Makalah ini membahas perkembangan motorik kasar dan halus pada anak usia 3-5 tahun. Ia menjelaskan tahapan keterampilan motorik kasar dan halus pada setiap usia, serta faktor yang mempengaruhinya seperti kematangan saraf, latihan, dan pengalaman.
Metode Pengembangan Fisik - Modul 1 dan 2Mira Sumirah
Mata kuliah Metode Pengembangan Fisik membahas perkembangan motorik anak TK dan metode pengembangannya. Perkembangan motorik terdiri dari motorik kasar dan halus, dan penting untuk perkembangan fisik, sosial, emosional, dan kognitif anak. Modul 1 membahas hakikat perkembangan motorik anak TK dan jenis gerak motorik kasar dan halus beserta tahapan perkembangannya.
Makalah ini membahas tentang keterampilan motorik dan usaha pengembangannya. Keterampilan motorik adalah kemampuan melakukan gerakan fisik dengan koordinasi otot yang baik. Makalah ini menjelaskan pengertian, ciri-ciri, usia pencapaian, dan cara pengembangan keterampilan motorik sejak usia dini hingga remaja. Usaha pengembangan meliputi latihan berulang untuk meningkatkan ketangkasan gerakan
Permainan melempar dan menangkap bola dapat meningkatkan kemampuan motorik kasar anak usia 5-6 tahun. Kemampuan motorik kasar anak semula 25,51% dan meningkat menjadi 34,71% pada siklus I serta 60,28% pada siklus II.
Makalah ini membahas perkembangan motorik kasar dan halus pada anak usia 3-5 tahun. Ia menjelaskan tahapan keterampilan motorik kasar dan halus pada setiap usia, serta faktor yang mempengaruhinya seperti kematangan saraf, latihan, dan pengalaman.
Metode Pengembangan Fisik - Modul 1 dan 2Mira Sumirah
Mata kuliah Metode Pengembangan Fisik membahas perkembangan motorik anak TK dan metode pengembangannya. Perkembangan motorik terdiri dari motorik kasar dan halus, dan penting untuk perkembangan fisik, sosial, emosional, dan kognitif anak. Modul 1 membahas hakikat perkembangan motorik anak TK dan jenis gerak motorik kasar dan halus beserta tahapan perkembangannya.
Makalah ini membahas tentang keterampilan motorik dan usaha pengembangannya. Keterampilan motorik adalah kemampuan melakukan gerakan fisik dengan koordinasi otot yang baik. Makalah ini menjelaskan pengertian, ciri-ciri, usia pencapaian, dan cara pengembangan keterampilan motorik sejak usia dini hingga remaja. Usaha pengembangan meliputi latihan berulang untuk meningkatkan ketangkasan gerakan
Permainan melempar dan menangkap bola dapat meningkatkan kemampuan motorik kasar anak usia 5-6 tahun. Kemampuan motorik kasar anak semula 25,51% dan meningkat menjadi 34,71% pada siklus I serta 60,28% pada siklus II.
Perkembangan motorik pada masa anak-anak awal ditandai dengan meningkatnya ketrampilan motorik kasar dan halus. Motorik kasar seperti berlari dan melompat menjadi lebih terkoordinasi, sedangkan motorik halus seperti menggambar dan menulis semakin terlatih. Berbagai faktor seperti pertumbuhan fisik, lingkungan, dan kematangan sistem saraf berperan dalam perkembangan motorik ini.
Perkembangan motorik pada masa anak-anak awal ditandai dengan meningkatnya ketrampilan motorik kasar dan halus. Motorik kasar seperti berlari dan melompat menjadi lebih terkoordinasi, sedangkan motorik halus seperti menggambar dan menulis semakin terlatih. Perkembangan ini dipengaruhi oleh faktor genetik, lingkungan, dan kematangan sistem saraf anak.
