SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
Download to read offline
JRR Tahun 23, No.1, Juni 2014 39-49
39
MENINGKATKAN POTENSI GERAK KASAR ANAK TUNADAKSA RINGAN
MELALUI PENDEKATAN BERMAIN
Zandra Dwanita Widodo, Eka Ahmad Malik P,
Indarto W, Ismaryati
JPOK FKIP Universitas Sebelas Maret
Email : zandradwanitawidodo@yahoo.com
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan gerak kasar anak tuna daksa ringan. Metode
penelitian yang digunakan adalah Preexperimental Design (Thomas dan Nelson: 1990),
dengan rancangan One Group Pretest-Post Test Design. Sumber data atau informasi
diperoleh melalui pengamatan peristiwa atau aktifitas subjek. Subjek penelitian yang akan
ditingkatkan gerak motorik kasarnya adalah siswa SDLBD YPAC Surakarta. Data dalam
penelitian ini dikumpulkan melalui teknik tes dan pengukuran. Kemampuan Gerak Kasar
diukur dengan Test Of Gross Motor Development-2 (TGMD-2). Instrumen atau tes yang
digunakan adalah Test Of Gross Motor Development-2 (TGMD-2). Untuk mengetahui
peningkatan gerak motorik kasar anak tunadaksa, dihitung t-test; yakni dengan
membandingkan hasil pengukuran sebelum dan sesudah perlakuan). Hasil penelitian
menunjukan bahwa melalui pendekatan bermain gerak kasar anak Tunadaksa ringan
meningkat. Dari penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa pendekatan bermain
dapat digunakan untuk meningkatkan gerak kasar tunadaksa ringan, meningkatkan
kepercayaan diri individual berkebutuhan khusus karena dengan bermain mengandung
banyak unsur yang membangun karakter anak, dan metode ini sangatlah mudah dipraktikan
Kata kunci : Tunadaksa ringan, pendekatan bermain, meningkatkan potensi gerak kasar.
A. PENDAHULUAN
IBK adalah orang yang
memerlukan penyesuaian (adaptation)
sebelum dapat bertindak secara normal.
Istilah berkebutuhan khusus
(Unique/special need) lebih ditujukan
kepada individu yang mengalami
gangguan atau ketidak mampuan baik
secara fisik atau mental, dalam tanda kutip
ada juga individu dari kalangan normal
yang ingin diperlakukan secara khusus.
Dan beberapa literatur ditemukan beberapa
IBK, yaitu kelompok kekacauan berpikir
yang terdiri dari kelainan
intelektual/Tunagrahita (Intelektual
disoders); kelainan tingkah laku/Tunalaras
(Behavior disability); ketidak mampuan
menyerap pelajaran (Pervasipe
developmental disoders); kesulitan belajar
khusus (Spesific learning disabilities);
kelainan penglihatan/Tunanetra (Visual
impairment); ketulian dan kebuta
tulian/Tunarungu (Deafness and deaf
blindness); kelumpuhan syaraf otak
Zandra Dwanita - Potensi Gerak Kasar
40
(Cerebral Palsy/CP); cedera otak
traumatis (Traumatic brain injury); struk
(Stroke); amputasi (Amputations);
(dwarfism); less avtres; kelainan pada
tulang belakang (Spinal cord disabilities);
tingkat kesehatan rendah (Health
impaired).
Salah satu kategori IBK ialah
Tunadaksa. Tunadaksa berasal dari kata
“Tuna” yang berarti rugi atau kurang. Dan
“Daksa” yang berarti tubuh. Menurut
derajat kecacatan Tunadaksa dapat
digolongkan atas: golongan ringan,
golongan sedang dan golongan berat.
Golongan ringan adalah mereka yang
dapat berjalan tanpa menggunakan alat,
berbicara tegas, dapat menolong dirinya
sendiri dalam kehidupan sehari-hari.
Mereka dapat hidup bersama-sama
dengan anak normal lainya, meskipun
cacat tetapi tidak mengganggu kehidupan
dan pendidikannya.
Biasanya IBK Tunadaksa ringan
memiliki ketrampilan gerak motorik kasar
yang kurang. Gerak motorik kasar
merupakan ketrampilan gerak atau gerakan
tubuh yang memakai otot-otot besar
sebagai dasar utama gerakanya.
Ketrampilan motorik kasar ini meliputi
pola lokomotor (gerakan yang
menyebabkan perpindahan tempat) seperti
berjalan, berlari, menendang, naik turun
tangga, meloncat, dsb. Juga ketrampilan
menguasai bola seperti melempar,
menendang, dan memantulkan bola.
Kurangnya ketrampilan gerak kasar yang
tidak berkembang secara baik bisa
menyebabkan rusaknya perhatian terhadap
lingkungan, maka dari itu peningkatan
gerak motorik kasar sangat diperlukan.
Gerak motorik kasar merupakan
salah satu kemampuan ketrampilan gerak
dasar yang penting untuk perkembangan
aspek sosial pada anak. Kurangnya
ketrampilan gerak motorik kasar dapat
mempengaruhi aspek sosial anak. Dalam
pergaulan mereka tidak dapat mengurus,
memelihara dan memimpin diri, waktu
masih kanak-kanak mereka harus dibantu
terus menerus; disuapi makanan,
dipasangkan dan ditanggali pakaian dan
sebagainya; disingkirkan dari bahaya,
diawasi waktu bermain dengan anak lain,
bahkan ditunjuki terus menerus yang harus
dikerjakan.
Bermain merupakan salah satu
pendekatan yang paling mudah
diperkenalkan dan diajarkan kepada anak-
anak karena sesuai dengan karakteristik
dunia anak, yakni dunia bermain. Dalam
bermain terkandung beberapa nilai yang
dibutuhkan untuk anak berkebutuhan
khusus yaitu edukatif, leadership, team
work, dsb. Sehingga bermain merupakan
sebuah pendekatan yang cocok untuk
meningkatkan ketrampilan gerak motorik
kasar anak Tunadaksa ringan.
JRR Tahun 23, No.1, Juni 2014 39-49
41
Bermain merupakan salah satu
strategi pembelajaran yang sesuai untuk
anak. Bermain adalah segala aktivitas
untuk memperoleh rasa senang tanpa
memikirkan hasil akhir, yang harus
diperhatikan oleh orangtua dan guru,
bermain haruslah suatu aktivitas yang
menyenangkan bagi anak. Tidak boleh ada
paksaan pada anak untuk melakukan
kegiatan bermain.
Bermain memiliki arti penting bagi
anak untuk mengekspresikan,
mengeksplorasi dan menemukan banyak
aspek kehidupan diluar dirinya sendiri.
Bermain dapat dijadikan sarana untuk
mengembangkan keterampilan dasar fisik
dan dalam waktu yang sama
memungkinkan anak untuk belajar
kerjasama, berkompetisi, berkomunikasi,
berelasi, menghargai kesetaraan, dan
belajar mengerti arti keberhasilan.
Bermain akan memberikan efek yang
besar bila digunakan sebagai alat belajar,
namun permainan yang sekedar dilakukan
untuk bermain bukan cara yang efektif
untuk membantu siswa belajar, guru harus
memastikan bahwa permainan yang
digunakan dalam mengajar memberikan
kesempatan kepada siswa untuk berlatih
keterampilan gerak dasar.
Pengembangan keterampilan gerak
kasar dirancang untuk mengidentifikasi
kebutuhan dan kepentingan anak-anak,
melibatkan mereka dalam dalam konteks
berbagai pengalaman gerak, dengan
penekanan pada menyenangkan dan
belajar melalui bermain.
Di atas sudah dijelaskan bahwa
bermain yang bertujuan dapat digunakan
sebagai alat untuk mengembangkan
keterampilan gerak, oleh karenanya
aktivitas yang dilakukan harus aktivitas
yang terpilih. Untuk mengembangkan
potensi keterampilan gerak kasar anak
tunadaksa, dipilih aktivitas yang
mengandung unsur berjalan, melompat,
melempar, menendang, dan rotasi tubuh.
Gerakan-gerakan tadi dilakukan mulai dari
gerak yang sederhana menuju ke gerakan
yang kompleks.
B. METODE PENDEKATAN
1) Pendekatan Penelitian
Metode penelitian yang digunakan
adalah Preexperimental Design (Thomas
dan Nelson: 1990), dengan rancangan One
Group Pretest-Post Test Design. Berikut
ini adalah rancangan penelitiannya:
Keterangan:
O1 = Pre Test (tes awal)
T = Treatment (perlakuan)
O2 = Post Test (tes akhir)
2) Variabel
Jenis variabel:
