SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
II
Kepanitraan Klinik Radiologi
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
E7 RSUD Sidoarjo
Disusun oleh:
ADIM AS CRYSNA ARLI P (22710 16 1)
Dosen Pembimbing
d r.Wasi s Nup i kso, Sp .OG
DEFIINIISII
Distosia bahu, merupakan komplikasi persalinan
pervaginam di mana bahu janin gagal dilahirkan
secara spontan setelah kepala muncul, jarang
terjadi tetapi berpotensi bahaya.
(Meghan G Hill, 2016)
Distosia bahu adalah kegawatdaruratan obstetrik
yang terjadi selama persalinan pervaginam ketika
bahu janin tidak dapat lahir dengan sendirinya
setelah kepala janin dilahirkan
(Cuningham, et al., 2014).
i
EPIIDEMIIOLOGII
0,6% - 1,4% dari semua persalinan pervaginam (American College of
obstetricians and Gynecologists (ACOG).
0,6% - 1,4% terjadi pada bayi dengan berat2500- 4000 gram
(Mir&Ahmad,2010).
5% - 9% pada bayi yang lahir dari ibu tanpa diabetes dengan berat4000-4500
gram (Mir&Ahmad,2010).
16/1000 kelahiran sering dikaitkan dengan obesitas dankontrol diabetes
yang buruk (Mir&Ahmad,2010).
ETIIOLOGII
PERSALINAN DIPENGARUHI OLEH TIGA FAKTOR
power
His yang tidak normal dalam persalinan dengan tenaga yang kurang dari ibu
bersalin, sehingga persalinan mengalami hambatan atau kemacetan.
Jenis kelainan HIS :
Inersia uteriInersia uteri pimer
Inersia uteri sekunder
Tetania uteri (hypertonic uterin contraction)
Incoordinate uterin action
yulizawati & Rahmayani Afrah (2022)
ETIIOLOGII
Passage
Partus macet karena kelainan jalan lahir dapat disebabkan karena kelainan
pada jaringan keras (tulang panggul dan jaringan lunak panggul)
Kelainan jalan lahir lunak (vulva, kelainan vagina , kelainan serviks,
abnormalitas uteri dan tumor.
yulizawati & Rahmayani Afrah (2022)
ETIIOLOGII
Passenger
Kelainan presentasi janin (Presentasi puncak
kepala,presentasi dahi, presentasi muka,
presentasi bokong, presentasi bahu
Kelainan posisi janin (Persisten Oksipito
Posterior,Deep Transverse Position)
Kelainan pada janin (Hydrochepalus,
Makrosomia)
yulizawati & Rahmayani Afrah (2022)
ETIIOLOGII
FAKTOR RISIKO DISTOSIA BAHU :
Riwayat distosia bahu,usia ibu >35
tahun,makrosomia,d
Kiabetes,IMT
>30kg/m,disporporsi sefalopelvik
relatif,induksipersalinan
Kehamilan post-term
Kala I persalinan memanjang,
secondary arrest,kalla II
persalinan memanjang,
augmentasiOksitosin,persalinan
pervaginam yang ditolong dengan
instrumen (Forceps atau vakum)
Antepartum Intrapartum
PATOFIISIIOLOGII
Kepala dilahirkan
bahu posterior
bahu anterior
masuk panggul dalam
posisi oblik
Jika bahu dalam
posisiantero-posterior
Bahu anterior
tertahan tulang pubis
Bahu posterior tertahan
promontorium
Kepala tidak dapat
melakukan putaran
paksi luar
DISTOSIA BAHU
MANIIFESTASII KLIINIIS
Tubuh bayi tidak muncul setelah ibu
meneran dengan baik dan traksi yang cukup
Bayi tidak dapat dilahirkan karena bahu
tertahan
Kepala bayi telah lahir, tetapi tetap menekan
Turtle Sign
vulva dengan kencang
Dagu tertarik dan menekan perineum.
Turtle sign : kepala bayi tiba-tiba tertarik
kembali ke perineum ibu setelah keluar dari
vagina
Miarnasar & Arief Prijatna (2022)
DIIAGNOSIIS KLIINIIS
Anamnesis
Selain anamnesis lengkap, perlu perhatian khusus untuk menentukan
apakah ibu dalam persalinan aktif. Ibu harus ditanyai tentang permulaan
kontraksi teratur, frekuensi, intensitas, dan durasi kontraksi. Riwayat
obstetri masa lalu dan kejadian prenatal harus dieksplorasi.
Pem. Fisik
Pemeriksaan harus mencakup pemeriksaan abdomen lengkap dengan manuver
Leopold untuk memastikan presentasi dan memperkirakan berat janin.
Pemeriksaan panggul untuk menentukan sampai mana dilatasi serviks, penipisan,
dan penurunan janin. Untuk mengetahui posisi janin sedini mungkin karena posisi
janin dapat menjadi penyebab utama distosia
Pemeriksa, sebaiknya orang yang sama setiap kali harus melakukan pemeriksaan
serviksyang cermat setiap 2 jam setelah pasien dalam persalinan aktif
DIIAGNOSIISKLIINIIS
Dalam mendiagnosis terjadinya distosia meliputi tanda-tanda:
Kepala bayi sudah lahir, tetapi bahu tertahan dantidak
bisa dilahirkan sehingga kepala bayi melekat pada
perineum “turtle sign”.
Dagu tertarik dan menekan perineum
Traksi pada kepala tidak berhasil melahirkan bahuyang
tetap tertahan di cranial symphisis pubis.
Kala II persalinan memanjang (2 jam padaprimigravida
dan 1 jam pada multigravida)
TATALAKSANA
R otation of the posterior shoulder - Pemutaran bahu
