Surabaya sedang mempersiapkan era baru transportasi dengan pengembangan Angkutan Massal Cepat berupa trem serta penerapan Electronic Road Pricing untuk mengendalikan kendaraan pribadi di sepanjang jalur trem. Hal ini merupakan bagian dari strategi transportasi kota untuk mengurangi kemacetan dan mendorong penggunaan moda transportasi umum."
Spirit Revolusi Mental Dalam Inovasi Pelayanan Publik
Gapura Februari 2016 v3
1. Salam,
Redaksi
Pembaca Gapura yang kami banggakan
Pemerintah adalah lini terdepan dalam penyediaan layanan bagi
publiik. Maka dalam keragka tersebut, Majalah Gapura edisi Februari
ini akan mengulas Pelayanan Publik Pemerintah Kota Surabaya terkait
dengan Pelayanan Dinas Pertanian dan Pelayanan Dinas perpustakaan
dan Arsip Surabaya. Kami sajikan lengkap dan mendalam untuk anda
dalam rubrik Liputan Utama. Ulasan tersebut akan coba kami lengkapi
dengan opini dan pengalama warga Kota Surabaya dalam menikmati
pelayanan publik.
Ada juga berita tentang sosok inspiratif dari Joshua Tarida Panjaitan
: Anak Jalanan Penulis Novel yang akan menginspirasi Anda. Selain itu,
seperti biasa, kami selalu menyajikan kiprah warga dalam berkarya. Kali
ini istimewa karena mereka tidak hanya berbisnis tetapi mengusung misi
sosial. Jangan lewatkan kisah Batik Bayusumilir dan Startic AV Peduli di
rubrik Warga Berdaya.
Potensi warga Surabaya juga tergambar oleh gerak komunitas-
komunitas anak muda. Simak kegiatan-kegiatan cinta lingkungan
di Green Generation Surabaya serta kemandirian perempuan dalam
komunitas Srikandi Project yang ada di Rubrik Arek-Arek.
Mengingat sebentar lagi siswa siswi SD, SMP dan SMA/K Surabaya
akan menghadapi Ujian Nasional dengan Computer Based Test maka
kami juga menyediakan updatenya di Rubrik Pendidikan. Sebagai
pelengkap kami akan menyajikan ngopi sebagai alternatif melepas
penat. Saat ini di Surabaya, kian muncul beragam kedai kopi di segala
level dengan tawaran sajian yang variatif.
Masih banyak lagi berita dan informasi lainnya yang coba kami sajikan
untuk anda pembaca setia kami. Untuk selengkapnya bisa Anda nikmati
di edisi kali ini.
ISSN : 1978‐3663
Vol. : Edisi Februari 2016
Desain : Arreto
Ket Sampul Depan:
Surabaya Intelegent Trafic System
Sumber Foto :
Ilustrasi Ist
Ket Sampul Belakang:
Trafic Light
Sumber Foto :
IST
COVER STORY
Penerbit
Bagian HUMAS Kota Surabaya
Pelindung
Walikota Surabaya
Dr. Ir.Tri Rismaharini, MT.
Penasehat
Sekretaris Daerah Kota Surabaya
Ir. Hendro Gunawan
Asisten Kesejahteraan Rakyat
Drs.Eko Hariyanto, MM
Penanggung Jawab
Kepala Bagian HUMAS
Muhamad Fikser, AP, MM
Pimpinan Redaksi
Ka.Sub.Bag. Dokumentasi dan Pelaporan
Dra. Sri Puri Surjandari, MSi
Redaktur
Ka.Sub.Bag. Liputan Berita dan Pers
Drs.Ec. EddyWitjahjanto
Editor
Ka.Sub.Bag. Layanan Informasi
Dra. Dayu Kade Asritami
Poppy; Gilang
Sidang Redaksi
Ari Chusnaini Arofah,SH; Agnes Idang,SE;
Endang Rahayu, SE; Sumiarti;Dina Priyanti;
Yayuk Pujiati; Jefri; Ika; Siti Nurhajati,SH,MHum
Bendahara
Dijah Soelistyowati
Endah Susanti
Fotographer
Oki Fantasti; Fernawan
Reporter
Poppy; Gilang;Andri; Michelle; Aya; Hadi;
Paramadina
Layouter
Edwin; Karina; Arry
Distribusi
Elya Nur Alamsyah
Redaksi
Jl. Jimerto 6-8 Surabaya
Telp/Fax: (031) 5475005
email: majalahgapura@gmail.com
humas.surabaya.go.id
Majalah Pemerintah Kota Surabaya
SURAT REDAKSI
2. Pj. Walikota Surabaya
Drs. Nurwiyatno, M.Si.
KotaBALAI
SURABAYA
Assalamulaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Warga Surabaya yang berbahagia
Mengutip Ryaas Rasyid, Pakar Pemerintahan dan Mantan Menteri Otonomi
Daerah, Pemerintah pada hakekatnya adalah pelayan masyarakat. ia tidaklah
diadakan untuk melayani dirinya sendiri, tapi juga untuk melayani masyarakat
serta menciptakan kondisi yang memungkinkan setiap anggota masyarakat
mengembangkan kemampuan dan kreatifitasnya demi mencapai tujuan
bersama. karenanya birokrasi publik berkewajiban dan bertanggung jawab
untuk memberikan layanan publik yang baik dan profesional.
Kesibukan warga perkotaan memang terus sehingga tuntutan akan
pelayanan publik yang cepat, praktis, dan profesional pun makin mengemuka.
Masyarakat kini semakin berani untuk mengajukan tuntutan keinginan dan
aspirasi kepada pemerintah terhadap kinerja. Masyarakat semakin kritis untuk
melakukan kontrol terhadap apa yang dilakukan pemerintah. Ini tentu menjadi
pekerjaan rumah bagi kami untuk senantias memberikan pelayanan yang
terbaik pada warga.
Dalam merespon tuntutan tersebut, Surabaya terus menyiapkan diri di
berbagai lini pelayanan. Pada layanan administrasi kependudukan, kami terus
berbenah. Dengan memanfaatkan teknologi, kami usahakan sistem birokrasi
yang kian memudahkan warga. Di wilayah pelayanan fisik, kami coba terus
bangun infrastruktur untuk mendukung aktivitas. Dalam hal jasa, pelayanan
kesehatan terus kami kembangkan demi memastikan warga selalu dalam
kondisi prima.
Surabaya memang sering dinilai baik oleh pihak luar dalam berbagai hal
termasuk pelayanan publik. Kami sering menjadi percontohan bagi pemerintah
daerah lain. Membanggakan memang tetapi bagi kami yang terpenting ada
pada kepuasan warga kota Surabaya sendiri. Indikator keberhasilan yang
kami canangkan ialah terlayaninya warga kota dengan baik sehingga mampu
beraktifitas secara produktif.
Akhirnya, mohon kerjasama untuk menyampaikan saran dan kritik pada
pengembangan yang kami lakukan. Semoga Surabaya terus berbenah lebih
baik.
Terima Kasih.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Catatan
3. Surabaya
Calendar of Events
2016
MARET
4 - 8
Trend Moslem Beauty Expo
2016
Grand City Convex
9 - 13 Surabaya Motor Show Grand City Convex
16 - 18 Sugar Technology Expo 2016 Grand City Convex
25 - 27 Premiere Wedding Fair Grand City Convex
9 - 13 Galaxy Auto Fair Galaxy Mall
8 Pawai Ogoh - ogoh Tugu Pahlawan
5 - 6 Galaxy Early Bird Sale Galaxy Mall
Klinong - klinong nang Sur-
oboyo
House of Sampoerna
Surabaya Young Designer Spec-
tacles 2016
Ciputra World
21 Good France
Restoran di Surabaya yang
ikut berpartisipasi
APRIL
1 - 3 Indie Clothing Expo Grand City Convex
6 - 10 Indonesia Building Technology Grand City Convex
14 - 17 Majapahit Travel Fair Grand City Convex
19 - 21 Hospital Expo - Surabaya Grand City Convex
21 - 24
Investment, Art, Fashion, Trade
& Tourism Expo
Royal Plaza
21 - 24
Gelar Produk Unggulan Daerah
Expo
Royal Plaza
21 - 24 Surabaya Craft & Fashion Grand City Convex
21 - 24 Inawisata 2016 Expo Grand City Convex
27 - 29 World Aqua Culture 2016 Grand City Convex
April Duren & Durian
Food Festival East Coast
Center
April - Mei Surabaya Health Season Rumah Sakit dan Klinik
Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surabaya
MEI
1 - 31 Surabaya Shopping Festival Pusat Pembelanjaan di SBY
11 - 15 Surabaya Fashion Parade Tunjungan Plaza
13 - 14 Late Night Shopping Tunjungan Plaza
15 Parade Budaya & Bunga Tugu Pahlawan - Balai Kota
22 Festival Rujak Uleg Jl. Kembang Jepun
18-22 Surabaya Great Expo Grand City Convex
Pasar Malam Tjap Toenjoengan
Food Festival East Coast
Center
29 Surabaya Urban Culture Jl. Tunjungan
28
Pemilihan Duta Wisata Cak &
Ning Surabaya
4. SOSOK
32 JoshuaTarida Panjaitan - Anak
Jalanan Penulis Novel
6
Era BaruTransportasi Surabaya
18 |Melihat lebih dekat pelayanan publik
Dinas Pertanian Kota Surabaya
26 | Mengembalikan Kehormatan
Penderita Kusta
28 |Anak nakalpun jadi penuh akal
30 |Menyiapkan Anak Jalanan
Menatap Masa Depan Gemilang
38 40
34
21 |Komentar Pakar
DAFTAR ISI
LIPUTANUTAMAPROGRAMKOTA
30 | Bayar PBB Kini Jadi Lebih Mudah
34 |Kunjungan Organisasi pariwisata se-Asia Pasifik
ke Surabaya
12 |BKPPM Buka PTSP
36 |Ubah air ledeng jadi air siap minum
38 |Kepedulian Meningkatkan Kualitas Hidup
Masyarakat
10 |Rajin Bikin Inovasi
40 |Sulap Kendaraan Merah jadi media Anti narkoba
14 |Dispendukcapil Surabaya Buka Layanan
Sampai Malam
16 |5S StrategiTingkatkan Layanan Publik
22 |KasaWarga
24 Merawat mereka yang terlupakan
(Liponsos Keputih)
LIPUTANKHUSUS
4 JANUARI 2016
5. 48 Bisnis Sosial Mengusung Misi peduli
Lingkungan
KESEHATAN
60
Puskesmas Dupak Gandeng Odha
56 |Hortikultura -TamanVertikal
72
Ngopi, sebagai alternatif piknik
WISATA
7056
74
62 |Tips menjauihi virus HIV/AIDS
ISSN 1978 - 3663
EDISI FEBRUARI 2016
WARGABERDAYALIPUTANLAINNYA
50 |Melestarikan Keagungan BatikTulis
74 |Resep Suedep
76 |Embun
42 |Prosedur - Mengurus SIUP &TDP
43 |Parlementaria - Refisi perda yang tidak efektif
52 |Bina UKM - Belajar dari Minimarket
PENDIDIKAN
45
Menolak Stigma Negatif SMA Pinggiran
44 |Kawal UNBK, Puspendik Buka
Posko Khusus
78 |Cak Jepret - Menyusuri
Pedestrian Kota Surabaya
AREK-AREK
58
Ijo Kuthaku, Joyo Uripku
66 |Perempuan“PHP”yang menginspirasi
64 |Perempuan Bisa (DharmaWanita) - Adu kreasi jajan
tradisional hingga fashion show
70 |NapakTilas - Ludruk, warisan budaya luhur
5JANUARI 2016
7. Jumlah kendaraan pribadi
yang berlalu lalang di jalan
raya di Surabaya telah jauh
berkurang seiring tingginya
minat warga menggunakan
moda Angkutan Massal
Cepat (AMC). Beberapa
jalan protokol juga sudah
dilengkapi ERP sebagai
upaya untuk meminimalisir
pemakaian kendaraan
pribadi roda empat.
B
egitulah gambaran
dan juga harapan
tentang wajah baru
transportasi di Kota
Surabaya di tahun-
tahun mendatang.
Ketika AMC berupa
trem dan angkutan
pendukungnya sudah beroperasi dan
berintegrasi, lalu dipilih warga sebagai
pilihan utama moda transportasi. Dan
ketika kemacetan tidak lagi menjadi
masalah bagi warga kota seiring
berkurangnya pemakaian kendaraan
pribadi. Ada banyak warga Surabaya
yang berharap gambaran itu segera
terwujud dalam beberapa tahun ke
depan.
Nah, tahun 2016 ini merupakan
periode pijakan menuju era baru
transportasi di Kota Surabaya
tersebut. Beberapa konsep
transportasi era modern yang
sebelumnya sekadar dalam angan-
angan, akan mulai terlihat awal
realisasinya di tahun ini. Salah satu
yang paling ditunggu adalah progres
realisasi Angkutan Massal Cepat
berupa trem. Trem akan dibangun
dari utara ke Selatan (Perak menuju
Wonkromo) dengan jarak tempuh
kurang lebih 23 kilometer.
Pengembangan AMC dan
pendukungnya seperti penyediaan
angkutan feeder dan trunk,
menjadi poin utama dalam skema
strategi makro transportasi yang
tersebut dalam RPJMD master plan
transportasi Surabaya. Tema itulah
yang disampaikan Plt Kepala Dinas
Perhubungan, Irvan Wahyudrajat pada
acara media gathering di ruang ATCS
lantai VI, kantor Pemkot Surabaya, 26
Januari 2016 lalu.
Dalam acara itu, Irvan banyak
memaparkan tentang konsep
penataan transportasi Surabaya.
Salah satunya AMC. Termasuk juga
pengendalian penggunaan kendaraan
pribadi di jalur AMC. “Ketika nanti
Angkutan Massal Cepat sudah
difungsikan, maka kendaraan roda
empat yang melewati jalur AMC akan
dikendalikan dengan jalan berbayar
alias ERP (Electronic Road Pricing),”
tegas Irvan Wahyudrajat.
Dijelaskan Irvan, konsep ERP
ini sudah banyak dipakai di luar
negeri. Diantaranya di Singapura.
Rencananya, ERP akan diterapkan
di beberapa ruas jalan utama di
Surabaya. Tentunya bila AMC sudah
difungsikan. ERP ini juga merupakan
pengembangan dari ITS (Intelligence
Transportation System).
Surabaya merupakan salah satu
pioner dalam pengembangan ITS
JEMBATAN
SUROMADU
JL. KENJERAN(EXISTING)
5
AKSES BARAT – TIMUR NON TOL
AKSES UTARA – SELATAN NON TOL
JALAN TOL EKSISTING
TELUK
LAMONG TANJUNG
PERAK
TERMINAL
BUNGURASIH
12
3
4
6
7
6 5
4 3 2 1
BANDARA
JUANDA
.
SURABAYA
SPORT
CENTER
PENGEMBANGAN
KAWASAN
TERMINAL
TOW
JALAN
LINGKAR LUAR
BARAT
JALAN
LINGKAR
DALAM BARAT
TOL
SURABAYA -
MOJOKERTO
TOL
SURABAYA -
GEMBOL
TOL
SURABAYA -
GRESIK
FRONTAGE
ROAD AHMAD
YANI
LINGKAR
DALAM TIMUR
(MERR)
LINGKAR LUAR
TIMUR
TOL WARU -
JUANDA
JEMBATAN THP
KENJERAN
JL. WIYUNG -
LAKARSANTRI
BOX CULVERT
BANYU URIP
…RANCANGAN RKPD TAHUN 2016
Peta Jaringan Jalan Eksisting dan Rencana di Kota Surabaya
Frontage Road Sisi Barat
Jl. A. Yani Surabaya
7JANUARI 2016
Liputan Utama
8. sebagai sistem manajemen
lalu-lintas yang terintegrasi untuk
pengendalian penggunaan kendaraan
bermotor (pribadi) pada kawasan
tertentu. Sampai dengan tahun 2015
telah terpasang di 81 lokasi simpang.
