
Indonesia merupakan negara agraris yang luas
lahan pertaniannya mencapai 107 juta hektar, dari total
luas daratan Indonesia yang mencapai 192 juta hektar.
Dari luas lahan pertanian tersebut, luas lahan jagung
sekitar 3,35 juta hektar pada tahun 2004, dan mampu
menghasilkan jagung sebanyak 11,22 juta ton (Hambali
et al.,2006). Jagung sebagai bahan pangan pokok
mempunyai nilai gizi yang cukup baik, selain
kandungan karbohidratnya mencapai 63,60 persen juga
mengandung lemak dengan asam lemak tak jenuh
yang cukup tinggi, protein 7,90 persen, mineral dan
vitamin termasuk kandungan vitamin A yang tinggi (440
SI) dibanding jenis biji-biji lainnya (Ahmadi, 2009).
Namun potensi produksi dan kandungan gizi jagung
sebesar dan sebaik itu belum dimanfaatkan secara
optimal (Mahendradatta dan Tawali, 2008). Salah satu
cara meningkatkan nilai tambah produk jagung adalah
dengan mengolahnya menjadi berbagai macam produk
olahan jagung (agroindustri). Agroindustri itu sendiri
adalah suatu usaha untuk menciptakan suatu produk
olahan dalam bentuk barang jadi maupun barang
setengah jadi yang bahan baku utamanya merupakan
produk pertanian (Soeharjono, 2001). Dengan kata lain,
agroindustri merupakan suatu kegiatan industri yang
memproses bahan baku pertanian menjadi bentuk lain
yang lebih menarik dan memberikan nilai tambah serta
dapat menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat
(Soekartawi, 1996).
Agroindustri penting dilakukan dalam rangka
meningkatkan nilai tambah, terutama pada saat
produksi melimpah dan harga produk rendah, juga
untuk produk yang rusak atau bermutu rendah, maka
disinilah saat yang tepat untuk mengolahnya lebih
Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan 4 (3) 2015
© Indonesian Food Technologists
	
  
109
lanjut. Menurut Jumadi (2008) jagung dapat diolah
menjadi berbagai produk olahan. Salah satu hasil
olahan jagung yang disukai banyak konsumen adalah
chips jagung atau kripik jagung (Mangunwidjaja, 2003).
Proses pengolahan produk ini cukup sederhana
sehingga berpeluang diadopsi oleh masyarakat
pedesaan, terutama wanita tani sebagai industri rumah
tangga (home industry).
Kegiatan agroindustri dinilai dapat meningkatkan
nilai tambah. Nilai tambah yang diperoleh adalah selisih
antara nilai komoditas yang mendapat perlakuan pada
tahap tertentu dengan nilai pengorbanan yang
digunakan selama proses produksi berlangsung
(Langitan,1994).Selanjutnya, nilai tambah menunjukkan
balas jasa untuk modal, tenaga kerja, manajemen
perusahaan. Menurut Langitan (1994) salah satu
kegunaan menghitung nilai tambah adalah untuk
mengukur besarnya jasa terhadap pemilik faktor
produksi. Hakikatnya nilai tambah merupakan nilai
produksi dengan bahan baku dan bahan penunjang
yang dipergunakan dalam proses produksi. Dengan
demikian, nilai tambah dapat ditulis secara matematis
sebagai berikut :
Nilai tambah = f { K, B, T, U, H, h, L },
dimana
K = kapasitas produksi
B = bahan baku yang digunakan
T = tenaga kerja yang diperlukan
U = upah tenaga kerja
H = harga output
h = harga bahan baku
L = nilai input lain
dari hasil perhitungan menggunakan rumus tersebut,
maka didapat keterangan sebagai berikut :
a. Perkiraan nilai tambah (Rp)
b. Rasio nilai tambah terhadap nilai produk yang
dihasilkan (%)
c. Imbalan bagi tenaga kerja (Rp)
d. Rasio imbalan tenaga kerja terhadap nilai
tambah (%)
e. Perkiraan keuntungan yang diperoleh (Rp)
f. Rasio keuntungan terhadap nilai tambah, untuk
mendapatkan nilai tingkat keuntungan yang
diperoleh (%)
Melihat potensi yang dimiliki oleh komoditas
jagung untuk dijadikan berbagai macam produk olahan
dalam rangka meningkatkan pendapatan masyarakat
pedesaan, maka tujuan penelitian ini adalah
mendeskripsikan proses pengolahan (agroindustri)
jagung pipilan menjadi chips jagung dan menganalisis
nilai tambah dari agroindustri chips jagung pada skala
industri rumah tangga (home industry).
Metode Penelitian
Penelitian dilakukan di Kelompok Wanita Tani
Anggrek yang terletak di Desa Kaloling Kecamatan
Gantarang Keke Kabupaten Bantaeng Provinsi
Sulawesi Selatan. Pemilihan tempat ini dilakukan
secara purposive, karena kelompok ini kegiatan
utamanya bergerak di bidang pengolahan hasil
pertanian (agroindustri) khususnya agroindustri chips
jagung (kripik jagung). Penelitian ini dilaksanakan pada
Februari – April 2014.
Pengambilan Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data primer dan data sekunder. Data primer
diperoleh dengan cara; observasi dan interview, yaitu
wawancara langsung dengan pengelola dan pekerja
dengan cara melakukan peninjauan langsung pada
obyek penelitian dan menggunakan kuisioner sesuai
kebutuhan yang telah dipersiapkan sebelumnya.
Sedangkan data sekunder diperoleh dari instansi terkait
seperti Dinas Pertanian, Badan Ketahanan Pangan dan
Penyuluhan Pertanian, Dinas Perindustrian dan
Perdagangan, serta Biro Pusat Statistik (BPS)
Kabupaten Bantaeng.
Tabel 1. Format Perhitungan Analisis Nilai Tambah
No. Variabel Notasi
1. Hasil produk
(bungkus/hari)
A
2. Bahan baku (kg/hari) B
3. Tenaga kerja (H/hari) C
4. Faktor konversi (1:2) A/B = m
5. Koefisien tenaga kerja
(3:2)
C/B = n
6. Harga produk rata-rata
(Rp/bungkus)
D
7. Upah rata-rata
(Rp/hari)
E
8. Harga bahan baku
(Rp/kg)
F
9. Sumbangan input lain
(Rp/kg)
*
G
10. Nilai produk (4x6)
(Rp/bungkus)
m x D = K
11. a. Nilai tambah (10 – 8
– 9 ) (Rp/bungkus)
b. Rasio nilai tambah
(11a/10) (%)
K - F – G = I
I/K% = h%
12. a. Imbalan tenaga
kerja (5x7)
(Rp/bungkus)
b. Bagian tenaga kerja
(12a/11) (%)
n x K = p
p/I% = q%
13. a. Keuntungan (11a –
12a)
**
b. Tingkat keuntungan
(13a/11a) (%)
I – p = r
r/I= s%
Keterangan:
*
bahan penolong,
**
imbalan bagi modal dan
manajemen. Sumber: Langitan (1994)
Analisis Data
Metode analisis yang digunakan adalah untuk
mengukur tingkat keuntungan yang dihasilkan dari
agroindustri chips jagung, dihitung dengan
menggunakan rumus pendapatan yaitu menggunakan
langkah-langkah sebagai berikut; a) Biaya total (TC =
TVC + TFC), b) Penerimaan (TR = P x Q) dan c)
Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan 4 (3) 2015
© Indonesian Food Technologists
	