belakang (Manuver Wood’s corkscrew)
M anualremovalposteriorarm- Mengeluarkanlengan
posterior secara manual (Manuver Jacquemier)
Episiotomy
R oll over onto ‘all fours’ (knee-chest position/Manuver
Gaskin)
Hindari 4P :
Panic (Panik)
Pulling (Menarik)
Pushing (Mendorong)
Pivot (Hiperfleksi kepala
dengan os. Coccygeus
sebagai poros)
MANAJEMEN ALARMER DAN 4P
A sk for help (minta bantuan)
L ift / hyperflexed Legs - Kaki hiperfleksi (manuver
McRoberts)
A nterior shoulder disimpaction - Disimpksi bahu depan
TATALAKSANA
A sk for help (minta bantuan)
Diperlukan suatu sistem untuk memanggil bantuan pada keadaan darurat.
Diperlukan penolong tambahan untuk melakukan manuver McRoberts dan
penekanan suprapubik.
Menyiapkan penolong untuk resusitasi neonatus.
L ift/hyperflexed Legs-Kaki hiperfleksi (manuver McRoberts)
Ibu dalam posisi litotomi
Memfleksikan kedua paha hingga lutut mendekati dada
Rotasikan kedua kaki ke arah luar (abduksi)
Minta asisten menekan suprasimfisis ke arah posterior
menggunakanpangkal tangannya untuk menekan bahu
anterior agar mau masuk di bawah simfisis
Sementara itu lakukan tarikan pada kepala janin kearah
posterokaudal
TATALAKSANA
A nterior shoulder disimpaction - Disimpksi bahu depan
Penekanan Suprapubis – (Mazzanti manoeuvre)
Bahu bayi yang terjepit didorong menjauh dari midline ibu,
ditekan pada atas simfisis pubis ibu.
Penekanan pada suprapubis menggunakan tumit telapak
tangan.
Tekanan suprapubik ini dilakukan untuk mendorong bahu
posterior bayi agar dapat dikeluarkan dari jalan lahir
Jangan melakukan penekanan pada fundus.
Manuver Rubin, yang terdiri dari dua tahapan
kedua bahu janin diayun dari satu sisi ke sisi lain dengan
memberikan tekanan pada abdomen
Bila hal ini tidak berhasil, tangan yang berada di panggul
meraih bahu yang paling mudah diakses, yang kemudian
didorong ke permukaan anterior bahu
TATALAKSANA
R otation of the posterior shoulder - Pemutaran bahubelakang
(Manuver Wood’s corkscrew)
Dilakukan dengan memutar bahu belakang secara
progresif sebesar 180 derajat dengan gerakan seperti
membuka tutup botol, sehingga diharapkan dapat
membebaskan bahu anterior yang terjepit.
M anual removal posterior arm -
Mengeluarkan lengan posterior secara manual(Manuver Jacquemier)
Tangan bayi dipegang dan disapukan melewatidada dan
dilahirkan. Manuver ini dapat menyebabkan fraktur
humerus, tetapi tidak menyebabkan kerusakan saraf
permanen
TATALAKSANA
E pisiotomy
Dapat memungkinkan penolong untuk meletakkan tangan
penolong ke dalam vagina untuk melakukan manuver
tertentu
R oll over onto ‘all fours’ (knee-chest position/Manuver
Gaskin)
Mengubah ibu ke posisi “all fours” meningkatkan dimensi
pelvis dan memungkinkan posisi janin bergeser, dengan ini
diharapkan terjadi disimpaksi bahu. Dengan tekanan ringan
pada bahu posterior, bahu anterior mungkin menjadi
semakin terimpaksi (dengan gravitasi), tetapi akan
membantu membebaskan bahu posterior.
Gaskin Manuver
TATALAKSANA
BILA TATALAKSANA TERSEBUT TIDAK BERHASIL, MAKA DAPAT
DILAKUKAN :
KLEIDOTOMI
Memotong klavikula dengan gunting atau benda tajam lain.
Fraktur klavikula biasanya akan sembuh dengan cepat, dan
tidak seserius cedera nervus brakhialis, asfiksia atau kematian
SIMFISIOTOMI
Memisahkan tulang panggul kiri dari tulang panggul kanan
pada simfisis agar rongga panggul menjadi lebih luas
MANUVER ZAVANELLI
Bertujuan untuk mengembalikan kepala ke dalam rongga
panggul dan kemudian melahirkan secara sesar
TATALAKSANA
BILA DISTOSIA BAHU TELAH BERHASIL DITANGANI, MAKA DILAKUKAN:
Penilaian bayi untuk mengetahui adanya trauma.
Analisa gas darah tali pusat.
Penilaian ibu untuk tears pada saluran genital.
Manajemen aktif kala III untuk mencegah perdarahan postpartum.
Mencatat manuver yang telah dilakukan.
Menjelaskan semua langkah yang telah dilakukan kepada ibu dan keluarga yang
mungkin ada pada saat dilakukan penanganan.
L
MATERNAL
Perdarahan post partum
Laserasi derajat III – IV
Pemisahan simfisis (akibat
simfisiotomi), dengan atau
tanpa neuropati femoral
transien
Fistula rekro-vaginal
Ruptur uterus
NEONATUS
Cedera pleksus brakhialis
Fraktur klavikula
Fraktur Humerus
Kontusio
Asfiksia
G
Tawarkan untuk dilakukan bedah sesar padapersalinan vaginam
berisiko tinggi
Identifikasi dan obati diabetes pada ibu Selalu bersiap bila
sewaktu-waktu terjadi
Kenali adanya distosia seawal mungkin
Perhatikan waktu dan segera mintapertolongan begitu distosia
bahu diketahui
Thank you

