SlideShare a Scribd company logo
loadingā€¦
ekonomi industri televisi siaran

JEMMY J. PAH
EKONOMI POLITIK MEDIA
ekonomi

BAGIAN SATU
industri televisi siaran
SEJARAHSINGKAT
tipe televisi siaran dan berlangganan
investasi&cost production
ļ°ļ°ļ°ļ°ļ°TELEVISI ā€“ KEPEMILIKAN
kompetisi - teknologi - regulasi - masa depan
SEJARAHSINGKAT

John logie BAIRD

John Logie Baird FRSE was a Scottish engineer and inventor of the
world's first practical, publicly demonstrated television system,
and also the world's first fully electronic colour television tube.
He is often known as "the father of television".
BBC 1936
ENGLAND
Television presenter
Leslie Mitchell

The first live programme ever transmitted was Here's Looking At You,
a variety show hastily assembled for RadiOlympia in August 1936.
It was performed twice a day for ten days ā€“ Founder John Logie Baird
total programme budget Ā£300 (http://www.bbc.co.uk/historyofthebbc/index.shtml)
USA-1939
Radio Corporation of America

RCA
GOLDENAGE

Alfred Hitchcock Presents
And Twilight Zone
BEGAN DOMINATED

1942

and extended to late 1950s or early 1960s

USA
17AGUSTUS1962kemerdekaan RI XVII
siaran percobaan dengan acara peringatan Hari Proklamasi

duniadalamDERITA
ā€¢ mengudara pada 13 November 1988
ā€¢ diresmikan 24 Agustus 1989 siaran RCTI hanya dapat
ditangkap lewat dekoder dan membayar iuran setiap
bulannya.
ā€¢ RCTI melepas dekodernya pada akhir 1989.
ā€¢ Pemerintah mengizinkan RCTI melakukan siaran bebas
secara nasional sejak tahun 1990 tapi baru terwujud pada
akhir 1991 setelah membuat RCTI Bandung pada 1 Mei
1991.
ā€¢ Pada 2004 RCTI termasuk stasiun televisi yang besar di
Indonesia. Sejak Oktober 2003, RCTI dimiliki oleh Media
Nusantara Citra, kelompok perusahaan media yang juga
memiliki Global TV dan MNCTV.
1989

1990 -> 2010

1993

1995 ijin1998 on2001 2002 -2008
2010
2013

2001 -2006
Televisi Swasta atau Televisi Komersial
Televisi Swasta Independen
Sumber penghasilan semata-mata dari iklan saja.
Televisi Swasta Berjaringan
Sumber penghasilan bukan hanya dari iklan, tapi jug dari kompensasi
Televisi Publik
Televisi komunitas dapat dimasukan dalam kategori televisi publik.
Contoh : Televisi Komunitas Universitas Gunadharma, Televisi Pendidikan Kota Cimahi.

Televisi Negara
Televisi negara sepenuhnya dibiaya oleh negara.
TVRI di masa Orde Baru adalah televisi negara.
Kini TVRI sedang berbenah menjadi TV publik.
LATIVI mengalokasikan modal awal Rp 300 juta.

Modal TV7 Rp 200 miliar,
setara dengan modal dasar MetroTV
Modal kerja terpakai Trans TV hingga pertengahan 2003
atau setelah beroperasi 18 bulan mencapai Rp 600 miliar
SCTV menghabiskan biaya Rp 30 juta per jam siaran
--------------------------------------------------------------------------------------------------------Pendirian TV lokal kelas menengah membutuhkan investasi Rp 10-25 miliar,
TV lokal kelas atas dibutuhkan investasi Rp 30-50 miliar, kendati ada TV lokal
yang berinvestasi lebih dari Rp 100 miliar. Break event point 3-5 tahun.
(Majalah Behind the Screen, No. 029)
ļ°ļ°ļ°ļ°ļ°
Pasar
Pasar televisi siaran adalah khalayak dan iklan.
Praktik memperebutkan khalayak dan iklan dalam
industri televisi siaran menghasilkan struktur pasar
tertentu.

Struktur Pasar Televisi
Struktur pasar industri televisi adalah oligopoli.
Oligopoli adalah struktur pasar ketika terdapat lebih dari satu produsen suatu
produk, dan produk yang ditawarkan umumnya seragam.

Khalayak
Selama satu dekade (1995-2006) jumlah rumah tangga yang memiliki
televisi di lima kota utama di Indonesia meningkat tiga kali lipat (355%).
Jumlah total penonton televisi di 10 kota utama (kota rating) mencapai `
42.018.788 orang. Sebagian besar tinggal di Jakarta (55%)
JANGKAUAN STASIUN TELEVISI DI INDONESIA

Sumber: Roy Morgan Single Source (Oktobert 2006-September 2007)
dikutip Media Planning Guide 2008.
Faktor Yang Mempengaruhi Harga Iklan di Televisi

karakteristik stasiun televisi - rating program acara
jenis penyiaran acara - jam penayangan
peletakan iklan
-------------------------------------------------------------------

Pendapatan Iklan Stasiun Televisi di Indonesia (2008)
Sumber: Media Partners Asia
KEPEMILIKAN
Diawali dengan monopoli anak-anak dari Suharto, sekarang ini
kepemilikan Televisi Siaran di Indonesia dikuasai oleh kelompok
besar, seperti :

Dimiliki oleh Jacoeb Oetama.
Pernah memiliki mayoritas saham TV7,
Yang akhirnya dijual kepada Transcorp dan
menjadi Trans7, sekarang menguasai
beberapa Televisi lokal seperti :
Dewata TV, Borobudur TV, FTV Bandung,
Komedi TV dan Khatulistiwa TV.
KEPEMILIKAN
Group
Dimiliki oleh Dahlan iskan. Menguasai media cetak sebagai main
business dan mulai merambah ke media televisi. Juga menguasai
beberapa TV lokal, seperti: JTV Surabaya, Riau TV, Palembang
TV, Padjadjaran TV.
Dimiliki oleh Hary Tanoesoedibjo.
Merupakan salah satu Grup Media
yang paling sukses dalam beberapa tahun belakangan.
RCTI, MNC TV & Global TV.
KEPEMILIKAN
Dikuasai oleh Chairul Tandjung. Televisi
terbesarnya adalah Trans TV dan Trans 7.

Dikuasai oleh keluarga Bakrie. Televisi
terbesarnya adalah AN TV dan TV One.
KEPEMILIKAN
Wishnutama adalah salah satu pendiri NET. atau dikenal
dengan PT. Net Mediatama.
Menyelesaikan kuliah komunikasi di Mount Ida College
Boston, Amerika Serikat, dan Emerson College, Boston. Serta
di The Military College of Vermont, Norwich.
memulai karier dari bawah sebagai Production Assistant di
New England Cable News Amerika Serikat dan menjadi
Assistant Director On Air Promotion di WHDH-TV, Boston.

