Penyebab Skizofrenia, Cara Kerja Obat, dan Penanganannya di PuskesmasLautan Jiwa
PowerPoint yang dibuat oleh Dr. dr. Nurmiati Amir, SpKJ(K) yang dipresentasikan pada acara Seminar Awam Yayasan Cahaya Jiwa dengan topik “Penyebab Skizofrenia, Cara Kerja Obat, serta Penanganannya di Puskesmas Terdekat” pada tanggal 25 April 2017 di Aula Desa Cipendawa, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Jika ingin mereproduksi PowerPoint ini harap hubungi beliau di nurmiati.a@gmail.com.
Perkenalan Singkat terhadap Beberapa Gangguan Jiwa (4.0)Lautan Jiwa
PowerPoint ringkas yang memperkenalkan gangguan-gangguan jiwa yang umum di masyarakat. Ini adalah PowerPoint yang sangat sederhana yang ditujukan untuk edukasi masyarakat tingkat dasariah (basic).
Berkas ini berada dalam ranah publik, oleh karena itu dapat dibagikan dan disebarluaskan secara bebas tanpa harus meminta izin terlebih dahulu.
http://pendidikankristenkontemporer.blogspot.co.id/,
narkoba dalam pandangan kristen ,
narkoba menurut pandangan kristen ,
narkoba dalam pandangan agama kristen ,
narkoba menurut pandangan agama kristen ,
makalah narkoba menurut pandangan kristen ,
makalah narkoba dalam pandangan kristen ,
narkoba menurut pandangan iman kristen ,
narkoba pandangan kristen ,
pandangan agama kristen tentang narkoba ,
pandangan agama kristen terhadap narkoba ,
pandangan etika kristen terhadap narkoba ,
pandangan etika kristen tentang narkoba ,
pandangan etika kristen mengenai narkoba ,
pandangan iman kristen terhadap narkoba ,
pandangan iman kristen tentang narkoba ,
pandangan kristen mengenai narkoba ,
pandangan kristen tentang narkoba ,
pandangan kristen tentang penyalahgunaan narkoba ,
pandangan kristen terhadap penyalahgunaan narkoba ,
pandangan orang kristen terhadap narkoba ,
pandangan orang kristen tentang narkoba ,
pandangan kristen terhadap narkoba ,
makalah pandangan kristen terhadap narkoba ,
makalah pandangan kristen tentang narkoba ,
NAPZA (Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lain) adalah bahan/zat/obat yang bila masuk kedalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh terutama otak/susunan saraf pusat, sehingga menyebabkan gangguan kesehatan fisik, psikis, dan fungsi sosialnya karena terjadi kebiasaan, ketagihan (adiksi) serta ketergantungan (dependensi) terhadap NAPZA.
Penyebab Skizofrenia, Cara Kerja Obat, dan Penanganannya di PuskesmasLautan Jiwa
PowerPoint yang dibuat oleh Dr. dr. Nurmiati Amir, SpKJ(K) yang dipresentasikan pada acara Seminar Awam Yayasan Cahaya Jiwa dengan topik “Penyebab Skizofrenia, Cara Kerja Obat, serta Penanganannya di Puskesmas Terdekat” pada tanggal 25 April 2017 di Aula Desa Cipendawa, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Jika ingin mereproduksi PowerPoint ini harap hubungi beliau di nurmiati.a@gmail.com.
Perkenalan Singkat terhadap Beberapa Gangguan Jiwa (4.0)Lautan Jiwa
PowerPoint ringkas yang memperkenalkan gangguan-gangguan jiwa yang umum di masyarakat. Ini adalah PowerPoint yang sangat sederhana yang ditujukan untuk edukasi masyarakat tingkat dasariah (basic).
