KISI MATERI UDIN DAN UPKP Materi Kisi-kisi Ujian98f13708210194c475687be6106a3...YaniHeryani14
Ujian dinas tingkat I dan II serta UPKP memiliki materi yang meliputi Pancasila, UUD 1945, RPJMN, kepegawaian, KORPRI, dan lainnya. Soal-soal dibagi menjadi beberapa kelompok dan submateri. Syarat kelulusan meliputi nilai minimal mata pelajaran tertentu dan nilai tertimbang. Kenaikan pangkat PNS diatur berdasarkan regulasi dan dapat berupa reguler, pilihan, anumerta, dan pengabdian.
1. Dokumen tersebut merangkum materi-materi yang akan diujikan dalam Ujian Dinas Tingkat I dan II, seperti Pancasila, UUD 1945, RPJMN, kepegawaian, KORPRI, teori kepemimpinan, dan sejarah Indonesia.
2. Materi-materi tersebut dibagi ke dalam kelompok-kelompok submateri dan dijelaskan kisi-kisinya serta jumlah soal untuk masing-masing materi.
3. Ujian Dinas Tingkat
(1) Pelatihan dasar calon pegawai negeri sipil (CPNS) diatur dalam berbagai peraturan perundang-undangan termasuk UU 5/2014 dan PP 11/2017 tentang aparatur sipil negara. (2) Dokumen ini menjelaskan desain pelatihan dasar CPNS yang terdiri dari pembelajaran daring, kelasikal, dan aktualisasi di tempat kerja untuk membentuk karakter dan meningkatkan kompetensi. (3) Seminar laporan aktualisasi digunakan unt
Petunjuk teknis ini menjelaskan tentang mekanisme pelaksanaan lomba penulisan karya tulis ilmiah tingkat kabupaten Pati tahun 2016. Dokumen ini antara lain memuat persyaratan peserta, jenis dan sistematika penulisan karya ilmiah, tahapan seleksi, dan kriteria penilaian karya ilmiah.
Rapat kerja Pusat Kajian dan Pendidikan dan Pelatihan Aparatur II LAN RI membahas rencana kegiatan tahun 2011, termasuk isu-isu strategis, tugas pokok, fungsi, kegiatan Diklat, dan evaluasi kekuatan dan tantangan. Rencana kegiatan mencakup penelitian, forum, pelatihan, dan penyusunan buku dengan sumber dana rutin dan PNBP untuk mendukung pengembangan aparatur daerah.
KISI MATERI UDIN DAN UPKP Materi Kisi-kisi Ujian98f13708210194c475687be6106a3...YaniHeryani14
Ujian dinas tingkat I dan II serta UPKP memiliki materi yang meliputi Pancasila, UUD 1945, RPJMN, kepegawaian, KORPRI, dan lainnya. Soal-soal dibagi menjadi beberapa kelompok dan submateri. Syarat kelulusan meliputi nilai minimal mata pelajaran tertentu dan nilai tertimbang. Kenaikan pangkat PNS diatur berdasarkan regulasi dan dapat berupa reguler, pilihan, anumerta, dan pengabdian.
1. Dokumen tersebut merangkum materi-materi yang akan diujikan dalam Ujian Dinas Tingkat I dan II, seperti Pancasila, UUD 1945, RPJMN, kepegawaian, KORPRI, teori kepemimpinan, dan sejarah Indonesia.
2. Materi-materi tersebut dibagi ke dalam kelompok-kelompok submateri dan dijelaskan kisi-kisinya serta jumlah soal untuk masing-masing materi.
3. Ujian Dinas Tingkat
(1) Pelatihan dasar calon pegawai negeri sipil (CPNS) diatur dalam berbagai peraturan perundang-undangan termasuk UU 5/2014 dan PP 11/2017 tentang aparatur sipil negara. (2) Dokumen ini menjelaskan desain pelatihan dasar CPNS yang terdiri dari pembelajaran daring, kelasikal, dan aktualisasi di tempat kerja untuk membentuk karakter dan meningkatkan kompetensi. (3) Seminar laporan aktualisasi digunakan unt
Petunjuk teknis ini menjelaskan tentang mekanisme pelaksanaan lomba penulisan karya tulis ilmiah tingkat kabupaten Pati tahun 2016. Dokumen ini antara lain memuat persyaratan peserta, jenis dan sistematika penulisan karya ilmiah, tahapan seleksi, dan kriteria penilaian karya ilmiah.
Rapat kerja Pusat Kajian dan Pendidikan dan Pelatihan Aparatur II LAN RI membahas rencana kegiatan tahun 2011, termasuk isu-isu strategis, tugas pokok, fungsi, kegiatan Diklat, dan evaluasi kekuatan dan tantangan. Rencana kegiatan mencakup penelitian, forum, pelatihan, dan penyusunan buku dengan sumber dana rutin dan PNBP untuk mendukung pengembangan aparatur daerah.
Tugas utama dosen adalah melaksanakan tridharma perguruan tinggi yang terdiri atas pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Ketiga tugas tersebut saling terkait dan mendukung satu sama lain. Publikasi hasil penelitian akan memperkaya bahan ajar, sementara pendidikan dan pengabdian dapat memberi inspirasi penelitian baru. Oleh karena itu, prestasi penelitian dan publ
Dokumen tersebut membahas pelatihan dasar calon PNS Kementerian PUPR tahun 2018. Pelatihan ini bertujuan membentuk karakter PNS yang profesional sebagai pelayan masyarakat melalui kurikulum pembentukan karakter dan penguatan kompetensi teknis. Pelatihan dilaksanakan selama 113 hari dengan berbagai kegiatan seperti pembelajaran, studi lapangan, dan habituasi di tempat kerja. Peserta dievaluasi berdasarkan sikap
Dokumen tersebut membahas tentang peneliti dan pembinaan peneliti di Indonesia. Peneliti didefinisikan sebagai orang yang melakukan penelitian dengan metode ilmiah. Untuk meningkatkan kualitas peneliti, dilakukan pembinaan berupa pelatihan, seminar, dan penghargaan bagi peneliti berprestasi. Peneliti tergabung dalam organisasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.
Dokumen tersebut merupakan uraian struktur dan tugas Badan Pengurus Ikatan Mahasiswa Pelajar dan Pemuda Rayon Kosarek (IMPPK) periode 2014-2015. Dokumen tersebut menjelaskan struktur organisasi IMPPK yang terdiri dari Ketua, Sekretaris, Bendahara, dan beberapa biro. Selanjutnya dijelaskan tugas dan tanggung jawab masing-masing jabatan pengurus IMPPK.
Peningkatan disiplin guru dalam penerimaan sertifikasi di UPT Pendidikan dan Kebudayaan Kajen, termasuk meningkatkan pemahaman terhadap peraturan tentang disiplin PNS, meningkatkan sosialisasi, dan meningkatkan kualitas SDM melalui pelatihan.
TK Ayahbunda merencanakan program untuk tahun ajaran 2013/2014. Rencana ini mencakup data sekolah, hasil capaian tahun sebelumnya, organisasi sekolah, dan rencana kegiatan untuk tahun berjalan.
TK Ayahbunda merencanakan program tahun 2013/2014 dengan tujuan meningkatkan kualitas pendidikan. Rencana ini mencakup data sekolah, hasil capaian tahun sebelumnya, dan struktur organisasi. [selesai]
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai persiapan tes CAT PPPK 2023. Terdapat informasi mengenai biodata pemateri, pengalaman pemateri, materi yang akan diujikan dalam tes tersebut seperti kompetensi teknis, manajerial, sosiokultural, dan wawancara serta nilai ambang batas yang harus dicapai."
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang diklat prajabatan golongan III di Kabupaten Bangka Selatan. Diklat ini bertujuan untuk membekali peserta dengan nilai-nilai dasar profesi PNS seperti akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi. Diklat dilaksanakan selama 60 jam pelatihan dan terdiri dari berbagai kegiatan seperti ceramah, diskusi, presentasi, dan evaluasi.
Rencana pembelajaran mata diklat Etika Publik ini memuat tujuan dan materi pelatihan yang mencakup pengertian etika publik, kode etik, dan aktualisasi nilai-nilai etika dalam pelaksanaan tugas. Materi akan disampaikan secara interaktif melalui diskusi, studi kasus, dan demonstrasi guna memfasilitasi internalisasi nilai-nilai etika bagi peserta.
Laporan ini memberikan ringkasan kegiatan Analis Kepegawaian Ahli Muda pada Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Ampel Surabaya bulan Maret 2021. Terdapat pengelolaan surat masuk dan keluar, jumlah pegawai berdasarkan status dan golongan, serta pelaksanaan tugas rutin bidang administrasi umum dan kepegawaian.
Tugas utama dosen adalah melaksanakan tridharma perguruan tinggi yang terdiri atas pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Ketiga tugas tersebut saling terkait dan mendukung satu sama lain. Publikasi hasil penelitian akan memperkaya bahan ajar, sementara pendidikan dan pengabdian dapat memberi inspirasi penelitian baru. Oleh karena itu, prestasi penelitian dan publ
Dokumen tersebut membahas pelatihan dasar calon PNS Kementerian PUPR tahun 2018. Pelatihan ini bertujuan membentuk karakter PNS yang profesional sebagai pelayan masyarakat melalui kurikulum pembentukan karakter dan penguatan kompetensi teknis. Pelatihan dilaksanakan selama 113 hari dengan berbagai kegiatan seperti pembelajaran, studi lapangan, dan habituasi di tempat kerja. Peserta dievaluasi berdasarkan sikap
Dokumen tersebut membahas tentang peneliti dan pembinaan peneliti di Indonesia. Peneliti didefinisikan sebagai orang yang melakukan penelitian dengan metode ilmiah. Untuk meningkatkan kualitas peneliti, dilakukan pembinaan berupa pelatihan, seminar, dan penghargaan bagi peneliti berprestasi. Peneliti tergabung dalam organisasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.
Dokumen tersebut merupakan uraian struktur dan tugas Badan Pengurus Ikatan Mahasiswa Pelajar dan Pemuda Rayon Kosarek (IMPPK) periode 2014-2015. Dokumen tersebut menjelaskan struktur organisasi IMPPK yang terdiri dari Ketua, Sekretaris, Bendahara, dan beberapa biro. Selanjutnya dijelaskan tugas dan tanggung jawab masing-masing jabatan pengurus IMPPK.
Peningkatan disiplin guru dalam penerimaan sertifikasi di UPT Pendidikan dan Kebudayaan Kajen, termasuk meningkatkan pemahaman terhadap peraturan tentang disiplin PNS, meningkatkan sosialisasi, dan meningkatkan kualitas SDM melalui pelatihan.
TK Ayahbunda merencanakan program untuk tahun ajaran 2013/2014. Rencana ini mencakup data sekolah, hasil capaian tahun sebelumnya, organisasi sekolah, dan rencana kegiatan untuk tahun berjalan.
TK Ayahbunda merencanakan program tahun 2013/2014 dengan tujuan meningkatkan kualitas pendidikan. Rencana ini mencakup data sekolah, hasil capaian tahun sebelumnya, dan struktur organisasi. [selesai]
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai persiapan tes CAT PPPK 2023. Terdapat informasi mengenai biodata pemateri, pengalaman pemateri, materi yang akan diujikan dalam tes tersebut seperti kompetensi teknis, manajerial, sosiokultural, dan wawancara serta nilai ambang batas yang harus dicapai."
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang diklat prajabatan golongan III di Kabupaten Bangka Selatan. Diklat ini bertujuan untuk membekali peserta dengan nilai-nilai dasar profesi PNS seperti akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi. Diklat dilaksanakan selama 60 jam pelatihan dan terdiri dari berbagai kegiatan seperti ceramah, diskusi, presentasi, dan evaluasi.
