Potensiometri digunakan untuk menganalisis kadar besi dalam garam tunjung. Besi diukur dengan titrasi redoks menggunakan larutan K2Cr2O7 sebagai titran, yang menghasilkan kurva grafik potensial versus volume titran yang menunjukkan titik ekuivalen tajam. Volume titik ekuivalen digunakan untuk menghitung kadar besi.
3. Potensiometri adalah cabang ilmu kimia yang
mempelajari pengukuran perubahan potensial
dari elektroda untuk mengetahui konsentrasi
dari suatu larutan.
4. ELEMEN YANG DIGUNAKAN
• Elekroda acuan
• Elektroda indikator
• Jembatan garam
• Larutan yang dianalisis
5. Elektroda Pembanding (acuan)
Di dalam beberapa penggunaan analisis
elektrokimia, diperlukan suatu elektrode dengan
harga potensial setengah sel yang diketahui,
konstan, dan sama sekali tidak peka terhadap
komposisi larutan yang sedang diselidiki. Suatu
elektrode yang memenuhi persyaratan diatas
disebut elektrode pembanding (refference
electrode ).
6. Elektroda Indikator
• Elektroda logam
1. Elektroda jenis pertama
2. Elektroda jenis kedua
3. Elektroda jenis ketiga
• Elektroda inert
• Elektroda membran
1. Elektroda kaca
7. Elektroda jenis pertama
Pada elektroda ini, ion analit
berpartisipasi langsung dengan logamnya
dalam suatu reaksi paruh yang dapat balik.
Beberapa logam seperti Ag, Hg, Cu dan
Pb dapat bertindak sebagai elektroda
indikator
8. Elektroda jenis kedua
Ion-ion dalam larutan tidak bertukar
elektron dengan elektroda logam secara
langsung, melainkan mengatur konsentrasi ion
logam yang bertukar elektron dengan
permukaan logam.
Elektroda ini bekerja sebagai elektroda
referensi tetapi memberikan respon ketika
suatu elektroda indikator berubah nilai ax-nya
(misalnya KCl jenuh berarti x=Cl).
9. Elektroda jenis ketiga
Elektroda jenis ini dipergunakan sebagai
elektroda indikator dalam titrasi-titrasi EDTA
potensiometrik dari 29 ion logam.
Elektrodanya sendiri berupa suatu tetesan
atau genangan kecil raksa dalam suatu cangkir
pada bagian ujung tabung dengan suatu kawat ke
sirkuit luar.
10. Elektroda inert
Elektroda inert merupakan elektroda yang tidak
masuk ke dalam reaksi. Salah satu contohnya adalah
platina.
Elektroda ini bekerja baik sebagai elektroda
indikator untuk pasangan redoks seperti
Fe3+ + e ↔ F2+
Fungsi logam Pt adalah untuk membangkitkan
kecenderungan sistem tersebut dalam mengambil atau
melepaskan elektron, sedangkan logam itu tidak ikut
secara nyata dalam reaksi redoks.
11. Elektroda membran
Pada elektroda membran, tidak ada elektron
yang diberikan oleh atau kepada membran tersebut.
Sebagai gantinya, suatu membran membiarkan ion-
ion jenis tertentu menembusnya, namun melarang
ion-ion lain sehingga elektroda ini sering disebut
sebagai elektroda ion selektif (ISE).
Setiap ISE terdiri dari elektroda referensi yang
dicelupkan dalam larutan referensi yang terdapat
materi tidak reaktif seperti kaca atau plastik.
12. Elektroda kaca
Elektroda kaca atau elektroda gelas
adalah sensor potensiometrik yang terbuat
dari selaput kaca dengan komposisi tertentu.
Gelas/kaca ini bertindak sebagai suatu
tempat pertukaran kation.
13. Potensiometri langsung
Teknik ini hanya memerlukan pengukuran
potensial sebuah indikator elektron ketika dicelupkan
dalam larutan yang mengandung konsentrasi yang tidak
diketahui & diketahui dari sebuah analit.
Elektroda indikator selalu dianggap sebagai katoda
dan elektroda referensi sebagai anoda.
