Makalah ini membahas perkembangan motorik kasar dan halus pada anak usia 3-5 tahun. Ia menjelaskan tahapan keterampilan motorik kasar dan halus pada setiap usia, serta faktor yang mempengaruhinya seperti kematangan saraf, latihan, dan pengalaman.
Masa kanak-kanak juga masa yang paling penting untuk sepanjang usia hidupnya. Sebab masa kanak-kanak adalah masa pembentukan pondasi dan masa kepribadian yang akan menentukan pengalaman anak selanjutnya. Pengalaman yang dialami anak pada usia dini akan berpengaruh kuat terhadap kehidupan selanjutnya.
Modul Pembelajaran: Sistem Gerak Makhluk HidupUNESA
Peta Konsep. Sistem Gerak. Sistem Gerak Pada Manusia. Rangka. Tulang. Praktikum. Sendi. Otot. Gangguan dan Kelainan pada SIstem Gerak. Teknologi Terapan untuk Gangguan Sistem Gerak. Sistem Gerak pada Tumbuhan. Sistem Gerak Pada Hewan. Uji Kompetensi. Kunci Jawaban dan Rubrik Penilaian.
PPT ini mencakup pembahasan tentang arti kognisi, aspek kognisi, pentingnya pengembangan kognitif, faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif, klasifikasi pengembangan kognitif, dan teori pengembangan kognitif Piaget & Vygotsky
Kegiatan coret mencoret adalah bagian dari perkembangan motorik anak dan anak sangat menyenangi kegiatan ini, sehingga dengan dorongan guru dan kesempatan yang diberikan anak akan termotivasi membuat gambar.
Masa kanak-kanak juga masa yang paling penting untuk sepanjang usia hidupnya. Sebab masa kanak-kanak adalah masa pembentukan pondasi dan masa kepribadian yang akan menentukan pengalaman anak selanjutnya. Pengalaman yang dialami anak pada usia dini akan berpengaruh kuat terhadap kehidupan selanjutnya.
Modul Pembelajaran: Sistem Gerak Makhluk HidupUNESA
Peta Konsep. Sistem Gerak. Sistem Gerak Pada Manusia. Rangka. Tulang. Praktikum. Sendi. Otot. Gangguan dan Kelainan pada SIstem Gerak. Teknologi Terapan untuk Gangguan Sistem Gerak. Sistem Gerak pada Tumbuhan. Sistem Gerak Pada Hewan. Uji Kompetensi. Kunci Jawaban dan Rubrik Penilaian.
PPT ini mencakup pembahasan tentang arti kognisi, aspek kognisi, pentingnya pengembangan kognitif, faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif, klasifikasi pengembangan kognitif, dan teori pengembangan kognitif Piaget & Vygotsky
Kegiatan coret mencoret adalah bagian dari perkembangan motorik anak dan anak sangat menyenangi kegiatan ini, sehingga dengan dorongan guru dan kesempatan yang diberikan anak akan termotivasi membuat gambar.
Sesuatu yang naif jika banyak orang melihat anak-anak sedang bermain-main, hanya dipandang sebagai kegiatan yang buang-buang waktu. Kadang orang tua cenderung melarangnya. Bahkan ada yang mengatakan bahwa bermain itu tidak mendidik. Sesungguhnya ketika anak-anak sedang bermain, berlarian, berteriak, menyanyi dengan senang hati, seluruh organ tumbuh secara sinergi digerakkan. Pada saat yang sama terstimuli dalam tubuhnya untuk berkembang. Akhirnya terajut secara bersama antara yang ada di benak anak-anak dengan gerak yang dilakukan. Gerakan anak ini orang sering menyebutnya dengan istilah motorik. Ketika hal ini berlangsung secara terus menerus akan memungkinkan anak tumbuh sehat, karena perpaduan antara apa yang dipikirkan dan apa yang digerakan (motoriknya) memberikan efek dahsyat berupa, kesadaran akan eksistensi diri, dan hidup itu sesuguhnya bagian dari lingkungan. Kemandirian anak akan tumbuh, tapi kemandirian yang dibarengi dengan sebuah kesadaran, bahwa manusia itu saling ketergantungan (interdependensi). Sisilain juga terdapat multi manfaat antara lain, manfaat psikologis dari keadaan tak berdaya menuju berdaya, dari kurang percaya diri menjadi percaya diri.
