SlideShare a Scribd company logo
1 of 50
Download to read offline
ALAT UKUR BESARAN LISTRIK
Jenis dan Prinsip Kerjanya
Alat ukur besaran listrik :
• Galvanometer
• Ampermeter arus searah
• Voltmeter arus searah
• ohmmeter
Galvanometer
• Prinsip kerja PMMC (Permanent magnet moving
coil mechanism)
T = B x A x I x N
T = Torsi
B = Kerapatan Fluks
A = Luas efektif kumparan
I = Arus yang mengalir
N = jumlah lilitan kumparan
Galvanometer suspensi
• Galvanometer sistem lama
Model sekarang
• Mengikuti gerakan d’Arsonval
Sifat Galvanometer
• Gerakan kumparan putar dikenali dari 3
kuantitas :
– Kelembaman
– Torsi lawan
– Konstanta redaman
Redaman
 Redaman mekanis
 Perputaran putaran terhadap udara sekelilingnya
Ct : gesekan gerakan dengan bantalan, bekok pada pegas,
karat,suhu sekitar
 Redaman elektromeagnetig
 Disebabkan oleh efek induksi
Sensitivitas Galvanometer
 Sensitivitas Arus
 Perbandingan penyimpangan terhadap arus yang
mengalir ke kumparan
 Si = d / I (mm/µA) Si = Sensitivitas Arus
d = Defleksi
I = Arus yang mengalir
 Sensitivitas Tegangan
 Perbandingan penyimpangan terhadap tegangan yang
menghasilkannya
Sv = d / V Sv = Sensitivitas Tegangan
d = Defleksi
V = Tegangan
• Sensitivitas Mega-Ohm
– Tahanan (MΩ ) yang dihubingkan secara seri dengan
galvanometer agar menghasilkan defleksi sebesar satu
bagian skala bila tegangan yang dimasukkan adalah 1
V
SR = d / I
• Sensitivitas balistik
– Defleksi maksimal galvanometer terhadap jumlah muatan listrik (Q)
SQ = dm / Q (mm/ µC) Q = Kuantitas listrik
Ampermeter Arus Searah
• Rangkuman Tunggal (shunt resistor)
• Amper meter Rangkum Ganda
• Shunt Ayrton
Penggunaan amperemeter searah
• Dipasang secara seri
• Jangan menghubungkan ampermeter dengan
sumber tegangan
• Penghubungan polaritas harus tepat
• Gunakan skala yang paling besar/ tinggi
kemudian baru diturunkan skalanya
Voltmeter Arus Searah
Voltemeter rangkum ganda
Sensitivitas voltmeter
Loading effect
• Tegangan yang lebih rendah dari sebenarnya
akibat dari nilai tahanan dalam yang dipararel
dengan tegangan yang diukur
Perlakuan Voltmeter
• Hubung pararel
• Polaritas yang sesuai
• Gunakan selalu rangkuman yang lebih tinggi
lebih dahulu
• Perhatikan efek pembebanan
Ohm meter
• Metoda Voltmeter – Ampermeter
• Ohmeter seri
• Ohmeter paralel
Metoda Voltmeter - Ampermeter
• Hubungkan Voltmeter terhadap Rx pada posisi
1 dan amati pembacaan ampermeter
• Pindahkan saklar ke posisi 2 jika pembacaan
amper meter tidak berubah kembali ke posisi
1 dan baca voltmeter. Hitung nilai Rx dengan
persamaan (untuk tahanan rendah)
• Pindahkan saklar ke posisi 2 dan baca
voltmeter, hitung nilai Rx dengan persamaan
(untuk tahanan tinggi)
Ohmter tipe seri
Ohmmeter tipe Shunt
Multimeter
Multimeter Analog
• Yang digunakan di Laboratorium :
Multimeter Digital
• Yang digunakan di laboratorium :
SELESAI
PRINSIP KERJA ALAT UKUR
PRINSIP KERJA
 kWh dan kVArh meter : sistem induksi
 kW / kVA max meter : sistem elektrodinamis
 Volt meter : sistem elektro magnit, kumparan
putar, besi putar
 Amper meter : sistem elektro magnit, kumparan
putar
Alat ukur besi putar
 Alat ukur dengan prinsip kerja besi putar atau
sistem elektro magnet adalah sesuatu alat ukur yg
mempunyai kumparan tetap dan besi yang berputar.
 Bila didalam kumparan terdapat besi, maka besi tsb
akan menjadi magnet. Jika di dalam kumparan tsb
diletakkan dua batang besi maka kedua2nya akan
menjadi magnet shg kedua batang besi tsb akan
saling tolak menolak, karena ujung2 kedua batang
besi tersebut mempunyai kutup yang senama.
 Prinsip kerja tersebut diterapkan pada sistem
elektro magnit dengan mengganti besi tersebut dgn
2 buah plat besi, satu dipasang tetap (diam) sedang
yg lain bergerak dan dihubungkan dengan jarum
petunjuk.
 Arus yang diukur dialirkan pada kumparan tetap dan akan
menyebabkan terjadinya medan magnet.
Potongan besi ditempatkan di medan magnet, dan
menerima gaya elektromagnetis.
 Alat ukur tipe besi putar ini sederhana, murah, kuat dlm
konstruksi, dan penggunaannya sangat luas sebagai alat
pengukur arus dan tegangan pd frekwensi jaringan distribusi.