CEO Trans7 2006-2008
CEO Trans TV 2008-2012
CEO NET. 2013-Sekarang
kompetisi
ā€¢ Stasiun televisi siaran berkompetisi dengan sesama
stasiun televisi siaran. Kompetisi antar stasiun televisi
siaran adalah kompetisi memperebutkan audience dan
iklan. Secara teoretis, makin besar audience, makin
banyak pengiklan.
ā€¢ Televisi siaran juga berkompetisi dengan televisi
berlangganan. Karena untuk menonotn televisi
berlangganan orang harus membayar, programprogram di televisi berlangganan relatif lebih baik.
teknologi
ā€¢ Televisi kini mulai memasuki era digital. Beberapa negara maju
sudah bermigrasi dari televisi analog ke televisi digital. Indonesia
telah melakukan berbagai persiapan untuk memasuki era TV digital.
Pada 2018, televisi siaran di Indonesia sudah menggunakan
teknologi digital.
ā€¢ Dengan tekonologi digital, siaran televisi hanya bisa ditangkap oleh
pesawat televisi digital, bukan pesawat televisi analog. Televisi
analog menghilang karena tidak diproduksi lagi. Selain televisi
digital, siaran televisi dapat ditangkap melalui layar komputer
bahkan layar telepon genggam.
ā€¢ Televisi juga mulai melakukan konvergensi dengan media internet.
Banyak stasiun televisi yang memiliki website. Khalayak bisa
mengakses bahkan men-download siaran televisi melalui internet.
Konvergensi ke media internet bisa menciptakan pasar baru di
kalangan remaja dan anak muda, yang menurut banyak survei
menyukai internet.
regulasi
Indonesia memiliki Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), organisasi
independen yang mengatur segala hal tentang media penyiaran,
termasuk televisi siaran. KPI, selain Departen Komunikasi dan Informasi,
adalah regulator industri penyiaran di Indonesia, termasuk industri televisi
siaran. KPI menerbitkan regulasi berupa Pedoman Perilaku Penyiaran dan
Standar Program Siaran.
Indonesia memiliki Undang-undang Penyiaran Nomor 32 tahun 2002.
Peraturan Pemerintah Nomor 49, 50, 51, 52 tahun 2005 kemudian terbit
sebagai ketentuan pelaksana Undang-undang Penyiaran tersebut.
Peraturan Pemerintah ini mengatur kepemilikan, saham atau modal,
televisi berjaringan, materi atau isi siaran, dll. Peraturan Pemerintah ini
mengukuhkan televisi siaran sebagai industri yang komersial.
masadepan
di masa depan, televisi siaran harus memperbaiki
kualitas programnya untuk bersaing dengan
televisi berlangganan. Kreativitas program harus
terus dikembangkan untuk meningkatkan
kualitas program, sehingga program televisi
siaran tidak lagi seragam dan monoton. Di masa
depan, program satu stasiun televisi siaran
semestinya tidak monoton dan seragam
dibanding stasiun televisi siaran lainnya.
Spesialisasi programā€”sekurang-kurangnya di
tingkat positioningā€”pada industri televisi siaran
niscaya diperlukan di masa mendatang.
BAGIANDUA
SEJARAHSINGKAT
ā€¢
ā€¢

ā€¢

ā€¢

televisi kabel dan satelit, dan berkembang televisi berlangganan yang
disebut internet protocol television (IPTV).
Sebenarnya TV kabel pertama dibangun untuk mengatasi kesulitan
menerima siaran televisi yang dialami oleh daerah dengan penerimaan
sinyal buruk. Biasanya sebuah antena dipasang di menara yang terletak di
puncak gunung atau tempat-tempat tinggi lain di daerah itu. Kemudian,
kabel digunakan untuk menghubungkan antena dengan pesawat TV di
beberapa rumah sekitarnya.
Ternyata kesulitan penerimaan siaran televisi tidak hanya terjadi di
daerah-daerah terpencil, tetapi juga di kota-kota yang penuh dengan
gedung-gedung tinggi. Karena itu, TV kabel juga berkembang di daerah
perkotaan.
Di Indonesia sendiri TV berlangganan muncul pada awal tahun 1990-an.
TV berlangganan di Indonesia umumnya menggunakan satelit, meski ada
pula yang menggunakan teknologi kabel. IPTV di Indonesia hingga akhir
2008 masih dirintis keberadaannya.
beragamjenis TV Satelite dan Cable
Televisi Kabel
Secara sederhana, teknologi ini menggabungkan
dua tipe kabel, yaitu kabel serat optik dan kabel
metal biasa. Di Indonesia, setidaknya dua
operator televisi berlangganan yg menggunakan
teknologi kabel, yakni First Media & IndosatM2
Televisi Satelit
TV satelit mengantarkan siaran kanal-kanal televisi
langsung ke satelit (direct broadcast satellite/DBS atau
direct-to-home signals/DTHS) ke antena berbentuk
parabola kecil di rumah-rumah pelanggan. Di Indonesia
televisi berlangganan yang menggunakan teknologi
satelit adalah Indovision dan AoraTV.
Telkomvision menggunakan teknologi kabel maupun
satelit. Indovisian menggunakan satelit Indostar-1 atau
dikenal juga sebagai Cakrawala-1 yang beroperasi di
zona S-Band. Telkomvision menggunakan satelit yang
beroperasi di zona C-Band.
Internet Protocol Television (IPTV)

IPTV adalah televisi berlangganan berbasis internet. IPTV
memungkinkan khalayak memesan program kepada operator
(on demand) serta bersifat interaktif.
PASAR

Pasar televisi berlangganan adalah khalayak dan iklan.
Namun, industri televisi berlangganan sepertinya lebih
menggantungkan hidupnya pada pelanggan atau khalayak
ketimbang kepada iklan.
ā€¢ Di Indonesia, pertumbuhan pelanggan televisi
berlangganan terbilang pesat. Ini antara lian
karena biaya berlangganan makin murah. Hingga
tahun 2008 biaya berlangganan antara Rp 30 ribu
hingga Rp 300 ribu.
ā€¢ Menurut satu data, pelanggan TV berlangganan
di Indonesia tumbuh rata-rata 36 persen per
tahun. Hingga 2006, jumlah pelanggan TV
berlangganan 0,7 persen dari total 54 juta rumah
tangga.
Jumlah pelanggan televisi berlangganan di Indonesia

