Dokumen tersebut membahas konsep penyelidikan kejadian luar biasa (KLB) termasuk pengertian KLB, tujuan penyelidikan KLB, studi epidemiologi deskriptif, dan penentuan penyebab KLB. Dokumen ini juga menjelaskan cara merangkum hasil penyelidikan KLB secara epidemiologi dengan menggambarkan situasi KLB berdasarkan waktu, tempat, umur, dan jenis kelamin.
2. Konsep
Penyelidikan KLB
1. Pengertian KLB
2. Tujuan melakukan penyelidikan KLB
3. Studi epidemiologi deskriptif
4. Penyakit penyebab KLB (etiologi
KLB)
5. Sumber dan Cara Penularan
6. Penetapan besar masalah KLB
7. Penetapan KLB
Membahas pengertian-pengertian yang sering
diterapkan dalam menghadapi suatu KLB
3. Konsep
Penyelidikan KLB
• Pengertian KLB
• Tujuan melakukan penyelidikan KLB
• Studi epidemiologi deskriptif
• Penyakit penyebab KLB (etiologi KLB)
• Sumber dan Cara Penularan
• Penetapan besar masalah KLB
• Penetapan KLB
Membahas pengertian-pengertian yang sering
diterapkan dalam menghadapi suatu KLB
5. • timbulnya/meningkatnya
kejadian kesakitan dan atau
kematian yang bermakna
secara epidemiologis
(dibandingkan jumlah
kejadian yang biasa terjadi)
• pada suatu daerah dalam
kurun waktu tertentu, dan
• merupakan keadaan yang
dapat menjurus pada
terjadinya wabah
Kejadian
Luar Biasa
Permenkes 1501/MENKES/PER/X/2010
(KLB)
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
3 4 5 6 7 8 9
JUMLAH
KASUS
TANGGAL
6. • kejadian berjangkitnya suatu
penyakit menular dalam
masyarakat
• yang jumlah penderitanya
meningkat secara nyata
melebihi dari pada keadaan
yang lazim pada waktu dan
daerah tertentu, serta
• dapat menimbulkan
malapetaka
• wabah ditetapkan oleh
Menteri Kesehatan.
Wabah Penyakit Menular
UU Nomor 4, 1984
7. Cluster kasus
• terdapatnya sejumlah
penderita penyakit yang
berhubungan satu dengan
yang lainnya,
• baik karena ada hubungan
terjadinya penularan
penyakit, atau karena
adanya faktor yang
mempengaruhi terjadinya
penyakit
• belum jelas populasi
berisikonya ,atau disebut
attack rate-nyabelum
diketahui
S
S
S
S
S
S
S
S
S
8. Konsep
Penyelidikan KLB
• Pengertian KLB
• Tujuan penyelidikan KLB
• Studi epidemiologi deskriptif
• Penyakit penyebab KLB (etiologi KLB)
• Sumber dan Cara Penularan
• Penetapan besar masalah KLB
• Penetapan KLB
Membahas pengertian-pengertian yang sering
diterapkan dalam menghadapi suatu KLB
topik sekarang >>
9. Konsep
PE KLB
TUJUAN
PENYELIDIKAN KLB
Hasil penyelidikan tsb juga dimanfaatkan
untuk mengetahui :
Faktor-faktor yang mempengaruhi KLB
Cara penanggulangan KLB
Lain, sesuai kebutuhan
Mengetahui :
Gambaran epidemiologi KLB;
Kelompok masyarakat terancam sakit
sesuai kebutuhan masing-masing penyelidikan
10. Gambaran
epidemiologi
KLB
1. Apa agen penyebab KLB?
2. Kapan, dimana, dan
sudah berapa lama ?
3. Berapa jumlah kasus dan
risiko menjadi kasus/
meninggal?
4. Siapa saja yang punya
risiko lebih besar
dibanding yang lain
Epidemiologi deskriptif
dapat menjelaskan
besarnya masalah pada KLB
(gambaran epidemiologi),
dengan cara
menggambarkan :
11. Konsep
PE KLB
EPIDEMIOLOGI
DESKRIPTIF
Mendiskripsikan kasus-kasus KLB
menurut variabel-variabel yang
diperlukan. Paling sering adalah
variabel waktu (perkembangan jumlah
penderita), variabel orang (umum, jenis
kelamin), da variabel tempat (tempat
tinggal, tempat kontak, dsb)
Berguna untuk menjelaskan
besarnya masalah pada KLB
(gambaran epidemiologi)
12. Definisi Kasus
Disebut kasus demam dan
bercak kemerahan, dengan
dugaan adalah sakit
DBD/campak
apa ?, dimana ? Kapan ?
Definisi kasus campak
adalah seseorang
menderita sakit dg gejala
demam dan bercak
kemerahan, tinggal di
Kelurahan Pondok Kopi,
antara 1 Juli – 24
September 2020
Untuk menghitung berapa
orang menderita penyakit KLB
(epidemiologi deskriptif),
maka perlu ditetapkan
definisi dari kasus
13. Berdasarkan definisi kasus tersebut,
petugas bisa melakukan penapisan dan
menemukan kasus-kasus yang sesuai.