a. Variabel bebas
O1 T O2
Zandra Dwanita - Potensi Gerak Kasar
42
Variabel bebas (independent
variabel) adalah variabel yang
mempengaruhi variabel terikat, dalam
penelitian ini adalah pendekatan
bermain.
b. Variabel terikat
Variabel terikat (dependent)
adalah variabel yang dipengaruhi
variabel bebas. Variabel terikat dalam
penelitian ini adalah gerak motorik
kasar anak tunadaksa ringan.
Definisi operasional variable adalah
pengertian variabel yang diungkap dalam
definisi konsep tersebut, secara
operasional, secara praktik, secara riil,
secara nyata dalam lingkup objek
penelitian/objek yang diteliti.
a. Pendekatan bermain
Yang dimaksud dengan
pendekatan bermain dalam penelitian
ini adalah; aktivitas bermain baik yang
dilakukan secara individu maupun
kelompok untuk meningkatkan potensi
gerak motorik kasar anak tunadaksa
ringan. Aktivitas yang disusun dari
gerakan sederhana ke yang lebih
kompleks dan disesuaikan dengan
kebutuhan spesifik masing-masing
anak. Aktivitas tersebut berisi gerakan
berjalan (mengelilingi sekolah), berlari
(berkompetisi dengan teman sekelas),
melompat (dengan menggunakan bean
bag, cone, menirukan gerakan hewan,
misal: katak), menyepak (bola plastik,
bola spons), menangkap (bola basket,
bola spons, bola sepak, bola tenis),
memantul-mantulkan bola
(menjatuhkan bola dan berusaha
menangkapnya; bola tenis, bola basket),
memukul (menggunakan tee dengan
bola ringan, tongkat pemukul plastik),
koordinasi gerakan (senam irama,
menirukan gerakan instruktur).
b. Gerak motorik kasar
Yang dimaksud dengan gerak
motorik kasar adalah keterampilan
gerak atau gerakan tubuh yang
memakai otot-otot besar sebagai dasar
utama gerakanya. Dalam penelitian ini,
gerak motorik kasar yang akan
ditingkatkan adalah gerak
nonlokomotor, lokomotor, dan gerak
manipulatif.
3) Subjek Penelitian
Subjek penelitian yang akan
ditingkatkan gerak motorik kasarnya
adalah siswa SLB-D1 kelas V YPAC
Surakarta.
a) Nama : Ariska W Julianto
Nama Panggilan: Ariska
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 10th
Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Ariska adalah penyandang
tunadaksa, Ia mampu berbicara
dengan jelas dan mampu berinteraksi
sosial dengan lingkungan sekitar
dengan baik. Kondisi tubuh ABK
JRR Tahun 23, No.1, Juni 2014 39-49
43
Ariska adalah tulang punggung tidak
normal dan kaki kanan tidak normal.
b) Nama : Raden M M B
Manusta
Nama Panggilan : Haris
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 10th
Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Haris adalah penyandang tunadaksa
dengan kemampuan IQ di bawah
rata-rata. Ia mampu berbicara dengan
baik, namun tidak jelas. Sedikit
berinteraksi sosial dengan
lingkungan sekitar. Menyukai
aktivitas fisik. Kondisi tubuh ABK
Haris adalah Kaki kanan sedikit
tidak normal, terdapat kekakuan di
jari-jari tangan, dan sering
kehilangan keseimbangan. Kondisi
tubuh ini dinamakan Ataxia.
4) Teknik Pengumpulan Data
Data dalam penelitian ini
dikumpulkan melalui teknik tes dan
pengukuran. Instrumen atau tes yang
digunakan adalah Test Of Gross Motor
Development-2 (TGMD-2)
Petunjuk pelaksanaan tes terlampir.
5) Teknik Analisis Data
Untuk mengetahui peningkatan
potensi gerak motorik kasar anak
tunadaksa, dihitung t-test; yakni dengan
membandingkan hasil pengukuran
sebelum dan sesudah perlakuan.
C. HASIL DAN PEMBAHASAN
Nama : Ariska W Julianto
Nama Panggilan : Ariska
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 10 th
1) Kondisi sebelum mendapat
perlakuan
Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Ariska terlihat malu-malu, kurang
interaktif (hanya berbicara ketika diajak
bicara). Kondisi fisik cepat lelah, kurang
bergairah untuk melakukan aktifitas
sehari-hari. Pada tes pertama yang kami
lakukan (TGMD-2) Hasil Terlampir
a) Subtes Ketrampilan Lokomotor
i. Pada ketrampilan berlari, kedua
kaki ABK Ariska berada ditanah
tidak dalam waktu singkat
(lamban)
ii. Pada ketrampilan dasar gallop
(congklak) dan hop (engklek)
ABK Ariska tidak dapat
melakukan ketrampilan dasar ini
dikarenakan kondisi kaki kanan
tidak normal dan tidak dapat
dipaksakan untuk melakukan
gerakan congklak dan engklek.
iii. Pada gerakan leap (melompat
jauh ke depan) ABK Ariska tidak
dapat menumpu satu kaki dan
mendarat di kaki yang
berlawanan.
iv.Pada gerakan horisontal jump
(melompat horisontal) ABK
Zandra Dwanita - Potensi Gerak Kasar
44
Ariska dalam persiapan
melompat, kedua lutut tidak
ditekuk dan lengan tangan tidak
bereaksi untuk bersiap-siap
melakukan lompatan.
v. Pada gerakan slide (menyelusur)
ABK Ariska tidak dapat
melangkah 4 kali berturut-
turut menyelusur ke kanan, dan 4
kali ke kiri.
b) Subtes Ketrampilan Mengontrol
Objek
i.Pada gerakan stationary drible
(memantulkan bola ditempat)
ABK Ariska tidak dapat
menyentuh bola dengan satu
tangan setinggi pinggang.
ii.Pada gerakan menangkap ABK
Ariska belum dapat menangkap
bola dengan sigap dan belum
dapat mengontrol bola hanya
dengan lengan.
iii. Pada gerakan menendang ABK
Ariska belum mampu mendekati
bola dengan cepat.
iv. Untuk gerakan overhand throw
dan underhand roll ABK Ariska
belum dapat melempar secara
lambung untuk gerakan overhand
throw, dan belum dapat menekuk
lutut untuk gerakan underhand
roll.
2) Kondisi setelah perlakuan (sampai yg
terakhir dilakukan)
Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Ariska sudah terlihat mampu beradaptasi
dengan baik dengan program dan
treatment yang kami berikan, mampu
berinteraksi dengan respon yang positif.
Kondisi fisik sudah mulai beradaptasi
dengan program dan treatment yang kami
berikan, tubuh ariska menunjukan sudah
tidak lagi cepat lelah dalam aktifitas durasi
waktu 1,5 jam (sesuai dengan durasi
treatment yang kami berikan). Ini
merupakan kesimpulan dari hasil tes kedua
yang kami lakukan (TGMD-2) Hasil
Terlampir.
a) Subtes Ketrampilan Lokomotor
i. Pada ketrampilan berlari, kedua
kaki ABK Ariska berada ditanah
dalam waktu singkat.
(Peningkatan)
ii. Pada ketrampilan dasar gallop
(congklak) dan hop (engklek)
ABK Ariska tidak dapat
melakukan ketrampilan dasar ini
dikarenakan kondisi kaki kanan
tidak normal dan tidak dapat
dipaksakan untuk melakukan
gerakan congklak dan engklek.
(Masih tetap sama)
iii. Pada gerakan leap (melompat
jauh kedepan) ABK Ariska dapat
menumpu satu kaki dan
JRR Tahun 23, No.1, Juni 2014 39-49
45
mendarat di kaki yang
berlawanan. (Peningkatan)
iv. Pada gerakan horisontal jump
(melompat horisontal) ABK
Ariska dalampersiapan
melompat, kedua lutut ditekuk
dan lengan tangan bereaksi untuk
bersiap-siap melakukan
lompatan. (Peningkatan)
v. Pada gerakan slide
(menyelusur) ABK Ariska dapat
melangkah 4 kali berturut-turut
menyelusur ke kanan, dan 4 kali
ke kiri. (Peningkatan).
b) Subtes Ketrampilan Mengontrol
Objek
i.Pada gerakan stationary drible
(memantulkan bola ditempat)
ABK Ariska dapat menyentuh
bola dengan satu tangan setinggi
pinggang. (Peningkatan)
ii.Pada gerakan menangkap ABK
Ariska dapat menangkap bola
dengan sigap dan dapat
mengontrol bola hanya dengan
lengan. (Peningkatan)
iii.Pada gerakan menendang ABK
Ariska belum mampu mendekati
bola dengan cepat. (Masih tetap
sama)
iv. Untuk gerakan overhand throw
