Bab ini membahas tentang akuntansi zakat industri. Terdapat penjelasan mengenai karakteristik aktivitas industri yang tunduk pada zakat, bentuk fiqh zakat aktivitas industri, dan contoh penghitungan zakat industri untuk proyek perorangan dan perusahaan. Termasuk didalamnya adalah penentuan harta dan tanggungan yang tunduk serta tidak tunduk pada zakat.
2. Tujuan Pembelajaran
Mahasiswa dapat menjelaskan karakteristik aktivitas industri dan
sejauhmana ketundukkannya kepada zakat
Mahasiswa dapat menjelaskan bentuk fiqh zakat aktivitas industri
Mahasiswa dapat melakukan penghitungan zakat aktivitas industri:
Mahasiswa dapat melakukan penentuan dan penilaian harta zakat
dalam aktivitas industri
Mahasiswa dapat melakukan penentuan dan penilaian tanggungan
pembayaran dalam aktivitas industri
Mahasiswa dapat menyebutkan nisab dan harga zakat aktivitas
industri
Mahasiswa dapat melakukan penghitungan zakat aktivitas industri
bagi proyek perorangan
Mahasiswa dapat melakukan penghitungan zakat aktivitas industri
bagi perusahaan
Mahasiswa dapat melakukan penghitungan zakat bengkel industri
3. Dasar
“Hai orang-orang yang beriman
nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari
hasil usahamu yang baik-baik dan
sebagian dari yang kami keluarkan dari
bumi untuk kamu.” (QS. Al-Baqarah: 267)
4. Bentuk fiqh zakat aktivitas industri
Pendapata Pertama, Zakat industri diqiyaskan
ke zakat pertanian (5%) dan modal dikenakan
zakat 2,5%
Pendapat Kedua, Diqiyaskan dengan zakat
zakat perdangangan atas asset tetap dan
beredar dikenakan 2,5%. Hal ini bertentangan
dengan tidak tunduknya harta yang digunakan
untuk memperoleh hasil usaha.
Ketiga, juga diqiyaskan ke zakat perdagangan,
beda dengan pendapat kedua adalah wi’a zakat,
pendapat ketiga menyatakan bahwa modal tidak
termasuk dizakati
5. DR Husein Shahatah mentarjih (menguatkan)
pendapat terakhir yang sesuai dengan hukum
zakat secara umum, diantaranya:
Tidak wajib zakat atas asset tetap yang
digunakan untuk produksi, tetapi zakat
dikenakan atas harta bersih
Zakat diwajibkan atas harta yang beredar
dipotong tanggungan yang kontan
Peran unsur manusia dalam aktivitas industri
diperhitungkan
6. Penghitungan zakat aktivitas industri
Aset yang Tunduk pada Zakat
Barang jadi, barang dalam proses, bahan
baku dan spare part yang dijualbelikan
Piutang, pelanggan, nota penerimaan,
perjanjian, akad salam, qardh hasan dan
current deposit yang dihutangkan
Harta tunai pada bank dan dalam kas,
ex:wadiah, current deposit, uang kas
7. Penghitungan zakat aktivitas industri
Yang tidak tunduk pada zakat
Aset tak berwujud
Aset tetap berwujud yang digunakan untuk
aktivitas produksi
Penanaman Investasi awal
Current deposit yang dibekukan
Premi Letter of Guarantee
Spare part yang tidak dijual belikan
Alat Produksi, ex: mesin produksi
8. Penghitungan zakat aktivitas industri
Jenis Tanggungan
Hutang jangka panjang
Hutang kepada pihak lain
Dana yang dikhususkan untuk kewajiban
pembayaran, ex: Cadangan Dana
Pensiun, dana dikhususkan untuk bayar
denda, dana yang dikhususkan untuk
bayar pajak,
9. Contoh penghitungan zakat aktivitas
industri bagi proyek perorangan
Dawud memiliki sebuah pabrik untuk pembuatan baju perang dan ia
membutuhkan penghitungan zakat hartanya. Pabrik tersebut telah
dipilah-pilah dan harta dan tanggungannya telah dihargai pada 30
Dzul Hijjah 1436 H, hasilnya sebagai berikut
Pertama: Asset yang dimiliki:
- Hak paten Rp 100.000.000,-
- Asset tetap Rp 750.000.000,-