12 kasus yang ditemukan ditanya gejala-gejala
yang dirasakan dan pemeriksaan tertentu untuk
menentukan deskripsi gejala. Deskripsi gejala
untuk membantu menetapkan apa sebenarnya
penyebab KLB
Deskripsi Gejala
untuk menentukan
penyebab KLB
14. Gejala/ Tanda Jumlah %
Demam 12 100
Batuk 1 8,5
Sesak nafas (radang paru) 1 8,5
Sakit ulu hati 6 50
Bercak 12 100
Perdarahan (mimisan) 6 50
Trombositopeni 6 50
Hematokrit 6 50
Meninggal 1 8,5
Mencermati % gejala diantara kasus-kasus yang
dicurigai, maka KLB ini lebih tepat disebabkan
karena DBD, walaupun ada beberapa penderita
yang diduga menderita sakit campak
?
DESKRIPSI GEJALA/TANDA 12 KASUS KLB
Penyakit apa
yang
menyebabkan
banyak orang
jatuh sakit
(KLB) ?
15. 12 kasus yang ditemukan berdasarkan definisi
kasus, juga ditanya kapan mulai merasa demam
untuk menentukan deskripsi kasus menurut
waktu kejadian (mulai sakit) (grafik
batang/histogram). Deskripsi kasus menurut
waktu kejadian banyak digunakan untuk
menetapkan KLB mulai terjadi dan kapan KLB
dinyatakan telah berakhir
Deskripsi Kasus
menurut waktu kejadian
(kurva epidemi)
16. 0
1
0
1
6
4
0
0
1
2
3
4
5
6
7
32 33 34 35 36 37 38
JUMLAH
KASUS
MINGGU ONSET
KASUS SUSPEK DBD KEL. PONDOKKOPI
(RW 13), MINGGU 32-38, 2020
Kapan KLB
Periode KLB
Jumlah Kasus
Jumlah Meninggal
Attack Rate
Case Fatality Rate
Situasi saat
penyelidikan
Kemungkinan
perkembangan KLB
= 1 kasus
= 1 kasus meninggal
?
KURVA EPIDEMI
17. MENETAPKAN
PERIODE KLB (mulai-akhir)
Manfaat pertama kurva epidemi adalah menetapkan
kapan KLB mulai terjadi (mulai naik jumlah kasusnya)
dan kapan KLB dinyakan telah berakhir (sudah kembali
seperti jumlah kasus pada keadaan yang biasanya) dan
atau situasi saat investigasi masih terjadi
18. 0
1
0
1
6
4
0
0
1
2
3
4
5
6
7
32 33 34 35 36 37 38
JUMLAH
KASUS
MINGGU ONSET
KASUS SUSPEK DBD KEL. PONDOKKOPI
(RW 13), MINGGU 32-38, 2020
SAYA menetapkan
periode KLB pada
minggu 35-37
= 1 kasus
= 1 kasus meninggal
KURVA EPIDEMI
Kasus-kasus KLB sesuai
definisi kasus adalah
kasus yang berada pada
minggu 36-37, selain
periode itu bukan kasus
KLB, maksimum ada 11
kasus
Demikian juga bahwa
kasus KLB meninggal
adalah kasus KLB
meninggal pada minggu
36-37
19. 11 kasus KLB yang
telah ditetapkan
dideskripsikan
menurut RT, bukan 12
kasus semula.
Juga 1 kasus KLB
meninggal
Deskripsi kasus
menurut wilayah (RT)
20. PETA
AREA
KASUS SUSPEK DBD
RW 015 KEL. PONDOKKOPI
M35-37, 2020
Attack Rate per 100 pdd
Rendah : < 1 kasus/100
Sedang : 1-4 kasus/100
Tinggi : >4 kasus/100
21. Jenis
Kelamin Pop Kasus
Me
ninggal
Attack
Rate
/100
CFR
/100
Laki-laki 30 6 1 20 16,7
Perempuan 20 5 0 25 0
Total 50 11 1 22 9,1
Suspek DBD Menurut Jenis Kelamin
RW 15, Kel. Pondok Kopi minggu 35-37, 2020
!! Kasus KLB
!! Penduduk
berisiko KLB
Deskripsi kasus menurut Jenis Kelamin
23. Kelompok
Umur Pop Kasus
Me
ninggal
Attack
Rate
/100
CFR
/100
<5 6 0 0 0 0
5-14 10 1 0 10 0
15-24 8 2 0 25 0
25-44 16 8 1 50 12,5
45 + 10 0 0 0 0
Total 50 11 1 16 12,5
Suspek DBD Menurut Kelompok Umur
RW 15, Kel. Pondok Kopi minggu 35-37, 2020
!! Kasus KLB
!! Penduduk
berisiko KLB
Deskripsi kasus menurut kelompok umur
24. 0
10
20
30
40
50
60
<5 5-14 15-24 25-44 45+
ATTAC
RATE/100
KELOMPOK UMUR
ATTACK RATE KASUS SUSPEK DBD
MENURUT KELOMPOK UMUR
RW 15, KEL. PONDOKKOPI M35-37,2020
Attack Rate = Risiko Sakit DBD
di tengah-tengah masyarakat
25. EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF
• Menurut Waktu (Kurva epidemi)
• Menurut Tempat (RT) (tabel dan peta)
• Menurut Umur (Kelompok Umur) (tabel-grafik)
• Menurut jenis Kelamin (tabel-grafik)
Kita sudah belajar epidemiologi deskriptif, meliputi
gambaran situasi KLB menurut ciri-ciri tertentu,
antara lain :