2. Sejarah
Sejarah berdirinya Kota Tasikmalaya sebagai
daerah otonomi tidak terlepas dari sejarah
berdirinya kabupaten Tasikmalaya sebagai
daerah kabupaten induknya. Sebelumnya,
kota ini merupakan ibukota dari kabupaten
Tasikmalaya, kemudian meningkat statusnya
menjadi kota administratif tahun 1976, pada
waktu A. Bunyamin menjabat sebagai Bupati
Tasikmalaya, dan kemudian menjadi
pemerintahan kota yang mandiri pada masa
Pemerintahan Kabupaten Tasikmalaya
dipimpin oleh bupatinya saat itu H. Suljana
W.H.
3. Pemerintahan
Kota Tasikmalaya diresmikannya sebagai
Kota Administratif Tasikmalaya melalui
Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun
1976, dengan Walikota Administratif
Pertama yaitu Drs. H. Oman Roosman
yang dilantik oleh Gubernur Jawa Barat H.
Aang Kunaefi. Pada awal
pembentukannya, wilayah Kota
Administratif Tasikmalaya meliputi 3
Kecamatan yaitu Cipedes, Cihideung, dan
Tawang dengan jumlah desa sebanyak 13
desa.[2]
4. Pembentukan pemerintahan Kota Tasikmalaya
sebagai pemerintahan daerah otonom ditetapkan
berdasarkan Undang-undang Nomor 10 Tahun 2001,
bersama-sama dengan Kota Lhokseumawe, Kota
Langsa, Kota Padang Sidempuan, Kota
Prabumulih, Kota Lubuk Linggau,Kota Pagar
Alam, Kota Tanjung Pinang, Kota Cimahi, Kota
Batu, Kota Singkawang, dan Kota Bau-Bau,
selanjutnya pada tanggal 18 Oktober 2001, Drs. H.
Wahyu Suradiharja dilantik sebagai Penjabat
Walikota Tasikmalaya oleh Gubernur Jawa Barat
dilaksanakan di Gedung Sate Bandung.
5. Melalui Surat Keputusan No. 133 Tahun 2001,
tanggal 13 Desember 2001 Komisi Pemilihan
Umum membentuk Panitia Pengisian Keanggotaan
Dewan Perwakilan Rakyat Kota Tasikmalaya (PPK-
DPRD), selanjutnya pengangkatan anggota DPRD
Kota Tasikmalaya disahkan melalui Keputusan
Gubernur Jawa Barat, No. 171/Kep.380/Dekon/2002,
tanggal 26 April 2002, dan pada tanggal 30 April
2002 keanggotaan DPRD Kota Tasikmalaya pertama
diresmikan. Kemudian pada tanggal 14 November
2002, Drs. H. Bubun Bunyamin dilantik sebagai
Walikota Tasikmalaya, sebagai hasil dari tahapan
proses pemilihan yang dilaksanakan oleh legislatif.
6. Sesuai Undang-Undang No. 10 Tahun 2001
bahwa wilayah Kota Tasikmalaya terdiri dari 8
kecamatan dengan jumlah kelurahan
sebanyak 15 dan desa sebanyak 54,
kemudian melalui Peraturan Daerah (Perda)
Nomor 30 Tahun 2003 tentang perubahan
status desa menjadi kelurahan, desa-desa di
lingkungan Pemerintah Kota Tasikmalaya
berubah statusnya menjadi kelurahan, maka
jumlah kelurahan menjadi sebanyak 69
kelurahan, selanjutnya kecamatan di Kota
Tasikmalaya dimekarkan lagi sehingga
menjadi sepuluh kecamatan.