 Keuntungan alat pengukur ini dapat dibuat sebagai alat
pengukur yang mempunyai sudut sangat besar.
Dua batang
besi yang
berdampingan
kumparan
α
Arah arus
α
+
–
Arah arus
α
–
+
Alat ukur kumparan putar
Alat ukur sistem kumparan putar mempunyai kutub magnet
permanent dan kumparan yang berputar mengelilingi sumbunya.
Kumparan putar ditempatkan di dalam lapang magnetis antara
lapisan kutub besi magnet.
Arus yang dialirkan melalui kumparan shg menyebabkan
kumparan tersebut berputar. Alat ukur kumparan putar dapat
dipakai untuk bermacam arus, tidak hanya untuk DC, akan tetapi
dengan alat pertolongan lainnya, dapat pula dipakai untuk AC.
S U
+
–
b
S
U
S U
Gulungan
+
–
a
Magnit
Tetap
S
U
Alat Ukur Kumparan Putar
 Pemakaian alat ukur kumparan putar sangat luas,
seperti di laboratorium dan pada pusat pembangkit
tenaga listrik.
 Pada gambar berikut diperlihatkan adanya magnet
permanen (1), yang mempunyai kutub-kutub (2),
dan diantara kutub2 utara dan selatan tersebut
ditempatkan suatu silinder inti besi (3).
 Pada celah udara antara kutub magnet dan silinder
inti besi akan terbentuk medan magnet yang rata,
yang masuk melalui kutub-kutub ke dalam silinder,
secara radial sesuai dengan arah-arah panah. Di
dalam celah udara ditempatkan kumparan putar (4),
yang dapat berputar melalui sumbu (8).
Bila arus searah yang tidak diketahui besarnya mengalir melalui
kumparan tsb, suatu gaya elektromagnetis f yang mempunyai
arah tertentu akan dikenakan pada kumparan putar sebagai hasil
interaksi antar arus dan medan magnit.
Gambar Prinsip kerja alat ukur jenis kumparan putar
Arah dari gaya f dapat ditentukan menurut ketentuan
tangan dari fleming (lihat gambar)
Gambar Kaidah Tangan Kiri (Fleming)
1. Magnet tetap 5. Pegas spiral
2. Kutub sepatu 6. Jarum penunjuk
3. Inti besi lunak 7. Rangka kumparan putar
4. Kumparan putar 8. Tiang poros
Konstruksi Kumparan Putar
Alat Ukur Sistem Induksi
 Bila suatu piringan yg terbuat dari bahan
penghantar non feromagnetik seperti alumunium
atau tembaga ditempatkan dalam medan magnet
arus bolak balik, maka akan dibangkitkan arus
pusar pd piringan tsb.
 Arus pusar dan medan magnet dari arus bolak balik
akan menimbulkan interaksi dan menghasilkan torsi
gerak pada piringan.
 Bila didalam medan magnet dgn garis gaya magnet
arah yang berputar, dipasang sebuah tromol yg ber
bentuk silinder, tromol tersebut akan turut
berputar menurut arah putaran garis-garis gaya
magnet tadi, ini dinamakan alat ukur medan putar
atau alat ukur induksi, bisa juga disebut alat ukur
Ferraris
Prinsip sistem Ferraris digunakan pada alat ukur energi (kWh
meter) arus bolak balik.
Gambar diatas menunjukan arah Ф1dan Ф2 dalam ruangan
A, B, C, D. Kedua medan itu dilukiskan sebagai vektor Ф1
dan Ф2 pada suatu periode penuh. Medan magnet total
mempunyai arah yang berputar pada poros (a) dengan
kecepatan sama dengan arus bolak balik. Dinding tromol
aluminium terpotong oleh garis gaya dari medan putar shg
dlm tromol terbangkit tegangan dan arus induksi atau arus
pusar.
Gambar Azas Alat Ferraris atau Alat Induksi
 Menurut hukum LENZ aliran induksi dengan arah
sedemikian rupa, sehingga selalu melawan
penyebabnya. Karena induksi itu dibangkitkan oleh
pemotong garis2 gaya yang berputar, maka tromol
aluminium akan berputar dengan arah yang sama
dengan arah putaran garis2 gaya tsb.
 Pada alat ukur jarum putaran tromol, gerakan
jarum ditahan oleh pegas spiral pada sumbunya,
sehingga putarannya pada jarak tertentu sesuai
dengan batas garis skalanya.
 Oleh karena sistem induksi ini bekerja dengan
medan putar yang dibangkitkan oleh arus bolak-
balik, maka jika tanpa alat bantu atau alat
tambahan lainnya alat ukur ini hanya dapat
dipergunakan pada sumber arus bolak-balik saja.
Alat ukur sistem elektro dinamis
 Alat ukur elektro dinamis adalah alat ukur yang mempunyai kumparan
tetap dan kumparan putar.
Sistem kerjanya sama dengan sistem kumparan putar tetapi magnet
tetap diganti dgn magnet listrik.
 Berdasarkan kaidah tangan kanan pada gambar–a jarum akan
menyimpang kekanan, bila arus dibalik arahnya pada gambar–b maka
jarum akan tetap menyimpang kekanan. Jadi walaupun arah arusnya
