Dokumen tersebut membahas tentang elektrogravimetri, yaitu metode penentuan kadar suatu unsur logam melalui proses elektrolisis dan penimbangan berat endapan pada katoda. Metode ini melibatkan pengendapan selektif ion logam dari larutan elektrolitnya melalui aplikasi arus listrik pada sel elektrolisis. Kadar unsur logam kemudian dihitung berdasarkan perbandingan berat endapan terhadap berat awal sampel.
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran
siswa dapat :
3.1 Menerapkan analisis
elektrogravimetri
3.2 Mengevaluasi data hasil analisis
elektrogravimetri
3. Sel elektrolisis terdiri atas zat yang
dapat mengalami ionisasi (larutan
atau lelehan), elektrode, dan sumber
listrik .
4. Sel elektrolisis, yaitu sel yang
mengubah energi listrik
menjadi energi kimia. Arus listrik
digunakan untuk melangsungkan
reaksi redoks tak spontan
5. Elektrolisis Dengan Larutan
Elektrolit
Larutan elektrolit diperoleh dengan
cara melarutkan padatan elektrolit di
dalam air. Zat yang dapat mengalami
reaksi redoks bukan hanya kation dan
anionnya, tetapi juga pelarutnya
(H2O). dengan demikian, terjadi
kompetisi antara ion-ion dan molekul
H2O
9. Elektrogravimetri adalah salah satu
metoda penentuan kadar ion atau unsur
yang dasar perhitungan kadarnya
adalah hasil penimbangan berat zat
yang "mengendap" pada salah satu
elektroda (katoda).
10. Pemisahan logam dengan
elektrolisis.
Prinsip utama penentuan kadar unsur /
logam secara elektrogravimetri adalah “
pengendapan “ salah satu ion dari
campuran beberapa ion secara
elektrolisis.
12. Jika larutan campuran ion di elektrolisis
dengan kuat arus konstan maka pada
katoda akan terjadi reaksi reduksi mula
– mula terhadap ion positif dengan
potensial elektroda yang paling besar
dan kemudian disusul dengan reaksi
reduksi terhadap ion positif dengan
potensial elektroda yang lebih kecil dan
seterusnya.
15. Elektroda yang digunakan pada
elektrogravimetri pada umumnya
dibuat dari logam Pt meskipun ada
juga yang dibuat dari Ag, Ni, atau Cu
16. Katoda terutama adalah tempat
terjadinya “ endapan ” logam yang
ditentukan kadar atau jumlahnya
harus benar benar bebas lemak, dan
diketahui beratnya dengan teliti
sebelum elektrolisis dilaksanakan
18. Pengerjaan tersebut adalah :
1. Untuk menghilangkan lemak dari
katoda, katoda ini dipijarkan sampai
pijar beberapa lama. Lemak akan
terbakar
19. 2. Kemudian , setelah didinginkan,
katoda ini direndam dalam larutan HNO3
encer
( maksimum 1 : 1 ) selama beberapa
waktu untuk membersihkan katoda
dari logam logam lain yang
tertempelkan pada analisis
sebelumnya
22. Menghentikan elektrolisis :
1.Angkat elektroda ( katoda ) dari
larutan elektrolisisnya tanpa mematikan
arus listrik pada elektroda
tersebut,semprot dengan air elektroda
(katoda) ini sampai merata dan
bersih,kemudian semprot/basahi sampai
merata dengan aseton murni,matikan
arus listrik pada elektroda.
23. 2. Keringkan pada suhu 105 - 110°C
selama 3-4 menit dalam oven.Dinginkan
di udara terbuka ,timbang.Lakukan
pemanasan dan penimbangan ini
sampai didapat berat yang konstan.
25. Latihan soal
1).1,0000 gram sampel yang mengandung
tembaga dilarutkan hingga 50 ml . Di ukur 5 ml
lalu dielektrolisis pada kondisi yang cocok, sampai
seluruh Cu terendapkan.. Jika berat Cu didapat
0,0500 g.
a.Tuliskan fungsi pereaksi yang digunakan !
b.Tuliskan reaksi yang terjadi pada katoda dan
anoda!
c.Tentukan kadar Cu dalam sampel!
26. Latihan soal
2).Pada penentuan kadar tembaga secara
elektrogravimetri :
a. Mengapa larutannya tidak boleh mengandung
ion nitrit ?
b. Bagaimana cara menghilangkan ion nitrit
tersebut ?
c. Apa akibatnya bila elektrolisis dilakukan dengan
arus terlalu tinggi?
d. Bila ion Cu2+ telah terelektrolisis sempurna,
bagaimana cara menghentikan proses elektrolisis?