Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
ekonomi kreatif kelompok 7.doc
1. MAKALAH EKONOMI KREATIF
“KOTA KREATIF YANG KONTEKSTUAL”
DOSEN PENGAMPU
Drs. M. Ilyas, MM
Disusun Oleh :
Silviya Chaniago (201000487203022)
Dewi Fitri Yeni (201000487203027)
Bera Eka Putra (201000487203005)
FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
UNIVERSITAS MAHAPUTRA MUHAMMAD YAMIN
2022/2023
2. KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum. Wr. Wb.
Kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-
NYA, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah Ekonomi Kreatif yang
berjudul “Kota Kreatif yang Kontekstual”. Tidak lupa shalawat serta salam selalu kita curahkan
kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW yang telah membimbing umatnya di jalan
yang benar.
Selanjutnya rasa terima kasih yang sebesar-besarnya penulis ucapkan kepada dosen
pembimbing mata kuliah Ekonomi Kreatif yang membimbing kita semua selama perkuliahan
berlangsung dan seterusnya kepada teman-teman seperjuangan dalam mata kuliah Ekonomi
Kreatif yang penulis banggakan.
Dengan selesainya makalah ini penulis berharap semoga makalah ini dapat memberi
manfaat bagi para pembaca. Sebagai manusia biasa penulis sadar bahwa pembuatan makalah ini
masih jauh dari sempurna. Karena kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT, dan kelemahan
adalah milik kita sebagai makhluk. Maka dengan demikian demi terciptanya makalah yang lebih
baik untuk kedepan, penulis mohon sekiranya para pembaca untuk memberikan kritik dan saran
yang membangun. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan petunjuk-Nya kepada kita semua
Aamiin.
Solok, 16 November 2022
Penulis
3. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Melihat festival Jember Fashion Carnaval ke X yang berlangsung meriah, belum lama
ini, tumbuh keyakinan akan potensi besar pembangunan industri kota-kota kreatif di
Indonesia. Kota-kota di Indonesia memang seharusnya dapat tumbuh mandiri tanpa harus
mengekor Kota Jakarta.
Selain Jember, ada Kota Sawahlunto di Sumatera Barat yang berhasil mengembangkan
kota wisata tambang (batubara) yang berbudaya. Kota Solo dan Yogyakarta bersinergi
membangun kota kreatif anak muda berbasis kebudayaan tradisional yang kuat. Kota
Bandung sukses menggerakkan komunitas anak muda kreatif dengan beragam kegiatan usaha
ekonomi, mulai dari factory outlet hingga festival kebudayaan.
Kota-kota sejatinya memiliki satu sumber daya yang sangat penting tapi justru sering
diabaikan, yaitu warga kota. Keadaan demikian memaksa tumbuhnya inisiatif publik
menawarkan terobosan segar, kreatif, inovatif, dan terkadang unik dalam mengatasi berbagai
persoalan kota. Mereka memiliki cita-cita yang sama yakni menuju hidup berkota yang lebih
baik.
Kecerdasan, gairah, motivasi, imajinasi, dan kreativitas manusianya mampu
menggantikan sumberdaya kota konvensional, seperti lokasi, sumber daya alam, dan akses ke
pasar. Kreativitas yang menghidupkan dan menggerakkan kota itulah pada akhirnya yang
akan menentukan kesuksesan sebuah kota.
B. Rumusan Masalah
1.Dari Kota/Kabupaten Menuju Kawasan Kreatif?
2. Manajemen dan Branding Destinasi?
3.Studi Kasus 1: Kain Songket Pandai Singkek dan Silungkang?
4. BAB II
PEMBAHASAN
A. Dari Kota/Kabupaten Menuju Kawasan Kreatif
Kota Payakumbuh terutama pusat kotanya dibangun oleh pemerintah kolonial
Hindia-Belanda. Sejak keterlibatan Belanda dalam Perang Padri, kawasan ini berkembang
menjadi depot atau kawasan gudang penyimpanan dari hasil tanam kopi dan terus
berkembang menjadi salah satu daerah administrasi distrik pemerintahan kolonial Hindia-
Belanda waktu itu.
Menurut tambo setempat, dari salah satu kawasan di dalam kota ini terdapat suatu
nagari tertua yaitu nagari Aie Tabik dan pada tahun 1840, Belanda membangun jembatan batu
untuk menghubungkan kawasan tersebut dengan pusat kota sekarang. Jembatan itu sekarang
dikenal juga dengan nama Jembatan Ratapan Ibu.
Payakumbuh sejak zaman sebelum kemerdekaan telah menjadi pusat pelayanan
pemerintahan, perdagangan, dan pendidikan terutama bagi Luhak Limo Puluah. Pada zaman
pemerintahan Belanda, Payakumbuh adalah tempat kedudukan asisten residen yang
menguasai wila¬yah Luhak Limo Puluah, dan pada zaman pemerintahan Jepang,
Payakumbuh menjadi pusat kedudukan pemerintah Luhak Limo Puluah.
