SlideShare a Scribd company logo
1 of 57
Disampaikan pada :
Pelatihan Emergency Nursing – Intermediate Level
Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Batam
HIMPUNAN PERAWAT GAWAT DARURAT DAN BENCANA
INDONESIA
Circulation Problem & Management
• Tujuan :
Mengenal permasalahan dan
mengembalikan fungsi sirkulasi darah
• Diagnosis :
Gangguan sirkulasi yang mengancam jiwa
bila terjadi henti jantung & shock
Diagnosis henti jantung ditegakkan dengan
tidak adanya denyut nadi karotis 5-10 detik
SYOK
(SHOCK)
Adalah keadaan dimana tidak cukup
(inadequate) aliran darah (O2) ke
jaringan untuk memenuhi kebutuhan
jaringan.
KEDARURATANPADASYOK
●Syok keadaan darurat yang
disebabkan oleh kegagalan perfusi
jaringan kegagalan metabolisme sel
●Keadaan berat kerusakan sel yg tak
dapat dipulihkan (Irreversible)
●Syok keadaan darurat yang
disebabkan oleh kegagalan perfusi
jaringan kegagalan metabolisme sel
●Keadaan berat kerusakan sel yg tak
dapat dipulihkan (Irreversible)
Deskripsi Syok
• Suplai aliran darah ke jaringan inadekuat
• Kebutuhan nutrient dan oksigen tidak
terpenuhi
• hasil metabolisme (‘toxic metabolites’)
tidak dapat dikeluarkan
• Syok terjadi apabila respon fisiologis
tubuh utk meningkatkan perfusi organ tdk
adekuat utk memenuhi kebutuhan jaringan
• Suplai aliran darah ke jaringan inadekuat
• Kebutuhan nutrient dan oksigen tidak
terpenuhi
• hasil metabolisme (‘toxic metabolites’)
tidak dapat dikeluarkan
• Syok terjadi apabila respon fisiologis
tubuh utk meningkatkan perfusi organ tdk
adekuat utk memenuhi kebutuhan jaringan
Fase-fase syok
(1) Fase Kompensasi
takikardia, gaduh gelisah, kulit pucat dan dingin dengan capillary
refilling melambat, fungsi organ tubuh masih bisa dipertahankan.
(2) Dekompensasi
takikardia yang bertambah, tekanan darah mulai menurun, perfusi
perifer memburuk (kulit dingin dan pucat, capillary refilling bertambah
lama), oliguria, dan asidosis (laju napas bertambah cepat dan dalam)
dengan depresi susunan saraf pusat (penurunan kesadaran). Mulai gagal
mempertahankan curah jantung shg perfusi O2 ke sel menurun.
(3) Irreversible (pre-terminal)
tekanan darah tidak teratur, nadi tidak teraba, penurunan kesadaran
semakin mendalam (separo koma), anuria dan tanda-tanda kegagalan
system organ lain. Terjadi kegagalan mekanisme kompensasi shg
terjadi kerusakan sel.
(1) Fase Kompensasi
takikardia, gaduh gelisah, kulit pucat dan dingin dengan capillary
refilling melambat, fungsi organ tubuh masih bisa dipertahankan.
(2) Dekompensasi
takikardia yang bertambah, tekanan darah mulai menurun, perfusi
perifer memburuk (kulit dingin dan pucat, capillary refilling bertambah
lama), oliguria, dan asidosis (laju napas bertambah cepat dan dalam)
dengan depresi susunan saraf pusat (penurunan kesadaran). Mulai gagal
mempertahankan curah jantung shg perfusi O2 ke sel menurun.
(3) Irreversible (pre-terminal)
tekanan darah tidak teratur, nadi tidak teraba, penurunan kesadaran
semakin mendalam (separo koma), anuria dan tanda-tanda kegagalan
system organ lain. Terjadi kegagalan mekanisme kompensasi shg
terjadi kerusakan sel.
PATOFISIOLOG
I
FASE AWAL (Kompensasi Pemeliharaan Curah Jantung)
Release katekolamin  irama jantung naik (HR
), Kontraktilitas naik
Stimulasi simpatis  Resistensi Vaskular
Sistemik naik (SVR ), tekanan arteri naik
(arterial pressure )
Venokonstriksi  preload naik
FASE AWAL (Kompensasi Pemeliharaan Curah Jantung)
Release katekolamin  irama jantung naik (HR
), Kontraktilitas naik
Stimulasi simpatis  Resistensi Vaskular
Sistemik naik (SVR ), tekanan arteri naik
(arterial pressure )
Venokonstriksi  preload naik
KRITERIA
DIAGNOSIS
• Hipotensi & Takikardi
• Hipoperfusi perifer
• vasokonstriksi perifer
• Penurunan kesadaran
• Oliguri & anuri
• Metabolik asidosis
• Hipotensi & Takikardi
• Hipoperfusi perifer
• vasokonstriksi perifer
• Penurunan kesadaran
• Oliguri & anuri
• Metabolik asidosis
Pembagian syok
1. Syok Hipovolemia
Plasma ke luar tubuh (perdarahan, GE, renal (DM, DI), kulit
(luka bakar, keringat >>)
2. Syok normovolemik
Kardiogenik Infark jantung, payah jantung
Obstruksi aliran darah emboli paru, tension
pneumothorak, tamponade jantung
Neurogenik trauma/nyeri hebat, obat-obatan dan
hipotensi ortostatik
Syok septik
Syok anafilaktik
1.Sistem kardiovaskuler
Hipotensi, Sistolik < 90 mmHg atau turun 30 mmHg
dr semula
Takikardia, Nadi > 100 x.mnt, lemah atau tak teraba
Penurunan aliran darah koroner dan perifer
2. Sistem pernafasan
Hiperventilasi akibat hipoksia jaringan
Penurunan venus return
3. Sistem persarafan
Edema serebri Peningkatan TIK dan penurunan
kesadaran
1.Sistem kardiovaskuler
Hipotensi, Sistolik < 90 mmHg atau turun 30 mmHg
dr semula
Takikardia, Nadi > 100 x.mnt, lemah atau tak teraba
Penurunan aliran darah koroner dan perifer
2. Sistem pernafasan
Hiperventilasi akibat hipoksia jaringan
Penurunan venus return
3. Sistem persarafan
Edema serebri Peningkatan TIK dan penurunan
kesadaran
Gejala
4. Sistem perkemihan
Oliguria (diuresis < 30 mL/jam) dan dpt
menjadi anuri
Uremia akibat payah ginjal akut
5. Perubahan biokimiawi
Asisdosis metabolik
Hiponatremia dan hiperkalemia
Hiperglikemia
4. Sistem perkemihan
Oliguria (diuresis < 30 mL/jam) dan dpt
menjadi anuri
Uremia akibat payah ginjal akut
5. Perubahan biokimiawi
Asisdosis metabolik
Hiponatremia dan hiperkalemia
Hiperglikemia
•Hipovolemik
•Kardiogenik
•Septik
•Anafilaktik
Jenis Syok
Syok Hipovolemik
Penyebab:
• Muntah, diare yang sering (frekuen)
• Dehidrasi karena berbagai sebab
• Luka bakar grade II – III yang luas
• Trauma dengan perdarahan
• Perdarahan masif karena penyebab lain
SYOK HIPOVOLEMIK
1. DEHIDRASI
2. PERDARAHAN
Perdarahan / kehilangan darah yang cukup banyak
