SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
KEJAHATAN DALAM
PERSPEKTIF ILMU SOSIAL
(SOSIOLOGI)
Kelompok 1 :
Cindi Nurmala Sari ( 0309193135)
Sari Kurniah Simamora ( 0309193140 )
M. Irhan Maskuri ( 0308193149 )
Syahro Abida Naiborhu ( 0309193145)
Pengertian Kejahatan
◦ Kejahatan dalam bahasa Belanda disebut misdrijven yang berarti suatu perbuatan yang tercela dan
behubungan hukum. Kejahatan merupakan bagian dari perbuatan melawan hukum atau delik, bagian
lainnya adalah pelanggaran.
◦ Secara yuridis formal kejahatan adalah bentuk tingkah laku yang bertentangan dengan moral
kemanusiaan (immoril), merugikan masyarakat, sosial sifatnya dan melanggar hukum serta undang-
undang pidana. Di dalam perumusan pasal-pasal Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) jelas
tercantum: kejahatan adalah semua bentuk perbuatan yang memenuhi perumusan ketentuan-
ketentuan KUHP. Ringkasnya secara yuridis formal kejahatan adalah bentuk tingkah laku yang
melanggar undang-undang pidana. Selanjutnya semua tingkah laku yang dilarang oleh undang-
undang harus dijauhi.
◦ Sedangkan secara sosiologis kejahatan adalah semua bentuk ucapan, perbuatan, dan tingkah laku
yang secara ekonomis, politis, dan sosial psikologis sangat merugikan masyarakat, melanggar norma-
norma susila, dan menyerang keselamatan warga masyarakat (baik yang telah tercakup dalam
undang-undang, maupun yang belum tercantum dalam undang-undang pidana).
Kejahatan dari Perspektif Sosiologis
◦ Pada teori kejahatan dari perspektif sosiologis berusaha mencari alasan-alasan perbedaan dalam hal
angka kejahatan di dalam lingkungan sosial. Teori ini dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori
umum yaitu : strain, cultural deviance (penyimpangan budaya), dan social control.
◦ Beberapa kejahatan menunjukkan sifat-sifat egoistis,ketamakan dari pelaku kejahatan, sama sekali
tidak mempedulikan keselamatan, kesejahteraan ataupun barang milik orang lain. Pelaku
kejahataPadan yang lebih besar lagi dan lebih berkuasa umumnya bersatu dan bergabung dengan
pegawai-pegawai pemerintah yang korup dan dengan demikian mencoba untuk mencapai tujuan-
tujuan mereka dengan melalui saluran pemerintahan.
◦ Dua faktor yang memengaruhi munculnya tindakan kejahatan yaitu sebagai berikut :
◦ Faktor internal antara lain kondisi kejiwaaan seseorang, tingkat pendidikan seseorang, dan kedudukan
seseorang dalam masyarakat.
◦ Faktor ekternal berhubungan dengan faktor ekonomi (perubahan harga, kemiskinan, pengangguran,
urbanisasi) dan faktor agama (kurangnya pemahaman tentang agama).
Teori-teori Krimionolgi Tentang
Kejahatan
1. Teori Paradigma Studi Kejahatan
Dalam Teori ini oleh pakar yang bernama Simecca dan Lee mengetengahkan tiga perspektif tentang
hubungan antara hukum dan organisasi kemasyarakatan disatu pihak dan tiga paradigma tentang studi