Rencana pembelajaran mata diklat Etika Publik ini memuat tujuan dan materi pelatihan yang mencakup pengertian etika publik, kode etik, dan aktualisasi nilai-nilai etika dalam pelaksanaan tugas. Materi akan disampaikan secara interaktif melalui diskusi, studi kasus, dan demonstrasi guna memfasilitasi internalisasi nilai-nilai etika bagi peserta.
Laporan ini memberikan ringkasan kegiatan Analis Kepegawaian Ahli Muda pada Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Ampel Surabaya bulan Maret 2021. Terdapat pengelolaan surat masuk dan keluar, jumlah pegawai berdasarkan status dan golongan, serta pelaksanaan tugas rutin bidang administrasi umum dan kepegawaian.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1Arumdwikinasih
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang mengakomodasi dari semua perbedaan murid, terbuka untuk semua dan memberikan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan oleh setiap individu.kelas 1 ........
2. LANDASAN HUKUM
2
01 UU No 5 Tahun 2014 tentang ASN
02 PP 11 Tahun 2017 jo.PP 11 Tahun 2020 tentang Manajemen
ASN
03
04 SEB Ka. BKN dan Ka. LAN Nomor 12/SE/1981
PP 99 Tahun 2000 Jo PP 12 Tahun 2002
4. 4
Ujian Dinas bagi PNS
Ujian Dinas Tingkat I
• Ujian yang diselenggarakan untuk Kenaikan
Pangkat dari Pengatur Tingkat I (gol. Ruang II/d)
menjadi Penata Muda (gol. Ruang III/a)
Ujian Dinas Tingkat II
• Ujian yang diselenggarakan untuk Kenaikan
Pangkat dari PenataTingkat I (gol. Ruang III/d)
menjadi Pembina (gol. Ruang IV/a)
5. UJIAN DINAS TINGKAT I
5
NO. MATERI
JML
SOAL
NILAI
PATOKAN
1. KELOMPOK A
a. Pancasila 10 15
b. UUD 1945 10 15
c. RPJMN 10 15
2. KELOMPOK B
a. Kepegawaian 10 10
b. KORPRI 10 10
3. KELOMPOK C
a. Pengetahuan
Perkantoran
10 8
NO. MATERI
JML
SOAL
NILAI
PATO
KAN
4. KELOMPOK D
a. Renstra 10 8
b. SOTK 10 8
5. KELOMPOK E
a. Bahasa Indonesia 10 6
b. Sejarah Indonesia 10 5
Jumlah total 100 100
6. UJIAN DINAS TINGKAT II
6
NO. MATERI
JML
SOAL
NILAI
PATOKAN
1. KELOMPOK A
a. Pancasila 10 15
b. UUD 1945 10 15
c. RPJMN 10 10
2. KELOMPOK B
a. Kepegawaian 10 5
b. KORPRI 10 5
3. KELOMPOK C
a. Teori
Kepemimpinan
10 5
b. Fungsi
Manajemen
10 5
NO. MATERI
JML
SOAL
NILAI
PATOK
AN
4. KELOMPOK D
a. Renstra 10 5
b. SOTK 10 5
5. KELOMPOK E
a. Bahasa Indonesia 10 5
b. Sejarah Indonesia 10 5
6. KELOMPOK F
a. Perkembangan
Politik dalm negeri
10 5
b. Perkembangan
Politik Luar Negeri
10 5
7. Karya Tulis dan Wawancara
JUMLAH TOTAL 130 100
7. UJIAN PENYESUAIAN & KENAIKAN PANGKAT (D3-S2) 7
No Kompetensi Materi Bobot
Soal
Jumlah
Soal
A. Ujian Tertulis 50 % 100
1. Kompetensi
Dasar
a. Wawasan Kebangsaaan : 20 soal
b. Pengetahuan Umum : 15 soal
(Kebijakan publik, Pelayanan publik dan
good governance)
20% 35
2. Kompetensi Bidang/
Teknis
a. Substansi Kepegawaian
b. Tugas dan Fungsi Instansi
20 % 50
3. Kompetensi Penunjang a. Bahasa Inggris 10 % 15
B. Karya Tulis/ Makalah, Presentasi & Wawancara 50 %
1. Karya Tulis/Makalah a. Sistematika penulisan
b. Kelogisan & originalitas Ide
c. Manfaat topik terhadap kebutuhan organisasi
d. Kualitas pemecahan masalah (ketajaman analisis &
rekomendasi)
10%
2. Presentasi a. Penguasaan materi (konten)
b. Kemampuan penggunaan alat bantu
c. Kemampuan mengkomunikasikan ide & kepercayaan diri
30 %
3. Wawancara a. Motivasi
b. Orientasi ke depan
c. Perubahan yang akan dilakukan
10 %
BOBOT 100%
10. 01
02
03
Sejarah lahirnya
Pancasila
Fungsi dan peran
Pancasila
Pemahaman terhadap
makna lambang
Pancasila
PANCASILA
04
Pengamalan/implementasi nilai-nilai
Pancasila dalam kehidupan sehari-
hari
05 Nilai-nilai yang terkandung
dalam Pancasila
Contoh soal Pancasila
Mengembangkan sikap saling tenggang
rasa dan
tepa selira sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila sila ke- ....
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
11. UUD 1945
Bagian UUD 1945
✔ Pembukaan -- 4 Alinea
✔ Batang Tubuh -- 37 Pasal
✔ Penutup
-- 4 Pasal Aturan Peralihan
-- 2 Ayat Aturan Tambahan
Lembaga negara yang
diatur dalam UUD 1945
❖ MPR
❖ DPR
❖ Presiden & Wakil Presiden
Lambang & Semboyan
Negara
▪ Lambang : Burung Garuda
▪ Semboyan : Bhineka Tunggal
Ika
12. Contoh Soal UUD 1945 (1)
Yang merupakan hukum dasar dalam
peraturan perundang-undangan di
Indonesia adalah ....
a. UUD 1945
b. Pancasila
c. TAP MPR
d. Pembukaan UUD 1945
e. Proklamasi 17 Agustus 1945
Yang berhak mengajukan rancangan Undang-undang
adalah ....
a. Presiden dan DPR
b. Presiden dan DPD
c. Presiden, DPR, dan DPD
d. DPR dan DPD
e. MPR dan MA
12
13. Contoh Soal UUD 1945 (2)
Di bawah ini adalah wewenang-wewenang
yang dimiliki oleh Mahkamah Konstitusi,
kecuali ....
a. Menguji undang-undang terhadap Undang-
Undang Dasar
b. Memutus sengketa kewenangan lembaga
negara yang kewenangannya diberikan
oleh UUD
c. Memberhentikan Presiden dan atau Wakil
Presiden
d. Memutus perselisihan tentang hasil
pemilihan umum
e. Memutus pembubaran partai politik
Hak warga negara untuk mendapat
pendidikan diatur dalam UUD 1945 ....
a. Pasal 27
b. Pasal 28
c. Pasal 29
d. Pasal 30
e. Pasal 31
13
15. LANDASAN HUKUM
1. UU No 5 Th 2014 tentang ASN
2. PP No 11 Th 2017 Jo PP 17 Th 2020 tentang Manajemen PNS
3. PP 99 Tahun 2000 Jo PP 12 Tahun 2002 tentang KP PNS
4. SEB Ka. BKN dan Ka. LAN No. 12/SE/1981 ttg Pelaksanaan Ujian Dinas
5. Peraturan Kepala BKN No. 50 Tahun 2019 tentang Prosedur Pelaksanaan
Seleksi dengan Metode CAT BKN
6. SE Kepala BKN Nomor 2/SE/XII/2016 tentang Ketentuan Pelaksanaan
UPKP, PPP, Ujian Dinas Tingkat I dan II di Lingkungan BKN
7. SE BKN No. 7 Tahun 2021 Tentang : Prosedur Penyelenggaraan Seleksi
CAT BKN dengan Protokol Kesehatan Pencegahan dan Pengendalian
COVID-19
17. NO. MATERI JML SOAL NILAI PATOKAN
1 KELOMPOK A
a. Pancasila 10 15
b. UUD 1945 10 15
c. RPJMN 10 15
2 KELOMPOK B
a. Kepegawaian 10 10
b. KORPRI 10 10
3 KELOMPOK C
a. Pengetahuan
Perkantoran 10 8
4 KELOMPOK D
a. RENSTRA 10 8
b. SOTK 10 8
5 KELOMPOK E
a. Bahasa Indonesia 10 6
b. Sejarah Indonesia 10 5
JUMLAH TOTAL 100 100
Ujian Dinas Tk. I
Jumlah Soal = 100 Soal
Waktu Pengerjaan = 90 Menit
18. Ujian Dinas Tk. II
NO. MATERI JML SOAL
NILAI
PATOKAN
1 KELOMPOK A
a. Pancasila 10 15
b. UUD 1945 10 15
c. RPJMN 10 10
2 KELOMPOK B
a. Kepegawaian 10 5
b. KORPRI 10 5
3 KELOMPOK C
a. Teori Kepemimpinan 10 5
b. Fungsi Manajemen 10 5
4 KELOMPOK D
a. RENSTRA 10 5
b. SOTK 10 5
5 KELOMPOK E
a. Bahasa Indonesia 10 5
b. Sejarah Indonesia 10 5
6 KELOMPOK F
a. Perkembangan Politik Dalam
Negeri 10 5
b. Perkembangan Politik Luar
Negeri 10 5
7 Karya Tulis dan Wawancara
JUMLAH TOTAL 130 100
Jumlah Soal = 130 Soal
Waktu Pengerjaan = 120 Menit
19. PI SLTP - SLTA
Jumlah Soal = 100 Soal
Waktu Pengerjaan = 90 Menit
NO. KOMPETENSI MATERI BOBOT
SOAL
JUMLAH
SOAL
A. Ujian Tertulis 50 % 100
1 Kompetensi
Dasar
a.Wawasan Kebangsaaan
b. Pengetahuan Umum
(Kebijakan publik,
pelayanan nan publik
dan good governance)
15%
15%
28
18
2 Kompetensi
Bidang/
Teknis
a.Substansi Kepegawaian
b.Tugas dan Fungsi
Instansi
20 % 15
39
B. Karya Tulis/ Tugas Tertulis & Wawancara 50 %
1. Karya Tulis/ Tugas Tertulis 40%
2. Wawancara 10%
20. PI D3 – S2
Jumlah Soal = 100 Soal
Waktu Pengerjaan = 90 Menit
NO. KOMPETENSI MATERI BOBOT
SOAL
JUMLA
H SOAL
A. Ujian Tertulis 50 % 100
1 Kompetensi
Dasar
a.Wawasan Kebangsaaan
b. Pengetahuan Umum
(Kebijakan publik,
Pelayanan publik dan
good governance)
20% 20
15
Kompetensi
Bidang/
Teknis
a.Substansi Kepegawaian
b.Tugas dan Fungsi
Instansi
20 % 50
Kompetensi
Penunjang
a. Bahasa Inggris 10 % 15
B. Karya Tulis/ Tugas Tertulis & Wawancara 50 %
1. Karya Tulis/ Tugas Tertulis 10%
2. Wawancara 30%
3. Presentasi 10%
21. Memenuhi Syarat Jika ….
o Pancasila minimal 70
o Nilai UUD 1945 minimal 70
o Nilai NPR (Nilai Presentasi/ Nilai CAT per submateri x 2)
lainnya minimal 40
o Nilai Tertimbang Ujian Dinas Tingkat I ≥ 65
o Nilai Tertimbang Ujian Dinas Tingkat II ≥ 70
23. pancasila
Sejarah lahirnya Pancasila
Fungsi dan peran Pancasila
Pemahaman terhadap makna lambang Pancasila
Pengamalan/implementasi nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari
Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila
24. Istilah Pancasila pertama kali disampaikan oleh
Ir. Soekarno pada sidang Dokuritsu Junbi Cosakai
(BPUPKI) tanggal 1 Juni 1945.
Disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945
Image by google
25. Lima dasar yang berisi pedoman atau tingkah laku yang
baik
PANCA
SILA
LIMA
Sendi/ atas/ dasar/ peraturan
tingkah laku yang baik
26. Image by google
Perisai pada lambang garuda
melambangkan:
perjuangan, pertahanan dan perlidungan
diri
Warna emas pada lambang garuda
melambangkan: Kejayaan
27. MAKNA PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA
Pancasila berisi norma dasar yang fundamental dari sebuah
negara
Norma tersebut bersifat tetap dan kedudukannya sangat istimewa
sehingga tidak dapat diubah/diganti
Pancasila dijadikan sebagai pijakan dan pedoman dalam mengatur
dan menyelenggarakan negara dan pemerintahan
28. Pancasila sebagai pandangan hidup
Pandangan hidup Sebagai Basic Belief System. Basic belief system atau sistem kepercayaan
dasar, yaitu sekumpulan nilai yang terangkai secara sistematis dan difungsikan sebagai
acuan dasar dalam berpikir, bersikap, dan bertingkah laku.
Perilaku manusia Indonesia seharusnya didasarkan dengan nilai-nilai yang terkandung
dalam Pancasila. Pancasila juga merupakan sumber etika, moral dan budaya
Pancasila sebagai dasar negara
Pancasila dijadikan sebagai pijakan dan pedoman dalam mengatur dan menyelenggarakan
negara dan pemerintahan
Pancasila sebagai ideologi nasional
a) Gagasan, cita-cita, dan nilai dasar yang membentuk sistem nilai yang utuh, bulat dan
mendasar.
b) Merupakan pencerminan dari pandangan hidup dan falsafah hidup suatu bangsa.
c) Berbentuk kepercayaan politik yang kokoh sebagai hasil kemauan bersama
Fungsi Pancasila dan Perwujudan
30. 1. Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan
ketaqwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa
2. Manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan
kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama dengan
penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
4. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa
5. Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
6. Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama
dan kepercayaannya masing-masing.
7. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang
lain.
7 BUTIR
31. 10 BUTIR
1. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya
sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
2. Mengakui persamaan derajad, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap
manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis
kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.
3. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
4. Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
5. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
6. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
7. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
8. Berani membela kebenaran dan keadilan.
9. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.
10.Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa
lain.
32. 7 BUTIR
1. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan
keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas
kepentingan pribadi dan golongan.
2. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila
diperlukan.
3. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
4. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air
Indonesia.
5. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial.
6. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
7. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
33. 10 BUTIR
1.Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai
kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.
2.Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
3.Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
4.Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
5.Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil
musyawarah.
6.Dengan i’tikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil
keputusan musyawarah.
7.Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan
golongan.
8.Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
9.Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada
TuhanYang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai
kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan
bersama.
10.Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk
melaksanakan pemusyawaratan.
34. 11 BUTIR
1. Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana
kekeluargaan dan kegotongroyongan.
2. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
4. Menghormati hak orang lain.
5. Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
6. Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap
orang lain.
7. Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup
mewah.
8. Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan
umum.
9. Suka bekerja keras.
10.Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan
kesejahteraan bersama.
11.Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan
berkeadilan sosial.
35. 1. Ketuhanan Yang Maha Esa.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
1. Religion/ agama
2. Humanity/ kemanusiaan
HAM
Manusia dengan
manusia
3. Nasionalisme/ Nasionalisme
4. Democracy/ Demokrasi
4. Justice/
keadilan
Seimbang antara
hak dan kewajiban
Manusia
umum
alam
hukum
negara
Nasionalisme, bela negara, persatuan, rela
berkorban, cinta tanah air
Pemilu, musyawarah, kekeluargaan
Tuhan, agama, kepercayaan
36. Berikut ini pernyataan yang tepat menggambarkan
makna Pancasila sebagai dasar negara adalah ….
A. Pancasila merupakan hukum tertinggi di Indonesia
B. Pancasila menjadi pelindung dari berbagai ancaman
C. Pancasila merupakan pedoman dalam melaksanakan
pembangunan
D. Pancasila merupakan dasar dalam menyelenggarakan
negara/ pemerintah
37. Sebuah rumah makan menjadi viral karena memberikan perlakuan
diskriminatif terhadap pelanggan. Dalam undang-undang perlakuan
diskriminatif dilarang tegas. Adalah hak konsumen untuk diperlakukan
atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif. Sebenarnya
hal ini tidak akan terjadi jika rumah makan tersebut mengamalkan nilai-
nilai Pancasila khususnya sila ke - ….
A. 5
B. 4
C. 3
D. 2
41. Undang- undang dasar 1945 adalah hukum dasar
Lembaga negara yang mengikat pemerintah,
Lembaga-Lembaga negara, Lembaga masyarakat,
dan juga mengikat setiap penduduk yang berada
di wilayah NKRI
42. UUD 1945
o Hukum dasar tertulis NKRI
o Konstitusi pemerintahan RI
o Ditetapkan oleh PPKI tanggal 18 Agustus 1945dengan
sistematika :
(1)Pembukaan 4 alinea
(2)Batang tubuh terdiri dari 16 Bab, 37 Pasal ,4 Pasal
peralihan dan 2 ayat aturan tambahan
(3)Penjelasan umum dan penjelasan pasal demi pasal
Batang tubuh berisi dua bagian pokok yaitu, Sistem negara Pemeritahan,
dan hubungan negara dengan warga negara dan penduduk Indonesia
44. AMANDEMEN
1. 14 – 21 Oktober 1999
2. 7 – 18 Agustus 2000
3. 1 – 9 November 2001
4. 1 – 11 Agustus 2002
45. UUD 1945
SETELAH AMADEMEN
o UUD 1945 hasil amandemen berlaku sampai sekarang
o Sistematika UUD 1945 amandemen :
(1) Pembukaan 4 Alinea
(2) Batang tubuh terdiri dari 16 Bab, 37 Pasal, 3 Pasal Peralihan dan 2 Pasal
aturan tambahan
Beberapa perubahan mendasar dalam sistem ketatanegaraan Indonesia:
a) Kedudukan yang sejajar dan proposional antara Presiden dan DPR
b) Masa jabatan Presiden diatur tegas, yaitu max dapat dipilih untuk dua kali masa
jabatan
c) Dilaksanakannya otonomi daerah
46. MAKNA ALINEA DAN
PEMBUKAAN UUD 1945
1) Merupakan sumber motivasi dan perjuangan serta tekad bangsa Indonesia
untuk mencapai tujuan nasional
2) Merupakan sumber cita hukum dan moral yang ingin ditegakkan
3) Mengandung nilai-nilai universal dan lestari
MAKNA
PEMBUKAAN
47. ALINEA PERTAMA
“Bahwa sesungguhnya kemerdekaan adalah hak
segala bangsa dan oleh sebab itu,
maka penjajahan di atas dunia harus
dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri
kemanusiaan dan peri keadilan”
o Mengungkapkan dalil obyektif bahwa
penjajahan tidak sesuai dengan perikeadilan
dan perikemanusiaan
o Mengungkapkan pernyataan subyektif yaitu
aspirasi bangsa Indonesia untuk
membebaskan diri dari penjajah
ALINEA KEDUA
“Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan
Indonesia telah sampailah kepada saat yang
berbahagia dengan selamat sentausa
mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu
gerbang kemerdekaan Negara Indonesia yang
merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan Makmur”
o Mengungkapkan cita-cita nasional bangsa
Indonesia yaitu negara Indonesia yang
berdaulat, adil, dan makmur
o Menunjukkan ketepatan dan ketajaman
penilaian
48. ALINEA KETIGA
Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorong oleh
keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka
rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaanya.
o Memuat motivasi spiritual yang luhur dan merupakan pengukuhan
atas proklamasi kemerdekaan.
o Menunjukkan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
49. ALINEA KEEMPAT
Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintahan Negara
Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteran umum mencerdaskan
kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasar
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Maka disusunlah
kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar
Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik
Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada Ketuhanan
Yang Maha Esa, kemanusian yang adil dan beradap, persatuan Indonesia,
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia.
o Menegaskan tujuan dan prinsip dasar untuk mencapai tujuan Nasional
o Menegaskan bahwa negara Indonesia berbentuk republik
o Negara Republik Demokrasi dengan dasar kedaulatan rakyat.
o Menegaskan bahwa negara Indonesia mempunyai dasar falsafah Pancasila
51. UUD
1945
MPR DPR
PRESI
DEN
MA MK KY
DPD BPK
Lembaga Legislatif
Membuat UU
Lembaga Eksekutif
Melaksanakan UU
Lembaga Yudikatif
Mengawasi jalannya
UU
Lembaga
Eksaminatif
Pemeriksa
Keuangan
Negara
LEMBAGA NEGARA SETELAH
AMANDEMEN UUD 1945
52. PERBEDAAN LEMBAGA NEGARA
SEBELUM AMANDEMEN
o MPR Lembaga tertinggi negara, menetapkan GBHN,
mengangkat Presiden dan Wakil Presiden
o Tidak ada aturan mengenai Batasan periode
seseorang dapat menjabat sebagai presiden
o Presiden memegang posisi sentral dan dominan
sebagai mandataris MPR
o Tidak menganut sistem pemisahan kekuasaan
o Lembaga tinggi negara terdiri dari Presiden, DPR,
DPA, BPK dan MA
o MPR sebagai pelaku pelaksana kedaulatan rakyat
SETELAH AMANDEMEN
o MPR Lembaga tertinggi negara, menetapkan GBHN,
mengangkat Presiden dan Wakil Presiden
o Masa jabatan presiden max 2 periode
o Presiden sebagai kekuasaan penyelenggara negara
o Menganut sistem pemisahan kekuasaan (legislatif,
eksekutif, yudikatif, dan eksaminatif)
o Lembaga tinggi negara terdiri dari Presiden, MPR,
DPR, DPD, BPK, MK, KY dan MA
o Kedaulatan berada ditangan rakyat dan dilaksanakan
menurut Undang – Undang Dasar
53. RESUME BAB
BAB JUDUL BAB CAKUPAN PASAL
I Bentuk dan Kedaulatan 1
II MPR 2 dan 3
III Kekuasaan Pemerintahan Negara 4 s.d 16
IV Dewan Pertimbangan Agung DIHAPUS
V Kementerian Negara 17
VI Pemerintahan Daerah 18 s.d 18B
VII Dewan Perwakilan Rakyat 19 s.d 22B
VIIA Dewan Perwakilan Daerah 22C s.d 22D
VIIB Pemilihan Umum 22E
VIII Hal Keuangan 23 s.d 23D
VIIIA Badan Pemeriksa Keuangan 23E s.d 23G
IX Kekuasaan Kehakiman 24 s.d 25
IXA Wilayah Negara 25A
X Warga Negara dan Penduduk 26 s.d 28
54. RESUME
BAB (2)
BAB JUDUL BAB CAKUPAN PASAL
XA Hak Asasi Manusia 28A s.d 28J
XI Agama 29
XII Pertahanan dan Keamanan Negara 30
XIII Pendidikan dan Kebudayaan 31 s.d 32
XIV Perekonomian Nasional dan Kesejahteraan
Sosial
33 s.d 34
XV Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara serta
Lagu Kebangsaan
35 s.d 36C
XVI Perubahan Undang-Undang Dasar 37
55. BAB I
BENTUK DAN
KEDAULATAN
Pasal 1
(1) Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan, yang berbentuk
Republik.
(2) Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan
menurut Undang- Undang Dasar.
(3) Negara Indonesia adalah negara hukum.
