1. Analisis biaya volume laba (KVL) digunakan untuk menganalisis pengaruh perubahan volume penjualan terhadap laba. 2. Terdapat beberapa pendekatan untuk menentukan titik impas yaitu pendekatan laba operasi, marjin kontribusi, dan grafik. 3. Struktur biaya perusahaan mempengaruhi tingkat leverage operasi dan risiko perusahaan.
1. ANALISIS BIAYA VOLUME LABA
Inisiasi Tuton Ke – 4
Mata Kuliah Akuntansi Manajemen(EKMA 4314)
Program Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi
Making Higher
Education Open
All
www.ut.ac.id
Nama Kelompok :
Iftitah Wulan Ndini (042021933)
Ika Nur Wahyuni (042022372)
2. Dasar-dasar Analisis Kos-Volume-Laba (KVL)
a. Marjin Kontribusi (Contribution Margin)
Selisih antara Pendapatan atau penjualan dengan Biaya Variabel.
2 hal penting dalam marjin Kontribusi : biaya-biaya harus dapat dipisahkan
antara biaya variabel dengan biaya tetap; kepentingan manajemen, laporan
yang disajikan tidak mengikuti cara penyajian menurut Standar Akuntansi
Keuangan yang berlaku.
Dalam laporan laba rugi dengan pendekatan margin kontribusi, semua biaya
dikelompokkan berdasarkan perilaku, yaitu biaya variabel dan biaya tetap.
Biaya yang bisa dikendalikan manajemen adalah biaya yang bersifat variabel.
Persamaan Marjin Kontribusi
Marjin Kontribusi = Pendapatan Penjualan – Total Biaya Variabel
Analisis Kos-Volume-Laba untuk Produk Tunggal
3. b. Rasio Marjin Kontribusi dan Rasio Biaya Variabel
Perbandingan antara jumlah marjin kontribusi dengan
pendapatan menghasilkan rasio marjin kontribusi ahan jumlah
(rupiah) pendapatan.
Rasio digunakan untuk mengamati perubahan marjin
kontribusi akibat perubahan jumlah (rupiah) pendapatan
4. c. Analisis Titik Impas (Break-Even Point)
• Analisis Titik Impas (ATI) adalah titik dimana jumlah
pendapatan sama dengan jumlah biaya, sehingga
perusahaan tidak memperoleh laba ataupun menderita rugi.
• ATI seringkali diidentikkan dengan analisis Biaya Volume
Laba (BVL)
• Titik impas dapat dinyatakan dalam satuan unit produk dan
satuan mata uang (Rupiah).
• Tiga teknik atau pendekatan untuk menentukan Titik Impas
yaitu :
1. Pendekatan Laba Operasi (Operating-Income Approach)
2.Pendekatan Margin Kontribusi (Contribution-margin
approach)
3.Pendekatan Grafik (Graphical Approach)
5. 1. Pendekatan Laba Operasi
Laba Operasi = Pendapatan – Biaya Variabel – Biaya Tetap
Rumus Titik Impas dalam Kuantitas
Biaya Tetap
Titik Impas (Kuantitas) = ------------------
( H – V)
H = Harga Jual
V = Biaya Variabel per Unit
Rumus Titik Impas dalam Nilai Uang
Biaya Tetap
Titik Impas (Nilai Uang) = ------------------
( 1-V/H)
6. 2. Pendekatan Marjin Kontribusi
Rumus Titik Impas Marjin Kontribusi dalam Kuantitas
Biaya Tetap
Titik Impas (Nilai Uang) = ----------------------------------
(Marjin Kontribusi per Unit)
Rumus Titik Impas Marjin Pendekatan Rasio Kontribusi dalam uang
Biaya Tetap
Titik Impas (Nilai Uang) = ----------------------------------
(Rasio Marjin Kontribusi)
3. Pendekatan Grafik
Grafik Kos Volume Laba (KVL) menggambarkan keterkaitan antara
biaya, volume dan laba operasi dengan menghubungkan grais total
penjualan dengan garis total biaya pada satu grafik yang sama
7. d. Target Laba
3 macam target :
Target laba ditetapkan dalam jumlah tertentu
Target laba ditetapkan dalam jumlah persentase tertentu
dari pendapatan
Target laba ditetapkan dalam jumlah tertentu setelah
diperhitungkan pajaknya
Asumsi yang harus dipenuhi Analisis Kos-Volume-Laba
1. Fungsi biaya dan pendapatan adalah linear
2. Harga dan biaya dapat diketahui dengan pasti
3. Produksi sama dengan penjualan
4. Bauran sama dengan penjualan
8. Analisis Kos-Volume-Laba : Bauran Penjualan dan Struktur Kos
a. Struktur Biaya dan Degree of Operating Leverage (DOL)
Struktur biaya menunjukkan proporsi biaya tetap dan biaya variabel
dalam suatu organisasi perusahaan.
Bagaimana struktur biaya yang paling baik?
Jika pendapatan perusahaan naik dalam jumlah yang sama, maka
kenaikan laba akan lebih tinggi pada perusahaan yang komposisi
biaya tetapnya lebih tinggi dari perusahaan yang lain. Sebaliknya bila
terjadi penurunan yang memiliki struktur biaya tetap lebih tinggi, akan
lebih cepat masuk ke daerah rugi.
b. Risiko dan Ketidakpastian
Dua konsep untuk mengukur ketidakpastian :
1) Marjin Pengaman (margin of safety)
2) Degree of Operating Leverage
9. Dua metode yang dapat digunakan yaitu :
Penetapan Kos Variabel (Variable Costing)
Kos produk hanyalah kos manufaktur yang bersifat variabel
Penetapan Kos Absorsi (Absorpsi Costing)
Seluruh biaya manufaktur dimasukkan sebagai kos produk yaitu bahan
baku langsung, tenaga kerja langsung, overhead variabel dan overhead
tetap.
Laporan Laba Rugi di Bawah Variabel Costing dan Absorption Costing
• Penentuan kos produk di bawah variabel costing dan absorption costing
adalah berbeda, amka akan menghasilkan laba operasi yang berbeda
• Untuk penilaian persediaan : sebelum menghitung nilai sediaan alih-alih
nilai laba operasi, maka harus dihitung terlebih dahulu produksi per unit
Penetapan Kos Absorpsi dan Penetapan Kos Variabel
10. Untuk Penyusunan Laporan Laba Rugi
Besarnya perbedaan laba antara variabel costing dengan
absorption coting dapat dihitung dengan rumus
Perbedaan Laba (VCincome – ACincome = Fixed Overhead per
unit X (Units produced – Units Sold)