  
110
Keuntungan ( = TR – TC). Sedangkan untuk
mengetahui nilai tambah yang dihasilkan dari
agroindustri chips jagung digunakan rumus analisis nilai
tambah sebagaimana tampak pada Tabel 1.
Selanjutnya, untuk mengetahui proses
pengolahan (agroindustri) chips jagung dan kendala
yang dihadapi kelompok usaha ini digunakan analisis
deskriptif.
Hasil dan Pembahasan
Proses Pengolahan Chips Jagung
Tahapan proses pengolahan atau pembuatan
chips jagung dalam satu kali proses produksi seperti
ditunjukkan pada diagram alir (flow chart) (Gambar 1).
Anonim (2007) menjelaskan tahapan proses
pengolahan jagung pipilan menjadi chips jagung
sebagai berikut ; Pertama, menimbang seluruh bahan
baku dan bahan tambahan (penolong) yang akan
digunakan. Kedua, membuat larutan kapur dengan
mencampur 250 g kapur sirih ke dalam 25 liter air,
bagian yang kasar di buang. Ketiga, larutan diaduk
kemudian ditambahkan ditambahkan 250 g garam dan
3 sendok makan minyak goreng. Keempat, masukkan
jagung ke dalam larutan tersebut dan rebus sampai
mendidih, kemudian 2 jam setelah mendidih dihentikan,
kemudian diangkat.
	
  
Gambar 1. Flow chart pengolahan chips jagung
Selanjutnya tahapan kelima, jagung direndam
dalam air kapur selama 12 jam dan sering diaduk.
Keenam, membuang air rendaman jagung kemudian
mencucinya beberapa kali minimal 5 kali sampai jagung
bersih dari kapur, lalu ditiriskan pada wadah yang telah
disediakan. Ketuju, menambahkan bawang putih 150 g
dan 15 g merica halus pada jagung yang telah
ditiriskan. Kedelapan, menggiling jagung dan bumbu
sampai liat dan halus menggunakan alat penggiling
daging.
Kemudian tahapan kesembilan, yaitu membuat
adonan menjadi lembaran tipis-tipis dengan ketebalan 1
mm dengan penggilas/penggiling bambu atau kayu.
Lalu dijemur sebentar sampai setengah kering agar
rekatnnya cukup kuat lalu memotongnya dengan
ukuran 2 x 2 cm, atau setelah menjadi lembaran tipis
langsung dipotong sesuai ukuran yang diinginkan.
Kesepuluh, menjemur lembaran tipis-tipis jagung
hingga kadar air 8% atau sudah muda dipatahkan.
Kesebelas, menggoreng chips dengan minyak panas
dengan suhu 170
o
C selama 15 detik, kemudian
ditiriskan. Keduabelas, pada suhu chips masih hangat
ditaburi bahan perasa kemudian diratakan, dan tahapan
ketigabelas setelah dingin, chips kemudian dikemas
dengan kemasan plastik yang telah disiapkan.
Analisa Biaya dan Pendapatan
Dalam satu proses produksi banyak sekali biaya-
biaya yang harus dikeluarkan, demikian halnya dengan
agroindustri chips jagung. Agroindustri ini memerlukan
berbagai biaya dalam proses produksinya, yang mana
biaya-biaya ini dapat dibedakan menjadi dua yaitu
biaya tetap dan biaya variabel. Besar kecilnya biaya
yang dikeluarkan tiap unit kegiatan berbeda-beda
tergantung cara pengalokasian, produktivitas, dan
besarnya produksi (Muljadi, 1995).
Hasil analisa data diperoleh biaya variabel (TVC)
sebesar Rp 2.718.000 dan biaya tetap (TFC) sebesar
Rp 824.785 sehingga total cost dalam proses
pengolahan chips jagung sebesar Rp 3.542.785 yang
merupakan hasil penambahan 2 komponen biaya yaitu
biaya variabel dan biaya tetap sebesar Rp 124.785. Hal
ini berarti selama 1 bulan terjadi 24 kali proses produksi
dengan mengeluarkan biaya sebesar Rp 3.542.785.
Untuk penerimaan (total revenue) selama 1 bulan
terjadi 24 kali proses produksi pada home industri chips
jagung mendapatkan penerimaan sebesar Rp
7.200.000 yang didapatkan dari harga jual chips
dengan jumlah produksi setiap harinya.
Selanjutnya dari penerimaan selama 1 bulan (Rp
7.200.000) dikurangi dengan total biaya yang
dikeluarkan selama 24 x proses produksi (Rp
3.542.785) maka akan didapatkan keuntungan usaha
sebesar Rp 3.657.215. Dilihat dari skala industri yang
tergolong industri rumah tangga (home industry), maka
dapat dikatakan bahwa usaha chips jagung sangat
menguntungkan untuk terus dikembangkan ke depan.
Analisis Nilai Tambah Chips Jagung
Analisis nilai tambah agroindustri chips jagung
untuk satu kali proses produksi di peroleh hasil
sebanyak 300 bungkus. Untuk menghasilkan produk
sebanyak itu dibutuhkan bahan baku jagung pipilan
sebanyak 5 kg dengan harga Rp 1.700/kg, kapur sirih
250 g dengan harga Rp 500, bawang putih 15 g dengan
harga Rp 1.500, garam 250 g dengan harga Rp 500,
merica sebanyak 15 g harga Rp 500, minyak tanah 1,5
liter dengan harga Rp 3.000, minyak goreng 1,5 liter
harga Rp 8.000, kemasan plastik 250 pak harga Rp
100/pak, bahan perasa 3 pak dengan harga Rp
1.500/pak, dan air 0,5 m
3
dengan taksiran harga Rp
1.500/m
3
.
Harga per 1 bungkus chips jagung adalah Rp
1.000, dalam agroindustri chips jagung tersebut
Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan 4 (3) 2015
© Indonesian Food Technologists
	