Percaya diri (self confidence) adalah kunci utama manusia berkembang dan maraih prestasi dalam kehidupan kini dan esok.
Kampung Keluarga Berkualitas merupakan salah satu wadah yang sangat strategis untuk mengimplementasikan kegiatan-kegiatan prioritas Program Bangga Kencana secara utuh di lini
lapangan dalam rangka menyelaraskan pelaksanaan program-program yang dilaksanakan Desa
Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan - Fase B.pdf
Tugas kelompok 13 motorik
1. MENGETAHUI DAN MEMAHAMI
PERKEMBANGAN MOTORIK
KASAR DAN HALUS
DI SUSUN OLEH
KRISNI PANJI PURWANI : A1D413074
YENI KURNIAWATI : A1D413051
ZEKA ERI PUTRA : A1D413064
DOSEN MATA KULIAH
ADHE SAPUTRA S,pd M,pd
PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS JAMBI
2014/2015
2. KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah, penyusun haturkan kehadirat Allah SWT, karena
limpahan rahmat dan karunia Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul “ Mengetahui Dan Memahami Perkembangan Motorik Kasar Dan Halus “
Dalam penyusunan makalah ini, penyusun masih mengalami kesulitan
terutama disebabkan kurangnya ilmu pengetahuan tentang Perkembangan Motorik
Kasar Dan Halus. Namun berkat kerjasama kelompok akhirnya makalah ini dapat di
selesaikan tepat pada waktunya.
Penulis mengharapkan adanya masukan, kritik ,dan saran yang positif
supaya makalah berikutnya dapat lebih baik lagi. Akhirnya penyusun mengharapkan
semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Amin
penyusun
3. DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................ i
DAFTAR ISI ............................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................... 1
1.2 Tujuan Penulisan ........................................................................ 2
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Keterampilan Motorik Kasar ...................................................... 3
2.1.1 Keterampilan anak usia 3 tahun .................................. 3
2.1.2 keteramplan anak usia 4 tahun .................................... 3
2.1.3 keterampilan anak usia 5 tahun ................................... 4
2.2 Faktor Yang Mempengaruhi Motorik kasar ............................... 4
2.3 Keterampilan Motorik Halus ...................................................... 5
2.3.1 keterampilan anak usia 3 tahun.................................... 6
2.3.1 keterampilan anak usia 4 tahun ................................... 6
2.3.3 keterampilan anak usia 5 tahun ................................... 6
2.4 Faktor Yang Mempengaruhi Motorik Halus .............................. 6
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan ................................................................. 8
3.2 Saran ............................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA............................................................... 10
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................... 11
4. BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1. Pengertian Motorik
Motorik berasal dari kata “motor” yang merupakan suatu dasar
biologis atau mekanika yang menyebabkan terjadinya suatu gerak (Gallahue).
Dengan kata lain, gerak (movement) adalah kulminasi dari suatu tindakan
yang didasari oleh proses gerak motorik.
Jadi Perkembangan motorik adalah proses tumbuh kembang
kemampuan gerak seorang anak. Pada dasarnya, perkembangan ini berkembang
sejalan dengn kematangan saraf dan otot anak. Sehingga, setiap gerakan
sesederhana apapun, adalah merupakan hasil pola interaksi yang kompleks dari
berbagai bagian dan system dalam tubuh yang dikontrol oleh otak.
Menurut Hurlock dalam Wuryani (2008: 2.14) perkembangan motorik
adalah perkembangan pengendalian gerakan jasmaniah melalui kegiatan pusat
syaraf, urat syaraf dan otot yang terkoordinasi.
OTAK SARAF OTOT
Ketiga unsur di atas melaksanakan masing-masing perannya secara
interaksi positif, artinya unsur yang satu saling berkaitan, saling menunjang,
saling melengkapi dengan unsurnya untuk mencapai kondisi motorik yang
lebih sempurna keadaannya. Anak yang otaknya mengalami gangguan tampak
kurang terampil menggerak-gerakkan tubuhnya.