More Related Content

Similar to REFRAT ppt-Adimas crysna-distosia.pptx

TEKNIK_PERTOLONGAN_PERSALINAN_SUNGSANG_S (1).pptx
TEKNIK_PERTOLONGAN_PERSALINAN_SUNGSANG_S (1).pptxTEKNIK_PERTOLONGAN_PERSALINAN_SUNGSANG_S (1).pptx
TEKNIK_PERTOLONGAN_PERSALINAN_SUNGSANG_S (1).pptxtugasmahasiswa12
 
Penatalaksanaan Asuhan Kegawatdaruratan Persalinan Kala I dan II
Penatalaksanaan Asuhan Kegawatdaruratan Persalinan Kala I dan IIPenatalaksanaan Asuhan Kegawatdaruratan Persalinan Kala I dan II
Penatalaksanaan Asuhan Kegawatdaruratan Persalinan Kala I dan IIpjj_kemenkes
 
Persalinan Normal oleh Rosyida Khusna
Persalinan Normal oleh Rosyida KhusnaPersalinan Normal oleh Rosyida Khusna
Persalinan Normal oleh Rosyida KhusnaRosyida Khusna
 
obstetri letak sungsang dan lintang
obstetri letak sungsang dan lintangobstetri letak sungsang dan lintang
obstetri letak sungsang dan lintangKamilatulKhuriyah
 