7. Berikut ini urutan pemegang jabatan
Walikota Administratif Tasikmalaya, dari
terbentuknya Kota Administratif sampai
menjelang terbentuknya Pemerintah Kota
Tasikmalaya:
Oman Roesman (1976-1985)
Yeng Ds. Partawinata (1985-1989)
R. Y. Wahyu (1989-1992)
Erdhi Hardhiana (1992-1999)
Bubun Bunyamin (1999-2007)
Syarif Hidayat (2007-2012)
9. Pendidikan
Kota Tasikmalaya merupakan pusat pendidikan ketiga
terbesar di Jawa Barat setelah Bandung dan Bogor, hal
ini dibuktikan oleh banyaknya institusi pendidikan yang
berada di kota ini seperti Politeknik Kesehatan
Tasikmalaya, Cabang UPI Bandung yang berada di
Tasikmalaya, BSI Tasikmalaya,belasan bahkan puluhan
universitas swasta, dan Universitas Siliwangi yang
merupakan Universitas terbesar di wilayah priangan timur
dan selatan yang sebentar lagi akan berubah status
menjadi Perguruan Tinggi Negeri. Universitas Siliwangi
atau yang biasa dikenal Unsil ini merupakan universitas
pilihan yang menjadi prioritas universitas yang akan
dijadikan negeri oleh pemerintah dibandingkan universitas
lainnya yang ada di Jawa Barat ataupun Indonesia. Hal ini
membuktikan bahwa rekam jejak universitas ini sangat
bagus dan tidak dapat dipandang sebelah mata.
10. Tasikmalaya dikenal sebagai Kota
Santri, khususnya di era sebelum 1980-
an karena hampir di seluruh di wilayah
ini tersebar pondok pesantren yang
mengajarkan agama Islam, baik pondok
besar maupun kecil, bahkan melahirkan
tokoh perjuangan nasional di antaranya
adalah Zainal Mustafa.
11. Perekonomian
Hampir 70%, pusat bisnis, pusat perdagangan dan jasa, dan
pusat industri di priangan timur dan selatan berada di kota Ini.
Priangan Timur dan selatan yakni membentang dari Kota
Banjar di ujung timur jawa barat, Kabupaten Ciamis, Kabupaten
dan Kota Tasikmalaya, Kabupaten Garut, Kabupaten
Sumedang, Kabupaten Cianjur, Kabupaten dan Kota Sukabumi
di ujung barat jawa barat, Wilayah priangan timur dan selatan
ini mencapai 40% total keseluruhan wilayah Jawa Barat, itu
artinya sepertiga lebih dari pusat perekonomian yang ada di
Jawa Barat berada di Kota ini. Oleh karena itu, sangat cocok
bagi para investor baik itu bidang perhotelan, sarana dan
prasarana, pusat perbelanjaan untuk menanamkan modalnya di
kota priangan timur ini. Kota Tasikmalaya membuka peluang
yang sebesar - besarnya bagi para investor untuk berinvestasi
di kota ini. Kota Tasikmalaya sendiri berpenduduk sekitar 617
ribu sehingga sangat potensial untuk dijadikan pangsa pasar
investasi
12. Kota Tasikmalaya terletak di jalur utama selatan Pulau Jawa di wilayah
provinsi Jawa Barat. Kota ini juga memiliki perkembangan yang lebih
baik dibandingkan kota-kota besar lainnya yang cenderung stagnan
atau jalan di tempat tanpa ada pembangunan yang berarti atau
signifikan. Oleh karena itu, para investor baik itu investor lokal maupun
asing yang akan menanamkan modalnya perlu melirik kota ini sebagai
salah satu kota yang sangat potensial dan strategis untuk
mengembangkan usaha. Bagi para investor lokal yang akan melakukan
ekspansi atau perluasan cabang dapat menjadikan kota ini sebagai
salah satu pilihan terbaik. Bagi investor asing yang akan menanamkan
modalnya di Indonesia, kota ini dapat dijadikan basis usaha baru. Di
Indonesia, kawasan potensial saat ini harus dikembangkan ke daerah-
daerah sehingga pembangunan dapat lebih merata, saat ini kawasan
industri hanya terpusat di Jabodetabek, Surabaya, Semarang dan
Bandung, hal ini dapat menyebabkan kawasan tersebut menjadi jenuh
dan tidak terkendali. Oleh karena itu, Kota ini dengan tangan terbuka
membuka kesempatan yang sangat besar bagi para investor untuk
menanamkan modalnya di kota ini. Bidang-bidang yang sangat
potensial di kota ini diantaranya adalah bidang perhotelan, perbankan,
pusat perbelanjaan baru, pusat pendidikan, pusat wisata belanja dan
pusat industri.