Kota Payakumbuh sebagai pemerintah daerah berdasarkan Undang-undang Nomor 8
Tahun 1956 tanggal 19 Maret 1956, yang menetapkan kota ini sebagai kota kecil. Kemudian
ditindaklanjuti oleh Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 tahun 1970 tanggal 17
Desember 1970 menetapkan kota ini menjadi daerah otonom pemerintah daerah tingkat II
Kotamadya Payakumbuh.
Selanjutnya wilayah administrasi pemerintahan terdiri atas 3 wilayah kecamatan
dengan 73 kelurahan yang berasal dari 7 jorong yang terdapat di 7 kanagarian yang ada waktu
itu, dengan pembagian kecamatan Payakumbuh Barat dengan 31 Kelurahan, kecamatan
Payakumbuh Timur dengan 14 kelurahan dan kecamatan Payakumbuh Utara dengan 28
kelurahan.
Sebelum tahun 1970, Payakumbuh adalah bahagian dari Kabupaten Lima¬ Pu¬luh
Kota dan sekaligus ibu kota kabupaten tersebut. Pada tahun 2008, sesuai dengan
perkembangannya maka dilakukan pemekaran wilayah kecamatan, sehingga kota
Payakumbuh memiliki 5 wilayah kecamatan, dengan 8 kanagarian dan 76 wilayah kelurahan.
Adapun wilayah kecamatan yang baru tersebut adalah kecamatan Lamposi Tigo
Nagari, yang terdiri dari 6 kelurahan dalam kanagarian Lampasi dan Kecamatan Payakumbuh
Selatan, yang terdiri dari 9 kelurahan dalam 2 kanagarian yaitu Limbukan dan Aur Kuning.
Kecamatan Payakumbuh Barat terdiri dari 22 kelurahan dalam Kanagarian Koto Nan IV.
Kecamatan Payakumbuh Timur terdiri dari 14 kelurahan dalam 3 kanagarian, yaitu Aie Tabik,
Payobasuang dan Tiakar. Kecamatan Payakumbuh Utara terdiri dari 25 kelurahan dalam
Kanagarian Koto Nan Godang. Kota Payakumbuh sebagai kota persinggahan, menjadikan
sektor jasa dan perdagangan menjadi sektor andalan. Namun sektor lain seperti pertanian,
peternakan dan perikanan masih menjanjikan bagi masyarakat kota ini[29] karena didukung
oleh keadaan tanahnya juga terbilang subur.
5. Untuk menjadikan kota ini sebagai sentral perdagangan selain dengan meningkatkan
pasar-pasar tradisional yang ada selama ini, pemerintah setempat bersama masyarakatnya
mencoba membangun sistem pergudangan untuk mendukung aktivitas perdagangan yang
modern. Saat ini kota Payakumbuh telah memiliki sebuah pasar modern yang terletak di
jantung kotanya.
Sementara industri-industri yang ada di kota ini baru berskala kecil, namun telah
mampu berproduksi untuk memenuhi permintaan pasar luar negeri, diantaranya sulaman
bordir dan songkok/peci.
Berbagai penghargaan telah diraih oleh Pemerintah Kota Payakumbuh sejak
beberapa tahun terakhir. Dengan pertumbuhan ekonomi 6,38 % dan meningkat menjadi
6,79% pada tahun 2011. Payakumbuh merupakan salah satu daerah dengan pertumbuhan
ekonomi tertinggi di Sumatra Barat. Inovasi dalam bidang sanitasi, pengelolaan sampah, pasar
tradisional sehat, pembinaan pedagang kaki lima dan drainase perkotaan mengantarkan kota
ini meraih penghargaan Inovasi Managemen Perkotaan (IMP) pada 2012, Indonesia Green
Regional Award (IGRA), Kota Sehat Wistara dan sederet pengharaan lainnya.
Penampilan peragaan busana parade Baju Kuruang Basiba diiringi seni musik 'Gamaik
Rawang' dalam ajang Sumarak Kreatif 2021 di Agam Jua Art Culture Cafe Payakumbuh,
Sabtu (11/12). (Foto: Aking/MKN)
MINANGKABAUNEWS.COM, PAYAKUMBUH – Belasan model yang terdiri dari ibu-ibu
muda penuh percaya diri berjalan bergiliran meliuk-liuk di hamparan halaman Agam Jua Art
Culture Cafe, Payakumbuh, Sabtu (11/12) sore. Mereka terlihat trendy dengan memakai
berbagai macam design busana ‘Baju Kuruang Basiba’ yang merupakan hasil industri kreatif
daerah setempat.
Para peserta Parade Baju Kuruang Basiba sore itu tampak bersemangat melakukan peragaan
busana di depan ratusan penonton di panggung utama Kave. Suasana semakin cair, tak kala
setiap langkah mereka diiringi musik tradisi Minang Gamaik Rawang, sambil dipandu dua
host nyentrik Payakumbuh, Anggi serta Prima Myfirstson.