kejahatan yaitu : pespektif consensus, pluralist, dan persepktif conflict atau dipandang sebagai suatu
keseimbangan yang bergerak dari konservatif menuju keliberal dan terakhir menuju kepada perspektif radikal.
2. Teori Kontrol Sosial Dan Containment
Teori yang membahas tentang ihwal pengendalian tingkah laku manusia yang menunjuk kepada pembahasan
delinkuensi dan kejahatan dikaitkan dengan variable-variabel yang bersifat sosiologis, yaitu : struktur keluarga,
pendidikan, kelompok dominan.
3. Teori Kriminologi tentang Sebab-Sebab Kejahatan
Teori yang mencari sebab kejahatan dari aspek fisik (biologis criminal)
Usaha mencari sebab-sebab kejahatan dari ciri-ciri biologis dipelopori oleh ahli-ahli frenologi, seperti Gall
(1758-1828), yang mencoba mencari hubungan antara bentuk tengkorak kepala dan tingkah laku.
Teori-teori yang mencari sebab kejahatan dari factor sosiologi kultural (sosiologi kriminal)
Objek utama sosiologi kriminal adalah mempelajari hubungan antara masyarakat dengan anggotanya, antara
kelompok, baik karna hubungan tempat maupun etnis dengan anggotanya, antara kelompok dengan
kelompok, sepanjang hubungan tersebut dapat menimbulkan kejahatan.
Jenis-jenis Kejahatan menurut ahli
Sosiologi
◦ Kejahatan kekerasan terhadap orang (violent personal crime)
◦ Contoh kejahatan kekerasan terhadap orang adalah pembunuhan, penganiayaan, dan
pemerkosaan.
◦ Kejahatan harta benda karena kesempatan (occational property crime)
◦ Contoh kejahatan harta benda karena kesempatan adalah pencurian kendaraan bermotor,
pencurian di toko-toko besar, pencurian di mesin ATM, dan sebagainya.
◦ Kejahatan karena kedudukan atau jabatan (occupational crime)
◦ Contoh kejahatan karena kedudukan atau jabatan adalah kejahatan kerah putih (white collar
crime), seperti korupsi.
◦ Kejahatan politik (political crime)
◦ Contoh kejahatan politik adalah pemberontakan, spionase, sabotase, dan perang gerilya.
Kesimpulan
Dapat di tarik kesimpulan bahwasanya teori kejahatan dari perspektif sosiologis berusaha mencari
alasan-alasan perbedaan dalam hal angka kejahatan di dalam lingkungan sosial. Dari sudut
pandang sosiologi maka dapatlah dikatakan bahwa kejahatan adalah salah satu persoalan yang
paling serius dalam hal timbulnya Disorganisasi sosial,karena penjahat-penjahat itu sebenarnya
melakukan perbuatan-perbuatan yang mengancam dasar-dasar dari pemerintahan, hukum,
ketertiban dan kesejahteraan umum. Maka dari itu diperlukan sarana kontrol sosial untuk
mengantisipasi atau mencegah dilakukanya tindakan kejahatan oleh seseorang dalam masyarakat
karena apabila kontrol sosial ini lemah berpotensi meningkatkan angka kejahatan dalam
masyarakat, sehingga ditekankan kepada masyarakat agar lebih memiliki control sosial agar
kenyamanan dan ketentraman masyarakat masih dapat dijaga.