Sumber: Media Planning Guide Indonesia 2008
MARKETSHARE

Sumber: Asia Pacific Pay-TV & Broadband Markets 2007
PERTUMBUHANPELANGGAN
ā€¢

ā€¢

ā€¢

Data lain memperlihatkan pertumbuhan pelanggan televisi berlangganan
pada akhir 2008 meningkat 65 persen dibanding akhir 2007. Pada 2007
jumlah pelanggan hanya 450 ribu orang. Pada 2008 jumlah pelanggan
meningkat menjadi 700 ribu orang. Jumlah pelanggan sebanyak 700 ribu
orang hanya 7 persen dari potensi pelanggan yang mencapai 10 juta
penonton dari kalangan kelas A dan B (menengah atas) (Kompas, 8
Februari 2009).
Hingga akhir 2008, pelanggan Indovision sebanyak 480 ribu pelanggan,
Telkomvision 220 ribu pelanggan, dan First Media 125 ribu pelanggan.
Pada 2010, jumlah pelanggan televisi berlangganan diperkirakan
mencapai 1,2 juta orang.
Dengan iuran pelanggan rata-rata Rp 300 ribu per bulan, IPTV juga mulai
memperlihatkan pertumbuhan pasar pelanggan. Pertumbuhan pelanggan
IPTV sangat signifikan dibanding TV kabel atau TV satelit. Menurut
Multimedia Research Group kenaikan pelanggan IPTV kira-kira 45 persen
per tahun (Sumber: Broadcast Media, Desember 2008)
IKLAN
ā€¢ Belanja iklan untuk TV berlangganan di Amerika
meningkat rata-rata 11,9% per tahun sejak 1998. Di 12
negara Asia Pacifik antara Oktober 2003 hingga
Oktober 2004, menurut Nielsen Media, iklan televisi
berlangganan mencapai sekitar 14 persen. Kedua belas
negara tersebut adalah Korea Selatan, Cina, Hongkong,
Taiwan, Filipina, India, Thailand, Malaysia, Singapura,
Indonesia, Australia dan Selandia Baru.
ā€¢ Iklan pada televisi berlangganan memang relatif kecil
dibanding pada televisi siaran atau bahkan surat kabar
sekalipun. Itu karena televisi berlangganan terutama
menggantungkan sumber pemasukannya dari
pelanggan ketimbang dari iklan.
KEPEMILIKAN

Berada di bawah naungan PT MNC Skyvision,
berdiri tanggal 8 Agustus 1988. Salah satu
pioneer dalam penyempurnaan dan variasi
pelayanan televisi berlangganan, seperti pilihan
bahasa untuk channel Tertentu.
KEPEMILIKAN

(dahulu bernama Broadband Multimedia)
Berdiri pada tahun 1994, merupakan bagian
dari grup Lippo. Jaringannya meliputi
Jabodetabek, Surabaya dan Bali. Produknya
seperti : Kabelvision, Digital 1 dan MyNet.
KEPEMILIKAN

Merupakan perusahaan jasa multimedia interaktif yaitu
Cable TV, Satelite TV dan fast Internet yang dikelola oleh
PT. Indonusa Telemedia. Saat ini telah melakukan kerja
sama dengan Transcorp untuk peyediaan konten
layanan.
KEPEMILIKAN

Didirikan atas kepemilikan penuh
PT. Indosat pada tahun 1996.
KEPEMILIKAN

Mulai beroperasi di Indonesia pada 28 februari 2006.
Astro TV milik konglomerat Malaysia pernah
berinvestasi di Indonesia melalui PT Direct Vision
milik Kelompok Lippo. Namun, Astro dan Direct
Vision pecah kongsi sehingga Astro hengkang dari
Indonesia.
KOMPETENSI
Televisi berlangganan berkompetisi dengan sesama televisi
berlangganan. Sesama televisi berlangganan bersaing dalam hal
teknologi, audience, serta content.
Dalam hal teknologi, televisi berlangganan bersaing dalam pilihan
teknologi, apakah teknologi kabel, teknologi satelit, atau IPTV.
Di Indonesia Telkomvision menggunakan kedua jenis teknologi.
Untuk menjaring audience sebanyak-banyaknya, televisi
berlangganan bersaing dalam harga berlangganan. Di Indonesia,
televisi berlangganan berlomba menawarkan paket murah.
Telkomvision menyediakan voucher prabayar antara Rp 30 ribu
sampai Rp 300 ribu. Indovision meluncurkan Top TV yang harga
berlangganannya lebih murah dari Indovision sendiri, yaitu Rp 85
ribu.
REGULASI
Di Indonesia TV berlangganan diatur Dalam
Undang-undang Penyiaran No. 32/2002 Pasal
25, 26, 27, 28, dan 29. Undang-undang
Penyiaran antara lain mengatur bentuk badan
hukum lembaga penyiaran berlangganan,
sensor, penggunaan satelit dan kabel, dan
sumber penghasilan.
MASADEPAN

ā€¢
ā€¢

ā€¢

ā€¢

Televisi berlangganan menghadapi tantangan berupa perkembangan
teknologi. Konvergensi antara berbagai jenis teknologi, seperti kabel,
satelit, dan internet menjadi suatu keniscayaan.
Di Indonesia, masa depan industri televisi berlangganan bisa dikatakan
punya prospek cerah dilihat dari potensi jumlah pelanggan. Televisi
berlangganan punya potensi mengalihkan perhatian penonton televisi
terestrial atau free to air television ke televisi berlangganan tersebutyang
cenderung menoton dan seragam.
Televisi berlangganan juga relatif lebih independen dari pengiklan, karena
dia lebih mengandalkan pelanggan dalam memperoleh revenue. Televisi
terestrial yang tergantung pada iklan seringkali dipengaruhi bahkan diatur
oleh pengiklan.
Namun, televisi berlangganan relatif lebih rentan pada krisis keuangan.
Jika keuangan mengalami krisis, pelanggan pertama-tama akan berhenti
berlangganan TV berlangganan.
SEKIAN
By Jemmy J. Pah
EKONOMI POLITIK MEDIA