sering terjadi bila ada luka terbuka (perdarahan
yang tampak dari luar maupun perdarahan dalam).
Perdarahan akan menyebabkan syok hipovolemik,
ditandai dengan (lihat klasifikasi tanda tanda syok
hipovolemik)
- Denyut nadi cepat
- Daerah akral dingin
- Frekuensi nafas bertambah
- Pucat
- Lemah bahkan mungkin kesadaran menurun
PERDARAHAN
FUNGSI DARAH (SIRKULASI)
• Membawa oksigen keseluruh sel
tubuh
• Membawa makanan (nutrient) ke
seluruh tubuh
• Membawa hormon2 (spt insulin dll)
• Mengandung sel penghancur bakteri
dan sel yang mempertahankan
kekebalan tubuh (immunitas)
PROBLEM YG DIAKIBATKAN
PERDARAHAN
• Kehilangan volume yang banyak dalam
waktu singkat dapat menyebabkan
ancaman kematian
• Kehilangan volume yang banyak akan
menyebabkan gangguan transport O2
dan gangguan factor pembekuan
• Kehilangan volume yang banyak dalam
waktu singkat dapat menyebabkan
ancaman kematian
• Kehilangan volume yang banyak akan
menyebabkan gangguan transport O2
dan gangguan factor pembekuan
PERDARAHAN ARTERI
• Memancar, berdenyut, merah segar
karena mengandung O2
• Kehilangan cepat
• Karena memancar dengan tekanan
menghalangi pembekuan
PERDARAHAN VENA
• Mengalir, warna merah tua, karena
mengandung O2 sedikit
• Vena dalam yang berdiameter besar,
perdarahan seperti berasal dari arteri,
tetapi kehilangan darah lebih lambat,
karena dinding tipis maka cepat
kolaps
PERDARAHAN KAPILER
• Merembes, warna merah sedikit
lebih tua dari darah arteri
• Mengalir lambat akan terjadi
pembekuan 6-8 menit
Klasifikasi syok
Klasifikasi syok Penemuan klinis Pengelolaan
Klas I : kehilangan
volume darah <15%
Klas II : kehilangan
volume darah 15-30%
Hanya takikardia
minimal (<100x/menit)
Takikardia (100-120x/mt)
Takipneu (20-30x/mt)
Penurunan tekanan nadi
Penurunan produksi urine
(20-30cc/jam)
Tidak perlu penggantian
volume
Penggantian volume
dengan cairan kristaloid
(3x kehilangan)
Klas III : kehilangan
volume darah 30-40%
Takikardia (>120x/mt)
Takipneu (30-40x/mt)
bingung, penurunan produksi
urine (5-15cc/jam)
Penggantian volume
dengan cairan kristaloid
dan darah
Klas IV : kehilangan
volume darah > 40%
Takikardia (>140x/mt)
Takipneu (>35x/mt), pucat
dingin, perubahan mental
bingung & lemah,
bila kehilangan volume >50%,
pasien tidak sadar, tekanan
sistolik = diastolik, produksi
urine minimal atau tidak keluar
Syok hipovolemik karena dehidrasi
(muntah, diare)
Klasifikasi Penemuan klinis Pengelolaan
Dehidrasi ringan :
Kehilangan cairan
tubuh sekitar 5%
Selaput lendir kering, nadi
normal atau sedikit
meningkat
Penggantian volume
dengan cairan
kristaloid (NaCl 0,9%
atau RL)
Dehidrasi sedang :
Kehilangan cairan
tubuh sekitar 10%
Selaput lendir sangat kering
Status mental tampak lesu.
Nadi cepat.
Tekanan darah mulai
menurun.
Oliguria.
idem
Dehidrasi berat :
Kehilangan cairan
tubuh >15%
Selaput lendir pecah-pecah.
Pasien mungkin tidak sadar.
Tekanan darah turun.
Anuria.
idem
STADIUM
PLASMA
HILANG
GEJALA
1. Presyok
(Compensated)
10-15%
750 mL
Pusing, takikardia ringan, sistolik 90-100
mmHg
2. Ringan
(Compensated)
20-25%
1000 – 1200 mL
Gelisah, keringat dingin, haus, oliguri,
takikardia > 100x/dtk, sistolik 70-80mmHg
3. Sedang
(Reversible)
30-35%
1500 – 1750 mL
Gelisah, pucat, dingin, oliguri, takikardia > 100
x/mnt, sistolik 70 – 80 mmHg
4. Berat
Irreversible)
35-50%
1750 – 2250 mL
Pucat, sianotik, dingin, takipnea, anuri, kolaps
pembuluh darah, takikardia/tak teraba sistolik
0-40 mmHg
STADIUM
SYOK
Penatalaksanaan
1. Bila ada perdarahan, hentikan perdarahan
2. Letakan penderita pada posisi syok
Kepala setinggi atau > tinggi dari dada
Tubuh horizontal atau dada sedikit lebih rendah
Kedua tungkai lurus, diangkat 20o
3. Perhatikan kedaan umum dan tanda-tanda vital, jaga kepatenan
jalan nafas
4. Berikan cairan
 Plasma (plasmafusin max 20 mL/KgBB, dextran 70 max 15
mL/KgBB
Cairan lain ( RL, NaCl 0,9%)
Pantau suara paru dari ronchi basah halus di basal edema paru
Diuresis, pertahankan pada 30 mL/jam
TINDAKANUMUM PADAGANGGUAN
SIRKULASI KHUSUSNYASYOK
1. Pada pasien syok tinggikan kedua tungkai lebih
tinggi dari jantung.
2. Bila syok karena perdarahan lakukan penghentian
dengan balut tekan
3. Pasang jalur intravena
• Sebaiknya lebih dari satu IV akses
• Tidak memasang IV di daerah ekstremitas yang
mengalami trauma
• Pergunakan cairan kristaloid (awal resusitasi).
KONTROL PERDARAHAN LUAR
• Hentikan sumber dengan penekanan
langsung atau balut tekan
• Tinggikan bagian yang terluka (lebih
tinggi dari letak jantung)
• Bila perlu tekan pembuluh besar yang
menuju ketempat tsb (proksimal dari
lokasi perdarahan).
• Sebaiknya gunakan sarung tangan
PENEKANAN PADA PEMBULUH
BESAR
• Untuk kontrol perdarahan lengan
bawah – tangan, tekan a. brachialis
• Untuk kontrol perdarahan di tungkai
atau kaki, tekan a. femoralis
Klas I Klas II Klas III Klas IV
Kehilangan
dlm %
< 15% 15-30% 30-40% >40%
Kehilangan
dlm cc
< 750 cc 750-1500 cc 1500-2000 cc >2000 cc
Frek.nadi < 100 x/m 100x/m 120 x/m >140 x/m
(tdk teraba)
Sistolik >110 mHg >100 < 90 < 90
Cap refill normal delayed delayed delayed
Frek.nafas 16 x/m 16-20 x/m 21-26 x/m >26 x/m
Kesadaran
(mental
state)
Sadar
(anxious)
Gelisah
(agitated)
Kesadaran
menurun
(confused)
Lemah tdk
bergerak
(lethargic)
SYOK HEMORAGIK/ HYPOVOLEMIK
SYOK HEMORAGIK KARENA
PERDARAHAN
• Perdarahan yg tidak tampak dari luar
tetapi terdapat tanda-tanda syok,
kemungkinan perdarahan dalam
• Perdarahan dalam yg bersifat masif :
– Hemothorax (Perdarahan intra pleura)
– Intra- abdominal bleeding (Perdarahan dalam
rongga abdomen)
– Pelvic hemorrhage (Perdarahan dalam
rongga pelvis)
SHOCK HEMORAGIK/ HIPOVOLEMIK
• Resusitasi cairan mulai dengan
memasang 2 jalur intra vena (IV line) pada
lengan atau vena jugular dengan NaCl
hangat, RL atau koloid