dan underhand roll ABK Ariska
dapat melempar secara lambung
untuk gerakan overhand throw
dan dapat menekuk lutut untuk
gerakan underhand
roll.(Peningkatan).
Tabel 1. Hasil Raw Score ABK Ariska
Subtes Ketrampilan Lokomotor dan
Ketrampilan Mengontrol Objek
Sub-Tes Raw Score
Testing
I
Testing
II
Ketrampilan
Lokomotor
8 16
Ketrampilan
Mengontrol Objek
24 42
Nama : Raden M M B Manusta
Nama Panggilan : Haris
Jenis Kelamin :Laki-laki
Umur :10th
1) Kondisi sebelum mendapat perlakuan
Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Haris adalah seorang anak yang senang
beraktifitas di luar ruangan (outdoor
activity), senang bermain dengan bola dan
berlari meskipun tidak sempurna. Ia
mampu berbicara dengan baik, namun
tidak jelas. Sedikit berinteraksi sosial
dengan lingkungan sekitar.
a) Subtes Ketrampilan Lokomotor
i. Pada ketrampilan berlari, lengan
ABK Haris tidak berlawanan
dengan kaki, siku ditekuk.
Zandra Dwanita - Potensi Gerak Kasar
46
ii. Pada ketrampilan dasar gallop
(congklak) ABK Haris tidak dapat
melakukan mencongklak ke
depan dengan satu kaki yang
diikuti kaki lain ke posisi di dekat
atau di belakang kaki yang
pertama.
iii. Pada gerakan hop (engklek) ABK
Haris tidak menekuk lengan dan
mengayunkan ke depan untuk
memperoleh daya.
iv. Pada gerakan leap (melompat
jauh kedepan) ABK Haris pada
saat maju ke depan lengan tidak
diayuhkan berlawanan dengan
kaki yang di depan.
v. Pada gerakan horisontal jump
(melompat horisontal) ABK Haris
kedua kaki tidak menumpu dan
mendarat dengan kaki bersama-
sama.
vi. Pada gerakan slide (menyelusur)
ABK Haris belum mampu
melangkah ke samping diikuti
kaki yang satunya menyelusur
merapat ke kaki yang pertama,
serta tidak dapat melangkah 4 kali
berturut-turut menyelusur ke
kanan, dan 4 kali ke kiri.
b) Subtes Ketrampilan Mengontrol
Objek
i. Pada gerakan striking a stationary
(memukul bola di tee) sisi tubuh
ABK Haris yang dominan tidak
dapat menghadap pelambung
imajiner, dan kaki belum
terbuka secara sejajar. Panggul
dan bahu belum diputar ketika
lengan diayun.
ii. Pada gerakan stationary drible
(memantulkan bola di tempat)
ABK Haris tidak dapat
menyentuh bola dengan satu
tangan setinggi pinggang dan juga
belum dapat menjaga bola untuk
tetap terkontrol mamantul 4x
tanpa menggerakan dan
memungut bola.
iii. Pada gerakan menangkap ABK
Haris belum dapat menangkap
bola dengan sigap dan belum
dapat mengontrol bola hanya
dengan lengan.
iv. Untuk gerakan overhand throw
ABK Haris belum dapat
memindahkan berat badan
dengan melangkahkan kaki yang
berlawanan dengan tangan yang
melempar, dan juga belum
ada gerak lanjut di atas setelah
melepaskan bola ke arah
menyilang diagonal sisi tubuh
yang tidak dominan.
2) Kondisi setelah perlakuan (sampai
yg terakhir dilakukan)
Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Haris mulai berbaur dengan lingkungan
JRR Tahun 23, No.1, Juni 2014 39-49
47
sekitar. Motoriknya menunjukan progress
dengan hasil yang semakin membaik
setelah treatment.
a) Subtes Ketrampilan Lokomotor
i. Pada ketrampilan berlari, lengan
ABK Haris sudah berlawanan
dengan kaki, siku ditekuk.
(Peningkatan)
ii. Pada ketrampilan dasar gallop
(congklak) ABK Haris dapat
melakukan mencongklak ke depan
dengan satu kaki yang diikuti kaki
lain ke posisi di dekat atau di
belakang kaki yang pertama.
(Peningkatan)
iii. Pada gerakan hop (engklek) ABK
Haris sudah dapat menekuk lengan
dan mengayunkan kedepan
untuk memperoleh daya.
(Peningkatan)
iv. Pada gerakan leap (melompat jauh
ke depan) ABK Haris pada saat maju
ke depan lengan diayuhkan
berlawanan dengan kaki yang
didepan. (Peningkatan)
v. Pada gerakan horisontal jump
(melompat horisontal) ABK Haris
kedua kaki menumpu dan mendarat
dengan kaki bersama-sama.
(Peningkatan)
vi. Pada gerakan slide (menyelusur)
ABK Haris sudah mampu
melangkah ke samping diikuti kaki
yang satunya menyelusur merapat ke
kaki yang pertama, serta dapat
melangkah 4 kali berturut-turut
menyelusur ke kanan, dan 4 kali ke
kiri. (Peningkatan)
b) Subtes Ketrampilan Mengontrol
Objek
i. Pada gerakan striking a stationary
(memukul bola di tee) sisi tubuh
ABK Haris yang dominan dapat
menghadap pelambung imajiner,
dan kaki belum terbuka secara
sejajar. Panggul dan bahu belum
diputar ketika lengan diayun.
(Peningkatan)
ii. Pada gerakan stationary drible
(memantulkan bola ditempat)
ABK Haris dapat menyentuh bola
dengan satu tangan setinggi
pinggang dan juga dapat menjaga
bola untuk tetap terkontrol
memantul 4x tanpa menggerakan
dan memungut bola.
(Peningkatan).
iii. Pada gerakan menangkap ABK
Haris dapat menangkap bola
dengan sigap tetapi belum dapat
mengontrol bola hanya dengan
lengan. (Peningkatan)
iv. Untuk gerakan overhand throw
ABK Haris dapat memindahkan
berat badan dengan
melangkahkan kaki yang
berlawanan dengan tangan yang
Zandra Dwanita - Potensi Gerak Kasar
48
melempar, dan ada gerak
lanjut di atas setelah melepaskan
bola ke arah menyilang diagonal
sisi tubuh yang tidak dominan.
(Peningkatan)
Tabel 2. Hasil Raw Score ABK Hariska
Subtes Ketrampilan Lokomotor dan
Ketrampilan Mengontrol Objek
Sub-Tes Raw Score
Testing I Testing
II
Ketrampilan
Lokomotor
8 24
Ketrampilan
Mengontrol
Objek
31 48
D. KESIMPULAN DAN SARAN
Melalui penulisan karya tulis ini
penulis hendak memaparkan salah satu
upaya untuk meningkatkan kemampuan
gerak motorik kasar melalui kombinasi
gerak dasar anak tunadaksa ringan.
Berdasarkan karya tulis ini, maka
dapat disarankan beberapa hal, khususnya
pada guru penjas SDLB Tunadaksa Ringan
:
1) Guru hendaknya lebih inovatif dan
kreatif dalam menerapkan metode dan
modifikasi media pembelajaran untuk
menyampaikan materi pembelajaran
karena seorang anak perlu diberi
keseimbangan berupa stimulasi yang
dapat mengembangkan keseluruhan
perkembangan fisik dan kecerdasannya.
2) Guru hendaknya memberikan
pembelajaran kepada siswa dengan
bermain yang mengkombinasikan gerak
dasar sambil mengolah tubuh, yang
nantinya dapat memunculkan rasa
senang anak. Anak akan belajar
bersaing, meningkatkan harga diri
mampu meningkatkan kinerja
akademis, mengurangi tingkah laku
negatif, mengurangi tingkah laku yang
merusak dan meningkatkan
keterampilan sosial, tentu saja, anak
pun bisa merasa bugar.
DAFTAR PUSTAKA
Heri, Rahyubi.,Teori-teori Belajar dan Aplikasi Pembelajaran Motorik, Jawa Barat: Nusa
Media, 2012
Landreth Garry L., 2001. Innovations in Play Therapy, New York: Brunner Roudledge
Panggung, Sutapa. Pengamatan Skill Motorik dan Fisik dalam Upaya menjadikan Sosok
Manusia Berkualitas. Yogyakarta: FIK UNY
Yudy, Hendrayana. 2007. Pendidikan Jasmani dan Olahraga Adaptif. Criced : University of
Tsukuba
JRR Tahun 23, No.1, Juni 2014 39-49
49
Thomas, J.R., Nelson, J.K., 1990. Research Methods in Physical Activity. Champaign:
Human Kinetics Books
Winnick, Joseph P. 2005. Adapted Physical Education and Sport. Champaign, IL : Human
Kinetics.
Sport New Zeland, 2012. Developing Fundamental Movement Skills Manual online
.sportnz.org.nz
Sugiyanto dan Sudjarwo. 1992. Perkembangan dan Belajar Gerak. Jakarta: Departemen
Pendidikan dan kebudayaan.
___________________.2002. Model Pengembangan Motorik Anak Prasekolah. Jakarta:
Ditjen Olahraga Depdiknas.

