Hirology

1. PENGEMBANG SRI JAWA TENGAH
TEJO SULARTO SH, ST DAN Ir. RIWAYANTO BASUKI

2. MEMAHAMI PERMASALAHAN
BUDIDAYA PADI
AIR
TANAH
TANAMAN
PERILAKU
BUDIDAYA
Masalah

3. AIR
Air dibiarkan dan disengaja
menggenangi tanah
Air merendam tanaman
Air digunakan secara boros
Air tidak terikat dan tidak tersimpan
di tanah
Air cepat hilang dan membuang
pupuk dan nutrisi tanaman
PADI BUKAN TANAMAN AIR
TETAPI BUTUH AIR
MEMAHAMI MASALAH
PENYEBAB DAN DAMPAK
TANI KONVENSIONAL

4. TANAH
Keras, padat dan lengket
Rusak dan sakit
Tidak subur dan tidak gembur
Kurang atau tidak mengandung
bahan organik dan jasad renik
Boros pupuk urea/TSP
Diracun dan tidak diberi makan
TANAH KITA SAKIT

5. MEMAHAMI MASALAH
PENYEBAB DAN DAMPAK
TANI KONVENSIONAL
TANAMAN
Akar beruas-ruas dan berwarna coklat kehitaman
Anakan sedikit
Daun memerah
Malai pendek dan banyak bulir hampa
Banyak tunas yang tidak produktif
Ditanam cukup dalam
Tanaman sakit karena proses pemindahan dari persemaian
PADI BUKAN TANAMAN AIR TETAPI BUTUH AIR

7. Boros air Muda digenang
Tua juga digenang
Masih bayi digenang

8. Kerugian Adanya Genangan
Air
chyromidae
PASIF
hama
O2
MUSUH
ALAMI
BAHAN
ORGANIK
MICRO
ORGANISME
plankton
(  )
Kondisi
digenang
75% AKAR
DIE BREAK
PERTUMBUHAN
TUNAS
TIDAK OPTIMAL
(  ) (  )
(  )

9. Potongan Melintang Akar Padi
KONDISI TIDAK TERGENANG KONDISI TERGENANG

11. organik padat dibuang Tanya, kenapa ?

12. PERILAKU PEMBERANTASAN
RACUN
HAMA
....!!!!
!
DAMPAKNYA
pencemaran
lingkungan
terbunuhnya
jasad non
sasaran
berkurangnya
keragaman
unsur hayati
Hama menjadi kebal
peledakan
hama
gangguan
kesehatan
manusia
Terjadi hama sekunder

13. PENGELOLAAN AGRO-EKOSISTEM
BAHAN
ORGANIK
MICRO
ORGANISME
plankton
chyromidae
MUSUH
ALAMI
- serangga
-cacing
Serangga/hama
Pengurai

14. 1. Suatu Inovasi dalam
budidaya padi yang telah
dikembangkan di
Madagaskar oleh seorang
Pastur Fr.Henri Laulanie,SJ,
sejak tahun 1983-84
2. Budidaya Padi Intensif
dengan memperhatikan
Managemen Perakaran yang
berbasis pada Pengelolaan
Air, Tanah dan Tanaman.

15. Hemat
Air
Biaya
Ramah
Lingkungan
Potensi Lokal
Tanpa Kimia
Sintetis
Produktivitas
Bermutu Tinggi Menguntungkan

16. - Pengolahan, sampai kedalaman lapisan
olah (20-30 Cm)
- Memberbaiki struktur dan tekstur tanah
dengan Kompos.
- Dibuat parit di sekeliling dan tengah
petakan.
- Media, campuran Tanah dan kompos (1:1)
- Umur semai 7-10 hari
- Kebutuhan perhektar 6-7 kg benih
- Dilakukan uji benih bernas.
- Tunggal
- Dangkal, akar horizontal ( Huruf L)
- Jarak Tanam Lebar (27-30-35-40 Cm)
1. Pengelolaan Tanah Sehat
3. Tanam
2. Semai
PRINSIP DASAR SRI

17. 2. Persemaian
- Media, campuran Tanah dan kompos (1:1)
- Kebutuhan benih perhektar 6-7 kg
3. Tanam
Semai
Jarak Tanam Lebar
Mata Air
Air Mata
Tunggal dan Dangkal
30x30 Cm, 40x40 Cm
Akar Horizontal (Huruf L)
Umur 7-10 hari
SELEKSI BENIH BERNAS
Benih yang tenggelam
Untuk disemai
Larutan Air Garam
Telur Mentah
Benih Padi

18. 5. Hasil Panen SRI
Cuba 12 t/ha
Tasikmalaya-Jabar 12 t/ha
Sri Langka 13 t/ha
4. Pemeliharaan
Editor : Sutarmin (08122343258)
Penyiangan 4 kali
Garut-Jabar 17,5 t/ha Sukabumi-Jabar 11,6 t/ha
Tidak Digenang
Yunnan-China 18 t/ha
Pengendalian OPT dengan
PHT
Padi bukan Tanaman
Air

20. 1. Berpotensial mengembangkan anakan
sesuai daya dukung media yang ada
(tanah).
2. Dapat diakses kepada petani kecil
untuk Meningkatkan kesehatan
makanan mereka, sedangkan untuk
petani besar adalah peluang
agrobisnis
3. Ekonomis, Menguntungkan dan
Ramah lingkungan. 6. Masih dalam pengembangan
untuk inovasi petani dan
evaluasi riset
5. Belumlah selesai – maka itu
Adalah premature untuk
membuat suatu evaluasi
atau pertimbangan akhir
4. Dapat berperan untuk suatu
pertanian modern, sebab
pertanian yang modern
didasarkan pada
Ilmu Pengetahuan Biologi
8. Bukanlah suatu spekulasi
– bukan juga ‘kebijaksanaan
– tetapi suatu fakta
7. Lebih mempertanyakan
dibandingkan kita
menjawab – apakah
berperan untuk
paradigma baru?