More Related Content

What's hot

Teori agenda setting
Teori agenda setting Teori agenda setting
Teori agenda setting mankoma2013
Ā 
JURNALISTIK ONLINE - Materi 1
JURNALISTIK ONLINE - Materi 1JURNALISTIK ONLINE - Materi 1
JURNALISTIK ONLINE - Materi 1
Diana Amelia Bagti
Ā 
Media baru ā€“ teori baru
Media baru ā€“ teori baruMedia baru ā€“ teori baru
Media baru ā€“ teori baru
Sirajuddin Lathif
Ā 
Media Richness Theory
Media Richness TheoryMedia Richness Theory
Media Richness Theory
mankoma2012
Ā 
Teori teori periklanan
Teori teori periklananTeori teori periklanan
Teori teori periklananArum Martikasari
Ā 
Kelebihan dan kekurangn media cetak dan televisi
Kelebihan dan kekurangn media cetak dan televisiKelebihan dan kekurangn media cetak dan televisi
Kelebihan dan kekurangn media cetak dan televisiUniversity of Andalas
Ā 
Audit komunikasi kehumasan
Audit komunikasi kehumasanAudit komunikasi kehumasan
Audit komunikasi kehumasan
Hafidz Wahyuddin
Ā 
Komunikasi Massa
Komunikasi MassaKomunikasi Massa
Komunikasi Massa
Mira Veranita
Ā 
Pengaruh media massa terhadap budaya konsumerisme masyarakat
Pengaruh media massa terhadap budaya konsumerisme masyarakatPengaruh media massa terhadap budaya konsumerisme masyarakat
Pengaruh media massa terhadap budaya konsumerisme masyarakat
Islamic University
Ā 
MODUL TEORI PRODUKSI ACARA TELEVISI
MODUL TEORI PRODUKSI ACARA TELEVISIMODUL TEORI PRODUKSI ACARA TELEVISI
MODUL TEORI PRODUKSI ACARA TELEVISI
Firdaus Azwar Ersyad
Ā 
Tugas, tantangan, dan kendala profesi public relations
Tugas, tantangan, dan kendala profesi public relationsTugas, tantangan, dan kendala profesi public relations
Tugas, tantangan, dan kendala profesi public relations
Ardiansah Danus
Ā 
Ppt 2 dasar dasar media komunikasi
Ppt 2 dasar dasar media komunikasiPpt 2 dasar dasar media komunikasi
Ppt 2 dasar dasar media komunikasiPrasetiyo Eko Laksono
Ā 
Pert. 6 bahasa dan naskah radio
Pert. 6 bahasa  dan naskah radioPert. 6 bahasa  dan naskah radio
Pert. 6 bahasa dan naskah radio
Nur Alfiyatur Rochmah
Ā 
Media Elektronik
Media ElektronikMedia Elektronik
Media Elektronik
Firman Antoni
Ā 
Cakupan komunikasi internasional
Cakupan komunikasi internasionalCakupan komunikasi internasional
Cakupan komunikasi internasionalUniversity of Andalas
Ā 
Teori Semiotika Media
Teori Semiotika MediaTeori Semiotika Media
Teori Semiotika Media
mankoma2012
Ā 
Fenomena Rating/Share Televisi
Fenomena Rating/Share TelevisiFenomena Rating/Share Televisi
Fenomena Rating/Share Televisi
Mila
Ā 
Konvergensi media
Konvergensi mediaKonvergensi media
Konvergensi media
Irwan Nugroho
Ā 

What's hot (20)

Teori agenda setting
Teori agenda setting Teori agenda setting
Teori agenda setting
Ā 
JURNALISTIK ONLINE - Materi 1
JURNALISTIK ONLINE - Materi 1JURNALISTIK ONLINE - Materi 1
JURNALISTIK ONLINE - Materi 1
Ā 
Media baru ā€“ teori baru
Media baru ā€“ teori baruMedia baru ā€“ teori baru
Media baru ā€“ teori baru
Ā 
Teori komunikasi massa
Teori komunikasi massaTeori komunikasi massa
Teori komunikasi massa
Ā 
Media Richness Theory
Media Richness TheoryMedia Richness Theory
Media Richness Theory
Ā 
Teori teori periklanan
Teori teori periklananTeori teori periklanan
Teori teori periklanan
Ā 
Kelebihan dan kekurangn media cetak dan televisi
Kelebihan dan kekurangn media cetak dan televisiKelebihan dan kekurangn media cetak dan televisi
Kelebihan dan kekurangn media cetak dan televisi
Ā 
Audit komunikasi kehumasan
Audit komunikasi kehumasanAudit komunikasi kehumasan
Audit komunikasi kehumasan
Ā 
Komunikasi Massa
Komunikasi MassaKomunikasi Massa
Komunikasi Massa
Ā 
Pengaruh media massa terhadap budaya konsumerisme masyarakat
Pengaruh media massa terhadap budaya konsumerisme masyarakatPengaruh media massa terhadap budaya konsumerisme masyarakat
Pengaruh media massa terhadap budaya konsumerisme masyarakat
Ā 
MODUL TEORI PRODUKSI ACARA TELEVISI
MODUL TEORI PRODUKSI ACARA TELEVISIMODUL TEORI PRODUKSI ACARA TELEVISI
MODUL TEORI PRODUKSI ACARA TELEVISI
Ā 
Tugas, tantangan, dan kendala profesi public relations
Tugas, tantangan, dan kendala profesi public relationsTugas, tantangan, dan kendala profesi public relations
Tugas, tantangan, dan kendala profesi public relations
Ā 
Format berita tv
Format berita tvFormat berita tv
Format berita tv
Ā 
Ppt 2 dasar dasar media komunikasi
Ppt 2 dasar dasar media komunikasiPpt 2 dasar dasar media komunikasi
Ppt 2 dasar dasar media komunikasi
Ā 
Pert. 6 bahasa dan naskah radio
Pert. 6 bahasa  dan naskah radioPert. 6 bahasa  dan naskah radio
Pert. 6 bahasa dan naskah radio
Ā 
Media Elektronik
Media ElektronikMedia Elektronik
Media Elektronik
Ā 
Cakupan komunikasi internasional
Cakupan komunikasi internasionalCakupan komunikasi internasional
Cakupan komunikasi internasional
Ā 
Teori Semiotika Media
Teori Semiotika MediaTeori Semiotika Media
Teori Semiotika Media
Ā 
Fenomena Rating/Share Televisi
Fenomena Rating/Share TelevisiFenomena Rating/Share Televisi
Fenomena Rating/Share Televisi
Ā 
Konvergensi media
Konvergensi mediaKonvergensi media
Konvergensi media
Ā 

Viewers also liked

Konvergensi industri media dan hak publik
Konvergensi industri media dan hak publikKonvergensi industri media dan hak publik
Konvergensi industri media dan hak publik
SatuDunia Foundation
Ā 
Agb nielsen newsletternov09ind
Agb nielsen newsletternov09indAgb nielsen newsletternov09ind
Agb nielsen newsletternov09indmaskirun
Ā 
Ppt.pengaruih tayangan acara tv terhadap perilaku masyarakat
Ppt.pengaruih tayangan acara tv terhadap perilaku masyarakatPpt.pengaruih tayangan acara tv terhadap perilaku masyarakat
Ppt.pengaruih tayangan acara tv terhadap perilaku masyarakatSalma Van Licht
Ā 
Manajemen Bisnis Media - Industri Musik dan Film Indonesia
Manajemen Bisnis Media - Industri Musik dan Film IndonesiaManajemen Bisnis Media - Industri Musik dan Film Indonesia
Manajemen Bisnis Media - Industri Musik dan Film Indonesia
Revinda Rahmania
Ā 
Teknik editing part 1
Teknik editing part 1Teknik editing part 1
Teknik editing part 1Ricky Putra
Ā 
Industri televisi di indonesia
Industri televisi di indonesiaIndustri televisi di indonesia
Industri televisi di indonesiateguhusis
Ā 
Sejarah dan perkembangan penyiaran
Sejarah dan perkembangan penyiaranSejarah dan perkembangan penyiaran
Sejarah dan perkembangan penyiaran
Mahad Alzaytun
Ā 
Komunikasi Televisi
Komunikasi TelevisiKomunikasi Televisi
Komunikasi Televisi
Muchlis Soleiman
Ā 
dasar penyiaran televisi
dasar  penyiaran televisidasar  penyiaran televisi
dasar penyiaran televisiAprilina astuti
Ā 
Radio
RadioRadio