• Pada shock klas III dan IV, setelah
resusitasi cairan juga perlu tranfusi,
penting lakukan cross matched sedia
darah pada saat resusitasi dimulai.
• Bila gol darah tdk sama atau hasil cross
matched tdk sesuai (perlu tersedia donor
gol O dan rhesus negatif untuk tranfusi, yg
diberikan PRC)
PEMASANGAN AKSES INTRA VENA
Alat:
• Jarum infus (I.V catheter)
• Jalur infus/slang infus
• Cairan infus (kristaloid)
• Cairan antiseptik
• Kassa
• Plester
• Sarung tangan (sebaiknya
digunakan)
PEMILIHAN AKSES INTRA VENA
• Pilihan vena untuk akses i.v. :
• v. antekubital
• v. jugularis externa
• v. Femoralis
• Untuk anak dan bayi dapat digunakan
akses melalui tulang (intra osseus)
• Pilihan terakhir  - rapid venous cut
– down pada v. saphenous
Akses Vaskuler
1. Vena perifer
2. Vena sentral :
a. Vena Jugularis
b. Vena Femoralis
c. Vena Subklavia
9/24/2023 34
A B C
PEMILIHAN AKSES
INTRA VENA
CARA MELAKUKAN
PEMASANGAN
AKSES INTRAVENA
CARA PEMASANGAN AKSES I.V
1. Pilih vena-vena besar bila vena perifer
kolaps, sering dipilih daerah lengan atas
(antekubiti)
2. Bersihkan daerah pemasangan dengan
cairan antiseptik
3. Isi jalur infus (slang infus) dengan cairan
kristaloid (hindari gelembung udara)
4. Buat bendungan vena, masukkan jarum
intravena, bila sudah tampak adanya
aliran darah, hubungkan slang dan
alirkan cairan infus.
Bila vena ekstremitas kolaps pilih vena besar
lain vena jugular, vena femoral. Penggunaan
akses vena sentral, memerlukan
keterampilan khusus.
EVALUASI SAAT RESUSITASI CAIRAN
• Tidak sadar → kehilangan darah lebih
dari 50% volume darah
• Warna kulit pucat → kehilangan
sekitar 30%
• Hypovolemia biasanya berhubungan
dengan tachycardia, hipotensi sering
terlambat untuk mendeteksi syok.
PRINSIP PENANGANAN
• Identifikasi sumber kehilangan cairan
• Resusitasi cairan agresif (tekanan
darah sistolik > 100mmHg)
• Mulai resusitasi dengan cairan
kristaloid (Na Cl, Ringer laktat)
• Lakukan transfusi pd syok klas III
dan IV (pd kasus dg perdarahan)
Pemberian Cairan
• 2 saluran infus dengan jarum
besar
• 2000 ml, larutan ringer laktat
hangat
• Ambil contoh darah
• Pada anak-anak 20 ml/kg BB
Penderita Hemodinamik Normal
Menunjukan Perfusi Jaringan Yang Baik
A. Respon cepat
B. Respon sementara
C. Respons minimal atau tanpa respon
Tranfusi darah.
Evaluasi resusitasi cairan dan perfusi organ
1. Kembalinya tekanan darah, denyut nadi,
tekanan nadi
2. Perbaikan kesadaran dan kulit
3. Yang paling baik hasil urine ( 30-50 cc / jam)
“Terapi yang diberikan didasarkan
pada respons terhadap resusitasi
cairan dan usaha hemostasis”
RESPON TERHADAP PEMBERIAN
CAIRAN AWAL
Respon Cepat Respon Sementara Tanpa Respon
Tanda vital Kembali ke normal
 Perbaikan
sementara
 Tensi dan nadi
kembali turun
Tetap abnormal
Dugaan kehilangan darah Minimal (10% - 20%)
Sedang, masih ada
(20% - 40%)
Berat (>40%)
Kebutuhan kristaloid Sedikit Banyak Banyak
Kebutuhan darah Sedikit Sedang, banyak Segera
Persiapan darah
Type specific dan
crossmatch
Type specific Emergensi
Operasi Mungkin Sangat mungkin Hampir pasti
Kehadiran dini ahli bedah Perlu Perlu Perlu
PERKIRAAN KEHILANGAN CAIRAN DAN DARAH
Berdasarkan Presentasi Penderita Semula
KELAS I KELAS II KELAS III KELAS IV
Kehilangan darah (ml) Sampai 750 750 – 1500 1500 – 2000 > 2000
Kehilangan darah (% volume darah) Sampai 15% 15% - 30% 30% - 40% >40%
Denyut nadi <100 >100 >120 >140
Tekanan darah Normal Normal Menurun Menurun
Tekanan nadi Normal atau naik Menurun Menurun Menurun
Frekuensi pernafasan 14 – 20 20 – 30 30 – 40 >35
Produksi urin (ml/jam) >30 20 – 30 5 – 15 Tidak berarti
CNS / status mental Sedikit cerdas
Agak
cerdas
Cemas,
bingung
Bingung, lesu
(lethargic)
Penggantian cairan (hukum 3:1) Kristaloid Kristaloid
Kristaloid
Dan darah
Kristaloid
Dan darah
SYOK NON-HEMORHAGIK
1. SYOK KARDIOGENIK
2. SYOK VASOGENIK
3. SYOK NEUROGENIK
SYOK NONHEMORAGIK
• Gerakan jantung sebagai pemompa darah
terganggu, misalnya
– Tamponade jantung ( rongga
intrapercardium : antara jantung dan
selaput jantung terisi darah/cairan)
– Trauma yg menyebabkan kontusio
jantung
SYOK NONHEMORAGIK
• Jantung tidak terisi karena hambatan
(colaps) pada pembuluh darah balik yg
menuju jantung krn tekanan
intrapleura sangat tinggi (pada kasus
tension penumothorax)
• Neurogenic shock, karena cedera
pada tulang belakang daerah leher/
punggung
SYOK OBSTRUKTIF
SYOK NON HEMORHAGIK
• Kontusio Jantung
• Tamponade Jantung
• Tension Pneumothoraks
DISEBUT JUGA SEBAGAI SYOK
OBSTRUKTIF
SYOK KARDIOGENIK
Terjadi karena kegagalan pompa
jantung (gangguan /gagal miokard
atau katup)
Penyebab utama adalah iskemia/
infark miokard
PENANGANAN SYOK KARDIOGENIK
• Hati-hati pemberian cairan
• Terapi penyebabnya : Infark
miokard (MI), tamponade jantung,
gangguan irama jantung (disritmia)
• Pemberian obat inotropik :
dopamine, dobutamin,
phenylephrine (baca: fenilefrin)
SYOK VASOGENIK
1. SYOK SEPTIK
2. SYOK DISTRIBUTIF
TANDA SYOK VASOGENIK
• Flushing (warna kulit kemerahan)
• Tekanan nadi lebar
• Pada kasus disertai infeksi & sepsis
• Pada kasus reaksi antigen-antibodi
(Syok anafilaktik)
• Pada kasus syok neurogenik
TANDA KLINIS
1. Perifer hangat,
2. Gangguan kesadaran,
3. Penurunan produksi urine (oliguria),
4. Lactic asidosis
PRINSIP PENANGANAN
PENANGANAN AWAL (Initial)
Tujuan :
Optimalisasi perfusi & oksigenasi pada
organ-organ vital
GUNAKAN PEDOMAN
PEMERIKSAAN & PENANGANAN
A-B-C
PENANGANAN SYOK VASOGENIK
Pada kasus Sepsis
• Kristaloid agresif
• Produksi / keluaran urin idealnya
>1cc/kgBB/jam
• Diperlukan pemberian antibiotika
sedini mungkin
• Hilangkan sumber infeksi (Insisi
Drainase abses),atau lakukan
identifikasi sumber infeksi
• Berikan inotropik jika perlu (sesuai
program)
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to CIRCULATION

ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)
ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)
ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)Adam Muhammad
 
Habiburrahman 2208436625 - Shock.pptx
Habiburrahman 2208436625 - Shock.pptxHabiburrahman 2208436625 - Shock.pptx
Habiburrahman 2208436625 - Shock.pptxMaievMaiev
 
Syok Hemoragic 2021.pptx
Syok Hemoragic 2021.pptxSyok Hemoragic 2021.pptx
Syok Hemoragic 2021.pptxssuser4ac9c21
 
Kdpk cairan n elektrolit AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Kdpk cairan n elektrolit AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Kdpk cairan n elektrolit AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Kdpk cairan n elektrolit AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Gangguan keseimbangan cairan & elektrolit
Gangguan keseimbangan cairan & elektrolitGangguan keseimbangan cairan & elektrolit
Gangguan keseimbangan cairan & elektrolitNeli Husniawati
 
Cairan dan elektrolit
Cairan dan elektrolitCairan dan elektrolit
Cairan dan elektrolitryan ryno
 
Syok Hemoragik.pptx
Syok Hemoragik.pptxSyok Hemoragik.pptx
Syok Hemoragik.pptxferdinan_bs
 
SYOK_OBSTETRIK.docx
SYOK_OBSTETRIK.docxSYOK_OBSTETRIK.docx
SYOK_OBSTETRIK.docxipih1
 
cairanelektrolittubuh-150903142727-lva1-app6892.pdf
cairanelektrolittubuh-150903142727-lva1-app6892.pdfcairanelektrolittubuh-150903142727-lva1-app6892.pdf
cairanelektrolittubuh-150903142727-lva1-app6892.pdfMuhammadAndre28
 
236409749 makalah-blok-29-syok-hipovolemik
236409749 makalah-blok-29-syok-hipovolemik236409749 makalah-blok-29-syok-hipovolemik
236409749 makalah-blok-29-syok-hipovolemikSeptian Muna Barakati
 
12 PP Shock Ponek new.ppt
12 PP Shock Ponek new.ppt12 PP Shock Ponek new.ppt
12 PP Shock Ponek new.pptkartika700246
 
Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit_materi bagi mahasiswa keperawatan
Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit_materi bagi mahasiswa keperawatanGangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit_materi bagi mahasiswa keperawatan
Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit_materi bagi mahasiswa keperawatanyohanes meor
 
SIRKULASI.pptx
SIRKULASI.pptxSIRKULASI.pptx
SIRKULASI.pptxASPohan1
 
Konsep Dasar Syok D4 Bidan AJ Ganjil 2023.pdf
Konsep Dasar Syok D4 Bidan AJ Ganjil 2023.pdfKonsep Dasar Syok D4 Bidan AJ Ganjil 2023.pdf
Konsep Dasar Syok D4 Bidan AJ Ganjil 2023.pdfHeniSaintt
 
Modul 9 kgd gangguan keseimbangan cairan sinkronisasi
Modul 9 kgd gangguan keseimbangan cairan sinkronisasiModul 9 kgd gangguan keseimbangan cairan sinkronisasi
Modul 9 kgd gangguan keseimbangan cairan sinkronisasiADRYAN LANGIT
 

Similar to CIRCULATION (20)

ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)
ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)
ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)
 
Habiburrahman 2208436625 - Shock.pptx
Habiburrahman 2208436625 - Shock.pptxHabiburrahman 2208436625 - Shock.pptx
Habiburrahman 2208436625 - Shock.pptx
 
Syok Hemoragic 2021.pptx
Syok Hemoragic 2021.pptxSyok Hemoragic 2021.pptx
Syok Hemoragic 2021.pptx
 
Kdpk cairan n elektrolit
Kdpk cairan n elektrolitKdpk cairan n elektrolit
Kdpk cairan n elektrolit
 
Kdpk cairan n elektrolit AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Kdpk cairan n elektrolit AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Kdpk cairan n elektrolit AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Kdpk cairan n elektrolit AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
 
Gangguan keseimbangan cairan & elektrolit
Gangguan keseimbangan cairan & elektrolitGangguan keseimbangan cairan & elektrolit
Gangguan keseimbangan cairan & elektrolit
 