Untuk tahun 2016 direncanakan
dibangun di sebanyak 18 lokasi. “Ini
kan beberapa bentuk upaya untuk
mendorong minat masyarakat dalam
penggunaan AMC. Agar warga
lebih memilih naik AMC daripada
membawa kendaraan pribadi,”
sambung dia.
Selain pemberlakuan jalan
berbayar, upaya lainnya yang akan
dilakukan Dishub Surabaya untuk
mengurangi kendaraan pribadi
adalah dengan pembatasan lalu
lintas semisal motor (untuk roda
dua diarahkan lewat jalur alternatif),
manajemen parkir dan fasilitas
gedung parkir. Upaya lainnya adalah
dengan memperhatikan kapasitas
lebar jalan melalui penggunaan ITS,
pelebaran jalan, pengembangan
jalan baru. Termasuk juga penyediaan
jalur sepeda untuk memasyarakatkan
penggunaan sepeda sebagai moda
transportasi yang ramah lingkungan.
“Karena itu, Pemkot juga menyediakan
ruang untuk pengguna sepeda, serta
penyediaan fasilitas bagi pejalan kaki,”
sambung Irvan.
Animasi Monorel
Surabaya Intelegent Trafic System
Frontage Road Jl. A. YaniSisi Barat dan Timur
(Jl. A Yani tidak terlihat karena terhalang pohon)
8 JANUARI 2016
Liputan Utama
9. DORONG MINAT MASYARAKAT
MENGGUNAKAN AMC
(pertumbuhan sepeda motor yang
mencapai lebih dari 10% per tahun
serta pertumbuhan mobil pribadi
yang melebihi 5% per tahun) tidak
mampu diimbangi oleh pertumbuhan
jaringan ataupun kapasitas jalan yang
mengalami kenaikan rata rata 4%
per tahun. Masalah lainnya adalah
kondisi layanan angkutan umum yang
menurun. Salah satunya angkutan
kota yang pada per Januari 2016
berjumlah 4701 kendaraan dengan
jumlah trayek mencapia 58 trayek.
Terkait masalah angkutan umum
ini, Wahyu Heriyanto menyebut
bahwa optimalisasi fungsi angkutan
umum akan menjadi solusi bagus
untuk mengatasi kepadatan
kendaraan, selain pembangunan jalan
baru. “PR nya adalah bagaimana agar
orang yang terbiasa menggunakan
kendaraan pribadi, bisa beralih
kepada angkutan umum sehingga ada
cukup ruang di jalan,” sambung dosen
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
bagian Perhubungan ini.(hs)
Pakar transportasi perkotaan
dari Institut Teknologi Sepuluh
November (ITS), Wahyu Herianto
menegaskan, memang harus
ada upaya dan sosialiasi untuk
mendorong minat masyarakat
menggunakan AMC. Menurutnya,
masyarakat akan menilai performa
dari AMC sebelum mengambil
keputusan. Semisal kenyamanan
menaiki AMC dikarenakan adanya
jaminan ketepatan waktu dan
juga faktor keamanan. Bila sudah
terbentuk citra yang bagus tentang
AMC, masyarakat tidak akan ragu
meninggalkan kendaraan pribadi. “Ini
juga karena faktor kebiasaan. Misalkan
saya dulu awalnya terbiasa naik
motor, kemudian bisa mobil second.
Sekarang beralih ke mobil. Nanti kalau
sudah ada AMC, bisa jadi beralih ke
AMC,” jelas Wahyu.
Wahyu Heriyanto juga
mengapresiasi upaya Pemkot
Surabaya dalam membangun
beberapa jalan baru seperti Frontage
Road sisi Barat Jalan Ahmad Yani.
Menurutnya, dengan semakin lebar
dan banyak lajur, maka kapasitas
kendaraan di Jalan Ahmad Yani akan
terurai. Termasuk juga pembangunan
Jalan Lingkar Luar Barat (JLLB) dan
Jalan Lingkar Luar Timur (JLLT).
“Jawaban dari kemacetan adalah
jalan lingkar. Ini yang juga harus
diutamakan pembangunannya agar
pengguna jalan tidak hanya terpusat
di jalan tengah kota,” jelas Wahyu.
Keberadaan AMC kelak memang
diharapkan bisa membuat warga
beralih dari kendaraan pribadi ke
AMC. Ini karena kendaraan pribadi
yang jumlahnya terus bertambah,
menjadi penyebab utama kemacetan
di perkotaan. Termasuk di Surabaya.
Irvan Wahyudrajat mengatakan,
permasalahan transportasi di
Surabaya adalah pola perjalanan yang
terpusat sehingga menyebabkan
kemacetan. Hal ini dipicu oleh
pertumbuhan kendaraan pribadi
Animasi Trem.
9JANUARI 2016
Liputan Utama
10. Masih punya anggapan
bahwa pelayanan publik
lambat, berbelit dan berbiaya
tinggi? Lupakan anggapan
itu. Itu citra lama. Up
grade citra Anda perihal
pelayanan publik dengan
merasakan pelayanan publik
di Surabaya.
D
i Surabaya, warganya
tidak lagi mendapati
citra perizinan seperti itu.
Ini karena Pemerintah
Kota (Pemkot) Surabaya
terus berinovasi untuk
meningkatkan kualitas
pelayanan publik
yang cepat, mudah dan terjangkau oleh
masyarakat.
Pelayanan publik di Surabaya telah
mendapat pengakuan sebagai salah satu
yang terbaik. Akhir 2014 lalu, sistem perizinan
online Surabaya Single Windows (SSW),
mendapat apresiasi internasional sebagai
inovasi pelayanan publik terbaik kategori
Future City versi FutureGov. Surabaya juga
meraih penghargaan inovasi pelayanan publik
tahun 2014 dari Kementerian Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
Bahkan, Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi, Yuddy
Chrisnandi ketika berkunjung ke Surabaya
pada 12 Oktober 2015 lalu, menyampaikan
pujiannya bahwa dalam hal upaya
TANGANI PENGADUAN
RESPONSIF
RAJIN BIKIN
INOVASI
10 JANUARI 2016
Liputan Utama
11. peningkatan pelayanan publik kepada
masyarakat dan juga tata kelola
birokrasi, Pemkot Surabaya telah jadi
role model (panutan) bagi kabupaten/
kota di Indonesia.
Yang terbaru, di awal 2016 ini,
beberapa Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD) Pemkot Surabaya
mendapatkan rapor hijau alias
mendapat nilai bagus dalam
evaluasi pelayanan publik 2015 yang
disampaikan oleh Ombudsman
Republik Indonesia (ORI) Perwakilan
Jawa Timur pada 20 Januari 2016
lalu. Diantaranya Dinas Perdagangan
dan Perindustrian (Disperdagin) Kota
Surabaya, Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) dan
Unit Pelayanan Terpadu Satu Atap
(UPTSA) yang berada di bawah Badan
Koordinasi Pelayanan dan Penanaman
Modal (BKPPM) Kota Surabaya.
Kepala Dispendukcapil Kota
Surabaya, Suharto Wardoyo
mengatakan, pelayanan publik di
dinasnya yang mendapat rapor hijau
dari ORI Perwakilan Jatim adalah
penerbitan akta kelahiran dan
penerbitan kartu tanda penduduk
elektronik (e-KTP). Menurutnya,
pelayanan di Dispendukcapil Surabaya
selama ini telah memenuhi standar
pelayanan publik yang meliputi
standar syarat pemberian pelayanan,
standar prosedur pelayanan,
standar penetapan biaya pelayanan
publik, standar complain handling
(penanganan komplain/pengaduan).
“Juga standar waktu penyelesaian
pelayanan. Misalnya untuk jangka
waktu penyelesaian pelayanan paling
lambat tujuh hari kerja,” ujar Suharto
Wardoyo ketika dikonfirmasi Gapura.
Rapor hijau ini menjadi apresiasi
positif terhadap Dispendukcapil
Surabaya yang selama ini rajin
melakukan inovasi pelayanan. Inovasi
terbaru adalah layanan tambahan
setelah jam kerja hingga malam
hari untuk memberikan kemudahan
pelayanan bagi warga yang
tidak bisa mengurus administrasi
kependudukan dikarenakan harus
bekerja. Sebelumnya, Dispendukcapil
juga melakukan jemput bola dalam
layanan administrasi kependudukan
dengan membuka stan layanan
di mal-mal di Surabaya. “Inovasi
pelayanan ini untuk memudahkan
warga Surabaya dalam mendapatkan
pelayanan publik,” ujarnya.
Untuk Disperdagin, layanan izin
usaha toko swalayan mendapatkan
apresiasi bagus. Sementara di UPTSA,
ada delapan layanan yang mendapat
nilai bagus. Diantaranya penerbitan
izin apotek, toko obat, toko alat dan
optical, penerbitan izin kerja tenaga
kesehatan, penerbitan izin produk
layanan makanan dan minuman pada
industri rumah tangga, penerbitan izin
usaha jasa konstruksi nasional (non
kecil dan kecil).
Kepala BKPPM, Eko Agus Supiadi
mengatakan, secara garis besar,
pelayanan publik di Surabaya sudah
bagus. Jika diprosentase dalam
angka, dia menyebut sudah di atas
80 persen. Ini karena sudah ada
standar operasi pelayanandan juga
ketepatan waktu penyelesaian. Selain
itu, pihaknya juga responsif dalam
menangani pengaduan.
“Selain layanan online, masih ada
yang (pelayanan) tatap muka yang
terkadang ada petugas yang kurang
senyum atau kurang ramah. Itu yang
kemudian masuk dalam pengaduan.
Atau antre sedikit juga diadukan.
Adanya aduan seperti itu langsung
kita tindaklanjuti,” ujar Eko Agus.
Kalaupun ada yang masih perlu
diperbaiki, mantan Plt Kadisperdagin
Kota Surabaya ini menyebut sarana
dan prasana yang masih harus lebih
disempurnakan. Termasuk juga
menjamin reserver dan sistem online
senantiasa lancar. Serta, adanya
genset untuk mengantisipasi listrik
padam. “Ini semua akan terus kami
perbaiki,” ujarnya.
Sementara Kepala UPTSA
Surabaya Pusat, Muhammad Rifai
Zoel Chaidir mengatakan, rapor
hijau dari penilaian ORI Perwakilan
Jawa Timur tersebut membanggakan
mengingat UPTSA Surabaya Pusat
yang bertempat di eks gedung
pertokoan Siola, baru beroperasi pada
pertengahan tahun 2015. “Bagi kami,
penilaian ini tentunya memotivasi
kami agar tetap bertahan baik dan
menjadi lebih baik,” ujar Zoel Chaidir.
Dijelaskan Zoel Chaidir, UPTSA
Kota Surabaya mendapatkan rapor
positif dikarenakan pelayanan nya
yang sesuai harapan warga Surabaya.
Diantaranya terkait mekanisme
pelayanan, sikap personel nya dalam
melayani, ruang pelayanan dan juga
informasi yang bisa didapat oleh
warga/pemohon. “Termasuk juga
adanya respon balik (feed back) dari
masyarakat. Yakni bagaimana kami
merespon dan menanggapi saran-
saran dari masyarakat,” sambung pria
berkumis tipis ini.
Menurut Zhoel, penilaian yang
dilakukan ORI Perwakilan Jatim
tersebut bersifat rahasia. Pihaknya
sama sekali tidak mengetahui kapan
personel ORI melakukan survei
pelayanan di UPTSA Surabaya Pusat.
Ataupun melakukan wawancara
dengan warga selaku pemohon
perizinan di UPTSA. “Survei nya
dilakukan rahasia. Kami tidak tahu
siapa yang melakukan survei. Tahu-
tahu ada hasilnya,” sambung dia.
Pelayanan publik yang baik, bisa
diukur dari tingkat kepuasan warga
selaku pengguna. Memang, masih
ada pengaduan dari warga yang
merasa belum puas. Ini menandakan
belum semua pelayanan publik di
Surabaya telah sempurna. Ibarat
pepatah, tidak ada gading yang tak
retak. Namun, adanya pengaduan dari
masyarakat juga bukanlah sebuah nilai
minus. Justru, itu merupakan bentuk
kepedulian warga agar pelayanan
publik di Surabaya bisa menjadi lebih
baik. Sebab, tanpa adanya pengaduan
dan masukan masyarakat, tentunya
akan sulit menilai apakah pelayanan
publik yang berjalan, sudah optimal
dan kemanfaatan nya bisa dirasakan
publik. (hs)
11JANUARI 2016
Liputan Utama
12. BKPPM BUKA PTSP
WARGA BISA URUS SIUP-TDP
SECARA ONLINE
Lupakan citra perizinan yang lambat, berbelit dan
berbiaya tinggi. Warga Surabaya tidak akan lagi mendapati
citra perizinan seperti itu. Ini karena Pemerintah Kota
(Pemkot) Surabaya, terus berinovasi untuk meningkatkan
kualitas pelayanan publik yang cepat, mudah dan
terjangkau oleh masyarakat.
12 JANUARI 2016
Liputan Utama
13. T
erbaru, Badan
Koordinasi Pelayanan
dan Penanaman
Modal (BKPPM) Kota
Surabaya, membentuk
Pelayanan Terpadu
Satu Pintu (PTSP)
sesuai dengan
Peraturan Wali Kota Surabaya
Nomor 2 Tahun 2016 tentang
Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu. Dibentuknya PTSP ini
merupakan gambaran semangat
Pemkot Surabaya dalam mewujudkan
pelayanan perizinan yang cepat,
efektif, dan transparan, mewujudkan
kemudahan dan kepastian hukum
bagi masyarakat dalam memperoleh
pelayanan perizinan, dan terwujudnya
hak-hak masyaraat dan investor untuk
mendapatkan pelayanan prima di
bidang perizinan.
Kepala BKPPM Kota
Surabaya, Eko Agus Supiadi
mengatakan, penyelenggaraan
PTSP ini dilakukan dengan
mempertimbangkan beberapa
aspek. Yaitu, penyederhanaan
persyaratan perizinan, percepatan
waktu penyelesaian permohonan,
penyediaan informasi kepastian
biaya, kepastian prosedur, pemberian
kemudahan, penyampaian
pengaduan dan kejelasan
penyelesaian pengaduan.
Menurut Eko Agus, proses
perizinan PTSP bisa lebih cepat karena
didukung penuh teknologi informasi
(IT) yang terintegrasi ke semua
SKPD di Surabaya melalui sistem
perijinan sistem Surabaya Single
Windows (SSW). Karena mekanisme
pemprosesan perizinan PTSP telah
terintegrasi dengan sistem SSW,
masyarakat yang ingin melakukan
proses perijinan bisa melakukannya
di mana saja tanpa harus datang ke
kantor pelayanan perizinan (UPTSA).
“Proses perijinan semuanya
dilakukan secara elektronik (online).
Cukup di rumah saja, masyarakat
sudah bisa memproses perizinan,” ujar
Eko Agus.
Terkait tata cara penyelesaian
permohonan perizinan, Eko Agus
menyebut pemohon bisa mengisi
formulir permohonan perizinan secara
elektronik melalui portal http://ssw.
surabaya.go.id serta mengunggah
persyaratan sebagaimana diatur
dalam peraturan perundang-undang.
