Jual Cytotec Di Majalengka 082111126033 (Asli) Pelancar Haid Ampuh
3-PA Ak Perusahaan Manufaktur (1).ppt
1. AKUNTANSI
P E R U S A H A A N
M A N U F A K T U R
MATRIKULASI AKUNTANSI
MAGISTER MANAJEMEN UNMUL
2014
DASAR-DASAR AKUNTANSI 1
2. Perbedaan Pokok Akuntansi Perusahaan Dagang Dengan Akuntansi Perusahaan Manufaktur
Perbedaan akuntansi untuk perusahaan manufaktur dengan akuntansi untuk perusahaan dagang,
disebabkan oleh adanya perbedaan dalam sifat operasinya.
Perusahaan dagang tidak melakukan proses produksi, sehingga barang yang dibeli langsung
dapat dijual.
Perusahaan manufaktur melakukan proses produksi, sehingga barang yang dibeli diolah lebih
dulu baru dapat dijual.
Perbedaan sifat operasi tersebut menyebabkan perbedaan cara menentukan harga pokok penjualan.
Perbedaan tersebut dijelaskan dalam tabel berikut :
PERHITUNGAN BEBAN POKOK PENJUALAN
PERUSAHAAN DAGANG PERUSAHAAN MANUFAKTUR
Persediaan Awal Barang Dagangan 21.000 Persdiaan Awal Barang Jadi 13.500
Pembelian Bersih 68.000 Beban Pokok Produksi 72.500
Barang Tersedia Dijual 89.000 Barang Tersedia Dijual 86.000
Persediaan Akhir Barang Dagangan 24.000 Persediaan Akhir Barang Jadi 19.500
beban Pokok Penjualan 65.000 Beban Pokok Penjualan 66.500
DASAR-DASAR AKUNTANSI 2
3. Penggolongan Beban Menurut Fungsi Pokok dalam Perusahaan
Beban Pokok Produksi
Beban-beban yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi.
Beban Pemasaran
Beban-beban yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan pemasaran produk.
Beban Administrasi Umum
Beban-beban untuk mengkoordinasi kegiatan produksi dan pemasaran produk.
Beban Pokok Produksi
Beban pokok produksi adalah beban produksi yang melekat pada barang jadi yang telah diproduksi.
Unsur-unsur biaya produksi :
Bahan Baku Langsung
Bahan baku langsung adalah bahan yang mudah ditelusuri ke tiap unit barang yang
diproduksi dan nilainya material.
Tenaga Kerja Langsung
Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang terlibat langsung dalam proses mengubah
bahan baku menjadi produk jadi.
Overhead Pabrik
Overhead pabrik adalah semua biaya-biaya produksi tak langsung atau dengan kata lain
semua biaya produksi selain bahan langsung dan tenaga kerja langsung.
DASAR-DASAR AKUNTANSI 3
4. Contoh overhead pabrik :
Bahan pelumas mesin pabrik
Bahan bakar mesin pabrik
Supervisor pabrik
Pemeliharaan gedung dan perlatan pabrik
Asuransi gedung pabrik
Beban listrik pabrik
Beban pabrik lainnya
Rekening-Rekening Khusus Dalam Perusahaan Manufaktur
Rekening-rekening dalam buku besar perusahaan manufaktur lebih banyak dibandingkan dengan
rekening dalam buku besar perusahaan dagang. Hal ini disebabkan oleh sifat operasi perusahaan
manufaktur yang lebih kompleks. Rekening-rekening khusus yang terdapat dalam perusahaan
manufaktur berdasarkan Metode Periodik maupun Metode Perpetual sebagai berikut :
Rekening-rekening Khusus Pada Metode Periodik
