TUGAS-2 HADIS TEMATIK DAKWAH OLEH NURUL HASANI. SM IV KPI-C. FDK UINSU 2019/2020
1. LANGKAH-LANGKAH STUDI
TEMATIK
B E S E R T A C O N T O H M E T O D E
H A D I S T E M A T I K
LANGKAH-LANGKAH
PENGKAJIAN HADIST
DENGAN METODE TEMATIK
A. Menentukan tema atau masalah
yang akan dibahas
B. Menghimpun atau
mengumpulkan hadis-hadis yang
terkait dalam satu tema, baik
secara layak maupun secara call
dari sehingga dapat diketahui
kualitas sanad dan makannya.
C. Melacak asbab al-wurud Analisa
linguistik
D. Menemukan beberapa konsep
atau ide pokok (ikhtikar)
E. Pemaknaan terhadap kandungan
hadis dengan cara melihat variabel
dan indikatornya.
F. Pemaknaan yang holistik-
komprehensif (integratif-
interkonektif).
G. Pelacakan ayat-ayat yang terkait
dengan hadis
H. Pemaknaan secara konstektual
I. Pengambilan kesimpulan (akhir).
C O N T O H S T U D I H A D I S M E T O D E T E M A T I K
1. Hadis Pertama Diriwayatkan oleh Ahmad Bersifat informatif
ﺑﺮ ﻓﻘﺪ ﻟﻴﻠﺔ ﺑﺄرﺑﻌﺔ ﻣﺎ ﻃﻌﺎم ﺗﺤﺘﻜﺮ ﻣﻦ وﺳﻠﻢ ﻋﻠﻴﻪ ﷲ ﺻﲆ اﻟﻨﺒﻲ ﻋﻦ ﻋﻤﺮ اﺑﻦ ﻋﻦ
(ﺪاﺣﻤ رواه)ﻪﻣﻨ ﱃ ﺗﻌﺎﱃ ﷲ ى ﺑﺮ و ﱃ ﺗﻌﺎﱃ ﷲ ﻣﻦ ي
"Dari ibnu umar dari Nabi SAW, bahwa beliau bersabda barang siapa
menimbun bahan pangan selama 40 malam, maka ia telah
mengacuhkan Allah ta'ala dan Allah benar-benar tidak
mengacuhkannya". (HR. AHMAD)
2. Hadis kedua diriwayatkan oleh Muslim isinya bersifat pernyataan
tegas, menimbun makanan itu suatu tindakan yang salah.
ﻃﻰء ﻣﺎ ﻓﻬﻮ ﻛﺘﻴﺮ ا ﻣﻦ وﺳﻠﻢ ﻋﻠﻴﻪ ﷲ ﺻﲆ ﷲ رﺳﻮل ل ﻗﺎ ل ﻗﺎ ﻣﻌﻤﺮ ان
"Sesungguhnya Ma'mar berkata telah bersabda Rasulullah saw :
barangsiapa yang menimbun sesuatu berarti telah melakukan tindakan
salah"(HR. MUSLIM).
3. Hadis ketiga, diriwayatkan oleh ibn Majah dan al-Darimi isinya
bersifat hukuman bagi penimbun berupa kutukan.
ﻣﺮزوق اﻟﺠﺎﻧﺐ وﺳﻠﻢ ﻋﻠﻴﻪ ﷲ ﺻﲆ ﷲ رﺳﻮل ﻗﺎل ﻗﺎل اﻟﺨﻄﺎب ﺑﻦ ا ﻋﻤﺮ اﺑﻦ ن
ﻣﻠﻌﻮن واﻟﻤﺤﺘﻚ
"Dari ibnu umar al khatib berkata telah bersabda Rasulullah saw :
orang yang telah mendistribusikan akan mendapatkan rizki
(keuntungan) dan penimbun mendapatkan laknat (kerugian) ". (HR. Ibnu
Majah dan Al-Darimi).
DALAM DUNIA BISNIS RASULULLAH SAW BERSABDA TENTANG
LARANGAN MENIMBUN HARTA DAGANGAN DENGAN
MERUMUSKAN KODE ETIK DAN HUKUM DAGANG YANG ADIL
DAN HUMANIS
2. 1. Penjelasan langkah A: tema pada hadis adalah dari kata penambahan (al-ihtikar), penyebutan
kata kunci yaitu" ﺣﺘﮕﺮ ا " (penimbunan) disebutkan dua kali.
2. Penjelasan langkah B: hafis 1 dan 2 diriwayatkan oleh beberapa rawi melalui jalur Imam Muslim
dan Abu Daud dan sanadnya sahih. Hadis 3 diriwayatkan oleh ibn majah dan al-darimi dengan
kualitas sanad hasan. Ketiga hadis tidak ada kontradiksi bahkan saling menguatkan.
3. Penjelasan langkah C: hadis tersebut ditemukan asbab al-wurud, bahwa di zaman Nabi SAW,
ada dua sahabat yang saling tuding melakukan penimbunan (ikhtikar). Sehingga terjadi
perdebatan antara mereka berdua.
4. Penjelasan langkah D: analis linguistik terdapat pada kalimat "setiap yang diperlukan
kepentingan umum dan menahannya". Kalimat 'am tanpa ada kepastian subjek (lk/Pr) beragama
Islam atau tidak. Kata kedua ﻃﻌﺎم (makanan) adalah kata mutlak tanpa dijelaskan secara spesifik
gandum, minyak, atau besar kecil jumlahnya, mengindikasikan secara jelas dilakukan selama 40
malam.
5. jelasan langkah E: ada beberapa konsep ekonomi yang dapat ditangkap antara lain tentang
distribusi, pasar, supply and demand, stabilitas ekonomi dan sebagainya.
Penjelasan langkah hadis tematik
Continue
3. 6. Penjelasan langkah F: variabel terlihat dari hadis 1
berupa kata kunci ﻃﻌﺎم indikatornya 40 hari, hadis 1:
perbuatan ikhtikar merupakan perbuatan yg salah,
hadis 2: orang yang melancarkan distribusi dagangan
diberi rezeki sedangkan penimbun adalah terkutuk
(hadis 3).
7. Penjelasan langkah G: persoalan pokok dari hadis
tersebut adalah isu ekonomi khususnya penimbun
makanan, untuk memecahkan suatu konsep tidak
hanya padaku bidang ekonomi namun pada sosial,
hukum dan sebagainya.
8. Penjelasan langkah H: pelacakan ayat-ayat yang
terkait dengan perdagangan itu sarah ataupun ghairu
sarih yang membicarakan tentang prinsip ekonomi,
etika moral dan aspek teologi antara lain: QS.
Albaqarah :188, QS Al-Maidah :88, QS Al-Hasyr : 7,QS
Al-Taubah :35.
9. Penjelasan langkah I : pemaknaan konstektual
10 penjelasan langkah J: Bisa ditarik kesimpulan
relevan, bahwa tindakan ekonomi didasarkan atas
kepentingan sektoral-ekhlusif (individu maupun
kelompok tertentu).