Petugas loket unit pelayanan meneliti
dokumen elektronik yang telah
diunggah oleh pemohon, selanjutnya
memberikan konfirmasi mengenai
kelengkapan persyaratan yang telah
diunggah.
Bila persyaratan telah lengkap,
pemohon dapat mencetak tanda bukti
berkas secara elektronik. Namun,
bila persyaratan belum lengkap,
maka petugas akan menyampaikan
informasi pengembalian berkas
kepada pemohon dan diminta
melengkapi kekurangan melalui SSW.
Selanjutnya, data pemohon akan
diproses dengan melakukan verifikasi
data melalui SSW. Pemohon lalu
menyerahkan berkas surat pernyataan
kebenaran dokumen yang telah
diunggah ke pihak kecamatan, tempat
domisili usaha. “Petugas kecamatan
lalu mencetak keputusan dan
menyerahkannya kepada pemohon,”
sambung Eko Agus.
Melalui PTSP, beberapa izin yang
diajukan pemohon dapat diproses
secara simultan, tidak saling tunggu
antara izin satu dengan izin lainnya.
Keunggulan lain dari PTSP ini, waktu
penyelesaiannya lebih cepat. Ini
karena semua berkas pengajuan
permohonan perizinan hari itu juga
langsung dilakukan pemeriksaan
berkas kelengkapan yang dikirim
secara online ke SKPD terkait. Tentu
saja, layanan ini akan memudahkan
masyarakat karena proses pengurusan
izin dapat diselesiakan secara cepat.
“Untuk SIUP dan TDP, paling lama tiga
hari,” sambung dia.
PTSP juga merupakan bagian
dari upaya terobosan untuk
membangkitkan dunia usaha
masyarakat Surabaya. Beberapa jenis
perizinan yang dilayani meliputi izin
prinsip penanaman modal dalam
negeri, izin usaha penanaman
modal dalam negeri, Surat Izin
Usaha Perdagangan (SIUP), dan
Tanda Daftar Perusahaan (TDP).
Dengana danya program ini, Eko
Agus berharap warga Surabaya bisa
memanfaatkan layanan ini dengan
sebaik mungkin. “Masyarakat juga
bisa leluasa mengembangkan
usahanya karena telah memiliki
legalitas usaha secara sah dan dapat
dipertanggungjawabkan,” sambun
mantan Plt Kepala Dinas Perdagangan
dan Perindustrian Kota Surabaya.
Dan memang, gairah masyarakat
Surabaya untuk mengurus perizinan,
terbilang tinggi. Itu terlihat dari
kunjungan ke Unit Pelayanan Terpadu
Satu Atap (UPTSA) Surabaya Pusat
yang berkantor di gedung eks
pertokoan Siola. “Setiap harinya rata-
rata ada 500 warga yang datang ke
UPTSA untuk mengurus perizinan,”
tegas Kepala UPTSA Surabaya Pusat,
Muhammad Rifai Zoel Chaidir.(hs)
13JANUARI 2016
Liputan Utama
14. Dispendukcapil Surabaya Buka Layanan Sampai Malam
Warga Surabaya yang selama ini
kesulitan melakukan perekaman KTP
elektronik ataupun mengurus dokumen
kependudukan dikarenakan sibuk dengan
pekerjaan pada jam kerja, kini tidak
perlu cemas. Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kota
Surabaya melakukan inovasi pelayanan
untuk mengatasi kecemasan warga.
S
ejak tanggal 6 Januari
2016 lalu, Dispendukcapil
Kota Surabaya yang kini
berkantor di gedung
eks Siola, membuka
pelayanan tiada henti
(non stop), dari jam kerja
normal sampai malam.
Pelayanan tambahan setelah jam kerja
ini merupakan yang pertama kali di
Indonesia.
PERTAMA DI INDONESIA,
WARGA MERESPON POSITIF
Pelayanan di Kantor Dispendukcapil Surabaya (Gedung Siola) di malam hari
14 JANUARI 2016
Liputan Utama
15. Layanan tambahan yang
memberikan kemudahan bagi warga
Kota Pahlawan dalam mengurus
dokumen kependudukan tersebut
digelar pada Senin hingga Jumat,
termasuk hari Sabtu (kecuali hari libur
nasional). Untuk hari Senin sampai
Kamis, pelayanan tambahan ini digelar
setelah jam kerja, dari pukul 16.00
hingga pukul 20.00 WIB. Lalu hari
Jumat dimulai pukul 15.00 hingga
pukul 20.00 WIB. Dan tambahan pada
hari Sabtu digelar dari mulai pukul
09.00 hingga pukul 16.00 WIB.
Kepala Dispendukcapil Kota
Surabaya, Suharto Wardoyo
mengatakan, latar belakang
diadakannya pelayanan sampai
malam ini, sehubungan dengan
tambahan jam pelayanan kepada
masyarakat di kecamatan dan
kelurahan, berdasarkan Peraturan
Wali Kota (Perwali) Surabaya Nomor
7 tahun 2015. Di mana, ada 10
kecamatan dan 10 kelurahan telah
memberikan pelayanan tambahan
kepada masyarakat, dari mulai pukul
16.00 sampai pukul 20.00.
Suharto menjelaskan, pelayanan
tambahan yang digelar di gedung
eks SIOLA tersebut meliputi
pengurusan akta kelahiran yang tidak
terlambat lebih dari 60 hari kerja,
akta kematian, surat keterangan
pindah, surat keterangan pindah
datang, perubahan data penduduk,
perekaman KTP elektronik (e-KTP) dan
pencetakan KTP elektronik. Menurut
Suharto, pelayanan malam ini untuk
menjawab harapan warga yang pada
jam kerja tidak bisa datang ke kantor
Dispendukcapil dikarenakan
“Tambahan jam pelayanan kepada
masyarakat sampai malam hari ini
agar memudahkan masyarakat yang
tidak memiliki waktu yang cukup
untuk mendapatkan pelayanan
kependudukan pada hari kerja dan
jam kerja. Dengan adanya pelayanan
tambahan ini, masyarakat bisa
memanfaatkan pelayanan mulai sore
sampai malam hari dan juga pada hari
Sabtu,” jelas Suharto.
Dengan adanya pelayanan
tambahan tersebut, mantan Kabag
Hukum Pemkot Surabaya ini
menyebut pencetakan e-KTP yang
semula dilakukan hanya pada hari
dan jam kerja, kini ditambah dengan
pencetakan e-KTP sampai malam
hari dan setiap Sabtu. Sehingga,
jam layanan tambahan ini akan bisa
mempercepat pencetakan e-KTP
bagi warga yang belum memperoleh
e-KTP.
“Kemanfaatannya bisa dirasakan
langsung oleh warga. Mulai sore
sampai malam dan setiap Sabtu,
Dispendukcapil menambah sepuluh
(10) petugas pelayanan pencetakan
e-KTP,” sambung Anang-panggilan
Suharto .
Kepala Bidang Data dan Informasi
Dispendukcapil Kota Surabaya, Etik
Wahyu Utami mengatakan, sejak
dibuka pada 6 Januari 2016 lalu, warga
merespon positif pelayanan tambahan
di luar jam kerja tersebut. Menurut
Etik, rata-rata setiap hari nya ada
kurang lebih 100 warga yang datang
ke kantor Dispendukcapil di eks
Gedung SIOLA untuk memanfaatkan
kemudahan pelayanan tambahan ini.
“Kebanyakan warga yang datang
untuk mengurus KTP elektronik
(perekaman e-KTP),” ujar Etik.
Kasi Pengolahan Data
Dispendukcapil Kota Surabaya,
Agus Listiya menekankan bahwa
pengurusan dokumen kependudukan
di Dispendukcapil Surabaya tidak
dipungut biaya alias gratis. Hal ini
sesuai dengan Undang-Undang
Nomor 24 Tahun 2013 tentang
Perubahan Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2006 tentang
Administrasi Kependudukan bahwa
pengurusan dan penerbitan dokumen
kependudukan tidak dipungut
biaya. Kecuali pemberlakuan sanksi
administratif karena keterlambatan
mengurus akta kelahiran anak lebih
dari 60 hari.(hs)
Pelayanan di lt. 1 Gedung Siola Pelayanan di lt. 3 Gedung Siola
15JANUARI 2016
Liputan Utama
16. Banyak cara yang
dilakukan instansi/badan/
kantor layanan publik di
lingkup Pemerintah Kota
Surabaya. Temasuk apa yang
dilakukan Badan Arsip dan
Perpustakaan Kota Surabaya.
Badan yang digawangi Arini
Pakistyaningsih, S.H, M.H ini
memakai strategi 5S. Apa itu
5S? Simak hasil peliputannya
berikut ini.
STRATEGI TINGKATKAN
LAYANANPUBLIK
5
S menurut Arini adalah SDM,
Sistem, Struktur, Sinergi
dan Sarana dan Prasarana.
SDM berarti Sumber Daya
Manusia, yang menjadi
strategi pertama yang dipakai
untuk mendukung kualitas
layanan publik. SDM dimulai
dari proses awal perekrutan tenaga yang
akan dilibatkan dalam layanan. Untuk
punya SDM yang baik, tenaga arsip dan
perpustakaan harus melewati 10 tingkatan
tes. Seperti ber-IP 3,5 untuk perguruan
tinggi swasta dan 3,00 untuk calon tenaga
dari perguruan tinggi negeri, warga asli
Surabaya, lolos uji pedagogik, baik dalam
kepribadian, punya ketahanan kerja,
psikotest.
5S
Kidsmart Corner
Pelayanan di Perpustakaan Sekolah
16 JANUARI 2016
Liputan Utama
17. “Lolos uji lewat 10 proses ini kita
harapkan bisa hasilkan tenaga yang
baik. Proses ini menjadi kunci awal
bagaimana Kita (badan arsip dan
perpustakaan) bisa memberikan
pelayanan yang baik dimulai dari
tenaga yang berkualitas,” jelas Arini,
Selasa (9/2) di kantornya.
Selanjutnya, ada Sistem dan
Struktur. Sistem ini dalam hal kerja
yang tersistematis. Didukung dengan
Struktur dalam organisasi yang kuat.
Struktur kepegawaian Badan Arsip
dan Perpustakaan Surabaya sekarang
melibatkan 568 tenaga pegawai
diseluruh Surabaya, dengan dominasi
tenaga honorer.
Arini melanjutkan, faktor S yang
ke empat adalah Sarpas. Sarana
dan prasarana menjadi poin penting
untuk mengembangkan layanan.
Badan Arsip dan Perpustakaan
sudah didukung dengan pendanaan
pemerintah kota untuk pengadaan
buku sebanyak 100.000 eksemplar per
tahun. Semua buku koleksi sebanyak
1.000.000 eksemplar dan arsip statis
yang ada pada koleksi sejak tahun
1870 hingga saat ini atau 20.000 arsip
dari berbagai media yang dimiliki.
Menurut survei independen yang
melibatkan Universitas Airlangga
Surabaya, pembenahan kualitas
layanan mendukung naiknya
minat baca. Ditahun 2007, minta
baca hanya 26 persen. Sementara
ditahun 2015, minat baca menjadi
59.6 persen. Angka ini cukup positif,
karena mendukung Surabaya sebagai
Kota Literasi. Jumlah kunjungan di
taman bacaan seluruh Surabaya juga
mencapai angka 20 juta kunjungan
per tahun. Mereka mengunjungi di
1.438 TBM.
Terakhir, Sinergi menjadi upaya
memaksimalkan pengembangan
layanan dengan menggandeng pihak
swasta. Seperti Tim Penggerak PKK,
relawan, dan perusahaan. Corporate
Social Responsibility memberikan
manfaat dalam pengembangan
perpustakaan.
Sebagaimana tugasnya yang
diperjelas dalam Perwali No 90 Tahun
2008, Badan Arsip dan Perpustakaan
Surabaya mempunyai tugas dan
urusan dibidang kearsipan dan
perpustakaan. Seperti pelayanan
Pengendalian Pemeliharaan
Inventaris, pelayanan / Klinik
Konsultasi Pengelolaan Perpustakaan,
Pelayanan untuk Tuna Netra dengan
menggunakan sistem “JAWS”,
Rujukan/ Referensi, Kidsmart Corner,
Perpustakaan Digital / Digital Library.
(and)
Perpustakaan Umum Kota Surabaya
17JANUARI 2016
Liputan Utama
18. Dinas Pertanian Kota Surabaya tidak hanya identik sebagai
instansi yang menangani bidang pertanian. Tapi wilayah
tugasnya cukup besar. Temasuk soal izin yang diberikan kepada
masyarakat dari bidang peternakan, kehutanan, kelautan bahkan
perikanan. Seperti apa layanannya?
MELIHAT LEBIH DEKAT PELAYANAN PUBLIK
DINAS PERTANIAN
SURABAYA
S
uasana di ruang
perizinan kantor Dinas
Pertanian di Jalan
Pagesangan Surabaya
siang itu memang
terlihat sepi. Hanya
seorang petugas
pelayanan perizinan
terlihat sibuk mengerjakan tugasnya,
di belakang meja front office. Bahkan
tidak terlihat pemohon perizinan siang
itu. Meski diluar halaman, cukup
banyak kendaraan roda dua dan
empat yang parkir. Entah milik tenaga
pegawai dinas pertanian, atau milik
pengunjung yang memang sengaja
datang ke kantor ini.
Ema Indra Dwi Nurcahyo analis
Bidang Perizinan Dinas Pertanian
Surabaya mengatakan, bukan berarti
ruang urusan bidang perizinan
sepi, menjadi indikasi layanan
yang disediakan sepi peminat dari
pemohon. Kebetulan, Jum’at (5/02)
waktu itu memang tidak ada satupun
pemohon perizinan. Tapi kalau
dihitung perbulan, pemohon bisa
dikatakan cukup banyak. Meski tidak
sebanyak perizinan yang dilayani
Dinas Kependudukan dan Catatan
Sipil Surabya dan UPTSA di Siola Jalan
Tunjungan Surabaya.
“Rata-rata kita mendapatkan
permohonan izin disemua bidang
mulai dari kehutanan, peternakan,
pertanian, kelautan bahkan sampai
perikanan 15 perizinan. Memang tidak
Pelayanan di Kantor Dinas Pertanian Kota Surabaya
Kantor Dinas Pertanian Kota Surabaya di Jalan Pagesangan
18 JANUARI 2016
Liputan Utama
19. banyak tapi setidaknya kita bisa tetap
layani dengan maksimal,” jelas Ema.
Ema mengatakan, kalau bidang
pertanian dan kehutanan melayani
surat izin Tempat Penampungan
Terdaftar Kayu Olahan (TPT-KO),
Rekomendasi Walikota Izin Usaha
Industri Primer Hasil Hutan Kayu
(IUIPHHK), Surat Keterangan Usaha
Penjualan Bahan Asal Pertanian,
Rekomendasi Instalasi Karantina
Tanaman, Tanda Daftar Usaha
Produksi Benih.
Untuk bidang Perikanan dan
Kelautan, ada Surat Izin Usaha
Perikanan (SIUP), Surat Izin
Penangkapan Ikan (SIPI), Surat Izin
Kapal Pengangkut Ikan (SIKPI), Surat
Izin Pembudidayaan Ikan (SIPI), Surat
Izin Pengolahan Ikan (SIPI), Surat Izin
Pemanfaatan Jasa Kelautan (SIPJK),
Surat Izin Usaha Eksplorasi Kelautan,
Surat Izin Usaha Eksploitasi Kelautan
dan beberapa jenis surat usaha yang
lain.