berganti, arah jarum tetap menyimpang ke satu arah.
Alat ukur tipe elektrodinamis, dapat diperguna kan untuk AC atau DC, dgn
persisi yang baik, dan banyak digunakan sebagai Wattmeter.
F = Arah dari gaya
I = Arah dari arus
H = Arah dari Fluksi magnet
Gambar Prinsip suatu alat ukur elektrodinamis
Prinsip kawat panas
 Jika sepotong kawat logam dialiri arus listrik yang cukup
besar, kawat tersebut akan menjadi panas dan akan
memuai (menjadi lebih panjang). Pemuaian tersebut
digunakan untuk mengerakkan jarum petunjuk.
 Sepotong kawat logam campuran dari logam platina dan
iridium direntangkan pada A-B. Pada waktu I = 0 jarum
petunjuk tepat ditengah2 (angka 0).
 Jika alirkan arus searah, kawat A – B menjadi memuai
dan jarum tidak menunjuk 0, tetapi menyimpang kearah
kanan. Hal ini disebabkan karena kawat A – B menjadi
lebih panjang dan ditarik oleh pegas sehingga memutar
poros jarum.
 Baik arus searah tersebut mengalir dari A – B maupun
dari B ke A jarum tetap menyimpang kearah kanan, ini
berarti prinsip ini dapat dipakai untuk arus searah dan
bolak-balik.
Prinsip kawat panas dapat dipakai untuk arus
searah dan atau bolak-balik.
Gambar - kawat panas
Keterangan : A & B = baut terminal m = kawat penarik
C = tempat pengikat n = tali penarik
D = ikatan tali x = kawat panas
P = pegas a = poros penggulung
Alat ukur sistem elektronik
Pada umumnya alat ukur elektronik adalah digital, karena
penunjukannya berupa nilai angka, maka penggunaan dalam
pembacaan sangat sederhana, mudah dicerna.
Keuntungan alat ukur elektronik :
 Portable
 Kecermatan tinggi mencapai factor kesalahan 0,1 – 0,5 %
 Kedudukan atau posisi alat ukur tidak mempengaruhi penunjukan.
Kelemahannya.
 Dapat dipengaruhi oleh temperature ruangan yang tinggi
 Tidak boleh ditempatkan pada ruangan yang lembab / basah
 Harga relative mahal
ALAT UKUR DENGAN MENGGUNAKAN TRAFO-UKUR
 Alat ukur mempunyai keterbatasan untuk mengukur satuan
listrik dengan besaran yang lebih besar, karena semakin
tinggi besaran yang diukur secara langsung diperlukan
peralatan dengan ukuran fisik yang lebih besar.
 Hal ini tentu tidak dimungkinkan, maka penggunaan alat
bantu berupa trafo-ukur sangat diperlukan. Dengan
demikian cara pembacaannya menjadi tidak langsung,
karena harus dikalikan dengan perbandingan penurunan
besaran listrik yang diakibatkan oleh trafo-ukur tsb.
 Ada 2 ( dua ) macam trafo ukur yang digunakan untuk
pengukuran, yaitu trafo arus dan trafo tegangan .
 Trafo arus digunakan untuk menurunkan arus dengan
perbandingan transformasi tertentu dan sekaligus
mengisolasi peralatan ukur dari tegangan sistem yang
diukur
 Trafo tegangan digunakan untuk menurunkan tegangan
sistem dengan perbandingan transformasi tertentu.
Trafo arus
220 V.Ip ~ = Max 400 A
a. Ns : Np = Ip : Is => Ns : Np = a (perbandingan teoritis)
b. Ns . Is = Np . Ip => Ip : Is = a (perbandingan praktis)
a = Ip : Is = 400 : 5 = 80
Karena Np = 1, maka : Ns = a . Np = 80.
Jadi Ip = Is . a = 5 x 80 = 400 A
BEBAN
A
BE
BA
N
K L
S2
S1
IS = Max 5 A
CT
Pelaksanaan pengukuran arus bolak balik tinggi
A
Primer
Sekunder
PT
I pimer : I sekunder = I primer : I sekunder
Beban
Karena arus I sekunder cukup besar , maka
hubungan belitan sekunder dengan beban
(amperemeter) tidak boleh diputus / dilepas ,
kalau putus maka transformator akan rusak 
maka kita gunakan transformator arus (CT)
Trafo tegangan
220 V.Ip ~ = Max 100 A
a = Ns / Np = Ip / Is
a = 100 : 5 = 20
atau Np . Ip = Ns . Is
karena Np = 1
maka Ip = Ns . Is
Ns = 100 / 20 = 20
a = Ratio perbandingan
= Ampere meter
A
BEBAN
A
K L
S2
S1
IS = Max 5 A
CT
Trafo tegangan
Pelaksanaan pengukuran tegangan pada jaringan tegangan
tinggi tidak cukup hanya mempergunakan tahanan2 depan
yang nilainya besar , tetapi dilaksanakan dgn transformator
tegangan ( PT ) dgn tujuan bahwa memakai pesawat ukur
dengan batas normal dapat diukur batas normal dan ukuran
yang lebih tinggi, sehingga diperoleh rangkaian pengukuran
yang lebih aman
V
Primer
Gunanya dihubungkan ketanah yaitu untuk
menghilangkan arus bocor dari kumparan
primer
Sekunder
PT
E pimer : E sekunder = N primer : N
sekunder
SELESAI