56. BAB II
MAJELIS
PERMUSYAWARATAN
RAKYAT
Pasal 2
(1) Majelis Permusyawaratan Rakyat terdiri atas anggota Dewan
Perwakilan Rakyat dan anggota Dewan Perwakilan Daerah
yang dipilih melalui pemilihan umum dan diatur lebih lanjut
dengan undang-undang.
(2) Majelis Permusyawaratan Rakyat bersidang sedikitnya sekali
dalam lima tahun di ibukota negara.
(3) Segala putusan Majelis Permusyawaratan Rakyat ditetapkan
dengan suara yang terbanyak.
57. BAB II
MAJELIS
PERMUSYAWARATAN
RAKYAT
Pasal 3
(1) Majelis Permusyawaratan Rakyat berwenang mengubah dan
menetapkan Undang-Undang Dasar.
(2) Majelis Permusyawaratan Rakyat melantik Presiden dan/atau
Wakil Presiden.
(3) Majelis Permusyawaratan Rakyat hanya dapat memberhentikan
Presiden dan/atau Wakil Presiden dalam masa jabatannya
menurut Undang-Undang Dasar.
58. BAB III
KEKUASAAN PEMERINTAH
(PRESIDEN)
Pasal 4
(1) Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan
pemerintahan menurut Undang-Undang Dasar.
(2) Dalam melakukan kewajibannya Presiden dibantu oleh satu
orang Wakil Presiden.
Pasal 5
(1) Presiden berhak mengajukan rancangan undang-undang
kepada Dewan Perwakilan Rakyat.
(2) Presiden menetapkan peraturan pemerintah untuk
menjalankan undang-undang sebagaimana mestinya
59. BAB III
KEKUASAAN PEMERINTAH
(PRESIDEN)
Pasal 6
(1) Calon Presiden dan calon Wakil Presiden harus seorang
warga negara Indonesia sejak kelahirannya dan tidak pernah
menerima kewarganegaraan lain karena kehendaknya sendiri,
tidak pernah mengkhianati negara, serta mampu secara
rohani dan jasmani untuk melaksanakan tugas dan kewajiban
sebagai Presiden dan Wakil Presiden.
(2) Syarat-syarat untuk menjadi Presiden dan Wakil Presiden
diatur lebih lanjut dengan undang-undang.
60. BAB III
KEKUASAAN PEMERINTAH
(PRESIDEN)
Pasal 6
(1) Calon Presiden dan calon Wakil Presiden harus seorang warga
negara Indonesia sejak kelahirannya dan tidak pernah menerima
kewarganegaraan lain karena kehendaknya sendiri, tidak pernah
mengkhianati negara, serta mampu secara rohani dan jasmani
untuk melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai Presiden dan
Wakil Presiden.
(2) Syarat-syarat untuk menjadi Presiden dan Wakil Presiden diatur
lebih lanjut dengan undang-undang.
61. BAB I
PASAL
1
(1) Kesatuan – Republik
(2) Kedaulatan Rakyat
(3) Negara Hukum
BAB II
PASAL
3
(1) Mengubah dan menetapkan UUD
(2) Melantik Presiden dan Wapres
(3) Memberhentikan Presiden dan
Wapres
BAB II
PASAL 2
(1) MPR = DPR+DPD
(2) Sidang sekali dalam 5 tahun
(3) Putusan suara terbanyak
BAB III
PASAL
4
(1) Memegang kekuasaan pemerintahan
(2) Dibantu 1 Wapres
BAB III
PASAL
5
(1) Mengajukan RUU
(2) Menetapkan PP
BAB III
PASAL
7
5 Tahun, dapat dipilih
kembali
BAB III
PASAL
6A
Tata cara pemilihan Presiden
dan Wakil Presiden
BAB III
PASAL
6
Syarat Presiden dan Wakil
Presiden
BAB III
PASAL
7A
Dapat diberhentikan jika
melanggar hukum
RESUM
E
62. BAB III
PASAL
7B
(1) Usul DPR – MK memeriksa
(2) Usul DPR – Fungsi pengawasan
(3) Dukungan 2/3 – Hadir 2/3
(4) MK wajib memeriksa
(5) Terbukti, DPR sidang paripurna
(6) Sidang usul DPR
(7) Dihadiri ¾, Disetujui 2/3
RESUM
E
63. Salah satu bab yang dihapus dalam Undang-
Undang 1945 hasil amandemen adalah bab
tentang ....
A. Mahkamah Konstitusi
B. Kekuasaan Kehakiman
C. Dewan Pertimbangan Agung
D. Hak Asasi Manusia
64. Semua negara berhak untuk mendapatkan
keadilan dan dihormati oleh negara lain. Hal
ini terkandung dalam ….
A. Pembukaan UUD 1945 alinea 1
B. Pembukaan UUD 1945 alinea 2
C. Batang tubuh pasal 28
D. Batang tubuh pasal 29
65. Penetapan Hakim Agung dilakukan oleh ….
A. Komisi Yudisial
B. DPR
C. MPR
D. Presiden
66. BKN
RPJMD PROVINSI DKI JAKARTA
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH
DAERAH PROVINSI DKI JAKARTA TELAH
DITETAPKAN DALAM PERATURAN DAERAH
PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
NOMOR 1 TAHUN 2018 TENTANG RENCANA
PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
TAHUN 2017-2022
67. PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS DAERAH
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
STRATEGI, ARAH KEBIJAKAN DAN PROGRAM PEMBANGUNAN
KEBIJAKAN PENDANAAN PEMBANGUNAN DAN PROGRAM PERANGKAT
DAERAH
KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DAERAH
RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah)
Merupakan dokumen perencanaan pembangunan daerah
untuk jangka periode selama 5 ( lima ) tahunan yang
berisi penjabaran dari visi, misi, dan program kepala
daerah dengan berpedoman pada RPJP Daerah serta
memperhatikan RPJM Nasional.
68. RPJMN
5 Arahan Utama Presiden
7 Agenda Pembangunan
Strategi untuk meningkatkan keamanan
Transportasi
Strategi meningkatkan budaya literasi
Kebijakan dalam 7 Agenda Pembangunan
69. Visi & Misi
5 Arahan
Presiden
7 Agenda
Pembangunan
Arah dan
Kebijakan
Strategi Sasaran
RPJMN 2020 - 2024
71. LANDASAN HUKUM
1. UU No 5 Th 2014 tentang ASN
2. PP No 11 Th 2017 Jo PP 17 Th 2020 tentang Manajemen PNS
3. PP 99 Tahun 2000 Jo PP 12 Tahun 2002 tentang KP PNS
4. SEB Ka. BKN dan Ka. LAN No. 12/SE/1981 ttg Pelaksanaan Ujian Dinas
5. Peraturan Kepala BKN No. 50 Tahun 2019 tentang Prosedur Pelaksanaan
Seleksi dengan Metode CAT BKN
6. SE Kepala BKN Nomor 2/SE/XII/2016 tentang Ketentuan Pelaksanaan
UPKP, PPP, Ujian Dinas Tingkat I dan II di Lingkungan BKN
7. SE BKN No. 7 Tahun 2021 Tentang : Prosedur Penyelenggaraan Seleksi
CAT BKN dengan Protokol Kesehatan Pencegahan dan Pengendalian
COVID-19
73. NO. MATERI JML SOAL NILAI PATOKAN
1 KELOMPOK A
a. Pancasila 10 15
b. UUD 1945 10 15
c. RPJMN 10 15
2 KELOMPOK B
a. Kepegawaian 10 10
b. KORPRI 10 10
3 KELOMPOK C
a. Pengetahuan
Perkantoran 10 8
4 KELOMPOK D
a. RENSTRA 10 8
b. SOTK 10 8
5 KELOMPOK E
a. Bahasa Indonesia 10 6
b. Sejarah Indonesia 10 5
JUMLAH TOTAL 100 100
Ujian Dinas Tk. I
Jumlah Soal = 100 Soal
Waktu Pengerjaan = 90 Menit
74. Ujian Dinas Tk. II
NO. MATERI JML SOAL
NILAI
PATOKAN
1 KELOMPOK A
a. Pancasila 10 15
b. UUD 1945 10 15
c. RPJMN 10 10
2 KELOMPOK B
a. Kepegawaian 10 5
b. KORPRI 10 5
3 KELOMPOK C
a. Teori Kepemimpinan 10 5
b. Fungsi Manajemen 10 5
4 KELOMPOK D
a. RENSTRA 10 5
b. SOTK 10 5
5 KELOMPOK E
a. Bahasa Indonesia 10 5
b. Sejarah Indonesia 10 5
6 KELOMPOK F
a. Perkembangan Politik Dalam
Negeri 10 5
b. Perkembangan Politik Luar
Negeri 10 5
7 Karya Tulis dan Wawancara
JUMLAH TOTAL 130 100
Jumlah Soal = 130 Soal
Waktu Pengerjaan = 120 Menit
75. PI SLTP - SLTA
Jumlah Soal = 100 Soal
Waktu Pengerjaan = 90 Menit
NO. KOMPETENSI MATERI BOBOT
SOAL
JUMLAH
SOAL
A. Ujian Tertulis 50 % 100
1 Kompetensi
Dasar
a.Wawasan Kebangsaaan
b. Pengetahuan Umum
(Kebijakan publik,
pelayanan nan publik
dan good governance)
15%
15%
28
18
2 Kompetensi
Bidang/
Teknis
a.Substansi Kepegawaian
b.Tugas dan Fungsi
Instansi
20 % 15
39
B. Karya Tulis/ Tugas Tertulis & Wawancara 50 %
1. Karya Tulis/ Tugas Tertulis 40%
2. Wawancara 10%
76. PI D3 – S2
Jumlah Soal = 100 Soal
Waktu Pengerjaan = 90 Menit
NO. KOMPETENSI MATERI BOBOT
SOAL
JUMLA
H SOAL
A. Ujian Tertulis 50 % 100
1 Kompetensi
Dasar
a.Wawasan Kebangsaaan
b. Pengetahuan Umum
(Kebijakan publik,
Pelayanan publik dan
good governance)
20% 20
15
Kompetensi
Bidang/
Teknis
a.Substansi Kepegawaian
b.Tugas dan Fungsi
Instansi
20 % 50
Kompetensi
Penunjang
a. Bahasa Inggris 10 % 15
B. Karya Tulis/ Tugas Tertulis & Wawancara 50 %
1. Karya Tulis/ Tugas Tertulis 10%
2. Wawancara 30%
3. Presentasi 10%
77. Memenuhi Syarat Jika ….
o Pancasila minimal 70
o Nilai UUD 1945 minimal 70
o Nilai NPR (Nilai Presentasi/ Nilai CAT per submateri x 2)
lainnya minimal 40
o Nilai Tertimbang Ujian Dinas Tingkat I ≥ 65
o Nilai Tertimbang Ujian Dinas Tingkat II ≥ 70
79. pancasila
Sejarah lahirnya Pancasila
Fungsi dan peran Pancasila
Pemahaman terhadap makna lambang Pancasila
Pengamalan/implementasi nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari
Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila
80. Istilah Pancasila pertama kali disampaikan oleh
Ir. Soekarno pada sidang Dokuritsu Junbi Cosakai
(BPUPKI) tanggal 1 Juni 1945.
Disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945
Image by google
81. Lima dasar yang berisi pedoman atau tingkah laku yang
baik
PANCA
SILA
LIMA
Sendi/ atas/ dasar/ peraturan
tingkah laku yang baik
82. Image by google
Perisai pada lambang garuda
melambangkan:
perjuangan, pertahanan dan perlidungan
diri
Warna emas pada lambang garuda
melambangkan: Kejayaan
83. MAKNA PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA
Pancasila berisi norma dasar yang fundamental dari sebuah
negara
Norma tersebut bersifat tetap dan kedudukannya sangat istimewa
sehingga tidak dapat diubah/diganti
Pancasila dijadikan sebagai pijakan dan pedoman dalam mengatur
dan menyelenggarakan negara dan pemerintahan
84. Pancasila sebagai pandangan hidup
Pandangan hidup Sebagai Basic Belief System. Basic belief system atau sistem kepercayaan
dasar, yaitu sekumpulan nilai yang terangkai secara sistematis dan difungsikan sebagai
acuan dasar dalam berpikir, bersikap, dan bertingkah laku.
