1. CRITICAL REVIEW:
PENGAKUAN DOSA [SOPIR] A[NG]KU[N]TAN
PENDIDIK: STUDI SOLIPSISMISH
Elana Era Yusdita(146020300111011)
Sri Apriyanti Husain (146020300111009)
UB, 12 Desember 2014
2. REVIEW
Latar belakang masalah dalam riset ini adalah adanya
fenomena yang ditangkap ketiga penulis (para dosen)
terhadap tingkah laku mahasiswanya. Mahasiswa dipandang
malas, tidak serius mengerjakan tugas, datang terlambat,
sikap kurang berbudi baik, mengirimkan sms gaul. Mulanya,
yang diduga menjadi penyebab adalah kesalahan mahasiswa,
hasil pola asuh, dan moda pergaulan modern. Namun, perlu
diingat bahwa pendidik berperan dalam proses pendidikan
akuntansi serta hasil akhir lulusan.
3. Tujuan riset ini yaitu mengeksplorasi “dosa-dosa” penulis sebagai
pendidik.
Rumusan masalah dalam riset ini adalah bagaimana kesalahan
peneliti sebagai akuntan pendidik digunakan untuk menjelaskan
praktik pendidikan akuntansi yang terjadi secara umum.
4. Dalam riset ini, kami tidak menemukan teori. Namun, ada
pernyataan dari Ki Hajar Dewantoro bahwa guru/dosen turut
bertanggung jawab atas pendidikan kita yang mendukung pengakuan
dosa peneliti.
Menurut kami, paradigma yang digunakan ada 2, yaitu fenomenologi
dan kritis. Dikatakan fenomenologi karena dalam penelitian ini
peneliti menginterpretasikan pengalaman hidupnya yaitu berupa
pengakuan dosa. Namun setelah pengakuan dosa ada kritikan yang
membuat riset ini juga termasuk dalam paradigma kritis.
5. Metode riset yang digunakan adalah solipsismish yang berasal dari solipsisme,
yaitu yang menyatakan bahwa pengalaman pribadi seseoranglah merupakan
satu-satunya fakta yang dapat dipercaya. Namun, penulis tidak sepenuhnya
mengambil ciri-ciri silopsisme karena mengambil bukti empiris berupa tugas
mahasiswa, aktivitas mahasiswa di jejaring sosial, observasi, dan interaksi
sesama akuntan pendidik, mayoritas dari perasaan penulis. Bukti tersebut
diambil di beberapa institusi pendidikan baik negeri (2 institusi) maupun
swasta (1 institusi). Observasi yang dilakukan pada mahasiswa S1, S2, dan S3.
Data diambil dalam rentang semester genap 2012/2013.
6. Hasil dari riset ini adalah curhat para peneliti tentang
kesibukan sehari-hari yang disamakan dengan perilaku
sopir angkutan berupa kejar setoran, menyalip
seenaknya, berhenti mendadak, dan mencari tambahan di
luar setoran. Dari bukti yang dikumpulkan, peneliti
menemukan adanya transfer nilai pada mahasiswa. Selain
itu juga peneliti mengemukakan bahwa pendidikan saat
ini masih berada dalam kondisi nir-ideal.
7. KRITIK
Artikel ini sudah sesuai dengan realitas yang ada. Karena
berdasarkan pada pengalaman kami, ada beberapa dosen
yang menganggap bahwa kegiatan belajar mengajar cuma
sebatas transfer materi dan pemenuhan tanggung jawab
sesuai dengan jatah jam mengajar bahkan sampai
menganggap bahwa mereka melakukan pengajaran hanya
sekedar menggugurkan kewajibannya sebagai seorang
dosen.
8. Dari beberapa realitas di atas maka dosen elaku
pendidik yang seharusnya menanamkan nilai-nilai
positif malah mengajarkan ketidakjujuran dan
mentalitas penyuap kepada mahasiswanya.
Kami setuju terjadi transfer nilai dari pendidik kepada
mahasiswa, karena kamipun melakukan hal serupa
ketika menangkap sebuah nilai atau dimotivasi dosen
di kelas. Minimal kami jadi merenung setiba di kos,
bahkan mengutip pernyataan dosen tersebut dalam
status social media kami.
9. ARGUMENTASI ALTERNATIF SECARA RASIONAL
Metode pengumpulan data: Dramaturgi
Apakah transfer nilai benar-benar berhasil?
Mahasiswa yang berperan, menyelundup ke dalam suatu kelas.