Buku Marketing Warfare membahas strategi kompetitif dalam pemasaran dengan menggunakan prinsip-prinsip perang. Ada empat pendekatan strategis utama yang diadaptasi dari taktik militer: pertahanan, penyerangan, mengapit, dan gerilya. Strategi dipilih berdasarkan posisi pasar perusahaan. Selain itu, buku ini menekankan pentingnya diferensiasi produk, memahami kelemahan pesaing, dan loyalitas pelanggan.
2. About this book
Ditulis oleh Al Ries dan Jack Trout yang pertama kali diterbitkan pada
tahun 1986.
Ries dan Trout menerapkan strategi dan prinsip militer ke bidang
pemasaran. Buku ini bertujuan untuk memberikan kerangka kerja untuk
memahami dan menavigasi pasar yang kompetitif.
Pemasaran mirip dengan Peperangan. di mana perusahaan bersaing untuk
mendapatkan pangsa pasar dan berusaha untuk mengalahkan pesaing
mereka.
Ries dan Trout memperkenalkan empat prinsip strategis yang diilhami oleh
taktik militer: defensif, ofensif, mengapit, dan perang gerilya.
Setiap strategi tersebut diberikan contoh di dunia nyata.
3. About this book
Ries dan Trout menekankan pentingnya memusatkan sumber daya pada
ceruk pasar tertentu daripada mencoba menarik khalayak luas.
Gagasan ini selaras dengan pekerjaan mereka sebelumnya tentang
penentuan posisi dan menggarisbawahi perlunya diferensiasi dan
komunikasi yang efektif.
Mereka berpendapat bahwa perusahaan harus mengadopsi
strategi berdasarkan posisi pasar mereka
Misalnya, perang defensif direkomendasikan untuk pemimpin
pasar yang perlu melindungi posisinya, sedangkan perang ofensif
cocok untuk penantang yang ingin mengambil alih pemimpin
pasar.
4. About this book
Buku ini memberikan perspektif strategis tentang pemasaran dan
banyak menceritakan tentang strategi bersaing dan posisi pasar.
Menurut syaa, buku ini cocok dibaca oleh pemimpin dan
marketer supaya dapat memahami dinamika pasar yang
kompetitif dan mengembangkan strategi pemasaran yang
efektif.
6. Strategi Kompetitif
Marketing adalah medan
pertempuran di mana perusahaan
bersaing untuk mendapatkan
pangsa pasar.
Terdapat empat pendekatan strategis
yang berasal dari perang militer: perang
defensif, ofensif, mengapit, dan gerilya.
Setiap strategi disesuaikan dengan
posisi pasar yang berbeda dan skenario
kompetitif.
7. Positioning
perusahaan yang sukses harus
menempati posisi yang unik dan
menguntungkan di benak
konsumen, membedakan diri dari
pesaing.
Positioning melibatkan penciptaan citra
yang khas dan proposisi nilai yang
beresonansi dengan audiens target.
8. Fokus pada Kelemahan Pesaing
Perusahaan harus mampu
mengidentifikasi dan
mengeksploitasi kelemahan
pesaing mereka.
Dengan memahami kelemahan
kompetitor, bisnis dapat menyusun
strategi yang efektif untuk mengatasi
manuver dan mendapatkan pangsa
pasar.
9. Strategi Offensive (Serangan)
Strategi ini menantang pemimpin
pasar dan perusahaan focus pada
kelemahan pemimpin.
Salah satunya dengan menggunakan
kampanye pemasaran yang agresif
untuk melemahkan posisi mereka.
Contoh serangan ofensif meliputi iklan
komparatif, fitur produk inovatif, dan
layanan pelanggan yang unggul.
10. Strategi Defense (Bertahan)
Mengapit melibatkan penargetan
segmen pasar yang belum tersentuh
atau ceruk yang diabaikan di mana
tidak ada competitor di sana.
Strategi Gerilya melibatkan penggunaan
teknik marketing yang tidak
konvensional dan berbiaya rendah
untuk mendapatkan keuntungan.