Perilaku manusia Indonesia seharusnya didasarkan dengan nilai-nilai yang terkandung
dalam Pancasila. Pancasila juga merupakan sumber etika, moral dan budaya
Pancasila sebagai dasar negara
Pancasila dijadikan sebagai pijakan dan pedoman dalam mengatur dan menyelenggarakan
negara dan pemerintahan
Pancasila sebagai ideologi nasional
a) Gagasan, cita-cita, dan nilai dasar yang membentuk sistem nilai yang utuh, bulat dan
mendasar.
b) Merupakan pencerminan dari pandangan hidup dan falsafah hidup suatu bangsa.
c) Berbentuk kepercayaan politik yang kokoh sebagai hasil kemauan bersama
Fungsi Pancasila dan Perwujudan
86. 1. Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan
ketaqwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa
2. Manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan
kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama dengan
penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
4. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa
5. Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
6. Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama
dan kepercayaannya masing-masing.
7. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang
lain.
7 BUTIR
87. 10 BUTIR
1. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya
sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
2. Mengakui persamaan derajad, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap
manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis
kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.
3. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
4. Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
5. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
6. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
7. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
8. Berani membela kebenaran dan keadilan.
9. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.
10.Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa
lain.
88. 7 BUTIR
1. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan
keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas
kepentingan pribadi dan golongan.
2. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila
diperlukan.
3. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
4. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air
Indonesia.
5. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial.
6. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
7. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
89. 10 BUTIR
1.Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai
kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.
2.Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
3.Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
4.Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
5.Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil
musyawarah.
6.Dengan i’tikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil
keputusan musyawarah.
7.Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan
golongan.
8.Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
9.Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada
TuhanYang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai
kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan
bersama.
10.Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk
melaksanakan pemusyawaratan.
90. 11 BUTIR
1. Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana
kekeluargaan dan kegotongroyongan.
2. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
4. Menghormati hak orang lain.
5. Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
6. Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap
orang lain.
7. Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup
mewah.
8. Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan
umum.
9. Suka bekerja keras.
10.Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan
kesejahteraan bersama.
11.Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan
berkeadilan sosial.
91. 1. Ketuhanan Yang Maha Esa.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
1. Religion/ agama
2. Humanity/ kemanusiaan
HAM
Manusia dengan
manusia
3. Nasionalisme/ Nasionalisme
4. Democracy/ Demokrasi
4. Justice/
keadilan
Seimbang antara
hak dan kewajiban
Manusia
umum
alam
hukum
negara
Nasionalisme, bela negara, persatuan, rela
berkorban, cinta tanah air
Pemilu, musyawarah, kekeluargaan
Tuhan, agama, kepercayaan
92. Berikut ini pernyataan yang tepat menggambarkan
makna Pancasila sebagai dasar negara adalah ….
A. Pancasila merupakan hukum tertinggi di Indonesia
B. Pancasila menjadi pelindung dari berbagai ancaman
C. Pancasila merupakan pedoman dalam melaksanakan
pembangunan
D. Pancasila merupakan dasar dalam menyelenggarakan
negara/ pemerintah
93. Sebuah rumah makan menjadi viral karena memberikan perlakuan
diskriminatif terhadap pelanggan. Dalam undang-undang perlakuan
diskriminatif dilarang tegas. Adalah hak konsumen untuk diperlakukan
atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif. Sebenarnya
hal ini tidak akan terjadi jika rumah makan tersebut mengamalkan nilai-
nilai Pancasila khususnya sila ke - ….
A. 5
B. 4
C. 3
D. 2
97. Undang- undang dasar 1945 adalah hukum dasar
Lembaga negara yang mengikat pemerintah,
Lembaga-Lembaga negara, Lembaga masyarakat,
dan juga mengikat setiap penduduk yang berada
di wilayah NKRI
98. UUD 1945
o Hukum dasar tertulis NKRI
o Konstitusi pemerintahan RI
o Ditetapkan oleh PPKI tanggal 18 Agustus 1945dengan
sistematika :
(1)Pembukaan 4 alinea
(2)Batang tubuh terdiri dari 16 Bab, 37 Pasal ,4 Pasal
peralihan dan 2 ayat aturan tambahan
(3)Penjelasan umum dan penjelasan pasal demi pasal
Batang tubuh berisi dua bagian pokok yaitu, Sistem negara Pemeritahan,
dan hubungan negara dengan warga negara dan penduduk Indonesia
100. AMANDEMEN
1. 14 – 21 Oktober 1999
2. 7 – 18 Agustus 2000
3. 1 – 9 November 2001
4. 1 – 11 Agustus 2002
101. UUD 1945
SETELAH AMADEMEN
o UUD 1945 hasil amandemen berlaku sampai sekarang
o Sistematika UUD 1945 amandemen :
(1) Pembukaan 4 Alinea
(2) Batang tubuh terdiri dari 16 Bab, 37 Pasal, 3 Pasal Peralihan dan 2 Pasal
aturan tambahan
Beberapa perubahan mendasar dalam sistem ketatanegaraan Indonesia:
a) Kedudukan yang sejajar dan proposional antara Presiden dan DPR
b) Masa jabatan Presiden diatur tegas, yaitu max dapat dipilih untuk dua kali masa
jabatan
c) Dilaksanakannya otonomi daerah
102. MAKNA ALINEA DAN
PEMBUKAAN UUD 1945
1) Merupakan sumber motivasi dan perjuangan serta tekad bangsa Indonesia
untuk mencapai tujuan nasional
2) Merupakan sumber cita hukum dan moral yang ingin ditegakkan
3) Mengandung nilai-nilai universal dan lestari
MAKNA
PEMBUKAAN
103. ALINEA PERTAMA
“Bahwa sesungguhnya kemerdekaan adalah hak
segala bangsa dan oleh sebab itu,
maka penjajahan di atas dunia harus
dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri
kemanusiaan dan peri keadilan”
o Mengungkapkan dalil obyektif bahwa
penjajahan tidak sesuai dengan perikeadilan
dan perikemanusiaan
o Mengungkapkan pernyataan subyektif yaitu
aspirasi bangsa Indonesia untuk
membebaskan diri dari penjajah
ALINEA KEDUA
“Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan
Indonesia telah sampailah kepada saat yang
berbahagia dengan selamat sentausa
mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu
gerbang kemerdekaan Negara Indonesia yang
merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan Makmur”
o Mengungkapkan cita-cita nasional bangsa
Indonesia yaitu negara Indonesia yang
berdaulat, adil, dan makmur
o Menunjukkan ketepatan dan ketajaman
penilaian
104. ALINEA KETIGA
Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorong oleh
keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka
rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaanya.
o Memuat motivasi spiritual yang luhur dan merupakan pengukuhan
atas proklamasi kemerdekaan.
o Menunjukkan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
105. ALINEA KEEMPAT
Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintahan Negara
Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteran umum mencerdaskan
kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasar
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Maka disusunlah
kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar
Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik
Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada Ketuhanan
Yang Maha Esa, kemanusian yang adil dan beradap, persatuan Indonesia,
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia.
o Menegaskan tujuan dan prinsip dasar untuk mencapai tujuan Nasional
o Menegaskan bahwa negara Indonesia berbentuk republik
o Negara Republik Demokrasi dengan dasar kedaulatan rakyat.
o Menegaskan bahwa negara Indonesia mempunyai dasar falsafah Pancasila
107. UUD
1945
MPR DPR
PRESI
DEN
MA MK KY
DPD BPK
Lembaga Legislatif
Membuat UU
Lembaga Eksekutif
Melaksanakan UU
Lembaga Yudikatif
Mengawasi jalannya
UU
Lembaga
Eksaminatif
Pemeriksa
Keuangan
Negara
LEMBAGA NEGARA SETELAH
AMANDEMEN UUD 1945
108. PERBEDAAN LEMBAGA NEGARA
SEBELUM AMANDEMEN
o MPR Lembaga tertinggi negara, menetapkan GBHN,
mengangkat Presiden dan Wakil Presiden
o Tidak ada aturan mengenai Batasan periode
seseorang dapat menjabat sebagai presiden
o Presiden memegang posisi sentral dan dominan
sebagai mandataris MPR
o Tidak menganut sistem pemisahan kekuasaan
o Lembaga tinggi negara terdiri dari Presiden, DPR,
DPA, BPK dan MA
o MPR sebagai pelaku pelaksana kedaulatan rakyat
SETELAH AMANDEMEN
o MPR Lembaga tertinggi negara, menetapkan GBHN,
mengangkat Presiden dan Wakil Presiden
o Masa jabatan presiden max 2 periode
o Presiden sebagai kekuasaan penyelenggara negara
o Menganut sistem pemisahan kekuasaan (legislatif,
eksekutif, yudikatif, dan eksaminatif)
o Lembaga tinggi negara terdiri dari Presiden, MPR,
DPR, DPD, BPK, MK, KY dan MA
o Kedaulatan berada ditangan rakyat dan dilaksanakan
menurut Undang – Undang Dasar
109. RESUME BAB
BAB JUDUL BAB CAKUPAN PASAL
I Bentuk dan Kedaulatan 1
II MPR 2 dan 3
III Kekuasaan Pemerintahan Negara 4 s.d 16
IV Dewan Pertimbangan Agung DIHAPUS
V Kementerian Negara 17
VI Pemerintahan Daerah 18 s.d 18B
VII Dewan Perwakilan Rakyat 19 s.d 22B
VIIA Dewan Perwakilan Daerah 22C s.d 22D
VIIB Pemilihan Umum 22E
VIII Hal Keuangan 23 s.d 23D
VIIIA Badan Pemeriksa Keuangan 23E s.d 23G
IX Kekuasaan Kehakiman 24 s.d 25
IXA Wilayah Negara 25A
X Warga Negara dan Penduduk 26 s.d 28
110. RESUME
BAB (2)
BAB JUDUL BAB CAKUPAN PASAL
XA Hak Asasi Manusia 28A s.d 28J
XI Agama 29
XII Pertahanan dan Keamanan Negara 30
XIII Pendidikan dan Kebudayaan 31 s.d 32
XIV Perekonomian Nasional dan Kesejahteraan
Sosial
33 s.d 34
XV Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara serta
Lagu Kebangsaan
35 s.d 36C
XVI Perubahan Undang-Undang Dasar 37
111. BAB I
BENTUK DAN
KEDAULATAN
Pasal 1
(1) Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan, yang berbentuk
Republik.
(2) Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan
menurut Undang- Undang Dasar.
(3) Negara Indonesia adalah negara hukum.
112. BAB II
MAJELIS
PERMUSYAWARATAN
RAKYAT
Pasal 2
(1) Majelis Permusyawaratan Rakyat terdiri atas anggota Dewan
Perwakilan Rakyat dan anggota Dewan Perwakilan Daerah
yang dipilih melalui pemilihan umum dan diatur lebih lanjut
dengan undang-undang.
(2) Majelis Permusyawaratan Rakyat bersidang sedikitnya sekali
dalam lima tahun di ibukota negara.
(3) Segala putusan Majelis Permusyawaratan Rakyat ditetapkan
dengan suara yang terbanyak.
113. BAB II
MAJELIS
PERMUSYAWARATAN
RAKYAT
Pasal 3
(1) Majelis Permusyawaratan Rakyat berwenang mengubah dan
menetapkan Undang-Undang Dasar.
(2) Majelis Permusyawaratan Rakyat melantik Presiden dan/atau
Wakil Presiden.