More Related Content

What's hot

Kajian tindakan..hehe
Kajian tindakan..heheKajian tindakan..hehe
Kajian tindakan..heheamir hebat
 
Gimnastik asas
Gimnastik asasGimnastik asas
Gimnastik asasJimmy Siow
 
Konsep - konsep dasar bidang kajian perilaku motorik
Konsep - konsep dasar bidang kajian perilaku motorikKonsep - konsep dasar bidang kajian perilaku motorik
Konsep - konsep dasar bidang kajian perilaku motoriktopan ir alfian
 
Dasar dasar penjas i
Dasar dasar penjas iDasar dasar penjas i
Dasar dasar penjas iAlbert Aris
 
PEMBELAJARAN MOTORIK ANAK USIA DINI - DJOKO AW
PEMBELAJARAN MOTORIK ANAK USIA DINI - DJOKO AWPEMBELAJARAN MOTORIK ANAK USIA DINI - DJOKO AW
PEMBELAJARAN MOTORIK ANAK USIA DINI - DJOKO AWDjoko Adi Walujo
 

What's hot (7)

Kajian tindakan..hehe
Kajian tindakan..heheKajian tindakan..hehe
Kajian tindakan..hehe
 
RPH BERLARI
RPH BERLARIRPH BERLARI
RPH BERLARI
 
Konsep penjas
Konsep penjasKonsep penjas
Konsep penjas
 
Gimnastik asas
Gimnastik asasGimnastik asas
Gimnastik asas
 
Konsep - konsep dasar bidang kajian perilaku motorik
Konsep - konsep dasar bidang kajian perilaku motorikKonsep - konsep dasar bidang kajian perilaku motorik
Konsep - konsep dasar bidang kajian perilaku motorik
 
Dasar dasar penjas i
Dasar dasar penjas iDasar dasar penjas i
Dasar dasar penjas i
 
PEMBELAJARAN MOTORIK ANAK USIA DINI - DJOKO AW
PEMBELAJARAN MOTORIK ANAK USIA DINI - DJOKO AWPEMBELAJARAN MOTORIK ANAK USIA DINI - DJOKO AW
PEMBELAJARAN MOTORIK ANAK USIA DINI - DJOKO AW
 

Similar to 1190 2592-1-sm

Di balik dahsyatnya pembelajaran motorik anak usia dini - djoko aw
Di balik dahsyatnya pembelajaran motorik anak usia dini - djoko awDi balik dahsyatnya pembelajaran motorik anak usia dini - djoko aw
Di balik dahsyatnya pembelajaran motorik anak usia dini - djoko awKafe Buku Pak Aw
 
Metode Pengembangan Fisik - Modul 1 dan 2
Metode Pengembangan Fisik - Modul 1 dan 2Metode Pengembangan Fisik - Modul 1 dan 2
Metode Pengembangan Fisik - Modul 1 dan 2Mira Sumirah
 
Penghargaan alhamdulillah
Penghargaan alhamdulillahPenghargaan alhamdulillah
Penghargaan alhamdulillahFea Rose
 
Pergerakan lokomotor 2015
Pergerakan lokomotor 2015Pergerakan lokomotor 2015
Pergerakan lokomotor 2015ABG BAIN
 
10. Motorik Kasar dan Halus pada Anak.pptx
10. Motorik Kasar dan Halus pada Anak.pptx10. Motorik Kasar dan Halus pada Anak.pptx
10. Motorik Kasar dan Halus pada Anak.pptxsiskadhewi3
 
Pentingnya Multiple Intellegences dalam Kegiatan Pengembangan pada AUD
Pentingnya Multiple Intellegences dalam Kegiatan Pengembangan pada AUDPentingnya Multiple Intellegences dalam Kegiatan Pengembangan pada AUD
Pentingnya Multiple Intellegences dalam Kegiatan Pengembangan pada AUDPENDIDIKANADALAHPENT
 
PEMETAKAN ATP KELAS 1.docx
PEMETAKAN ATP KELAS 1.docxPEMETAKAN ATP KELAS 1.docx
PEMETAKAN ATP KELAS 1.docxniasari38
 
ATP PJOK Kelas 2 Fase A.pdf
ATP PJOK Kelas 2 Fase A.pdfATP PJOK Kelas 2 Fase A.pdf
ATP PJOK Kelas 2 Fase A.pdfHADIANNAS
 
Tugas kelompok 13 motorik
Tugas kelompok 13 motorikTugas kelompok 13 motorik
Tugas kelompok 13 motorikporja_b
 
Assgmennt seni dalam pendidikan
Assgmennt seni dalam pendidikan Assgmennt seni dalam pendidikan
Assgmennt seni dalam pendidikan fitri norlida
 
Laporan kemahiran dalam pergerakan asas kplism jan 2012
Laporan kemahiran dalam pergerakan asas kplism jan 2012Laporan kemahiran dalam pergerakan asas kplism jan 2012
Laporan kemahiran dalam pergerakan asas kplism jan 2012kerolaiman
 
121-Article Text-517-2-10-20201230.pdf
121-Article Text-517-2-10-20201230.pdf121-Article Text-517-2-10-20201230.pdf
121-Article Text-517-2-10-20201230.pdfriskiamalia33
 
121-Article Text-517-2-10-20201230.pdf
121-Article Text-517-2-10-20201230.pdf121-Article Text-517-2-10-20201230.pdf
121-Article Text-517-2-10-20201230.pdfMesinesId
 

Similar to 1190 2592-1-sm (20)

Presentation skripsi
Presentation  skripsiPresentation  skripsi
Presentation skripsi
 
Di balik dahsyatnya pembelajaran motorik anak usia dini - djoko aw
Di balik dahsyatnya pembelajaran motorik anak usia dini - djoko awDi balik dahsyatnya pembelajaran motorik anak usia dini - djoko aw
Di balik dahsyatnya pembelajaran motorik anak usia dini - djoko aw
 
Metode Pengembangan Fisik - Modul 1 dan 2
Metode Pengembangan Fisik - Modul 1 dan 2Metode Pengembangan Fisik - Modul 1 dan 2
Metode Pengembangan Fisik - Modul 1 dan 2
 
Penghargaan alhamdulillah
Penghargaan alhamdulillahPenghargaan alhamdulillah
Penghargaan alhamdulillah
 
Pergerakan lokomotor 2015
Pergerakan lokomotor 2015Pergerakan lokomotor 2015
Pergerakan lokomotor 2015
 
10. Motorik Kasar dan Halus pada Anak.pptx
10. Motorik Kasar dan Halus pada Anak.pptx10. Motorik Kasar dan Halus pada Anak.pptx
10. Motorik Kasar dan Halus pada Anak.pptx
 
Pentingnya Multiple Intellegences dalam Kegiatan Pengembangan pada AUD
Pentingnya Multiple Intellegences dalam Kegiatan Pengembangan pada AUDPentingnya Multiple Intellegences dalam Kegiatan Pengembangan pada AUD
Pentingnya Multiple Intellegences dalam Kegiatan Pengembangan pada AUD
 