Berdasarkan tiga unsur di atas bentuk perilaku gerak yang
dimunculkan terbagi menjadi dua bentuk yaitu: motorik kasar (melibatkan
otot-otot besar, saraf dan otak) dan motorik halus (melibatkan otot-otot kecil,
saraf dan otak).
Kemampuan motorik merepresentasikan keinginan anak. Misalnya
ketika anak melihat mainan dengan beraneka ragam, anak mempersepsikan
dalam otaknya bahwa dia ingin memainkannya. Persepsi tersebut memotivasi
anak untuk melakukan sesuatu, yaitu bergerak untuk mengambilnya. Akibat
5. gerakan tersebut, anak berhasil mendapatkan apa yang ditujunya yaitu
mengambil mainan yang menarik baginya.
Perkembangan motorik merupakan salah satu faktor yang sangat
penting dalam perkembangan individu secara keseluruhan. Beberapa
pengaruh perkembangan motorik terhadap konsitensi perkembangan individu
dipaparkan oleh Hurlock (1996) dalam Wuryani (2008: 2.17) sebagai berikut:
Melalui keterampilan motorik, anak dapat menghibur dirinya dan
memperoleh perasaan senang. Seperti anak merasa senang dengan
memiliki keterampilan memainkan boneka, melempar dan menangkap
bola atau memainkan alat-alat mainan.
Melalui keterampilan motorik, anak dapat beranjak dari kondisi tidak
berdaya pada bulan-bulan pertama dalam kehidupannya, ke kondisi yang
independent. Anak dapat bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya dan
dapat berbuat sendiri untuk dirinya. Kondisi ini akan menunjang
perkembangan rasa percaya diri.
Melalui perkembangan motorik, anak dapat menyesuaikan dirinya dengan
lingkungan sekolah. Pada usia prasekolah atau usia kelas-kelas awal
Sekolah Dasar, anak sudah dapat dilatih menulis, menggambar, melukis
dan baris-berbaris.
Melalui perkembangan motorik yang normal memungkinkan anak dapat
bermain atau bergaul dengan teman sebayanya, sedangkan yang tidak
normal akan menghambat anak untuk dapat bergaul dengan teman
sebayanya bahkan dia akan terkucilkan atau menjadi anak yang fringer
(terpinggirkan)
1.2 Tujuan Penyusunan
Tujuan utama dalam pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui
bagaimana perkembangan motorik kasar dan halus.
6. BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Keterampilan Motorik kasar
Keterampilan motorik kasar adalah kemampuan mengkoordinasi gerakan
otot-otot besar yaitu tangan, kaki dan keseluruhan anggota tubuh. Keterampilan
motorik kasar membuat seseorang dapat melakukan aktivitas normal untuk
berjalan, berlari, duduk, bangun, mengangkat benda, melempar benda, dan lain
sebagainya.
Keterampilan motorik kasar adalah kemampuan yang diperlukan sejak usia balita
sebagai bagian dari pertumbuhan dan perkembangan anak. Hampir semua anak
berusia dua tahun dapat berdiri, berjalan, berlari, dan melompat. Keterampilan
motorik kasar dibangun dari semasa usia balita dan akan semakin baik dengan
bertambahnya usia sampai dewasa.
Keterampilan motorik kasar pada anak-anak memiliki rangkaian tahapan
yang berurutan. Artinya setiap tahapan harus dilalui dan dikuasai dulu sebelum
memasuki tahapan selanjutnya. Tidak semua anak akan menguasai suatu
keterampilan di usia yang sama, karena perkembangan anak bersifat individual.
Tapi perbedaan itu tidak disebabkan anak yang satu lebih pandai dari pada anak
yang lain. Perkembangan keterampilan tidak ada pengaruhnya langsung dengan
kecerdasan.