Cairan dan elektrolit
Cairan dan elektrolitCairan dan elektrolit
Cairan dan elektrolit
 
Syok Hemoragik.pptx
Syok Hemoragik.pptxSyok Hemoragik.pptx
Syok Hemoragik.pptx
 
SYOK_OBSTETRIK.docx
SYOK_OBSTETRIK.docxSYOK_OBSTETRIK.docx
SYOK_OBSTETRIK.docx
 
cairanelektrolittubuh-150903142727-lva1-app6892.pdf
cairanelektrolittubuh-150903142727-lva1-app6892.pdfcairanelektrolittubuh-150903142727-lva1-app6892.pdf
cairanelektrolittubuh-150903142727-lva1-app6892.pdf
 
236409749 makalah-blok-29-syok-hipovolemik
236409749 makalah-blok-29-syok-hipovolemik236409749 makalah-blok-29-syok-hipovolemik
236409749 makalah-blok-29-syok-hipovolemik
 
Referat syok interne
Referat syok interneReferat syok interne
Referat syok interne
 
Penyakit jantung
Penyakit jantungPenyakit jantung
Penyakit jantung
 
Terapi Cairan & Elektrolit
Terapi Cairan & ElektrolitTerapi Cairan & Elektrolit
Terapi Cairan & Elektrolit
 
12 PP Shock Ponek new.ppt
12 PP Shock Ponek new.ppt12 PP Shock Ponek new.ppt
12 PP Shock Ponek new.ppt
 
Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit_materi bagi mahasiswa keperawatan
Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit_materi bagi mahasiswa keperawatanGangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit_materi bagi mahasiswa keperawatan
Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit_materi bagi mahasiswa keperawatan
 
SIRKULASI.pptx
SIRKULASI.pptxSIRKULASI.pptx
SIRKULASI.pptx
 
Konsep Dasar Syok D4 Bidan AJ Ganjil 2023.pdf
Konsep Dasar Syok D4 Bidan AJ Ganjil 2023.pdfKonsep Dasar Syok D4 Bidan AJ Ganjil 2023.pdf
Konsep Dasar Syok D4 Bidan AJ Ganjil 2023.pdf
 
Modul 9 kgd gangguan keseimbangan cairan sinkronisasi
Modul 9 kgd gangguan keseimbangan cairan sinkronisasiModul 9 kgd gangguan keseimbangan cairan sinkronisasi
Modul 9 kgd gangguan keseimbangan cairan sinkronisasi
 
SYOK uss ppt
SYOK uss pptSYOK uss ppt
SYOK uss ppt
 

Recently uploaded

Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...AdekKhazelia
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3smwk57khb29
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikSavitriIndrasari1
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 

Recently uploaded (18)

Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 

CIRCULATION

  • 1. Disampaikan pada : Pelatihan Emergency Nursing – Intermediate Level Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Batam HIMPUNAN PERAWAT GAWAT DARURAT DAN BENCANA INDONESIA
  • 2. Circulation Problem & Management • Tujuan : Mengenal permasalahan dan mengembalikan fungsi sirkulasi darah • Diagnosis : Gangguan sirkulasi yang mengancam jiwa bila terjadi henti jantung & shock Diagnosis henti jantung ditegakkan dengan tidak adanya denyut nadi karotis 5-10 detik
  • 3. SYOK (SHOCK) Adalah keadaan dimana tidak cukup (inadequate) aliran darah (O2) ke jaringan untuk memenuhi kebutuhan jaringan.
  • 4. KEDARURATANPADASYOK ●Syok keadaan darurat yang disebabkan oleh kegagalan perfusi jaringan kegagalan metabolisme sel ●Keadaan berat kerusakan sel yg tak dapat dipulihkan (Irreversible) ●Syok keadaan darurat yang disebabkan oleh kegagalan perfusi jaringan kegagalan metabolisme sel ●Keadaan berat kerusakan sel yg tak dapat dipulihkan (Irreversible)
  • 5. Deskripsi Syok • Suplai aliran darah ke jaringan inadekuat • Kebutuhan nutrient dan oksigen tidak terpenuhi • hasil metabolisme (‘toxic metabolites’) tidak dapat dikeluarkan • Syok terjadi apabila respon fisiologis tubuh utk meningkatkan perfusi organ tdk adekuat utk memenuhi kebutuhan jaringan • Suplai aliran darah ke jaringan inadekuat • Kebutuhan nutrient dan oksigen tidak terpenuhi • hasil metabolisme (‘toxic metabolites’) tidak dapat dikeluarkan • Syok terjadi apabila respon fisiologis tubuh utk meningkatkan perfusi organ tdk adekuat utk memenuhi kebutuhan jaringan
  • 6. Fase-fase syok (1) Fase Kompensasi takikardia, gaduh gelisah, kulit pucat dan dingin dengan capillary refilling melambat, fungsi organ tubuh masih bisa dipertahankan. (2) Dekompensasi takikardia yang bertambah, tekanan darah mulai menurun, perfusi perifer memburuk (kulit dingin dan pucat, capillary refilling bertambah lama), oliguria, dan asidosis (laju napas bertambah cepat dan dalam) dengan depresi susunan saraf pusat (penurunan kesadaran). Mulai gagal mempertahankan curah jantung shg perfusi O2 ke sel menurun. (3) Irreversible (pre-terminal) tekanan darah tidak teratur, nadi tidak teraba, penurunan kesadaran semakin mendalam (separo koma), anuria dan tanda-tanda kegagalan system organ lain. Terjadi kegagalan mekanisme kompensasi shg terjadi kerusakan sel. (1) Fase Kompensasi takikardia, gaduh gelisah, kulit pucat dan dingin dengan capillary refilling melambat, fungsi organ tubuh masih bisa dipertahankan. (2) Dekompensasi takikardia yang bertambah, tekanan darah mulai menurun, perfusi perifer memburuk (kulit dingin dan pucat, capillary refilling bertambah lama), oliguria, dan asidosis (laju napas bertambah cepat dan dalam) dengan depresi susunan saraf pusat (penurunan kesadaran). Mulai gagal mempertahankan curah jantung shg perfusi O2 ke sel menurun. (3) Irreversible (pre-terminal) tekanan darah tidak teratur, nadi tidak teraba, penurunan kesadaran semakin mendalam (separo koma), anuria dan tanda-tanda kegagalan system organ lain. Terjadi kegagalan mekanisme kompensasi shg terjadi kerusakan sel.
  • 7. PATOFISIOLOG I FASE AWAL (Kompensasi Pemeliharaan Curah Jantung) Release katekolamin  irama jantung naik (HR ), Kontraktilitas naik Stimulasi simpatis  Resistensi Vaskular Sistemik naik (SVR ), tekanan arteri naik (arterial pressure ) Venokonstriksi  preload naik FASE AWAL (Kompensasi Pemeliharaan Curah Jantung) Release katekolamin  irama jantung naik (HR ), Kontraktilitas naik Stimulasi simpatis  Resistensi Vaskular Sistemik naik (SVR ), tekanan arteri naik (arterial pressure ) Venokonstriksi  preload naik
  • 8. KRITERIA DIAGNOSIS • Hipotensi & Takikardi • Hipoperfusi perifer • vasokonstriksi perifer • Penurunan kesadaran • Oliguri & anuri • Metabolik asidosis • Hipotensi & Takikardi • Hipoperfusi perifer • vasokonstriksi perifer • Penurunan kesadaran • Oliguri & anuri • Metabolik asidosis
  • 9. Pembagian syok 1. Syok Hipovolemia Plasma ke luar tubuh (perdarahan, GE, renal (DM, DI), kulit (luka bakar, keringat >>) 2. Syok normovolemik Kardiogenik Infark jantung, payah jantung Obstruksi aliran darah emboli paru, tension pneumothorak, tamponade jantung Neurogenik trauma/nyeri hebat, obat-obatan dan hipotensi ortostatik Syok septik Syok anafilaktik
  • 10. 1.Sistem kardiovaskuler Hipotensi, Sistolik < 90 mmHg atau turun 30 mmHg dr semula Takikardia, Nadi > 100 x.mnt, lemah atau tak teraba Penurunan aliran darah koroner dan perifer 2. Sistem pernafasan Hiperventilasi akibat hipoksia jaringan Penurunan venus return 3. Sistem persarafan Edema serebri Peningkatan TIK dan penurunan kesadaran 1.Sistem kardiovaskuler Hipotensi, Sistolik < 90 mmHg atau turun 30 mmHg dr semula Takikardia, Nadi > 100 x.mnt, lemah atau tak teraba Penurunan aliran darah koroner dan perifer 2. Sistem pernafasan Hiperventilasi akibat hipoksia jaringan Penurunan venus return 3. Sistem persarafan Edema serebri Peningkatan TIK dan penurunan kesadaran Gejala
  • 11. 4. Sistem perkemihan Oliguria (diuresis < 30 mL/jam) dan dpt menjadi anuri Uremia akibat payah ginjal akut 5. Perubahan biokimiawi Asisdosis metabolik Hiponatremia dan hiperkalemia Hiperglikemia 4. Sistem perkemihan Oliguria (diuresis < 30 mL/jam) dan dpt menjadi anuri Uremia akibat payah ginjal akut 5. Perubahan biokimiawi Asisdosis metabolik Hiponatremia dan hiperkalemia Hiperglikemia
  • 13. Syok Hipovolemik Penyebab: • Muntah, diare yang sering (frekuen) • Dehidrasi karena berbagai sebab • Luka bakar grade II – III yang luas • Trauma dengan perdarahan • Perdarahan masif karena penyebab lain
  • 15. Perdarahan / kehilangan darah yang cukup banyak sering terjadi bila ada luka terbuka (perdarahan yang tampak dari luar maupun perdarahan dalam). Perdarahan akan menyebabkan syok hipovolemik, ditandai dengan (lihat klasifikasi tanda tanda syok hipovolemik) - Denyut nadi cepat - Daerah akral dingin - Frekuensi nafas bertambah - Pucat - Lemah bahkan mungkin kesadaran menurun PERDARAHAN
  • 16. FUNGSI DARAH (SIRKULASI) • Membawa oksigen keseluruh sel tubuh • Membawa makanan (nutrient) ke seluruh tubuh • Membawa hormon2 (spt insulin dll) • Mengandung sel penghancur bakteri dan sel yang mempertahankan kekebalan tubuh (immunitas)
  • 17. PROBLEM YG DIAKIBATKAN PERDARAHAN • Kehilangan volume yang banyak dalam waktu singkat dapat menyebabkan ancaman kematian • Kehilangan volume yang banyak akan menyebabkan gangguan transport O2 dan gangguan factor pembekuan • Kehilangan volume yang banyak dalam waktu singkat dapat menyebabkan ancaman kematian • Kehilangan volume yang banyak akan menyebabkan gangguan transport O2 dan gangguan factor pembekuan
  • 18. PERDARAHAN ARTERI • Memancar, berdenyut, merah segar karena mengandung O2 • Kehilangan cepat • Karena memancar dengan tekanan menghalangi pembekuan
  • 19. PERDARAHAN VENA • Mengalir, warna merah tua, karena mengandung O2 sedikit • Vena dalam yang berdiameter besar, perdarahan seperti berasal dari arteri, tetapi kehilangan darah lebih lambat, karena dinding tipis maka cepat kolaps
  • 20. PERDARAHAN KAPILER • Merembes, warna merah sedikit lebih tua dari darah arteri • Mengalir lambat akan terjadi pembekuan 6-8 menit
  • 21. Klasifikasi syok Klasifikasi syok Penemuan klinis Pengelolaan Klas I : kehilangan volume darah <15% Klas II : kehilangan volume darah 15-30% Hanya takikardia minimal (<100x/menit) Takikardia (100-120x/mt) Takipneu (20-30x/mt) Penurunan tekanan nadi Penurunan produksi urine (20-30cc/jam) Tidak perlu penggantian volume Penggantian volume dengan cairan kristaloid (3x kehilangan) Klas III : kehilangan volume darah 30-40% Takikardia (>120x/mt) Takipneu (30-40x/mt) bingung, penurunan produksi urine (5-15cc/jam) Penggantian volume dengan cairan kristaloid dan darah Klas IV : kehilangan volume darah > 40% Takikardia (>140x/mt) Takipneu (>35x/mt), pucat dingin, perubahan mental bingung & lemah, bila kehilangan volume >50%, pasien tidak sadar, tekanan sistolik = diastolik, produksi urine minimal atau tidak keluar
  • 22. Syok hipovolemik karena dehidrasi (muntah, diare) Klasifikasi Penemuan klinis Pengelolaan Dehidrasi ringan : Kehilangan cairan tubuh sekitar 5% Selaput lendir kering, nadi normal atau sedikit meningkat Penggantian volume dengan cairan kristaloid (NaCl 0,9% atau RL) Dehidrasi sedang : Kehilangan cairan tubuh sekitar 10% Selaput lendir sangat kering Status mental tampak lesu. Nadi cepat. Tekanan darah mulai menurun. Oliguria. idem Dehidrasi berat : Kehilangan cairan tubuh >15% Selaput lendir pecah-pecah. Pasien mungkin tidak sadar. Tekanan darah turun. Anuria. idem