More Related Content

Similar to ALATUKUR

Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentzKelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentzMuhammad Ridlo
 
ALAT UKUR LISTRIK PMMC
ALAT UKUR LISTRIK PMMCALAT UKUR LISTRIK PMMC
ALAT UKUR LISTRIK PMMCyosferdi
 
1685861017295_P11+-+Induksi+Magnetik+28129.pdf
1685861017295_P11+-+Induksi+Magnetik+28129.pdf1685861017295_P11+-+Induksi+Magnetik+28129.pdf
1685861017295_P11+-+Induksi+Magnetik+28129.pdfPrimatamaDiskiBahrum
 
BAB 6 KEMAGNETAN.pptx
BAB 6 KEMAGNETAN.pptxBAB 6 KEMAGNETAN.pptx
BAB 6 KEMAGNETAN.pptxLalapMakan
 
Dkk02 menggunakan hasil pengukuran
Dkk02 menggunakan hasil pengukuranDkk02 menggunakan hasil pengukuran
Dkk02 menggunakan hasil pengukuranEko Supriyadi
 
Devi indah l instrumentasi dan pengukuran listrik magnet dan listrik
Devi indah l instrumentasi dan pengukuran listrik magnet dan listrikDevi indah l instrumentasi dan pengukuran listrik magnet dan listrik
Devi indah l instrumentasi dan pengukuran listrik magnet dan listrikkemenag
 
IPA Kelas 9.pptx
IPA Kelas 9.pptxIPA Kelas 9.pptx
IPA Kelas 9.pptxkurokawax
 
Tugas rangkuman teknik tenaga listrik
Tugas rangkuman teknik tenaga listrikTugas rangkuman teknik tenaga listrik
Tugas rangkuman teknik tenaga listrikSylvester Saragih
 
Pertemuan 5 medan magnetik
Pertemuan 5 medan magnetikPertemuan 5 medan magnetik
Pertemuan 5 medan magnetikadeenurhayati
 
Induksi_Elektromagnetik_2014.pptx
Induksi_Elektromagnetik_2014.pptxInduksi_Elektromagnetik_2014.pptx
Induksi_Elektromagnetik_2014.pptxSmakMakedonia7
 
Percobaan medan magnet putar ana kinanti
Percobaan medan magnet putar ana kinantiPercobaan medan magnet putar ana kinanti
Percobaan medan magnet putar ana kinantianakinanti2
 
Induksi elektromagnetik
Induksi elektromagnetikInduksi elektromagnetik
Induksi elektromagnetikBudiChel1
 
Induksi elektromagnetik-induksi-diri
Induksi elektromagnetik-induksi-diriInduksi elektromagnetik-induksi-diri
Induksi elektromagnetik-induksi-dirighabug
 