READ MORE
Menciptakan Barista Handal, Dispar Sumbar Fasilitasi Sertifikasi Kompetensi Barista di
PadangMaskapai Super Air Jet Buka Rute Jakarta-PadangDinpar Sumbar: Lima Model Desa
Wisata Harus Kompak Bangun Kolaborasi dan Networking
Ketua Komunitas Payakumbuh Maju, Hernidawati, atau lebih dikenal Bunda Rara meyebut,
rangkaian kegiatan Parade Baju Kuruang Basiba bertajuk ‘Sumarak Kreatif 2021’ tersebut
sengaja digelar Dinas Pariwisata Sumatera Barat guna membangkitkan kembali ekonomi dan
industri kreatif di Payakumbuh.
“Mengingat, setelah hampir dua tahun pandemi Covid-19 melanda kita semua dan berdampak
kepada sektor ekonomi kreatif. Harapan kita kegiatan ini bisa membangkitkan kembali
ekonomi masyarakat kita yang terdampak,” kata Bunda Rara diwawancara wartawan.
Selain sebagai ajang promosi, Parade Baju Kuruang Basiba yang digelar selama 3 hari (10-12
Desember 2021) ini juga ditujukan agar para generasi muda Kota Payakumbuh dapat
melestarikan budaya basiba kreasi moderen.
6. “Kita ucapkan terima kasih sekaligus apresiasi kepada Pemprov Sumbar yang telah
memberikan kesempatan tampil dalam iven ini. Kami berharap selanjutnya melalui iven ini,
kita mampu menuju ekonomi sehat, kedepannya,” ujarnya.
Bunda Rara menyebut, Komunitas PM ini dibentuk sejak 1,5 tahun lalu dengan anggota sudah
lebih dari 60 orang. Aktivitas mereka rutin dilaksanakan seperti pertemuan arisan bulanan.
Dalam pertemuan itu, mereka membahas tentang perkembangan dan kemajuan Kota
Payakumbuh.
Selain aspek ekonomi, industri, sosial, dan UMKM, aspek kebudayaan tak luput menjadi
perhatian mereka sebagai upaya pengembangan ekonomi kreatif. Hal tersebut dinilai menjadi
poin penting, karena para anggota komunitas pada dasarnya terdiri dari penggiat ekonomi
kreatif di Kota Randang.“Anggota kelompok ini ada dari kalangan dewan, kepala dinas,
penggiat budaya dan seni kreatif. Rencananya pada tahun 2022 kita akan mengadakan
kegiatan yang menunjang ekonomi setiap anggota Payakumbuh Maju dan masyarakat
Payakumbuh,” sambungnya.
Salah satunya yang sudah teragenda, katanya, yaitu pelatihan menjahit bagi warga Kota
Payakumbuh. Nanti ketika mereka sudah mahir akan dibentuk perusahaan di bidang tekstil.
“Mudah-mudahan bisa terlaksana sejalan dengan program pemulihan ekonomi nasional yang
digagas Pak Presiden Jokowi,” tukuk Bunda Rara.
Dia juga mengaku berencana memberi santunan anak yatim pada 2022 yang dikelola oleh
anggota Komunitas Payakumbuh maju, dengan anggaran CSR perusahaan daerah dan swasta,
serta donatur dari perantau dan masyarakat.
Kegiatan yang digelar oleh Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Barat ini dilaksanakan oleh
Event Organizer CV Verisa Energi. Dalam festival, selain produk fashion Payakumbuh juga
ditampilkan pertunjukan seni dan fashion Minang oleh kelompok ekonomi kreatif dari
berbagai wilayah. Seperti Kota Padang, Luak Agam, dan Luak Limopuluah.
Libatkan Pegiat Seni Grup Gamaik Rawang
Ajang parade Sumarak Kreatif itu juga menampilkan salah satu grub seni musik tradisional
terbaik Kota Payakumbuh. Klub seni tradisional itu bernama Gamaik Rawang. Para pemusik
tampil memukau dalam alunan musik gamaik, membuat para penonton terkesima.
Ketua Grup Gamaik Rawang Aribus Madri, menyampaikan harapan, agar kegiatan parade
berdampak kepada hidupnya kembali marwah musik gamad yang beberapa tahun belakangan
tidak pernah muncul. Pihaknya turut mengapresiasi Pemprov Sumbar melalui Dinas
Pariwisata, yang telah memberi kesempatan emas bagi mereka untuk tampil dalam iven.
Grup Gamaik Rawang sendiri, katanya, selama ini terus berinisiatif bersama personil yang
ada menghidupkan gamad serta menambah giat pekerja seni dalam rangka melestarikan
sekaligus memotivasi generasi muda milenial menggandrungi musik tradisional gamad.
“Intinya, kami mengajak serta menerima dengan tangan terbuka, anak muda kita agar bisa
ikut melestarikan seni. Disamping saat ini masih bergerak secara mandiri, belum ada respon
7. dari pemda bagaimana festival gamaik bisa menjadi tuan rumah di Kota Payakumbuh,” harap
mantan anggota DPRD Kota Payakumbuh periode 2014-2019 itu.
