EKONOMI POLITIK MEDIA dalam INDUSTRI MEDIALusianai Waode
Ā
Kajian tentang Ekonomi politik media, konstruksi realitas media, komdifikasi media, agenda setting media, yang buat dalam forman power point dan juga deskripsi
EKONOMI POLITIK MEDIA dalam INDUSTRI MEDIALusianai Waode
Ā
Kajian tentang Ekonomi politik media, konstruksi realitas media, komdifikasi media, agenda setting media, yang buat dalam forman power point dan juga deskripsi
Hi semua, terima kasih sudah berkunjung kesini š Semua file yang diupload adalah materi perkuliahan. Nah... materi ini dari dosen yang dikhususkan untuk teman-teman kelas #manabeve š
Biar gampang diakses, yah masukin sini aja kanš Sekalian membantu kalian yang mungkin butuh beberapa konten dalam file-file ini.
Jangan lupa di like yah š Kalau mau dishare atau didownload PLEASE MINTA IZIN dulu oke??
Biar ngga salah paham cuyš
ASK FOR PERMISSION ā¶ itsmeroses@mail.ru
Kalau kesulitan untuk mendownload FEEL FREE untuk email ke akušššš
[DISCLAIMER] Mohon banget kalau udah didownload. Kemuadian ingin dijadikan materi atau referensi. Jangan lupa cantumkan sumbernya. Terima kasih atas pengertiannyaš
------------------------------------------------------------
Materi details :
Coming soon ")
------------------------------------------------------------
MEET CLASS FELLASš
Instagram ā¶ https://www.instagram.com/manabeve
Blog ā¶ https://manabeve.blogspot.com
Email ā¶ manabeve@gmail.com
------------------------------------------------------------
LET'S BECOME FRIENDS WITH MEš
Instagram ā¶ https://www.instagram.com/ameldiana3
Twitter ā¶ https://www.twitter.com/amlediana3
Sebagai masyarakat modern, hampir semua kegiatan masyarakat tidak dapat
lepas dari unsur teknologi. Begitu juga dalam pemenuhan kebutuhan
mereka untuk mengakses informasi. Peran media komunikasi yang
dipandang cukup efektif dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan
beragam informasi yang cepat dan akurat saat ini semakin bervariasi.
Eksistensi media cetak maupun teknologi sebagai bagian dari media
komunikasi massa yang mampu memberikan informasi pada khalayak
dengan jumlah yang tak terbatas, sudah menjadi bagian dari kehidupan
masyarakat yang tak terpisahkan
Tugas, tantangan, dan kendala profesi public relationsArdiansah Danus
Ā
Posisi Public Relations merupakan posisi yang sangat sentral dalam sebuah organisasi maupun perusahaan. Public Relations memegang peranan penting dalam menumbuhkan ikatan emosional yang baik antara atasan dengan bawahan, Public Relations juga berperan dalam usahanya untuk menanamkan saling kepercayaan dan loyalitas antara organisasi dengan publiknya. Oleh karena itu, seorang Public Relations perlu mengetahui tugas, tantangan, dan kendala yang dihadapi saat menjalani profesi tersebut. Berikut ini penjelasannya.
Hi semua, terima kasih sudah berkunjung kesini š Semua file yang diupload adalah materi perkuliahan. Nah... materi ini dari dosen yang dikhususkan untuk teman-teman kelas #manabeve š
Biar gampang diakses, yah masukin sini aja kanš Sekalian membantu kalian yang mungkin butuh beberapa konten dalam file-file ini.
Jangan lupa di like yah š Kalau mau dishare atau didownload PLEASE MINTA IZIN dulu oke??
Biar ngga salah paham cuyš
ASK FOR PERMISSION ā¶ itsmeroses@mail.ru
Kalau kesulitan untuk mendownload FEEL FREE untuk email ke akušššš
[DISCLAIMER] Mohon banget kalau udah didownload. Kemuadian ingin dijadikan materi atau referensi. Jangan lupa cantumkan sumbernya. Terima kasih atas pengertiannyaš
------------------------------------------------------------
Materi details :
Coming soon ")
------------------------------------------------------------
MEET CLASS FELLASš
Instagram ā¶ https://www.instagram.com/manabeve
Blog ā¶ https://manabeve.blogspot.com
Email ā¶ manabeve@gmail.com
------------------------------------------------------------
LET'S BECOME FRIENDS WITH MEš
Instagram ā¶ https://www.instagram.com/ameldiana3
Twitter ā¶ https://www.twitter.com/amlediana3
Sebagai masyarakat modern, hampir semua kegiatan masyarakat tidak dapat
lepas dari unsur teknologi. Begitu juga dalam pemenuhan kebutuhan
mereka untuk mengakses informasi. Peran media komunikasi yang
dipandang cukup efektif dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan
beragam informasi yang cepat dan akurat saat ini semakin bervariasi.