Berkas ini berada dalam ranah publik, oleh karena itu dapat dibagikan dan disebarluaskan secara bebas tanpa harus meminta izin terlebih dahulu.
http://pendidikankristenkontemporer.blogspot.co.id/,
narkoba dalam pandangan kristen ,
narkoba menurut pandangan kristen ,
narkoba dalam pandangan agama kristen ,
narkoba menurut pandangan agama kristen ,
makalah narkoba menurut pandangan kristen ,
makalah narkoba dalam pandangan kristen ,
narkoba menurut pandangan iman kristen ,
narkoba pandangan kristen ,
pandangan agama kristen tentang narkoba ,
pandangan agama kristen terhadap narkoba ,
pandangan etika kristen terhadap narkoba ,
pandangan etika kristen tentang narkoba ,
pandangan etika kristen mengenai narkoba ,
pandangan iman kristen terhadap narkoba ,
pandangan iman kristen tentang narkoba ,
pandangan kristen mengenai narkoba ,
pandangan kristen tentang narkoba ,
pandangan kristen tentang penyalahgunaan narkoba ,
pandangan kristen terhadap penyalahgunaan narkoba ,
pandangan orang kristen terhadap narkoba ,
pandangan orang kristen tentang narkoba ,
pandangan kristen terhadap narkoba ,
makalah pandangan kristen terhadap narkoba ,
makalah pandangan kristen tentang narkoba ,
NAPZA (Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lain) adalah bahan/zat/obat yang bila masuk kedalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh terutama otak/susunan saraf pusat, sehingga menyebabkan gangguan kesehatan fisik, psikis, dan fungsi sosialnya karena terjadi kebiasaan, ketagihan (adiksi) serta ketergantungan (dependensi) terhadap NAPZA.
Penyalahgunaan Narkotika, Dampak Penyalahgunaan Narkotika, Contoh Kasus Penyalahgunaan Narkotika, Pandangan Agama Buddha Tentang Penyalahgunaan Narkotika, Aborsi, Dampak Aborsi, Contoh Kasus Aborsi, Pandangan Agama Buddha Tentang Aborsi, Perkosaan, Dampak Perkosaan, Contoh Kasus Perkosaa, Pandangan Agama Buddha Tentang Perkosaan, Tawuran Pelajar, Dampak Tawuran Pelajar, Contoh Kasus Tawuran Pelajar, Pandangan Agama Buddha Tentang Tawuran Pelajar, Kesimpulan, Penutup
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum. Wr. Wb..
Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul ”DAMPAK GLOBALISASI TERHADAP POLITIK”.
Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar skripsi ini dapat lebih baik lagi.
Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.
Raha, Desember 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 1
C. Tujuan........................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................ 3
1. Pengetian Globalisasi.............................................................................. 3
2. Dampak Globalisasi Terhadap Bidang Politik Di Indonesia................... 4
3. Langkah Langkah Yang Perlu Diambil Indonesia Dalam Menghadapi
Dampak Globalisasi.................................................................................. 8
BAB III PENUTUP..................................................................................... 10
A. Kesimpulan.......................................................................................... 10
B. Saran.............................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 11
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
2. PENGGUNAAN ISTILAH
NAPZA
NAPZA (Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lain) adalah bahan/zat/obat
yang bila masuk kedalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh terutama
otak/susunan saraf pusat, sehingga menyebabkan gangguan kesehatan
fisik, psikis, dan fungsi sosialnya karena terjadi kebiasaan, ketagihan (adiksi) serta
ketergantungan (dependensi) terhadap NAPZA. Istilah NAPZA umumnya digunakan
oleh sektor pelayanan kesehatan, yang menitik beratkan pada upaya
penanggulangan dari sudut kesehatan fisik,psikis, dan sosial. NAPZA sering disebut
juga sebagai zat psikoaktif, yaitu zat yang bekerja pada otak, sehingga menimbulkan
perubahan perilaku, perasaan, dan pikiran.
3. • NARKOBA
NARKOBA adalah singkatan Narkotika dan Obat/Bahan berbahaya. Istilah ini
sangat populer di masyarakat termasuk media massa dan aparat penegak hukum
yang sebetulnya mempunyai makna yang sama dengan NAPZA Ada juga
menggunakan istilah Madat untuk NAPZA Tetapi istilah Madat tidak disarankan
karena hanya berkaitan dengan satu jenis Narkotika saja, yaitu turunan Opium.