Similar to ALATUKUR (20)

Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentzKelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
 
ALAT UKUR LISTRIK PMMC
ALAT UKUR LISTRIK PMMCALAT UKUR LISTRIK PMMC
ALAT UKUR LISTRIK PMMC
 
1685861017295_P11+-+Induksi+Magnetik+28129.pdf
1685861017295_P11+-+Induksi+Magnetik+28129.pdf1685861017295_P11+-+Induksi+Magnetik+28129.pdf
1685861017295_P11+-+Induksi+Magnetik+28129.pdf
 
IPA Kelas 9 BAB 6 (1).pptx
IPA Kelas 9 BAB 6 (1).pptxIPA Kelas 9 BAB 6 (1).pptx
IPA Kelas 9 BAB 6 (1).pptx
 
BAB 6 KEMAGNETAN.pptx
BAB 6 KEMAGNETAN.pptxBAB 6 KEMAGNETAN.pptx
BAB 6 KEMAGNETAN.pptx
 
Dkk02 menggunakan hasil pengukuran
Dkk02 menggunakan hasil pengukuranDkk02 menggunakan hasil pengukuran
Dkk02 menggunakan hasil pengukuran
 
Devi indah l instrumentasi dan pengukuran listrik magnet dan listrik
Devi indah l instrumentasi dan pengukuran listrik magnet dan listrikDevi indah l instrumentasi dan pengukuran listrik magnet dan listrik
Devi indah l instrumentasi dan pengukuran listrik magnet dan listrik
 
IPA Kelas 9.pptx
IPA Kelas 9.pptxIPA Kelas 9.pptx
IPA Kelas 9.pptx
 
induksi elektromagnetik
induksi elektromagnetikinduksi elektromagnetik
induksi elektromagnetik
 
Tugas rangkuman teknik tenaga listrik
Tugas rangkuman teknik tenaga listrikTugas rangkuman teknik tenaga listrik
Tugas rangkuman teknik tenaga listrik
 
Pertemuan 5 medan magnetik
Pertemuan 5 medan magnetikPertemuan 5 medan magnetik
Pertemuan 5 medan magnetik
 
Induksi_Elektromagnetik_2014.pptx
Induksi_Elektromagnetik_2014.pptxInduksi_Elektromagnetik_2014.pptx
Induksi_Elektromagnetik_2014.pptx
 
Pengertian generator
Pengertian generatorPengertian generator
Pengertian generator
 
Percobaan medan magnet putar ana kinanti
Percobaan medan magnet putar ana kinantiPercobaan medan magnet putar ana kinanti
Percobaan medan magnet putar ana kinanti
 
Induksi Medan Magnet
Induksi Medan MagnetInduksi Medan Magnet
Induksi Medan Magnet
 
Induksi elektromagnetik
Induksi elektromagnetikInduksi elektromagnetik
Induksi elektromagnetik
 
Induksi elektromagnetik-induksi-diri
Induksi elektromagnetik-induksi-diriInduksi elektromagnetik-induksi-diri
Induksi elektromagnetik-induksi-diri
 
Modul 7
Modul 7Modul 7
Modul 7
 
Modul 7
Modul 7Modul 7
Modul 7
 
GAYA MAGNETIK.ppsx
GAYA MAGNETIK.ppsxGAYA MAGNETIK.ppsx
GAYA MAGNETIK.ppsx
 

Recently uploaded

MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 

Recently uploaded (20)

MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 

ALATUKUR

  • 1. ALAT UKUR BESARAN LISTRIK Jenis dan Prinsip Kerjanya
  • 2. Alat ukur besaran listrik : • Galvanometer • Ampermeter arus searah • Voltmeter arus searah • ohmmeter
  • 3. Galvanometer • Prinsip kerja PMMC (Permanent magnet moving coil mechanism) T = B x A x I x N T = Torsi B = Kerapatan Fluks A = Luas efektif kumparan I = Arus yang mengalir N = jumlah lilitan kumparan
  • 5. Model sekarang • Mengikuti gerakan d’Arsonval
  • 6. Sifat Galvanometer • Gerakan kumparan putar dikenali dari 3 kuantitas : – Kelembaman – Torsi lawan – Konstanta redaman
  • 7. Redaman  Redaman mekanis  Perputaran putaran terhadap udara sekelilingnya Ct : gesekan gerakan dengan bantalan, bekok pada pegas, karat,suhu sekitar  Redaman elektromeagnetig  Disebabkan oleh efek induksi
  • 8. Sensitivitas Galvanometer  Sensitivitas Arus  Perbandingan penyimpangan terhadap arus yang mengalir ke kumparan  Si = d / I (mm/µA) Si = Sensitivitas Arus d = Defleksi I = Arus yang mengalir  Sensitivitas Tegangan  Perbandingan penyimpangan terhadap tegangan yang menghasilkannya Sv = d / V Sv = Sensitivitas Tegangan d = Defleksi V = Tegangan
  • 9. • Sensitivitas Mega-Ohm – Tahanan (MΩ ) yang dihubingkan secara seri dengan galvanometer agar menghasilkan defleksi sebesar satu bagian skala bila tegangan yang dimasukkan adalah 1 V SR = d / I • Sensitivitas balistik – Defleksi maksimal galvanometer terhadap jumlah muatan listrik (Q) SQ = dm / Q (mm/ µC) Q = Kuantitas listrik
  • 10. Ampermeter Arus Searah • Rangkuman Tunggal (shunt resistor)
  • 11. • Amper meter Rangkum Ganda
  • 13. Penggunaan amperemeter searah • Dipasang secara seri • Jangan menghubungkan ampermeter dengan sumber tegangan • Penghubungan polaritas harus tepat • Gunakan skala yang paling besar/ tinggi kemudian baru diturunkan skalanya
  • 17. Loading effect • Tegangan yang lebih rendah dari sebenarnya akibat dari nilai tahanan dalam yang dipararel dengan tegangan yang diukur
  • 18. Perlakuan Voltmeter • Hubung pararel • Polaritas yang sesuai • Gunakan selalu rangkuman yang lebih tinggi lebih dahulu • Perhatikan efek pembebanan
  • 19. Ohm meter • Metoda Voltmeter – Ampermeter • Ohmeter seri • Ohmeter paralel
  • 20. Metoda Voltmeter - Ampermeter • Hubungkan Voltmeter terhadap Rx pada posisi 1 dan amati pembacaan ampermeter • Pindahkan saklar ke posisi 2 jika pembacaan amper meter tidak berubah kembali ke posisi 1 dan baca voltmeter. Hitung nilai Rx dengan persamaan (untuk tahanan rendah) • Pindahkan saklar ke posisi 2 dan baca voltmeter, hitung nilai Rx dengan persamaan (untuk tahanan tinggi)
  • 24.
  • 25. Multimeter Analog • Yang digunakan di Laboratorium :
  • 26. Multimeter Digital • Yang digunakan di laboratorium :
  • 29. PRINSIP KERJA  kWh dan kVArh meter : sistem induksi  kW / kVA max meter : sistem elektrodinamis  Volt meter : sistem elektro magnit, kumparan putar, besi putar  Amper meter : sistem elektro magnit, kumparan putar
  • 30. Alat ukur besi putar  Alat ukur dengan prinsip kerja besi putar atau sistem elektro magnet adalah sesuatu alat ukur yg mempunyai kumparan tetap dan besi yang berputar.  Bila didalam kumparan terdapat besi, maka besi tsb akan menjadi magnet. Jika di dalam kumparan tsb diletakkan dua batang besi maka kedua2nya akan menjadi magnet shg kedua batang besi tsb akan saling tolak menolak, karena ujung2 kedua batang besi tersebut mempunyai kutup yang senama.  Prinsip kerja tersebut diterapkan pada sistem elektro magnit dengan mengganti besi tersebut dgn 2 buah plat besi, satu dipasang tetap (diam) sedang yg lain bergerak dan dihubungkan dengan jarum petunjuk.
  • 31.  Arus yang diukur dialirkan pada kumparan tetap dan akan menyebabkan terjadinya medan magnet. Potongan besi ditempatkan di medan magnet, dan menerima gaya elektromagnetis.  Alat ukur tipe besi putar ini sederhana, murah, kuat dlm konstruksi, dan penggunaannya sangat luas sebagai alat pengukur arus dan tegangan pd frekwensi jaringan distribusi.  Keuntungan alat pengukur ini dapat dibuat sebagai alat pengukur yang mempunyai sudut sangat besar. Dua batang besi yang berdampingan kumparan α Arah arus α + – Arah arus α – +