Perkembangan motorik pada masa anak-anak awal ditandai dengan meningkatnya ketrampilan motorik kasar dan halus. Motorik kasar seperti berlari dan melompat menjadi lebih terkoordinasi, sedangkan motorik halus seperti menggambar dan menulis semakin terlatih. Perkembangan ini dipengaruhi oleh faktor genetik, lingkungan, dan kematangan sistem saraf anak. Anak usia 4-6 tahun menunjukkan peningkatan pada
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan fisik motorik pada anak TK. Ia menjelaskan bahwa tujuan pengembangan motorik mencakup pengembangan motorik kasar dan halus untuk meningkatkan kesegaran, keterampilan gerak, dan keseimbangan anak. Dokumen tersebut juga menjelaskan aktivitas dan alat yang dapat digunakan untuk mengembangkan motorik kasar seperti melompat dan motorik halus seperti menggambar
Sesuatu yang naif jika banyak orang melihat anak-anak sedang bermain-main, hanya dipandang sebagai kegiatan yang buang-buang waktu. Kadang orang tua cenderung melarangnya. Bahkan ada yang mengatakan bahwa bermain itu tidak mendidik. Sesungguhnya ketika anak-anak sedang bermain, berlarian, berteriak, menyanyi dengan senang hati, seluruh organ tumbuh secara sinergi digerakkan. Pada saat yang sama terstimuli dalam tubuhnya untuk berkembang. Akhirnya terajut secara bersama antara yang ada di benak anak-anak dengan gerak yang dilakukan. Gerakan anak ini orang sering menyebutnya dengan istilah motorik. Ketika hal ini berlangsung secara terus menerus akan memungkinkan anak tumbuh sehat, karena perpaduan antara apa yang dipikirkan dan apa yang digerakan (motoriknya) memberikan efek dahsyat berupa, kesadaran akan eksistensi diri, dan hidup itu sesuguhnya bagian dari lingkungan. Kemandirian anak akan tumbuh, tapi kemandirian yang dibarengi dengan sebuah kesadaran, bahwa manusia itu saling ketergantungan (interdependensi). Sisilain juga terdapat multi manfaat antara lain, manfaat psikologis dari keadaan tak berdaya menuju berdaya, dari kurang percaya diri menjadi percaya diri.
Percaya diri (self confidence) adalah kunci utama manusia berkembang dan maraih prestasi dalam kehidupan kini dan esok.
Kelompok 1 _Narti_kels karyawan _ppt perkm.gerak dasar motorik kasar.pptxYundaDwiPratiwi
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang ruang lingkup dan perkembangan fisik motorik kasar pada anak usia dini.
2. Ada beberapa tahapan perkembangan motorik kasar pada anak 4-6 tahun seperti berlari, melompat, dan menangkap bola.
3. Faktor yang mempengaruhi perkembangan motorik antara lain kondisi fisik, lingkungan, dan motivasi.
1. Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan motorik pada anak usia pra sekolah.
2. Ada dua jenis perkembangan motorik yaitu motorik kasar dan motorik halus.
3. Perkembangan motorik sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak secara keseluruhan.
Perkembangan motorik anak usia 4-6 tahun meliputi perkembangan motorik kasar dan halus. Motorik kasar berkaitan dengan gerakan tubuh besar seperti berlari dan melompat. Motorik halus berkaitan dengan koordinasi gerakan halus seperti menggambar dan menulis. Perkembangan ini penting untuk aspek fisik, sosial, dan kognitif anak.
Perkembangan motorik anak usia pra-sekolah sangat penting untuk perkembangan seluruh aspeknya. Motorik kasar dan halus tumbuh secara progresif sesuai tahapan, mulai dari gerak refleks hingga terkoordinasi. Pada usia 4-6 tahun, anak mampu berlari kencang, melompat, menangkap bola, serta menggambar dan menulis. Perkembangan motorik dipengaruhi gizi, lingkungan, dan dukungan
Perkembangan motorik anak usia 4-6 tahun meliputi perkembangan motorik kasar dan halus. Motorik kasar berkaitan dengan gerakan tubuh besar seperti berlari dan melompat. Motorik halus berkaitan dengan koordinasi gerakan halus seperti menggambar dan menulis. Perkembangan ini penting untuk aspek fisik, sosial, dan kognitif anak.
Perkembangan motorik pada masa anak-anak awal ditandai dengan meningkatnya ketrampilan motorik kasar dan halus. Motorik kasar seperti berlari dan melompat menjadi lebih terkoordinasi, sedangkan motorik halus seperti menggambar dan menulis semakin terlatih. Berbagai faktor seperti pertumbuhan fisik, lingkungan, dan kematangan sistem saraf berperan dalam perkembangan motorik ini.