Viewers also liked (10)

Konvergensi industri media dan hak publik
Konvergensi industri media dan hak publikKonvergensi industri media dan hak publik
Konvergensi industri media dan hak publik
Ā 
Agb nielsen newsletternov09ind
Agb nielsen newsletternov09indAgb nielsen newsletternov09ind
Agb nielsen newsletternov09ind
Ā 
Ppt.pengaruih tayangan acara tv terhadap perilaku masyarakat
Ppt.pengaruih tayangan acara tv terhadap perilaku masyarakatPpt.pengaruih tayangan acara tv terhadap perilaku masyarakat
Ppt.pengaruih tayangan acara tv terhadap perilaku masyarakat
Ā 
Manajemen Bisnis Media - Industri Musik dan Film Indonesia
Manajemen Bisnis Media - Industri Musik dan Film IndonesiaManajemen Bisnis Media - Industri Musik dan Film Indonesia
Manajemen Bisnis Media - Industri Musik dan Film Indonesia
Ā 
Teknik editing part 1
Teknik editing part 1Teknik editing part 1
Teknik editing part 1
Ā 
Industri televisi di indonesia
Industri televisi di indonesiaIndustri televisi di indonesia
Industri televisi di indonesia
Ā 
Sejarah dan perkembangan penyiaran
Sejarah dan perkembangan penyiaranSejarah dan perkembangan penyiaran
Sejarah dan perkembangan penyiaran
Ā 
Komunikasi Televisi
Komunikasi TelevisiKomunikasi Televisi
Komunikasi Televisi
Ā 
dasar penyiaran televisi
dasar  penyiaran televisidasar  penyiaran televisi
dasar penyiaran televisi
Ā 
Radio
RadioRadio
Radio
Ā 

Similar to EKONOMI POLITIK MEDIA

ekonomi-politik-media.ppt
ekonomi-politik-media.pptekonomi-politik-media.ppt
ekonomi-politik-media.ppt
ssuserd68b21
Ā 
sejarah-televisi-indonesia1.ppt
sejarah-televisi-indonesia1.pptsejarah-televisi-indonesia1.ppt
sejarah-televisi-indonesia1.ppt
ssuserd68b21
Ā 
sejarah-televisi-indonesia1.ppt
sejarah-televisi-indonesia1.pptsejarah-televisi-indonesia1.ppt
sejarah-televisi-indonesia1.ppt
ssuserd68b21
Ā 
Tv lokal vs tv digital
Tv lokal vs tv digitalTv lokal vs tv digital
Tv lokal vs tv digitalteguhusis
Ā 
Crisis Management Pada Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI)
Crisis Management Pada Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI)Crisis Management Pada Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI)
Crisis Management Pada Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI)
Evry Purrba
Ā 
Ppt 1
Ppt 1Ppt 1
Televisi digital pub artikel
Televisi digital pub artikelTelevisi digital pub artikel
Televisi digital pub artikelpenyiaranpublik
Ā 
Kelompok 1
Kelompok 1Kelompok 1
Kelompok 1rizalharis
Ā 
Kelompok 1
Kelompok 1Kelompok 1
Kelompok 1rizalharis
Ā 
Eksistensi TV Lokal di Antara Dominasi TV Nasional
Eksistensi TV Lokal di Antara Dominasi TV NasionalEksistensi TV Lokal di Antara Dominasi TV Nasional
Eksistensi TV Lokal di Antara Dominasi TV NasionalFeriandi Mirza
Ā 
Kelompok 1
Kelompok 1Kelompok 1
Kelompok 1rizalharis
Ā 
PERT 6 - TELEVISI.pptx
PERT 6 - TELEVISI.pptxPERT 6 - TELEVISI.pptx
PERT 6 - TELEVISI.pptx
LUKASYULIANTO2
Ā 
Transisi TV Analog ke TV Digital
Transisi TV Analog ke TV DigitalTransisi TV Analog ke TV Digital
Transisi TV Analog ke TV Digital
Nur Alfiyatur Rochmah
Ā 
Isi Proposal Tesis ; Persepsi Masyarakat terhadap Tayangan KompasTV di Makassar
Isi Proposal Tesis ; Persepsi Masyarakat terhadap Tayangan KompasTV di MakassarIsi Proposal Tesis ; Persepsi Masyarakat terhadap Tayangan KompasTV di Makassar
Isi Proposal Tesis ; Persepsi Masyarakat terhadap Tayangan KompasTV di Makassar
I Wayan Suparno
Ā 
Telco & Media in Indonesia
Telco & Media in IndonesiaTelco & Media in Indonesia
Telco & Media in IndonesiaMila
Ā 
Presentasi sim kelompok 2 pipit dan ika
Presentasi sim kelompok 2 pipit dan ikaPresentasi sim kelompok 2 pipit dan ika
Presentasi sim kelompok 2 pipit dan ikaRizka Nurliza
Ā 
Sejarah Televisi - Comm. Technology
Sejarah Televisi - Comm. TechnologySejarah Televisi - Comm. Technology
Sejarah Televisi - Comm. Technology
Kartika Nindria Pertiwi
Ā 
Televisi
TelevisiTelevisi
Televisi
Rizky Kertanegara
Ā 

Similar to EKONOMI POLITIK MEDIA (20)

