2. PENDAHULUAN
Setiap aktivitas/ proses pekerjaan yang dilakukan di
tempat kerja mengandung resiko untuk terjadinya
kecelakaan kerja (ringan sampai dengan berat).
Berbagai upaya pencegahan dilakukan supaya
kecelakaan tidak terjadi. Selain itu,keterampilan
melakukan tindakan pertolongan pertama tetap
diperlukan untuk menghadapi kemungkinan
terjadinya kecelakaan.
3. Oleh karena itu di setiap tempat kerja harus memiliki
petugas P3K [First Aider], atau setidaknya setiap
karyawan memiliki keterampilan dalam melakukan
pertolongan pertama ketika terjadi kecelakaan kerja
maupun kegawatan medik.
4. TUJUAN FIRST AID DI TEMPAT KERJA
Menyelamatkan jiwa di tempat kerja.
Memberikan rasa nyaman dan menunjang proses
penyembuhan.
Mencegah terjadinya hal yang lebih buruk pada
korban.
Menenangkan penderita atau korban yang terluka
di tempat kerja.
5. Isi Kotak P3K beserta Jumlah yang
diperlukannya
• Berdasarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
(PERMENAKER) No. PER-15/MEN/VIII/2008 tentang
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN DI TEMPAT
KERJA, Isi Kotak P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan)
yang harus disediakan oleh Perusahaan adalah sebagai
berikut:
6. No. Isi
Kotak
A
Kotak
B
Kotak
C
1 Kasa steril terbungkus 20 40 40
2 Perban (lebar 5 cm) 2 4 6
3 Perban (lebar 10 cm) 2 4 6
4 Plester (lebar 1,25 cm) 2 4 6
5 Plester Cepat 10 15 20
6 Kapas (25 gram) 1 2 3
7 Kain segitiga/mittela 2 4 6
8 Gunting 1 1 1
9 Peniti 12 12 12
10 Sarung tangan sekali pakai (pasangan) 2 3 4
11 Masker 2 4 6
12 Pinset 1 1 1
13 Lampu senter 1 1 1
14 Gelas untuk cuci mata 1 1 1
15 Kantong plastik bersih 1 2 3
16 Aquades (100 ml larutan Saline) 1 1 1
17 Povidon Iodin (60 ml) 1 1 1
18 Alkohol 70% 1 1 1
19 Buku panduan P3K di tempat kerja 1 1 1
20 Buku catatan 1 1 1
21 Daftar isi kotak 1 1 1
Keterangan :
•Isi Kotak A P3K untuk perusahaan yang
memiliki 25 orang pekerja atau kurang
•Isi Kotak B P3K untuk perusahaan yang
memiliki 50 orang pekerja atau kurang
•Isi Kotak C P3K untuk perusahaan yang
memiliki 100 orang pekerja atau kurang
7.
8. Fungsi dan Cara Penggunaan Obat / Alat dalam Kotak P3K
• Kassa Steril terbungkus
– Kasa Steril digunakan untuk menutupi luka yang telah dibersihkan. Lipat Kasa Steril untuk
menyesuaikan ukuran lebar Kasa dengan ukuran Luka, Tutup Luka tersebut dan rekatkan dengan
menggunakan Plester.
• Perban
– Terdapat 2 Ukuran lebar Perban dalam Kotak P3K, diantaranya adalah 5cm dan 10cm. Perban
berfungsi untuk membalut luka yang sudah ditutup dengan Kasa Steril dan juga sebagai bantalan
menghentikan luka pendarahan.
• Plester
– Plester digunakan dalam Kotak P3K adalah plester yang berukuran 1,25cm yang berfungsi untuk
merekatkan luka yang telah ditutupi dengan kasa atau perban.
• Plester Cepat
– Plester Cepat digunakan untuk menutupi Luka Kecil. Plester Cepat pada umumnya sudah terdapat
Kasa bantalan yang diberi obat luka.Contoh Plester Cepat diantaranya adalah Hansaplast.
• Kapas
– Kapas dalam Kotak P3K digunakan untuk membersihkan Luka dan juga sebagai bantalan Luka.
Setelah membersihkan luka dengan kapas, harus pastikan tidak ada Kapas yang tersisa pada luka.
• Kain Segitiga / Mittela
– Kain Segitiga atau Mittela digunakan untuk membalut luka pada kepala dan juga dapat digunakan
untuk membalut gendongan tangan.
9. Gunting
Gunting adalah alat yang digunakan untuk menggunting perban, pleaster ataupun yang lainnya agar
sesuai dengan ukuran yang diinginkan.
Peniti
Fungsi Peniti adalah untuk merapikan balutan.