More Related Content

Similar to KEJAHATANSOSIOLOGI

P. 3 ruang lingkup dan teori korban
P. 3 ruang lingkup dan teori  korbanP. 3 ruang lingkup dan teori  korban
P. 3 ruang lingkup dan teori korbanyudikrismen1
 
Pengertian & obyek kajian kriminologi
Pengertian & obyek kajian kriminologiPengertian & obyek kajian kriminologi
Pengertian & obyek kajian kriminologiRifan Adriansyah
 
Buku_Pengantar_KRIMINOLOGI (1).pdf
Buku_Pengantar_KRIMINOLOGI (1).pdfBuku_Pengantar_KRIMINOLOGI (1).pdf
Buku_Pengantar_KRIMINOLOGI (1).pdfBUMIManilapai1
 
Kriminalitas di Indonesia
Kriminalitas di IndonesiaKriminalitas di Indonesia
Kriminalitas di IndonesiaAnnisa Pangestu
 
INTRODUCING CRIMINOLGY.pptx
INTRODUCING CRIMINOLGY.pptxINTRODUCING CRIMINOLGY.pptx
INTRODUCING CRIMINOLGY.pptxEko Budi
 
Tugas Tutorial 3 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183.doc.pdf
Tugas Tutorial 3 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183.doc.pdfTugas Tutorial 3 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183.doc.pdf
Tugas Tutorial 3 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183.doc.pdfIndra Sofian
 
Bantuan Hukum Advokasi Kelompok 4.pptx
Bantuan Hukum Advokasi Kelompok 4.pptxBantuan Hukum Advokasi Kelompok 4.pptx
Bantuan Hukum Advokasi Kelompok 4.pptxYunHyerim2
 
bahan ajar KRIMINOLOGI dan materi untuk mengetahui apa itu kriminologi
bahan ajar KRIMINOLOGI dan materi untuk mengetahui apa itu kriminologibahan ajar KRIMINOLOGI dan materi untuk mengetahui apa itu kriminologi
bahan ajar KRIMINOLOGI dan materi untuk mengetahui apa itu kriminologiRobyJuniawan
 
KRIMINOLOGI Dr Aris Irawan 11.pptx
KRIMINOLOGI Dr Aris Irawan 11.pptxKRIMINOLOGI Dr Aris Irawan 11.pptx
KRIMINOLOGI Dr Aris Irawan 11.pptxarisirawan7
 
Kriminologi Tugas Teori2 Sebab Kejahatan
Kriminologi Tugas Teori2 Sebab KejahatanKriminologi Tugas Teori2 Sebab Kejahatan
Kriminologi Tugas Teori2 Sebab KejahatanFenti Anita Sari
 

Similar to KEJAHATANSOSIOLOGI (20)

Kriminologi
KriminologiKriminologi
Kriminologi
 
Pengertian Kriminologi
Pengertian KriminologiPengertian Kriminologi
Pengertian Kriminologi
 
tipologi kejahatan penjahat
tipologi kejahatan  penjahattipologi kejahatan  penjahat
tipologi kejahatan penjahat
 
Viktimologi
ViktimologiViktimologi
Viktimologi
 
P. 3 ruang lingkup dan teori korban
P. 3 ruang lingkup dan teori  korbanP. 3 ruang lingkup dan teori  korban
P. 3 ruang lingkup dan teori korban
 
Pengertian & obyek kajian kriminologi
Pengertian & obyek kajian kriminologiPengertian & obyek kajian kriminologi
Pengertian & obyek kajian kriminologi
 
Buku_Pengantar_KRIMINOLOGI (1).pdf
Buku_Pengantar_KRIMINOLOGI (1).pdfBuku_Pengantar_KRIMINOLOGI (1).pdf
Buku_Pengantar_KRIMINOLOGI (1).pdf
 
Kriminalitas di Indonesia
Kriminalitas di IndonesiaKriminalitas di Indonesia
Kriminalitas di Indonesia
 
Kriminologi
KriminologiKriminologi
Kriminologi
 
INTRODUCING CRIMINOLGY.pptx
INTRODUCING CRIMINOLGY.pptxINTRODUCING CRIMINOLGY.pptx
INTRODUCING CRIMINOLGY.pptx
 
Tugas Tutorial 3 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183.doc.pdf
Tugas Tutorial 3 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183.doc.pdfTugas Tutorial 3 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183.doc.pdf
Tugas Tutorial 3 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183.doc.pdf
 
Penculikan Anak - Laporan Penelit-kelompok_3_XI_IPS_1.docx
 Penculikan Anak - Laporan Penelit-kelompok_3_XI_IPS_1.docx Penculikan Anak - Laporan Penelit-kelompok_3_XI_IPS_1.docx
Penculikan Anak - Laporan Penelit-kelompok_3_XI_IPS_1.docx
 
Bantuan Hukum Advokasi Kelompok 4.pptx
Bantuan Hukum Advokasi Kelompok 4.pptxBantuan Hukum Advokasi Kelompok 4.pptx
Bantuan Hukum Advokasi Kelompok 4.pptx
 
bahan ajar KRIMINOLOGI dan materi untuk mengetahui apa itu kriminologi
bahan ajar KRIMINOLOGI dan materi untuk mengetahui apa itu kriminologibahan ajar KRIMINOLOGI dan materi untuk mengetahui apa itu kriminologi
bahan ajar KRIMINOLOGI dan materi untuk mengetahui apa itu kriminologi
 