  • 23. STADIUM PLASMA HILANG GEJALA 1. Presyok (Compensated) 10-15% 750 mL Pusing, takikardia ringan, sistolik 90-100 mmHg 2. Ringan (Compensated) 20-25% 1000 – 1200 mL Gelisah, keringat dingin, haus, oliguri, takikardia > 100x/dtk, sistolik 70-80mmHg 3. Sedang (Reversible) 30-35% 1500 – 1750 mL Gelisah, pucat, dingin, oliguri, takikardia > 100 x/mnt, sistolik 70 – 80 mmHg 4. Berat Irreversible) 35-50% 1750 – 2250 mL Pucat, sianotik, dingin, takipnea, anuri, kolaps pembuluh darah, takikardia/tak teraba sistolik 0-40 mmHg STADIUM SYOK
  • 24. Penatalaksanaan 1. Bila ada perdarahan, hentikan perdarahan 2. Letakan penderita pada posisi syok Kepala setinggi atau > tinggi dari dada Tubuh horizontal atau dada sedikit lebih rendah Kedua tungkai lurus, diangkat 20o 3. Perhatikan kedaan umum dan tanda-tanda vital, jaga kepatenan jalan nafas 4. Berikan cairan  Plasma (plasmafusin max 20 mL/KgBB, dextran 70 max 15 mL/KgBB Cairan lain ( RL, NaCl 0,9%) Pantau suara paru dari ronchi basah halus di basal edema paru Diuresis, pertahankan pada 30 mL/jam
  • 25. TINDAKANUMUM PADAGANGGUAN SIRKULASI KHUSUSNYASYOK 1. Pada pasien syok tinggikan kedua tungkai lebih tinggi dari jantung. 2. Bila syok karena perdarahan lakukan penghentian dengan balut tekan 3. Pasang jalur intravena • Sebaiknya lebih dari satu IV akses • Tidak memasang IV di daerah ekstremitas yang mengalami trauma • Pergunakan cairan kristaloid (awal resusitasi).
  • 26. KONTROL PERDARAHAN LUAR • Hentikan sumber dengan penekanan langsung atau balut tekan • Tinggikan bagian yang terluka (lebih tinggi dari letak jantung) • Bila perlu tekan pembuluh besar yang menuju ketempat tsb (proksimal dari lokasi perdarahan). • Sebaiknya gunakan sarung tangan
  • 27. PENEKANAN PADA PEMBULUH BESAR • Untuk kontrol perdarahan lengan bawah – tangan, tekan a. brachialis • Untuk kontrol perdarahan di tungkai atau kaki, tekan a. femoralis
  • 28. Klas I Klas II Klas III Klas IV Kehilangan dlm % < 15% 15-30% 30-40% >40% Kehilangan dlm cc < 750 cc 750-1500 cc 1500-2000 cc >2000 cc Frek.nadi < 100 x/m 100x/m 120 x/m >140 x/m (tdk teraba) Sistolik >110 mHg >100 < 90 < 90 Cap refill normal delayed delayed delayed Frek.nafas 16 x/m 16-20 x/m 21-26 x/m >26 x/m Kesadaran (mental state) Sadar (anxious) Gelisah (agitated) Kesadaran menurun (confused) Lemah tdk bergerak (lethargic) SYOK HEMORAGIK/ HYPOVOLEMIK
  • 29. SYOK HEMORAGIK KARENA PERDARAHAN • Perdarahan yg tidak tampak dari luar tetapi terdapat tanda-tanda syok, kemungkinan perdarahan dalam • Perdarahan dalam yg bersifat masif : – Hemothorax (Perdarahan intra pleura) – Intra- abdominal bleeding (Perdarahan dalam rongga abdomen) – Pelvic hemorrhage (Perdarahan dalam rongga pelvis)
  • 30. SHOCK HEMORAGIK/ HIPOVOLEMIK • Resusitasi cairan mulai dengan memasang 2 jalur intra vena (IV line) pada lengan atau vena jugular dengan NaCl hangat, RL atau koloid • Pada shock klas III dan IV, setelah resusitasi cairan juga perlu tranfusi, penting lakukan cross matched sedia darah pada saat resusitasi dimulai. • Bila gol darah tdk sama atau hasil cross matched tdk sesuai (perlu tersedia donor gol O dan rhesus negatif untuk tranfusi, yg diberikan PRC)
  • 31. PEMASANGAN AKSES INTRA VENA Alat: • Jarum infus (I.V catheter) • Jalur infus/slang infus • Cairan infus (kristaloid) • Cairan antiseptik • Kassa • Plester • Sarung tangan (sebaiknya digunakan)
  • 32. PEMILIHAN AKSES INTRA VENA • Pilihan vena untuk akses i.v. : • v. antekubital • v. jugularis externa • v. Femoralis • Untuk anak dan bayi dapat digunakan akses melalui tulang (intra osseus) • Pilihan terakhir  - rapid venous cut – down pada v. saphenous
  • 33. Akses Vaskuler 1. Vena perifer 2. Vena sentral : a. Vena Jugularis b. Vena Femoralis c. Vena Subklavia
  • 35. A B C
  • 36. PEMILIHAN AKSES INTRA VENA CARA MELAKUKAN PEMASANGAN AKSES INTRAVENA
  • 37. CARA PEMASANGAN AKSES I.V 1. Pilih vena-vena besar bila vena perifer kolaps, sering dipilih daerah lengan atas (antekubiti) 2. Bersihkan daerah pemasangan dengan cairan antiseptik 3. Isi jalur infus (slang infus) dengan cairan kristaloid (hindari gelembung udara) 4. Buat bendungan vena, masukkan jarum intravena, bila sudah tampak adanya aliran darah, hubungkan slang dan alirkan cairan infus. Bila vena ekstremitas kolaps pilih vena besar lain vena jugular, vena femoral. Penggunaan akses vena sentral, memerlukan keterampilan khusus.
  • 38. EVALUASI SAAT RESUSITASI CAIRAN • Tidak sadar → kehilangan darah lebih dari 50% volume darah • Warna kulit pucat → kehilangan sekitar 30% • Hypovolemia biasanya berhubungan dengan tachycardia, hipotensi sering terlambat untuk mendeteksi syok.
  • 39. PRINSIP PENANGANAN • Identifikasi sumber kehilangan cairan • Resusitasi cairan agresif (tekanan darah sistolik > 100mmHg) • Mulai resusitasi dengan cairan kristaloid (Na Cl, Ringer laktat) • Lakukan transfusi pd syok klas III dan IV (pd kasus dg perdarahan)
  • 40. Pemberian Cairan • 2 saluran infus dengan jarum besar • 2000 ml, larutan ringer laktat hangat • Ambil contoh darah • Pada anak-anak 20 ml/kg BB
  • 41. Penderita Hemodinamik Normal Menunjukan Perfusi Jaringan Yang Baik A. Respon cepat B. Respon sementara C. Respons minimal atau tanpa respon Tranfusi darah.
  • 42. Evaluasi resusitasi cairan dan perfusi organ 1. Kembalinya tekanan darah, denyut nadi, tekanan nadi 2. Perbaikan kesadaran dan kulit 3. Yang paling baik hasil urine ( 30-50 cc / jam)
  • 43. “Terapi yang diberikan didasarkan pada respons terhadap resusitasi cairan dan usaha hemostasis”
  • 44. RESPON TERHADAP PEMBERIAN CAIRAN AWAL Respon Cepat Respon Sementara Tanpa Respon Tanda vital Kembali ke normal  Perbaikan sementara  Tensi dan nadi kembali turun Tetap abnormal Dugaan kehilangan darah Minimal (10% - 20%) Sedang, masih ada (20% - 40%) Berat (>40%) Kebutuhan kristaloid Sedikit Banyak Banyak Kebutuhan darah Sedikit Sedang, banyak Segera Persiapan darah Type specific dan crossmatch Type specific Emergensi Operasi Mungkin Sangat mungkin Hampir pasti Kehadiran dini ahli bedah Perlu Perlu Perlu
  • 45. PERKIRAAN KEHILANGAN CAIRAN DAN DARAH Berdasarkan Presentasi Penderita Semula KELAS I KELAS II KELAS III KELAS IV Kehilangan darah (ml) Sampai 750 750 – 1500 1500 – 2000 > 2000 Kehilangan darah (% volume darah) Sampai 15% 15% - 30% 30% - 40% >40% Denyut nadi <100 >100 >120 >140 Tekanan darah Normal Normal Menurun Menurun Tekanan nadi Normal atau naik Menurun Menurun Menurun Frekuensi pernafasan 14 – 20 20 – 30 30 – 40 >35 Produksi urin (ml/jam) >30 20 – 30 5 – 15 Tidak berarti CNS / status mental Sedikit cerdas Agak cerdas Cemas, bingung Bingung, lesu (lethargic) Penggantian cairan (hukum 3:1) Kristaloid Kristaloid Kristaloid Dan darah Kristaloid Dan darah
  • 46. SYOK NON-HEMORHAGIK 1. SYOK KARDIOGENIK 2. SYOK VASOGENIK 3. SYOK NEUROGENIK
  • 47. SYOK NONHEMORAGIK • Gerakan jantung sebagai pemompa darah terganggu, misalnya – Tamponade jantung ( rongga intrapercardium : antara jantung dan selaput jantung terisi darah/cairan) – Trauma yg menyebabkan kontusio jantung
  • 48. SYOK NONHEMORAGIK • Jantung tidak terisi karena hambatan (colaps) pada pembuluh darah balik yg menuju jantung krn tekanan intrapleura sangat tinggi (pada kasus tension penumothorax) • Neurogenic shock, karena cedera pada tulang belakang daerah leher/ punggung
  • 49. SYOK OBSTRUKTIF SYOK NON HEMORHAGIK • Kontusio Jantung • Tamponade Jantung • Tension Pneumothoraks DISEBUT JUGA SEBAGAI SYOK OBSTRUKTIF
  • 50. SYOK KARDIOGENIK Terjadi karena kegagalan pompa jantung (gangguan /gagal miokard atau katup) Penyebab utama adalah iskemia/ infark miokard
  • 51. PENANGANAN SYOK KARDIOGENIK • Hati-hati pemberian cairan • Terapi penyebabnya : Infark miokard (MI), tamponade jantung, gangguan irama jantung (disritmia) • Pemberian obat inotropik : dopamine, dobutamin, phenylephrine (baca: fenilefrin)
  • 52. SYOK VASOGENIK 1. SYOK SEPTIK 2. SYOK DISTRIBUTIF
  • 53. TANDA SYOK VASOGENIK • Flushing (warna kulit kemerahan) • Tekanan nadi lebar • Pada kasus disertai infeksi & sepsis • Pada kasus reaksi antigen-antibodi (Syok anafilaktik) • Pada kasus syok neurogenik
  • 54. TANDA KLINIS 1. Perifer hangat, 2. Gangguan kesadaran, 3. Penurunan produksi urine (oliguria), 4. Lactic asidosis
  • 55. PRINSIP PENANGANAN PENANGANAN AWAL (Initial) Tujuan : Optimalisasi perfusi & oksigenasi pada organ-organ vital GUNAKAN PEDOMAN PEMERIKSAAN & PENANGANAN A-B-C
  • 56. PENANGANAN SYOK VASOGENIK Pada kasus Sepsis • Kristaloid agresif • Produksi / keluaran urin idealnya >1cc/kgBB/jam • Diperlukan pemberian antibiotika sedini mungkin • Hilangkan sumber infeksi (Insisi Drainase abses),atau lakukan identifikasi sumber infeksi • Berikan inotropik jika perlu (sesuai program)