Hbef 1403
Hbef 1403  Hbef 1403
Hbef 1403
 
Pembelajaran fisik motorik
Pembelajaran fisik motorikPembelajaran fisik motorik
Pembelajaran fisik motorik
 
PEMETAKAN ATP KELAS 1.docx
PEMETAKAN ATP KELAS 1.docxPEMETAKAN ATP KELAS 1.docx
PEMETAKAN ATP KELAS 1.docx
 
Smk hj
Smk hjSmk hj
Smk hj
 
Smk
SmkSmk
Smk
 
ATP PJOK Kelas 2 Fase A.pdf
ATP PJOK Kelas 2 Fase A.pdfATP PJOK Kelas 2 Fase A.pdf
ATP PJOK Kelas 2 Fase A.pdf
 
46651564 apresiasi-muzik
46651564 apresiasi-muzik46651564 apresiasi-muzik
46651564 apresiasi-muzik
 
Tugas kelompok 13 motorik
Tugas kelompok 13 motorikTugas kelompok 13 motorik
Tugas kelompok 13 motorik
 
Assgmennt seni dalam pendidikan
Assgmennt seni dalam pendidikan Assgmennt seni dalam pendidikan
Assgmennt seni dalam pendidikan
 
Slt minggu 11
Slt minggu 11Slt minggu 11
Slt minggu 11
 
Laporan kemahiran dalam pergerakan asas kplism jan 2012
Laporan kemahiran dalam pergerakan asas kplism jan 2012Laporan kemahiran dalam pergerakan asas kplism jan 2012
Laporan kemahiran dalam pergerakan asas kplism jan 2012
 
121-Article Text-517-2-10-20201230.pdf
121-Article Text-517-2-10-20201230.pdf121-Article Text-517-2-10-20201230.pdf
121-Article Text-517-2-10-20201230.pdf
 
121-Article Text-517-2-10-20201230.pdf
121-Article Text-517-2-10-20201230.pdf121-Article Text-517-2-10-20201230.pdf
121-Article Text-517-2-10-20201230.pdf
 

Recently uploaded

Jual Obat Cytotec Di Indramayu 0823.2222.3014 Pusat Pelancar Haid Ampuh Berga...
Jual Obat Cytotec Di Indramayu 0823.2222.3014 Pusat Pelancar Haid Ampuh Berga...Jual Obat Cytotec Di Indramayu 0823.2222.3014 Pusat Pelancar Haid Ampuh Berga...
Jual Obat Cytotec Di Indramayu 0823.2222.3014 Pusat Pelancar Haid Ampuh Berga...ssupi412
 
KAROSERI MOBIL dan TRUCK SKY LIFT - UNIT PERBAIKAN LAMPU JALAN
KAROSERI MOBIL dan TRUCK SKY LIFT - UNIT PERBAIKAN LAMPU JALANKAROSERI MOBIL dan TRUCK SKY LIFT - UNIT PERBAIKAN LAMPU JALAN
KAROSERI MOBIL dan TRUCK SKY LIFT - UNIT PERBAIKAN LAMPU JALANKaroseri Truck
 
Ppt berisikan tentang materi sistem pengapian konvensional
Ppt berisikan tentang materi sistem pengapian konvensionalPpt berisikan tentang materi sistem pengapian konvensional
Ppt berisikan tentang materi sistem pengapian konvensionalssuser46d91c
 
Jual Cytotec Di Majalengka 082111126033 (Asli) Pelancar Haid Ampuh
Jual Cytotec Di Majalengka 082111126033 (Asli) Pelancar Haid AmpuhJual Cytotec Di Majalengka 082111126033 (Asli) Pelancar Haid Ampuh
Jual Cytotec Di Majalengka 082111126033 (Asli) Pelancar Haid Ampuhssupi412
 
Toko Obat Kuat Viagra Asli Di Bekasi 081227526446 Jual Viagra USA 100mg Di Be...
Toko Obat Kuat Viagra Asli Di Bekasi 081227526446 Jual Viagra USA 100mg Di Be...Toko Obat Kuat Viagra Asli Di Bekasi 081227526446 Jual Viagra USA 100mg Di Be...
Toko Obat Kuat Viagra Asli Di Bekasi 081227526446 Jual Viagra USA 100mg Di Be...agusmenyut7
 
IDETOTO Daftar Situs Slot Online Deposit Bank Seabank
IDETOTO Daftar Situs Slot Online Deposit Bank SeabankIDETOTO Daftar Situs Slot Online Deposit Bank Seabank
IDETOTO Daftar Situs Slot Online Deposit Bank SeabankIDETOTO
 
PERENCANAAN PRODUKSI MASSAL PADA PRODUKK
PERENCANAAN PRODUKSI MASSAL PADA PRODUKKPERENCANAAN PRODUKSI MASSAL PADA PRODUKK
PERENCANAAN PRODUKSI MASSAL PADA PRODUKKLanglangBuanaWijakso
 
TANGKI TAMPUNG - ISO TANK - STORAGE TANK
TANGKI TAMPUNG - ISO TANK - STORAGE TANKTANGKI TAMPUNG - ISO TANK - STORAGE TANK
TANGKI TAMPUNG - ISO TANK - STORAGE TANKKaroseri Truck
 

Recently uploaded (8)

Jual Obat Cytotec Di Indramayu 0823.2222.3014 Pusat Pelancar Haid Ampuh Berga...
Jual Obat Cytotec Di Indramayu 0823.2222.3014 Pusat Pelancar Haid Ampuh Berga...Jual Obat Cytotec Di Indramayu 0823.2222.3014 Pusat Pelancar Haid Ampuh Berga...
Jual Obat Cytotec Di Indramayu 0823.2222.3014 Pusat Pelancar Haid Ampuh Berga...
 
KAROSERI MOBIL dan TRUCK SKY LIFT - UNIT PERBAIKAN LAMPU JALAN
KAROSERI MOBIL dan TRUCK SKY LIFT - UNIT PERBAIKAN LAMPU JALANKAROSERI MOBIL dan TRUCK SKY LIFT - UNIT PERBAIKAN LAMPU JALAN
KAROSERI MOBIL dan TRUCK SKY LIFT - UNIT PERBAIKAN LAMPU JALAN
 
Ppt berisikan tentang materi sistem pengapian konvensional
Ppt berisikan tentang materi sistem pengapian konvensionalPpt berisikan tentang materi sistem pengapian konvensional
Ppt berisikan tentang materi sistem pengapian konvensional
 
Jual Cytotec Di Majalengka 082111126033 (Asli) Pelancar Haid Ampuh
Jual Cytotec Di Majalengka 082111126033 (Asli) Pelancar Haid AmpuhJual Cytotec Di Majalengka 082111126033 (Asli) Pelancar Haid Ampuh
Jual Cytotec Di Majalengka 082111126033 (Asli) Pelancar Haid Ampuh
 
Toko Obat Kuat Viagra Asli Di Bekasi 081227526446 Jual Viagra USA 100mg Di Be...
Toko Obat Kuat Viagra Asli Di Bekasi 081227526446 Jual Viagra USA 100mg Di Be...Toko Obat Kuat Viagra Asli Di Bekasi 081227526446 Jual Viagra USA 100mg Di Be...
Toko Obat Kuat Viagra Asli Di Bekasi 081227526446 Jual Viagra USA 100mg Di Be...
 