Eksistensi media cetak maupun teknologi sebagai bagian dari media
komunikasi massa yang mampu memberikan informasi pada khalayak
dengan jumlah yang tak terbatas, sudah menjadi bagian dari kehidupan
masyarakat yang tak terpisahkan
Tugas, tantangan, dan kendala profesi public relationsArdiansah Danus
Ā
Posisi Public Relations merupakan posisi yang sangat sentral dalam sebuah organisasi maupun perusahaan. Public Relations memegang peranan penting dalam menumbuhkan ikatan emosional yang baik antara atasan dengan bawahan, Public Relations juga berperan dalam usahanya untuk menanamkan saling kepercayaan dan loyalitas antara organisasi dengan publiknya. Oleh karena itu, seorang Public Relations perlu mengetahui tugas, tantangan, dan kendala yang dihadapi saat menjalani profesi tersebut. Berikut ini penjelasannya.
Crisis Management Pada Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI)Evry Purrba
Ā
Masalah yang akan diangkat dalam makalah ini dengan mengupas dugaan kemiripan agenda setting yang diterapkan RCTI dalam membentuk headlinenya, sehingga pertanyaan penelitiannya adalah :
Bagaimana strategi penanganan krisis management pada struktur pemberitaan RCTI terhadap situs berita online?
Untuk mengkerucutan masalah yang terjadi, penulis mengambil tema dugaan kasus korupsi yang dialami Partai Keadilan Sejahtera yang sedang hangat saat ini.
Berikut beberapa kumpulan berita yang diambil dari 2 situs berita online yang sering digunakan sebagai acuan redaksi news RCTI, yaitu www.detik.com dan www.tempo.co.
Kedua situs ini mengungkapkan banyak fakta penting yang terjadi, mulai dari tertangkap tangannya sahabat mantan Presiden PKS Ahmad Fatanah, Lutfi Hasan Ishaaq, hingga sejumlah wanita yang kerap dekat dengan keduanya dan digunakan sebagai alat pencucian uang (TPPU) untuk mengelabui petugas terkait melimpahnya harta benda milik mereka.
Uniknya dari beberapa berita yang dicuplik, banyak berita yang dicontoh kembali oleh RCTI, serta kesulitan dalam mengupasnya dalam bentuk gambar.
Contohnya, berita tempo terkait āMaharani dan Suara Berisik di Kamar Le Meridienā, hal ini sulit untuk divisualisasikan. Alhasil RCTI hanya menggunakan dokumentasi saat Fatanah tertangkap, sehigga kurang menarik perhatian penonton.
4. SEJARAHSINGKAT
tipe televisi siaran dan berlangganan
investasi&cost production
ļ°ļ°ļ°ļ°ļ°TELEVISI ā KEPEMILIKAN
kompetisi - teknologi - regulasi - masa depan
5. SEJARAHSINGKAT
John logie BAIRD
John Logie Baird FRSE was a Scottish engineer and inventor of the
world's first practical, publicly demonstrated television system,
and also the world's first fully electronic colour television tube.
He is often known as "the father of television".
6. BBC 1936
ENGLAND
Television presenter
Leslie Mitchell
The first live programme ever transmitted was Here's Looking At You,
a variety show hastily assembled for RadiOlympia in August 1936.
It was performed twice a day for ten days ā Founder John Logie Baird
total programme budget Ā£300 (http://www.bbc.co.uk/historyofthebbc/index.shtml)
10. ā¢ mengudara pada 13 November 1988
ā¢ diresmikan 24 Agustus 1989 siaran RCTI hanya dapat
ditangkap lewat dekoder dan membayar iuran setiap
bulannya.
ā¢ RCTI melepas dekodernya pada akhir 1989.