Penyalahgunaan zat adalah penggunaan zat secara terus menerus bahkan
sampai setelah terjadi masalah. Ketergantungan zat menunjukkan kondisi yang parah
dan sering dianggap sebagai penyakit. Adiksi umumnya merujuk pada perilaku
psikososial yang berhubungan dengan ketergantungan zat. Gejala putus zat terjadi
karena kebutuhan biologik terhadap obat. Toleransi adalah peningkatan jumlah zat
untuk memperoleh efek yang diharapkan. Gejala putus zat dan toleransi merupakan
tanda ketergantungan fisik (Stuart & Sundeen, 1998).
5. JENIS NAPZA YANG
DISALAHGUNAKAN
1. NARKOTIKA
NARKOTIKA : adalah zat atau obat yang
berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik
sintetis maupun semisintetis yang dapat
menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai
menghilangkan rasa nyeri, dan dapat
menimbulkan ketergantungan.
6. Golongan NARKOTIKA
• Narkotika Golongan I : Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk
tujuan ilmu pengetahuan, dan tidak ditujukan untuk terapi serta
mempunyai potensi sangat tinggi menimbulkaN ketergantungan, (Contoh :
heroin/putauw, kokain, ganja).
• Narkotika Golongan II : Narkotika yang berkhasiat pengobatan digunakan
sebagai pilihan terakhir dan dapat digunakan dalam terapi atau tujuan
pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi
mengakibatkan ketergantungan (Contoh : morfin, petidin).
• Narkotika Golongan III : Narkotika yang berkhasiat pengobatan dan banyak
digunakan dalam terapi atau tujuan pengembangan ilmu pengetahuan
serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan ketergantungan (Contoh :
kodein).
7. 2. PSIKOTROPIKA
• Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan
Narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan
saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan
perilaku. Psikotropika dibedakan dalam golongan-golongan sebagai berikut:
• Psikotropika GolonganI : Psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk
kepentingan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi serta
mempunyai potensi amat kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan.
(Contoh : ekstasi, shabu, LSD).
• Psikotropika Golongan II : Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan dapat
digunakan dalam terapi, dan/atau tujuan ilmu pengetahuan serta menpunyai
potensi kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan . ( Contoh amfetamin,
metilfenidat atau ritalin).
8. • Psikotropika Golongan III : Psikotropika yang berkhasiat
pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan/atau
untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi
sedang mengakibatkan sindroma ketergantungan (Contoh :
pentobarbital, Flunitrazepam).
• Psikotropika Golongan IV : Psikotropika yang berkhasiat
pengobatan dan sangat luas digunakan dalam terapi
dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai
potensi ringan mengakibatkan sindrom ketergantungan
(Contoh : diazepam, bromazepam, Fenobarbital, klonazepam,
klordiazepoxide, nitrazepam, seperti pil BK, pil Koplo, Rohip,
Dum, MG).
9. 3. ZAT ADIKTIF LAIN
• Zat adiktif lainnya adalah zat, bahan kimia, dan biologi dalam bentuk tunggal maupun
campuran yang dapat membahayakan kesehatan lingkungan hidup secara langsung
dan tidak langsung yang mempunyai sifat
karsinogenik, teratogenik, mutagenik, korosif, dan iritasi. Bahan-bahan berbahaya ini
adalah zat adiktif yang bukan termasuk ke dalam narkotika dan psikoropika, tetapi
mempunyai pengaruh dan efek merusak fisik seseorang jika disalahgunakan (Wresniwiro
dkk. 1999).