  • 32. Alat ukur kumparan putar Alat ukur sistem kumparan putar mempunyai kutub magnet permanent dan kumparan yang berputar mengelilingi sumbunya. Kumparan putar ditempatkan di dalam lapang magnetis antara lapisan kutub besi magnet. Arus yang dialirkan melalui kumparan shg menyebabkan kumparan tersebut berputar. Alat ukur kumparan putar dapat dipakai untuk bermacam arus, tidak hanya untuk DC, akan tetapi dengan alat pertolongan lainnya, dapat pula dipakai untuk AC. S U + – b S U S U Gulungan + – a Magnit Tetap S U
  • 33. Alat Ukur Kumparan Putar  Pemakaian alat ukur kumparan putar sangat luas, seperti di laboratorium dan pada pusat pembangkit tenaga listrik.  Pada gambar berikut diperlihatkan adanya magnet permanen (1), yang mempunyai kutub-kutub (2), dan diantara kutub2 utara dan selatan tersebut ditempatkan suatu silinder inti besi (3).  Pada celah udara antara kutub magnet dan silinder inti besi akan terbentuk medan magnet yang rata, yang masuk melalui kutub-kutub ke dalam silinder, secara radial sesuai dengan arah-arah panah. Di dalam celah udara ditempatkan kumparan putar (4), yang dapat berputar melalui sumbu (8).
  • 34. Bila arus searah yang tidak diketahui besarnya mengalir melalui kumparan tsb, suatu gaya elektromagnetis f yang mempunyai arah tertentu akan dikenakan pada kumparan putar sebagai hasil interaksi antar arus dan medan magnit. Gambar Prinsip kerja alat ukur jenis kumparan putar
  • 35. Arah dari gaya f dapat ditentukan menurut ketentuan tangan dari fleming (lihat gambar) Gambar Kaidah Tangan Kiri (Fleming) 1. Magnet tetap 5. Pegas spiral 2. Kutub sepatu 6. Jarum penunjuk 3. Inti besi lunak 7. Rangka kumparan putar 4. Kumparan putar 8. Tiang poros
  • 37. Alat Ukur Sistem Induksi  Bila suatu piringan yg terbuat dari bahan penghantar non feromagnetik seperti alumunium atau tembaga ditempatkan dalam medan magnet arus bolak balik, maka akan dibangkitkan arus pusar pd piringan tsb.  Arus pusar dan medan magnet dari arus bolak balik akan menimbulkan interaksi dan menghasilkan torsi gerak pada piringan.  Bila didalam medan magnet dgn garis gaya magnet arah yang berputar, dipasang sebuah tromol yg ber bentuk silinder, tromol tersebut akan turut berputar menurut arah putaran garis-garis gaya magnet tadi, ini dinamakan alat ukur medan putar atau alat ukur induksi, bisa juga disebut alat ukur Ferraris
  • 38. Prinsip sistem Ferraris digunakan pada alat ukur energi (kWh meter) arus bolak balik. Gambar diatas menunjukan arah Ф1dan Ф2 dalam ruangan A, B, C, D. Kedua medan itu dilukiskan sebagai vektor Ф1 dan Ф2 pada suatu periode penuh. Medan magnet total mempunyai arah yang berputar pada poros (a) dengan kecepatan sama dengan arus bolak balik. Dinding tromol aluminium terpotong oleh garis gaya dari medan putar shg dlm tromol terbangkit tegangan dan arus induksi atau arus pusar. Gambar Azas Alat Ferraris atau Alat Induksi
  • 39.  Menurut hukum LENZ aliran induksi dengan arah sedemikian rupa, sehingga selalu melawan penyebabnya. Karena induksi itu dibangkitkan oleh pemotong garis2 gaya yang berputar, maka tromol aluminium akan berputar dengan arah yang sama dengan arah putaran garis2 gaya tsb.  Pada alat ukur jarum putaran tromol, gerakan jarum ditahan oleh pegas spiral pada sumbunya, sehingga putarannya pada jarak tertentu sesuai dengan batas garis skalanya.  Oleh karena sistem induksi ini bekerja dengan medan putar yang dibangkitkan oleh arus bolak- balik, maka jika tanpa alat bantu atau alat tambahan lainnya alat ukur ini hanya dapat dipergunakan pada sumber arus bolak-balik saja.
  • 40. Alat ukur sistem elektro dinamis  Alat ukur elektro dinamis adalah alat ukur yang mempunyai kumparan tetap dan kumparan putar. Sistem kerjanya sama dengan sistem kumparan putar tetapi magnet tetap diganti dgn magnet listrik.  Berdasarkan kaidah tangan kanan pada gambar–a jarum akan menyimpang kekanan, bila arus dibalik arahnya pada gambar–b maka jarum akan tetap menyimpang kekanan. Jadi walaupun arah arusnya berganti, arah jarum tetap menyimpang ke satu arah.