Perkembangan motorik pada masa anak-anak awal ditandai dengan meningkatnya ketrampilan motorik kasar dan halus. Motorik kasar seperti berlari dan melompat menjadi lebih terkoordinasi, sedangkan motorik halus seperti menggambar dan menulis semakin terlatih. Perkembangan ini dipengaruhi oleh faktor genetik, lingkungan, dan kematangan sistem saraf anak.
Perkembangan motorik pada masa anak-anak awal ditandai dengan meningkatnya ketrampilan motorik kasar dan halus. Motorik kasar seperti berlari dan melompat menjadi lebih terkoordinasi, sedangkan motorik halus seperti menggambar dan menulis semakin terlatih. Perkembangan ini dipengaruhi oleh faktor genetik, lingkungan, dan kematangan sistem saraf anak. Anak usia 4-6 tahun menunjukkan peningkatan pada
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan fisik motorik pada anak TK. Ia menjelaskan bahwa tujuan pengembangan motorik mencakup pengembangan motorik kasar dan halus untuk meningkatkan kesegaran, keterampilan gerak, dan keseimbangan anak. Dokumen tersebut juga menjelaskan aktivitas dan alat yang dapat digunakan untuk mengembangkan motorik kasar seperti melompat dan motorik halus seperti menggambar
Sesuatu yang naif jika banyak orang melihat anak-anak sedang bermain-main, hanya dipandang sebagai kegiatan yang buang-buang waktu. Kadang orang tua cenderung melarangnya. Bahkan ada yang mengatakan bahwa bermain itu tidak mendidik. Sesungguhnya ketika anak-anak sedang bermain, berlarian, berteriak, menyanyi dengan senang hati, seluruh organ tumbuh secara sinergi digerakkan. Pada saat yang sama terstimuli dalam tubuhnya untuk berkembang. Akhirnya terajut secara bersama antara yang ada di benak anak-anak dengan gerak yang dilakukan. Gerakan anak ini orang sering menyebutnya dengan istilah motorik. Ketika hal ini berlangsung secara terus menerus akan memungkinkan anak tumbuh sehat, karena perpaduan antara apa yang dipikirkan dan apa yang digerakan (motoriknya) memberikan efek dahsyat berupa, kesadaran akan eksistensi diri, dan hidup itu sesuguhnya bagian dari lingkungan. Kemandirian anak akan tumbuh, tapi kemandirian yang dibarengi dengan sebuah kesadaran, bahwa manusia itu saling ketergantungan (interdependensi). Sisilain juga terdapat multi manfaat antara lain, manfaat psikologis dari keadaan tak berdaya menuju berdaya, dari kurang percaya diri menjadi percaya diri.
Percaya diri (self confidence) adalah kunci utama manusia berkembang dan maraih prestasi dalam kehidupan kini dan esok.
Kelompok 1 _Narti_kels karyawan _ppt perkm.gerak dasar motorik kasar.pptxYundaDwiPratiwi
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang ruang lingkup dan perkembangan fisik motorik kasar pada anak usia dini.
2. Ada beberapa tahapan perkembangan motorik kasar pada anak 4-6 tahun seperti berlari, melompat, dan menangkap bola.
3. Faktor yang mempengaruhi perkembangan motorik antara lain kondisi fisik, lingkungan, dan motivasi.
1. Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan motorik pada anak usia pra sekolah.
2. Ada dua jenis perkembangan motorik yaitu motorik kasar dan motorik halus.
3. Perkembangan motorik sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak secara keseluruhan.
Perkembangan motorik anak usia 4-6 tahun meliputi perkembangan motorik kasar dan halus. Motorik kasar berkaitan dengan gerakan tubuh besar seperti berlari dan melompat. Motorik halus berkaitan dengan koordinasi gerakan halus seperti menggambar dan menulis. Perkembangan ini penting untuk aspek fisik, sosial, dan kognitif anak.