13. Sebagai kota besar yang berkembang pesat dan kota
yang memiliki segudang potensi alam, pusat belanja dan
oleh-oleh, pusat budaya maupun seni, sebagai tempat
perhelatan acara-acara akbar seperti festival, kejuaraan
nasional, pusat kuliner, dan tujuan pendidikan utama, kota
ini masih minim jumlah hotel yang representatif
dibandingkan kota-kota besar lainnya, oleh karena itu
bidang perhotelan sangat cocok untuk dikembangkan di
kota ini. Kota Tasikmalaya masih membutuhkan banyak
jumlah hotel baru untuk lebih memajukan geliat ekonomi
di kota ini.
Tasikmalaya memiliki berbagai potensi yang belum
dikembangkan secara maksimal misalnya industri bordir
yang sudah mendunia, tetapi sekarang pemerintah kota
mulai membuat suatu tempat pameran bordir untuk para
pengrajin Tasik, yang berlokasi di Kawalu.
14. Pariwisata
Saat ini, Kota Tasikmalaya tengah gencar-gencarnya
mengadakan berbagai macam festival berskala nasional
maupun internasional seperti Tasik Festival (TAFFEST), Tasik
Open 2010 dalam bidang olahraga tingkat nasional, Festival
Kuliner Tasikmalaya, Tasikmalaya Craft and Culture Festival,
dan festival-festival lainnya yang rutin diadakan tiap tahun di
kota ini. Hal ini membuat perekonomian di Kota Tasikmalaya
benar-benar menggeliat dan maju, karena banyaknya
antusiasme para pengunjung dari seluruh Indonesia yang
hendak menyaksikan langsung kemeriahan festival-festival
tersebut. Tentunya festival-festival tersebut memperkenalkan
Tasikmalaya di mata Indonesia dan mancanegara serta
mengangkat perekonomian warga Tasikmalaya itu sendiri
tentunya. Oleh karena itu juga, kini nama Tasikmalaya dikenal
sebagai kota modern yang menjunjung tinggi kearifan budaya
lokal, budaya Sunda khas Tasikmalaya.
15. Kota Tasikmalaya memiliki segudang potensi pariwisata, diantaranya
adalah wisata alam, kerajinan, wisata belanja, wisata religi, seni,
budaya, UKM, dll. Dalam potensi UKM dan kerajinan masyarakat, Kota
dan Kabupaten Tasikmalaya memiliki jumlah UKM terbesar setelah
Bandung Raya (Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten
Bandung, Kabupaten Bandung Barat) di Jawa Barat. Kota ini memiliki
segudang kerajinan beraneka bentuk dan rupa yang mampu menyerap
ribuan tenaga kerja. Dengan banyaknya UKM yang tersebar di kota ini,
Kota Tasikmalaya disebut juga sebagai Kota UKM. Kerajinan khas
Tasikmalaya antara lain adalah Bordir Tasikmalaya yang telah
mendunia, Payung Geulis yang telah menjadi ikon Jawa Barat, Kelom
Geulis, sandal tradisional asli buatan bangsa Indonesia, batik
Tasikmalaya yang tidak kalah dari batik-batik lainnya di Pulau
Jawa dengan ciri khasnya, dan kerajinan–kerajinan lainnya. Kota ini
memiliki panorama alam seperti Situ Gede, Gunung Galunggung,
Cipatujah, dan objek wisata lainnya ditata menjadi objek wisata alam
yang menawan, sehingga sangat potensial dijadikan sebagai kota
tujuan wisata di Indonesia.
