1. AUDIT SIKLUS PRODUKSI
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 6.
NAMA ANGGOTA KELOMPOK : 1. TRI OJA PURWADI
2. SINDY LARAS DWI kanti
3. DIEN ATIKA FAHIRA
2. PENGERTIAN SIKLUS PRODUKSI
- Siklus produksi merupakan aktivitas yang berkaitan
dengan pengeloahan dan proses konversi bahan baku
menjadi produk jadi.
Siklus produksi terdiri dari beberapa aktvitas sebagai berikut :
1. Perencanaan dan pengendalian terhadap jumlah dan jenis
barang yang akan di produksi.
2. Pengendalian jumlah persedian bahan baku yang di
pertahankan untuk kegiatan produksi.
3. Transaksi dan kejadian yang terkait dengan proses produksi.
3. - transaksi produksi dimulai pada saat bahan baku
diminta untuk produksi dan di ahkiri dengan pemindahan
produk ke barang jadi.
Siklus produksi berkaitan dengan:
- Siklus pengeluaran
- Siklus personalia
- Siklus pendapatan
4. Tujuan audit
Tujuan audit siklus produksi adalah menguji kewajaran
pelaporan akuntansi atau asersi manajemen tentang
kegiatan produksi, yang mencakup pengujuan validitas
bukti transaksi dan kewajaran saldo akun. Asersi
manajemen adalah pertanyaan explisit dan inplisit
manajemen dalam laporan keuangan tentang transaksi
akuntansi tetentu.
5. Kriteria kewajaran pelaporan akuntansi atau
asersi manajemen adalah sebagai beikut:
1. Laporan sesuai dengan bukti pendukung, yang terdiri
dari: bukti transaksi dan bukti pembukuan
2. Laporan sesuai dengan fakta kongkrit objek yang
dilaporkan, dalam hal ini persediaan barang dalam
proses, persediaan barang jadi, dan kas penjualan
3. Laporan sesuai dengan SAK (Standar Akuntansi
Keuangan).
6. Framework yang umum digunakan dalam
melakukan audit laporan keuangan adalah
framework yang digunakan oleh PCAOB (public
company accounting oversight board), yaitu terdiri
dari 5 kategori asersi sebagai berikut :
1. Esistensi atau terjadinya,
2. Kelengkapan
3. Hak dan kewajiban
4. Penilaian dan alokasi
5. Penyajian dan pengungkapan
7. Hal yang lebih penting dalam audit laporan
keuangan adalah memahami prosedur audit
untuk menguji masing-masing kategori asersi
manajemen tersebut diatas, dan bukan
sekedar mengenali kategori asersi manajemen
8. Auditor dapat pula menggunakan framework lain
seperti yag dikembangkan AICPA (the american
institute of certified public accounts)
1. Asersi tentang saldo akun
2. Asersi tentang transaksi
3. Asersi tentang penyajian dan pengungkapan
9. Resiko salah saji
Audit diperlukan karna adanya potensi atau
resiko salah saji dalam asersi manajemen.
Prosedur audit dirancang untuk menemukan
adanya salah saji dalam laporan keuangan,
baik kesalahan tersbut bersifat tidk disengaja
(erros) maupun bersifat disengaja
(fraud/irregularity).
10. Sistem pengendalian internal
Sistem pengendalian interna (SPI) adalah
perangkat pengendalian yang dibangun untuk
mengendalian proses bisnis perusahaan,
termasuk didalamnya proses akuntansi.
11. 1. Lingkungan pengendalian (control
environment)
2. Asesmen resiko (risk assessement)
3. Akivitas pengendalian (control activity)
4. Sistem informasi dan komunikasi (information
and communication systems)
5. Monitoring (monitoring)
12. Perwujudan SPI
Perwujudan framework SPI untuk kegiatan
produksi atau siklus produksi adalah sama
dengan siklus transaksi yang lain, yaitu
mencangkup sejumblah perangkat ang
digunakan untuk mengendalikan dan menjamin
pencapaian tujuan proses produksi,
13. Yang mencangkup
1. Perencanaan produksi
2. Anggaran produksi
3. Pemisahan fungsi produksi
4. Otorisasi transakssi produksi
5. Dokumen transaksi produksi
6. Dokumen pembukuan
7. Pengecekan independen
8. Teknologi informasi untuk proses produksi
9. SDM yang kompeten
10. Monitoring
14. Fungsi fungsi kegiatan produksi
1. Fungsi riset dan pengembangan produk
2. Fungsi perencanaan produksi
3. Fungsi anggaran produksi
4. Fungsi produksi
5. Fungsi akuntansi biaya dan pelaporan
produksi
15. Materialitas
materialitas adalah ukuran toleransi terhadap temuan
kesalahan akuntansi sebagai dasar untuk menentukan
tingkat kebenaran dan kewajara asersi manajemen
dalam laporan keuangan.
16. Pengujian substantif
Pengujian substantif adalah pengujian terhadap
kewajaran asersi manajemen dalam laporan keuangan.
persediaan barang dalam proses, persediaan barang
jadi, dan kos penjualan