Perkembangan motorik anak usia pra-sekolah sangat penting untuk perkembangan seluruh aspeknya. Motorik kasar dan halus tumbuh secara progresif sesuai tahapan, mulai dari gerak refleks hingga terkoordinasi. Pada usia 4-6 tahun, anak mampu berlari kencang, melompat, menangkap bola, serta menggambar dan menulis. Perkembangan motorik dipengaruhi gizi, lingkungan, dan dukungan
Perkembangan motorik anak usia 4-6 tahun meliputi perkembangan motorik kasar dan halus. Motorik kasar berkaitan dengan gerakan tubuh besar seperti berlari dan melompat. Motorik halus berkaitan dengan koordinasi gerakan halus seperti menggambar dan menulis. Perkembangan ini penting untuk aspek fisik, sosial, dan kognitif anak.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
2. Keterampilan
Motorik
1 3
2
Pengertian
Perkembang
an Motorik
Karakteristik
Perkembangan
Motorik
Konsep
Dasar
Perkembang
an Motorik
4 6
5
Definisi
Motorik
Faktor yang
Mempengaruhi
Motorik
Fungsi
Perkembangan
Motorik
7 9
8
Prinsip
Perkembanga
n Motorik
Tujuan
Peningkatan
Motorik
Kemampuan
Motorik pada
Anak TK
10
1
2
1
1
Metode
Pembelajaran
Motorik
13
1
4
Pentingnya
Meningkatkan
Perkembangan
Motorik
Kesimpulan
1 3
2
4 6
5
7 9
8
10
1
2
1
1
Metode
Pembelajaran
Motorik
13
1
4
1 3
2
4 6
5
7 9
8
10
1
2
1
1
13
1
4
Perbedaan
Motorik Kasar
& Halus
3. PERKEMBANGAN MOTORIK
Perkembangan motorik
merupakan perubahan
keterampilan motorik
dari lahir sampai umur
lima tahun yang
melibatkan berbagai
aspek perilaku dan
keterampilan motorik.
5 Prinsip Utama Perkembangan Motorik, yaitu:
1) Kematangan
2) Urutan
3) Motivasi
4) Pengalaman
5) Praktek
4. Konsep Dasar Perkembangan Motorik
J.H.Pestalozzi (pengajaran berupa) Berpendapat bahwa sumber
pengetahuan adalah alat indra pengamatan permulaannya oleh karena
itu didalam pelajaran harus menggunakan benda-benda yang
sebenarnya, benda tersebut diamati dari segala segi dengan alat
indera anak.
Berdasarkan kutipan diatas maka konsep dasar pengembangan
motorik adalah dari alat indera penglihatan untuk melakukan
pengamatan permulaannya. Setelah itu anak diberikan kebebasan
untuk mengekspresikan sesuai dengan kehendak anak.
5. Keterampilan Motorik
MOTORIK KASAR
(Gross Motor Skill)
MOTORIK HALUS
(Fine Motor Skill)
Merupakan keterampilan gerak yang
menggunakan otot-otot besar, tujuan
kecermatan gerakan bukan merupakan
suatu hal yang penting akan tetapi
koordinasi yang halus dalam gerakan
adalah hal yang paling penting.
Motorik kasar meliputi melompat,
memelempar, berjalan, dan meloncat.
Merupakan keterampilan yang
memerlukan kontrol dari otot kecil dari
tubuh untuk mencapi tujuan dari
keterampilan. Secara umum keterampilan
motorik halus meliputi koordinasi mata
dan tangan keterampilan ini membutuhkan
kecermatan yang tinggi. Motorik halus
seperti melukis, menjahit, dan
mengancingkan baju.
6. D
E
F
I
N
I
S
I
M
O
T
O
R
I
K
MOTORIK
KASAR
MOTORIK
HALUS
Kegiatan motorik kasar adalah
menggerakkan berbagai bagian tubuh
atas perintah otak dan mengatur
gerakan badan terhadap macam-
macam pengaruh dari luar dan
dalam. Motorik kasar sangat penting
dikuasai oleh seseorang karena bisa
melakukan aktivitas sehari-hari,
tanpa mempunyai gerak yang bagus
akanketinggalan dari orang lain,
seperti: berlari, melompat,
mendorong, melempar,menangkap,
menendang dan lain sebagainya,
kegiatan itu memerlukan dan
menggunakan otot-otot besar pada
tubuh seseorang.
Yudha M Saputra dan Rudyanto (2005:
118) menjelaskan bahwa motorik halus
adalah kemampuan anak dalam beraktivitas
dengan menggunakan otot-otot halus (kecil)
seperti menulis, meremas, menggenggam,
menggambar, menyusun balok dan
memasukkan kelereng.
Menurut Astati (1995 : 4) bahwa motorik
halus adalah gerak yang hanya
menggunakan otot-otot tertentu saja dan
dilakukan oleh otot-otot kecil yang
membutuhkan koordinasi gerak dan daya
konsentrasi yang baik.