  • 41. Alat ukur tipe elektrodinamis, dapat diperguna kan untuk AC atau DC, dgn persisi yang baik, dan banyak digunakan sebagai Wattmeter. F = Arah dari gaya I = Arah dari arus H = Arah dari Fluksi magnet Gambar Prinsip suatu alat ukur elektrodinamis
  • 42. Prinsip kawat panas  Jika sepotong kawat logam dialiri arus listrik yang cukup besar, kawat tersebut akan menjadi panas dan akan memuai (menjadi lebih panjang). Pemuaian tersebut digunakan untuk mengerakkan jarum petunjuk.  Sepotong kawat logam campuran dari logam platina dan iridium direntangkan pada A-B. Pada waktu I = 0 jarum petunjuk tepat ditengah2 (angka 0).  Jika alirkan arus searah, kawat A – B menjadi memuai dan jarum tidak menunjuk 0, tetapi menyimpang kearah kanan. Hal ini disebabkan karena kawat A – B menjadi lebih panjang dan ditarik oleh pegas sehingga memutar poros jarum.  Baik arus searah tersebut mengalir dari A – B maupun dari B ke A jarum tetap menyimpang kearah kanan, ini berarti prinsip ini dapat dipakai untuk arus searah dan bolak-balik.
  • 43. Prinsip kawat panas dapat dipakai untuk arus searah dan atau bolak-balik. Gambar - kawat panas Keterangan : A & B = baut terminal m = kawat penarik C = tempat pengikat n = tali penarik D = ikatan tali x = kawat panas P = pegas a = poros penggulung
  • 44. Alat ukur sistem elektronik Pada umumnya alat ukur elektronik adalah digital, karena penunjukannya berupa nilai angka, maka penggunaan dalam pembacaan sangat sederhana, mudah dicerna. Keuntungan alat ukur elektronik :  Portable  Kecermatan tinggi mencapai factor kesalahan 0,1 – 0,5 %  Kedudukan atau posisi alat ukur tidak mempengaruhi penunjukan. Kelemahannya.  Dapat dipengaruhi oleh temperature ruangan yang tinggi  Tidak boleh ditempatkan pada ruangan yang lembab / basah  Harga relative mahal
  • 45. ALAT UKUR DENGAN MENGGUNAKAN TRAFO-UKUR  Alat ukur mempunyai keterbatasan untuk mengukur satuan listrik dengan besaran yang lebih besar, karena semakin tinggi besaran yang diukur secara langsung diperlukan peralatan dengan ukuran fisik yang lebih besar.  Hal ini tentu tidak dimungkinkan, maka penggunaan alat bantu berupa trafo-ukur sangat diperlukan. Dengan demikian cara pembacaannya menjadi tidak langsung, karena harus dikalikan dengan perbandingan penurunan besaran listrik yang diakibatkan oleh trafo-ukur tsb.  Ada 2 ( dua ) macam trafo ukur yang digunakan untuk pengukuran, yaitu trafo arus dan trafo tegangan .  Trafo arus digunakan untuk menurunkan arus dengan perbandingan transformasi tertentu dan sekaligus mengisolasi peralatan ukur dari tegangan sistem yang diukur  Trafo tegangan digunakan untuk menurunkan tegangan sistem dengan perbandingan transformasi tertentu.
  • 46. Trafo arus 220 V.Ip ~ = Max 400 A a. Ns : Np = Ip : Is => Ns : Np = a (perbandingan teoritis) b. Ns . Is = Np . Ip => Ip : Is = a (perbandingan praktis) a = Ip : Is = 400 : 5 = 80 Karena Np = 1, maka : Ns = a . Np = 80. Jadi Ip = Is . a = 5 x 80 = 400 A BEBAN A BE BA N K L S2 S1 IS = Max 5 A CT
  • 47. Pelaksanaan pengukuran arus bolak balik tinggi A Primer Sekunder PT I pimer : I sekunder = I primer : I sekunder Beban Karena arus I sekunder cukup besar , maka hubungan belitan sekunder dengan beban (amperemeter) tidak boleh diputus / dilepas , kalau putus maka transformator akan rusak  maka kita gunakan transformator arus (CT)
  • 48. Trafo tegangan 220 V.Ip ~ = Max 100 A a = Ns / Np = Ip / Is a = 100 : 5 = 20 atau Np . Ip = Ns . Is karena Np = 1 maka Ip = Ns . Is Ns = 100 / 20 = 20 a = Ratio perbandingan = Ampere meter A BEBAN A K L S2 S1 IS = Max 5 A CT
  • 49. Trafo tegangan Pelaksanaan pengukuran tegangan pada jaringan tegangan tinggi tidak cukup hanya mempergunakan tahanan2 depan yang nilainya besar , tetapi dilaksanakan dgn transformator tegangan ( PT ) dgn tujuan bahwa memakai pesawat ukur dengan batas normal dapat diukur batas normal dan ukuran yang lebih tinggi, sehingga diperoleh rangkaian pengukuran yang lebih aman V Primer Gunanya dihubungkan ketanah yaitu untuk menghilangkan arus bocor dari kumparan primer Sekunder PT E pimer : E sekunder = N primer : N sekunder