Bidang peternakan, melayani
pembuatan Surat Iizin Pelayanan
Jasa Medik Veteriner, Surat Izin
Dokter Hewan Praktik, Surat Izin
Tenaga Kesehatan Hewan Bukan
Dokter Hewan, Surat Izin Usaha
Penampungan Unggas, Surat Izin
Usaha Pemotongan Unggas, Surat
Izin Distributor Daging Unggas, Surat
Izin Penjualan Daging Unggas, Surat
Izin Pengolahan Daging Unggas,
Surat Izin Usaha Pemotongan Hewan,
dan Rekomendasi Instalasi Karantina
Hewan Sementara (IKHSI).
Sesuai data, permohonan surat
perizinan bulan Februari 2015,
terbanyak dibanding dengan bulan
lain selama tahun 2015. Sedangkan
permohonan paling kecil pada bulan
April 2015, hanya 2 permohonan
surat. (detail lihat grafik 1). Animo
permintaan surat bidang usaha kayu
olahan dan IKPHS cukup tinggi. Lokasi
gudang usaha dominan di kawasan
Margomulyo, Tambak Osowilangun,
dan Tandes.
Ditambahkan Ir. Aries Munandar
Kepala Bidang Pertanian, di tahun
2016 ada perizinan yang sekarang
tidak lagi diproses di Dinas Pertanian
Surabaya. Tapi dilimpahkan ke
dinas setingkat provinsi. Seperti
Surat Penampungan Kayu. Secara
teknis, dinas setingkat provinsi lebih
mumpuni dalam bidang melakukan
survei penilaian seperti pemahaman
tentang masalah kayu, sebelum surat
akhirnya diberikan.
Untuk lebih meningkatkan layanan,
pihaknya sudah melakukan evaluasi.
Termasuk layanan perizinan perikanan
yang sebelumnya mendapatkan
nilai kurang memuaskan dari
Ombudsman perwakilan Jawa
Timur beberapa waktu lalu. Satu
diantaranya memanfaatkan sarana
dan prasarana tambahan seperti
papan informasi yang selama ini
masih kurang diperhatikan. Selain
itu, pihaknya akan memanfaatkan
sosialisasi online memanfaatkan
internet untuk menginformasi layanan
perizinan di website dinas pertanian.
Tapi kemungkinan, layanan yang
dikeluarkan dinas pertanian nantinya,
akan diproses di UPTSA Siola. Meski
sampai sekarang, belum terealisasi.
(and)
14
16
5
2
14
13
7
12
13 13
9
8
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
PERIODE
GRAFIK PERIZINAN DINAS PERTANIAN
PERIODE JANUARI - DESEMBER 2015
Sumber : Dinas Pertanian Kota Surabaya
19JANUARI 2016
Liputan Utama
20. LAMPIRAN I PERATURAN WALIKOTA SURABAYA
NOMOR : TAHUN 2015
TANGGAL : APRIL 2015
TIM SURVEY SEKRETARIS KEPALA
KEPALA SEKSI DINAS DINAS
1
Pemohon menyerahkan berkas
permohonan kepada petugas loket dengan
dilampiri persyaratan sesuai ketentuan
yang berlaku
2
Petugas loket memeriksa kelengkapan dan
kebenaran berkas permohonan
3
Dalam berkas permohonan sebagaimana
dimaksud pada angka 2 belum lengkap dan
benar, maka petugas loket mengembalikan
berkas dimaksud kepada pemohon
4
Dalam hal berkas permohonan dan
persyaratan sebagaimana dimaksud pada
angka 2 telah lengkap dan benar, maka
petugas loket melakukan pencatatan
berkas permohonan pada agenda surat
masuk dan memberikan tanda terima
kepada pemohon.
5
Petugas loket menyampaikan berkas
permohonan yang telah lengkap dan benar
sebagaimana dimaksud pada angka 4
kepada Tim Survey
6
Tim Survey akan melakukan peninjauan
lapangan (pemeriksaan teknis) dituangkan
dalam berita acara yang ditanda tangani
oleh Tim Survey dan diserahkan ke
Petugas Loket
7
Dalam hal kajian teknis sebagaimana
dimaksud pada angka 6 tidak memenuhi
syarat, maka akan dibuatkan Surat
pemberitahuan kepada pemohon dengan
menerangkan alasan penolakan
permohonan
8
Dalam hal teknis sebagaimana dimaksud
pada angka 6 memenuhi syarat, maka
akan diproses dan dilanjutkan ke Kepala
Bidang
9
Kepala Bidang akan memberikan
persetujuan dan diteruskan ke Sekretaris
10
Sekretaris akan memberikan persetujuan
dan selanjutnya diteruskan ke Kepala
Dinas
11
Kepala Dinas akan menandatangani Surat
Izin, Rekomendasi, Surat Keputusan dan
Surat Penolakan permohonan, Kemudian
akan diturunkan kembali ke Petugas Loket
untuk proses penomoran dan Stempel
Dinas.
12
Surat Izin, Rekomendasi, Surat Keputusan
Kepala Dinas dan Surat penolakan
diserahkan kepada pemohon melalui
petugas loket
BAGAN ALUR PENYELESAIAN PERMOHONAN PELAYANAN IZIN, KEPUTUSAN DAN REKOMENDASI
PADA DINAS PERTANIAN KOTA SURABAYA
NO URAIAN PEMOHON
PETUGAS
LOKET
KEPALA
BIDANG
Belum lengkap
dan benar
Lengkap
dan benar
Berita Acara
WALIKOT A SURABAYA
ttd
TRI RISMAHARINI
Salinan sesuai dengan aslinya
KEPALA BAGIAN HUKUM
ttd
______________________
Sumber : Dinas Pertanian Kota Surabaya
20 JANUARI 2016
Liputan Utama
21. Mendapatkan pelayanan publik yang maksimal
selalu diharapkan oleh setiap masyarakat.
Pelayanan yang sesuai dengan kondisi yang
semestinya atau tidak berbelit-belit akan
mengurangi beban baik fisik, waktu, maupun
ekonomi bagi masyarakat penerima pelayanan,
juga bagi pemberi pelayanan itu sendiri.
Menurut Pakar Administrasi Publik Universitas
Airlangga ini, Kota Surabaya merupakan salah
satu kota dengan predikat pelayanan publik
terbaik di Indonesia.
ANALISA KOTATENTANG PENERAPAN E-GOVERNMENT DI SURABAYA
PELAYANANPUBLIK
LEBIH EFEKTIF DAN EFISIEN
K
epala Departemen
(Kadep) Adminis-
trasi Negara Universitas
Airlangga, Sulikah
Asmorowati, S.Sos,
M.Dev.St, Ph.D., men-
gatakan bahwa Suraba-
ya bisa menjadi teladan
bagi kota-kota lain. Banyaknya inovasi
yang dihadirkan pemerintah Kota
Surabaya saat ini untuk meningkatkan
pelayanan kepada masyarakat diyakini
dapat menjadi panutan yang pantas
untuk ditiru kota lain.
“Pelayanan publik di Surabaya
sudah baik, bahkan bisa menjadi
role model untuk kota-kota yang lain
dengan banyaknya inovasi meskipun
dalam teknis pelaksanaanya masih
banyak hambatan sana-sini termasuk
sumber daya manusia yang kurang
siap, atau sistem yang macet, Cuma
perlu kontrol terus untuk pelaksa-
naanya,” tutur Dosen yang akrab
disapa bu Ika.
Untuk meningkatkan efisiensi
dan efektifitas pelayanan publik di
Surabaya, Pemerintah Kota (Pemkot)
Surabaya telah merintis penerapan
e-government atau pemerintah
elektronik. Model ini merupakan suatu
upaya pemerintah untuk memberikan
informasi dan pelayanan bagi
warganya dengan mengoptimalkan
penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi khususnya internet.
“Kalau dilihat, masyarakat sekarang
sudah semakin ‘melek’ internet, tentu
saja e-gov menjadi sangat membantu
masyarakat dalam hal pelayanan
publik,”tuturnya.
Selanjutnya, Ia menegaskan
urgensi dan manfaat pemanfaatan
teknologi bagi proses pelayanan pub-
lik. ”E-gov ini menjadi tempat untuk
pemerintah, kalangan pebisnis swasta,
dan masyarakat dapat saling berinter-
aksi tanpa harus saling tatap muka,
lebih cepat dan efisien,” tambahnya.
Ika pun mengapresiasi website
www.surabaya.go.id yang menurutnya
cukup lengkap layanannya. “Kalau
saya lihat di website surabaya.go.id
sudah bagus sekali, ada e-sapawarga,
ada e-musrenbang, ada juga
e-perijinan, tapi sepertinya sedikit
orang yang mengaksesnya, Cuma
kalangan tertentu, bagi yang tidak
tauya datang terus antri, padahal
sudah ada fasilitas daftar dahulu atau
booking,” tegasnya.
Ia juga menegaskan bahwa
penggunaan teknologi internet untuk
melaksanakan pelayanan publik di
Surabaya saat ini masih menimbulkan
hambatan pada teknis pelaksanaanya.
Permasalahan yang timbul adalah
masih ada warga yang kurang ‘melek’
internet. Ada sebagian warga lebih
memilih datang langsung ke kantor.
“Sebetulnya kalau masalah
infrastruktur, tools,itu sudah ada,
namun sayangnya hanya kalangan
tertentu saja dari masyarakat yang
bisa mengaksesnya, bagi yang kurang
‘melek’ internet kan kasihan harus
datang dan antri di kantor,” jelasnya
Untuk mendorong efektifitas
pelaksanaan sistem ini, Ia
menyarankan Pemerintah Kota untuk
membuat masyarakat sadar dan
paham akan keberadaannya.
“Teknologi memang sangat
membantu jika digunakan dengan
tepat begitu juga pada proses
pemerintahan, sehingga pemerintah
harus terus menerus melakukan
sosialisasi tentang e-gov kepada
semua masyarakat Surabaya
khususnya bagi mereka yang kurang
tau akan internet, baik secara
langsung ke kampung-kampung
warga atau melalui media cetak juga
elektronik,” tutupnya (Adt)
21JANUARI 2016
Kata Pakar
22. Galuh Gita
Mahasiswa
Pengurusan berkas di kelurahan
menurut saya sebenarnya tidak terlalu
ribet, hanya saja ada pengalaman
tidak mengenakkan. Waktu dulu
mengurus KTP nama saya mengalami
kesalahan, maka untuk dapat
mengurus KTP saya melakukan
pembenahan, mulai dari RT, RW lalu
ke kelurahan. Pada saat KSK jadi,
nama saya memang sudah benar,
tetapi status pendidikan saya dan adik
malah tertukar, maka saya membenahi
dari awal lagi, namun ketika KSK yang
baru sudah jadi malah nama adik saya
hilang dari daftar kartu keluarga. Hal
ini tentu membuat saya harus bolak-
balik lagi untuk mengurus KSK yang
baru. Sebaiknya pengurus kelurahan
dapat lebih teliti lagi dalam bertugas
sehingga kesalahan yang merugikan
seperti ini tidak terjadi lagi.
S
udah menjadi tugas aparatur sipil negara
untuk menyelenggarakan pelayanan pada
masyarakat di berbagai bidang. Di Surabaya,
salah satu yang paling sibuk ialah pelayanan
administratif kependudukan. Selama ini,
Pemerintah kota telah berupaya keras untuk
menyederhanakan pelayanan sehingga
menjadi lebih praktis. Simak beberapa
pengalaman sejumlah warga Surabaya saat menikmati
layanan kependudukan di Surabaya.
KATA MEREKA TENTANG
SURABAYA
PELAYANAN PUBLIK
Efrie Yovidha
Ibu Rumah Tangga
Ketika saya mengurus balik nama
sertifikat tanah dalam pengadilan
membutuhkan waktu yang lumayan
lama. Terhitung saya melakukan
pengurusannya sampai menunggu
setahun lamanya. Hal itu di karenakan
hari untuk sidang sudah ditetapkan
dan sering ditunda-tunda karena
masalah-masalah teknis misalnya
hakimnya tidak ada dan lain-lain.
Antreannya juga yang setiap hari
selalu panjang, tetapi ketika di dalam
ruang sidang sendiri ketika sidang
berlangsung tidak sampai 5 menit dan
itu hanya seperti pembacaan ulang
oleh hakim atas berkas-berkas yang
sudah dibawa oleh pengacara. Saya
berharap untuk kedepannya semoga
bisa lebih ditingatkan lagi kinerja
pegawai pemerintah khususnya dalam
urusan pengurusan berkas-berkas
yang penting seperti ini.
22 JANUARI 2016
Kata Warga
23. Dewi Kurnia
Public Relation
Ketika mengurus surat pindah masuk
ke Surabaya, sebenarnya prosesnya
cukup mudah karena pengurusan
yang terpusat di Siola. Hanya saja
waktu menunggu surat jadi yang
tidak sebentar. Saya berharap ke
depannya proses administratif berlapis
bisa lebih singkat dan praktis. Apalagi
saat ini teknologi internet sudah
makin berkembang. Saya berharap
diantara setiap instansi terhubung
secara online sehingga tak perlu
mondar mandir kesana kemari dalam
mengurus surat-surat administratif
kependudukan.
Irma Dwi Syafitri
Siswi SMA
Sebenarnya waktu kemarin pas
bikin KTP itu nggak ribet sih soalnya
persyaratannya itu cuma bawa KK
dan pas foto, tapi menunggu KTP itu
jadi membutuhkan waktu yang lama.
Kemarin saya menunggu sampai
seminggu baru jadi dan ternyata
tidak bisa langsung rekam e-ktp
di kelurahan tersebut tetapi harus
ke kelurahan yang berjarak cukup
jauh dari rumah saya karena tidak
Edi Santoso
Owner CV Maha Travel
Waktu saya dulu mengurus SIUP
(Surat Izin Usaha Perdagangan)
sebenarnya tidak terlalu rumit
dalam masalah mengurus berkas-
berkasnya. Namun yang membuat
saya kecewa adalah masalah waktu,
saat saya mengurus SIUP saya harus
mondar-mandir ke kantor dinas yang
bersangkutan dan itu memakan
waktu yang lama karena berjarak
yang cukup jauh ditambah dengan
macetnya Surabaya. Saya berharap
kinerja pemerintah dalam masalah
kepengurusan berkas-berkas seperti
ini bisa lebih efisien lagi, ya kalau bisa
dibikin satu atap saja sehingga tidak
memakan waktu yang lama untuk
mendapat perijinannya.
Nasron
Warga Musiman
Tahun lalu saat saya mengurus SKTS
(Surat Keterangan Tinggal Sementara)
atau KIPEM, tidak susah memang
karena persyaratannya cukup mudah.
Namun untuk bisa jadi SKTS saya
membutuhkan waktu yang lama
dan sempat tidak diurus sampai
pergantian Ketua RT, nah disini saya
tidak tahu apakah memang tidak
ada koordinasi atau bagaimana
dari Ketua RT sebelumnya dengan
Ketua RT yang baru. Sempat kecewa
sih karena saya kira memang lama
prosesnya, ternyata itu terjadi karena
kurangnya koordinasi antara Ketua
RT yang sebelumnya dengan Ketua
RT yang baru. Semoga saja pejabat
lainnya bisa berkoordinasi dengan
baik antar sesama pejabat, sehingga
tidak menimbulkan misscomunication
seperti ini.
ada alatnya. Sebaiknya pemerintah
bisa lebih baik lagi dalam melayani
masyarakatnya, apalagi masyarakat
yang baru saja bisa mendapat KTP
seperti saya ini dan juga untuk
pegawai yang bertugas kalau bisa
lebih ramah kepada masyarakat kan
jadi enak kalau kedua belah pihak
sama-sama senang.