Berikut merupakan tahapan keterampilan motorik kasar pada anak sesuai
dengan pertumbuhan usianya:
2.1.1 KETERAMPILAN ANAK USIA 3 TAHUN
a. berbalik atau berhenti secara tiba-tiba atau cepat
b. . melompat dengan lompatan kurang lebih 37-60 cm
c. naik tangga tanpa dibantu
d. meloncat dengan tambahan beberapa variasi lompatan
2.1.2 KETERAMPILAN ANAK USIA 4 TAHUN
7. a. sangat aktif, mampu meniru, mengikuti dan menikmati berbagai gerakan
yang dicontohkan
b. mampu mengontrol gerakan dan memberikan respon bila diberi petunjuk
orang dewasa. Seperti berhenti, memulai, atau berputar yang lebih efektif
c. naik turun tangga dengan langkah kaki yang saling bergantian
2.1.3 KETERAMPILAN ANAK USIA 5 TAHUN
a. mampu melakukan gerakan dengan konstan dan waktu istirahat yang
pendek
b. mampu mengikuti permainan fisik yang bersifat sosial
c. mampu menaik sepeda roda tiga
d. berjalan di garis lurus ke depan atau ke belakang
e. lompat ditempat dengan 1 kaki
f. berjalan di atas papan keseimbangan
2.2 Faktor Yang Mempengaruhi Motorik Kasar
Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Perkembangan Motorik Anak
1. Kematangan Kemampuan anak melakukan gerakan motorik sangat
ditentukan oleh kematangan syaraf yang mengatur gerakan tersebut. Pada
waktu anak dilahirkan, syaraf-syaraf yang ada di pusat susunan syarat
belum berkembang dan berfungsi sesuai dengan fungsinya, yaitu
mengontrol gerakan-gerakan motorik. Pada usia ± 5 tahun syaraf-syaraf ini
sudah mencapai kematangan, dan menstimulasi berbagai kegiatan motorik.
Otot-otot besar mengontrol gerakan motorik kasar, seperti berjalan,berlari,
melompat dan berlutut, berkembang lebih cepat bila dibandingkan dengan
otot-otot halusyang mengontrol kegiatan motorik halus, seperti
menggunakan jari-jari tangan untuk menyusunpuzzel , memegang pensil
atau gunting membentuk dengan plastisin atau tanah liat, dan sebagainya.
2. Urutan Pada usia 5 tahun anak telah memiliki kemampuan motorik yang
bersifat kompleks, yaitu kemampuan untuk mengkoordinasikan gerakan
8. motorik dengan seimbang seperti berlari sambil melompat, mengendarai
sepeda.
3. Latihan Beberapa kebutuhan anak usia dini yang berkaitan dengan
pengembangan motoriknya perlu dilakukan latihan dengan bimbingan
guru. Banyak latihan motorik kasar maupun motorik halus. Kebutuhan
untuk bergerak dan kebutuhan untuk mengungkapkan perasaan terdapat
pada tiap insan sejak dilahirkan. Kedua kebutuhan tersebut dapat
disalurkan dengan bermain, melalui program pelatihan gerakan bagi anak
usia dini.
4. Motivasi Motivasi yang datang dari dalam diri anak perlu didukung
dengan motivasi yang datang dari luar. Misalnya, dengan memberikan
kesempatan pada anak untuk melakukan berbagai kegiatan gerak motorik
serta menyediakan berbagai sarana dan prasarana yang dibutuhkan
anak.Pengaruh kesempatan dan kebebasan anak untuk bergerak pada usia
muda mengandung implikasi terhadap pentingnya perkembangan
keterampilan gerak anak. Kurangnya kesadaran orang dewasa termasuk
guru-guru akan hal ini mengakibatkan langsung terhadap berkurangnya
keuntunganyang dapat diperoleh, terutama untuk mencegah pengaruh yang
menghambat tumbuh-kembang anak secara keseluruhan.
5. Pengalaman Perkembangan gerakan merupakan dasar bagi perkembangan
berikutnya. Latihan dan pendidikan gerak pada anak usia dini lebih
ditujukan bagi pengayaan gerak, pemberian pengalaman yang
membangkitkan rasa senang dalam suasana riang gembira anak.
2.3 Keterampilan Motorik Halus
motorik halus adalah kemampuan yang berhubungan dengan keterampilan
fisik yang melibatkan otot kecil dan koordinasi mata-tangan. Saraf motorik halus
ini dapat dilatih dan dikembangkan melalui kegiatan dan rangsangan yang kontinu
secara rutin. Seperti, bermain puzzle, menyusun balok, memasukan benda ke
dalam lubang sesuai bentuknya, membuat garis, melipat kertas dan sebagainya.