Rekening Pembelian Bahan Baku
Rekening Perlengkapan Pabrik
Rekening Ikhtisar Biaya Produksi
Rekening Persediaan Bahan Baku
Rekening Persediaan Barang Dalam Proses
Rekening Persediaan Barang Jadi
DASAR-DASAR AKUNTANSI 4
5. Rekening-rekening Khusus Pada Metode Perpetual
Rekening Persediaan Bahan Baku
Rekening Persediaan Bahan Penolong
Rekening Beban Tenaga Kerja Langsung
Rekening Beban Overhead Pabrik
Rekening Persediaan Barang Dalam Proses
Rekening Persediaan Barang Jadi
Jurnal-jurnal Yang Berhubungan Dengan Beban Produksi :
Metode Periodik :
1. Pembelian Bahan Baku Langsung
Pembelian Bahan Baku Rp 5.000.000
Kas / Hutang Dagang Rp 5.000.000
2. Pembelian Bahan Tak Langsung / Penolong
Perlengkapan Pabrik Rp 8.000.000
Kas / Hutang Dagang Rp 8.000.000
3. Mencatat macam-macam beban overhead pabrik
Beban Overhead Pabrik Rp 13.000.000
Macam-macam Rekening Rp 13.000.000
DASAR-DASAR AKUNTANSI 5
6. 4. Mencatat pembayaran beban tenaga kerja langsung
Beban Tenaga Kerja Langsung Rp 24.000.000
Kas Rp 24.000.000
5. Mencatat Beban Produksi
Iktisar Beban Produksi Rp 103.000.000
Persediaan Bahan Baku Rp 16.000.000
Pembelian Bahan Baku Rp 50.000.000
Beban Tenaga Kerja Langsung Rp 24.000.000
Beban Overhead Pabrik Rp 13.000.000
6. Mencatat persediaan akhir Bahan Baku dan Barang Dalam Proses
Persediaan Bahan Baku Rp 20.000.000
Persediaan Barang Dalam Proses Rp 13.000.000
Ikhtisar Beban Produksi Rp 33.000.000
Metode Perpetual :
1. Membeli Bahan Baku
Persediaan Bahan Baku Rp 50.000.000
Kas / Hutang Dagang Rp 50.000.000
DASAR-DASAR AKUNTANSI 6
7. 2. Membeli Bahan Penolong
Persediaan Bahan Penolong Rp 8.000.000
Kas / Hutang Dagang Rp 8.000.000
3. Mencatat Beban Bahan Baku
BDP – Beban Bahan Baku Rp 46.000.000
Persediaan Bahan Baku Rp 46.000.000
4. Mencatat Beban Bahan Penolong
BDP – Beban Overhead Pabrik Rp 5.000.000
Persediaan Bahan Penolong Rp 5.000.000
5. Mencatat Beban Tenaga Kerja Langsung
BDP – Beban Tenaga Kerja Rp 24.000.000
Beban Gaji dan Upah Rp 24.000.000
6. Mencatat Beban Berbagai Overhead Pabrik
BDP – Beban Overhead Pabrik Rp 8.000.000
Berbagai Rekening di Kredit Rp 8.000.000
DASAR-DASAR AKUNTANSI 7
8. 7. Mencatat Beban Pokok Produksi yang ditransfer ke gudang
Persediaan Barang Jadi Rp 70.000.000
BDP – Beban Bahan Baku Rp 40.000.000
BDP – Beban Tenaga Kerja Rp 20.000.000
BDP – Beban Overhead Pabrik Rp 10.000.000
8. Menacatat Persediaan Barang Dalam Proses
Persediaan Barang Dalam Proses Rp 13.000.000
BDP – BebanBahan Baku Rp 6.000.000
BDP – Beban Tenaga Kerja Rp 4.000.000
BDP – Beban Overhead Pabrik Rp 3.000.000
Contoh-contoh Penyusunan Laporan Keuangan pada Perusahaan Manufaktur disajikan dengan
tahapan-tahapan sebagai berikut :
Laporan Beban Pokok Produksi
Laporan Laba Rugi
Neraca
DASAR-DASAR AKUNTANSI 8
9. PT BERDIKARI
LAPORAN BEBAN POKOK PRODUKSI
BULAN FEBRUARI 2010
Persediaan Barang Dalam Proses awal 0
Persediaan Bahan Baku awal 16.000.000