23JANUARI 2016
Kata Warga
24. Penderita gangguan jiwa
sering tidak terurus dan
menjadi masalah di wilayah
perkotaan. Kota Surabaya
punya kebijakan khusus
untuk menanganinya dengan
menempatkannya Lingkungan
Pondok Sosial (Liponsos).
Di sana, mereka dijamin
hidupnya, dirawat intensif
agar sembuh, hingga diajari
berkarya.
N
ama UPTD Liponsos
Keputih barangkali sudah
tidak asing lagi bagi
masyarakat. Setiap hari
2-3 orang selalu saja
dikirim oleh satpol PP
dan Polsek Surabaya
untuk menghuni
Liponsos Keputih sehingga yang terjadi
saat ini jumlah penghuni Liponsos Keputih
per tanggal 28 Januari 2016 berjumlah
1481. Penghuni terbagi dalam 1283 psikotik,
190 gepeng, 6 anjal, dan 2 WTS. Padahal
anggaran dana yang dipatok untuk tahun
2016 adalah 1500 penghuni “baru bulan
Januari saja sudah 1481 penghuni sedangkan
banyaknya jumlah yang masuk dengan yang
keluar tidak berimbang” ujar Erni Lutfiyah
selaku Kepala UPTD Liponsos Keputih.
MERAWAT MEREKA
YANGTERLUPAKAN
LIPONSOS KEPUTIH
Suasana keseharian Liponsos Keputih
24 JANUARI 2016
Liputan Khusus
25. Luasnya Lingkungan Liponsos
Keputih juga masih kurang untuk
menampung 1481 penghuni sehingga
saat ini tengah terjadi perbaikan
pembangunan yang dikerjakan oleh
pihak cipta karya. Ketika menginjakkan
kaki ke dalam Liponsos Keputih
terlihat banyak psikotik yang berada
di luar entah itu merenung atau
hanya bercanda dengan temannya.
Ternyata barak psikotik terbagi dalam
tiga bagian bergantung tingkat
keparahannya yaitu untuk psikotik
yang sudah agak sembuh berada
di depan dekat lapangan, namun
untuk psikotik yang masih belum
sembuh berada di tengah, sedangkan
untuk psikotik perempuan berada di
belakang.
Ada alasan tersendiri mengapa
Erni memilih menempatkan psikotik ke
dalam berbagai ruangan, yang sudah
sembuh ditempatkan di depan, dekat
lapangan karena agar lebih dekat
melihat lingkungan luar sehingga
sering melakukan interaksi dengan
orang lain. Tidak jarang, psikotik yang
berada di barak depan membantu
petugas untuk bersih-bersih entah
memotong rumput atau membantu
mencucikan baju temannya. “hal itu
merupakan terapi mental juga bagi
mereka, setelah membantu diberi
hadiah roti sudah senangnya bukan
main” terangnya.
Melihat hal itu membuat
Erni senang karena telah terjadi
perkembangan yang baik pada
psikotik. Sedangkan bagi psikotik yang
belum sembuh ditempatkan di barak
bagian belakang. Alasan mengapa
membagi menjadi dua barak karena
apabila yang sembuh dicampur
dengan yang masih belum sembuh
nanti penyakitnya akan kambuh lagi.
Saat berpindah menginjakkan
kaki ke dalam barak milik perempuan
suasananya berbeda dengan barak
laki-laki, ada yang menyambut
dengan senyuman. Ketika diminta
untuk foto sebagian berpose sebagian
hanya berdiri dengan tatapan
kosong. Namun juga ada yang
tengah teriak-teriak didalam jeruji besi
karena menurut pendamping apabila
dikeluarkan akan menyakiti temannya
entah itu memukul atau menarik
rambut temannya.
Kegiatan yang ada di Liponsos
Keputih antara lain adalah pembinaan
mental yang dilakukan pada hari
Senin-Jumat pukul 15.00-18.00
WIB, dan pelatihan handicraft yang
dilaksanakan setiap hari Senin-Jumat
pukul 10.00-12.00 WIB, berbagai
macam handicraft sudah dihasilkan
oleh psikotik antara lain adalah taplak
meja, mukenah, keset, tutup kulkas,
dan dompet. Jika ada tamu yang
datang berkunjung ke Liponsos, Eni
selalu memamerkannya sehingga
tamu tertarik untuk membeli. Hasil
penjualan handicraft ditabung dan
uangnya untuk berlibur. Namun,
tidak semua psikotik ikut pelatihan
handicraft hanya psikotik yang
menurut pendamping telah sembuh
yang mengikuti pelatihan handicraft.
Liponsos Keputih memiliki
program kerja yaitu pemulangan
PMKS ke daerah asal setiap sebulan
sekali yang bekerja sama dengan
Dinas Sosial. Yang dipulangkan antara
lain anjal, gelandangan, pengemis,
dan psikotik yang telah sembuh.
Peran pendamping tidak kalah
penting. Pendamping lah yang
selalu menemani psikotik, resiko
yang dihadapi pendamping lebih
besar karena jika psikotik sedang
emosi terkadang memukul hingga
ada yang terluka. Pernah salah
seorang pendamping yang bernama
Topan dipukul kepalanya sehingga
kepalanya harus dijahit 8 jahitan,
belum lagi, jika psikotik datang pada
saat terkena penyakit menular bukan
tidak mungkin pendamping dapat
tertular penyakitnya karena setiap
hari berinteraksi. Oleh sebab itu Erni
melakukan pencegahan preventif
dengan cara melakukan kerjasama
dengan puskesmas Keputih untuk
memberikan pengetahuan pada
pendamping mengenai penyakit
menular seperti TBC, HIV/AIDS
sehingga pendamping dapat lebih
berhati-hati saat menjalankan
tugasnya. (AIS)
Pelatihan handycraft bagi warga liponsos.
25JANUARI 2016
Liputan Khusus
26. Kusta menjadi penyakit yang
ditakuti karena menyerang kulit,
saraf, dan jaringan organ tubuh lain
hingga menimbulkan kecacatan.
Tergolong penyakit yang menular,
Penderita kusta kerap dikucilkan
dalam masyarakat. Surabaya punya
satu-satunya lingkungan pondok
sosial (liponsos) di Indonesia yang
menangani eks penderita kusta di
UPTD Babat Jerawat.
B
erada di jalan Raya Benowo
139 Pakal Surabaya, UPTD
Liponsos Babat Jerawat
merupakan salah satu dari
lima UPTD yang dikelola oleh
Dinas Sosial Kota Surabaya
yang khusus untuk menangi
eks penderita kusta. Septarti
Hendartini, Kepala UPTD Babat Jerawat
mengatakan bahwa UPTD Babat Jerawat ini
berbeda dengan UPTD lain yang sama-sama
dikelola oleh Dinas Sosial, bahwa di UPTD
Babat Jerawat ini tidak memiliki perawat
atau pendamping. Orang yang merawat
atau mendampingi para eks penderita kusta
adalah suami atau istri mereka sendiri.
K
H
USUS
LIPUTAN
MENGEMBALIKAN KEHORMATAN
PENDERITA KUSTA
UPTD BABAT JERAWAT
Mencari daun untuk pakan ternak
26 JANUARI 2016
Liputan Khusus
27. “Para eks penderita kusta tinggal
di sini bersama suami atau istri
mereka dan punya anak, jadi yang
mengurus ya suami atau istrinya,
”ungkap wanita yang akrab dipanggil
Bu Titin ini.
Meskipun para eks penderita
kusta harus bekerja untuk memenuhi
kebutuhan hidup, namun UPTD
Babat Jerawat memberikan jaminan
hidup berupa penyaluran kebutuhan
makan sehari-hari. Kebanyakan
mereka bekerja dengan bercocok
tanam, beternak, membuat bonsai,
jual barang bekas hingga jual balon di
pasar. Meskipun fisik mereka terlihat
cacat, namun tidak dengan otak dan
kemampuan berpikir mereka. Bahkan
ada yang mampu menyekolahkan
anaknya sampai lulus kuliah dan
sekarang telah bekerja di Kemensos.
Sampai saat ini terdapat 112 orang
eks penderita kusta yang tinggal di
pemukiman liponsos.
Sampai saat ini UPTD Babat
Jerawat sudah bekerjasama dengan
puskesmas setempat dan salah
satu rumah sakit di daerah Pacet,
Mojokerto. Setiap satu bulan sekali
mereka rutin datang untuk memeriksa
para eks penderita kusta. Penyakit
mereka dapat kembali kambuh ketika
kondisi fisik mereka turun atau pun
ketika mereka sedang emosi. Mereka
menjadi lebih emosional setelah
mereka menderita penyakit kusta.
Mereka merasa bahwa diri mereka
dikucilkan dan diasingkan oleh
masyarakat.
Ibu Titin menekankan bahwa
liponsos Babat Jerawat ini
diperuntukkan bagi eks penderita
kusta bukan untuk penderita kusta
aktif. Sehingga jika masyarakat
menemukan penderita kusta aktif
lebih baik dibawa dan dikonsultasikan
dahulu ke puskesmas. Sebisa
mungkin mereka jangan diisolir dari
masyarakat dan jangan dibuang.
Diharapkan keluarga dapat menjadi
pihak pertama yang mau merangkul
mereka. Pernah ada dua orang anak
eks penyakit kusta yang diterima oleh
keluarganya.
“Jadi lebih baik mereka bersama
keluarga mereka dari pada
disini. Kalau dengan keluarganya
mereka dapat berkembang dapat
bersosialisasi dengan masyarakat luas.
Kalo disini ya mereka begitu-begitu
saja,” ungkapnya.
Ibu Titin berharap ketika mereka
sudah keluar dari UPTD Babat Jerawat
ini mereka dapat bersosialisasi dengan
masyarakat dan lingkungan sekitar.
Begitu juga dengan masyarakat
diharapkan mau menerima mereka,
tak mengisolasi, dan mengasingkan
mereka hanya karena merasa jijik
melihat kondisi fisik mereka.(ADT)
Beternak kambing
Jual makanan
27JANUARI 2016
Liputan Khusus
28. Liponsos (Lingkungan
Pondok Sosial) Kalijudan
Surabaya menampung
jenis Penyandang Masalah
Kesejahteraa Sosial yaitu
mahasiswa aktif dan
berprestasi yang berasal
dari keluarga tidak
mampu dan anak-anak
berkebutuhan khusus.
S
aat ini jumlah mahasiswa
yang terdapat di
Liponsos Kalijudan 186
orang yang terbagi di 4
Universitas Negeri yang
ada di Surabaya dalam
empat program sarjana
dan satu program
vokasi. Sedangkan sejak awal Liponsos
Kalijudan berdiri terdapat 18 anak
berkebutuhan khusus lambat laun
bertambah menjadi 29 hingga saat ini
48 anak.
Memasuki Liponsos Kalijudan,
Gapura memasuki aula yang
digunakan sebagai ruangan untuk
menyimpan lukisan hasil karya
anak-anak bakat seni mereka benar-
benar menghasilkan lukisan yang
indah. Mereka dapat menyalurkan
emosi, buah pikiran mereka sehingga
menghasilkan lukisan yang dapat
“berbicara”. Perlengkapan alat musik
yang digunakan pada saat latihan
juga mampu menghasilkan nada-
nada yang indah. Biasaya aula ini
ANAK NAKAL PUN JADI
PENUHAKAL
BLUSUKAN UPTD LIPONSOS KALIJUDAN
K
H
USUS
LIPUTAN
Lukisan karya anak-anak Liponsos Kalijudan
28 JANUARI 2016
Liputan Khusus
29. juga digunakan saat tamu datang
berkunjung ke Liponsos. Suasana
di Liponsos Kalijudan luas, dan asri
karena banyak pepohonan yang
tumbuh sehingga memberikan
rasa nyaman bagi anak-anak untuk
bermain.
Berbagai macam kegiatan
dilakukan di Liponsos Kalijudan
untuk terapi aktivitas bagi anak-anak
berkebutuhan khusus, diantaranya
adalah membatik, melukis, tata boga,
seni tari, dan seni musik yang terbagi
dalam tiga kategori yaitu hadrah,
band dan perkusi. Dengan adanya
terapi aktivitas dapat mengasah
ketrampilan anak-anak tersebut
sehingga dapat menghasilkan karya
yang layak untuk dibanggakan. Hal
itu tebukti dengan sering kali anak-
anak diminta untuk perform di Kantor
Gubernur apabila ada kedutaan
besar yang berkujung di Surabaya,
dari bidang seni lukis, lukisan yang
dihasilkan telah dipamerkan hingga
diperjual belikan dan hasil dari
pembelian lukisan dimasukan ke
rekeningnya masing-masing. Mereka
yang bergelut bidang seni musik telah
berkolaborasi dengan Slank, dan
Rossa.
Selain berkegiatan di dalam
Liponsos Kalijudan, terdapat kegiatan
tour bagi anak-anak agar dapat
melihat, mengenal lingkungan luar.
Suatu kali, ada kejadian mengharukan
saat tour ke Jatim Park, Malang.
Pada saat itu anak-anak tidak
sengaja bertemu dengan salah satu
saudaranya yang sedang berekreasi
di Jatim Park dan secara kebetulan
yang telah dipertemukan dengan
keluarganya masing-masing berasal
dari Kota yang berawalan huruf B
yaitu Blitar, Bali, dan Bekasi. “saya
sangat senang melihat mereka
kembali berkumpul bersama
keluarganya setelah lima tahun
berada di Liponsos, tangis haru pecah
saat itu juga ketika mereka telah
bertemu dengan keluarganya” terang
Endang Setiyawati, Kepala UPTD
Liponsos Kalijudan.
Ia menambahkan ini semua tidak
semudah yang dibayangkan. Ketika
Awal Liponsos ini berdiri terdapat
rintangan yang harus dihadapi
karena masyarakat sekitar UPTD tidak
langsung menerima dengan tangan
terbuka atas kehadiran anak-anak
berkebutuhan khusus tersebut di
lingkungannya. Mengingat latar
belakang sebelum berada di Liponsos
Kalijudan adalah terjaring dari jalanan
sehingga tingkah laku yang dimilki
Anak Berkebutuhan Khusus (AKB)
kurang baik yaitu sering teriak-teriak,
memecahkan kaca, dan merusak
barang-barang seperti lemari
akibatnya Tia sering kali mendapat
teguran dari warga sekitar. Namun
karena kesabaran dan ketulusannya
dalam merawat anak-anak kini
tingkah laku mereka dapat berubah
menjadi jauh lebih baik, yang awalnya
tidak mengerti tata cara makan kini
dapat makan dengan sopan, setelah
bangun tidur selalu merapikan tempat
tidurnya sendiri bahkan mereka telah
mendapat tugasnya masing-masing
untuk setrika, mencuci baju, dan
menyapu. Melihat perkembangan
yang diperoleh anak-anak Tia merasa
bangga pada mereka.
Masyarakat sekitar kini telah
menerima dengan baik keberadaan
Liponsos Kalijudan bahkan jika
salah seorang anaknya sedang
berulangtahun diajak untuk berkujung
ke Liponsos Kalijudan untuk
mengajarkan rasa berbagi. Bahwa
berbagi itu indah. Mengajarkan untuk
tetap melangkah, membuka mata
dengan keadaan sekitar sehingga rasa
syukur selalu dipanjatkan.