Sarung Tangan sekali pakai (Pasangan)
Sarung Tangan digunakan untuk melindungi tangan petugas P3K agar tidak terjadi Kontak
langsung dengan luka korban dan juga untuk melindungi tangan dari bahaya terkena bahan kimia
Masker
Masker digunakan sebagai alat perlindungan terhadap pernafasan untuk petugas P3K sendiri
maupun korban. Penggunakan Masker yang baik adalah menutupi hidung dan mulut.
Pinset
Pinset adalah alat yang digunakan untuk mengambil alat steril ataupun benda asing (kotoran) pada
Luka.
Lampu Senter
Lampu Senter dipergunakan untuk memperjelas dalam melihat luka ataupun pupil mata korban
pingsan. Jika Mata Pupil tetap melebar atau antara pupil kanan dan pupil kiri tidak sama berarti
korban benar-benar pingsan, tetapi apabila pupil mata mengecil saat disinari berarti korban masih
sadar.
Gelas untuk cuci Mata
Gelas diperlukan untuk mencuci atau membilas mata dari kotoran atau kontak bahan kimia.
Tempelkan gelas menutupi mata, buka mata dengan lebar dan gerakkan mata, bilas sampai
bersih.
10. Kantong Plastik Bersih
Kantong Plastik digunakan sebagai tempat untuk menampung bekas-bekas perawatan luka.
Aquades (100ml Larutan Saline)
Aquades dengan larutan Saline digunakan untuk membersihkan kotoran dari Mata dan juga dapat
digunakan untuk membersihkan luka.
Povidon Iodin
Povidon Iodin adalah obat antiseptik digunakan untuk mengobati luka tersayat atau tergores yang
tidak dalam. Oleskan Povidon Iodin pada bagian luka. Jenis Obat Povidon Iodin yang sering
ditemukan di pasaran diantaranya adalah Betadine.
Alkohol 70%
Alkohol 70% digunakan sebagai antiseptik luka dan juga dapat digunakan sebagai perangsang orang
yang pingsan.
Buku Panduan P3K di tempat kerja
Buku yang dipergunakan sebagai panduan dalam Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K). Isi
dari buku tersebut diantaranya adalah cara-cara melakukan pertolongan pertama pada patah
tulang, luka bakar, korban keracunan, serangan asthma, korban pingsan, sumbatan nafas,
terpapar bahan kimia, Evakuasi Korban dan lain sebagainya.
12. Prinsip-Prinsip dasar
1. Jangan pindahkan atau ubah posisi orang yang
terluka, terutama bila luka-lukanya terjadi karena
jatuh, jatuh dari ketinggian dengan keras atau
kekerasan lain. (Pindahkan atau ubah posisi
penderita hanya apabila tindakan anda adalah untuk
menyelamatkan dari bahaya lain.)
13. 2. Bertindaklah dengan cepat apabila penderita
mengalami pendarahan, kesulitan bernapas, luka
bakar atau kejutan (SYOK).
3. Jangan berikan cairan apapun kepada penderita yang
pingsan atau setengah pingsan. Cairan dapat
memasuki saluran pernapasan dan mengakibatkan
kesulitan bernapas bagi penderita.
4. Jangan berikan alkohol pada penderita yang
mengalami luka parah.
14. 1. Penderita
Syok/Terkejut
Seseorang mengalami syok, wajahnya akan tampak pucat,
tubuhnya dingin dan berkeringat. Nafasnya cepat.
Penanganan :
1. Usahakan untuk membaringkan dan menempatkan kakinya
pada posisi yang lebih tinggi daripada kepala, kecuali apabila
terdapat luka di kepalanya.
2. Selimuti tubuhnya agar hangat, tetapi jangan sampai terlalu
panas untuknya.
3. Berikan minuman gula kepada penderita apabila penderita
dalam keadaan benar-benar sadar
15. 2. Tersedak
Makanan
Berdirilah di belakang penderita dan peluklah
pinggangnya dengan kedua tangan. kepalkan tangan
anda dan tekan kepala ini pada perut bagian
atas,tepat dibawah tulang iga dan diatas pusat. Tarik
kuat-kuat kepalkan tangan anda ke arah atas. Ulangi
beberapa kali hingga makanan keluar dari
tenggorokan penderita.
16. 3. Bahan Kimia Atau Serangga Mengenai
Mata
Baringkan korban dan tuangkan air steril ke dalam
matanya untuk menghilangkan bahan kimianya,
kemudian kompreslah dengan kain kasa steril dan
segera ke dokter.
Jika serangga yang mengenai mata, ambillah dengan
ujung saputangan bersih. Namun jika masih terasa
tidak enak segeralah ke dokter. Jangan sekali-kali
mengusap mata yang terkena bahan kimia atau
serangga dengan tangan telanjang
17. 4. Sengatan Serangga
Sengatan lebah, jika bengkak telah muncul,
kompreslah segera dengan es. Jika korban alergi
terhadap sengatan serangga tertentu, segeralah
meminta pertolongan dokter.