16. Kota Tasikmalaya berada persis di tengah-tengah jantung
bumi Priangan Timur dan Selatan, diapit
oleh Ciamis dengan objek wisata Pangandaran-nya yang
telah melegenda, Sumedang dengan objek wisata
museum yang menyimpan sejarah perkembangan bumi
priangan, danGarut dengan objek wisata Cipanas-nya
yang tersohor. Dengan Posisi Kota Tasikmalaya yang
sangat strategis tersebut menjadikan kota ini sebagai
Pusat MICE terbesar di Jawa Barat setelah Kota Bandung
dan Kota Bogor. Banyak para pelaku tujuan bisnis,
wisata, industri, pendidikan, dan lain-lain menjadikan Kota
Tasikmalaya sebagai tempat yang tepat untuk memulai
aktivitasnya dan dijadikan base camp dari seluruh penjuru
Pulau Jawa yang hendak ke Bumi Priangan.
17. Kuliner
Salah satu jajanan yang paling terkenal enak dan banyak
dikunjungi wisatawan luar kota adalah Mie Bakso
Laksana. Makanan khas Tasikmalaya adalah Tutug
Oncom atau biasa disebut TO. Makanan ini disajikan
dengan nasi hangat dengan sambal goang, sayuran
lalaban, tahu-tempe dan ayam goreng atau ikan asin.
Kini, tutug oncom tersedia dalam bentuk kemasan abon
tutug oncom, dan yang paling terkenal adalah Abon Tutug
Oncom "Waroeng Nadya" buatan Ibu Yani yang dapat
dibeli di toko oleh-oleh di Tasikmalaya.
Pusat jajanan dan oleh-oleh tersebar di Jalan Sutisna
Senjaya Rammona, RE Martadinata Raja Sale, Toko Roti
Unyil Simpang Lima, Lintang Leuwianyar, Supermarket
Samudera HZ Mustofa & Asia Cihideung dan
Supermarket Asia Plaza, Toko Segar Singaparna, Kurnia
Toserba Cikoneng.
18. Pusat perbelanjaan Modern
dan hiburan
Bioskop 21, Tasikmalaya
Gramedia, Tasikmalaya
Toko Buku Kaharisma Tasikmalaya
Asia Plaza
Mayasari Plaza
Yogya Tasik HZ
Yogya Mitra Batik
Asia departement store 1
Asia departement store 2
Borobudur departement store
Matahari Departement store
Agung Departement store HZ
Samudra Toserba
Giant hypermarket Mayasari
Cahaya Departement Store
Tasik Indah Plaza
19. Perhubungan
Kota Tasikmalaya terletak di jalur
selatan Jawa Barat, Kota Tasikmalaya
juga memiliki terminal bus Tipe A, yang
merupakan salah satu terminal bus
terbesar di Jawa Barat. Jalan Zaenal
Mustafa atau HZ adalah jalan utama
dan menjadi KM 0 ( Kilometer 0) Kota
Tasikmalaya dan menjadi sentra
perekonomian di kota ini.
20. Olahraga
Cabang olahraga yang banyak menetaskan
atlet-atlet dari kota ini adalah bulu
tangkis, atletik, dan renang. Ada satu buah
stadion besar di Kota Tasikmalaya, yakni GOR
Dadaha yang seringkali
dijadikan homebase bagi sebagian atlet di
Jawa Barat. Tasikmalaya banyak melahirkan
pebulu tangkis nasional dan internasional.
Bukan hanya bulu tangkis saja, kota ini
melahirkan banyak bibit-bibit atlet masa depan
Indonesia yang kelak akan mengharumkan
nama indonesia di kancah internasional.
21. Tokoh
Susi Susanti - pemain bulu tangkis
Rhoma Irama - penyanyi dangdut
Itje Trisnawati
Vety Vera
Caca Handika
Dara the Virgin
Alam
Evie Tamala
Indra Lesmana Bruggman
Chand Parwez Servia
Cucu Cahyati
Diky Candra
Connie Sutedja
Aura Kasih