ā¢ Pemerintah mengizinkan RCTI melakukan siaran bebas
secara nasional sejak tahun 1990 tapi baru terwujud pada
akhir 1991 setelah membuat RCTI Bandung pada 1 Mei
1991.
ā¢ Pada 2004 RCTI termasuk stasiun televisi yang besar di
Indonesia. Sejak Oktober 2003, RCTI dimiliki oleh Media
Nusantara Citra, kelompok perusahaan media yang juga
memiliki Global TV dan MNCTV.
13. Televisi Swasta atau Televisi Komersial
Televisi Swasta Independen
Sumber penghasilan semata-mata dari iklan saja.
Televisi Swasta Berjaringan
Sumber penghasilan bukan hanya dari iklan, tapi jug dari kompensasi
Televisi Publik
Televisi komunitas dapat dimasukan dalam kategori televisi publik.
Contoh : Televisi Komunitas Universitas Gunadharma, Televisi Pendidikan Kota Cimahi.
Televisi Negara
Televisi negara sepenuhnya dibiaya oleh negara.
TVRI di masa Orde Baru adalah televisi negara.
Kini TVRI sedang berbenah menjadi TV publik.
14. LATIVI mengalokasikan modal awal Rp 300 juta.
Modal TV7 Rp 200 miliar,
setara dengan modal dasar MetroTV
Modal kerja terpakai Trans TV hingga pertengahan 2003
atau setelah beroperasi 18 bulan mencapai Rp 600 miliar
SCTV menghabiskan biaya Rp 30 juta per jam siaran
--------------------------------------------------------------------------------------------------------Pendirian TV lokal kelas menengah membutuhkan investasi Rp 10-25 miliar,
TV lokal kelas atas dibutuhkan investasi Rp 30-50 miliar, kendati ada TV lokal
yang berinvestasi lebih dari Rp 100 miliar. Break event point 3-5 tahun.
(Majalah Behind the Screen, No. 029)
15. ļ°ļ°ļ°ļ°ļ°
Pasar
Pasar televisi siaran adalah khalayak dan iklan.
Praktik memperebutkan khalayak dan iklan dalam
industri televisi siaran menghasilkan struktur pasar
tertentu.
Struktur Pasar Televisi
Struktur pasar industri televisi adalah oligopoli.
Oligopoli adalah struktur pasar ketika terdapat lebih dari satu produsen suatu
produk, dan produk yang ditawarkan umumnya seragam.
Khalayak
Selama satu dekade (1995-2006) jumlah rumah tangga yang memiliki
televisi di lima kota utama di Indonesia meningkat tiga kali lipat (355%).
Jumlah total penonton televisi di 10 kota utama (kota rating) mencapai `
42.018.788 orang. Sebagian besar tinggal di Jakarta (55%)
16. JANGKAUAN STASIUN TELEVISI DI INDONESIA
Sumber: Roy Morgan Single Source (Oktobert 2006-September 2007)
dikutip Media Planning Guide 2008.
17. Faktor Yang Mempengaruhi Harga Iklan di Televisi
karakteristik stasiun televisi - rating program acara
jenis penyiaran acara - jam penayangan
peletakan iklan
-------------------------------------------------------------------
Pendapatan Iklan Stasiun Televisi di Indonesia (2008)
Sumber: Media Partners Asia
18. KEPEMILIKAN
Diawali dengan monopoli anak-anak dari Suharto, sekarang ini
kepemilikan Televisi Siaran di Indonesia dikuasai oleh kelompok
besar, seperti :
Dimiliki oleh Jacoeb Oetama.
Pernah memiliki mayoritas saham TV7,
Yang akhirnya dijual kepada Transcorp dan
menjadi Trans7, sekarang menguasai
beberapa Televisi lokal seperti :
Dewata TV, Borobudur TV, FTV Bandung,
Komedi TV dan Khatulistiwa TV.
19. KEPEMILIKAN
Group
Dimiliki oleh Dahlan iskan. Menguasai media cetak sebagai main
business dan mulai merambah ke media televisi. Juga menguasai
beberapa TV lokal, seperti: JTV Surabaya, Riau TV, Palembang
TV, Padjadjaran TV.
Dimiliki oleh Hary Tanoesoedibjo.
Merupakan salah satu Grup Media
yang paling sukses dalam beberapa tahun belakangan.