Dia menambahkan, pemko bisa mendorong ada kegiatan untuk melestarikan seni budaya
minangkabau melalui iven musik tradisional dan pengadaan alat-alat musiknya. Tentunya
sebagai aset yang bisa dikelola untuk dimanfaatkan guna memberdayakan anak-anak muda,”
sebutnya.
Grup Gamaik mereka dibentuk 2019 silam beranggotakan sebanyak 14 orang yang terdiri dari
kalangan pemusik, pekerja seni yang ada di Payakumbuh dan Limapuluh Kota. Bertujuan
melestarikan adat dan budaya tradisional minang di Sumatera Barat, khususnya di Kota
Payakumbuh.
“Gamaik Rawang di bawah naungan DPC Persatuan Artis Penyanyi Pencipta Lagu dan
Pemusik Republik Indonesia (PERPAPPRI) Kota Payakumbuh. Grup ini sudah mengikuti
festival di Kota Padang dan sukses meraih juara umum,” terang Aribus didampingi Sekretaris,
Joni Tarman.
Tampak hadir dalam parade seni budaya itu, Ketua DPRD Sumatera Barat, Supardi, serta
Kadisparpora Kota Payakumbuh, Desmon Corina. Acara juga diisi dengan layanan vaksiansi
gratis bersama Kodim 0306/50 Kota, serta dibuka oleh Kepala Dinas Pariwisata Novrial,
diwakili Sekretaris Taufik. (akg)
B. Manajemen dan Branding Destinasi
Payakumbuh adalah nama kota yang berlokasi di daerah dataran tinggi yang
merupakan bagian dari Bukit Barisan di Provinsi Sumatra Barat. Secara wilayah,
Payakumbuh dilalui oleh tiga sungai, yaitu Batang Agam, Batang Lampasi dan Batang
Sinamar. Suhu udaranya rata-rata berkisar antara 26°C dengan kelembapan udara antara 45–
50%.
Pada tahun 1970, Payakumbuh pernah menjadi kota terluas pada tahun 1970, sebelum
perluasan wilayah administratif Kota Padang dan Kota Sawahlunto. Kini dengan luas wilayah
80,43 km² atau setara dengan 0,19% dari luas wilayah Sumatera Barat, Payakumbuh termasuk
dalam kota terluas ketiga di Sumatra Barat.
Sebagai salah satu kota terbesar di Sumatra Barat, tentunya Payakumbuh juga
menyimpang berbagai harta karun berharga yang sayang dilewatkan. Harta karun tersebut
adalah lokasi-lokasi yang menakjubkan dan sangat cocok untuk dikunjungi wisatawan saat
berlibur. Berikut 10 wisata Payakumbuh yang menakjubkan dan wajib dikunjungi:
1. Lembah Harau
8. Wisata Payakumbuh menakjubkan pertama yang wajib dikunjungi adalah Lembah
Harau. Lembah Harau terbilang unik karena lokasinya berada di antara dua bukit dengan
ketinggian 150 meter. Ukurannya yang tinggi menjadi menarik untuk dikunjungi orang
banyak. Selain itu, ada objek menarik lain yang bisa ditemui di Lembah Harau, antara lain
sungai-sungai kecil, tebing, air terjun dan lain-lain. Bagi wisatawan yang ingin mengunjungi
Lembah Harau, bisa dengan pergi ke kota Nagari Taram, di kecamatan Harau. Tepatnya di
kabupaten Lima Puluh Kota.
2. Air Terjun Sarasah Murai Gantiang
Air Terjun Sarasah Murai Gantiang menjadi wisata Payakumbuh menakjubkan yang wajib
dikunjungi selanjutnya. Air terjun ini berada di dalam Lembah Harau. Setidaknya butuh
perjalanan sejauh 10 km dari gerbang masuk Lembah Harau. Para wisatawan yang hendak
menikmati panorama alam ini harus berhati-hati karena harus melewati jalan tanah yang
banyak bebatuan dan kondisinya tidak merata. Namun jangan khawatir, karena selama
perjalanan akan disuguhkan pemandangan alam hutan hijau yang asri.
3. Air Terjun Lubuak Bulan
Wisata Payakumbuh menakjubkan ketiga yang wajib dikunjungi adalah air terjun Lubuak
Bulan. Air terjun ini berlokasi di desa Simpang Kapuak, tepatnya di Kecamatan Mungka, di
Kabupaten Lima Puluh Kota, atau kurang lebih 34 kilometer dari kota Payakumbuh. Air
terjun Lubuak Bulan memiliki ketinggian sekitar 50 meter serta dikelilingi beberapa tebing
tinggi. Lokasi wisata ini dinamakan Lubuak Bulan dikarenakan air terjun tersebut memiliki
lubuk yang mirip dengan bulan sabit.
4. Ngalau Seribu
Ngalau Seribu menjadi wisata Payakumbuh menakjubkan yang wajib dikunjungi selanjutnya.