Pembelian Bahan Baku 50.000.000
Bahan Baku Tersedia Digunakan 66.000.000
Persediaan Bahan Baku akhir 20.000.000
Beban Bahan Baku 46.000.000
Beban Tenaga Kerja Langsung 24.000.000
Beban Overhead Pabrik 13.000.000
Jumlah Beban Produksi 83.000.000
Jumlah Barang Dalam Proses 83.000.000
Persediaan Barang Dalam Proses akhir 13.000.000
Beban Pokok Produksi 70.000.000
DASAR-DASAR AKUNTANSI 9
10. PT BERDIKARI
LAPORAN LABA RUGI
BULAN FEBRUARI 2010
Penjualan 110.000.000
Retur dan Potongan Penjualan 3.000.000
PotonganTunai Penjualan 2.000.000
5.000.000
Penjualan Bersih 105.000.000
Beban Pokok Penjualan :
Persediaan Barang Jadi awal 32.000.000
Beban Pokok Produksi 70.000.000
Barang Tersedia Dijual 102.000.000
Persediaan Barang Jadi akhir 40.000.000
Beban Pokok Penjualan 62.000.000
Laba Kotor 43.000.000
Beban Operasi :
Beban Pemasaran 8.200.000
Beban Administrasi 4.800.000
Jumlah Beban Operasi 13.000.000
Laba Bersih 30.000.000
DASAR-DASAR AKUNTANSI 10
11. DASAR-DASAR AKUNTANSI 11
AKTIVA KEWAJIBAN DAN MODAL
Aktiva Lancar Hutang Lancar
Kas Rp 8.000.000 Hutang Usaha Rp 34.000.000
Piutang Usaha Rp 14.000.000 Hutang Bunga Rp 6.000.000
Persediaan Barang Jadi Rp 40.000.000 Jumlah Hutang Lancar Rp 40.000.000
Persediaan Barang Dalam Proses
Rp 13.000.000
Persediaan Bahan Baku Rp 20.000.000 Hutang Jangka Pnjang
Persediaan Bahan Penolong Rp 3.000.000 Hutang Bank Rp 80.000.000
Jumlah Aktiva Lancar Rp 98.000.000
Jumlah Hutang Rp 120.000.000
Aktiva Tetap
Tanah Rp 40.000.000
Bangunan Rp 120.000.000 Modal
Mesin Rp 70.000.000 Modal Saham Rp 140.000.000
Kendaraan Rp 80.000.000 Agio Saham Rp 8.000.000
Peralatan Rp 18.000.000 Laba Tahun-tahun lalu Rp 23.000.000
Jumlah Harga Perolehan Rp 328.000.000 Laba Tahun Berjalan Rp 30.000.000
Ak. Penyusutan Rp (105.000.000) Jumlah Modal Rp 201.000.000
Nilai Buku Aktiva Tetap Rp 223.000.000
Jumlah Aktiva Rp 321.000.000 Jumlah Kewajiban dan Modal Rp 321.000.000
PT BERDIKARI
NERACA
PER 28 FEBRUARI 2010
12. HUBUNGAN DAFTAR BIAYA OVERHEAD,
LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI, DAN
LAPORAN RUGI-LABA
DASAR-DASAR AKUNTANSI 12
Daftar
Biaya – biaya Overhead Pubrik
Tenaga Kerja tak
Langsung .........X.XX
Sewa Gedung Publik
Lain – lain .........X.XX
Jumlah .......Rp. 30. 000
Laporan Harga Pokok Produksi
Bahan Langsung ........... XX.XX
Tenaga kerja Langsung... XX.XX
Overhead Pubrik ............. 30. 000
Jumlah ....... XX.XX
Barang dalam proses (awal) X.XX
Barang dalam proses (akhir) (X.XX)
Harga pokok produksi ................. Rp.170. 500
Laporan Rugi-Laba
Penjualan .................................. XX.XX
Persediaan
Jadi (Awal) ............ XX.XX
Harga Pokok Produksi ............... 170.500
Persediaan Barang
Jadi (akhir) ............ (XX.XX)
Harga Pokok Penjualan ............. Rp. X.XX
Laba Kotor ................................. Rp. X.XX
Biaya – biaya Operasi ................ (X.XX)
Laba Bersih ............ .................. Rp. XXX