• Yang dimaksud disini adalah bahan/zat yang berpengaruh psikoaktif diluar yang disebut
Narkotika dan Psikotropika, meliputi :
• a. Minuman berakohol, Mengandung etanol etil alkohol, yang berpengaruh menekan
susunan syaraf pusat, dan sering menjadi bagian dari kehidupan manusia sehari-hari
dalam kebudayaan tertentu. Jika digunakan sebagai campuran dengan narkotika atau
psikotropika, memperkuat pengaruh obat/zat itu dalam tubuh manusia.
10. • b. Inhalansia (gas yang dihirup) dan solven (zat pelarut)
mudah menguap berupa senyawa organik, yang terdapat
pada berbagai barang keperluan rumah tangga, kantor dan
sebagaipelumas mesin. Yang sering disalah gunakan, antara
lain : Lem, thinner, penghapus cat kuku, bensin.
• c. Tembakau : Pemakaian tembakau yang mengandung
nikotin sangat luas di masyarakat. Pada upaya
penanggulangan NAPZA di masyarakat, pemakaian rokok
dan alkohol terutama pada remaja, harus menjadi bagian dari
upaya pencegahan, karena rokok dan alkohol sering menjadi
pintu masuk penyalahgunaan NAPZA lain yang lebih
berbahaya.
11. Berdasarkan efeknya terhadap perilaku yang ditimbulkan
NAPZA dapat digolongkan menjadi tiga golongan :
• 1. Golongan Depresan (Downer) Adalah jenis NAPZA yang berfungsi
mengurangi aktifitas fungsional tubuh. Jenis ini menbuat pemakaiannya
merasa tenang, pendiam dan bahkan membuatnya tertidur dan tidak
sadarkan diri.
• 2. Golongan Stimulan(Upper) Adalah jenis NAPZA yang dapat merangsang
fungsi tubuh dan meningkatkan kegairahankerja. Jenis ini membuat
pemakainya menjadi aktif, segar dan bersemangat.
• 3. Golongan Halusinogen Adalah jenis NAPZA yang dapat menimbulkan efek
halusinasi yang bersifat merubah perasaan dan pikiran dan seringkali
menciptakan daya pandang yang berbeda sehinggaseluruh perasaan dapat
terganggu. Golongan ini tidak digunakan dalam terapi medis.
12. Macam-macam bahan Narkotika dan
Psikotropika yang terdapat di masyarakat
•Opioda
•Kokain
•Kanabis
•Amphetamine
•LSD (Lyseric acid)
•Sedatif – Hipnotik
(Benzodiazepin)
•Solvent / Inhalasia
•Alkohol
13. FAKTOR PENYEBAB
PENYALAHGUNAAN NAPZA
•1. Faktor Internal
a. Faktor Kepribadian
b. Inteligensia
c. Usia
d. Dorongan Kenikmatan
dan Perasaan Ingin Tahu
e. Pemecahan Masalah
2. Faktor Eksternal
a. Keluarga
b. Faktor Kelompok Teman
Sebaya
c. Faktor Kesempatan
14. Tabel 1. Tanda dan Gejala Intoksikasi
Opiat Ganja Sedatif-Hipnotik Alkohol Amfetamine
* eforia
* mengantuk
* bicara cadel *
konstipasi
*penurunan
kesadaran
* eforia
* mata merah
* mulut kering
*banyak bicara
dan tertawa
* nafsu makan
meningkat
*gangguan
persepsi
*pengendalian diri
berkurang
*jalan
sempoyongan
* mengantuk
* memperpanjang
tidur
*hilang kesadaran
* mata merah
* bicara cadel
*jalan
sempoyongan
* perubahan
persepsi
*penurunan
Kemampuan
menilai
*selalu terdorong
untuk bergerak *
berkeringat
*gemetar
* cemas
* depresi
* paranoid
15. Tabel 2. Tanda dan Gejala Putus Zat
Opiat Ganja Sedatif-
Hipnotik
Alkohol Amfetamine
* nyeri
* mata dan
hidung berair
* perasaan panas
dingin
* diare
* gelisah
* tidak bisa tidur
* jarang
ditemukan
* cemas
* tangan gemetar
* perubahan
persepsi
* gangguan daya
ingat
* tidak bisa tidur
* cemas
* depresi
* muka merah
* mudah marah
* tangan gemetar
* mual muntah
* tidak bisa tidur
* cemas
* depresi
* kelelahan
* energi
berkurang
* kebutuhan
tidur
meningkat
16. DAMPAK PENYALAHGUNAAN NAPZA
• 1. Bagi diri sendiri.