  
111
melibatkan tenaga kerja 2 orang untuk membantu
proses produksi. Koefisiaen tenaga kerja sebesar
0,227. Nilai ini menunjukkan bahwa untuk melakukan
proses produksi 100 kg bahan baku diperlukan 20 hari
kerja. Faktor konversi di dapatkan dari perbandingan
antara hasil produksi dengan jumlah bahan baku yang
digunakan dalam setiap kali proses produksi yaitu
sebesar 33,998. Dengan harga chips jagung rata-rata
Rp 1.000, maka didapatkan nilai produk sebesar Rp
33,998. Sumbangan input lain walaupun hanya sebagai
bahan tambahan, tetapi mutlak digunakan yaitu
sebesar Rp 7.500. Bahan input lain yang digunakan
adalah bahan kapur sirih, bawang putih, merica, bahan
perasa, garam, dan air.
Nilai tambah yang didapatkan dari agroindustri
chips jagung adalah Rp 7.698 dengan rasio nilai
tambah sebesar 22,6 persen. Rasio nilai tambah
terhadap nilai produk sebesar 22,6 persen diperoleh
dari pengurangan harga bahan baku dengan
sumbangan input lain mengandung imbalan terhadap
tenaga kerja langsung dan keuntungan yaitu imbalan
bagi modal dan manajemen. Imbalan tenaga kerja
langsung sebesar Rp 3.405 yaitu sebesar 44,23
persen. Prosentase ini lebih besar dibandingkan
dengan prosentase imbalan bagi modal dan
manajemen. Sehingga prosentase keuntungan dari
agroindustri chips jagung terhadap nilai produk sebesar
55,76 persen. Jika dilihat secara keseluruhan, distribusi
nilai tambah terhadap tenaga kerja langsung adalah
cukup besar.
Kesimpulan
Penerimaan selama satu bulan untuk 24 kali
proses produksi sebesar Rp 7.200.000 dikurangi
dengan total biaya sebesar Rp 3.904.785 sehingga
didapatkan keuntungan usaha sebesar Rp 3.657.215.
Dilihat dari skala industri, agroindustri chips jagung
menguntungkan dan tergolong sebagai industri rumah
tangga (home industry). Sedangkan nilai tambah yang
tercipta pada agroindustri chips jagung sebesar Rp
7.698 dengan imbalan tenaga kerja Rp 3.405 dan
keuntungan sebesar Rp 4.294 setiap kali proses
produksi.
Daftar Pustaka
Ahmadi, 2009. Pelatihan Pengolahan Aneka Chips,
Kripik, Kerupuk, Stik dan Olahan Pangan lain.
Materi Pelatihan disampaikan dalam rangka
Program Nasioaal Pemberdayaan Masyakat
Pedesaa di Kabupaten Bantaeng.
Anonim, 2007. Pengolahan Produk dengan Bahan
Baku Jagung Pipilan. Materi Pelatihan dan
Pendampingan Masyarakat. Lembaga Bali
Cemerlang Indoguna. Kuta Bali.
Hambali et al, 2006. Membuat Aneka Olahan Jagung.
Penebar Swadaya Jakarta. Cet I.
Jumadi, 2008. Pengkajian Teknologi Pengolahan Tortila
Jagung. Buletin Teknik Pertanian. Vol 13 No. 2
Hal 73- 74.
Langitan, 1994. Analisis Nilai Tambah Produk Minuman
Segar Susu Kedelai. Jurusan Sosial Ekonomi
Pertanian IPB Bogor.
Mahendradatta dan Tawali, 2008. Jagung dan
Diversifikasi Produk Olahannya. Masagene
Press. Pusat Kajian Makanan Tradisional
Universitas Hasanuddin Makassar.
Mangunwidjaja, 2003. Teknologi dan Diversifikasi
Pengolahan Jagung. Makalah Temu Usaha
Perusahaan Jagung. Direktorat Jendral Industri
Kimia, Agro dan Hasil Hutan. Departemen
Perindustrian dan Perdagangan RI, Bandar
Lampung.
Muljadi, 1995. Evaluasi Proyek. Liberty Yokyakarta.
Soekartawi, 1996. Agroindustri. Raja Grafindo Persada,
Jakarta.
Soeharjono, 2001. Konsep dan Ruang Lingkup
Agroindustri. Kumpulan Makalah Agribisnis
Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian IPB, Bogor.

More Related Content

What's hot

Laporan praktikum acara 5 pay
Laporan praktikum acara 5 payLaporan praktikum acara 5 pay
Laporan praktikum acara 5 payNilna Arohmah
 
7021 11946-1-sm
7021 11946-1-sm7021 11946-1-sm
7021 11946-1-smRfie Lei
 
Agrobisnis&agroindustri.ppt -bahan kuliah pip 6--------
Agrobisnis&agroindustri.ppt -bahan kuliah  pip  6--------Agrobisnis&agroindustri.ppt -bahan kuliah  pip  6--------
Agrobisnis&agroindustri.ppt -bahan kuliah pip 6--------Imo Priyanto
 
Analisis optimalisasi usahatani ternak kambing dengan tanaman ketela rambat edit
Analisis optimalisasi usahatani ternak kambing dengan tanaman ketela rambat editAnalisis optimalisasi usahatani ternak kambing dengan tanaman ketela rambat edit
Analisis optimalisasi usahatani ternak kambing dengan tanaman ketela rambat editBBPP_Batu
 
Ppt peran argoindustri dalam pembangunan ekonomi
Ppt peran argoindustri dalam pembangunan ekonomi Ppt peran argoindustri dalam pembangunan ekonomi
Ppt peran argoindustri dalam pembangunan ekonomi Putri Suwarno
 
Pengembangan alat dan mesin pertanian
Pengembangan alat dan mesin pertanianPengembangan alat dan mesin pertanian
Pengembangan alat dan mesin pertanianMuhammad Saddam
 
1. definisi dan arti penting agroindustri
1. definisi dan arti penting  agroindustri1. definisi dan arti penting  agroindustri
1. definisi dan arti penting agroindustriUniversity of Brawijaya
 
Manajemen usaha pelayanan jasa alat mesin
Manajemen usaha pelayanan jasa alat mesinManajemen usaha pelayanan jasa alat mesin
Manajemen usaha pelayanan jasa alat mesinKhairul Amri
 
Pola pengembangan kelembagaan upja untuk menunjang
Pola pengembangan kelembagaan upja untuk menunjangPola pengembangan kelembagaan upja untuk menunjang
Pola pengembangan kelembagaan upja untuk menunjangKhairul Amri
 
Agrobisnis&agroindustri.ppt -bahan kuliah pip 6--------
Agrobisnis&agroindustri.ppt -bahan kuliah  pip  6--------Agrobisnis&agroindustri.ppt -bahan kuliah  pip  6--------
Agrobisnis&agroindustri.ppt -bahan kuliah pip 6--------Imo Priyanto
 