Kriminalitas
KriminalitasKriminalitas
Kriminalitas
 
Kriminologi kd1
Kriminologi kd1Kriminologi kd1
Kriminologi kd1
 
Kriminologi
KriminologiKriminologi
Kriminologi
 
KRIMINOLOGI Dr Aris Irawan 11.pptx
KRIMINOLOGI Dr Aris Irawan 11.pptxKRIMINOLOGI Dr Aris Irawan 11.pptx
KRIMINOLOGI Dr Aris Irawan 11.pptx
 
Kriminologi Tugas Teori2 Sebab Kejahatan
Kriminologi Tugas Teori2 Sebab KejahatanKriminologi Tugas Teori2 Sebab Kejahatan
Kriminologi Tugas Teori2 Sebab Kejahatan
 
Kekerasan
KekerasanKekerasan
Kekerasan
 

Recently uploaded

Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 

Recently uploaded (20)

Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 

KEJAHATANSOSIOLOGI

  • 1. KEJAHATAN DALAM PERSPEKTIF ILMU SOSIAL (SOSIOLOGI) Kelompok 1 : Cindi Nurmala Sari ( 0309193135) Sari Kurniah Simamora ( 0309193140 ) M. Irhan Maskuri ( 0308193149 ) Syahro Abida Naiborhu ( 0309193145)
  • 2. Pengertian Kejahatan ◦ Kejahatan dalam bahasa Belanda disebut misdrijven yang berarti suatu perbuatan yang tercela dan behubungan hukum. Kejahatan merupakan bagian dari perbuatan melawan hukum atau delik, bagian lainnya adalah pelanggaran. ◦ Secara yuridis formal kejahatan adalah bentuk tingkah laku yang bertentangan dengan moral kemanusiaan (immoril), merugikan masyarakat, sosial sifatnya dan melanggar hukum serta undang- undang pidana. Di dalam perumusan pasal-pasal Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) jelas tercantum: kejahatan adalah semua bentuk perbuatan yang memenuhi perumusan ketentuan- ketentuan KUHP. Ringkasnya secara yuridis formal kejahatan adalah bentuk tingkah laku yang melanggar undang-undang pidana. Selanjutnya semua tingkah laku yang dilarang oleh undang- undang harus dijauhi. ◦ Sedangkan secara sosiologis kejahatan adalah semua bentuk ucapan, perbuatan, dan tingkah laku yang secara ekonomis, politis, dan sosial psikologis sangat merugikan masyarakat, melanggar norma- norma susila, dan menyerang keselamatan warga masyarakat (baik yang telah tercakup dalam undang-undang, maupun yang belum tercantum dalam undang-undang pidana).
  • 3. Kejahatan dari Perspektif Sosiologis ◦ Pada teori kejahatan dari perspektif sosiologis berusaha mencari alasan-alasan perbedaan dalam hal angka kejahatan di dalam lingkungan sosial. Teori ini dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori umum yaitu : strain, cultural deviance (penyimpangan budaya), dan social control. ◦ Beberapa kejahatan menunjukkan sifat-sifat egoistis,ketamakan dari pelaku kejahatan, sama sekali tidak mempedulikan keselamatan, kesejahteraan ataupun barang milik orang lain. Pelaku kejahataPadan yang lebih besar lagi dan lebih berkuasa umumnya bersatu dan bergabung dengan pegawai-pegawai pemerintah yang korup dan dengan demikian mencoba untuk mencapai tujuan- tujuan mereka dengan melalui saluran pemerintahan. ◦ Dua faktor yang memengaruhi munculnya tindakan kejahatan yaitu sebagai berikut : ◦ Faktor internal antara lain kondisi kejiwaaan seseorang, tingkat pendidikan seseorang, dan kedudukan seseorang dalam masyarakat. ◦ Faktor ekternal berhubungan dengan faktor ekonomi (perubahan harga, kemiskinan, pengangguran, urbanisasi) dan faktor agama (kurangnya pemahaman tentang agama).