(3) Majelis Permusyawaratan Rakyat hanya dapat memberhentikan
Presiden dan/atau Wakil Presiden dalam masa jabatannya
menurut Undang-Undang Dasar.
114. BAB III
KEKUASAAN PEMERINTAH
(PRESIDEN)
Pasal 4
(1) Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan
pemerintahan menurut Undang-Undang Dasar.
(2) Dalam melakukan kewajibannya Presiden dibantu oleh satu
orang Wakil Presiden.
Pasal 5
(1) Presiden berhak mengajukan rancangan undang-undang
kepada Dewan Perwakilan Rakyat.
(2) Presiden menetapkan peraturan pemerintah untuk
menjalankan undang-undang sebagaimana mestinya
115. BAB III
KEKUASAAN PEMERINTAH
(PRESIDEN)
Pasal 6
(1) Calon Presiden dan calon Wakil Presiden harus seorang
warga negara Indonesia sejak kelahirannya dan tidak pernah
menerima kewarganegaraan lain karena kehendaknya sendiri,
tidak pernah mengkhianati negara, serta mampu secara
rohani dan jasmani untuk melaksanakan tugas dan kewajiban
sebagai Presiden dan Wakil Presiden.
(2) Syarat-syarat untuk menjadi Presiden dan Wakil Presiden
diatur lebih lanjut dengan undang-undang.
116. BAB III
KEKUASAAN PEMERINTAH
(PRESIDEN)
Pasal 6
(1) Calon Presiden dan calon Wakil Presiden harus seorang warga
negara Indonesia sejak kelahirannya dan tidak pernah menerima
kewarganegaraan lain karena kehendaknya sendiri, tidak pernah
mengkhianati negara, serta mampu secara rohani dan jasmani
untuk melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai Presiden dan
Wakil Presiden.
(2) Syarat-syarat untuk menjadi Presiden dan Wakil Presiden diatur
lebih lanjut dengan undang-undang.
117. BAB I
PASAL
1
(1) Kesatuan – Republik
(2) Kedaulatan Rakyat
(3) Negara Hukum
BAB II
PASAL
3
(1) Mengubah dan menetapkan UUD
(2) Melantik Presiden dan Wapres
(3) Memberhentikan Presiden dan
Wapres
BAB II
PASAL 2
(1) MPR = DPR+DPD
(2) Sidang sekali dalam 5 tahun
(3) Putusan suara terbanyak
BAB III
PASAL
4
(1) Memegang kekuasaan pemerintahan
(2) Dibantu 1 Wapres
BAB III
PASAL
5
(1) Mengajukan RUU
(2) Menetapkan PP
BAB III
PASAL
7
5 Tahun, dapat dipilih
kembali
BAB III
PASAL
6A
Tata cara pemilihan Presiden
dan Wakil Presiden
BAB III
PASAL
6
Syarat Presiden dan Wakil
Presiden
BAB III
PASAL
7A
Dapat diberhentikan jika
melanggar hukum
RESUM
E
118. BAB III
PASAL
7B
(1) Usul DPR – MK memeriksa
(2) Usul DPR – Fungsi pengawasan
(3) Dukungan 2/3 – Hadir 2/3
(4) MK wajib memeriksa
(5) Terbukti, DPR sidang paripurna
(6) Sidang usul DPR
(7) Dihadiri ¾, Disetujui 2/3
RESUM
E
119. Salah satu bab yang dihapus dalam Undang-
Undang 1945 hasil amandemen adalah bab
tentang ....
A. Mahkamah Konstitusi
B. Kekuasaan Kehakiman
C. Dewan Pertimbangan Agung
D. Hak Asasi Manusia
120. Semua negara berhak untuk mendapatkan
keadilan dan dihormati oleh negara lain. Hal
ini terkandung dalam ….
A. Pembukaan UUD 1945 alinea 1
B. Pembukaan UUD 1945 alinea 2
C. Batang tubuh pasal 28
D. Batang tubuh pasal 29
121. Penetapan Hakim Agung dilakukan oleh ….
A. Komisi Yudisial
B. DPR
C. MPR
D. Presiden
122. BKN
RPJMD PROVINSI DKI JAKARTA
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH
DAERAH PROVINSI DKI JAKARTA TELAH
DITETAPKAN DALAM PERATURAN DAERAH
PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
NOMOR 1 TAHUN 2018 TENTANG RENCANA
PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
TAHUN 2017-2022
123. PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS DAERAH
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
STRATEGI, ARAH KEBIJAKAN DAN PROGRAM PEMBANGUNAN
KEBIJAKAN PENDANAAN PEMBANGUNAN DAN PROGRAM PERANGKAT
DAERAH
KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DAERAH
RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah)
Merupakan dokumen perencanaan pembangunan daerah
untuk jangka periode selama 5 ( lima ) tahunan yang
berisi penjabaran dari visi, misi, dan program kepala
daerah dengan berpedoman pada RPJP Daerah serta
memperhatikan RPJM Nasional.
124. RPJMN
5 Arahan Utama Presiden
7 Agenda Pembangunan
Strategi untuk meningkatkan keamanan
Transportasi
Strategi meningkatkan budaya literasi
Kebijakan dalam 7 Agenda Pembangunan
125. Visi & Misi
5 Arahan
Presiden
7 Agenda
Pembangunan
Arah dan
Kebijakan
Strategi Sasaran
RPJMN 2020 - 2024
130. Keberlanjutan
SDA
Efektivitas tata kelola
sumber daya ekonomi
Lingkungan dan Isu Strategis
Transformasi struktural
berjalan lambat
Revolusi Industri 4.0 dan
Ekonomi Digital
Sasaran
Arah Kebijakan dan
Strategi
Keyword:
Ketahanan EKonomi
Pengelolaan
Sumber daya
ekonomi
Peningkatan
Nilai Tambah
Ekonomi
Meningkatkan daya
dukung dan kualitas
sumber daya ekonomi
sbg modal dalam
pembangunan ekonomi
yang berkelanjutan
Meningkatkan nilai
tambah, lapangan
kerja, investasi
ekspor, dan daya saing
perekonomian
131. Tingginya angka
kemiskinan KTI
Ketimpangan Pendapatan
Lingkungan dan Isu Strategis
Terbatasnya sarpras di
daerah tertinggal
Pengembangan
ekonomi belum
optimal di daerah
tertinggal
Sasaran
Arah Kebijakan dan
Strategi
Konsentrasi kegiatan
ekonomi di KBI
Meningkatkan pemerataan
antarwilayah KBI dan KTI
Meningkatkan keunggulan
kompetitif pusat pertumbuhan
wilayah
Meningkatkan kualitas
tata Kelola pelayanan
dasar, daya saing serta
kemandirian daerah
Meningkatkan sinergi
pemanfaatan ruang wilayah
Pengembangan
Kawasan Strategis
Pengembangan
Kawasan Perkotaan
Pembangunan daerah
tertinggal, Kawasan
perbatasan,pedesaan
dan transmigrasi
Pengembangan Sektor
Unggulan
Pengelolaan kelembagaan
dan keuangan daerah
Keyword:
Pemerataan,
Pengembangan Wilayah
132. Meningkatkan pemerataan antarwilayah Kawasan Barat
Indonesia dan Kawasan Timur Indonesia merupakan salah
satu kebijakan dalam agenda pembangunan ….
A. Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk
Pertumbuhan yang Berkualitas dan Berkeadilan
B. Membangun Lingkungan Hidup,Meningkatkan
Ketahanan Bencana dan Perubahan Iklim
C. Memperkuat Stabilitas Polhukhankam dan
Transformasi Pelayanan Publik
D. Mengembangkan Wilayah untuk mengurangi
kesenjangan dan menjamin pemerataan
133. Di antara pilihan berikut ini yang
merupakan salah satu dari empat pilar
RPJMN IV Tahun 2020-2024 adalah ….
A. Kelembagaan Politik dan Hukum yang Mantap
B. Revolusi Mental dan Pembangunan Kebudayaan
C. Meningkatnya Kualitas Kehidupan Masyarakat
D. Pengelolaan Kelembagaan dan Keuangan Daerah
134. Misi Presiden yang tercantum dalam
RPJMN Tahun 2020-2024 adalah
sejumlah ….
A. Empat
B. Lima
C. Tujuh
D. Sembilan
136. Seluruh pegawai
Pemerintah Jepang
menjadi pegawai NKRI
Kemerdekaan
NKRI
Pegawai NKRI terbagi menjadi
3: Pegawai RI di wil RI;
Pegawai RI di wil Belanda
(Non Kolabolator); Pegawai
yang bekerjasama dengan
Belanda (Kolabolator)
Republik Indonesia
Serikat
Pemerintahan Kembali
ke system presidensiil,
muncul upaya agar
pegawai pemerintah
netral tidak berpolitik
Dekrit Presiden
KORPRI merupakan satu-
satunya wadah untuk
menghimpun dan membina
seluruh pegawai RI di luar
kedinasan
Kepres 82 Tahun
1971
29
November
1971
27 Desember
1949
5 Juli
1959
17 Agustus
1945
Sejarah Korpri
137. LANDASAN
HUKUM
o Keputusan Presiden RI No. 82 Tahun 1971
o Keputusan Presiden RI No. 24 Tahun 2010 tentang
Pengesahan Anggaran Dasar KORPRI
o Hasil Musyawarah Nasional KORPRI VIII Tahun 2015
o Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara
138. DASAR
KORPRI berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945
KEDUDUKAN
o Dewan Pengurus KORPRI Nasional berkedudukan di ibukota
Negara Republik Indonesia.
o Dewan Pengurus KORPRI Kementerian/Lembaga Pemerintah
Non Kementerian/ Kesekretariatan Lembaga Negara
berkedudukan di instansi masing-masing
139. FUNGSI
o pembinaan dan pengembangan profesi ASN
o memberikan perlindungan hukum dan advokasi kepada anggota korps profesi
ASN Republik Indonesia terhadap dugaan pelanggaran Sistem Merit dan
mengalami masalah hukum dalam melaksanakan tugas
o menyelenggarakan usaha untuk peningkatan kesejahteraan anggota korps
profesi ASN Republik Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undaan
o memberikan rekomendasi kepada majelis kode etik Instansi Pemerintah
terhadap pelanggaran kode etik profesi dan kode perilaku profesi
TUJUAN
o menjaga kode etik profesi dan
standar pelayanan profesi ASN
o mewujudkan jiwa korps ASN
sebagai pemersatu bangsa
UU ASN No. 5 Tahun 2014
Pegawai ASN berhimpun dalam
wadah korps profesi Pegawai ASN
Republik Indonesia
140. Pohon
o Pohon melambangkan kehidupan
masyarakat, pengayom dan
pelindung bangsa
o Pohon dengan17 ranting, 8 dahan,
45 daun yang melambangkan
perjuangan sesuai dengan fungsi dan
peran KORPRI sejak diproklamirkan
kemerdekaan RI pada 17 Agustus
1945
Sayap
--yang besar dan kuat ber-elar
4 (empat) ditengah dan 5
(lima) ditepi melambangkan
pengabdian dan perjuangan
KORPRI untuk mewujudkan
organisasi yang mandiri dan
profesional dalam rangka
mencapai cita-cita
kemerdekaan Bangsa
Indonesia yang luhur dan
dinamis berdasarkan Pancasila
dan Undang-Undang Dasar
1945
Bangunan
-- berbentuk balairung dengan lima
tiang melambangkan KORPRI sebagai
tempat pemersatu seluruh anggota
KORPRI, perekat bangsa dan
mendukung pemerintahan Republik
Indonesia yang berdasarkan pada
Pancasila
Warna Emas
--melambangkan keluhuran dan
keagungan cita-cita
kemerdekaan Bangsa Indonesia
141. KEPENGURUSAN KORPRI
o Pengurus KORPRI terdiri dari Dewan
Pengurus KORPRI dan Sekretariat Dewan
Pengurus KORPRI
o Dewan Pengurus KORPRI berbentuk
dewan dan bersifat kolektif yang dipilih
oleh anggota berdasarkan musyawarah
sesuai dengan tingkat kepengurusan
o Tingkat kepengurusan KORPRI dan
wilayah kerjanya
o Masa jabatan Dewan Pengurus KORPRI
adalah 5 (lima) tahun
KEANGGOTAAN
o Anggota Kehormatan: Penasihat KORPRI
dipilih secara selektif dan ditetapkan
oleh Dewan Pengurus KORPRI Nasional
o Anggota Biasa: PNS, pegawai BUMN,
BUMD, LPP RI, BLU/BLUD, Badan
Otorita/Pengelola Kawasan Ekonomi
Khusus, dan Aparatur Pemerintah Desa
o Anggota Luar Biasa: Pensiunan dari
anggota biasa
142. Lambang Korpri terdiri dari ….
A. Pohon, Garuda, dan Bangunan
B. Pohon, Mahkota, dan GarudaTujuh
C. Pohon, Sayap, dan Bangunan
D. Bangunan, Mahkota, dan Sayap
143. Dewan pengurus Korpri Nasional
berkedudukan di ….