Portable Mesin Pemotong Kentang Otomatis Dengan Mekanikme Crank-Slider dan Fp...
Portable Mesin Pemotong Kentang Otomatis Dengan Mekanikme Crank-Slider dan Fp...Portable Mesin Pemotong Kentang Otomatis Dengan Mekanikme Crank-Slider dan Fp...
Portable Mesin Pemotong Kentang Otomatis Dengan Mekanikme Crank-Slider dan Fp...Hamid Abdillah
 

What's hot (20)

Laporan praktikum acara 5 pay
Laporan praktikum acara 5 payLaporan praktikum acara 5 pay
Laporan praktikum acara 5 pay
 
7021 11946-1-sm
7021 11946-1-sm7021 11946-1-sm
7021 11946-1-sm
 
makalah pertanian
makalah pertanianmakalah pertanian
makalah pertanian
 
Agrobisnis&agroindustri.ppt -bahan kuliah pip 6--------
Agrobisnis&agroindustri.ppt -bahan kuliah  pip  6--------Agrobisnis&agroindustri.ppt -bahan kuliah  pip  6--------
Agrobisnis&agroindustri.ppt -bahan kuliah pip 6--------
 
Analisis optimalisasi usahatani ternak kambing dengan tanaman ketela rambat edit
Analisis optimalisasi usahatani ternak kambing dengan tanaman ketela rambat editAnalisis optimalisasi usahatani ternak kambing dengan tanaman ketela rambat edit
Analisis optimalisasi usahatani ternak kambing dengan tanaman ketela rambat edit
 
Ppt peran argoindustri dalam pembangunan ekonomi
Ppt peran argoindustri dalam pembangunan ekonomi Ppt peran argoindustri dalam pembangunan ekonomi
Ppt peran argoindustri dalam pembangunan ekonomi
 
22 35-1-sm
22 35-1-sm22 35-1-sm
22 35-1-sm
 
Agroindustri
Agroindustri  Agroindustri
Agroindustri
 
Pengembangan alat dan mesin pertanian
Pengembangan alat dan mesin pertanianPengembangan alat dan mesin pertanian
Pengembangan alat dan mesin pertanian
 
1. definisi dan arti penting agroindustri
1. definisi dan arti penting  agroindustri1. definisi dan arti penting  agroindustri
1. definisi dan arti penting agroindustri
 
Upja alsintan
Upja alsintanUpja alsintan
Upja alsintan
 
Manajemen usaha pelayanan jasa alat mesin
Manajemen usaha pelayanan jasa alat mesinManajemen usaha pelayanan jasa alat mesin
Manajemen usaha pelayanan jasa alat mesin
 
Rdhp pendampingan kwsn jagung 2018
Rdhp pendampingan kwsn jagung  2018Rdhp pendampingan kwsn jagung  2018
Rdhp pendampingan kwsn jagung 2018
 
Pola pengembangan kelembagaan upja untuk menunjang
Pola pengembangan kelembagaan upja untuk menunjangPola pengembangan kelembagaan upja untuk menunjang
Pola pengembangan kelembagaan upja untuk menunjang
 
Agrobisnis&agroindustri.ppt -bahan kuliah pip 6--------
Agrobisnis&agroindustri.ppt -bahan kuliah  pip  6--------Agrobisnis&agroindustri.ppt -bahan kuliah  pip  6--------
Agrobisnis&agroindustri.ppt -bahan kuliah pip 6--------
 
31157 65000-1-pb
31157 65000-1-pb31157 65000-1-pb
31157 65000-1-pb
 
Agroindustri
AgroindustriAgroindustri
Agroindustri
 
Rdhp bioindustri pasut
Rdhp bioindustri pasutRdhp bioindustri pasut
Rdhp bioindustri pasut
 
Portable Mesin Pemotong Kentang Otomatis Dengan Mekanikme Crank-Slider dan Fp...
Portable Mesin Pemotong Kentang Otomatis Dengan Mekanikme Crank-Slider dan Fp...Portable Mesin Pemotong Kentang Otomatis Dengan Mekanikme Crank-Slider dan Fp...
Portable Mesin Pemotong Kentang Otomatis Dengan Mekanikme Crank-Slider dan Fp...
 
Pengantar ilmu pertanian kel
Pengantar ilmu pertanian kelPengantar ilmu pertanian kel
Pengantar ilmu pertanian kel
 

Similar to 43108111 analisis nilai tambah agroindustri chips jagung

Analisis faktor pendapatan pembibitan cabe di kec pujon
Analisis faktor pendapatan pembibitan cabe di kec pujonAnalisis faktor pendapatan pembibitan cabe di kec pujon
Analisis faktor pendapatan pembibitan cabe di kec pujonBBPP_Batu
 
PROPOSAL USAHA PENGOLAHAN SAGU.pptx
PROPOSAL USAHA PENGOLAHAN SAGU.pptxPROPOSAL USAHA PENGOLAHAN SAGU.pptx
PROPOSAL USAHA PENGOLAHAN SAGU.pptxputri894680
 
analisis ppotensi dan prospek nilam di aceh utara 281019.pptx
analisis ppotensi dan prospek nilam di aceh utara 281019.pptxanalisis ppotensi dan prospek nilam di aceh utara 281019.pptx
analisis ppotensi dan prospek nilam di aceh utara 281019.pptxnuruliadimitha1
 
jurnal_metris,+Journal+manager,+2.Yuswono+Hadi,+Roy+Irawan,+Oesman+Hendra+Kel...
jurnal_metris,+Journal+manager,+2.Yuswono+Hadi,+Roy+Irawan,+Oesman+Hendra+Kel...jurnal_metris,+Journal+manager,+2.Yuswono+Hadi,+Roy+Irawan,+Oesman+Hendra+Kel...
jurnal_metris,+Journal+manager,+2.Yuswono+Hadi,+Roy+Irawan,+Oesman+Hendra+Kel...MeilindaTrisilia2
 
Analisis usaha industri emping melinjo
Analisis usaha industri emping melinjoAnalisis usaha industri emping melinjo
Analisis usaha industri emping melinjoTitan Net
 
Pemanfaatan limbah ampas tahu
Pemanfaatan limbah ampas tahuPemanfaatan limbah ampas tahu
Pemanfaatan limbah ampas tahuLosta Masta
 
Paradigma Pembangunan Pertanian Indonesia
Paradigma Pembangunan Pertanian IndonesiaParadigma Pembangunan Pertanian Indonesia
Paradigma Pembangunan Pertanian IndonesiaRenaYunita2
 
post harvest technology
post harvest technologypost harvest technology
post harvest technologyAmris Siahaan
 
Bio energi berbasis jagung dan pemanfaatan limbahnya
Bio energi berbasis jagung dan pemanfaatan limbahnyaBio energi berbasis jagung dan pemanfaatan limbahnya
Bio energi berbasis jagung dan pemanfaatan limbahnyaBagas Prayitna
 