- Barang jadi Rp 150.000.000,-
- Barang dalam proses Rp 20.000.000,-
- Bahan baku Rp 30.000.000,-
- Piutang dan nota Rp 100.000.000,-
- Alat produksi Rp 1.000.000,-
- Pembayaran di muka Rp 5.000.000,-
10. Contoh penghitungan zakat aktivitas
industri bagi proyek perorangan
- Uang di Bank Rp 25.000.000,-
- Uang kas Rp 10.000.000,-
- Modal pendirian Rp 5.000.000,-
- Investasi percobaan Rp 10.000.000,-
Kedua: Kewajiban pembayaran:
Rp 500.000.000,- untuk pembayaran murabahah untuk jangka
waktu 5 tahun cicilan per tahun Rp 100.000.000,-
Rp 100.000.000,- hutang usaha
Rp 30.000.000,- untuk nota pembayaran
Rp 10.000.000,- kebutuhan pokok
11. Contoh penghitungan zakat aktivitas
industri bagi proyek perorangan
Ketiga: Akuntan zakat memperoleh informasi sebagai berikut:
Harga pasar untuk barang jadi adalah Rp 275.000.000,- dan nilai
bahan baku yang masih dalam proses adalah Rp 15.000.000,- serta
harga pasaran bahan baku yang digudang adalah Rp 50.000.000,-
Terdapat piutang yang diragukan perolehannya senilai Rp
25.000.000,- dan dana yang dikhususkan untuk pajak senilai Rp
10.000.000,-
Harga per gram emas Rp 500.000,-
12. Uraian Jumlah per unit Total Keterangan
Harta zakat
Barang jadi
Barang dalam proses
Bahan baku
Piutang dan nota penerimaan
Uang di Bank
Uang kas
Total
Tanggungan
Cicilan Murabahah
Hutang
Nota pembayaran
Pengeluaran yang semestinya
Dana untuk pajak
Total
Tempat zakat
Nisab: 85 X Rp 500.000,-
= Rp 42.500.000,-
Tempat zakat telah memenuhi
nisab
Jumlah zakat:
Rp 200.000.000 X 2,5 %
= Rp 5.000.000,-
Rp 275.000.000
Rp 15.000.000
Rp 50.000.000
Rp 75.000.000
Rp 25.000.000
Rp 10.000.000
--------------------
Rp 100.000.000
Rp 100.000.000
Rp 30.000.000
Rp 10.000.000
Rp 10.000.000
--------------------
--------------------
Rp 450.000.000
Rp 250.000.000
Rp 200.000.000
Harga pasar
Menurut biaya
proses
Harga pasar
Setelah
dikurangi yang
diragukan
Cicilan jatuh
tempo setahun
13. Contoh penghitungan zakat aktivitas
industri bagi perusahaan
Berikut ini neraca keuangan perusahaan CV Milik Bersama milik
Banu dan Bani yang membagi keuntungan dan kerugian dengan
persentase 2:1 pada haul yang berakhir 30 Dzul Hijjah 1436 H.
Informasi tambahan untuk penghitungan zakat:
Biaya proyek yang masih dalam pelaksanaan meliputi Rp
1.000.000.000 yaitu harga tanah dan Rp 550.000.000,- biaya bahan
baku dan akan dikhususkan untuk gudang
Harga pasar bagi barang jadi Rp 2.750.000.000,-, barang dalam
proses mencakup bahan baku yang harga pasarnya Rp
1.000.000.000, dan harga pasar bahan baku adalah Rp
500.000.000
Piutang dan nota pembayaran ke pelanggan Rp. 4.000.000.000
Amanah pada pihak lain yang tidak dapat diharapkan perolehannya
berupa piutang sebesar Rp 300.000.000,-
14. Contoh penghitungan zakat aktivitas
industri bagi perusahaan
Perusahaan tersebut memiliki klaim asuransi pada
pihak pengelola senilai Rp 500.000.000
Janji dan saham jangka pendek Rp 300.000.000
Pinjaman para pelanggan jangka pendek Rp
200.000.000
Simpanan dihutang pihak lain Rp 250.000.000
Harta yang disimpan di Bank Rp 1.000.000.000
Cek dalam proses perolehan Rp 300.000.000
Letter of Credit Rp 200.000.000
Uang yang dalam bentuk cash Rp 500.000.000
15. Contoh penghitungan zakat aktivitas
industri bagi perusahaan
Simpanan yang dihutang pihak lain sebesar Rp
2.500.000.000,- tidak bisa diharapkan perolehannya,
Pinjaman kepada bank sebesar Rp. 3.000.000.000
dilunasi dalam 3 tahap tahunan dengan jumlah yang
sama pertahap, sedang bunganya harus segera dilunasi.