A. Ibukota Kabupaten
B. Ibukota Provinsi
C. Ibukota Negara Republik Indonesia
D. DKI Jakarta
144. Diantara pilihan berikut ini yang bukan
anggota Korpri adalah ….
A. Pegawai BUMD
B. Pegawai Pertamina
C. Camat
D. Pegawai RS Siloam
145. KEPEGAWAIAN
1. UU Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara
2. PP 17 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang
Manajemen Pegawai Negeri Sipil
3. PP 94 Tahun 2021 Tentang Disiplin PNS
4. Peraturan BKN No. 6 Tahun 2022 tentang tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 94 Tahun 2021 Tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil
5. PermanpanRB 13 Tahun 2019 tentang tentang Pengusulan, Penetapan, dan Pembinaan
Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil
6. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 Tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil
7. Kepka BKN No. 12 Tahun 2002 Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor
99
Tahun 2000 Tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil Sebagaimana Telah
Diubah
Dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002
146. APARATUR SIPIL NEGARA
Profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah
dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah
PNS :
warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat
sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina
kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan.
PPPK :
warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang
diangkat berdasarkan perjanjian kerja untuk jangka waktu
tertentu dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan
147. PNS
o Gaji, Tunjangan dan Fasilitas
o Cuti
o Jaminan` pensiun dan hari tua
o Perlindungan
o Pengembangan Kompetensi
o Gaji dan Tunjangan
o Cuti
o Perlindungan
o Pengembangan Kompetensi
PPPK
KEWAJIBAN
o Setia dan taat pada Pancasila, UUD 1945, NKRI dan pemerintah yang sah
o Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
o Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang berwenang
o Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan
o Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran dan
tanggung jawab
o Menunjukkan integritas dan keteladan dalam sikap dan perilaku baik di dalam maupun di
luar kedinasan
o Menyimpan rahasia jabatan
o Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah NKRI
148. PPK
Pejabat yang mempunyai kewenangan menetapkan pengangkatan,
pemindahan, dan pemberhentian Pegawai ASN dan
pembinaan Manajemen ASN di instansi pemerintah sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Ex: Menteri, Pimpinan Lembaga, Sekretaris Jenderal, Gubernur,
Bupati/Walikota
PyB
Pejabat yang mempunyai kewenangan melaksanakan proses
pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian Pegawai ASN sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Ex: Sekretaris Jenderal, Sekretariat Lembaga Negara, Sekretariat
Lembaga Nonstruktural, Sekretaris Daerah
149. LEMBAGA
Lembaga pemerintah nonkementerian yang diberi kewenangan
melakukan pembinaan dan menyelenggarakan Manajemen ASN
secara nasional
Lembaga nonstruktural yang mandiri dan bebas dari
intervensi politik untuk menciptakan Pegawai ASN yang profesional
dan berkinerja, memberikan pelayanan secara adil dan netral, serta
menjadi perekat dan pemersatu bangsa.
Lembaga pemerintah nonkementerian yang diberi kewenangan
melakukan pengkajian dan pendidikan dan pelatihan ASN
150. MANAJEMEN ASN
Pengelolaan ASN untuk
menghasilkan Pegawai ASN
yang profesional, memiliki
nilai dasar, etika profesi,
bebas dari intervensi
politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme
1) Penyusunan dan penetapan
kebutuhan
2) Pengadaan
3) Pangkat dan jabatan
4) Pengembangan karier
5) Pola karier
6) Promosi
7) Mutasi
8) Penilaian kinerja
9) Penggajian dan tunjangan
10)Penghargaan
11)Disiplin
12)Pemberhentian
13)Jaminan pensiun dan hari tua
14)perlindungan
151. JABATAN ASN
Jabatan Administrasi
o Administrator
o Pengawas
o Pelaksana
Jabatan Fungsional
o Keahlian
o Keterampilan
Jabatan Pimpinan Tinggi
o Utama
o Madya
o Pratama
152. BKN
No Pangkat Golongan Ruang
1 2 3 4
1. Juru Muda I a
2. Juru Muda Tk. I I b
3. Juru I c
4. Juru Tk. I I d
5. Pengatur Muda II a
6. Pengatur Muda Tk. I II b
7. Pengatur II c
8. Pengatur Tk. I II d
9. Penata Muda III a
10. Penata Muda Tk. I III b
11. Penata III c
12. Penata Tk. I III d
13. Pembina IV a
14. Pembina Tk. I IV b
15. Pembina Utama Muda IV c
16. Pembina Utama Madya IV d
17. Pembina Utama IV e
PANGKAT & GOLONGAN
RUANG PNS
No Eselon
Jenjang Pangkat, Gol./Ruang>
Terendah Tertinggi>
Pangkat Gol Pangkat Gol
1 2 3 4 5 6
1. I a Pembina Utama
Madya
IV/b Pembina
Utama
IV/e
2. I b Pembina Utama
Muda
IV/c Pembina
Utama>
IV/e
3. II a Pembina Utama
Muda
IV/c Pembina
Utama
Madya
IV/d
4. II b Pembina Tk. I IV/b Pembina
Utama Muda
IV/c>
1 2 3 4 5 6
5. III a> Pembina IV/a Pembina Tk.
I
IV/b
6. III b> Penata Tk. I> III/d Pembina IV/a
7. IV a Penata III/c Penata Tk. I III/d
8. IV b> Penata Muda
Tk. I
III/b Penata III/c
ESELON & JENJANG
PANGKAT JABATAN
STRUKTURAL
154. PENGHARGAAN
o Tanda kehormatan
o Kenaikan pangkat istimewa
o Kesempatan prioritas untuk pengembangan
kompetensi
o Kesempatan menghadiri acara resmi/ kenegaraan
o Reguler
o Pilihan
o Anumerta
o Pengabdian
KENAIKAN
PANGKAT
Dasar Hukum
PP Nomor 99 Tahun 2000 Jo
PP Nomor 12 Tahun 2002
PP Nomor 11 Tahun 2017
155. PP 53/2010 PP 94/2021
RINGAN
o Teguran lisan
o Teguran tertulis
o Pernyatan tidak puas secara tertulis
SEDANG
o pemotongan tunkin sebesar 25% selama 6 bulan;
o pemotongan tunkin sebesar 25% selama 9 bulan;
o pemotongan tunkin sebesar 25% selama 12 bulan.
BERAT
o Penurunan Pangkat setingkat lebih rendah selama 12
bulan;
o pembebasan dari jabatannya menjadi jabatan
pelaksana selama 12 bulan;
o Pemberhentian dengan hormat tidak atas
permintaan sendiri sebagai PNS
RINGAN
o Teguran lisan
o Teguran tertulis
o Pernyatan tidak puas secara tertulis
SEDANG
o Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 tahun
o Penundaan kenaikan pangkat selama 1 tahun
o Penurunan Pangkat setingkat lebih rendah selama 1 tahun
BERAT
o Penurunan Pangkat setingkat lebih rendah selama 3 tahun
o Pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih
rendah
o Pembebasan dari jabatan
o Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri
sebagai PNS
o Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS
156. CUTI PNS
o Cuti Tahunan
o Cuti Besar
o Cuti Sakit
o Cuti Melahirkan
o Cuti Alasan Penting
o Ctln
o Cuti Bersama
Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017
157. BKN
⮚ Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri
⮚ Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 1 Tahun 2013 tentang Ketentuan
Pelaksanaan Peraturan Nomor 46 Tahun 2011 Tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri
Sipil
⮚ Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2019 tentang Penilaian Kinerja PNS
Penilaian Prestasi kerja
Cuti PNS
Peraturan Pemerintah (PP) Nomor: 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil
(PNS)
Cuti Tahunan : PNS yang telah bekerja paling kurang 1 (satu)
tahun secara terus menerus berhak atas cuti tahunan selama 12
(dua belas) hari kerja.
Cuti Besar PNS yang telah bekerja paling singkat 5 (lima) secara
terus menerus, menurut PP ini. berhak lama 3 (tiga) bulan.
158. BKN
Cuti Sakit : PNS yang menderita sakit berhak atas cuti sakit. PNS yang
sakit lebih dari 1 (satu) hari sampai dengan 14 (empat belas) hari,
menurut PP ini, berhak atas cuti sakit, dengan ketentuan PNS yang
bersangkutan harus mengajukan permintaan secara tertulis kepada
PPK atau pejabat yang menerima delegasi wewenangng untuk
memberikan hak atas cuti sakit dengan melampirkan surat
keterangan dokter.
Cuti Melahirkan : Untuk kelahiran anak pertama sampai dengan
kelahiran anak ketiga pada saat menjadi PNS, berhak atas cuti
melahirkan. Untuk kelahiran anak keempat dan seterusnya, kepada
PNS diberikan cuti besar. Lamanya cuti melahirkan sebagaimana
dimaksud adalah 3 (tiga) bulan
159. BKN
Cuti Karena Alasan Penting : PNS berhak atas cuti karena alasan
penting, apabila:
a. ibu, bapak, isteri atau suami, anak, adik, kakak, mertua, atau
menantu sakit keras atau meninggal dunia;
b. salah seorang anggota keluarga yang dimaksud pada huruf a
meninggal dunia, dan menurut peraturan perundang-undangan PNS
yang bersangkutan harus mengurus hak-hak dari anggota keluarganya
yang meninggal dunia; atau
c. Melangsungkan perkawinan. Lamanya cuti karena alasan penting
ditentukan oleh PPK atau pejabat yang menerima delegasi wewenang
untuk memberikan hak atas cuti karena alasan penting paling lama 1
(satu) bulan,”
bunyi Pasal 330 PP No. 11 Tahun 2017 itu.
160. BKN
Cuti Bersama : Presiden dapat menetapkan cuti
bersama. Cuti bersama sebagaimana dimaksud tidak
mengurangi hak cuti tahunan.
Cuti di Luar Tanggungan Negara : PNS yang telah
bekerja paling singkat 5 (lima) tahun secara terus-
menerus karena alasan pribadi dan mendesak dapat
diberikan cuti di luar tanggungan negara. Cuti di luar
tanggungan negara itu dapat diberikan untuk paling
lama 3 (tiga) tahun.
161. BKN
Pengembangan Karier PNS
Bentuk pengembangan karir Pegawai Negeri Sipil
(PNS) diberikan melalui beberapa tahapan yang telah
ditentukan, seperti pendidikan dan pelatihan;
kenaikan pangkat; dan promosi jabatan. Ketiga pola
pengembangan karir tersebut bisa saling
berhubungan dan keterkaitan satu dengan lainnya.