Bab IV rencana pemasaran
Bab IV rencana pemasaranBab IV rencana pemasaran
Bab IV rencana pemasaranDian Anggita
 
Risma tenti politeknik negeri bengkalis pkmkc
Risma tenti politeknik negeri bengkalis pkmkcRisma tenti politeknik negeri bengkalis pkmkc
Risma tenti politeknik negeri bengkalis pkmkcahmad Engineer
 
Tiens Golden Harvest
Tiens Golden HarvestTiens Golden Harvest
Tiens Golden HarvestHaidarAgung
 
Makalah kewirausahaan terbaru
Makalah kewirausahaan terbaruMakalah kewirausahaan terbaru
Makalah kewirausahaan terbaruVespa Koe
 
Materi Webinar Rantai Pasok_ Imam Santoso.pdf
Materi Webinar Rantai Pasok_ Imam Santoso.pdfMateri Webinar Rantai Pasok_ Imam Santoso.pdf
Materi Webinar Rantai Pasok_ Imam Santoso.pdfAndri946883
 
1-zv2Thh900fnv_bslVdRio9ojEMA3DO2lH0DSVPlzYM.pptx
1-zv2Thh900fnv_bslVdRio9ojEMA3DO2lH0DSVPlzYM.pptx1-zv2Thh900fnv_bslVdRio9ojEMA3DO2lH0DSVPlzYM.pptx
1-zv2Thh900fnv_bslVdRio9ojEMA3DO2lH0DSVPlzYM.pptxichannudin1
 
EVALUASI SISTEM DAN PENGELOLAAN PENDEDERAN IKAN KERAPU.pdf
EVALUASI SISTEM DAN PENGELOLAAN PENDEDERAN IKAN KERAPU.pdfEVALUASI SISTEM DAN PENGELOLAAN PENDEDERAN IKAN KERAPU.pdf
EVALUASI SISTEM DAN PENGELOLAAN PENDEDERAN IKAN KERAPU.pdfWiwin Kusuma Atmaja Putra
 
AT Modul 6 kb 3
AT Modul 6 kb 3AT Modul 6 kb 3
AT Modul 6 kb 3PPGhybrid3
 

Similar to 43108111 analisis nilai tambah agroindustri chips jagung (20)

Analisis faktor pendapatan pembibitan cabe di kec pujon
Analisis faktor pendapatan pembibitan cabe di kec pujonAnalisis faktor pendapatan pembibitan cabe di kec pujon
Analisis faktor pendapatan pembibitan cabe di kec pujon
 
PROPOSAL USAHA PENGOLAHAN SAGU.pptx
PROPOSAL USAHA PENGOLAHAN SAGU.pptxPROPOSAL USAHA PENGOLAHAN SAGU.pptx
PROPOSAL USAHA PENGOLAHAN SAGU.pptx
 
analisis ppotensi dan prospek nilam di aceh utara 281019.pptx
analisis ppotensi dan prospek nilam di aceh utara 281019.pptxanalisis ppotensi dan prospek nilam di aceh utara 281019.pptx
analisis ppotensi dan prospek nilam di aceh utara 281019.pptx
 
jurnal_metris,+Journal+manager,+2.Yuswono+Hadi,+Roy+Irawan,+Oesman+Hendra+Kel...
jurnal_metris,+Journal+manager,+2.Yuswono+Hadi,+Roy+Irawan,+Oesman+Hendra+Kel...jurnal_metris,+Journal+manager,+2.Yuswono+Hadi,+Roy+Irawan,+Oesman+Hendra+Kel...
jurnal_metris,+Journal+manager,+2.Yuswono+Hadi,+Roy+Irawan,+Oesman+Hendra+Kel...
 
Analisis usaha industri emping melinjo
Analisis usaha industri emping melinjoAnalisis usaha industri emping melinjo
Analisis usaha industri emping melinjo
 
Pemanfaatan limbah ampas tahu
Pemanfaatan limbah ampas tahuPemanfaatan limbah ampas tahu
Pemanfaatan limbah ampas tahu
 
Paradigma Pembangunan Pertanian Indonesia
Paradigma Pembangunan Pertanian IndonesiaParadigma Pembangunan Pertanian Indonesia
Paradigma Pembangunan Pertanian Indonesia
 
post harvest technology
post harvest technologypost harvest technology
post harvest technology
 
Bio energi berbasis jagung dan pemanfaatan limbahnya
Bio energi berbasis jagung dan pemanfaatan limbahnyaBio energi berbasis jagung dan pemanfaatan limbahnya
Bio energi berbasis jagung dan pemanfaatan limbahnya
 
Bab IV rencana pemasaran
Bab IV rencana pemasaranBab IV rencana pemasaran
Bab IV rencana pemasaran
 
Risma tenti politeknik negeri bengkalis pkmkc
Risma tenti politeknik negeri bengkalis pkmkcRisma tenti politeknik negeri bengkalis pkmkc
Risma tenti politeknik negeri bengkalis pkmkc
 
Tiens Golden Harvest
Tiens Golden HarvestTiens Golden Harvest
Tiens Golden Harvest
 
ppt proposaL AmAr.pptx
ppt proposaL AmAr.pptxppt proposaL AmAr.pptx
ppt proposaL AmAr.pptx
 
Gasohol be 10
Gasohol be 10Gasohol be 10
Gasohol be 10
 
Makalah kewirausahaan terbaru
Makalah kewirausahaan terbaruMakalah kewirausahaan terbaru
Makalah kewirausahaan terbaru
 
Materi Webinar Rantai Pasok_ Imam Santoso.pdf
Materi Webinar Rantai Pasok_ Imam Santoso.pdfMateri Webinar Rantai Pasok_ Imam Santoso.pdf
Materi Webinar Rantai Pasok_ Imam Santoso.pdf
 
1-zv2Thh900fnv_bslVdRio9ojEMA3DO2lH0DSVPlzYM.pptx
1-zv2Thh900fnv_bslVdRio9ojEMA3DO2lH0DSVPlzYM.pptx1-zv2Thh900fnv_bslVdRio9ojEMA3DO2lH0DSVPlzYM.pptx
1-zv2Thh900fnv_bslVdRio9ojEMA3DO2lH0DSVPlzYM.pptx
 
EVALUASI SISTEM DAN PENGELOLAAN PENDEDERAN IKAN KERAPU.pdf
EVALUASI SISTEM DAN PENGELOLAAN PENDEDERAN IKAN KERAPU.pdfEVALUASI SISTEM DAN PENGELOLAAN PENDEDERAN IKAN KERAPU.pdf
EVALUASI SISTEM DAN PENGELOLAAN PENDEDERAN IKAN KERAPU.pdf
 
AT Modul 6 kb 3
AT Modul 6 kb 3AT Modul 6 kb 3
AT Modul 6 kb 3
 
Proposal Derivat
Proposal DerivatProposal Derivat
Proposal Derivat
 

Recently uploaded

TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfe-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfIAARD/Bogor, Indonesia
 