ekonomi-politik-media.ppt
ekonomi-politik-media.pptekonomi-politik-media.ppt
ekonomi-politik-media.ppt
Ā 
sejarah-televisi-indonesia1.ppt
sejarah-televisi-indonesia1.pptsejarah-televisi-indonesia1.ppt
sejarah-televisi-indonesia1.ppt
Ā 
sejarah-televisi-indonesia1.ppt
sejarah-televisi-indonesia1.pptsejarah-televisi-indonesia1.ppt
sejarah-televisi-indonesia1.ppt
Ā 
Tv lokal vs tv digital
Tv lokal vs tv digitalTv lokal vs tv digital
Tv lokal vs tv digital
Ā 
Review pertekom oleh kel 12
Review pertekom oleh kel 12Review pertekom oleh kel 12
Review pertekom oleh kel 12
Ā 
Crisis Management Pada Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI)
Crisis Management Pada Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI)Crisis Management Pada Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI)
Crisis Management Pada Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI)
Ā 
Ppt 1
Ppt 1Ppt 1
Ppt 1
Ā 
Televisi digital pub artikel
Televisi digital pub artikelTelevisi digital pub artikel
Televisi digital pub artikel
Ā 
Kelompok 7 pertekom
Kelompok 7 pertekomKelompok 7 pertekom
Kelompok 7 pertekom
Ā 
Kelompok 1
Kelompok 1Kelompok 1
Kelompok 1
Ā 
Kelompok 1
Kelompok 1Kelompok 1
Kelompok 1
Ā 
Eksistensi TV Lokal di Antara Dominasi TV Nasional
Eksistensi TV Lokal di Antara Dominasi TV NasionalEksistensi TV Lokal di Antara Dominasi TV Nasional
Eksistensi TV Lokal di Antara Dominasi TV Nasional
Ā 
Kelompok 1
Kelompok 1Kelompok 1
Kelompok 1
Ā 
PERT 6 - TELEVISI.pptx
PERT 6 - TELEVISI.pptxPERT 6 - TELEVISI.pptx
PERT 6 - TELEVISI.pptx
Ā 
Transisi TV Analog ke TV Digital
Transisi TV Analog ke TV DigitalTransisi TV Analog ke TV Digital
Transisi TV Analog ke TV Digital
Ā 
Isi Proposal Tesis ; Persepsi Masyarakat terhadap Tayangan KompasTV di Makassar
Isi Proposal Tesis ; Persepsi Masyarakat terhadap Tayangan KompasTV di MakassarIsi Proposal Tesis ; Persepsi Masyarakat terhadap Tayangan KompasTV di Makassar
Isi Proposal Tesis ; Persepsi Masyarakat terhadap Tayangan KompasTV di Makassar
Ā 
Telco & Media in Indonesia
Telco & Media in IndonesiaTelco & Media in Indonesia
Telco & Media in Indonesia
Ā 
Presentasi sim kelompok 2 pipit dan ika
Presentasi sim kelompok 2 pipit dan ikaPresentasi sim kelompok 2 pipit dan ika
Presentasi sim kelompok 2 pipit dan ika
Ā 
Sejarah Televisi - Comm. Technology
Sejarah Televisi - Comm. TechnologySejarah Televisi - Comm. Technology
Sejarah Televisi - Comm. Technology
Ā 
Televisi
TelevisiTelevisi
Televisi
Ā 

