1. Buku Pegangan
Handbook on
Sanitasi Total Yang
Community-Led
Dipimpin oleh Masyarakat
Total Sanitation
Kamal Kar dan Robert Chambers
Kamal with Robert Chambers
Prepared with the support of
Disiapkan oleh dukungan dari
Plan International (UK) Maret 2008
Plan International (UK) March 2008
2. Daftar Isi
3 Daftar Isi
7 BAB 1 – PENDAHULUAN DAN LATAR BELAKANG
7 Awal,Penyebar luasan, dan peningkatan cakupan area CLTS
8 Mengapa buku pedoman ini?
9 Sanitasi Total Yang dipimpin oleh komunitas (CLTS)
12 urutan langkah
15 BAB 2 PRA PEMICUAN
15 Memilih komunitas
17 Pilihan lokasi yang mendukung
18 Hal lain yang lebih menantang
19 Ketergantungan pada keadaan lebih menguntungkan atau lebih menantang
19 Perkenalan dan membangun saling pengertian sebelum pelaksanaan pemicuan
25 BAB 3 PEMICUAN
25 Melakukan Fasilitasi Komunitas untuk penilaian dan analisa hasil
26 Latar belakang dan dasar-dasar pemicuan CLTS
33 Area Transek BAB (Buang Air Besar)
40 Mengindentifikasi lingkungan yang paling kotor
41 Perhitungan jumlah tinja dan perhitungan biaya medisnya
42 Bagaimana cara melakukan pemicuan agar kontaminasi tinja dapat memunculkan
rasa jijik dari tinja yang terbuka sampai ke mulut
43 saat Pemicuan
46 Memperlakukan tanggapan-tanggapan yang berbeda
46 Tanggapan yang disarankan
47 Bunga api yang menjanjikan
47 Percikan yang tersebar
48 Kotak korek api yang basah
48 Pengujian kontaminasi
49 Memfasilitasi rencana aksi komunitas (pada hari pemicuan)
49 Pemetaan yang dilakukan komunitas untuk pemantauan
50 Pemicuan di sekolah-sekolah
53 BAB 4 PEDOMAN PASCA PEMICUAN
54 Tindak lanjut dan dorongan yang segera
55 Tindak lanjut yang dilakukan oleh komunitas
57 Pemantauan yang partisipatif dan Indikatornya
59 Pemimpin Alamiah yang berpotensi
Sanitasi Total Yang Dipimpin oleh Masyarakat l 3
3. 60 Mencari, memotivasi dan mendukung wanita sebagai pemimpin alamiah
60 Mengenal dan mendorong peran agama dan pemimpin agama
61 Menyerukan bantuan untuk kaum lemah dan miskin
62 Pelibatan anak-anak dalam kampanye
65 Memfasilitasi akses untuk perlengkapan sanitasi
66 Verifikasi dan Sertifikasi status ODF
67 Merayakan pencapaian status ODF
68 Memonitor dan menjaga kelangsungan status ODF
71 BAB 5 – PEDOMAN MENINGKATKAN DAN MELANGKAH DI LUAR CLTS
72 Hal hal yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan dalam pelatihan dan
penyebaran
72 Tindakan strategis oleh dan untuk staf lembaga dan orang-orang yang berpengaruh
74 Melatih tim Fasilitator untuk pemicuan desa
76 Jaminan kualitas untuk pelatihan CLTS
77 Kampanye
78 Membina kebanggaan dan kompetisi
79 Mengkampanyekan penyediaan perangkat keras dan akses
80 Mempelajari yang telah dipelajari
81 Di luar CLTS
82 Gerakan kreatif pembenihan dan dukungan penyebaran
88 LAMPIRAN-LAMPIRAN
89 Lampiran A : Kejadian, latar belakang, penyebaran dan peningkatan CLTS
94 Lampiran B : Surat terbuka untuk skala yang sedang berlangsung dengan sanitasi
menyeluruh yang dipimpin oleh komunitas
95 Lampiran C : Pemicuan dalam situasi khusus
96 Lampiran D : Contoh pertanyaan untuk menimbulkan rasa Jijik
97 Lampiran E : Daftar sampel mengenai kegiatan lanjutan
98 Lampiran F : Sanitasi yang berbasis target dan CLTS
99 Lampiran G : Sumber dan kontak termasuk situs internet, video,forum kerja, dan lain-
lain
101 foto-foto inovasi jamban
105 catatan anda
4 l Buku Pegangan
4. Definisi
Sertifikasi adalah konfirmasi legal dari pemerintah terhadap status ODF suatu desa
CLTS singkatan dari Community-Led Total Sanitation. CLTS diartikan menjadi Sanitasi
Total yang Dipimpin oleh Masyarakat merupakan pendekatan yang menyeluruh untuk
mencapai dan menjaga kesinambungan status ODF suatu desa. Pendekatan CLTS
memfasilitasi masyarakat dalam menganalisis kondisi sanitasi mereka, perilaku Buang Air
Besar mereka, dan konsekuensi dari hal-hal tersebut, dan pada akhirnya bertujuan untuk
mencapai status ODF atau Stop Buang Air Besar Sembarangan. Pendekatan dengan sifat
dimana pihak luar “mengajari” masyarakat bukan merupakan pendekatan CLTS dan tidak
dibahas di dalam buku ini.