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannya
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannyasistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannya
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannyaANTARASATU
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaBtsDaily
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaMateri Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaNikmah Suryandari
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxmagfira271100
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 

Recently uploaded (9)

TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfe-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
 
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannya
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannyasistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannya
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannya
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaMateri Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 

43108111 analisis nilai tambah agroindustri chips jagung

  • 1. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan 4 (3) 2015 © Indonesian Food Technologists   108 Artikel Penelitian Analisis Nilai Tambah Agroindustri Chips Jagung (Analysis of Added Value of Corn Chips Agro-industry) Syamsul Rahman Fakultas Pertanian, Universitas Islam Makassar, Makassar *Korespondensi dengan penulis (syamrah_uim@yahoo.com) Artikel ini dikirim pada tanggal 20 Maret 2015 dan dinyatakan diterima tanggal 5 April 2015. Artikel ini juga dipublikasi secara online melalui www.journal.ift.or.id Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang diperbanyak untuk tujuan komersial. Diproduksi oleh Indonesian Food Technologists® ©2015 (www.ift.or.id) Abstrak Jagung dapat diolah menjadi berbagai produk baik untuk makanan pokok atau makanan selingan atau kudapan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis nilai tambah dari agroindustri chips jagung sebagai salah satu produk hasil pertanian berbasis pedesaan. Penelitian ini dilaksanakan di Kelompok Wanita Tani Angggrek di Desa Kaloling Kecamatan Gantarangkeke Kabupaten Bantaeng. Penentuan obyek penelitian ditentukan secara sengaja (purposive sampling) mengingat Kelompok ini mempunyai kegiatan di bidang pengolahan hasil pertanian (agroindustri), terutama pengolahan jagung pipilan menjadi chips jagung. Metode analisis yang digunakan adalah untuk mengukur tingkat keuntungan yang dihasilkan dari agroindustri chips jagung, dihitung dengan menggunakan rumus pendapatan. Sedangkan untuk mengetahui nilai tambah yang dihasilkan dari agroindustri chips jagung digunakan rumus analisis nilai tambah. Selanjutnya, untuk mengetahui proses pengolahan (agroindustri) chips jagung dan kendala yang dihadapi kelompok usaha ini digunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa agroindustri chips jagung memberikan keuntungan sebesar Rp 3.657.215. Sedangkan nilai tambah yang tercipta dari agroindustri chips jagung sebesar Rp 7.698, dengan imbalan tenaga kerja sebesar Rp 3.405 dan keuntungan sebesar Rp 4.294 dalam tiga kali proses produksi. Hal ini mengindikasikan bahwa agroindustri chips jagung dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani yang berskala rumah tangga (home industry). Kata kunci: agroindustri, chips, jagung, nilai tambah Abstract Corn can be processed into various products both for staple foods or snack. The study aims to describe and analyze the added value of corn chips agro-industry as one of the rural-based agricultural products. The study was conducted at Kaloling Village Gantarangkeke District Regency of Bantaeng. Determination of the research object specified intentionally (purposive sampling) because Women Farmers Group of Anggrek has main activities in the processing of agricultural products (agro-industry) especially maize processing into corn chips. Analytical methods were used to measure the level of benefits arising from the agro-industry corn chips. Determination of the added value used formula added value analysis. Determination of processing of corn chips agro-industry and constraints faced by business groups used descriptive analysis. The results showed that corn chips agro-industry provided a profit of Rp. 3,657.215, while the added value from corn chips agro-industry was Rp. 7.698 with fee for labor was Rp. 3,405 and a profit was Rp. 4,294 within three times of production process. This indicated that the agro- industrial corn chips could increase farmers' income and welfare of the household scale (home industry). Keywords : agro-industry, chips, corn, added value Pendahuluan Indonesia merupakan negara agraris yang luas lahan pertaniannya mencapai 107 juta hektar, dari total luas daratan Indonesia yang mencapai 192 juta hektar. Dari luas lahan pertanian tersebut, luas lahan jagung sekitar 3,35 juta hektar pada tahun 2004, dan mampu menghasilkan jagung sebanyak 11,22 juta ton (Hambali et al.,2006). Jagung sebagai bahan pangan pokok mempunyai nilai gizi yang cukup baik, selain kandungan karbohidratnya mencapai 63,60 persen juga mengandung lemak dengan asam lemak tak jenuh yang cukup tinggi, protein 7,90 persen, mineral dan vitamin termasuk kandungan vitamin A yang tinggi (440 SI) dibanding jenis biji-biji lainnya (Ahmadi, 2009). Namun potensi produksi dan kandungan gizi jagung sebesar dan sebaik itu belum dimanfaatkan secara optimal (Mahendradatta dan Tawali, 2008). Salah satu cara meningkatkan nilai tambah produk jagung adalah dengan mengolahnya menjadi berbagai macam produk olahan jagung (agroindustri). Agroindustri itu sendiri adalah suatu usaha untuk menciptakan suatu produk olahan dalam bentuk barang jadi maupun barang setengah jadi yang bahan baku utamanya merupakan produk pertanian (Soeharjono, 2001). Dengan kata lain, agroindustri merupakan suatu kegiatan industri yang memproses bahan baku pertanian menjadi bentuk lain yang lebih menarik dan memberikan nilai tambah serta dapat menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat (Soekartawi, 1996). Agroindustri penting dilakukan dalam rangka meningkatkan nilai tambah, terutama pada saat produksi melimpah dan harga produk rendah, juga untuk produk yang rusak atau bermutu rendah, maka disinilah saat yang tepat untuk mengolahnya lebih