RCTI, MNC TV & Global TV.
20. KEPEMILIKAN
Dikuasai oleh Chairul Tandjung. Televisi
terbesarnya adalah Trans TV dan Trans 7.
Dikuasai oleh keluarga Bakrie. Televisi
terbesarnya adalah AN TV dan TV One.
21. KEPEMILIKAN
Wishnutama adalah salah satu pendiri NET. atau dikenal
dengan PT. Net Mediatama.
Menyelesaikan kuliah komunikasi di Mount Ida College
Boston, Amerika Serikat, dan Emerson College, Boston. Serta
di The Military College of Vermont, Norwich.
memulai karier dari bawah sebagai Production Assistant di
New England Cable News Amerika Serikat dan menjadi
Assistant Director On Air Promotion di WHDH-TV, Boston.
CEO Trans7 2006-2008
CEO Trans TV 2008-2012
CEO NET. 2013-Sekarang
22. kompetisi
ā¢ Stasiun televisi siaran berkompetisi dengan sesama
stasiun televisi siaran. Kompetisi antar stasiun televisi
siaran adalah kompetisi memperebutkan audience dan
iklan. Secara teoretis, makin besar audience, makin
banyak pengiklan.
ā¢ Televisi siaran juga berkompetisi dengan televisi
berlangganan. Karena untuk menonotn televisi
berlangganan orang harus membayar, programprogram di televisi berlangganan relatif lebih baik.
23. teknologi
ā¢ Televisi kini mulai memasuki era digital. Beberapa negara maju
sudah bermigrasi dari televisi analog ke televisi digital. Indonesia
telah melakukan berbagai persiapan untuk memasuki era TV digital.
Pada 2018, televisi siaran di Indonesia sudah menggunakan
teknologi digital.
ā¢ Dengan tekonologi digital, siaran televisi hanya bisa ditangkap oleh
pesawat televisi digital, bukan pesawat televisi analog. Televisi
analog menghilang karena tidak diproduksi lagi. Selain televisi
digital, siaran televisi dapat ditangkap melalui layar komputer
bahkan layar telepon genggam.
ā¢ Televisi juga mulai melakukan konvergensi dengan media internet.
Banyak stasiun televisi yang memiliki website. Khalayak bisa
mengakses bahkan men-download siaran televisi melalui internet.
Konvergensi ke media internet bisa menciptakan pasar baru di
kalangan remaja dan anak muda, yang menurut banyak survei
menyukai internet.
24. regulasi
Indonesia memiliki Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), organisasi
independen yang mengatur segala hal tentang media penyiaran,
termasuk televisi siaran. KPI, selain Departen Komunikasi dan Informasi,
adalah regulator industri penyiaran di Indonesia, termasuk industri televisi
siaran. KPI menerbitkan regulasi berupa Pedoman Perilaku Penyiaran dan
Standar Program Siaran.
Indonesia memiliki Undang-undang Penyiaran Nomor 32 tahun 2002.
Peraturan Pemerintah Nomor 49, 50, 51, 52 tahun 2005 kemudian terbit
sebagai ketentuan pelaksana Undang-undang Penyiaran tersebut.
Peraturan Pemerintah ini mengatur kepemilikan, saham atau modal,
televisi berjaringan, materi atau isi siaran, dll. Peraturan Pemerintah ini
mengukuhkan televisi siaran sebagai industri yang komersial.
25. masadepan
di masa depan, televisi siaran harus memperbaiki
kualitas programnya untuk bersaing dengan
televisi berlangganan. Kreativitas program harus
terus dikembangkan untuk meningkatkan
kualitas program, sehingga program televisi
siaran tidak lagi seragam dan monoton. Di masa
depan, program satu stasiun televisi siaran
semestinya tidak monoton dan seragam
dibanding stasiun televisi siaran lainnya.
Spesialisasi programāsekurang-kurangnya di
tingkat positioningāpada industri televisi siaran
niscaya diperlukan di masa mendatang.
27. SEJARAHSINGKAT
ā¢
ā¢
ā¢
ā¢
televisi kabel dan satelit, dan berkembang televisi berlangganan yang
disebut internet protocol television (IPTV).