Menurut bahasa minang, ngalau memiliki makna goa. Sehingga nama Ngalau Seribu
diberikan karena tempat wisata ini memiliki banyak goa. Wisatawan yang ingin mengunjungi
Ngalau Seribu, sebelumnya harus melalui jalan yang menanjak terlebih dahulu. Namun tak
perlu khawatir karena rasa lelahnya tak akan terasa karena di sekitarnya banyak pohon paku-
pakuan. Saat sampai di mulut goa, wisatawan akan disuguhi banyak lorong. Karena itu, akan
lebih baik jika ditemani oleh pemandu wisata yang hafal tentang lokasi goa ini. Dinding goa
berbentuk seperti terumbu karang di lautan karena kikisan air dari atas. Selain itu, terdapat
sumber air yang masih alami di dalam Ngalau Seribu. Sumber air tersebut berasal dari tetesan
air yang mengalir dari balik batu. Suasana goa yang lembab membuatnya terasa segar.
5. Panorama Ampangan
Wisata Payakumbuh menakjubkan keenam yang wajib dikunjungi adalah Panorama
Ampangan. Destinasi wisata ini berlokasi di kaki Gunung Sago, tepatnya di Nagari Aua
9. Kuniang, kecamatan Payakumbuh Selatan. Panorama Ampangan hanya berjarak sekitar 8 km
dari pusat kota Payakumbuh. Panorama Ampangan menyuguhkan pemandangan alam yang
eksotik dan ampuh menghilangkan kepenatan karena hidup di perkotaan. Lokasi ini juga
sangat cocok menjadi tempat untuk melihat matahari terbit. Sehingga tempat ini cocok bagi
wisatawan yang gemar berfoto.
6. Nagari Seribu Menhir
Wisata Payakumbuh menakjubkan selanjutnya yang wajib dikunjungi adalah Nagari Seribu
Menhir. Destinasi wisata satu ini merupakan peninggalan zaman dahulu karena terdapat batu
jajak ayam, batu tapak, lumpang batu, menhir dan peninggalan zaman pra sejarah lainnya.
Ada sekitar lebih dari 1.000 Menhir terbanyak berada di lokasi Menhir Bawah Parit,
sedangkan Koto Tinggi yang mencapai 354 Menhir. Selanjutnya pada Menhir Koto Gadang
ada sekitar seratus dan Menhir Ronah ada 50-an.
7. Rumah Tan Malaka
Rumah Tan Malaka menjadi wisata Payakumbuh menakjubkan kedelapan yang wajib
dikunjungi. Ibrahim Gelar Datuk Sutan Malaka atau yang sering dikenal dengan nama Tan
Malaka merupakan salah pahlawan nasional Indonesia yang berasal dari provinsi Sumatera
Barat. Dalam rangka mengenang jasanya, rumah Tan Malaka lalu dijadikan objek wisata
bersejarah. Rumah yang dibangun pada tahun 1936 ini sangat cocok dikunjungi oleh
wisatawan yang ini mempelajari lebih lanjut perjuangan salah satu pahlawan nasional
Indonesia.
8. Paralayang Taeh Bukik
Wisata Payakumbuh menakjubkan kesembilan yang wajib dikunjungi adalah Paralayang Taeh
Bukik. Destinasi wisata ini begitu populer di kalangan wisatawan karena merupakan arena
untuk lomba paralayang. Sedangkan ditempat lain arena untuk bereksplorasi dibatasi oleh
perairan dan hutan serta bentangan alam yang berbukit-bukit. Lokasi take off Paralayang di
Taeh Bukik ini berada di Ketinggian 1100 m dari permukaan laut (dpl) dan tempat mendarat
650 m dpl, sehingga ketinggian antara dua titik itu hanya 450 m.
9. Puncak Marajo
Wisata Payakumbuh menakjubkan terakhir yang wajib dikunjungi adalah Puncak Marajo.
Bagi pecinta trekking, Puncak Marajo sangat cocok untuk dikunjungi. Puncak Marajo
berlokasi di Goa Ngalau Indah dan Goa Ngalau Sampik. Meski butuh perjuangan yang tak
mudah untuk sampai ke puncak, namun semua akan terbayarkan ketika sudah sampai di
puncak terlebih jika dilakukan secara bersama-sama. Selain itu, wisatawan secara tidak
langsung disuguhi oleh tiga destinasi wisata sekaligus.
10. Bukik Bulek Taram
10. Wisata Payakumbuh menakjubkan selanjutnya yang wajib dikunjungi adalah Bukik Bulek
Taram. Bukik Bulek Taram berlokasi di Kenagarian Taram, tepatnya di Kabupaten Lima
Puluh Kota, Sumatera Barat. Wisata satu ini terbilang unik karena berupa batu dengan bentuk
bundar dan di puncaknya menonjol sangat terjal, menarik wisatawan. Selain itu, tempat ini
juga dikelilingi oleh rawa-rawa yang penuh beragam ikan sehingga cocok dijadikan tempat
memancing.