  • 4. Teori-teori Krimionolgi Tentang Kejahatan 1. Teori Paradigma Studi Kejahatan Dalam Teori ini oleh pakar yang bernama Simecca dan Lee mengetengahkan tiga perspektif tentang hubungan antara hukum dan organisasi kemasyarakatan disatu pihak dan tiga paradigma tentang studi kejahatan yaitu : pespektif consensus, pluralist, dan persepktif conflict atau dipandang sebagai suatu keseimbangan yang bergerak dari konservatif menuju keliberal dan terakhir menuju kepada perspektif radikal. 2. Teori Kontrol Sosial Dan Containment Teori yang membahas tentang ihwal pengendalian tingkah laku manusia yang menunjuk kepada pembahasan delinkuensi dan kejahatan dikaitkan dengan variable-variabel yang bersifat sosiologis, yaitu : struktur keluarga, pendidikan, kelompok dominan. 3. Teori Kriminologi tentang Sebab-Sebab Kejahatan Teori yang mencari sebab kejahatan dari aspek fisik (biologis criminal) Usaha mencari sebab-sebab kejahatan dari ciri-ciri biologis dipelopori oleh ahli-ahli frenologi, seperti Gall (1758-1828), yang mencoba mencari hubungan antara bentuk tengkorak kepala dan tingkah laku. Teori-teori yang mencari sebab kejahatan dari factor sosiologi kultural (sosiologi kriminal) Objek utama sosiologi kriminal adalah mempelajari hubungan antara masyarakat dengan anggotanya, antara kelompok, baik karna hubungan tempat maupun etnis dengan anggotanya, antara kelompok dengan kelompok, sepanjang hubungan tersebut dapat menimbulkan kejahatan.
  • 5. Jenis-jenis Kejahatan menurut ahli Sosiologi ◦ Kejahatan kekerasan terhadap orang (violent personal crime) ◦ Contoh kejahatan kekerasan terhadap orang adalah pembunuhan, penganiayaan, dan pemerkosaan. ◦ Kejahatan harta benda karena kesempatan (occational property crime) ◦ Contoh kejahatan harta benda karena kesempatan adalah pencurian kendaraan bermotor, pencurian di toko-toko besar, pencurian di mesin ATM, dan sebagainya. ◦ Kejahatan karena kedudukan atau jabatan (occupational crime) ◦ Contoh kejahatan karena kedudukan atau jabatan adalah kejahatan kerah putih (white collar crime), seperti korupsi. ◦ Kejahatan politik (political crime) ◦ Contoh kejahatan politik adalah pemberontakan, spionase, sabotase, dan perang gerilya.
  • 6. Kesimpulan Dapat di tarik kesimpulan bahwasanya teori kejahatan dari perspektif sosiologis berusaha mencari alasan-alasan perbedaan dalam hal angka kejahatan di dalam lingkungan sosial. Dari sudut pandang sosiologi maka dapatlah dikatakan bahwa kejahatan adalah salah satu persoalan yang paling serius dalam hal timbulnya Disorganisasi sosial,karena penjahat-penjahat itu sebenarnya melakukan perbuatan-perbuatan yang mengancam dasar-dasar dari pemerintahan, hukum, ketertiban dan kesejahteraan umum. Maka dari itu diperlukan sarana kontrol sosial untuk mengantisipasi atau mencegah dilakukanya tindakan kejahatan oleh seseorang dalam masyarakat karena apabila kontrol sosial ini lemah berpotensi meningkatkan angka kejahatan dalam masyarakat, sehingga ditekankan kepada masyarakat agar lebih memiliki control sosial agar kenyamanan dan ketentraman masyarakat masih dapat dijaga.