Untuk pengukuran potensiometri langsung,
potensial sel dapat diekspresikan sebagai perkembangan
potensial oleh elektroda indikator, elektroda referensi,
dan potensial jungsi.
14. Titrasi potensiometri
Pada metoda ini dilakukan proses titrasi terhadap
larutan asam oleh larutan bersifat basa atau sebaliknya.
Bermacam reaksi titrasi dapat diikuti dengan
pengukuran potensiometri.
Reaksinya harus meliputi penambahan atau
pengurangan beberapa ion yang sesuai dengan jenis
elektrodenya.
Potensial diukur setelah penambahan sejumlah kecil
volume titran secara kontinu dengan perangkat automatik.
Presisi dapat dipertinggi dengan el konsentrasi.
16. Dasar
Potensiometri adalah metode analisis kimia
untuk menentukan potensial listrik dengan
menggunakan elektroda, dan alat yang digunakan
dalam potensiometri adalah potensiometer. Besi
dalam garam tunjung (FeSO₄. 7H₂O) sebagai titrat
dapat dianalisa dengan cara titrasi menggunakan
K₂Cr₂O₇ 0,1 N sebagai penitar dan reaksi yang terjadi
pada penetapan ini adalah reaksi redoks dengan
mentode titrasi redoks
18. CARA KERJA
• Penyiapan Sampel
1. Ditimbang 0,2 gram FeSO₄. 7H₂O
2. Dilarutkan dengan sedikit aquadest di dalam gelas kimia,
3. Ditambahkan Aquadest sampai volume mencapai 100 mL
4. Ditambahkan 10 mL H₂SO₄
• Titrasi Sampel
1. Dititar menggunakan K₂Cr₂O₇ 0,1 N sambal diaduk dengan
stirrer dengan penambahan setiap 1 mL sebanyak 4 kali.
Dilakukan pembacaan potensial sel.
2. Setelah penambahan 4 kali 1 mL, pembacaan potesial
dilakukan setelah penambahan K₂Cr₂O₇ setiap 0,5 mL hingga
TE
3. Setelah penambahan 0,5 mL, pembacaan potensial dilakukan
setelah penambahan K₂Cr₂O₇ 0,1 N setiap 1 mL 2-3 kali.
21. PERHITUNGAN
• Identifikasi Larutan K₂Cr₂O₇
• Mr = 294 g/mol
• Bst = 49 g/mol
N K₂Cr₂O₇ =
mg sampel
Bst x V K₂Cr₂O₇ x 𝑓𝑝
%Fe =
V TE x N K₂Cr₂O₇ x Bst Fe
mg FeSO₄. 7H₂O
x 100%
22. PEMBAHASAN
Potensiometri merupakan metode analisis kimia
berdasarkan hubungn antara potensial elektroda relative dengan
konsentrasi larutan dalam suatu sel kimia. Metode ini berguna
untuk menentukan titik setara duatu titrasi secara instrumental
sebagai pengganti indicator visual.
Potensial dalam titrasi potensiometri dapat diukur
setelah penambahan sejumlah kecil volume titran secara
berturut-turut. Dalam suatu titrasi potensiometri titik akhir
didapatkan dengan menentukan volume yang menyebabkan
perubahan cukup besar dalam potensial apabila titran
ditambahkan
Setiap titrasi dapat dilakukan secara potensiometri
dengan bantuan elektroda indicator dan elekroda pembanding
yang sesuai. Dngan itu kurva titrasi grafik potensial terhadap
volume penitaran yang ditambahkan mempunyai kenaikan yang
tajam sekitar titik kesetaraan dari grafik. Volume pada titik
ekuivalen ditentukan dengan menurunkan garis vertical dan
puncak dengan sumbu volume. Penambahan H2SO4 berfungsi
untuk mencegah hidrolisis dari FeSO₄. 7H₂O menjadi Fe(OH)₃.
Merupakan titrasi redoks dimana titrasi berlangsung
antara suatu oksidator pada buret sebagai penitar K₂Cr₂O₇
0,1 N dan reduktor pada gelas kimia yaitu garam tunjung
atau pada reaksi oksidasi reduksi akan terjadi aliran
electron dari suatu reduksi larutan oksidator.