Dari kesepuluh wisata yang ada dipayahkumbuh
Kapalo Banda Taram berlokasi di Kabupaten 50 Kota merupakan objek wisata yang
dikelola oleh masyrakat setempat dan Dinas Pariwisata. Kapalo Banda adalah sungai irigasi
yang digunakan oleh masyarakat sekitar untuk mengairi perkebunan di daerah mereka. Saat
ini, Kapalo Banda Taram telah dikenal masyarakat luas dan menjadi naik daun.
Bayangkan saja, lokasi itu kini disebut sebagai objek wisata yang potensial di
Payakumbuh. Kapalo Banda Taram sendiri terletak di Desa Taram, sekitar 11,5 kilometer dari
pusat Kota Payakumbuh. Tapi, jalan menuju kapalo banda itu bukanlah jalur utama, sehingga
dulunya jarang ada orang yang mengunjungi kawasan ini. Harga Tiket masuk menuju objek
wisata Kapalo Banda Taram sebesar Rp.5.000 / orang, parkir Motor Rp. 2.000 dan parkir
mobil Rp. 5.000. Kapalo Banda Taram buka dari mulai pukul 08.00–17.30 WIB. Jika waktu
akan habis pihak pegelola akan memberitahukan kepada pengunjung agar bersiap-siap untuk
meninggalkan tempat wisata kapalo banda ini.
Aktifitas Wisata air di Kapalo Banda Taram sangat cocok untuk dikembangkan
dengan kerja sama pemerintah seiring perkembangan teknologi. Wisata yang disuguhkan
berupa ragam kegiatan dengan sentuhan aktifitas perkampungan alam pun memiliki
karakteristik yang khas, khususnya hutan pinus Wakanda yang tersusun rapi sedemikian
rupa. Pemandangan alam dan air terjun yang ada di Kapalo Banda Taram juga berfungsi
sebagai sarana wisata melepaskan lelah bagi para pengunjung. Kawasan ini juga bisa
dijadikan tempat wisata pendidikan bagi para pelajar di alam terbuka dan tempat pembinaan
siswa yang bernuansa perkampungan memiliki karaktaeristik dan keunikan yang khas.
Wisata Kapalo Banda menjadi target bagi wisatawan maupun mereka yang sedang
berkunjung ke Sumatera Barat tepatnya kota Payakumbuh dan ingin menikmati keindahan
alam daerah ini. Yang menarik dari Kapalo Banda Taram adalah sungai itu dikelilingi bukit-
bukit hijau yang indah. Pepohonan di sekitar danau juga menghidupkan suasana damai yang
tercipta. Suara gemericik air juga membuat traveler betah berlama-lama di sana sambil
menikmati makanan yang dijual oleh masyrakat sekitar.
Wisata Kapalo Banda menyediakan serangkaian pengalaman dan hiburan bagi
penikmatnya dalam bentuk petualangan, pendakian bukit, bermain rakit yang terbuat dari
bambu serta pemandangan yang menakjubkan saat menyaksikan matahari terbit dari Puncak
Kapalo Banda ini. Kegiatan menarik yang bisa dilakukan di Kapalo Banda Taram adalah
11. menjajal naik rakit. Rakit-rakit sederhana disewakan oleh penduduk setempat dengan harga
Rp 15-20 ribu per jam.
Selain potensi dan keindahan yang luar biasa, kawasan wisata Kapalo Banda berhasil
meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar karna disitulah ladang usaha mereka.
Keuntungan ekonomi yang diperoleh masyarakat dan pemda sekitar Kapalo Banda ini sangat
mendukung proses pengembangan kawasan Wisata Kapalo Banda ini. Kerjasama yang baik
yang dibangun oleh pengelola dengan masyarakat berhasil menawarkan wisata alam dan
petualangan bagi pengunjung serta memberikan kenyamanan mulai dari keberangkatan ke
Kapalo Banda dan pulangnya sehingga mereka pergi meninggalkan objek wisata ini dengan
penuh kesenangan.
Tidak ada hambatan atau gangguan serta tindakan yang kurang menyenangkan dari
pengelola maupun masyarakat. Salah satu faktor yang perlu menjadi contoh dari wisata ini
adalah keterlibatan masyarakat yang sangat baik dalam penyelenggaraan dan pengelolaannya.
Masyarakat merasakan pengaruh wisata ini terhadap kesejahteraan mereka. Setiap hari,
khususnya akhir pekan, ribuan kendaraan melakukan perjalanan dari daerah sekitar seperti
Kota Bukitinggi,Padang,Batusangkar dan kota lainnya menuju kawasan Kapalo Banda di
Payakumbuh ini sehingga usaha mereka tetap laris terjual .
Niat baik masyarakat yang ingin memanfaatkan aliran air sungai menjadi hal yang
bermanfaat bagi hasil bumi, ditambah dengan tindakan langsung dari pemerintah setempat
dari mulai desain sampai ke tahap pembangunan, menjadi surga yang tersembunyi dari mata
wisatawan. Hanya dengan beberapa kali jepretan, dan sentuhan media sosial, maka
berubahlah kawasan tersebut menjadi objek wisata yang paling hits apalagi saat liburan tiba.