Bu Tia juga selalu melakukan
komunikasi setiap hati pada
anak-anaknya. Selalu memantau
perkembangan yang terjadi, dan
memotivasi apabila terdapat
kendala yang menurun. “saya
selalu menanamkan pada mereka
bahwa saya ini adalah mamanya,
sehingga mereka akan selalu merasa
dekat dengan saya” ujar Tia saat
diwawancarai. Semboyan “Layananku
Adalah Ibadahku” selalu tertanam
dihatinya untuk merawat anak-anak
sepenuh hati, apapun yang ia lakukan
adalah tidak lain demi kebaikan
anak-anak agar dapat diterima di
masyarakat dengan bakat yang telah
mereka miliki. (AIS)
Anak-anak warga Liponsos Kalijudan
29JANUARI 2016
Liputan Khusus
30. Anak terlantar dan anak
jalanan merupakan
gambaran nyata dari
permasalahan sosial yang
kompleks. Keterbatasan
ekonomi adalah salah satu
alasan yang menyebabkan
orang tua tak mampu
mendidik anaknya. Hidup
di jalanan kemudian
dipilih anak-anak untuk
melanjutkan jalan
hidupnya.
D
inas Sosial Kota
Surabaya memiliki
sebuah Unit
Pelaksana Teknis
Daerah (UPTD)
yang konsen
terhadap anak
terlantar dan
anak jalanan yaitu UPTD Kampung
Anak Negeri. UPTD yang terletak
di jalan Wonorejo 130 kecamatan
Rungkut ini mengumpulkan anak-
anak yang terkena razia di jalanan.
Bagi mereka yang masih memiliki
orang tua ataupun keluarga, pihak
UPTD Kampung Anak Negeri akan
menyampaikan kepada keluarganya
dan memberikan arahan terlebih
dahulu kepada orang tua berserta
anak lalu sang anak dikembalikan.
Namun, bagi anak-anak yang sudah
tidak mempunyai orang tua atau
keluarganya tidak bisa dihubungi
maka akan ditampung di UPTD
Kampung Anak Negeri.
Di UPTD Kampung Anak Negeri,
anak akan dididik sampai berusia 18
tahun atau setelah lulus pendidikan
Sekolah Menengah Atas (SMA).
Kepala UPTD Kampung Anak
Negeri, Ahmad Harsono, SH., CN,
mengatakan bahwa usia tersebut anak
dinilai sudah mandiri untuk memulai
hidup sendiri. “Kita didik mereka
dahulu disini, kita beri arahan, lalu
pada usia mereka yang menginjak
18 tahun mereka kita lepas dari sini,
usia tersebut mereka sudah mandiri,”
terangnya.
Sampai saat ini, ada 32 orang
anak yang tinggal di UPTD Kampung
Anak Negeri. Untuk anak-anak yang
K
H
USUS
LIPUTAN
MENYIAPKANANAK JALANAN
MENATAP MASA DEPAN
GEMILANG
UPTD KAMPUNG ANAK NEGERI
Pelatihan usaha jahit
30 JANUARI 2016
Liputan Khusus
31. masih sekolah pihak UPTD Kampung
Anak Negeri mengupayakan untuk
memberikan pendidikan formal yaitu
dengan sekolah. Saat ini SDN Kedung
Baruk 1 dan SMPN 19 Surabaya
dipilih sebagai tempat memberikan
pendidikan formal bagi anak-anak.
Hanya satu orang anak saat ini yang
bersekolah di tingkat menengah
atas dan disekolahkan di SMK PGRI
1Surabaya. Anak-anak yang dropout
akan diikutkan program kejar paket
dan akan diikutkan pelatihan di
Surabaya Hotel School.
Selain mendapat fasilitas
pendidikan formal, di sini terdapat
bebagai macam kegiatan
keterampilan yang diadakan sesuai
dengan bakat dan minat anak-anak.
“Disini ada musik, balap sepeda, tinju,
silat, potong rambut, tataboga, juga
cuci motor yang ada didepan itu
yang ngurus ya anak-anak cuma Rp.
8.000,00 kok. Di 2016 ini ditambah
dengan menjahit dan menggulung
dinamo,” tutur Pak Harsono.
Pemeriksaan dan penyuluhan
kepada anak-anak setiap satu bulan
sekali diadakan oleh UPTD Kampung
Anak Negeri dengan menjalin
kerjasama dengan puskesmas
Wonorejo. Penyuluhan yang diadakan
juga beragam seperti larangan
mendekati narkoba, bahaya merokok
sampai kebersihan diri. Bahkan,
kerjasama dengan pihak TNI juga
dijalin untuk membantu membimbing
anak-anak. “Terkait masalah latihan
kedisiplinan, kami mengundang dari
pihak TNI untuk membimbing anak-
anak, itu setiap bulan sekitar dua kali,”
jelasnya.
Sampai saat ini UPTD Kampung
Anak Negeri kesulitan untuk
memotivasi anak-anak untuk
berkembang setelah keluar dari
sana. Hal ini bisa disebabkan oleh
kurangnya bimbingan dari orang
tua mereka sedari kecil. Pihak UPTD
Kampung Anak Negeri berharap
agar anak anak yang tinggal
disana kedepannya setelah keluar
mempunyai masa depan yang
jauh lebih baik. Anak-anak harus
mempunyai masa depan yang bagus
dan tidak kalah dengan anak-anak lain
yang sebaya dengan mereka.(AIS)
31JANUARI 2016
Liputan Khusus
32. SAYA GAMERS,
TAPI SAYA SUKA NULIS
Cerita anak jalanan yang berusaha bangkit dari
keterpurukan
Perjalanan hidup Josua Tarida
Panjaitan sangat berliku dan
rumit. Bahkan, bisa dibilang cukup
menyedihkan. Seorang anak yang
lahir 31 Juli 2002 silam, dari keluarga
broken home dan kini tinggal sendiri.
32 JANUARI 2016
Sosok Putih
33. O
rang tuanya,
Dewi Sinaga
dan Marihot
Tigor Hasilohan
Panjaitan ber-
pisah saat Josua
berumur kurang
dari 5 tahun.
Pamannya, Robius Panjaitan juga me-
ninggalkan Josua ke Bogor tidak lama
sesudah diasuhnya di kawasan Bendul
Merisi Surabaya. Josua terlantar, dan
tumbuh menjadi anak jalanan.
Masa hidupnya dihabiskan di
jalanan. Mengamen, mencari recehan
dan ia habiskan untuk nge-game. Ya,
nge-game menjadi kebiasaan rutin
yang dilakukan setiap hari. Tidak
jarang pula, Josua memilih bermalam
di warnet, daripada pulang ke rumah
pamannya.
Hidup Josua sedikit berubah
ketika terjaring razia di jalanan
dan membuatnya kini diasuh di
UPTD Kampung Anak Negeri Jalan
Wonorejo 130 Rungkut Surabaya.
Josua bergabung bersama 31 anak
jalanan yang lain. Meski perhatian
yang ia dapatkan terbatas, disinilah
Josua perlahan bangkit untuk
menghapus jejak kelamnya menjadi
anak yang mandiri dan berpandangan
positif.
Kegemarannya mengunjungi
perpustakaan UPTD Kampung Anak
Negeri ternyata dilihat pengawas
dan pendampingnya menjadi
sebuah potensi yang menarik untuk
dikembangkan. Pelatihan penulisan
cerita yang digelar Universitas
Airlangga Surabaya di basecamp
ini juga memperlihatkan Josua
semakin bersemangat menulis. Aditya
Kurniawan, penjaga perpustakaan
juga mendukung passion Josua, di
lomba penulisan cerita pengarang
anak yang di gelar rumah percetakan
Mizan. Meski bukan jadi juara, justru
keikutsertaan di ajang inilah Josua
semakin serius untuk menjadi penulis
novel.
“Karena saya suka sama
novel misteri dan teka-teki, saya
akhirnya membuat karangan cerita
tentang telepon hantu dan misteri
perpustakaan,” jelas Josua Jum’at
(29/01). Josua mendapatkan inspirasi
dari kegemarannya membaca komik
misteri, seperti Detective Conan,
Sherlock Homes, dan Kindaichi Case
File yang berbau teka teki.
Cerita karangannya memang
masih dalam proses editing dan
belum dibukukan. Cerita Josua akan
dibukukan dengan cerita dari penulis
lain, karya Luhur Aditya dan Ismail
Zakaria, yang sama-sama penghuni
Kampung Anak Negeri. Untuk
menyelesaikan tulisannya, Josua
membutuhkan waktu yang cukup
lama. Menulis tergantung mood.
Tapi Josua cukup beruntung karena
mendapat dukungan UPTD Kampung
Anak Negeri, seperti notebook
atau komputer, untuk mengerjakan
karangannya.
Sementara Achmad Harsono, SH
Kepala UPTD Kampung Anak Negeri
Surabaya mengatakan, bakat Josua
terus didukung untuk dikembangkan.
Apalagi hanya beberapa anak binaan
yang punya bakat mengarang cerita
dan menulis. Sementara yang lain,
berbakat dalam olahraga, seperti
balap sepeda, lari, bermusik dan
futsal.
Ditambahkan Aditya Kurniawan,
Josua masih sangat membutuhkan
perhatian dari orang lain karena
untuk urusan pendidikan, Josua masih
terkesan menduakan. Belum tamat
SMP, Josua tidak betah sekolah dan
memutuskan ikut kejar paket. Apalagi
untuk anak seumuran Josua, keinginan
kembali ke masa lalunya seperti
nge-games masih cukup kuat. Ini juga
dibuktikan pengakuan Josua sendiri,
kalau nge-games masih menjadi hobi
utamanya.and
33JANUARI 2016
Sosok
34. Surabaya punya cerita.
Di Surabaya, semua ada.
Cerita sejarah. Kuliner
tiada duanya. Juga daya
tarik wisatanya. Kesemua
cerita itu membuat
Surabaya menjadi
pusat perhatian bagi
dunia. Utamanya bagi
masyarakat yang tinggal
di kawasan Asia Pasifik.
Peserta TPO belajar membuat klepon
34 JANUARI 2016
Program Kota
35. P
esona Surabaya
itulah yang membuat
15 wisatawan yang
tergabung dalam
Tourism Promotion
Organization for Asia
Pasifik Cities (TPO)--
Organisasi Pariwisata
se-Asia Pasifik, berkunjung ke
Surabaya pada pertengahan Januari
2016 lalu. Selama 14 hari lamanya,
mereka akan berada di Surabaya
untuk belajar tentang bahasa
Indonesia dan keanekaragaman
budaya yang terdapat di Kota
Pahlawan.
Kepala Bidang Objek dan
Promosi Dinas Budaya dan Pariwisata
(Disparta) Kota Surabaya Ida Widayati,
mengatakan, selama dua pekan
itu, mereka mengunjungi berbagai
lokasi wisata di Surabaya. Seperti
kawasan sejarah, pasar rakyat, sentra
UKM, hingga kampung Gundih yang
pesona dan keramahan warganya
telah mendunia. Para wisatawan
muda dari empat negara Asia Pasifik
ini juga singgah ke Rumah Bahasa
yang ada di Balai Budaya, komplek
Balai Pemuda, untuk belajar bahasa
Indonesia.
“Ini kali ke dua mereka belajar
bahasa Indonesia di Rumah Bahasa.
Setidaknya ada enam kali lagi
pertemuan dengan mentor untuk
belajar bahasa Indonesia. Hari ini dan
besok seluruh acara akan dipusatkan
di Balai Pemuda mulai dari membuat
kuliner khas Surabaya hingga
membuat kerajinan anyaman yang
terbuat dari enceng gondok,” ujar Ida
Widayati ketika mendampingi para
wisatawan tersebut pada 19 Januari
lalu.
Dijelaskan Ida Widayati, mayoritas
para wisatawan ini berlatar belakang
mahasiswa dengan usia 19 hingga 22
tahun. Mereka berasal dari negara
Korea Selatan, Malaysia, Jepang dan
China. Peserta tur paling tua adalah
Ms. Jumnam asal Korea Selatan.
Usianya 53 tahun. Namun, dia salah
satu peserta tur yang paling semangat
bila dibandingkan peserta lainnya.
Sebelumnya, para anggota
TPO ini diterima oleh Penjabat (Pj)
Wali Kota Surabaya Nurwiyatno di
kediaman walikota pada 18 Januari.
Dalam kesempatan tersebut, para
tamu menikmati kuliner khas Surabaya
seperti rawon. Termasuk juga soto.
Beberapa dari mereka bahkan bisa
menghabiskan dua hingga tiga
mangkok makan. “Ini bukti bahwa
kebudayaan Surabaya berupa
kuliner ternyata bisa dinikmati oleh
masyarakat dari negara lain,” imbuh
perempuan ramah ini.
Tak hanya belajar bahasa
Indonesia, para partisipan ini juga
diajarkan untuk membuat kuliner
Surabaya berupa Klepon. Salah
satunya ChaenYeon Kim (20). Kudapan
ringan terbuat dari tepung beras
dan berisikan gula merah ini ternyata
tidak asing bagi partisipan asal Korea
Selatan ini. Menurutnya, klepon yang
ia buat mirip Dduk/ Tteok (Kue Beras
ala Korea Selatan). “Setelah kembali
ke Korea Selatan, saya akan membuat
klepon untuk keluarga saya,” ujarnya.
Mr. JaeDong Cho selaku chef
of South Asia TPO mengatakan,
organisasi yang berpusat di Busan,
Korea Selatan ini memilih enam kota
dari lima negara. Yakni Indonesia,
Vietnam, Rusia, China, dan Jepang.
Surabaya merupakan kota pertama di
Indonesia sebagai tuan rumah TPO.
Menurutnya, selama dilakukan survey,
Surabaya dinilai paling banyak ragam
dan lokasi wisatanya.
“Saya ingin para anggota TPO
bisa mengeksplorasi Indonesia. Dan
hal tersebut dimulai dari Surabaya.
Surabaya penduduknya ramah. Secara
fisik penduduk di Surabaya tidak
jauh berbeda dengan para anggota
TPO. Jadi ketika kami memasuki
perkampungan para warga, tidak
merasa asing dan yang terpenting
selalu menebar senyum kepada
kami,” ujar pria yang mengaku gemar
menyantap lumpia ini.(hs/ga)
Peserta TPO mengunjungi
Rumah Bahasa
35JANUARI 2016
Program Kota
36. Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus
bersinergi dengan berbagai pihak untuk
memajukan usaha kecil menengah atau
yang biasa disebut UMKM. Yang terkini,
Pemkot Surabaya menggandeng Pemkot
Kitakyushu, Jepang untuk meningkatkan
penyediaan air bersih berkualitas siap
minum. Tujuan besarnya, membuat
mekanisme penyediaan air minum yang
aman dan murah.
KERJA SAMA PEMKOT KITAKYUSHU DI
BIDANG LINGKUNGAN DAN EKONOMI
UBAHAIR
LEDENGJADI
AIRSIAP
MINUM
S
ebelumnya, selama dua tahun, Pemkot
Kitakyushu melalui JICA (Japan International
Cooperation Agenency) dan Isikawa
Engineering melakukan penelitian
tentang kualitas air minum yang dikelola
pemerintah derah. Nah, pada 14 Januari
2016 lalu, bertempat di ruang rapat Dinas
Koperasi dan UMKM Kota Surabaya,
dilakukan penyampaian laporan serta hibah mesin
penjernih air yang mampu mengolah air ledeng menjadi
air siap minum.
Cara kerja mesin yang memiliki panjang 1,2 meter
dan lebar 1,1 meter ini, air yang sebelumnya ditampung
dalam tandon kemudian dipindah kedalam tabung di
dalam mesin dan disinari sinar UV untuk membunuh
bakteri. Setelah itu, dipindahkan ke tabung berisi
36 JANUARI 2016
Program Kota
37. “Peran dari para ibu ini yang juga
membantu terjaganya kebersihan air
di Kitakyusu. Saya harap, ibu-ibu yang
tergabung di KSU (Koperasi Serba
Usaha) Sarinah juga bisa melakukan
apa yang dilakukan para ibu rumah
tangga di Kitakyushu,” ujar Ogata
yang ditemani seorang penerjemah.