9. Kecerdasan motorik halus anak berbeda-beda. Dalam hal kekuatan
maupun ketepatannya. perbedaan ini juga dipengaruhi oleh pembawaan anak dan
stimulai yang didapatkannya. Lingkungan (orang tua) mempunyai pengaruh yang
lebih besar dalam kecerdasan motorik halus anak. Lingkungan dapat
meningkatkan ataupun menurunkan taraf kecerdasan anak, terutama pada masa-
masa pertama kehidupannya.
Setiap anak mampu mencapai tahap perkembangan motorik halus yang
optimal asal mendapatkan stimulasi tepat. Di setiap fase, anak membutuhkan
rangsangan untuk mengembangkan kemampuan mental dan motorik halusnya.
Semakin banyak yang dilihat dan didengar anak, semakin banyak yang ingin
diketahuinya. Jika kurang mendapatkan rangsangan anak akan bosan. Tetapi
bukan berarti anda boleh memaksa si kecil. Tekanan, persaingan, penghargaan,
hukuman, atau rasa takut dapat mengganggu usaha dilakukan si kecil.
Berikut perkembangan motorik halus anak berdasarkan tahapan usianya
2.3.1 KETERAMPILAN ANAK USIA 3 TAHUN
a) menggambar mengikuti bentuk
b) menarik garis vertikal, menjiplak bentuk lingkaran
c) membuka menutup kotak
d) menggunting kertas mengikuti pola garis lurus
2.3.2 KETERAMPILAN ANAK USIA 4 TAHUN
a) menggambar sesuatu yang diketahui, bukan yang dilihat
b) mulai menulis sesuatu dan mampu mengontrol gerakan tangannya
c) menggunting zig zag, melengkung, membentuk dengan lilin
d) menyelesaikan pasel 4 keping
2.3.3 KETERAMPILAN ANAK USIA 5 TAHUN
a) Melipat
b) menggunting sesuai pola
c) menyusun mainan konstruksi bangunan
d) mewarnai lebih rapi tidak keluar garis
e) meniru tulisan
10. 2.4 Faktor Yang Mempengaruhi Motorik Halus
Faktor-Faktor yang mempengaruhi motorik halus menurut Hurlock (1999) ada
bermacam-macam. Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
perkembangan gerak motorik terutama motorik halus, antara lain:
1. Perkembangan sistem saraf. Sistem saraf sangat berpengaruh dalam
perkembangan motorik, karena sistem saraf merupakan sistem
pengontrol gerak motorik pada tubuh manusia.
2. Kemampuan fisik yang memungkinkan untuk bergerak. Karena
perkembangan motorik sangat erat kaitannya dengan fisik, maka
kemampuan fisik seseorang akan sangat berpengaruh pada
perkembangan motorik seseorang. Anak yang normal perkembangan
motoriknya akan lebih baik dibandingkan anak yang memiliki
kekurangan fisik.
3. Keinginan anak yang memotivasinya untuk bergerak. Ketika anak
mampu melakukan suatu gerakan motorik, maka akan termotivasi
untuk bergerak kepada motorik yang lebih luas lagi. Hal tersebut
dikarenakan semakin dilatih kemampuan motorik anak akan semakin
meningkat.
4. Lingkungan yang mendukung. Perkembangan motorik anak akan
lebih teroptimalkan jika lingkungan tempat tumbuh kembang anak
mendukung mereka untuk bergerak bebas. Kegiatan di luar ruangan
bisa menjadi pilihan yang terbaik karena dapat menstimulasi
perkembangan otak.
5. Aspek psikologis anak. Untuk menghasilkan kemampuan motorik
yang baik pada anak diperlukan kondisi psikologis yang baik pula,
agar mereka dapat mengembangkan gerakan motoriknya.
6. Umur. Kecepatan pertumbuhan yang pesat adalah pada masa
prenatal, tahun pertama kehidupan dan pada masa remaja.
7. Jenis Kelamin. Setelah melewati pubertas, pertumbuhan anak laki-
laki akan lebih cepat dibanding anak perempuan.