Berdasarkan kutipan-kutipan diatas, jadi
motorik halus adalah pengorganisasian
penggunaan otot-otot kecil seperti jari-
jemari dan tangan yang sering
membutuhkan kecermatan koordinasi mata
dan tangan.
7. Faktor yang Mempengaruhi
Motorik
MOTORIK KASAR
Motivasi belajar anak
Pengetahuan Iibu
Stimulasi Ibu
Kelompok sebaya
Cinta dan kasih sayang
Jumlah saudara
Ganjaran atau
hukuman
Lingkungan
Stabilitas rumah
tangga
Pendapatan Ibu
Tingkat gizi
MOTORIK HALUS
Faktor genetic
Faktor kesehatan pada
periode prenatal
Faktor kesulitan dalam
melahirkan
Kesehatan dan gizi
Rangsangan
Perlindungan
Prematur
Kelainan
Kebudayaan
8. Karakteristik
Perkembangan Motorik
MOTORIK KASAR MOTORIK HALUS
Usia 2-3 tahun Berjalan sambal berjinjit,
melompat ke depan dan kebelakang dengan dua
kaki, melempar dan menangkap bola, menari
mengikuti irama, naik turun tangga atau tempat
yang lebih rendah dengan berpegangan
Usia 3-4 tahun Berlari sambal membawa
sesuatu yang ringan, naik-turun tangga dengan
kaki bergantian, meniti di atas papan yang cukup
lebar, meniru gerakan senam sederhana.
Usia 4-5 tahun Meniru Gerakan, melakukan
Gerakan menggantung, melakukan Gerakan
melompat, meloncat dan berlari secara
terkoordinasi, melempar sesuatu secara terarah,
menagkap sesuatu secara tepat, melakukan
Gerakan antisipasi, menendang sesuatu secara
terarah, memanfaatkan alat permainan di luar
kelas.
Usia 3 tahun Kemampuan gerakan halus pada
masa bayi. Meskipun anak pada saat ini sudah
mampu menjumput benda dengan menggunakan
jempol dan jari telunjuknya tetapi gerakan itu sendiri
masih kikuk.
Usia 4 tahun Koordinasi motorik halus anak
secara substansial sudah mengalami kemajuan dan
gerakannya sudah lebih cepat bahkan cenderung
ingin sempurna.
Usia 5 tahun Koordinasi motorik halus anak
sudah lebih sempurna lagi tangan, lengan, dan tubuh
bergerak dibawah koordinasi mata. Anak juga telah
mampu membuat dan melaksanakan kegiatan yang
lebih majemuk, seperti kegiatan proyek.
Usia 6 tahun Ia telah belajar bagaimana
menggunakan jari jemarinya dan pergelangan
tangannya untuk menggerakkan ujung pensilnya.
9. Prinsip Perkembangan
Motorik
MOTORIK
HALUS
MOTORIK
KASAR
Menurut Hurlock (1978) ada lima
prinsip perkembangan motorik kasar
yaitu :
Perkembangan motorik kasar
bergantung pada kematangan
otot dan syaraf.
Perkembangan yang
berlangsung terus menerus.
Perkembangan motorik
memiliki pola yang dapat
diramalkan.
Reflek primitif akan hilang dan
digantikan dengan gerakan
yang disadari.
Urutan perkembangan pada
anak sama tetapi kecepatannya
berbeda
Menurut Depdiknas, (2007: 13) agar
motorik halus berkembang secara optimal,
maka perlu memperhatikan prinsip-prinsip
sebagai berikut :
Memberikan kebebasan untuk
berekspresi pada anak.
Melakukan pengaturan waktu, tempat,
media (alat dan bahan).
Memberikan bimbingan kepada anak
Menumbuhkan keberanian anak dan
hindarkan petunjuk yang dapat merusak
keberanian dan perkembangan anak.
Membimbing anak sesuai dengan
kemampuan dan taraf
perkembangannya.
Memberikan rasa gembira dan
menciptakn suasana yang
menyenangkan pada anak.
Melakukan pengawasan menyeluruh
terhadap pelaksanaan kegiatan.
10. Tujuan Peningkatan Motorik
MOTORIKKASAR
Pengembangan motorik kasar di TK bertujuan
untuk:
Memperkenalkan dan melatih gerakan kasar.
Meningkatkan kemampuan mengelola,
mengontrol gerakan tubuh dan koordinasi.