Penyalahgunaan NAPZA dapat mengakibatkan terganggunya fungsi
otak dan perkembangan moral pemakainya, intoksikasi (keracunan), overdosis
(OD), yang dapat menyebabkan kematian karena terhentinya pernapasan dan
perdarahan otak, kekambuhan, gangguan perilaku (mental sosial), gangguan
kesehatan, menurunnya nilai-nilai, dan masalah ekonomi dan hukum.
• 2. Bagi keluarga.
Penyalahgunaan NAPZA dalam keluarga dapat mengakibatkan suasana
nyaman dan tentram dalam keluarga terganggu. Dimana orang tua akan merasa
malu karena memilki anak pecandu, merasa bersalah, dan berusaha menutupi
perbuatan anak mereka.
17. • 3. Bagi pendidikan atau sekolah.
• NAPZA akan merusak disiplin dan motivasi yang sangat tinggi
untuk proses belajar. Penyalahgunaan NAPZA berhubungan
dengan kejahatan dan perilaku asosial lain yang menganggu
suasana tertib dan aman, rusaknya barang-barang sekolah dan
meningkatnya perkelahian.
• 4. Bagi masyarakat, bangsa, dan negara.
• Penyalahgunaan NAPZA mengakibatkan terciptanya hubungan
pengedar narkoba dengan korbannya sehingga terbentuk pasar
gelap perdagangan NAPZA yang sangat sulit diputuskan mata
rantainya. Masyarakat yang rawan narkobatidak memiliki daya
tahan dan kesinambungan pembangunan terancam .
18. PENANGGULANGAN MASALAH
NAPZA
1. Pencegahan
• Pencegahan dapat dilakukan, misalnya dengan:
• a) Memberikan informasi dan pendidikan yang efektif tentang NAPZA
• b) Deteksi dini perubahan perilaku
• c) Menolak tegas untuk mencoba (“Say no to drugs”) atau “Katakan tidak pada
narkoba”.
2. Pengobatan
• Terapi pengobatan bagi klien NAPZA misalnya dengan detoksifikasi. Detoksifikasi
adalah upaya untuk mengurangi atau menghentikan gejala putus zat
19. 3. Rehabilitasi
• Rehabilitasi adalah upaya kesehatan yang dilakukan secara utuh dan terpadu melalui
pendekatan non medis, psikologis, sosial dan religi agar pengguna NAPZA yang
menderita sindroma ketergantungan dapat mencapai kemampuan fungsional
seoptimal mungkin. Tujuannya pemulihan dan pengembangan pasien baik fisik,
mental, sosial, dan spiritual. Sarana rehabilitasi yang disediakan harus memiliki tenaga
kesehatan sesuai dengan kebutuhan (Depkes, 2001).
• Dengan rehabilitasi diharapkan pengguna NAPZA dapat:
• 1. Mempunyai motivasi kuat untuk tidak menyalahgunakan NAPZA lagi
• 2. Mampu menolak tawaran penyalahgunaan NAPZA
• 3. Pulih kepercayaan dirinya, hilang rasa rendah dirinya.
• 4. Mampu mengelola waktu dan berubah perilaku sehari-hari dengan baik
• 5. Dapat berkonsentrasi untuk belajar atau bekerja
• 6. Dapat diterima dan dapat membawa diri dengan baik dalam pergaulan dengan
lingkungannya.
20. Jenis program rehabilitasi :
•a)Rehabilitasi psikososial
•b)Rehabilitasi kejiwaan
•c)Rehabilitasi komunitas
•d)Rehabilitasi keagamaan