11. 8. Genetik. Genetik adalah bawaan anak, yaitu potensial anak yang akan
menjadi ciri khasnya, antara lain bentuk tubuh (cacat fisik) dan
kecerdasan. Kelainan genetik akan mempengaruhi proses tumbuh
kembang anak.
9. Kelainan Kromosom. Pada umumnya kelainan kromosom akan disertai
dengan kegagalan pertumbuhan.
12. BAB 3
PENUTUP
3.1 Simpulan
Perkembangan motorik, yaitu yang disebut dengan gerak (movement) &
motorik (motor). Motorik (motor) merujuk pada faktor biologis dan mekanis yang
memengaruhi gerak (Gellahue, 1997). Sedangkan gerak merujuk pada perubahan
aktual yang terjadi pada bagian tubuh yang dapat diamati. Maka secara sederhana
dapat disimpulkan bahwa motorik merupakan kemampuan yang bersifat lahiriah
yang dimiliki seseorang untuk mengubah beragam posisi tubuh. Perkembangan
motorik merupakan cara tubuh untuk meningkatkan kemampuan sehingga
performanya menjadi lebih kompleks.
Dalam mengembangkan kemampuan motorik anak, guru perlu mengetahui
tahapan perkembangan anak terutama yang terkait dengan motoriknya. Hal ini
dimaksudkan agar tidak terjadi kesalahan dalam memberikan stimulasi kepada
anak. Pengembangan motorik kasar untuk anak usia prasekolah (2-6 tahun) lebih
kepada melatih gerak dan koordinasi mereka di mana standar kompetensi dan
kompetensi dasarnya dimuat dalam kemampuan motorik pada kurikulum.
Pada usia 5 atau 6 tahun koordinasi gerakan motorik halus berkembang
pesat. Pada masa ini anak telah mampu mengkoordinasikan gerakan visual
motorik, seperti mengkoordinasikan gerakan mata dengan tangan, lengan, dan
tubuh secara bersamaan,antara lain dapat dilihat pada waktu anak menulis atau
menggambar. Kemampuan fisik/motorik anak apabila bermasalah perlu dilakukan
terapi. Apabila masalahnya berhubungan dengan motorik kasar, anak akan
menjalani fisioterapi. Sedangkan jika masalahnya pada motorik halus, ia akan
menjalani terapi okupasi. Untuk keterlambatan bahasa, tentu anak akan menjalani
terapi wicara, dan sebagainya.
3.2 Saran
Perkembangan motorik sangat penting dalam perkembangan keterampilan
anak secara keseluruhan.Perkembangan motorik anak dibagi jadi dua komponen,
yaitu motorik halus dan motorik kasar. Melalui keterampilan motorik, seorang
13. anak menunjukkan kemandiriannya bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya.
Ini akan memupuk rasa percaya dirinya dikemudian hari. Keterampilan motorik
yang baik juga membuat anak mudah beradaptasi dengan lingkungan belajarnya.
Anak bisa menulis, menggambar, mewarnai, berolahraga, dan lain-lain. Oleh
sebab itu berikanlah stimulasi yang tepat sejak dini kepada anak agar kemampuan
motorik anak dapat berkembang secara optimal.
14. DAFTAR PUSTAKA
Sumber : Perkembangan Motorik Halus Anak http://bidanku.com/perkembangan-
motorik-halus-anak#ixzz3En66bEfO
Sumber : Perkembangan Motorik Kasar Anak http://bidanku.com/perkembangan-
motorik-kasar-anak#ixzz3En7K5GqU
http://childrenrehabilitation.wordpress.com/2012/11/10/inilah-faktor-yang-
mempengaruhi-perkembangan-motorik-anak/
Endah. Perkembangan Motorik Anak. http://parentingislami.wordpress.com
(Online). Diakses 20 November 2009.
Wijaya, Putra. 2008. Perkembangan Motorik Anak. http://www.putrawijaya
.co.cc/2008/10/perkembangan-motorik-anak-part-2.html. (Online). Diakses 20
November 2009.
..........2008. Perkembangan Motorik.
http://www.blogger.com/feeds/2713639012779232114/posts/default (Online).
Diakses 20 November 2009.