Persalinan sungsang oleh siti izatul muasaroh
Persalinan sungsang oleh siti izatul muasarohPersalinan sungsang oleh siti izatul muasaroh
Persalinan sungsang oleh siti izatul muasarohMia Wibowo
 
392LETAK_SUNGSANG_HARUSKAH_DITERMINASI_DENGAN_BEDAH_SESAR.pdf
392LETAK_SUNGSANG_HARUSKAH_DITERMINASI_DENGAN_BEDAH_SESAR.pdf392LETAK_SUNGSANG_HARUSKAH_DITERMINASI_DENGAN_BEDAH_SESAR.pdf
392LETAK_SUNGSANG_HARUSKAH_DITERMINASI_DENGAN_BEDAH_SESAR.pdfssuser489844
 
118354188 lp-letak-sungsang
118354188 lp-letak-sungsang118354188 lp-letak-sungsang
118354188 lp-letak-sungsangAman Fx
 
Persalinan Normal oleh Rosyida Khusna
Persalinan Normal oleh Rosyida KhusnaPersalinan Normal oleh Rosyida Khusna
Persalinan Normal oleh Rosyida KhusnaRosyida Khusna
 
Distosia & Kelainan Letak Malposisi.ppt
Distosia & Kelainan Letak Malposisi.pptDistosia & Kelainan Letak Malposisi.ppt
Distosia & Kelainan Letak Malposisi.pptRahmaYk2
 
Fisiologi persalinan (9)
Fisiologi persalinan (9)Fisiologi persalinan (9)
Fisiologi persalinan (9)Muhammad Amin
 
DISTOSIA PERSALINAN.pptx
DISTOSIA PERSALINAN.pptxDISTOSIA PERSALINAN.pptx
DISTOSIA PERSALINAN.pptxssusere9b521
 

Similar to REFRAT ppt-Adimas crysna-distosia.pptx (20)

Bahu macet power point
Bahu macet power pointBahu macet power point
Bahu macet power point
 
TEKNIK_PERTOLONGAN_PERSALINAN_SUNGSANG_S (1).pptx
TEKNIK_PERTOLONGAN_PERSALINAN_SUNGSANG_S (1).pptxTEKNIK_PERTOLONGAN_PERSALINAN_SUNGSANG_S (1).pptx
TEKNIK_PERTOLONGAN_PERSALINAN_SUNGSANG_S (1).pptx
 
Penatalaksanaan Asuhan Kegawatdaruratan Persalinan Kala I dan II
Penatalaksanaan Asuhan Kegawatdaruratan Persalinan Kala I dan IIPenatalaksanaan Asuhan Kegawatdaruratan Persalinan Kala I dan II
Penatalaksanaan Asuhan Kegawatdaruratan Persalinan Kala I dan II
 
Persalinan Normal oleh Rosyida Khusna
Persalinan Normal oleh Rosyida KhusnaPersalinan Normal oleh Rosyida Khusna
Persalinan Normal oleh Rosyida Khusna
 
Sumsang
SumsangSumsang
Sumsang
 
obstetri letak sungsang dan lintang
obstetri letak sungsang dan lintangobstetri letak sungsang dan lintang
obstetri letak sungsang dan lintang
 
Asuhan intra natal AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan  intra natal AKPER PEMKAB MUNA Asuhan  intra natal AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan intra natal AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep distosia AKPER PEMDA MUNA
Askep distosia AKPER PEMDA MUNA Askep distosia AKPER PEMDA MUNA
Askep distosia AKPER PEMDA MUNA
 
FACE PRESENTATION.pptx
FACE PRESENTATION.pptxFACE PRESENTATION.pptx
FACE PRESENTATION.pptx
 
Malpresentasi dan malposisi
Malpresentasi dan malposisiMalpresentasi dan malposisi
Malpresentasi dan malposisi
 
Askep distosia
Askep distosiaAskep distosia
Askep distosia
 
Partus normal
Partus normalPartus normal
Partus normal
 
Persalinan sungsang oleh siti izatul muasaroh
Persalinan sungsang oleh siti izatul muasarohPersalinan sungsang oleh siti izatul muasaroh
Persalinan sungsang oleh siti izatul muasaroh
 