IDETOTO Daftar Situs Slot Online Deposit Bank Seabank
IDETOTO Daftar Situs Slot Online Deposit Bank SeabankIDETOTO Daftar Situs Slot Online Deposit Bank Seabank
IDETOTO Daftar Situs Slot Online Deposit Bank Seabank
 
PERENCANAAN PRODUKSI MASSAL PADA PRODUKK
PERENCANAAN PRODUKSI MASSAL PADA PRODUKKPERENCANAAN PRODUKSI MASSAL PADA PRODUKK
PERENCANAAN PRODUKSI MASSAL PADA PRODUKK
 
TANGKI TAMPUNG - ISO TANK - STORAGE TANK
TANGKI TAMPUNG - ISO TANK - STORAGE TANKTANGKI TAMPUNG - ISO TANK - STORAGE TANK
TANGKI TAMPUNG - ISO TANK - STORAGE TANK
 

1190 2592-1-sm

  • 1. JRR Tahun 23, No.1, Juni 2014 39-49 39 MENINGKATKAN POTENSI GERAK KASAR ANAK TUNADAKSA RINGAN MELALUI PENDEKATAN BERMAIN Zandra Dwanita Widodo, Eka Ahmad Malik P, Indarto W, Ismaryati JPOK FKIP Universitas Sebelas Maret Email : zandradwanitawidodo@yahoo.com ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan gerak kasar anak tuna daksa ringan. Metode penelitian yang digunakan adalah Preexperimental Design (Thomas dan Nelson: 1990), dengan rancangan One Group Pretest-Post Test Design. Sumber data atau informasi diperoleh melalui pengamatan peristiwa atau aktifitas subjek. Subjek penelitian yang akan ditingkatkan gerak motorik kasarnya adalah siswa SDLBD YPAC Surakarta. Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui teknik tes dan pengukuran. Kemampuan Gerak Kasar diukur dengan Test Of Gross Motor Development-2 (TGMD-2). Instrumen atau tes yang digunakan adalah Test Of Gross Motor Development-2 (TGMD-2). Untuk mengetahui peningkatan gerak motorik kasar anak tunadaksa, dihitung t-test; yakni dengan membandingkan hasil pengukuran sebelum dan sesudah perlakuan). Hasil penelitian menunjukan bahwa melalui pendekatan bermain gerak kasar anak Tunadaksa ringan meningkat. Dari penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa pendekatan bermain dapat digunakan untuk meningkatkan gerak kasar tunadaksa ringan, meningkatkan kepercayaan diri individual berkebutuhan khusus karena dengan bermain mengandung banyak unsur yang membangun karakter anak, dan metode ini sangatlah mudah dipraktikan Kata kunci : Tunadaksa ringan, pendekatan bermain, meningkatkan potensi gerak kasar. A. PENDAHULUAN IBK adalah orang yang memerlukan penyesuaian (adaptation) sebelum dapat bertindak secara normal. Istilah berkebutuhan khusus (Unique/special need) lebih ditujukan kepada individu yang mengalami gangguan atau ketidak mampuan baik secara fisik atau mental, dalam tanda kutip ada juga individu dari kalangan normal yang ingin diperlakukan secara khusus. Dan beberapa literatur ditemukan beberapa IBK, yaitu kelompok kekacauan berpikir yang terdiri dari kelainan intelektual/Tunagrahita (Intelektual disoders); kelainan tingkah laku/Tunalaras (Behavior disability); ketidak mampuan menyerap pelajaran (Pervasipe developmental disoders); kesulitan belajar khusus (Spesific learning disabilities); kelainan penglihatan/Tunanetra (Visual impairment); ketulian dan kebuta tulian/Tunarungu (Deafness and deaf blindness); kelumpuhan syaraf otak
  • 2. Zandra Dwanita - Potensi Gerak Kasar 40 (Cerebral Palsy/CP); cedera otak traumatis (Traumatic brain injury); struk (Stroke); amputasi (Amputations); (dwarfism); less avtres; kelainan pada tulang belakang (Spinal cord disabilities); tingkat kesehatan rendah (Health impaired). Salah satu kategori IBK ialah Tunadaksa. Tunadaksa berasal dari kata “Tuna” yang berarti rugi atau kurang. Dan “Daksa” yang berarti tubuh. Menurut derajat kecacatan Tunadaksa dapat digolongkan atas: golongan ringan, golongan sedang dan golongan berat. Golongan ringan adalah mereka yang dapat berjalan tanpa menggunakan alat, berbicara tegas, dapat menolong dirinya sendiri dalam kehidupan sehari-hari. Mereka dapat hidup bersama-sama dengan anak normal lainya, meskipun cacat tetapi tidak mengganggu kehidupan dan pendidikannya. Biasanya IBK Tunadaksa ringan memiliki ketrampilan gerak motorik kasar yang kurang. Gerak motorik kasar merupakan ketrampilan gerak atau gerakan tubuh yang memakai otot-otot besar sebagai dasar utama gerakanya. Ketrampilan motorik kasar ini meliputi pola lokomotor (gerakan yang menyebabkan perpindahan tempat) seperti berjalan, berlari, menendang, naik turun tangga, meloncat, dsb. Juga ketrampilan menguasai bola seperti melempar, menendang, dan memantulkan bola. Kurangnya ketrampilan gerak kasar yang tidak berkembang secara baik bisa menyebabkan rusaknya perhatian terhadap lingkungan, maka dari itu peningkatan gerak motorik kasar sangat diperlukan. Gerak motorik kasar merupakan salah satu kemampuan ketrampilan gerak dasar yang penting untuk perkembangan aspek sosial pada anak. Kurangnya ketrampilan gerak motorik kasar dapat mempengaruhi aspek sosial anak. Dalam pergaulan mereka tidak dapat mengurus, memelihara dan memimpin diri, waktu masih kanak-kanak mereka harus dibantu terus menerus; disuapi makanan, dipasangkan dan ditanggali pakaian dan sebagainya; disingkirkan dari bahaya, diawasi waktu bermain dengan anak lain, bahkan ditunjuki terus menerus yang harus dikerjakan. Bermain merupakan salah satu pendekatan yang paling mudah diperkenalkan dan diajarkan kepada anak- anak karena sesuai dengan karakteristik dunia anak, yakni dunia bermain. Dalam bermain terkandung beberapa nilai yang dibutuhkan untuk anak berkebutuhan khusus yaitu edukatif, leadership, team work, dsb. Sehingga bermain merupakan sebuah pendekatan yang cocok untuk meningkatkan ketrampilan gerak motorik kasar anak Tunadaksa ringan.
  • 3. JRR Tahun 23, No.1, Juni 2014 39-49 41 Bermain merupakan salah satu strategi pembelajaran yang sesuai untuk anak. Bermain adalah segala aktivitas untuk memperoleh rasa senang tanpa memikirkan hasil akhir, yang harus diperhatikan oleh orangtua dan guru, bermain haruslah suatu aktivitas yang menyenangkan bagi anak. Tidak boleh ada paksaan pada anak untuk melakukan kegiatan bermain. Bermain memiliki arti penting bagi anak untuk mengekspresikan, mengeksplorasi dan menemukan banyak aspek kehidupan diluar dirinya sendiri. Bermain dapat dijadikan sarana untuk mengembangkan keterampilan dasar fisik dan dalam waktu yang sama memungkinkan anak untuk belajar kerjasama, berkompetisi, berkomunikasi, berelasi, menghargai kesetaraan, dan belajar mengerti arti keberhasilan. Bermain akan memberikan efek yang besar bila digunakan sebagai alat belajar, namun permainan yang sekedar dilakukan untuk bermain bukan cara yang efektif untuk membantu siswa belajar, guru harus memastikan bahwa permainan yang digunakan dalam mengajar memberikan kesempatan kepada siswa untuk berlatih keterampilan gerak dasar. Pengembangan keterampilan gerak kasar dirancang untuk mengidentifikasi kebutuhan dan kepentingan anak-anak, melibatkan mereka dalam dalam konteks berbagai pengalaman gerak, dengan penekanan pada menyenangkan dan belajar melalui bermain. Di atas sudah dijelaskan bahwa bermain yang bertujuan dapat digunakan sebagai alat untuk mengembangkan keterampilan gerak, oleh karenanya aktivitas yang dilakukan harus aktivitas yang terpilih. Untuk mengembangkan potensi keterampilan gerak kasar anak tunadaksa, dipilih aktivitas yang mengandung unsur berjalan, melompat, melempar, menendang, dan rotasi tubuh. Gerakan-gerakan tadi dilakukan mulai dari gerak yang sederhana menuju ke gerakan yang kompleks. B. METODE PENDEKATAN 1) Pendekatan Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Preexperimental Design (Thomas dan Nelson: 1990), dengan rancangan One Group Pretest-Post Test Design. Berikut ini adalah rancangan penelitiannya: Keterangan: O1 = Pre Test (tes awal) T = Treatment (perlakuan) O2 = Post Test (tes akhir) 2) Variabel Jenis variabel: a. Variabel bebas O1 T O2