Meningkatkan keterampilan tubuh dan cara
hidup sehat,
MOTORIKHALUS
Saputra dan Rudyanto (2005:115) menjelaskan
tujuan pengembangan motorik halus anak yaitu:
Mampu memfungsikan otot-otot kecil seperti
gerakan jari tangan.
Mampu mengkoordinasi kecepatangan tangan
dengan mata.
11. Fungsi Perkembangan Motorik
MOTORIK KASAR
Fungsi pengembangan motoric kasar pada
anak TK (Depdiknas, 2008: 2, sebagai berikut:
Melatih kelenturan dan koordinasi otot jari
dan tangan.
Memacu pertumbuhan dan pengembangan
fisik/motorik, rohani dan kesehatan anak.
Membentuk, membangun, dan memperkuat
tubuh anak.
Melatih keterampilan/ketangkasan gerakan
dan berpikir anak.
Meningkatkan perkembangan emosional
anak.
Meningkatkan perkembangan sosial anak.
Menumbuhkan perasaan menyenangi dan
memahami manfaat kesehatan pribadi.
MOTORIK HALUS
Elizabeth B. Hurlock (1978) mencatat beberapa alasan tentang
fungsi perkembangan motorik halus yaitu :
Anak dapat menghibur dirinya dan pemperoleh perasaan
senang,
Anak dapat beranjak dari kondisi helpessness (tidak
berbahaya), pada bulan-bulan pertama kehidupannya, ke
kondisi yang indepence (bebas dan tidak bergantung) anak
dapat bergerak dari satu tempat ke tempat yang lainnya dan
dapat berbuat sendiri untuk dirinya, kondisi ini akan dapat
menunjang perkembangan self confidence ( rasa percaya
diri).
Anak dapat menyesuaikan dirinya dengan lingkungan sekolah
(school adjustment), pada usia pra sekolah (taman kanak-
kanak) atau usia kelas awal sekolah dasar, anak sudah dapat
dilatih menggambar, melukis, baris- berbaris, dan persiapan
menulis.
12. Perbedaan Motorik Kasar dan Halus
Perkembangan motorik kasar, merupakan
perkembangan gerak yang meliputi
keseimbangan dan koordinasi antar anggota
tubuh. Seperti merangkak, berjalan,
melompat, atau berlari. Biasanya yang
berkembang pertama kali adalah kemampuan
motorik kasar, baru motorik halus. Sebagai
contohnya si Kecil saat masih bayi pertama
kali akan belajar untuk mulai membalikkan
badan, belajar merangkak, baru berbicara.
Perkembangan motorik kasar secara alami
terbentuk sesuai kematangan fisik si Kecil
dan lingkungan sekitar yang menunjang.
13. METODE PEMBELAJARAN MOTORIK
MOTORIKKASAR
Salah satu contoh metode pembelajaran pada motorik kasar yaitu Metode
bermain adalah metode pembelajaran anak usia pra sekolah di mana anak-
anak diajak untuk melakukan kegiatan bersama yang berupa: kegiatan yag
menggunakan alat dan atau melakukan kegiatan (permainan) baik secara
sendiri maupun bersama teman-temannya, yang mendatangkan
kegembiraan, rasa senang dan asik bagi anak.
MOTORIKHALUS
Moedjiono dan Dimyati mengemukakan beberapa metode
yang dapat digunakan pada motorik halus, yaitu:
Metode tanya jawab
Metode pemberian tugas
Metode demonstrasi
14. KEMAMPUAN MOTORIK PADA ANAK
TK
Motorik Kasar Motorik Halus
Menangkap bola besar dengan tangan
lurus di depan badan.
Berdiri dengan satu kaki selama 5 detik.
Mengendarai sepeda roda tiga melalui
tikungan yang lebar.
Melompat sejauh 1 meter atau lebih dari
posisi berdiri semula.
Mengambil benda kecil di atas baki tanpa
menjatuhkan nya.
Menggunakan bahu dan siku pada saat
melempar bola hingga 3 m.
Berjalan menyusuri papan dengan
menempatkan satu kaki di depan kaki lain.
Melompat dengan satu kaki.
Berdiri dengan kedua tumit dirapatkan,
tangan di samping, tanpa kehilangan
keseimbangan.
Menggunting kertas menjadi dua bagian
Mencuci dan mengelap tangan sendiri.