392LETAK_SUNGSANG_HARUSKAH_DITERMINASI_DENGAN_BEDAH_SESAR.pdf
392LETAK_SUNGSANG_HARUSKAH_DITERMINASI_DENGAN_BEDAH_SESAR.pdf392LETAK_SUNGSANG_HARUSKAH_DITERMINASI_DENGAN_BEDAH_SESAR.pdf
392LETAK_SUNGSANG_HARUSKAH_DITERMINASI_DENGAN_BEDAH_SESAR.pdf
 
Letak lintang
Letak lintangLetak lintang
Letak lintang
 
118354188 lp-letak-sungsang
118354188 lp-letak-sungsang118354188 lp-letak-sungsang
118354188 lp-letak-sungsang
 
Persalinan Normal oleh Rosyida Khusna
Persalinan Normal oleh Rosyida KhusnaPersalinan Normal oleh Rosyida Khusna
Persalinan Normal oleh Rosyida Khusna
 
Distosia & Kelainan Letak Malposisi.ppt
Distosia & Kelainan Letak Malposisi.pptDistosia & Kelainan Letak Malposisi.ppt
Distosia & Kelainan Letak Malposisi.ppt
 
Fisiologi persalinan (9)
Fisiologi persalinan (9)Fisiologi persalinan (9)
Fisiologi persalinan (9)
 
DISTOSIA PERSALINAN.pptx
DISTOSIA PERSALINAN.pptxDISTOSIA PERSALINAN.pptx
DISTOSIA PERSALINAN.pptx
 

Recently uploaded

MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatSyarifahNurulMaulida1
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docxpuskesmasseigeringin
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptDwiBhaktiPertiwi1
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxrachmatpawelloi
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 

Recently uploaded (20)

MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 

REFRAT ppt-Adimas crysna-distosia.pptx

  • 1. II Kepanitraan Klinik Radiologi Universitas Wijaya Kusuma Surabaya E7 RSUD Sidoarjo Disusun oleh: ADIM AS CRYSNA ARLI P (22710 16 1) Dosen Pembimbing d r.Wasi s Nup i kso, Sp .OG
  • 2. DEFIINIISII Distosia bahu, merupakan komplikasi persalinan pervaginam di mana bahu janin gagal dilahirkan secara spontan setelah kepala muncul, jarang terjadi tetapi berpotensi bahaya. (Meghan G Hill, 2016) Distosia bahu adalah kegawatdaruratan obstetrik yang terjadi selama persalinan pervaginam ketika bahu janin tidak dapat lahir dengan sendirinya setelah kepala janin dilahirkan (Cuningham, et al., 2014). i
  • 3. EPIIDEMIIOLOGII 0,6% - 1,4% dari semua persalinan pervaginam (American College of obstetricians and Gynecologists (ACOG). 0,6% - 1,4% terjadi pada bayi dengan berat2500- 4000 gram (Mir&Ahmad,2010). 5% - 9% pada bayi yang lahir dari ibu tanpa diabetes dengan berat4000-4500 gram (Mir&Ahmad,2010). 16/1000 kelahiran sering dikaitkan dengan obesitas dankontrol diabetes yang buruk (Mir&Ahmad,2010).
  • 4. ETIIOLOGII PERSALINAN DIPENGARUHI OLEH TIGA FAKTOR power His yang tidak normal dalam persalinan dengan tenaga yang kurang dari ibu bersalin, sehingga persalinan mengalami hambatan atau kemacetan. Jenis kelainan HIS : Inersia uteriInersia uteri pimer Inersia uteri sekunder Tetania uteri (hypertonic uterin contraction) Incoordinate uterin action yulizawati & Rahmayani Afrah (2022)
  • 5. ETIIOLOGII Passage Partus macet karena kelainan jalan lahir dapat disebabkan karena kelainan pada jaringan keras (tulang panggul dan jaringan lunak panggul) Kelainan jalan lahir lunak (vulva, kelainan vagina , kelainan serviks, abnormalitas uteri dan tumor. yulizawati & Rahmayani Afrah (2022)
  • 6. ETIIOLOGII Passenger Kelainan presentasi janin (Presentasi puncak kepala,presentasi dahi, presentasi muka, presentasi bokong, presentasi bahu Kelainan posisi janin (Persisten Oksipito Posterior,Deep Transverse Position) Kelainan pada janin (Hydrochepalus, Makrosomia) yulizawati & Rahmayani Afrah (2022)
  • 7. ETIIOLOGII FAKTOR RISIKO DISTOSIA BAHU : Riwayat distosia bahu,usia ibu >35 tahun,makrosomia,d Kiabetes,IMT >30kg/m,disporporsi sefalopelvik relatif,induksipersalinan Kehamilan post-term Kala I persalinan memanjang, secondary arrest,kalla II persalinan memanjang, augmentasiOksitosin,persalinan pervaginam yang ditolong dengan instrumen (Forceps atau vakum) Antepartum Intrapartum
  • 8. PATOFIISIIOLOGII Kepala dilahirkan bahu posterior bahu anterior masuk panggul dalam posisi oblik Jika bahu dalam posisiantero-posterior Bahu anterior tertahan tulang pubis Bahu posterior tertahan promontorium Kepala tidak dapat melakukan putaran paksi luar DISTOSIA BAHU
  • 9. MANIIFESTASII KLIINIIS Tubuh bayi tidak muncul setelah ibu meneran dengan baik dan traksi yang cukup Bayi tidak dapat dilahirkan karena bahu tertahan Kepala bayi telah lahir, tetapi tetap menekan Turtle Sign vulva dengan kencang Dagu tertarik dan menekan perineum. Turtle sign : kepala bayi tiba-tiba tertarik kembali ke perineum ibu setelah keluar dari vagina Miarnasar & Arief Prijatna (2022)
  • 10. DIIAGNOSIIS KLIINIIS Anamnesis Selain anamnesis lengkap, perlu perhatian khusus untuk menentukan apakah ibu dalam persalinan aktif. Ibu harus ditanyai tentang permulaan kontraksi teratur, frekuensi, intensitas, dan durasi kontraksi. Riwayat obstetri masa lalu dan kejadian prenatal harus dieksplorasi. Pem. Fisik Pemeriksaan harus mencakup pemeriksaan abdomen lengkap dengan manuver Leopold untuk memastikan presentasi dan memperkirakan berat janin. Pemeriksaan panggul untuk menentukan sampai mana dilatasi serviks, penipisan, dan penurunan janin. Untuk mengetahui posisi janin sedini mungkin karena posisi janin dapat menjadi penyebab utama distosia Pemeriksa, sebaiknya orang yang sama setiap kali harus melakukan pemeriksaan serviksyang cermat setiap 2 jam setelah pasien dalam persalinan aktif
  • 11. DIIAGNOSIISKLIINIIS Dalam mendiagnosis terjadinya distosia meliputi tanda-tanda: Kepala bayi sudah lahir, tetapi bahu tertahan dantidak bisa dilahirkan sehingga kepala bayi melekat pada perineum “turtle sign”. Dagu tertarik dan menekan perineum Traksi pada kepala tidak berhasil melahirkan bahuyang tetap tertahan di cranial symphisis pubis. Kala II persalinan memanjang (2 jam padaprimigravida dan 1 jam pada multigravida)