  • 4. Zandra Dwanita - Potensi Gerak Kasar 42 Variabel bebas (independent variabel) adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat, dalam penelitian ini adalah pendekatan bermain. b. Variabel terikat Variabel terikat (dependent) adalah variabel yang dipengaruhi variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah gerak motorik kasar anak tunadaksa ringan. Definisi operasional variable adalah pengertian variabel yang diungkap dalam definisi konsep tersebut, secara operasional, secara praktik, secara riil, secara nyata dalam lingkup objek penelitian/objek yang diteliti. a. Pendekatan bermain Yang dimaksud dengan pendekatan bermain dalam penelitian ini adalah; aktivitas bermain baik yang dilakukan secara individu maupun kelompok untuk meningkatkan potensi gerak motorik kasar anak tunadaksa ringan. Aktivitas yang disusun dari gerakan sederhana ke yang lebih kompleks dan disesuaikan dengan kebutuhan spesifik masing-masing anak. Aktivitas tersebut berisi gerakan berjalan (mengelilingi sekolah), berlari (berkompetisi dengan teman sekelas), melompat (dengan menggunakan bean bag, cone, menirukan gerakan hewan, misal: katak), menyepak (bola plastik, bola spons), menangkap (bola basket, bola spons, bola sepak, bola tenis), memantul-mantulkan bola (menjatuhkan bola dan berusaha menangkapnya; bola tenis, bola basket), memukul (menggunakan tee dengan bola ringan, tongkat pemukul plastik), koordinasi gerakan (senam irama, menirukan gerakan instruktur). b. Gerak motorik kasar Yang dimaksud dengan gerak motorik kasar adalah keterampilan gerak atau gerakan tubuh yang memakai otot-otot besar sebagai dasar utama gerakanya. Dalam penelitian ini, gerak motorik kasar yang akan ditingkatkan adalah gerak nonlokomotor, lokomotor, dan gerak manipulatif. 3) Subjek Penelitian Subjek penelitian yang akan ditingkatkan gerak motorik kasarnya adalah siswa SLB-D1 kelas V YPAC Surakarta. a) Nama : Ariska W Julianto Nama Panggilan: Ariska Jenis Kelamin : Laki-laki Umur : 10th Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) Ariska adalah penyandang tunadaksa, Ia mampu berbicara dengan jelas dan mampu berinteraksi sosial dengan lingkungan sekitar dengan baik. Kondisi tubuh ABK
  • 5. JRR Tahun 23, No.1, Juni 2014 39-49 43 Ariska adalah tulang punggung tidak normal dan kaki kanan tidak normal. b) Nama : Raden M M B Manusta Nama Panggilan : Haris Jenis Kelamin : Laki-laki Umur : 10th Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) Haris adalah penyandang tunadaksa dengan kemampuan IQ di bawah rata-rata. Ia mampu berbicara dengan baik, namun tidak jelas. Sedikit berinteraksi sosial dengan lingkungan sekitar. Menyukai aktivitas fisik. Kondisi tubuh ABK Haris adalah Kaki kanan sedikit tidak normal, terdapat kekakuan di jari-jari tangan, dan sering kehilangan keseimbangan. Kondisi tubuh ini dinamakan Ataxia. 4) Teknik Pengumpulan Data Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui teknik tes dan pengukuran. Instrumen atau tes yang digunakan adalah Test Of Gross Motor Development-2 (TGMD-2) Petunjuk pelaksanaan tes terlampir. 5) Teknik Analisis Data Untuk mengetahui peningkatan potensi gerak motorik kasar anak tunadaksa, dihitung t-test; yakni dengan membandingkan hasil pengukuran sebelum dan sesudah perlakuan. C. HASIL DAN PEMBAHASAN Nama : Ariska W Julianto Nama Panggilan : Ariska Jenis Kelamin : Laki-laki Umur : 10 th 1) Kondisi sebelum mendapat perlakuan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) Ariska terlihat malu-malu, kurang interaktif (hanya berbicara ketika diajak bicara). Kondisi fisik cepat lelah, kurang bergairah untuk melakukan aktifitas sehari-hari. Pada tes pertama yang kami lakukan (TGMD-2) Hasil Terlampir a) Subtes Ketrampilan Lokomotor i. Pada ketrampilan berlari, kedua kaki ABK Ariska berada ditanah tidak dalam waktu singkat (lamban) ii. Pada ketrampilan dasar gallop (congklak) dan hop (engklek) ABK Ariska tidak dapat melakukan ketrampilan dasar ini dikarenakan kondisi kaki kanan tidak normal dan tidak dapat dipaksakan untuk melakukan gerakan congklak dan engklek. iii. Pada gerakan leap (melompat jauh ke depan) ABK Ariska tidak dapat menumpu satu kaki dan mendarat di kaki yang berlawanan. iv.Pada gerakan horisontal jump (melompat horisontal) ABK
  • 6. Zandra Dwanita - Potensi Gerak Kasar 44 Ariska dalam persiapan melompat, kedua lutut tidak ditekuk dan lengan tangan tidak bereaksi untuk bersiap-siap melakukan lompatan. v. Pada gerakan slide (menyelusur) ABK Ariska tidak dapat melangkah 4 kali berturut- turut menyelusur ke kanan, dan 4 kali ke kiri. b) Subtes Ketrampilan Mengontrol Objek i.Pada gerakan stationary drible (memantulkan bola ditempat) ABK Ariska tidak dapat menyentuh bola dengan satu tangan setinggi pinggang. ii.Pada gerakan menangkap ABK Ariska belum dapat menangkap bola dengan sigap dan belum dapat mengontrol bola hanya dengan lengan. iii. Pada gerakan menendang ABK Ariska belum mampu mendekati bola dengan cepat. iv. Untuk gerakan overhand throw dan underhand roll ABK Ariska belum dapat melempar secara lambung untuk gerakan overhand throw, dan belum dapat menekuk lutut untuk gerakan underhand roll. 2) Kondisi setelah perlakuan (sampai yg terakhir dilakukan) Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) Ariska sudah terlihat mampu beradaptasi dengan baik dengan program dan treatment yang kami berikan, mampu berinteraksi dengan respon yang positif. Kondisi fisik sudah mulai beradaptasi dengan program dan treatment yang kami berikan, tubuh ariska menunjukan sudah tidak lagi cepat lelah dalam aktifitas durasi waktu 1,5 jam (sesuai dengan durasi treatment yang kami berikan). Ini merupakan kesimpulan dari hasil tes kedua yang kami lakukan (TGMD-2) Hasil Terlampir. a) Subtes Ketrampilan Lokomotor i. Pada ketrampilan berlari, kedua kaki ABK Ariska berada ditanah dalam waktu singkat. (Peningkatan) ii. Pada ketrampilan dasar gallop (congklak) dan hop (engklek) ABK Ariska tidak dapat melakukan ketrampilan dasar ini dikarenakan kondisi kaki kanan tidak normal dan tidak dapat dipaksakan untuk melakukan gerakan congklak dan engklek. (Masih tetap sama) iii. Pada gerakan leap (melompat jauh kedepan) ABK Ariska dapat menumpu satu kaki dan