Mengaduk cairan dengan sendok.
Menuang air dari teko.
Memegang garpu dengan cara
menggenggam.
Membawa sesuatu dengan penjepit.
Apabila diberikan gambar kepala badan
manusia yang belum lengkap, ia akan
dapat menambahkan paling sedikit dua
organ tubuh.
Membuka kancing dan melepas ikat
pinggang.
Menggambar lingkaran, namun bentuknya
masih kasar.
Kemampuan Motorik Anak Usia 3 – 4 tahun
15. 4
Perkembangan Motorik Anak Usia 5 – 6 tahun
Motorik Kasar Motorik Halus
Berlari dan langsung menendang
bola.
Melompat – lompat dengan kaki
bergantian.
Melambungkan bola tenis dengan
satu tangan dan menangkapnya
dengan dua tangan.
Berjalan pada garis yang sudah
ditentukan.
Berjinjit dengan tangan dipinggul.
Menyentuh jari kaki tanpa menekuk
lutut
Mengayuhkan satu kaki ke depan
atau ke belakang tanpa kehilangan
keseimbangan.
Mengikat tali sepatu.
Memasukkan surat ke dalam amplop
Mengoleskan selai di atas roti.
Membentuk berbagai objek dengan
tanah liat.
Mencuci dan mengeringkan muka
tanpa membasahi baju.
Memasukkan benang ke dalam
lubang jarum.
16. Pentingnya Peningkatan Perkembangan Motorik
A. Peran Kemampuan Motorik untuk Perkembangan Fisiologis Anak
Dari segi fisiologis, pentingnya anak bergerak atau berolahraga akan menjaga anak agar tak mendapat
masalah dengan jantungnya karena sering dan rutinnya anak bergerak dengan cara berolahraga maka
kegiatan tersebut juga menstimulasi semua proses fisiologis anak, seperti peningkatan sirkulasi darah
dan pernapasannya
B. Peran Kemampuan Motorik untuk
Perkembangan Sosial dan Emosional Anak
Seorang anak yang mempunyai kemampuan motorik
yang baik akan mempunyai rasa percaya diri yang
besar. Lingkungan teman-temannya pun akan
menerima anak yang memiliki kemampuan motorik
atau gerak lebih baik, sedangkan anak yang tak
memiliki kemampuan gerak tertentu akan kurang
diterima teman-temannya. Penerimaan teman-teman
dan lingkungannya akan menyebabkan anak
mempunyai rasa percaya diri yang baik.
C. Peran Kemampuan Motorik untuk Kognitif Anak
Meningkatnya kemampuan fisik anak saat mereka di usia TK
membuat aktivitas fisik/motorik mereka juga semakin banyak.
Tak heran jika anak-anak TK gemar sekali bermain tanpa
mengenal lelah. Segala kegiatan anak selalu dilakukan dengan
bermain. Bermain akan meningkatkan aktivitas fisik anak.
Adanya kemampuan/keterampilan motorik anak juga akan
menumbuhkan kreativitas dan imajinasi anak yang merupakan
bagian dari perkembangan mental anak. Dengan demikian,
sering pula para ahli menekankan bahwa kegiatan fisik dan
juga keterampilan fisik anak akan dapat meningkatkan
kemampuan intelektual anak.
17. Kesimpulan
Perkembangan fisik mencakup perkembangan motorik
kasar (otot besar) dan motorik halus (otot kecil). Yang
dimaksud motorik adalah semua Gerakan yang mungkin
di dapatkan oleh seluruh tubuh. Gerakan motorik kasar
adalah kemampuan yang membutuhkan koordinasi
sebagian besar bagian tubuh anak, yang lebih
menggunakan otot – otot besar. Gerakan motorik halus
merupakan keterampilan yang memerlukan kontrol dari
otot kecil dari tubuh untuk mencapi tujuan dari
keterampilan
Tujuan dari pengembangan motorik yaitu melalukan
aktivitas fisik secara terkoordinasi dalam rangka
kelenturan dan persiapan untuk menulis, keseimbangan,
kelincahan,dan melatih keberanian. Setiap
perkembangan fisik motorik pada anak mempunyai
karakteristik yang berbeda – beda sesuai usia dan
tahapan perkembangannya. Semakin bertambah usia
18. CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics
& images by Freepik
Thanks!
Do you have any questions?
Please keep this slide for attribution