Presentasi menjelaskan proses pelaksanaan pekerjaan teknisi geoteknik di lapangan, mulai dari persiapan, penyelidikan, pengambilan sampel, hingga pelaporan. Tahapan utama meliputi identifikasi spesifikasi dan peta lokasi, persiapan sumber daya, pengujian tanah dan batuan di lapangan, pengambilan sampel untuk laboratorium, serta dokumentasi dan pelaporan hasil kerja.
1. UJI KOMPETENSI
FR.IA.04. PENJELASAN SINGKAT PROYEK TERKAIT /
KEGIATAN TERSTRUKTUR LAINNYA
Skema Sertifikasi : Teknisi Geoteknik
Kualifikasi/Jenjang : Teknisi/Analis / 6
Nama Asesi :
NIK Asesi :
Tgl. Asesmen : 06 Juli 2023
TUK : P3SM Sumatera Barat
Nama Asesor :
2. PETUNJUK / INSTRUKSI
• Buatlah presentasi berdasarkan pengalaman anda dalam
melaksanakan pekerjaan di Proyek Konstruksi sebagai Teknisi
Geoteknik
• Materi yang disampaikan singkat dan padat
• Lampirkan foto/dokumen/gambar dalam slide presentasi ini sebagai
pendukung dalam presentasi anda
• Waktu untuk presentasi di hadapan Asesor ± 15 Menit
• Asesor akan menggali Kompetensi Asesi melalui pertanyaan untuk
Mendukung Tugas Praktik Demonstrasi
3. SUBSTANSI PRESENTASI
• Substansi yang harus disampaikan antara lain:
1. Menerapkan Ketentuan Undang-undang Jasa Konstruksi (UUJK),
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), Lingkungan Kerja dan
Mutu
2. Melakukan Identifikasi dan Intepretasi Spesifikasi Pekerjaan, Peta
Lokasi Daerah Penyelidikan dan Risalah Penjelasan Pekerjaan
3. Melakukan Persiapan Pelaksanaan Pekerjaan
4. Melakukan Penyelidikan Dilapangan
5. Melakukan Pengambilan Contoh Tanah/Batuan di Lapangan Untuk
Pengujian di Laboratorium
6. Membuat Laporan Hasil Pelaksanaan Pekerjaan Lapangan
4. Menerapkan Ketentuan Undang-undang Jasa Konstruksi (UUJK),
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), Lingkungan Kerja dan Mutu
• Menerapkan ketentuan UUJK di Tempat kerja
UUJK adalah undang-undang yang mengatur tata cara pelaksanaan jasa
konstruksi di Indonesia. Undang-undang ini menetapkan persyaratan
dan kewajiban bagi pihak-pihak yang terlibat dalam proyek konstruksi,
termasuk pemberi tugas (pemilik proyek), penyedia jasa konstruksi, dan
pekerja konstruksi. UUJK juga mengatur mengenai prosedur
pengadaan, pelaksanaan, serta penyelesaian proyek konstruksi.
5. • Menerapkan ketentuan K3 ditempat kerja
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3): K3 adalah upaya untuk
melindungi keselamatan dan kesehatan para pekerja di tempat kerja.
Dalam konteks konstruksi, K3 sangat penting mengingat lingkungan
kerja yang berpotensi berbahaya, seperti penggunaan peralatan berat,
pekerjaan di ketinggian, atau kontak dengan bahan kimia berbahaya.
UU K3 dan peraturan pelaksanaannya mengatur tentang persyaratan K3
yang harus dipenuhi di lokasi proyek konstruksi, termasuk penerapan
langkah-langkah pencegahan kecelakaan kerja, penggunaan alat
pelindung diri (APD), pelatihan K3, dan sistem manajemen K3.
6.
7.
8. • Menerapkan ketentuan lingkungan di tempat pekerjaan
• Identifikasi potensi pencemaran lingkungan dan evaluasi dampak lingkungan
• Melaksanakan ketentuan rencana kelola lingkungan (RKL) dan rencana
pemantauan lingkungan (RPL)
9.
10.
11. • Menerapkan ketentuan Sistem Manajemen Mutu
• Sistem Manajemen Mutu meliputi standar spesifikasi teknis,
pengujian material, dan prosedur pelaksanaan. Penerapan ketentuan
mutu bertujuan untuk memastikan bahwa proyek konstruksi
memenuhi standar yang ditetapkan, sehingga dapat menghasilkan
bangunan atau infrastruktur yang aman, tahan lama, dan sesuai
dengan kebutuhan pemberi tugas serta peraturan yang berlaku.u
12. Melakukan Identifikasi dan Intepretasi Spesifikasi Pekerjaan, Peta Lokasi
Daerah Penyelidikan dan Risalah Penjelasan Pekerjaan
• Melakukan Identifikasi dan intepretasi spesifikasi pekerjaan
• Menyiapkan, mengidentifikasi dan mencatat tentang spesifikasi umum, teknik, dan
khusus
• Melakukan Identifikasi dan intepretasi peta lokasi daerah penyelidikan
• Menyiapkan Peta Topografi dan Morfologi
• Peta topografi sangat berguna dalam perencanaan konstruksi, eksplorasi sumber
daya alam, pemetaan hidrologi, dan kegiatan lain yang melibatkan analisis ketinggian
dan bentuk permukaan.
• Peta morfologi membantu dalam memahami proses geologis, morfologi lahan, dan
pola aliran air di suatu wilayah. Peta ini penting dalam perencanaan tata guna lahan,
konservasi sumber daya alam, pemetaan ekologi, dan penelitian ilmiah lainnya yang
melibatkan analisis bentuk dan karakteristik fisik suatu wilayah.
13. Melakukan Persiapan Pelaksanaan Pekerjaan
• Menyiapkan sumber daya (personil, peralatan, perlengkapan) yang
diperlukan
• Mengurus perizinan, menentukan base camp dan melakukan
mobilisasi
• Menentukan dan memberi tanda lokasi titik-titik penyelidikan dengan
berkoordinasi pihak lain terkait untuk mengambil contoh
tanah/batuan
• Mencatat persiapan pelaksanaan pekerjaan
14. Melakukan Penyelidikan Dilapangan
• Menyiapkan peralatan dan perlengkapan untuk pengujian tanah dan
batuan
• Melakukan pengujian tanah dan batuan
• Mencatat dan menghitung hasil pengujian
15. Melakukan Pengambilan Contoh Tanah/Batuan di Lapangan Untuk
Pengujian di Laboratorium
• Menyiapkan pekerjaan pengambilan contoh
• Melakukan pengambilan contoh tanah di lapangan
• Membuat laporan pengambilan contoh di lapangan
16. Membuat Laporan Hasil Pelaksanaan Pekerjaan Lapangan
• Menyiapkan dan mendiskripsi tanah/batuan, mencatat data lapangan
• Menyusun dokumentasi pekerjaan lapangan
• Membuat laporan harian, mingguan dan bulanan