Sebenarnya TV kabel pertama dibangun untuk mengatasi kesulitan
menerima siaran televisi yang dialami oleh daerah dengan penerimaan
sinyal buruk. Biasanya sebuah antena dipasang di menara yang terletak di
puncak gunung atau tempat-tempat tinggi lain di daerah itu. Kemudian,
kabel digunakan untuk menghubungkan antena dengan pesawat TV di
beberapa rumah sekitarnya.
Ternyata kesulitan penerimaan siaran televisi tidak hanya terjadi di
daerah-daerah terpencil, tetapi juga di kota-kota yang penuh dengan
gedung-gedung tinggi. Karena itu, TV kabel juga berkembang di daerah
perkotaan.
Di Indonesia sendiri TV berlangganan muncul pada awal tahun 1990-an.
TV berlangganan di Indonesia umumnya menggunakan satelit, meski ada
pula yang menggunakan teknologi kabel. IPTV di Indonesia hingga akhir
2008 masih dirintis keberadaannya.
29. Televisi Kabel
Secara sederhana, teknologi ini menggabungkan
dua tipe kabel, yaitu kabel serat optik dan kabel
metal biasa. Di Indonesia, setidaknya dua
operator televisi berlangganan yg menggunakan
teknologi kabel, yakni First Media & IndosatM2
30. Televisi Satelit
TV satelit mengantarkan siaran kanal-kanal televisi
langsung ke satelit (direct broadcast satellite/DBS atau
direct-to-home signals/DTHS) ke antena berbentuk
parabola kecil di rumah-rumah pelanggan. Di Indonesia
televisi berlangganan yang menggunakan teknologi
satelit adalah Indovision dan AoraTV.
Telkomvision menggunakan teknologi kabel maupun
satelit. Indovisian menggunakan satelit Indostar-1 atau
dikenal juga sebagai Cakrawala-1 yang beroperasi di
zona S-Band. Telkomvision menggunakan satelit yang
beroperasi di zona C-Band.
31. Internet Protocol Television (IPTV)
IPTV adalah televisi berlangganan berbasis internet. IPTV
memungkinkan khalayak memesan program kepada operator
(on demand) serta bersifat interaktif.
32. PASAR
Pasar televisi berlangganan adalah khalayak dan iklan.
Namun, industri televisi berlangganan sepertinya lebih
menggantungkan hidupnya pada pelanggan atau khalayak
ketimbang kepada iklan.
33. ā¢ Di Indonesia, pertumbuhan pelanggan televisi
berlangganan terbilang pesat. Ini antara lian
karena biaya berlangganan makin murah. Hingga
tahun 2008 biaya berlangganan antara Rp 30 ribu
hingga Rp 300 ribu.
ā¢ Menurut satu data, pelanggan TV berlangganan
di Indonesia tumbuh rata-rata 36 persen per
tahun. Hingga 2006, jumlah pelanggan TV
berlangganan 0,7 persen dari total 54 juta rumah
tangga.
36. PERTUMBUHANPELANGGAN
ā¢
ā¢
ā¢
Data lain memperlihatkan pertumbuhan pelanggan televisi berlangganan
pada akhir 2008 meningkat 65 persen dibanding akhir 2007. Pada 2007
jumlah pelanggan hanya 450 ribu orang. Pada 2008 jumlah pelanggan
meningkat menjadi 700 ribu orang. Jumlah pelanggan sebanyak 700 ribu
orang hanya 7 persen dari potensi pelanggan yang mencapai 10 juta
penonton dari kalangan kelas A dan B (menengah atas) (Kompas, 8
Februari 2009).
Hingga akhir 2008, pelanggan Indovision sebanyak 480 ribu pelanggan,
Telkomvision 220 ribu pelanggan, dan First Media 125 ribu pelanggan.
Pada 2010, jumlah pelanggan televisi berlangganan diperkirakan
mencapai 1,2 juta orang.
Dengan iuran pelanggan rata-rata Rp 300 ribu per bulan, IPTV juga mulai
memperlihatkan pertumbuhan pasar pelanggan. Pertumbuhan pelanggan
IPTV sangat signifikan dibanding TV kabel atau TV satelit. Menurut
Multimedia Research Group kenaikan pelanggan IPTV kira-kira 45 persen
per tahun (Sumber: Broadcast Media, Desember 2008)
37. IKLAN
ā¢ Belanja iklan untuk TV berlangganan di Amerika
meningkat rata-rata 11,9% per tahun sejak 1998. Di 12
negara Asia Pacifik antara Oktober 2003 hingga
Oktober 2004, menurut Nielsen Media, iklan televisi
berlangganan mencapai sekitar 14 persen. Kedua belas
negara tersebut adalah Korea Selatan, Cina, Hongkong,
Taiwan, Filipina, India, Thailand, Malaysia, Singapura,
Indonesia, Australia dan Selandia Baru.