11. Strategi Mengapit dan Gerilya
Strategi ini ditujukan untuk
pemimpin pasar di mana mereka
harus mampu memperkuat posisi
pasar perusahaan.
Taktik defensif termasuk inovasi
berkelanjutan, mempertahankan
loyalitas customer yang kuat, dan
tindakan preemptive untuk mencegah
pesaing mendapatkan
12. Marketing Traditional vs. Modern
Traditional Modern
Orientasi Pelanggan ● Tidak hanya orientasi pelanggan, namun
perusahaan harus banyak focus ke
competitor.
● Pemasaran adalah peperangan
● Pemasaran diasumsikan seperti bermain
bola.
● Semakin banyak mencetak goal -> Winner
● Tidak perlu menjadi seorang ahli untuk
mengalahkan competitor, namun harus tau
bagaimana menyerang dan mengecoh
lawan.
13. Prinsip Pemasaran
(yang masih berlaku saat ini)
Hukum
rimba
Prinsip
Kekuatan
(Principle
of Force)
&
Ikan besar memakan ikan
kecil.
Perusahaan besar
mengalahkan perusahaan kecil
Perusahaan besar dapat
membeli anggaran periklanan
yang lebih besar, departemen
yang lebih besar, dan outlet
penjualan yang lebih banyak.
Di mana
Kaya semakin kaya. Miskin semakin miskin
14. Prinsip Pemasaran
(yang masih berlaku saat ini)
Motivasi
menjadi sangat
penting
Jangan selalu
mencari personel
yang unggul
Manfaatkan personel yang ada dan motivasi
betapa hebatnya mereka.
Buah kemenangan yang sebenarnya tidak
hanya mampu melakukan serangan
pemasaranke lawan, namun juga bagaimana
perusahaan terus mampu bertahan
15. Prinsip Pemasaran
(yang masih berlaku saat ini)
Setiap orang dalam pemasaran harus mampu memahami:
• Posisi musuh
• Medan Pemasaran -> Mau bertahan atau menyerang?
• Mampu melakukan pengintaian (Bukan mengintai kebutuhan apa yang ingin
dibeli pelanggan, tapi mengintai posisi apa yang dipegang perusahaan
kompetitor.)
16. CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, and
includes icons by Flaticon and infographics & images by Freepik
Terimakasih
Wardatul Jannah (6010212021)
wrdatljnh2607@gmail.com
Editor's Notes
Buku tersebut tidak hanya menceritakan bagaimana perusahaan besar menang, tapi juga bagaimana perusahaan kecil bangkit, mampu bersaing, bahkan menjadi winner dari lingkungannya.
Buku ini banyak menceritakan sejarah persaingan perusahaan besar vs. perusahaan kecil.
“Tidak ada strategi yang baik dan strategi terbaik”
“Strategi yang baik itu buruk, dan Startegi yang buruk itu baik”
“Perusahaan tidak boleh berhenti setelah mereka unggul”
“Jangan focus ke produk yang lemah. Tapi focuslah ke produk yang unggul. Tembak/Matikan produk yang lemah”
Terkait penerapan strategi kompetitif, dalam buku ini diberikan contoh beberapa perusahaan:
General Motors : untuk menang, perbanyak mencetak skor
Ford : untuk menang, harus meningkatkan pangsa pasar
Chrysler : untuk menang dan bertahan, harus menjaga kelangsungan hidup yang menguntungkan
American Motor : bertahan hidup saja sudah cukup.
Contoh : Ketika perusahaan diserang harga oleh perusahaan lain, maka strateginya adalah: “Tunggu dan Lihat”
Apakah mempengaruhi penjualan
Apakah kompetitor dapat bertahan secara finansial dalam jangka Panjang
Apakah customer Kembali setelah mencoba alternatif dengan harga murah.
Dari hukum rimba yang masih ada, mau gak mau perusahaan harus menerapkan strategi terbaik mereka, mereka harus berperang.