5. Keracunan
Berilah minum (air biasa,susu ,atau kelapa)sebanyak
mungkin hingga korban bisa muntah, dan bawalah ke
dokter. meski demikian, tidak selalu korban muntah.
18. 6. LUKA BAKAR
Alirkan/siram dengan air biasa/air mengalir ditempat
yang terbakar, jika lukanya masih tahap pertama,
hingga rasa sakit hilang.
Jika lukanya sudah melepuh, bawa ke Polibun.
19. 7. Luka lecet/gores/tersayat
Cucilah dengan air dan tutuplah luka dengan plester
atau band aid. Namun jika luka gores/robek terlalu
besar, harus segera ditangani di Polibun.
20. 8. PERDARAHAN
Hentikan pendarahan dengan cara menekan luka
atau sekitar luka. Tekan terus-menerus. Jangan
melepas tekanan tiap sebentar hanya untuk melihat
apakah pendarahan sudah berhenti.
21. Apabila setelah diberikan tekanan
pendarahan masih belum berhenti,
mungkin nadi atau pembuluh darah balik
terputus, tekan nadi yang di dekat luka,
untuk menghentikan aliran darah dari
jantung ke tempat lain. Segera bawa ke
Polibun !!
22. 9. Patah Tulang
Jangan mencoba mengangkat atau memindahkan badan
korban jika belum mahir melakukannya.
Jika tulang belakang yang patah, korban hanya boleh diusung
dengan hati-hati dalam posisi terbaring di atas alas keras.
Untuk patah tulang rahang, angkatlah rahang bawah hingga
gigi atas dan bawah bersatu, lalu diikat dan dibawa ke polibun.
Untuk patah tulang tangan atau kaki, gunakan tongkat atau
setumpuk Koran guna menyangga, dan balutlah sebelum
memperoleh pertolongan dokter.
23. 10. Terkilir
Letakkan bagian tubuh terkilir lebih tinggi dari bagian
tubuh lainnya, untuk mencegah pembengkakan, lalu
segera dibawa kepolibun. Khusus untuk lutut yang
terkilir, segera bawa ke polibun, karena jika ditangani
oleh yang kurang professional, akan berakibat buruk
di kemudian hari.
24. 11. Gangguan nafas atau
bahkan sampai henti nafas
Untuk mengenal gangguan pada sistem
pernapasan digunakan tahap pemeriksaan
dan penanganan sebagai berikut :
1. Penolong mengetahui apakah penderita masih
bernapas atau tidak. Tindakan ini dilakukan dengan
cara yang sederhana yaitu LDR (Lihat,Dengar,Rasakan
hembusan nafas korban).
25. 2. Bila sulit bernapas/bahkan tidak bernapas segera cari
bantuan/telepon ambulance. lakukan pemeriksaan
jalan napas, apakah terdapat sumbatan atau tidak
(pangkal lidah, muntahan, kotoran dalam mulut.)
3. Tindakan pertolongan pertama yang dilakukan
adalah membebaskan jalan napas dengan menarik
lidah ke luar, mengeluarkan benda asing dalam
rongga mulut (gunakan kedua jari)
26. Bila henti nafas dan henti jantung
maka harus dilakukan pemberian pernapasan
buatan dari mulut ke mulut (mouth-to-mouth) dan
kompresi dada. Tindakan ini harus dilatih
menggunakan alat peraga (boneka) secara periodik.
Pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD)
27. Pernafasan Buatan Mulut ke Mulut
Baringkan penderita dalam posisi terlentang. Buka mulut
penderita dengan cara menguakkan rahangnya. Jaga agar
selama dilakukan pernafasan buatan mulut selalu dalam
keadaan terbuka. Tutup lubang hidung penderita. Tiup mulut
penderita dan lepaskan mulut anda dari mulut penderita serta
perhatikan apakah mulut penderita mengeluarkan kembali
udara yang anda tiupkan. Jika tidak, periksa sekali lagi
barangkali masih terdapat sesuatu yang menghalangi
pernafasan di dalam mulut penderita. Berikan 2x napas
bantuan
kemudian
28. Pijat Jantung
Lakukan pengurutan/pijat jantung. Letakkan kedua
telapak tangan anda dalam posisi saling bertumpuk
di bagian paling bawah dada penderita. Tekan
dengan telapak tangan bawah sedalam kurang lebih
5 cm. Ulangi tekanan. Lakukan dengan rasio 30:2.
(30 kompresi/pijat : 2 tiupan nafas buatan)
29.
30. Tujuan akhir kesehatan & keselamatan
kerja adalah :
Produktivitas tenaga kerja yang tinggi
Sehingga perusahaan dapat bekerja
efisien.