EKONOMI POLITIK MEDIA

  • 2. ekonomi industri televisi siaran JEMMY J. PAH EKONOMI POLITIK MEDIA
  • 4. SEJARAHSINGKAT tipe televisi siaran dan berlangganan investasi&cost production ļ°ļ°ļ°ļ°ļ°TELEVISI ā€“ KEPEMILIKAN kompetisi - teknologi - regulasi - masa depan
  • 5. SEJARAHSINGKAT John logie BAIRD John Logie Baird FRSE was a Scottish engineer and inventor of the world's first practical, publicly demonstrated television system, and also the world's first fully electronic colour television tube. He is often known as "the father of television".
  • 6. BBC 1936 ENGLAND Television presenter Leslie Mitchell The first live programme ever transmitted was Here's Looking At You, a variety show hastily assembled for RadiOlympia in August 1936. It was performed twice a day for ten days ā€“ Founder John Logie Baird total programme budget Ā£300 (http://www.bbc.co.uk/historyofthebbc/index.shtml)
  • 8. GOLDENAGE Alfred Hitchcock Presents And Twilight Zone BEGAN DOMINATED 1942 and extended to late 1950s or early 1960s USA
  • 9. 17AGUSTUS1962kemerdekaan RI XVII siaran percobaan dengan acara peringatan Hari Proklamasi duniadalamDERITA
  • 10. ā€¢ mengudara pada 13 November 1988 ā€¢ diresmikan 24 Agustus 1989 siaran RCTI hanya dapat ditangkap lewat dekoder dan membayar iuran setiap bulannya. ā€¢ RCTI melepas dekodernya pada akhir 1989. ā€¢ Pemerintah mengizinkan RCTI melakukan siaran bebas secara nasional sejak tahun 1990 tapi baru terwujud pada akhir 1991 setelah membuat RCTI Bandung pada 1 Mei 1991. ā€¢ Pada 2004 RCTI termasuk stasiun televisi yang besar di Indonesia. Sejak Oktober 2003, RCTI dimiliki oleh Media Nusantara Citra, kelompok perusahaan media yang juga memiliki Global TV dan MNCTV.
  • 11. 1989 1990 -> 2010 1993 1995 ijin1998 on2001 2002 -2008 2010 2013 2001 -2006
  • 12.
  • 13. Televisi Swasta atau Televisi Komersial Televisi Swasta Independen Sumber penghasilan semata-mata dari iklan saja. Televisi Swasta Berjaringan Sumber penghasilan bukan hanya dari iklan, tapi jug dari kompensasi Televisi Publik Televisi komunitas dapat dimasukan dalam kategori televisi publik. Contoh : Televisi Komunitas Universitas Gunadharma, Televisi Pendidikan Kota Cimahi. Televisi Negara Televisi negara sepenuhnya dibiaya oleh negara. TVRI di masa Orde Baru adalah televisi negara. Kini TVRI sedang berbenah menjadi TV publik.
  • 14. LATIVI mengalokasikan modal awal Rp 300 juta. Modal TV7 Rp 200 miliar, setara dengan modal dasar MetroTV Modal kerja terpakai Trans TV hingga pertengahan 2003 atau setelah beroperasi 18 bulan mencapai Rp 600 miliar SCTV menghabiskan biaya Rp 30 juta per jam siaran --------------------------------------------------------------------------------------------------------Pendirian TV lokal kelas menengah membutuhkan investasi Rp 10-25 miliar, TV lokal kelas atas dibutuhkan investasi Rp 30-50 miliar, kendati ada TV lokal yang berinvestasi lebih dari Rp 100 miliar. Break event point 3-5 tahun. (Majalah Behind the Screen, No. 029)
  • 15. ļ°ļ°ļ°ļ°ļ° Pasar Pasar televisi siaran adalah khalayak dan iklan. Praktik memperebutkan khalayak dan iklan dalam industri televisi siaran menghasilkan struktur pasar tertentu. Struktur Pasar Televisi Struktur pasar industri televisi adalah oligopoli. Oligopoli adalah struktur pasar ketika terdapat lebih dari satu produsen suatu produk, dan produk yang ditawarkan umumnya seragam. Khalayak Selama satu dekade (1995-2006) jumlah rumah tangga yang memiliki televisi di lima kota utama di Indonesia meningkat tiga kali lipat (355%). Jumlah total penonton televisi di 10 kota utama (kota rating) mencapai ` 42.018.788 orang. Sebagian besar tinggal di Jakarta (55%)
  • 16. JANGKAUAN STASIUN TELEVISI DI INDONESIA Sumber: Roy Morgan Single Source (Oktobert 2006-September 2007) dikutip Media Planning Guide 2008.
  • 17. Faktor Yang Mempengaruhi Harga Iklan di Televisi karakteristik stasiun televisi - rating program acara jenis penyiaran acara - jam penayangan peletakan iklan ------------------------------------------------------------------- Pendapatan Iklan Stasiun Televisi di Indonesia (2008) Sumber: Media Partners Asia
  • 18. KEPEMILIKAN Diawali dengan monopoli anak-anak dari Suharto, sekarang ini kepemilikan Televisi Siaran di Indonesia dikuasai oleh kelompok besar, seperti : Dimiliki oleh Jacoeb Oetama. Pernah memiliki mayoritas saham TV7, Yang akhirnya dijual kepada Transcorp dan menjadi Trans7, sekarang menguasai beberapa Televisi lokal seperti : Dewata TV, Borobudur TV, FTV Bandung, Komedi TV dan Khatulistiwa TV.
  • 19. KEPEMILIKAN Group Dimiliki oleh Dahlan iskan. Menguasai media cetak sebagai main business dan mulai merambah ke media televisi. Juga menguasai beberapa TV lokal, seperti: JTV Surabaya, Riau TV, Palembang TV, Padjadjaran TV. Dimiliki oleh Hary Tanoesoedibjo. Merupakan salah satu Grup Media yang paling sukses dalam beberapa tahun belakangan. RCTI, MNC TV & Global TV.
  • 20. KEPEMILIKAN Dikuasai oleh Chairul Tandjung. Televisi terbesarnya adalah Trans TV dan Trans 7. Dikuasai oleh keluarga Bakrie. Televisi terbesarnya adalah AN TV dan TV One.
  • 21. KEPEMILIKAN Wishnutama adalah salah satu pendiri NET. atau dikenal dengan PT. Net Mediatama. Menyelesaikan kuliah komunikasi di Mount Ida College Boston, Amerika Serikat, dan Emerson College, Boston. Serta di The Military College of Vermont, Norwich. memulai karier dari bawah sebagai Production Assistant di New England Cable News Amerika Serikat dan menjadi Assistant Director On Air Promotion di WHDH-TV, Boston. CEO Trans7 2006-2008 CEO Trans TV 2008-2012 CEO NET. 2013-Sekarang
  • 22. kompetisi ā€¢ Stasiun televisi siaran berkompetisi dengan sesama stasiun televisi siaran. Kompetisi antar stasiun televisi siaran adalah kompetisi memperebutkan audience dan iklan. Secara teoretis, makin besar audience, makin banyak pengiklan. ā€¢ Televisi siaran juga berkompetisi dengan televisi berlangganan. Karena untuk menonotn televisi berlangganan orang harus membayar, programprogram di televisi berlangganan relatif lebih baik.
  • 23. teknologi ā€¢ Televisi kini mulai memasuki era digital. Beberapa negara maju sudah bermigrasi dari televisi analog ke televisi digital. Indonesia telah melakukan berbagai persiapan untuk memasuki era TV digital. Pada 2018, televisi siaran di Indonesia sudah menggunakan teknologi digital. ā€¢ Dengan tekonologi digital, siaran televisi hanya bisa ditangkap oleh pesawat televisi digital, bukan pesawat televisi analog. Televisi analog menghilang karena tidak diproduksi lagi. Selain televisi digital, siaran televisi dapat ditangkap melalui layar komputer bahkan layar telepon genggam. ā€¢ Televisi juga mulai melakukan konvergensi dengan media internet. Banyak stasiun televisi yang memiliki website. Khalayak bisa mengakses bahkan men-download siaran televisi melalui internet. Konvergensi ke media internet bisa menciptakan pasar baru di kalangan remaja dan anak muda, yang menurut banyak survei menyukai internet.
  • 24. regulasi Indonesia memiliki Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), organisasi independen yang mengatur segala hal tentang media penyiaran, termasuk televisi siaran. KPI, selain Departen Komunikasi dan Informasi, adalah regulator industri penyiaran di Indonesia, termasuk industri televisi siaran. KPI menerbitkan regulasi berupa Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran. Indonesia memiliki Undang-undang Penyiaran Nomor 32 tahun 2002. Peraturan Pemerintah Nomor 49, 50, 51, 52 tahun 2005 kemudian terbit sebagai ketentuan pelaksana Undang-undang Penyiaran tersebut. Peraturan Pemerintah ini mengatur kepemilikan, saham atau modal, televisi berjaringan, materi atau isi siaran, dll. Peraturan Pemerintah ini mengukuhkan televisi siaran sebagai industri yang komersial.