Siapa yang merencanakan kawasan ini pada awalnya menjadi objek wisata?
Tidak ada. Hanya karena menjadi viral di media sosial karena pesona alamnya,
sehingga membuat para wisatawan untuk berkunjung. Rata-rata kunjungan tidak sendirian,
hampir selalu rombongan sehingga kadang akses jalan menuju objek wisata ini sedikit
macet,karna padatnya pengunjung. Banyak sekali destinasi wisata yang lahir dari keajaiban
media sosial atau teknologi. Bijaklah dalam penggunaan teknologi, dan selalu gunakan untuk
kebaikan dan manfaat untuk semua orang.Tetap menjaga kebersihan objek wisata ini,buatlah
suasana nyaman dan aman selama berwisata dan hati-hati di perjalanan.
C. Studi Kasus 1: kain songket pandai singkek dan silungkang
Kain Songket Pandai Singkek
Produk tenun Pandai Sikek sudah mengalami banyak perubahan diantaranya dari segi
warna dan motif yang digunakan. Saat ini tenunan songket banyak diproduksi
menggunakan warna-warna yang sudah meninggalkan warna aslinya. Disatu sisi hal
12. ini menguntungkan pengusaha dilihat dari segi ekonominya tetapi Saat ini tenunan
songket banyak diproduksi menggunakan warna-warna yang sudah meninggalkan
warna aslinya. Sekarang tenunan songket muncul dengan warna-warna terang seperti
pink, ungu, orange, biru, kuning dan lain-lain. Disatu sisi hal ini menguntungkan
pengusaha dilihat dari segi ekonominya tetapi dilain pihak, hal ini dapat menyebabkan
lunturnya nilai-nilai, ciri khas dan nilai filosofis budaya asli Minangkabau terutama
tenun Pandai Sikek.
Disamping perubahan pada warna, juga terdapat perubahan pada motif yang digunakan
pada tenunan songket Pandai Sikek. Motif pada kain songket Pandai Sikek dengan
ungkapan Alam Takambang Jadi Guru serta motif yang bersandikan adat. Motif
tersebut sudah dimiliki secara turun temurun oleh wanita pengrajin tenun Pandai Sikek.
Pada satu lembar kain terdapat banyak motif dan setiap motif memiliki makna atau
filosofi yang berbeda. Namun pada saat sekarang ini tenunan songket Pandai Sikek
sudah jarang menggunakan motif-motif lama yang ada maknanya. Motif yang
digunakan lebih bervariasi dan banyaknya motif-motif baru yang dikembangkan dan di
gabungkan dengan motif yang lama sehingga pada satu lembar kain hanya sedikit
motif yang memiliki makna. Hal ini disebabkan karena pengusaha dan pengrajin
tenunan songket Pandai Sikek semakin dituntut untuk membaca selera konsumen atau
pembeli.
Selanjutnya ditinjau dari segi teknik menenun, terlihat bahwa orang yang ahli dalam
menenun sudah berkurang, karena yang pandai menenun di Pandai Sikek hanya orang
asli Pandai Sikek yang sudah tradisi dari nenek moyangnya secara turun temurun.
Berkurangnya penenun di Pandai Sikek karena adanya aktivitas atau berkarier di
bidang lain, serta adanya anak gadis Pandai Sikek yang merantau, sehingga teknik
menenun tidak diketahui oleh orang lain. Hal ini dapat menyebabkan makin
berkurangnya orang yang ahli dalam menenun di Pandai Sikek sementara itu teknik
menenun ini masih sedikit orang lain yang mengetahuinya. dilain pihak, hal ini dapat
menyebabkan lunturnya nilai-nilai, ciri khas dan nilai filosofis budaya asli
Minangkabau terutama tenun Pandai Sikek.
Disamping perubahan pada warna, juga terdapat perubahan pada motif yang digunakan
pada tenunan songket Pandai Sikek. Motif pada kain songket Pandai Sikek dengan
ungkapan Alam Takambang Jadi Guru serta motif yang bersandikan adat. Motif
tersebut sudah dimiliki secara turun temurun oleh wanita pengrajin tenun Pandai Sikek.
Namun pada saat sekarang ini tenunan songket Pandai Sikek sudah jarang
menggunakan motif-motif lama yang ada maknanya.
Selanjutnya ditinjau dari segi teknik menenun, terlihat bahwa orang yang ahli dalam
menenun sudah berkurang, karena yang pandai menenun di Pandai Sikek hanya orang
asli Pandai Sikek yang sudah tradisi dari nenek moyangnya secara turun temurun.
13. Berkurangnya penenun di Pandai Sikek karena adanya aktivitas atau berkarier di
bidang lain, serta adanya anak gadis Pandai Sikek yang merantau, sehingga teknik
menenun tidak diketahui oleh orang lain.