ā¢ Iklan pada televisi berlangganan memang relatif kecil
dibanding pada televisi siaran atau bahkan surat kabar
sekalipun. Itu karena televisi berlangganan terutama
menggantungkan sumber pemasukannya dari
pelanggan ketimbang dari iklan.
38. KEPEMILIKAN
Berada di bawah naungan PT MNC Skyvision,
berdiri tanggal 8 Agustus 1988. Salah satu
pioneer dalam penyempurnaan dan variasi
pelayanan televisi berlangganan, seperti pilihan
bahasa untuk channel Tertentu.
39. KEPEMILIKAN
(dahulu bernama Broadband Multimedia)
Berdiri pada tahun 1994, merupakan bagian
dari grup Lippo. Jaringannya meliputi
Jabodetabek, Surabaya dan Bali. Produknya
seperti : Kabelvision, Digital 1 dan MyNet.
40. KEPEMILIKAN
Merupakan perusahaan jasa multimedia interaktif yaitu
Cable TV, Satelite TV dan fast Internet yang dikelola oleh
PT. Indonusa Telemedia. Saat ini telah melakukan kerja
sama dengan Transcorp untuk peyediaan konten
layanan.
42. KEPEMILIKAN
Mulai beroperasi di Indonesia pada 28 februari 2006.
Astro TV milik konglomerat Malaysia pernah
berinvestasi di Indonesia melalui PT Direct Vision
milik Kelompok Lippo. Namun, Astro dan Direct
Vision pecah kongsi sehingga Astro hengkang dari
Indonesia.
43. KOMPETENSI
Televisi berlangganan berkompetisi dengan sesama televisi
berlangganan. Sesama televisi berlangganan bersaing dalam hal
teknologi, audience, serta content.
Dalam hal teknologi, televisi berlangganan bersaing dalam pilihan
teknologi, apakah teknologi kabel, teknologi satelit, atau IPTV.
Di Indonesia Telkomvision menggunakan kedua jenis teknologi.
Untuk menjaring audience sebanyak-banyaknya, televisi
berlangganan bersaing dalam harga berlangganan. Di Indonesia,
televisi berlangganan berlomba menawarkan paket murah.
Telkomvision menyediakan voucher prabayar antara Rp 30 ribu
sampai Rp 300 ribu. Indovision meluncurkan Top TV yang harga
berlangganannya lebih murah dari Indovision sendiri, yaitu Rp 85
ribu.
44. REGULASI
Di Indonesia TV berlangganan diatur Dalam
Undang-undang Penyiaran No. 32/2002 Pasal
25, 26, 27, 28, dan 29. Undang-undang
Penyiaran antara lain mengatur bentuk badan
hukum lembaga penyiaran berlangganan,
sensor, penggunaan satelit dan kabel, dan
sumber penghasilan.
45. MASADEPAN
ā¢
ā¢
ā¢
ā¢
Televisi berlangganan menghadapi tantangan berupa perkembangan
teknologi. Konvergensi antara berbagai jenis teknologi, seperti kabel,
satelit, dan internet menjadi suatu keniscayaan.
Di Indonesia, masa depan industri televisi berlangganan bisa dikatakan
punya prospek cerah dilihat dari potensi jumlah pelanggan. Televisi
berlangganan punya potensi mengalihkan perhatian penonton televisi
terestrial atau free to air television ke televisi berlangganan tersebutyang
cenderung menoton dan seragam.
Televisi berlangganan juga relatif lebih independen dari pengiklan, karena
dia lebih mengandalkan pelanggan dalam memperoleh revenue. Televisi
terestrial yang tergantung pada iklan seringkali dipengaruhi bahkan diatur
oleh pengiklan.
Namun, televisi berlangganan relatif lebih rentan pada krisis keuangan.
Jika keuangan mengalami krisis, pelanggan pertama-tama akan berhenti
berlangganan TV berlangganan.