Cicilan pertama pinjaman telah datang waktunya.
Perusahaan mempunyai hutang lain Rp 100.000.000,-
yang belum terbayar karena lupa.
Dana yang diperuntukkan untuk hal khusus mencakup
Rp 500.000.000,- untuk cadangan rahasia dan sisanya
tanggungan pajak.
16. Contoh penghitungan zakat aktivitas
industri bagi perusahaan
Hutang Jangka Pendek ke Bank sebesar Rp.
1.800.000.000
Hutang ke pemasok barang Rp. 600.000.000
Hutang Nota Pembayaran senilai Rp.
1.100.000.000
Hutang lainnya Rp. 400.000.000
17. Uraian Jumlah per unit Total
Harta zakat
Barang jadi
Barang dalam proses
Bahan baku
Piutang dan nota pembayaran
Asuransi pada pihak lain
Janji dan saham jangka pendek
Pinjaman para pelanggan jangka pendek
Simpanan dihutang pihak lain
Harta di bank
Cek dalam proses perolehan
Letter of credit
Kas
Total
Rp 2.750.000.000
Rp 1.000.000.000
Rp 500.000.000
Rp 4.000.000.000
Rp 500.000.000
Rp 300.000.000
Rp 200.000.000
Rp 250.000.000
Rp 1.000.000.000
Rp 300.000.000
Rp 200.000.000
Rp 500.000.000
-----------------
-
Rp 11.500.000.000
18. Uraian Jumlah per unit Total
Tanggungan
Cicilan ke bank
Tagihan bank untuk hutang jangka pendek
Pemasok barang
Hutang nota pembayaran
Hutang lainnya
Dana untuk pembayaran kewajiban
Hutang tidak terbayar karena lupa
Total tanggungan
Tempat zakat
Nisab: Rp 42.500.000,-
Tempat zakat mencapai nisab
Jumlah zakat: 2,5 % X Rp 6.000.000.000 =
Rp 150.000.000
Bagian Banu = Rp 150.000.000 X 2/3 = Rp
100.000.000-
Bagian Bani = Rp 150.000.000 X 1/3 = Rp
50.000.000,-
Rp 1.000.000.000
Rp 1.800.000.000
Rp 600.000.000
Rp 1.100.000.000
Rp. 400.000.000
Rp 500.000.000
Rp 100.000.000
----------------
----------------
Rp 11.500.000.000
Rp 5.500.000.000
Rp 6.000.000.000
19. Referensi
Hafidhuddin, Didin Dr, Panduan Zakat, Republika 2002
Hafidhuddin, Didin Dr, Zakat dalam Perekonomian Modern, Gema
Insani Press, 2002
Harahap, Sofya Syafri PhD, Menuju Perumusan Teori Akuntansi
Islam, Pustaka Quantum Jakarta, 2001
Mufraini, M Arief Lc Msi, Akuntansi dan Manajemen Zakat, Kencana
Prenada Media Grup, 2006
Mursyidi, Drs Akuntansi Zakat Kontemporer, Remaja Rosdakarya
2003
Nurhayati, Sri dan Wasilah, Akuntansi Syariah di Indonesia,
Salemba Empat, 2008
Qardawi Yusuf Dr, Hukum Zakat. MIZAN 1996
Shahatah, Husain DR, Akuntansi Zakat, Pustaka Progresif 2004.
Shahatah, Husain DR, Pokok-pokok Pikiran Akuntansi Islam, Akbar
Media Eka Aksara 2001.