  • 12. TATALAKSANA R otation of the posterior shoulder - Pemutaran bahu belakang (Manuver Wood’s corkscrew) M anualremovalposteriorarm- Mengeluarkanlengan posterior secara manual (Manuver Jacquemier) Episiotomy R oll over onto ‘all fours’ (knee-chest position/Manuver Gaskin) Hindari 4P : Panic (Panik) Pulling (Menarik) Pushing (Mendorong) Pivot (Hiperfleksi kepala dengan os. Coccygeus sebagai poros) MANAJEMEN ALARMER DAN 4P A sk for help (minta bantuan) L ift / hyperflexed Legs - Kaki hiperfleksi (manuver McRoberts) A nterior shoulder disimpaction - Disimpksi bahu depan
  • 13. TATALAKSANA A sk for help (minta bantuan) Diperlukan suatu sistem untuk memanggil bantuan pada keadaan darurat. Diperlukan penolong tambahan untuk melakukan manuver McRoberts dan penekanan suprapubik. Menyiapkan penolong untuk resusitasi neonatus. L ift/hyperflexed Legs-Kaki hiperfleksi (manuver McRoberts) Ibu dalam posisi litotomi Memfleksikan kedua paha hingga lutut mendekati dada Rotasikan kedua kaki ke arah luar (abduksi) Minta asisten menekan suprasimfisis ke arah posterior menggunakanpangkal tangannya untuk menekan bahu anterior agar mau masuk di bawah simfisis Sementara itu lakukan tarikan pada kepala janin kearah posterokaudal
  • 14. TATALAKSANA A nterior shoulder disimpaction - Disimpksi bahu depan Penekanan Suprapubis – (Mazzanti manoeuvre) Bahu bayi yang terjepit didorong menjauh dari midline ibu, ditekan pada atas simfisis pubis ibu. Penekanan pada suprapubis menggunakan tumit telapak tangan. Tekanan suprapubik ini dilakukan untuk mendorong bahu posterior bayi agar dapat dikeluarkan dari jalan lahir Jangan melakukan penekanan pada fundus. Manuver Rubin, yang terdiri dari dua tahapan kedua bahu janin diayun dari satu sisi ke sisi lain dengan memberikan tekanan pada abdomen Bila hal ini tidak berhasil, tangan yang berada di panggul meraih bahu yang paling mudah diakses, yang kemudian didorong ke permukaan anterior bahu
  • 15. TATALAKSANA R otation of the posterior shoulder - Pemutaran bahubelakang (Manuver Wood’s corkscrew) Dilakukan dengan memutar bahu belakang secara progresif sebesar 180 derajat dengan gerakan seperti membuka tutup botol, sehingga diharapkan dapat membebaskan bahu anterior yang terjepit. M anual removal posterior arm - Mengeluarkan lengan posterior secara manual(Manuver Jacquemier) Tangan bayi dipegang dan disapukan melewatidada dan dilahirkan. Manuver ini dapat menyebabkan fraktur humerus, tetapi tidak menyebabkan kerusakan saraf permanen
  • 16. TATALAKSANA E pisiotomy Dapat memungkinkan penolong untuk meletakkan tangan penolong ke dalam vagina untuk melakukan manuver tertentu R oll over onto ‘all fours’ (knee-chest position/Manuver Gaskin) Mengubah ibu ke posisi “all fours” meningkatkan dimensi pelvis dan memungkinkan posisi janin bergeser, dengan ini diharapkan terjadi disimpaksi bahu. Dengan tekanan ringan pada bahu posterior, bahu anterior mungkin menjadi semakin terimpaksi (dengan gravitasi), tetapi akan membantu membebaskan bahu posterior. Gaskin Manuver
  • 17. TATALAKSANA BILA TATALAKSANA TERSEBUT TIDAK BERHASIL, MAKA DAPAT DILAKUKAN : KLEIDOTOMI Memotong klavikula dengan gunting atau benda tajam lain. Fraktur klavikula biasanya akan sembuh dengan cepat, dan tidak seserius cedera nervus brakhialis, asfiksia atau kematian SIMFISIOTOMI Memisahkan tulang panggul kiri dari tulang panggul kanan pada simfisis agar rongga panggul menjadi lebih luas MANUVER ZAVANELLI Bertujuan untuk mengembalikan kepala ke dalam rongga panggul dan kemudian melahirkan secara sesar
  • 18. TATALAKSANA BILA DISTOSIA BAHU TELAH BERHASIL DITANGANI, MAKA DILAKUKAN: Penilaian bayi untuk mengetahui adanya trauma. Analisa gas darah tali pusat. Penilaian ibu untuk tears pada saluran genital. Manajemen aktif kala III untuk mencegah perdarahan postpartum. Mencatat manuver yang telah dilakukan. Menjelaskan semua langkah yang telah dilakukan kepada ibu dan keluarga yang mungkin ada pada saat dilakukan penanganan.
  • 19. L MATERNAL Perdarahan post partum Laserasi derajat III – IV Pemisahan simfisis (akibat simfisiotomi), dengan atau tanpa neuropati femoral transien Fistula rekro-vaginal Ruptur uterus NEONATUS Cedera pleksus brakhialis Fraktur klavikula Fraktur Humerus Kontusio Asfiksia
  • 20. G Tawarkan untuk dilakukan bedah sesar padapersalinan vaginam berisiko tinggi Identifikasi dan obati diabetes pada ibu Selalu bersiap bila sewaktu-waktu terjadi Kenali adanya distosia seawal mungkin Perhatikan waktu dan segera mintapertolongan begitu distosia bahu diketahui