Kepala Dinas Koperasi dan
UMKM Kota Surabaya Hadi Mulyono,
mengucapkan terima kasih atas
kerja sama yang terjalin selama dua
tahun ini. Ia merasa bantuan dari
berbagai stake holder, mampu turut
memajukan Kota Surabaya tak hanya
di bidang lingkungan, namun juga di
bidang ekonomi.
“Setelah diadakan penelitian
dari Dinas Kesehatan dan Badan
Lingkungan Hidup, air olahan KSU
Sarinah ternyata memiliki standar
yang cukup baik untuk air minum,
tidak kalah dengan air minum dalam
kemasan yang dijual di pasaran.
Dengan cara ini, KSU Sarinah
bisa mendapatkan income dari
memproduksi dan memasarkan air
minum dalam kemasan produksi
mereka sendiri,” tegas Hadi Mulyono.
Ms. Katoka Yatsuka dari Institute
Global Enviromental Strategies
menambahkan, apa yang dilakukan
di KSU Sarinah ini adalah produksi
pengolahan air dengan sekala kecil.
Harapannya Kerja sama ini akan
terus digelar, menilai Kota Surabaya
merupakan Sister City dengan Kota
Kitakyushu.
“Harapannya, air produksi KSU ini
dapat dikonsumi setiap hari, tak hanya
oleh KSU Sakinah, namun juga seluruh
warga kota Surabaya. Ini merupakan
salah satu upaya membantu produksi
air minum kota surabaya secara
mandiri,” imbuh Katoka.
Ketua KSU Sarinah Arien Suryati
mengungkapkan, inovasi seperti ini
sudah ditunggu oleh pihaknya sejak
lama. Harapannya inovasi ini dapat
turut mendongkrak perekonomian di
KSU Sarinah. “Nantinya, hasil olahan
air ini akan dijual sebagai air minum
dalam kemasan 600 ml dan dijual
seharga 2000 rupiah, untuk yang 1,5
liter dijual seharga 4000 rupiah, dan
untuk kemasan galon akan dijual
seharga 8 hingga 9 ribu,” imbuh Arien.
(hs/ga)
karbon aktif yang berasal dari arang
tempurung kelapa, karbon aktif
tersebut berguna untuk menyerap
rasa, warna dan menyaring kotoran.
Setelah itu, air dari saringan karbon
aktif tersebut disinari lagi dengan sinar
uv dan siap untuk diminum.
Kepala Divisi Strategi Lingkungan
Internaisonal Kota Kitakyushu, Mr.
Shinichi Ogata menjelaskan, alat
yang mampu mengolah air ledeng
menjadi air siap minum hingga 300
liter per jam tesebut merupakan salah
satu upaya untuk turut menciptakan
Kota Surabaya sebagai Green City.
Sebelumnya, Ogata menceritakan
bagaimana Teluk Dokai di Kitakyushu
pada tahun 1950 tercemar limbah
pabrik dan limbah rumah tangga.
Menurut Shinichi, selama ini,
Pemkot Kitakyusu intensif melakukan
sosialiasi kepada ibu-ibu rumah
tangga terkait pencemaran yang
terjadi. Semakin sering dilakukan
sosialisasi, mereka semakin tersadar
sehingga sempat terjadi protes
terhadap pabrik yang tidak melakukan
pengelolaan limbah.
Mr. Shinichi Ogata menjelaskan,
alat yang mampu mengolah air
ledeng menjadi air siap minum
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Surabaya, Hadi Mulyono , Mr. Shinichi Ogata dan
Ketua KSU Sarinah ARien Suryati meminum air hasil olahan.
37JANUARI 2016
Program Kota
38. Air bersih menjadi kebutuhan
yang penting bagi masyarakat
untuk minum, memasak, mandi,
dan mencuci. Kualitas air yang
bersih mampu menghindarkan
masyarakat dari sarang
penyakit. Namun, keberadaan
air bersih bagi sebagian warga
Rungkut menjadi masalah,
khususnya bagi penduduk
yang pendapatannya tidak
mencukupi untuk pengadaan
air PDAM.
PILOT SCALE: TEKNOLOGI PENGOLAHAN AIR
TANAH DI KECAMATAN RUNGKUT SURABAYA
Kepedulian
Meningkatkan
KualitasHidup
Masyarakat
Peresmian alat penjernih air di Kec. Rungkut.
38 JANUARI 2016
Program Kota
39. pengolahan air tanah dengan cara
membuat semacam filter air sehingga
yang awal mulanya sumur/air tanah
penduduk tidak bisa digunakan
karena berbau, keruh, dan terasa asin
kini telah dapat digunakan. Program
yang berhasil membuat air sumur
menjadi jernih dan tidak keruh ini
disambut hangat oleh masyarakat
kecamatan Rungkut khususnya
yayasan Al Azhar di RT 01 RW 02
Kelurahan Rungku Kidul.
Penelitian yang dilakukan oleh
LPPM (Lembaga Pengabdian Pada
Masyarakat) ITS berlangsung lebih
kurang selama enam bulan. Dimulai
tanggal 12 Agustus 2015 hingga
diresmikan pada 5 Februari 2016.
Awalnya terdapat enam kelurahan
di Kecamatan Rungkut yang telah
diteliti untuk melaksanakan program
ini. Setelah diteliti ternyata yayasan
AL AZHAR dirasa paling cocok untuk
melaksanakan program Pilot Scale.
Pemilihan lokasi didasarkan bukan
hanya faktor wilayah mana yang
cocok untuk melaksanakan program
ini. Tim ITS juga mempertimbangkan
faktor penting lain yaitu mengenai
akankah masyarakat tetap merawat
dan memelihara Unit Pengolahan Air
Tanah yang telah diresmikan. Berkat
kerjasama yang telah terjalin sejak
tahun 2014 akhirnya ITS memberikan
kepercayaan pada Kecamatan
Rungkut dalam mengawali program
Pilot Scale pertama di Kota Surabaya.
“Dengan diserah terima program
Pilot Scale ini bukan berarti kerjasama
ITS dengan Kecamatan Rungkut
telah selesai, tapi dilanjutkan dengan
workshop atau pelatihan untuk kader
lingkungan tentang Unit Pengolahan
Air Tanah, agar program ini dapat
U
ntuk keperluan
sehari-hari
umumnya
menggunakan
air tanah sebagai
alternatif oleh
masyarakat
untuk memenuhi
kebutuhannya. Padahal air tanah
yang digunakan berpotensi kurang
bersih dan telah tercemar limbah
pabrik yang mungkin berdampak
pada gangguan kesehatan apabila
digunakan secara terus-menerus.
Problem di Kecamatan Rungkut
ini coba dijawab oleh Institut
Teknologi Sepuluh November dengan
menggagas program Pilot Scale.
Pilot Scale merupakan program
disebarluaskan di lingkunag RW lain
yang membutuhkan” papar Ipung,
perwakilan dari ITS.
Sementara itu, Ridwan Mubarum,
Camat Rungkut sangat menyambut
baik dan meyampaikan apresiasi
terhadap program Pilot Scale yang
telah dilaksanakan oleh ITS. “kami
berharap program ini adalah
merupakan awal yang baik bagi kita
semua untuk dapat bekerja sama
dengan lebih baik lagi dikemudian
hari” terangnya dalam Sambutannya.
Selain mengolah air tanah pihak
ITS juga akan melakukan program
lain demi peningkatan kelangsungan
kualitas hidup masyarakat dengan
program lain seperti pengolahan
sampah, air minum, udara dan air
limbah. Hal ini terbukti dengan
dibuatnya design Instalasi Pengolahan
Air Limbah (IPAL) untuk Kecamatan
Rungkut.
Keberadaan alat pengolahan
air tanah ini merupakan salah
satu bentuk nyata kepedulian dari
kalangan akademis terhadap kesulitan
yang tengah dialami sebagian warga
Kota Surabaya. Harapan dari Ridwan
Mubarum selaku Camat Rungkut,
dengan adanya program ini dapat
memicu kalangan akademis lainnya
untuk membuat program sejenis yang
berfokus pada peningkatan kualitas
hidup masyarakat. (AIS)
39JANUARI 2016
Program Kota
41. Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus bersinergi dengan Badan
Narkotika Nasional (BNN) Kota Surabaya untuk mempersempit celah
masuknya narkoba ke masyarakat. Pada 5 Februari 2016 lalu, Pemkot
bersama BNN Kota Surabaya, menggelar sosialisasi kampanye anti
narkoba di halaman Taman Surya. Sosialisasi ini juga mengajak serta
beberapa komunitas seperti, Pajero Owner Community Jawa Timur,
forum komunikasi hotel dan media, serta komunitas motor vespa OKASSI.
K
epala BNN Kota
Surabaya AKBP Suparti
mengatakan, sosialisasi
ini sangat penting
dilakukan. Sebab,
narkoba kini semakin
frontal menyerang
masyarakat. Dia
menyebut, berdasarkan data dari
BNN Kota Surabaya, setiap harinya
40 hingga 50 orang tewas akibat
penggunaan Narkoba. Pada tahun
2015, dilakukan rehabilitasi kepada
sebanyak 433 pengguna narkotika,
64 pengguna dilakukan rawat inap,
dan 369 pengguna lainnya dilakukan
rawat jalan.
“Mayoritas korban Narkoba ini
masyarakat usia produktif. Paling
muda anak kelas 5 SD berusia 12
tahun. Sedangkan paling tua berusia
59 tahun. Oleh karena itu, kegiatan
ini mengundang lapisan masyarakat
dari berbagai usia. Kegiatan ini juga
salah satu cara untuk mengingatkan
kembali kepada kita pada bahaya
narkoba,” imbuh Suparti.
Mantan Kasubag Humas
Polrestabes Surabaya ini
menambahkan, sosialisasi ini juga
merupakan pelaksanaan dari
Insturksi Presiden No 12 Tahun 2011
tentang pelaksanaan kebijakan dan
strategi nasional pencegahan dan
pemberantasan penyalahgunaan
dan peredaran gelap Narkoba.
“Outputnya adalah gerakan
Pemberantasan Penggunaan dan
Peredaran Gelap Narkoba (P4GN).
Harapannya dengan sosialisasi
seperti ini akan mendorong banyak
masyarakat untuk melakukan
pencegahan di tiap-tiap daerah,”
imbuh Suparti.
Asisten IV Sekretaris
Kota Surabaya (membidangi
Kesejahteraan Rakyat), Eko
Haryanto memberikan apresiasi
tinggi terhadap kampanye yang
dilakukan BNN dengan mengandeng
pihak dari berbagai lapisan usia.
Menurutnya, perlu ada antisipasi
terhadap pintu masuk bahaya
narkoba. Dan hal ini dimulai ketika
orang tua telah mendapati anaknya
yang sudah mulai merokok.
“Pada frase tersebut, hendaknya
orang tua sudah mulai menaruh
perhatian. Puncaknya tiba jika anak
telah mulai berprilaku yang tidak
wajar. Jika sudah terindikasi bahwa
penyebabnya adalah narkotika,
maka rehabilitasi menjadi tanggung
jawab sosial bersama,” imbuh Eko
Haryanto.
Dalam acara sosialisasi
tersebut, secara simbolis dilakukan
penempelan stiker ‘Anti Narkoba’
pada kendaraan plat merah. Tak
hanya kendaraan beroda empat,
kendaraan operasional milik Satpol
PP berupa motor trail juga dijadikan
sasaran untuk berkampanye anti
narkoba. Stiker ‘Anti Narkoba’
tersebut tersedia dalam tiga ukuran,
kecil, sedang dan besar. Untuk yang
besar, stiker berwarna biru dan putih
tersebut ditempelkan ke kendaraan
besar milik Satpol PP dan Linmas.
Secara bergantian, Asisten
Kesejahteraan Rakyat Pemkot
Surabaya didampingi Kepala BNN
Kota Surabaya juga melakukan
penempelan stiker kepada
kendaraan operasional milik hotel,
klub Pajero dan motor vespa.(ga/hs)
Penempelan stiker anti narkoba pada kendaraan milik pemerintah (Plat Merah) dan kendaraan masyarakat
41JANUARI 2016
Program Kota
43. TIDAK EFEKTIF,5 PERWALI
DAN 5 PERDA DIEVALUASI
Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah (DPRD) Kota
Surabaya, mengevaluasi 10
produk hukum diantaranya
5 peraturan walikota
(perwali) dan 5 peraturan
daerah (perda) karena tidak
lagi efektif.
M
enurut
Mochammad
Machmud,
S.Sos, M.Si
Ketua Badan
Pembuatan
Peraturan
(BPP)
DPRD Surabaya, pengkajian 10
produk hukum itu dilakukan untuk
menyesuaikan dengan kondisi
sekarang, yang tidak sesuai dengan
kondisi waktu aturan itu dibuat.
Diantaranya Perda no. 2 tahun
2008 tentang Kepariwisataan; Perda
no. 6 tahun 2008 tentang Perusahaan
Daerah Pasar Surya; Perda no. 9 tahun
2008 tentang Pelayanan Kesehatan
pada Rumah Sakit Umum Daerah
dr Soewandhi; Perda no. 2 tahun
2009 tentang Perusahaan Daerah
Air Minum; Perda no. 10 tahun 2009
tentang Perubahan Atas Perda 8
tahun 2006 tentang Penyelenggaraan
Reklame dan Pajak Reklame.
Sementara untuk perwali,
diantaranya Perwali no. 12 tahun
2009 tentang Perubahan atas Perwali
1 tahun 2009 tentang Tata Cara
Pemberian dan Pertanggungjawaban
Subsidi, Hibah, Bantuan Sosial dan
Bantuan Keuangan; Perwali no. 14
tahun 2009 tentang Penetapan Nilai
Jual Obyek Pajak Reklame, Nilai
Strategis Penyelenggaraan Reklame
dan Perhitungan Reklame; Perwali
no. 19 tahun 2009 Pencabutan
Keputusan Walikota 21 tahun 2002
tentang Pemutihan Izin Pemakaian
Tanah di Kota Surabaya; Perwali no.
21 tahun 2009 tentang Pedoman
Teknis Perkuatan Permodalan
Koperasi, Usaha Mikro dan Usaha Kecil
dengan Penyediaan Dana Bergulir
Pengembangan Usaha Koperasi,
Usaha Mikro dan Usaha Kecil di Kota
surabaya; Perwali no. 46 tahun 2009
tentang Pelaksanaan Perda 2 tahun
2008 tentang Kepariwisataan.
Machmud mencontohkan kenapa
Perda no. 2 tahun 2009 tentang
Perusahaan Daerah Air Minum direvisi.
Dalam pasal 13 ayat 2 huruf e, batas
usia direksi yang berasal dari luar
PDAM pada saat diangkat pertama
kali berumur paling tinggi 50 tahun.
Sedangkan huruf f batas usia direksi
yang berasal dari PDAM pada saat
diangkat pertama kali berumur paling
tinggi 55 tahun. Aturan ini tidak cocok
dengan kondisi sekarang, termasuk
dalam perekrutan direktur utama dan
direktur operasional yang dilakukan
bawas sekarang.
Sementara Perda no. 10 tahun
2009 tentang Perubahan atas Perda 8
tahun 2006 tentang Penyelenggaraan
Reklame dan Pajak Reklame
direvisi karena banyak keluhan dari
pengusaha reklame. Relaitanya,
pengusaha reklame dibebani pajak
meski reklame yang dibangun masih
berupaya konstruksi.