Pada daerah Pandai Sikek diketahui bahwa salah satu tenun Pandai Sikek yang masih
mempertahankan bentuk aslinya adalah Rumah Tenun Pusako. Rumah Tenun Pusako
ini merupakan salah satu usaha dan pengrajin tenun songket tertua yang ada di Pandai
Sikek yang sampai saat ini ciri khas tenunan Pandai Sikek lebih diketahui oleh pemilik
dan pengrajin Rumah Tenun Pusako. Salah satu ciri khas itu terlihat dari pemakaian
benang maupun dari motif yang dihasilkan. Menurut Goentoro (2005:26) “ Kain tenun
adalah menyilangkan benang-benang membujur menurut panjang kain (benang lungsi)
dengan isian benang yang melintang menurut lebar kain (benang pakan), benang pakan
dan benang lungsi dipersilangkan tegak lurus (membentuk sudut 90̊ )”. Pendapat ini
dapat diperkuat oleh Nuswirman (1982:9) “ Tenunan songket adalah kain tenun yang
diberi hiasan dengan menambahkan benang pakan (horizontal waktu menenun)
menambahkan benang emas, perak dan benang berwarna lain”.
Motif adalah bentuk nyata yang dipakai sebagai titik tolak dalam menciptakan
ornament. Menurut Suhersono (2006:10) “Motif adalah desain yang dibuat dari
bagian-bagian bentuk berbagai macam garis atau elemen-elemen yang terkadang
begitu kuat dipengaruhi oleh bentuk-bentuk stilasi dan benda dengan gaya dan cirri
khas tersendiri”. Lain lagi yang dikemukakan oleh Heri dalam Rima (2005:5) “motif
adalah desain yang dibuat dari berbagai bentuk, berbagai garis atau elemen-elemen,
yang terkadang begitu kuat dipengaruhi oleh bentuk-bentuk stilasi alam benda, dengan
gaya dan ciri khas tersendiri”.
Kain songket silungkang
Kain songket merupakan produk tenunan Minangkabau yang berkualitas tinggi dan
seringkali difungsikan sebagai alat kelengkapan kostum tradisional oleh designer baju.
Salah satu wilayah yang terkenal sebagai sentra industri songket lokal di Minangkabau
adalah desa Silungkang yang terletak di tepi jalan lintas Sumatera sekitar 95 km dari
kota Padang.
Songket Silungkang umumnya dibuat secara tradisional, menggunakan alat tenun yang
memiliki kemiripan dengan alat menenun Pandai Sikek namun ukurannya jauh lebih
besar. Catatan sejarah menyebutkan bahwa teknik pembuatan kain songket yang
berkembang di Silungkang. konon dibawa oleh Baginda Ali dari Negara Bagian
Selangor pada abad ke-16. Seperti halnya didaerah lain, kegiatan menenun kain
songket di Silungkang umumnya dilakukan oleh para perempuan dalam rumah mereka.
Ragam hias dan pola-pola yang tertuang dalam kain songket silungkang secara garis
besar banyak dipengaruhi oleh kekayaan alam Minangkabau.
14. Sekalipun ragam hiasnya tercipta dari alat yang sederhana dan proses kerja yang
terbatas. namun bagi masyarakat setempat kain songket bukan hanya sekedar kain.
melainkan karya seni yang diangkat dari hasil cipta, rasa dan karsa penenunnya. Motif-
motif yang ditampilkan pada kain songket silungkang sebagian besar diberi nama
tumbuh- tumbuhan, binatang, atau benda-benda lain. Sebut saja ragam hias pucuak
rabuang, motif burung. sirangkak dan balah katupek yang diambil dari lingkungan
alami.
Berdasarkan ragam hiasnya terlihat jelas bahwa kain songket dari Silungkang terkesan
lebih sederhana bila dibandingkan dengan ragam hias kain tenun Pandai Sikek yang
sangat rumit. Selain berfungsi untuk memperindah tampilan kain, ragam hias yang
disematkan pada kain songket ternyata memiliki makna tersendiri. Salah satu
contohnya adalah pucuak rabuang yang merepresentasikan tanaman rebung yang
sangat berguna dalam kehidupan manusia.
Ketika masih kecil rebung dapat digunakan sebagai bahan sayuran, dan ketika telah
tumbuh menjadi besar bambunya dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan. Untuk
menghasilkan kain songket yang bervariasi. pada perkembangan selanjutnya para
pengrajin kain songket silungkang mulai memadukan teknik tenun ikat dengan teknik
songket. Selain benang katun, bahan yang digunakan juga diambil dari benang sutera
dengan hiasan benang makau atau benang katun berwarna.
Produk yang dihasilkan dari kain songket silungkang tidak hanya terbatas pada busana
wanita, melainkan dekorasi dan aksesori lainnya seperti bantal permadani, selendang.
sapu tangan, gambar dinding. hingga taplak meja.Supaya awat dan terhindar dari
kerusakan yang tidak diinginkan kain songket hendaknya disimpan dalam keadaan
bersih dengan cara digulung dan dilapisi kertas minyak putih. Tujuannya adalah untuk
meminimalisir kontak antara benang pakan dengan benang emas yang terbuat dari
logam dan menghindari timbulnya bekas lipatan yang sangat sulit dihilangkan.