Dokumen tersebut membahas tentang ekonomi politik industri media di Indonesia. Industri media dipengaruhi oleh hubungan antara pengelola media, pemodal/kapitalis, dan pemerintah. Saat ini, terjadi konglomerasi media di Indonesia di mana beberapa grup media memiliki berbagai jenis media. Sumber pendapatan utama industri media berasal dari iklan.
2. Pengantar
ā¢ Politik ekonomi adalah kajian tentang hubungan āhubungan sosial
khususnya hubungan kekuasaan, yg bersama-sama dlm interaksinya
menentukan aspek produksi, distribusi, dan konsumsi dr sumber-
sumber yg ada
ā¢ Jika dikaitkan dgn industri media, maka yg dimaksud dgn produksi
adalah suratkabar, buku, film, dll yg menjadi sumber yg
didistribusikan dan kemudian dikonsumsi oleh masyarakat.
ā¢ Sehingga ekonomi politik media itu mengkaji tentang proses
produksi, distribusi dan konsumsi dalam sebuah industri media
ditentukan oleh hubungan pengelola media, pemodal atau kapitalis
(penguasa dlm arti ekonomi bisnis) dan negara atau pemerintah
sebagai penguasa dalam arti politis.
3. Kondisi Industri Media Indonesia
Pengelola media
(kebebasan berekspresi dan
tanggungjawab sosial terhadap
masyarakat
Pemodal/kapitalis
(orientasi pada keuntungan)
Pemerintah
(melalui departemen atau
lembaga yg merasa punya hak
untuk mengontrol pers di
Indonesia
Masyarakat sebagai KONSUMEN media
4. Industri media
ā¢ Pasca reformasi, media massa berkembang begitu
cepat. Masyarakat dimanjakan dgn berbagai konten
media bebas dan mudah diakses.
ā¢ Semakin banyaknya jumlah media saat ini, mendorong
persaingan shg tdk menutuk kemungkinan pelanggaran
kode etik jurnalistik sering terjadi
ā¢ Dampaknya adalah selain pada kualitas produk
jurnalistik yg dihasilkan, pemilihan judul yg tdk sesuai
dgn konten berita, tidak terpenuhinya unsur sebuah
berita (5w+1H), dan hukum wajib sebuah berita (cover
both side). Beberapa acara hiburan jauh dari harapan
masyarakat.
5. Ketergantungan masyarakat pada media serta
kemudahan dalam proses pembuatan media
saat ini, mendorong para kapitalis untuk
membangun kerajaan media ākonglomerasi
mediaā
6. Konglomerasi media
ā¢ Don Bosco, yg pernah jd Pemimpin Redaksi SCTV dan
Metro TV mengatakan bahwa konglomerasi media tdk
dpt dihindarkan. Ada keuntungan dr media dr
konglomerasi itu
ā¢ Wartawan bisa melakukan kerja jurnalistiknya pada
media yg berbeda dalam satu pemilik media. Artinya,
ini telah mengefektifkan kerja wartawan namun
membuka kemunduran bagi pers.
ā¢ Masyarakat disajikan berita yg sama dgn format media
yg berbeda. (framing media akan cenderung sama
dalam satu industri media)
7. Konglomerasi media di Indonesia
1. Trans group, pemilik Chairul Tanjung. Korporasi media : trans TV, Trans 7, Trans
Vision, PT. Indonusa Telemedia, CNN Indonesia dan detik.com
2. MNC Group, pemilik Hary Tanosoedibyo. Terdiri atas : global TV, RCTI, MNC,
Koran sindo, okezone.com, sindonews,com, satelit indostar II, global radio, MNC
trijaya radio, vision, radio dangdut indonesia
3. SCMA group (EMTEK), pemilik : Eddy Sariatmadja. Terdiri atas ; SCTV, Indosiar, O-
Channel, liputan6.com,bola.com,bitnet komunikasindo, nexmedia, radio elshinta
4. Lippo Group, pemilik James Riady. Terdiri atas : berita satu LinkNet, Suara
Pembaruan, dan First
5. Kompas Group; pemilik Jacob Oetama. Terdiri atas : Harian kompas, kompas TV,
kompas.com, tribunnews.com, Radio Sonora dan K-Vision
6. Bakrie Group, pemilik Aburizal Bakrie. Terdiri atas : tvone, ANTV, Bakri telecom,
viva.co.id
7. Jawa pos group, pemilik dahlan iskan. Terdiri atas : harian jawa pos,
jawapos.com, jawa pos TV, radio fajar FM makassar, JPNN.com dan FIC
8. Media group, pemilik surya paloh. Terdiri atas : metro tv, harian media indonesia,
media group dan metrotvnews.com
8. 9. Mahaka group (erik tohir). Harian republika, republika online, jak
tv, lombok tv, palu tv, alif tv, prambors channel, Gen FM, Jak FM,
Prambors, Delta FM, Female Radio dll
10. Media bali post group (satria narada). Balipost.com, harian bali
post, bisnis bali, suara NTB, bisnis jakarta, bisnis bandung,
indonesia network, aceh tv, bali tv, bandung tv, jogja tv, semarang
tv, surabaya tv, bali radio, suara denpasar dll
11. Tempo media group (Goenawan Muhammad). Majalan tempo,
koran tempo, tempo.co, tempo tv, kantor berita radio KBR 68H, dll
12. Bisnis indonesia group ( R. Sukamdani s Gitosardjono). Harian
bisnis indonesia, radio sulopos 97.75FM, harian jogja, radio STAR
FM jogja, dll
10. ā¢ Media semakin menjamur ā pemasang iklan
semakin memiliki banyak alternatif media un
beriklan --maka media akan berpikir dan
bekerja keras mencari solusi untuk tetap
bertahan dalam industri media.
ā¢ ākonvergensi mediaā menjadi pilihan
alternatif. Media massa cetak dan
konvensional kini mulai merambah ke online.
11. Konglomerasi dan konvergensi media sering
dimaknai sama. Namun menurut aktifis AJI,
Margiyono, bahwa konvergensi hanyalah istilah
teknologi sedangkan konglomerasi adalah istilah
bisnisnya