  • 2. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan 4 (3) 2015 © Indonesian Food Technologists   109 lanjut. Menurut Jumadi (2008) jagung dapat diolah menjadi berbagai produk olahan. Salah satu hasil olahan jagung yang disukai banyak konsumen adalah chips jagung atau kripik jagung (Mangunwidjaja, 2003). Proses pengolahan produk ini cukup sederhana sehingga berpeluang diadopsi oleh masyarakat pedesaan, terutama wanita tani sebagai industri rumah tangga (home industry). Kegiatan agroindustri dinilai dapat meningkatkan nilai tambah. Nilai tambah yang diperoleh adalah selisih antara nilai komoditas yang mendapat perlakuan pada tahap tertentu dengan nilai pengorbanan yang digunakan selama proses produksi berlangsung (Langitan,1994).Selanjutnya, nilai tambah menunjukkan balas jasa untuk modal, tenaga kerja, manajemen perusahaan. Menurut Langitan (1994) salah satu kegunaan menghitung nilai tambah adalah untuk mengukur besarnya jasa terhadap pemilik faktor produksi. Hakikatnya nilai tambah merupakan nilai produksi dengan bahan baku dan bahan penunjang yang dipergunakan dalam proses produksi. Dengan demikian, nilai tambah dapat ditulis secara matematis sebagai berikut : Nilai tambah = f { K, B, T, U, H, h, L }, dimana K = kapasitas produksi B = bahan baku yang digunakan T = tenaga kerja yang diperlukan U = upah tenaga kerja H = harga output h = harga bahan baku L = nilai input lain dari hasil perhitungan menggunakan rumus tersebut, maka didapat keterangan sebagai berikut : a. Perkiraan nilai tambah (Rp) b. Rasio nilai tambah terhadap nilai produk yang dihasilkan (%) c. Imbalan bagi tenaga kerja (Rp) d. Rasio imbalan tenaga kerja terhadap nilai tambah (%) e. Perkiraan keuntungan yang diperoleh (Rp) f. Rasio keuntungan terhadap nilai tambah, untuk mendapatkan nilai tingkat keuntungan yang diperoleh (%) Melihat potensi yang dimiliki oleh komoditas jagung untuk dijadikan berbagai macam produk olahan dalam rangka meningkatkan pendapatan masyarakat pedesaan, maka tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan proses pengolahan (agroindustri) jagung pipilan menjadi chips jagung dan menganalisis nilai tambah dari agroindustri chips jagung pada skala industri rumah tangga (home industry). Metode Penelitian Penelitian dilakukan di Kelompok Wanita Tani Anggrek yang terletak di Desa Kaloling Kecamatan Gantarang Keke Kabupaten Bantaeng Provinsi Sulawesi Selatan. Pemilihan tempat ini dilakukan secara purposive, karena kelompok ini kegiatan utamanya bergerak di bidang pengolahan hasil pertanian (agroindustri) khususnya agroindustri chips jagung (kripik jagung). Penelitian ini dilaksanakan pada Februari – April 2014. Pengambilan Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan cara; observasi dan interview, yaitu wawancara langsung dengan pengelola dan pekerja dengan cara melakukan peninjauan langsung pada obyek penelitian dan menggunakan kuisioner sesuai kebutuhan yang telah dipersiapkan sebelumnya. Sedangkan data sekunder diperoleh dari instansi terkait seperti Dinas Pertanian, Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pertanian, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, serta Biro Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bantaeng. Tabel 1. Format Perhitungan Analisis Nilai Tambah No. Variabel Notasi 1. Hasil produk (bungkus/hari) A 2. Bahan baku (kg/hari) B 3. Tenaga kerja (H/hari) C 4. Faktor konversi (1:2) A/B = m 5. Koefisien tenaga kerja (3:2) C/B = n 6. Harga produk rata-rata (Rp/bungkus) D 7. Upah rata-rata (Rp/hari) E 8. Harga bahan baku (Rp/kg) F 9. Sumbangan input lain (Rp/kg) * G 10. Nilai produk (4x6) (Rp/bungkus) m x D = K 11. a. Nilai tambah (10 – 8 – 9 ) (Rp/bungkus) b. Rasio nilai tambah (11a/10) (%) K - F – G = I I/K% = h% 12. a. Imbalan tenaga kerja (5x7) (Rp/bungkus) b. Bagian tenaga kerja (12a/11) (%) n x K = p p/I% = q% 13. a. Keuntungan (11a – 12a) ** b. Tingkat keuntungan (13a/11a) (%) I – p = r r/I= s% Keterangan: * bahan penolong, ** imbalan bagi modal dan manajemen. Sumber: Langitan (1994) Analisis Data Metode analisis yang digunakan adalah untuk mengukur tingkat keuntungan yang dihasilkan dari agroindustri chips jagung, dihitung dengan menggunakan rumus pendapatan yaitu menggunakan langkah-langkah sebagai berikut; a) Biaya total (TC = TVC + TFC), b) Penerimaan (TR = P x Q) dan c)
  • 3. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan 4 (3) 2015 © Indonesian Food Technologists   110 Keuntungan ( = TR – TC). Sedangkan untuk mengetahui nilai tambah yang dihasilkan dari agroindustri chips jagung digunakan rumus analisis nilai tambah sebagaimana tampak pada Tabel 1. Selanjutnya, untuk mengetahui proses pengolahan (agroindustri) chips jagung dan kendala yang dihadapi kelompok usaha ini digunakan analisis deskriptif. Hasil dan Pembahasan Proses Pengolahan Chips Jagung Tahapan proses pengolahan atau pembuatan chips jagung dalam satu kali proses produksi seperti ditunjukkan pada diagram alir (flow chart) (Gambar 1). Anonim (2007) menjelaskan tahapan proses pengolahan jagung pipilan menjadi chips jagung sebagai berikut ; Pertama, menimbang seluruh bahan baku dan bahan tambahan (penolong) yang akan digunakan. Kedua, membuat larutan kapur dengan mencampur 250 g kapur sirih ke dalam 25 liter air, bagian yang kasar di buang. Ketiga, larutan diaduk kemudian ditambahkan ditambahkan 250 g garam dan 3 sendok makan minyak goreng. Keempat, masukkan jagung ke dalam larutan tersebut dan rebus sampai mendidih, kemudian 2 jam setelah mendidih dihentikan, kemudian diangkat.   