Proses pelaksanaan Sanitasi Total yang Dipimpin Masyarakat (CLTS) secara simultan
akan mendorong peningkatan kualitas jamban pada masyarakat, peningkatan praktik
hidup sehat, peningkatan praktik pengelolaan sampah dan limbah cair, pelindungan dan
perawatan sumber air minum, serta berbagai peningkatan di aspek lingkungan lainnya.
Pada beberapa contoh kasus, CLTS mendorong masyarakat desa Stop BABS untuk
melakukan aksi kolektif dalam meningkatkan kualitas lingkungan.
Jamban dan toilet: Jamban pada umumnya adalah cubluk atau galian lubang dengan
tutup, sedangkan toilet pada umumnya sudah menggunakan leher angsa. Dalam buku ini,
jamban terkadang mencakup keduanya.
Natural Leaders atau Pemimpin Alami adalah aktivis atau orang yang antusias dari
kalangan masyarakat yang muncul dan berinisiatif untuk memimpin proses saat
pelaksanaan CLTS. Laki-laki, perempuan, pemuda, dan bahkan anak-anak bisa menjadi
pemimpin alamiah.
Terkadang pemimpin alamiah menjadi konsultan pada tingkat masyarakat, serta memicu
dan memberikan dorongan dan dukungan kepada masyarakat di luar desanya sendiri.
OD (open defecation) diartikan menjadi buang air besar sembarang tempat dan
membiarkan tinjanya pada tempat terbuka.
ODF (Open Defecation Free) diartikan menjadi Stop Buang Air Besar Sembarangan berarti
suatu kondisi dimana tidak ada lagi masyarakat yang buang air besar sembarangan dan
tidak ada lagi tinja yang dibiarkan pada tempat terbuka.
Jamban tanpa tutup dikategorikan masih BAB sembarangan, sedangkan jamban yang
mempunyai tutup untuk menghindari tinja dihinggapi lalat dikategorikan sebagai perilaku
Stop BABS (ODF). Perilaku buang air besar pada drainase, comberan, dan aliran sungai
dengan menutupi tinjanya merupakan tahap transisi dari BAB ke Stop BABs.
Verifikasi adalah proses inspeksi untuk mengukur dan memastikan apakah suatu desa
sudah pada status ODF atau belum.
Sanitasi Total Yang Dipimpin oleh Masyarakat l 5
6. Bab 1
Pendahuluan dan Latar Belakang
Awal, Penyebar-luasan, dan Peningkatan Cakupan Area CLTS
Pendekatan CLTS (Community LedTotal Sanitation) atau dalam bahasa indonesia
“ Sanitasi Total yang dipimpin oleh masyarakat “ diilhami dari hasil evaluasi yang
dilakukan oleh Kamal Kar terhadap program air dan sanitasi yang dilaksanakan
oleh WaterAid Bangladesh dan organisasi mitra lokal setempat yang bernama
VERC’a (Village Education Resource Centre) sebuah LSM lokal) yang dilakukan
di Bangladesh sejak akhir tahun 1999 sampai di awal tahun 2000. Hal ini
menandai dimulainya pendekatan CLTS yang berfokus pada penggunaan
metode PRA yang membuka peluang komunitas setempat melakukan analisa
bersama mengenai keadaan sanitasi mereka. Secara bersama-sama metode
ini juga menilai dampak yang mengerikan dari prilaku praktik Buang Air Besar
Sembarangan (BABS) terhadap tingkat kesehatan komunitas pada umumnya
dan rumah tangga pada khususnya Untuk memperoleh informasi lebih detail
lihat Lampiran A halaman 89). Ketika pemicuan dilakukan secara sistematis dan
dipadukan dengan kebijakan ‘tanpa ada subsidi sarana ‘ dan tanpa pemaksaan
oleh fasilitor, CLTS mampu mendorong terjadinya aksi lokal bersama Stop
Buang Air Besar Sembarangan ( Stop BABS ) secara total. Satu cara baru
fasilitasi telah muncul. Secara spesifik CLTS menggunakan istilah lokal yang
vulgar “tai” untuk menyebutkan “kotoran/tinja” dan mewajibkan komunitas
untuk melakukan kunjungan “transect” ke tempat yang lingkungannya
dipandang paling kotor dan tercemar. Penilaian dan analisa yang dilakukan oleh
komunitas sendiri terhadap praktik keseharian mereka membuat mereka shock,
merasa jijik, dan merasa malu. Cara seperti ini adalah cara yang memprovokasi
namun menyenangkan, dan keputusannya diserahkan kepada komunitas
setempat tanpa paksaan.
‘Siapa yang buang air besar? Di mana dilaku-
kan?’ Para anggota komunitas di Tororo,
Uganda, sedang memetakan tempat-tempat
yang biasa digunakan untuk
melakukan buang air besar sembarangan.
Foto: Philip Otieno, Plan Kenya.
Sanitasi Total Yang Dipimpin oleh Masyarakat l 7