  • 7. JRR Tahun 23, No.1, Juni 2014 39-49 45 mendarat di kaki yang berlawanan. (Peningkatan) iv. Pada gerakan horisontal jump (melompat horisontal) ABK Ariska dalampersiapan melompat, kedua lutut ditekuk dan lengan tangan bereaksi untuk bersiap-siap melakukan lompatan. (Peningkatan) v. Pada gerakan slide (menyelusur) ABK Ariska dapat melangkah 4 kali berturut-turut menyelusur ke kanan, dan 4 kali ke kiri. (Peningkatan). b) Subtes Ketrampilan Mengontrol Objek i.Pada gerakan stationary drible (memantulkan bola ditempat) ABK Ariska dapat menyentuh bola dengan satu tangan setinggi pinggang. (Peningkatan) ii.Pada gerakan menangkap ABK Ariska dapat menangkap bola dengan sigap dan dapat mengontrol bola hanya dengan lengan. (Peningkatan) iii.Pada gerakan menendang ABK Ariska belum mampu mendekati bola dengan cepat. (Masih tetap sama) iv. Untuk gerakan overhand throw dan underhand roll ABK Ariska dapat melempar secara lambung untuk gerakan overhand throw dan dapat menekuk lutut untuk gerakan underhand roll.(Peningkatan). Tabel 1. Hasil Raw Score ABK Ariska Subtes Ketrampilan Lokomotor dan Ketrampilan Mengontrol Objek Sub-Tes Raw Score Testing I Testing II Ketrampilan Lokomotor 8 16 Ketrampilan Mengontrol Objek 24 42 Nama : Raden M M B Manusta Nama Panggilan : Haris Jenis Kelamin :Laki-laki Umur :10th 1) Kondisi sebelum mendapat perlakuan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) Haris adalah seorang anak yang senang beraktifitas di luar ruangan (outdoor activity), senang bermain dengan bola dan berlari meskipun tidak sempurna. Ia mampu berbicara dengan baik, namun tidak jelas. Sedikit berinteraksi sosial dengan lingkungan sekitar. a) Subtes Ketrampilan Lokomotor i. Pada ketrampilan berlari, lengan ABK Haris tidak berlawanan dengan kaki, siku ditekuk.
  • 8. Zandra Dwanita - Potensi Gerak Kasar 46 ii. Pada ketrampilan dasar gallop (congklak) ABK Haris tidak dapat melakukan mencongklak ke depan dengan satu kaki yang diikuti kaki lain ke posisi di dekat atau di belakang kaki yang pertama. iii. Pada gerakan hop (engklek) ABK Haris tidak menekuk lengan dan mengayunkan ke depan untuk memperoleh daya. iv. Pada gerakan leap (melompat jauh kedepan) ABK Haris pada saat maju ke depan lengan tidak diayuhkan berlawanan dengan kaki yang di depan. v. Pada gerakan horisontal jump (melompat horisontal) ABK Haris kedua kaki tidak menumpu dan mendarat dengan kaki bersama- sama. vi. Pada gerakan slide (menyelusur) ABK Haris belum mampu melangkah ke samping diikuti kaki yang satunya menyelusur merapat ke kaki yang pertama, serta tidak dapat melangkah 4 kali berturut-turut menyelusur ke kanan, dan 4 kali ke kiri. b) Subtes Ketrampilan Mengontrol Objek i. Pada gerakan striking a stationary (memukul bola di tee) sisi tubuh ABK Haris yang dominan tidak dapat menghadap pelambung imajiner, dan kaki belum terbuka secara sejajar. Panggul dan bahu belum diputar ketika lengan diayun. ii. Pada gerakan stationary drible (memantulkan bola di tempat) ABK Haris tidak dapat menyentuh bola dengan satu tangan setinggi pinggang dan juga belum dapat menjaga bola untuk tetap terkontrol mamantul 4x tanpa menggerakan dan memungut bola. iii. Pada gerakan menangkap ABK Haris belum dapat menangkap bola dengan sigap dan belum dapat mengontrol bola hanya dengan lengan. iv. Untuk gerakan overhand throw ABK Haris belum dapat memindahkan berat badan dengan melangkahkan kaki yang berlawanan dengan tangan yang melempar, dan juga belum ada gerak lanjut di atas setelah melepaskan bola ke arah menyilang diagonal sisi tubuh yang tidak dominan. 2) Kondisi setelah perlakuan (sampai yg terakhir dilakukan) Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) Haris mulai berbaur dengan lingkungan
  • 9. JRR Tahun 23, No.1, Juni 2014 39-49 47 sekitar. Motoriknya menunjukan progress dengan hasil yang semakin membaik setelah treatment. a) Subtes Ketrampilan Lokomotor i. Pada ketrampilan berlari, lengan ABK Haris sudah berlawanan dengan kaki, siku ditekuk. (Peningkatan) ii. Pada ketrampilan dasar gallop (congklak) ABK Haris dapat melakukan mencongklak ke depan dengan satu kaki yang diikuti kaki lain ke posisi di dekat atau di belakang kaki yang pertama. (Peningkatan) iii. Pada gerakan hop (engklek) ABK Haris sudah dapat menekuk lengan dan mengayunkan kedepan untuk memperoleh daya. (Peningkatan) iv. Pada gerakan leap (melompat jauh ke depan) ABK Haris pada saat maju ke depan lengan diayuhkan berlawanan dengan kaki yang didepan. (Peningkatan) v. Pada gerakan horisontal jump (melompat horisontal) ABK Haris kedua kaki menumpu dan mendarat dengan kaki bersama-sama. (Peningkatan) vi. Pada gerakan slide (menyelusur) ABK Haris sudah mampu melangkah ke samping diikuti kaki yang satunya menyelusur merapat ke kaki yang pertama, serta dapat melangkah 4 kali berturut-turut menyelusur ke kanan, dan 4 kali ke kiri. (Peningkatan) b) Subtes Ketrampilan Mengontrol Objek i. Pada gerakan striking a stationary (memukul bola di tee) sisi tubuh ABK Haris yang dominan dapat menghadap pelambung imajiner, dan kaki belum terbuka secara sejajar. Panggul dan bahu belum diputar ketika lengan diayun. (Peningkatan) ii. Pada gerakan stationary drible (memantulkan bola ditempat) ABK Haris dapat menyentuh bola dengan satu tangan setinggi pinggang dan juga dapat menjaga bola untuk tetap terkontrol memantul 4x tanpa menggerakan dan memungut bola. (Peningkatan). iii. Pada gerakan menangkap ABK Haris dapat menangkap bola dengan sigap tetapi belum dapat mengontrol bola hanya dengan lengan. (Peningkatan) iv. Untuk gerakan overhand throw ABK Haris dapat memindahkan berat badan dengan melangkahkan kaki yang berlawanan dengan tangan yang
  • 10. Zandra Dwanita - Potensi Gerak Kasar 48 melempar, dan ada gerak lanjut di atas setelah melepaskan bola ke arah menyilang diagonal sisi tubuh yang tidak dominan. (Peningkatan) Tabel 2. Hasil Raw Score ABK Hariska Subtes Ketrampilan Lokomotor dan Ketrampilan Mengontrol Objek Sub-Tes Raw Score Testing I Testing II Ketrampilan Lokomotor 8 24 Ketrampilan Mengontrol Objek 31 48 D. KESIMPULAN DAN SARAN Melalui penulisan karya tulis ini penulis hendak memaparkan salah satu upaya untuk meningkatkan kemampuan gerak motorik kasar melalui kombinasi gerak dasar anak tunadaksa ringan. Berdasarkan karya tulis ini, maka dapat disarankan beberapa hal, khususnya pada guru penjas SDLB Tunadaksa Ringan : 1) Guru hendaknya lebih inovatif dan kreatif dalam menerapkan metode dan modifikasi media pembelajaran untuk menyampaikan materi pembelajaran karena seorang anak perlu diberi keseimbangan berupa stimulasi yang dapat mengembangkan keseluruhan perkembangan fisik dan kecerdasannya. 2) Guru hendaknya memberikan pembelajaran kepada siswa dengan bermain yang mengkombinasikan gerak dasar sambil mengolah tubuh, yang nantinya dapat memunculkan rasa senang anak. Anak akan belajar bersaing, meningkatkan harga diri mampu meningkatkan kinerja akademis, mengurangi tingkah laku negatif, mengurangi tingkah laku yang merusak dan meningkatkan keterampilan sosial, tentu saja, anak pun bisa merasa bugar. DAFTAR PUSTAKA Heri, Rahyubi.,Teori-teori Belajar dan Aplikasi Pembelajaran Motorik, Jawa Barat: Nusa Media, 2012 Landreth Garry L., 2001. Innovations in Play Therapy, New York: Brunner Roudledge Panggung, Sutapa. Pengamatan Skill Motorik dan Fisik dalam Upaya menjadikan Sosok Manusia Berkualitas. Yogyakarta: FIK UNY Yudy, Hendrayana. 2007. Pendidikan Jasmani dan Olahraga Adaptif. Criced : University of Tsukuba
  • 11. JRR Tahun 23, No.1, Juni 2014 39-49 49 Thomas, J.R., Nelson, J.K., 1990. Research Methods in Physical Activity. Champaign: Human Kinetics Books Winnick, Joseph P. 2005. Adapted Physical Education and Sport. Champaign, IL : Human Kinetics. Sport New Zeland, 2012. Developing Fundamental Movement Skills Manual online .sportnz.org.nz Sugiyanto dan Sudjarwo. 1992. Perkembangan dan Belajar Gerak. Jakarta: Departemen Pendidikan dan kebudayaan. ___________________.2002. Model Pengembangan Motorik Anak Prasekolah. Jakarta: Ditjen Olahraga Depdiknas.