“Banyak dari pengusaha reklame
yang mengeluhkan ke saya soal
aturan ini. Jadi sepertinya memang
harus direvisi,” jelas politisi dari Partai
Demokrat ini.
BPP DPRD Surabaya sekarang
masih membahas 5 perwali dan 5
perda secara internal. Sedangkan
pembahasan dengan melibatkan
eksekutif akan dilakukan dalam waktu
dekat.and
43JANUARI 2016
Parlementaria
44. KAWAL UNBK,
PUSPENDIK BUKA POSKO KHUSUS
Sebagai pilot project pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis
Komputer (UNBK), Kota Surabaya menjadi perhatian khusus
Puspendik Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kemendikbud rencananya membuka pos pengawasan yang
diefektifkan selama ujian berlangsung.
M
enurut Drs.
Giri S. Hami
Suseno Kepala
Bidang PNA
Puspendik,
Surabaya
memasuki
tahap
penyempurnaan sesudah Dispendik
cukup sukses menggelar UNBK
sebelumnya. Maka dari itu tenaga
khusus yang akan ditempatkan pada
pos koordinasi Dispendik. Mereka
bertugas untuk memantau jalannya
pelaksanaan UNBK bersama para
proktor, sehingga bilamana terjadi
hambatan dapat segera diselesaikan.
“Selain ada posko di pusat dan
tingkat provinsi, kami juga membuka
posko khusus di Surabaya”, ungkap
Sugiri ketika melakukan pembekalan
kepada 22 proktor inti di kantor
Dispendik, Jumat (29/01).
Tahun ini, UNBK diikuti semua
tingkatan sekolah dari SMP, SMA, dan
SMK. Totalnya 619 lembaga, dengan
rincian 380 SMP, 138 SMA, dan 101
SMK. Dengan keberhasilan Surabaya
dalam menyelenggarakan Ujian
Nasional Berbasis Komputer (UNBK),
Sugiri berharap sekolah di daerah-
daerah lain bisa menggelar UNBK
2018.
Sementara Drs. Sudarminto, M. Pd
Kepala Bidang Pendidikan Menengah
dan Kejuruan Dispendik Surabaya
mengatakan, persiapan UNBK sudah
cukup baik. Tremasuk urusan proktor,
tenaga pengawas sekolah yang
menggelar UNBK dan teknisi.
“Kami berharap pelaksanaan
UNBK 2016 dapat diikuti oleh 100
persen siswa SMP, SMA, dan SMK,”
jelas Sudarminto.
Pelaksanaan UNBK merupakan
salah satu upaya untuk mewujudkan
pendidikan berkualitas diperlukan
sistem penilaian yang dapat dipercaya
(credible), dapat diterima (acceptable)
dan dapat dipertanggungjawabkan
(accountable). Perkembangan UNBK
pada tahun 2015 Surabaya sebagai
pilot projecting, sedangkan di tahun
2016 ini di taraf pengembangan dan
diharapkan di tahun 2018 semua
sekolah dapat melakukan UNBK.
UN SMA akan digelar 4-6 April
dan susulan pada 11-13 April 2016.
Sementara UN SMP tanggal UN 9-12
Mei, sementara susulan pada 16-19
Mei. Sedangkan ujian perbaikan pada
bulan Oktober 2016.[and]
44 JANUARI 2016
Program Kota
45. Menolak Stigma Negatif
SMA Pinggiran
“sebagian besar orang mengira
bahwa SMA pinggiran jarang
mencetak jebolan siswa siswi
berprestasi, namun siapa sangka
jika siswa siswi SMA Negeri 11
Surabaya sudah banyak mencetak
prestasi namun tidak banyak orang
yang tahu, maka dari itu siswa siswi
digenjot untuk terus berprestasi
agar bisa membanggakan dan
mengibarkan nama sekolah”
D
ituturkan
Slamet Budi
Santoso,
Wakasek
Kesiswaan,
mengaku sudah
menempuh
berbagai cara
agar paradigma masyarakat
mengenai SMA pinggiran
berubah menjadi lebih baik
terutama SMA Negeri 11
Surabaya yang letaknya di
kawasan Surabaya Barat. Langkah
tersebut di antaranya dengan
menerapkan beberapa strategi
jitu guna meningkatkan prestasi
sekolah baik dari segi akademis
maupun non akademis. “untuk
non akademis kami kembangkan
untuk kegiatan ekstrakulikuler
seperti Karya Ilmiah Remaja
(KIR) kami hidupkan lagi dengan
mendatangkan pelatih pelatih
yang pernah berprestasi,
sedangkan untuk yang bidang
akademis seperti olimpiade kami
datangkan pembina pembina
yang punya prestasi juga guna
memotivasi murid” ungkapnya.
SMA Negeri 11 Surabaya telah
mencetak 22 prestasi terhitung
mulai bulan Juli 2015. Salah satu
siswanya, Ramadhon Setyo Adji
Wibowo, masuk 5 besar Siswa
Berprestasi tingkat Kota Surabaya
tahun 2015, dan Juara 1 Pemuda
Pelopor Tingkat Kota Surabaya
tahun 2015 yang diselenggarakan
oleh Dinas Pendidikan Surabaya
yakni Nyimas Salsabila Rahma IZ
Kelas XII IPA -1.
Salah satu ujung tombak SMA
11 ialah tim Karya Ilmiah Remaja
yang sudah memborong juara
2, juara 3 dan juara harapan
1 Lomba Karya Ilmiah Remaja
tingkat SMA se Kota Surabaya
dan Kabupaten Gresik yang
diselenggarakan oleh Universitas
Wijaya Putra Surabaya. Erika
selaku salah satu anggota
mengatakan bahwa tidak
mudah bisa memborong juara
SMA Negeri 11 Surabaya Cetak Siswa-Siswi Berprestasi
45JANUARI 2016
Program Kota
46. KIR terlebih ekstrakulikuler tersebut
baru dihidupkan kembali setelah
lama vakum. Ia menuturkan untuk
proses penulisan dan percobaan
Karya Ilmiah membutuhkan waktu
1-2 bulan lamanya. Banyak hambatan
yang dialami beberapa diantaranya
adalah minim pengalaman bagi
siswa untuk pembuatan Karya Ilmiah
dan jarangnya konsultasi dengan
pembimbing karena pembimbing KIR
sendiri dari luar sekolah.
Berkat ketelatenan, Tim KIR meraih
juara mengusung judul Pemanfaatan
Filopaludina Javanica Sebagai Sumber
Protein Terbarukan. “Selama ini kreco
juga kurang dimanfaatkan terlebih
banyak orang yang agak jijik dan
kreco berbau amis padahal kreco
mengandung protein tinggi maka dari
itu kami ingin menginovasikan kreco
ini menjadi krupuk kreco sebagai
pelengkap makanan dan alhasil kami
berhasil menyabet juara 2” ujar Vina
Ivanda, salah satu anggota tim.
April mendatang tim KIR
SMA Negeri 11 Surabaya akan
mengikuti LIPI tingkat Nasional yang
diselenggarkan oleh Kementrian
Pendidikan. Sementara Mei
mendatang juga akan mengikuti
lomba KIR yang diselenggarakan
oleh Badan Lingkungan Hidup (BLH)
Surabaya.
Dalam upaya menghasilkan siswa
berprestasi, Pak Slamet, begitu ia
akrab disapa, menekankan disiplin
sebagai prinsip. Untuk menciptakan
iklim sekolah yang nyaman
dilakukan dengan mendisiplinkan
murid-murid seperti ketertiban
atribut dan ketertiban beribadah
seperti sholat berjamaah. Selain itu,
motivasi pada siswa juga menjadi
kunci serta pendekatan untuk
menampung aspirasi siswa siswinya.
Untuk memotivasi siswa-siswi agar
lebih berprestasi, setiap hari Senin
diadakan upacara bendera sekaligus
mengumumkan siswa siswi berprestasi
atau yang telah memenangkan juara
perlombaan. Dengan pemberian
apresiasi terhadap siswa siswi
berprestasi tersebut terdapat rasa
bangga terhadap bagi mereka sendiri.
Juara 2 KIR
Juara Pencak Silat
Siswa SMA 11 serius berlatih futsal
46 JANUARI 2016
Program Kota
47. Slamet menambahkan, mencapai
prestasi tentu bukan persoalan
mudah. Ada hambatan Seperti adalah
minimnya kedisiplinan siswa, pencarian
pelatih yang mumpuni, serta ketiadaan
beberapa sarana dan prasarana
untuk menyelenggarakan kegiatan.
Namun hambatan hambatan tersebut
tidak mengurangi semangat untuk
meningkatkan prestasi sekolah.
Sementara itu, Kepala SMA Negeri
11 Surabaya, Marlina Kusmawati
menjelaskan bahwa tahun 2015 SMA
Negeri 11 Surabaya masuk peringkat
nomor 7 tingkat Kota Surabaya atas
penerimaan siswa siswinya pada jalur
Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri
(SNMPTN) sebanyak 81 siswa dengan
menyingkirkan salah
satu SMA tengah kota
yang notabenenya
terbilang
bagus.
Mengetahui
sebentar lagi
siswa siswinya akan
menghadapai Ujian Nasional
(UN) pihaknya sudah menerapkan
ancang-ancang agar siswa siswinya
dapat memperoleh nilai yang maksimal
“kita mengadakan bimbingan belajar
wajib untuk kelas XII pada hari Rabu
dan Jumat dan juga Tryout wajib
dengan bekerja sama dengan pihak
luar sekolah, selain itu ada progam
bimbingan belajar per kawasan.
Kebetulan SMA Negeri 11 bergabung
dengan SMA Negeri 12 Surabaya”
jelasnya ketika Gapura temui pada
Selasa (26/1) siang di Jl. Perumnas
Tandes I Manukan Kulon.
Marlina optimis kalau siswa siswinya
mampu bersaing dengan SMA
Negeri lainnya dan tidak kalah dalam
hal prestasi baik akademik dan non
akademik dengan segala upaya yang
telah dilakukan. (mic)
Juara 1 Top Model Prov. Jatim
47JANUARI 2016
Program Kota
48. Bisnis Sosial Mengusung
Misi Peduli Lingkungan
AV Startic Daur Ulang Kantung Semen Menjadi Produk Unik
Berkembang pesatnya industri kreatif
mendorong banyak orang berlomba-lomba
untuk meningkatkan usaha mereka. Vania
Santoso (23) membuatnya spesial dengan nafas
sosial dan kepedulian lingkungan. Ia membuat
produk inovatif berupa tas, dompet, hingga baju
dari kantung semen bekas.
48 JANUARI 2016
Warga Berdaya
49. U
saha milik pendiri
komunitas
lingkungan AV
Peduli di Surabaya
ini bermula dari
kecintaannya
terhadap lingkungan
berawal dan
keprihatinan makin banyaknya polusi
serta rusaknya lingkungan yang dapat
menyebabkan banjir, longsor, dan
lain-lainnya. Sebagai duta lingkungan
hidup tugas utamanya adalah
mensosialisasikan pola hidup ramah
lingkungan kepada semua orang.
Dari situlah, ia pun memanfaatkan
barang bekas yang ada di sekitarnya,
seperti bungkus kopi, mie instan,
dan lain sebagainya untuk disulap
menjadi barang yang bermanfaat.
Bahan-bahan tersebut diolah menjadi
berbagai produk seperti tas, dompet,
sarung handphone, pigura foto,
dan berbagai hiasan lain. Untuk
memperoleh bahan baku, Vania
bekerjasama dengan kontraktor,
bank sampah, dan warung-warung di
Surabaya, JawaTimur dan sekitarnya.
Perempuan peraih Kartini
Next Generation 2015 itu juga
memanfaatkan bahan alami untuk
pewarnaan dan pelapisan kantung
semen hingga menyerupai tas
berbahan kulit. Pewarna alami
tersebut dari tumbuhan sedangkan
pelapisannya dari getah tanaman.
Awal mula menjadi ecopreneur
berawal dari kepeduliannya terhadap
lingkungan, Vania bersama sang
kakak, Agnes Santoso, mendirikan
klub lingkungan AV Peduli di Surabaya
pada tahun 2005. Anggota klub ini
merupakan generasi muda yang aktif
dalam gerakan pelestarian lingkungan.
Sehingga usahanya tersebut menuai
hasil, produk daur ulang kantung
semen ini telah sukses dipasarkan di
Balikpapan, Banjarmasin, Jakarta dan
juga menjajaki pasar ekspor hingga
Belanda dan Australia.
AV Peduli mulai mengembangkan
bisnis sosial dengan melibatkan
masyarakat marginal di desa binaan.
Saat ini, AV Peduli sudah memiliki
desa binaan di Wonocolo, Mojokerto,
Gresik, Sedati, dan lain sebagainya. Di
tiap desa binaan tersebut, AV Peduli
mengajarkan manajemen pengolahan
sampah hingga menjadi produk daur
ulang kepada masyarakat.
Agnes selaku co-founder Hey
Startic AV Peduli menjelaskan, usaha
bersama Adiknya tersebut tidaklah
instan, namun melalui banyak
tahapan. Dimulai dengan kecintaan,
sehingga membutuhkan passion
yang konsisten di bidang tersebut.
“Sebenarnya semua orang bisa
mengembangkan bisnis ini, namun
itu pun kembali ke passion masing-
masing,” ujarnya ketika ditemui tim
gapura di Jemursari.
Selain produknya banyak
diterima di masyarakat, Vania pun
sering mendapatkan penghargaan
mulai dari duta lingkungan hidup,
hingga ditugasi UNEP menjadi Duta
Lingkungan untuk Asia Pasifik. Tahun
2015 lalu usahanya terpilih sebagai
tiga UKM terbaik program usaha
berbasis social dan lingkungan hidup.
Setiap tahunnya ia bisa
memproduksi ratusan tas, dompet,
dan barang unik lainnya. Harga dari
kerajinannya tersebut merogoh kocek
dari Rp100.000 hingga Rp 400.000.
Setiap bulannya omzetnya pun
diperkirakan 15-20 juta rupiah.
Untuk harapan kedepannya ingin
membuat sepatu dari kantung semen.
Namun, niatan itu masih ia upayakan.
Bukan hanya itu, Agnes, sang kakak,
menambahkan, ”Kami berharap
dapat memberdayakan masyarakat
eks lokalisasi gang Dolly juga, agar
citra masyarakat umum terhadap
mereka dapat berubah, seperti
berkolaborasi bersama batik tulis
jarak arum,” ujarnya. (Aya)
Berbagai penghargaan
dari dalam dan
luar negeri untuk
mengapresiasi inovasi
daur ulang sak semen.
Agnes Santoso memegang salah satu penghargaan
yang diraih AV Startic.
Proses mewarnai kantung semen bekas.
49JANUARI 2016
Warga Berdaya
50. Batik merupakan warisan kesenian budaya Indonesia
yang wajib untuk dilestarikan, terlebih saat UNESCO
menetapkannya sebagai warisan budaya dunia. Namun,
pada perkembangannya peminat untuk menjadi pengrajin
batik terutama batik tulis di perkotaan kian minim
karena maraknya batik print yang menyebabkan hampir
punahnya pengrajin batik tulis. Ary Widarto gencar
mengajak kawula muda belajar membatik agar mereka
mencintai produk dalam negeri dan batik tulis tetap
berjaya.
BATIK BAYUSUMILIR,
Melestarikan
Keagungan
BatikTulis
50 JANUARI 2016
Warga Berdaya