Editor's Notes

  1. Syok hipovolemik  merupakan keadaan yang mengancam nyawa. Syok hipovolemik dapat timbul akibat perdarahan, diare, kondisi luka bakar yang berat, dan kehilangan cairan third space karena inflamasi misalnya pada sepsis atau pankreatitis.[1] Syok hipovolemik didefinisikan sebagai penurunan volume intravaskuler yang menimbulkan penurunan perfusi jaringan. Kondisi syok hipovolemik ditandai dengan hipotensi, hipoperfusi atau hipoksia jaringan, dan indeks jantung yang rendah. Keadaan syok hipovolemik yang tidak ditangani dengan tepat dapat mengakibatkan kerusakan seluler yang berujung kepada kegagalan multiorgan dan kematian.
  2. Kristaloid adalah larutan yang bersifat permeabel, sebagian besar mengandung ion elektrolit seperti natrium dan klorida. Koloid merupakan suspensi molekul yang relatif tidak dapat menembus lapisan semipermeable vaskuler karena berat molekulnya yang tinggi.[4] Cairan kristaloid dapat dibagi menjadi 2 yakni isotonik (misalnya cairan salin normal dan ringer laktat) dan hipertonik (misalnya NaCl 3%). Kristaloid dapat pula dibagi menjadi cairan buffered misalnya Ringer laktat, asetat, dan maleat atau cairan nonbuffered yakni cairan salin normal. Cairan koloid terbagi atas cairan hipoonkotik seperti gelatin, albumin 4% atau 5% dan hiperonkotik seperti dekstran, hydroxyethyl starches (HES), dan albumin 20% atau 25% Cairan resusitasi yang ideal adalah cairan yang dapat mempertahankan volume intravaskuler dan dikontrol penggunaannya, memiliki komposisi mirip dengan komposisi cairan ekstraseluler, dimetabolisme secara sempurna, tidak menumpuk di jaringan, tidak menimbulkan efek samping sistemik, dan cost-effective. Namun, cairan ideal ini belum ada hingga sekarang. Cairan resusitasi pada syok hipovolemik yang paling banyak digunakan dan paling murah adalah cairan salin normal, walaupun kristaloid ini belum memenuhi semua kriteria cairan resusitasi yang ideal