  • 25. masadepan di masa depan, televisi siaran harus memperbaiki kualitas programnya untuk bersaing dengan televisi berlangganan. Kreativitas program harus terus dikembangkan untuk meningkatkan kualitas program, sehingga program televisi siaran tidak lagi seragam dan monoton. Di masa depan, program satu stasiun televisi siaran semestinya tidak monoton dan seragam dibanding stasiun televisi siaran lainnya. Spesialisasi programā€”sekurang-kurangnya di tingkat positioningā€”pada industri televisi siaran niscaya diperlukan di masa mendatang.
  • 27. SEJARAHSINGKAT ā€¢ ā€¢ ā€¢ ā€¢ televisi kabel dan satelit, dan berkembang televisi berlangganan yang disebut internet protocol television (IPTV). Sebenarnya TV kabel pertama dibangun untuk mengatasi kesulitan menerima siaran televisi yang dialami oleh daerah dengan penerimaan sinyal buruk. Biasanya sebuah antena dipasang di menara yang terletak di puncak gunung atau tempat-tempat tinggi lain di daerah itu. Kemudian, kabel digunakan untuk menghubungkan antena dengan pesawat TV di beberapa rumah sekitarnya. Ternyata kesulitan penerimaan siaran televisi tidak hanya terjadi di daerah-daerah terpencil, tetapi juga di kota-kota yang penuh dengan gedung-gedung tinggi. Karena itu, TV kabel juga berkembang di daerah perkotaan. Di Indonesia sendiri TV berlangganan muncul pada awal tahun 1990-an. TV berlangganan di Indonesia umumnya menggunakan satelit, meski ada pula yang menggunakan teknologi kabel. IPTV di Indonesia hingga akhir 2008 masih dirintis keberadaannya.
  • 29. Televisi Kabel Secara sederhana, teknologi ini menggabungkan dua tipe kabel, yaitu kabel serat optik dan kabel metal biasa. Di Indonesia, setidaknya dua operator televisi berlangganan yg menggunakan teknologi kabel, yakni First Media & IndosatM2
  • 30. Televisi Satelit TV satelit mengantarkan siaran kanal-kanal televisi langsung ke satelit (direct broadcast satellite/DBS atau direct-to-home signals/DTHS) ke antena berbentuk parabola kecil di rumah-rumah pelanggan. Di Indonesia televisi berlangganan yang menggunakan teknologi satelit adalah Indovision dan AoraTV. Telkomvision menggunakan teknologi kabel maupun satelit. Indovisian menggunakan satelit Indostar-1 atau dikenal juga sebagai Cakrawala-1 yang beroperasi di zona S-Band. Telkomvision menggunakan satelit yang beroperasi di zona C-Band.
  • 31. Internet Protocol Television (IPTV) IPTV adalah televisi berlangganan berbasis internet. IPTV memungkinkan khalayak memesan program kepada operator (on demand) serta bersifat interaktif.
  • 32. PASAR Pasar televisi berlangganan adalah khalayak dan iklan. Namun, industri televisi berlangganan sepertinya lebih menggantungkan hidupnya pada pelanggan atau khalayak ketimbang kepada iklan.
  • 33. ā€¢ Di Indonesia, pertumbuhan pelanggan televisi berlangganan terbilang pesat. Ini antara lian karena biaya berlangganan makin murah. Hingga tahun 2008 biaya berlangganan antara Rp 30 ribu hingga Rp 300 ribu. ā€¢ Menurut satu data, pelanggan TV berlangganan di Indonesia tumbuh rata-rata 36 persen per tahun. Hingga 2006, jumlah pelanggan TV berlangganan 0,7 persen dari total 54 juta rumah tangga.
  • 34. Jumlah pelanggan televisi berlangganan di Indonesia Sumber: Media Planning Guide Indonesia 2008
  • 35. MARKETSHARE Sumber: Asia Pacific Pay-TV & Broadband Markets 2007
  • 36. PERTUMBUHANPELANGGAN ā€¢ ā€¢ ā€¢ Data lain memperlihatkan pertumbuhan pelanggan televisi berlangganan pada akhir 2008 meningkat 65 persen dibanding akhir 2007. Pada 2007 jumlah pelanggan hanya 450 ribu orang. Pada 2008 jumlah pelanggan meningkat menjadi 700 ribu orang. Jumlah pelanggan sebanyak 700 ribu orang hanya 7 persen dari potensi pelanggan yang mencapai 10 juta penonton dari kalangan kelas A dan B (menengah atas) (Kompas, 8 Februari 2009). Hingga akhir 2008, pelanggan Indovision sebanyak 480 ribu pelanggan, Telkomvision 220 ribu pelanggan, dan First Media 125 ribu pelanggan. Pada 2010, jumlah pelanggan televisi berlangganan diperkirakan mencapai 1,2 juta orang. Dengan iuran pelanggan rata-rata Rp 300 ribu per bulan, IPTV juga mulai memperlihatkan pertumbuhan pasar pelanggan. Pertumbuhan pelanggan IPTV sangat signifikan dibanding TV kabel atau TV satelit. Menurut Multimedia Research Group kenaikan pelanggan IPTV kira-kira 45 persen per tahun (Sumber: Broadcast Media, Desember 2008)
  • 37. IKLAN ā€¢ Belanja iklan untuk TV berlangganan di Amerika meningkat rata-rata 11,9% per tahun sejak 1998. Di 12 negara Asia Pacifik antara Oktober 2003 hingga Oktober 2004, menurut Nielsen Media, iklan televisi berlangganan mencapai sekitar 14 persen. Kedua belas negara tersebut adalah Korea Selatan, Cina, Hongkong, Taiwan, Filipina, India, Thailand, Malaysia, Singapura, Indonesia, Australia dan Selandia Baru. ā€¢ Iklan pada televisi berlangganan memang relatif kecil dibanding pada televisi siaran atau bahkan surat kabar sekalipun. Itu karena televisi berlangganan terutama menggantungkan sumber pemasukannya dari pelanggan ketimbang dari iklan.
  • 38. KEPEMILIKAN Berada di bawah naungan PT MNC Skyvision, berdiri tanggal 8 Agustus 1988. Salah satu pioneer dalam penyempurnaan dan variasi pelayanan televisi berlangganan, seperti pilihan bahasa untuk channel Tertentu.
  • 39. KEPEMILIKAN (dahulu bernama Broadband Multimedia) Berdiri pada tahun 1994, merupakan bagian dari grup Lippo. Jaringannya meliputi Jabodetabek, Surabaya dan Bali. Produknya seperti : Kabelvision, Digital 1 dan MyNet.
  • 40. KEPEMILIKAN Merupakan perusahaan jasa multimedia interaktif yaitu Cable TV, Satelite TV dan fast Internet yang dikelola oleh PT. Indonusa Telemedia. Saat ini telah melakukan kerja sama dengan Transcorp untuk peyediaan konten layanan.
  • 41. KEPEMILIKAN Didirikan atas kepemilikan penuh PT. Indosat pada tahun 1996.
  • 42. KEPEMILIKAN Mulai beroperasi di Indonesia pada 28 februari 2006. Astro TV milik konglomerat Malaysia pernah berinvestasi di Indonesia melalui PT Direct Vision milik Kelompok Lippo. Namun, Astro dan Direct Vision pecah kongsi sehingga Astro hengkang dari Indonesia.
  • 43. KOMPETENSI Televisi berlangganan berkompetisi dengan sesama televisi berlangganan. Sesama televisi berlangganan bersaing dalam hal teknologi, audience, serta content. Dalam hal teknologi, televisi berlangganan bersaing dalam pilihan teknologi, apakah teknologi kabel, teknologi satelit, atau IPTV. Di Indonesia Telkomvision menggunakan kedua jenis teknologi. Untuk menjaring audience sebanyak-banyaknya, televisi berlangganan bersaing dalam harga berlangganan. Di Indonesia, televisi berlangganan berlomba menawarkan paket murah. Telkomvision menyediakan voucher prabayar antara Rp 30 ribu sampai Rp 300 ribu. Indovision meluncurkan Top TV yang harga berlangganannya lebih murah dari Indovision sendiri, yaitu Rp 85 ribu.
  • 44. REGULASI Di Indonesia TV berlangganan diatur Dalam Undang-undang Penyiaran No. 32/2002 Pasal 25, 26, 27, 28, dan 29. Undang-undang Penyiaran antara lain mengatur bentuk badan hukum lembaga penyiaran berlangganan, sensor, penggunaan satelit dan kabel, dan sumber penghasilan.
  • 45. MASADEPAN ā€¢ ā€¢ ā€¢ ā€¢ Televisi berlangganan menghadapi tantangan berupa perkembangan teknologi. Konvergensi antara berbagai jenis teknologi, seperti kabel, satelit, dan internet menjadi suatu keniscayaan. Di Indonesia, masa depan industri televisi berlangganan bisa dikatakan punya prospek cerah dilihat dari potensi jumlah pelanggan. Televisi berlangganan punya potensi mengalihkan perhatian penonton televisi terestrial atau free to air television ke televisi berlangganan tersebutyang cenderung menoton dan seragam. Televisi berlangganan juga relatif lebih independen dari pengiklan, karena dia lebih mengandalkan pelanggan dalam memperoleh revenue. Televisi terestrial yang tergantung pada iklan seringkali dipengaruhi bahkan diatur oleh pengiklan. Namun, televisi berlangganan relatif lebih rentan pada krisis keuangan. Jika keuangan mengalami krisis, pelanggan pertama-tama akan berhenti berlangganan TV berlangganan.