Gambar 1. Flow chart pengolahan chips jagung Selanjutnya tahapan kelima, jagung direndam dalam air kapur selama 12 jam dan sering diaduk. Keenam, membuang air rendaman jagung kemudian mencucinya beberapa kali minimal 5 kali sampai jagung bersih dari kapur, lalu ditiriskan pada wadah yang telah disediakan. Ketuju, menambahkan bawang putih 150 g dan 15 g merica halus pada jagung yang telah ditiriskan. Kedelapan, menggiling jagung dan bumbu sampai liat dan halus menggunakan alat penggiling daging. Kemudian tahapan kesembilan, yaitu membuat adonan menjadi lembaran tipis-tipis dengan ketebalan 1 mm dengan penggilas/penggiling bambu atau kayu. Lalu dijemur sebentar sampai setengah kering agar rekatnnya cukup kuat lalu memotongnya dengan ukuran 2 x 2 cm, atau setelah menjadi lembaran tipis langsung dipotong sesuai ukuran yang diinginkan. Kesepuluh, menjemur lembaran tipis-tipis jagung hingga kadar air 8% atau sudah muda dipatahkan. Kesebelas, menggoreng chips dengan minyak panas dengan suhu 170 o C selama 15 detik, kemudian ditiriskan. Keduabelas, pada suhu chips masih hangat ditaburi bahan perasa kemudian diratakan, dan tahapan ketigabelas setelah dingin, chips kemudian dikemas dengan kemasan plastik yang telah disiapkan. Analisa Biaya dan Pendapatan Dalam satu proses produksi banyak sekali biaya- biaya yang harus dikeluarkan, demikian halnya dengan agroindustri chips jagung. Agroindustri ini memerlukan berbagai biaya dalam proses produksinya, yang mana biaya-biaya ini dapat dibedakan menjadi dua yaitu biaya tetap dan biaya variabel. Besar kecilnya biaya yang dikeluarkan tiap unit kegiatan berbeda-beda tergantung cara pengalokasian, produktivitas, dan besarnya produksi (Muljadi, 1995). Hasil analisa data diperoleh biaya variabel (TVC) sebesar Rp 2.718.000 dan biaya tetap (TFC) sebesar Rp 824.785 sehingga total cost dalam proses pengolahan chips jagung sebesar Rp 3.542.785 yang merupakan hasil penambahan 2 komponen biaya yaitu biaya variabel dan biaya tetap sebesar Rp 124.785. Hal ini berarti selama 1 bulan terjadi 24 kali proses produksi dengan mengeluarkan biaya sebesar Rp 3.542.785. Untuk penerimaan (total revenue) selama 1 bulan terjadi 24 kali proses produksi pada home industri chips jagung mendapatkan penerimaan sebesar Rp 7.200.000 yang didapatkan dari harga jual chips dengan jumlah produksi setiap harinya. Selanjutnya dari penerimaan selama 1 bulan (Rp 7.200.000) dikurangi dengan total biaya yang dikeluarkan selama 24 x proses produksi (Rp 3.542.785) maka akan didapatkan keuntungan usaha sebesar Rp 3.657.215. Dilihat dari skala industri yang tergolong industri rumah tangga (home industry), maka dapat dikatakan bahwa usaha chips jagung sangat menguntungkan untuk terus dikembangkan ke depan. Analisis Nilai Tambah Chips Jagung Analisis nilai tambah agroindustri chips jagung untuk satu kali proses produksi di peroleh hasil sebanyak 300 bungkus. Untuk menghasilkan produk sebanyak itu dibutuhkan bahan baku jagung pipilan sebanyak 5 kg dengan harga Rp 1.700/kg, kapur sirih 250 g dengan harga Rp 500, bawang putih 15 g dengan harga Rp 1.500, garam 250 g dengan harga Rp 500, merica sebanyak 15 g harga Rp 500, minyak tanah 1,5 liter dengan harga Rp 3.000, minyak goreng 1,5 liter harga Rp 8.000, kemasan plastik 250 pak harga Rp 100/pak, bahan perasa 3 pak dengan harga Rp 1.500/pak, dan air 0,5 m 3 dengan taksiran harga Rp 1.500/m 3 . Harga per 1 bungkus chips jagung adalah Rp 1.000, dalam agroindustri chips jagung tersebut
  • 4. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan 4 (3) 2015 © Indonesian Food Technologists   111 melibatkan tenaga kerja 2 orang untuk membantu proses produksi. Koefisiaen tenaga kerja sebesar 0,227. Nilai ini menunjukkan bahwa untuk melakukan proses produksi 100 kg bahan baku diperlukan 20 hari kerja. Faktor konversi di dapatkan dari perbandingan antara hasil produksi dengan jumlah bahan baku yang digunakan dalam setiap kali proses produksi yaitu sebesar 33,998. Dengan harga chips jagung rata-rata Rp 1.000, maka didapatkan nilai produk sebesar Rp 33,998. Sumbangan input lain walaupun hanya sebagai bahan tambahan, tetapi mutlak digunakan yaitu sebesar Rp 7.500. Bahan input lain yang digunakan adalah bahan kapur sirih, bawang putih, merica, bahan perasa, garam, dan air. Nilai tambah yang didapatkan dari agroindustri chips jagung adalah Rp 7.698 dengan rasio nilai tambah sebesar 22,6 persen. Rasio nilai tambah terhadap nilai produk sebesar 22,6 persen diperoleh dari pengurangan harga bahan baku dengan sumbangan input lain mengandung imbalan terhadap tenaga kerja langsung dan keuntungan yaitu imbalan bagi modal dan manajemen. Imbalan tenaga kerja langsung sebesar Rp 3.405 yaitu sebesar 44,23 persen. Prosentase ini lebih besar dibandingkan dengan prosentase imbalan bagi modal dan manajemen. Sehingga prosentase keuntungan dari agroindustri chips jagung terhadap nilai produk sebesar 55,76 persen. Jika dilihat secara keseluruhan, distribusi nilai tambah terhadap tenaga kerja langsung adalah cukup besar. Kesimpulan Penerimaan selama satu bulan untuk 24 kali proses produksi sebesar Rp 7.200.000 dikurangi dengan total biaya sebesar Rp 3.904.785 sehingga didapatkan keuntungan usaha sebesar Rp 3.657.215. Dilihat dari skala industri, agroindustri chips jagung menguntungkan dan tergolong sebagai industri rumah tangga (home industry). Sedangkan nilai tambah yang tercipta pada agroindustri chips jagung sebesar Rp 7.698 dengan imbalan tenaga kerja Rp 3.405 dan keuntungan sebesar Rp 4.294 setiap kali proses produksi. Daftar Pustaka Ahmadi, 2009. Pelatihan Pengolahan Aneka Chips, Kripik, Kerupuk, Stik dan Olahan Pangan lain. Materi Pelatihan disampaikan dalam rangka Program Nasioaal Pemberdayaan Masyakat Pedesaa di Kabupaten Bantaeng. Anonim, 2007. Pengolahan Produk dengan Bahan Baku Jagung Pipilan. Materi Pelatihan dan Pendampingan Masyarakat. Lembaga Bali Cemerlang Indoguna. Kuta Bali. Hambali et al, 2006. Membuat Aneka Olahan Jagung. Penebar Swadaya Jakarta. Cet I. Jumadi, 2008. Pengkajian Teknologi Pengolahan Tortila Jagung. Buletin Teknik Pertanian. Vol 13 No. 2 Hal 73- 74. Langitan, 1994. Analisis Nilai Tambah Produk Minuman Segar Susu Kedelai. Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian IPB Bogor. Mahendradatta dan Tawali, 2008. Jagung dan Diversifikasi Produk Olahannya. Masagene Press. Pusat Kajian Makanan Tradisional Universitas Hasanuddin Makassar. Mangunwidjaja, 2003. Teknologi dan Diversifikasi Pengolahan Jagung. Makalah Temu Usaha Perusahaan Jagung. Direktorat Jendral Industri Kimia, Agro dan Hasil Hutan. Departemen Perindustrian dan Perdagangan RI, Bandar Lampung. Muljadi, 1995. Evaluasi Proyek. Liberty Yokyakarta. Soekartawi, 1996. Agroindustri. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Soeharjono, 2001. Konsep dan Ruang Lingkup Agroindustri. Kumpulan Makalah Agribisnis Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian IPB, Bogor.