162. Perbedaan hak antara PNS dan PPPK terletak
pada ....
A. Gaji dan tunjangan
B. Jaminan pensiun dan hari tua
C. Perlindungan
D. Pengembangan kompetensi
163. Berikut ini adalah bentuk penghargaan PNS,
kecuali ....
A. Kenaikan gaji berkala
B. Tanda kehormatan
C. Kesempatan acara kenegaraan
D. Prioritas untu pengembangan kompetensi
165. PROKLAMASI KEMERDEKAAN RI
Organisasi Nasional | Jepang | BPUPKI | PPKI | Proklamasi
Boedi Oetomo
20 Mei 1908
Organisasi sosial, ekonomi,
budaya
Dr. Wahidin Sudirohusodo
Indische Partij
25 Desember 1912
Organisasi politik pertama
Dr. Douwes Dekker
Tjipto Mangoenkusumo
Suwardi Suryaningrat
Sarekat Islam
16 Oktober 1905
Organisasi Dagang
H. Samanhudi
166. Akhir Pendudukan Jepang
- Latar Belakang : Jepang semakin terdesak dalam perang pasifik
- Janji kemerdekaan dari PM Kunaiki Koiso
- Realisasi : Pembentukan BPUPKI
Pembentukan BPUPKI 🡪 (1 Maret 1945)
- Ketua : Radjiman Widyodiningrat
- Tugas : Merumuskan dasar negara dan UUD
Sidang BPUPKI I 🡪 (29 Mei – 1 Juni 1945)
- Hasil : 3 usulan dasar negara oleh Muh Yamin, Mr. Soepomo, Ir. Soekarno
PERISTIWA-PERISTIWA SEBELUM PROKLAMASI
167. Sidang II BPUPKI (10-17 Juli 1945)
- Mengesahkan naskah rumusan panitia sembilan
(Piagam Jakarta) sebagai Rancangan Mukadimah
Hukum Dasar
- Membentuk tiga panitia, yaitu :
- Ir. Soekarno, Moh Hata dan Dr Radjiman Wediodiningrat dipanggil ke Dalat,
Vietnam oleh Marsekal Terauchi
- Hasil : Pembentukan PPKI (7 Agustus 1945)
- Tugas : Mempersiapkan Kemerdekaan RI
- Ketua : Ir Soekarno
- Wakil : Moh. Hatta
Pembentukan PPKI
168. Jepang menyerah kepada Sekutu
- Kota Hiroshima dijatuhi Bom Atom oleh Amerika pada tanggal 6 Agustus 1945
- Kota Nagasaki dijatuhi Bom Atom oleh Amerika pada tanggal 9 Agustus 1945
- Jepang menyerah tanpa syarat tanggal 14 Agustus 1945
- Terjadi vacuum of power (kekosongan kekuasaan) di Indonesia
Peristiwa Rengasdengklok
- Kelompok pemuda ingin segera merdeka, sementara kelompok golongan tua ingin menunggu
setelah sidang PPKI
- Tokoh pemuda : Yusuf Kunto, Sukarni, Wikana
- Ir. Soekarno dan Moh Hatta diculik oleh kelompok pemuda dan dibawa ke
Rengasdengklok pada tanggal 16 Agustus 1945
- Tujuan : menjauhkan Soekarno dan Hatta dari pengaruh Jepang
- Hasil : Golongan Tua dan Golongan Muda sepakat membacakan proklamasi tanggal 17 Agustus
1945
169. PASCA KEMERDEKAAN
o Perjanjian Linggarjati
o Perjanjian Renville
o Perjanjian Roe Royen
o Konferensi Meja Bundar
o Republik Indonesia Serikat
170. ORDE LAMA
Demokrasi Liberal (1950-1959)
- Berlaku UUDS 1950
- Berlaku Sistem Kabinet Parlementer
- Sistem multipartai Konflik antara partai politik
- Terjadi tujuh kali pergantian kabinet
1. Kabinet Natsir (Sep 1950 – Maret 1951)
2. Kabinet Sukiman (April 1951-Feb 1952)
3. Kabinet Wilopo (April 1952 – Juni 1953)
4. Kabinet Ali Sastroamijoyo I (Agustus 1953 – Juli 1955)
5. Kabinet Burhanuddin Harahap (Agustus 1955 – Maret 1956)
6. Kabinet Ali Sastroamijoyo II (Maret 1956 – Maret 1957)
7. Kabinet Djuanda (Maret 1957 – Juli 1959)
171. ORDE LAMA
Demokrasi Terpimpin (1959 – 1965)
Dekrit Presiden 5 Juli 1959
1. Pembubaran Konstituante
2. Tidak berlakunya UUDS 1945
3. Undang-Undang Dasar 1945 kembali berlaku
4. Pembentukan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara dan
Dewan Pertimbangan Agung Sementara
- Ir. Soekarno merangkap sebagai Presiden dan Perdana Menteri
- Penyederhanaan partai politik
- Ir. Soekarno mengumandangkan Tri Komando Rakyat (19 Des 1961)
yang salah satu isinya adalah pembebasan Papua Barat
172. ORDE BARU
Latar Belakang :
- Perluasan pengaruh PKI pada politik, sosial dan ekonomi sehingga menyebabkan krisis
- Adanya tudingan bahwa dalam TNI AD ada sebuah Dewan Jenderal yang bertugas menilai
kebijakan presiden
Peristiwa:
- Penculikan dan pembunuhan perwira tinggi angkatan darat
1. Letjen. Ahmad Yani
2. Mayjend R. Suprapto
3. Mayjend H.M Tirtidarmo
4. Mayjend S. Parman
5. Brigjen D.I Panjaitan
6. Brigjen Sutoyo Siswomiharjo
7. Letnan Piere A Tendean
Gerakan 30 September 1965
1 Oktober diperingati sebagai hari kesaktian Pancasila
173. ORDE BARU
Surat Perintah Sebelas Maret
o 11 Maret 1966 🡪 Mandat Presiden Soekarno Kepada Letjend Soeharto
sebagai Panglima Angkatan Darat untuk memulihkan keadaan dan wibawa
pemerintah.
o Menandai lahirnya orde baru
o Letjen Soeharto membubarkan PKI dan semua pihak yang diduga terlibat
dalam peristiwa G 30 S PKI
Pemerintahan Presiden Soeharto
o Sidang Umum MPRS (21-30 Maret 1968) mengukuhkan Letjen Soeharto
menjadi Presiden RI
o Presiden Soeharto membentuk Kabinet Pembangunan
o Merancang konsep Pembangunan Lima Tahun (Repelita)
o Pada tahun 1997 terjadi krisis ekonomi 🡪 masyarakat kesulitan memenuhi
kebutuhan pokok 🡪 hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah
🡪 demonstrasi mahasiswa menuntut pemberantasan KKN
174. REFORMASI
Peristiwa Mei 1998
Latar Belakang :
- Perekonomian nasional terpuruk akibat adanya krisis ekonomi global
- Mahasiswa menuntut pemerintah untuk menurunkan harga sembako,
menghapus KKN dan menuntut Presiden Soeharto untuk mundur dari
pemerintahan
12 Mei 1998
Bentrokan mahasiswa Univ
Trisakti dengan aparat
mengakibatkan kematian
mahasiswa dan puluhan luka-
luka
Peristiwa Trisakti
14&15 Mei 1998
Pusat perbelanjaan dijarah
Kerusuhan Masal
17-19 Mei 1998
Mahasiswa Menduduki
Gedung DPR/MPR
21 Mei 1998
Presiden Soeharto mundur dan
digantikan oleh Presiden B.J Habibie
175. Pemerintahan Pasca Reformasi
B.J Habibie
1998-1999
Abdurrahman
Wahid
1999-2001
Megawati Soekarno
Putri
2001-2004
Susilo Bambang
Yudhoyono
2004-2014
Joko Widodo
2014 - sekarang
176. Presiden ke-4 Republik Indonesia adalah ....
A. Megawati
B. Abdurrahman Wahid
C. BJ. Habibie
D. Susilo Bambang Yudhoyono
177. Pembentukan Republik Indonesia Serikat adalah salah
satu hasil dari ....
A. Perjanjian Linggar Jati
B. Konferensi Meja Bundar
C. Perjanjian Renville
D. Konferensi Asia Afrika
178. Ejaan dan Tanda Baca
Kata Baku Bahasa Indonesia
Makna Kata (Kata Umum & Kata Khusus)
Kalimat Efektif
Paragraf (Ide Pokok)
Bahasa
Indonesia
179. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
(PUEBI)
4.
Penulisan
Unsur
Serapan
1.
Pemakaian
Huruf
3.
Pemakaian
Tanda Baca
2.
Penulisan
Kata
Huruf Kapital, Huruf Miring,
Huruf Tebal
Gabungan kata, kata depan, kata bilangan,
akronim singkatan, angka dan bilangan, kata
ganti, kata sandang
(.), (,), (:), (;), (-), (--),
(?), (!), (…), (“…”),
(‘…’), (/), ((…))
Unsur serapan asing yang diadopsi
dan diadaptasi ke dalam bahasa
Indonesia
180. KATA BAKU
BAHASA
INDONESIA
Kata Baku Kata Tidak Baku
Apotek Apotik
Analisis Analisa
Antre Antri
Asas Azaz
Kata baku adalah kata yang sesuai dengan kaidah
bahasa Indonesia dan ejaannya sesuai dengan apa
yang ada dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI)
181. KATA UMUM
KATA KHUSUS
o Kata umum adalah kata yang memiliki cakupan
makna lebih luas dan digunakan untuk
menjelaskan sesuatu yang tidak spesifik.
o Kata khusus adalah kata yang memiliki makna
terbatas, lebih spesifik, dan cakupannya sempit.
KATA UMUM KATA KHUSUS
Membawa menjinjing, memikul, menggotong, mendorong
Melihat melirik, menengok, menengadah, menunduk
Bunga mawar, melati, kamboja, dahlia, anggrek,
teratai, dst
Indah elok, menawan, menakjubkan, mengagumkan
182. Kata Umum – Kata Khusus
Kata Baku Kata Tidak Baku
Apotek Apotik
Analisis Analisa
Antre Antri
Asas Azaz
Kata baku adalah kata yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia dan
ejaannya sesuai dengan apa yang ada dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI)
183. Penulisan gelar berikut ini salah, kecuali ....
A. DR. Muhammad Daffa Arrasya
B. Agusthie Irvan, M.B.A
C. Anastasia., S.Si, MT
D. Shadiq alfarizi, S.H., MH
184. Untuk memudahkan pembelian obat, sebaikny pergi ke apotik. Begitu kita
menyerahkan resep obat, petugas segera menyiapkannya. Perlu diketahui
bahwa resep obat yang dibuat oleh dokter tidak dapat dirubah, kecuali ada
persetujuan dokter. Itulah sebabnya sebelum kita membeli obat untuk
penyakit kita, sebaiknya kita pergi ke dokter. Di samping dokter mengetahui
theory tentang obat, dia juga memberi nasehat tentang penggunaan obat.
Perbaikan penulisan kata bercetak tebal pada paragraf di atas yaitu. . . .
A. apotek, receipt, dirubah, teori, nasehat
B. apotek, receipt, dirubah, teori, nasehat
C. apotek, resep, diubah, theory, nasehat
D. apotek, resep, diubah, teori, nasihat
185. PERKEMBANGAN POLITIK
Dalam Negeri| Luar Negeri
Dalam Negeri
1. Jenis-jenis sistem pemerintahan
2. Ciri sistem pemerintahan RI
3. Sistem pemerintahan RI
4. Unsur-unsur pemerintahan
5. Jenis-jenis lembaga tinggi
negara
6. Tugas dan fungsi lembaga tinggi
negara
Luar Negeri
1. Jenis-jenis hubungan antar
negara
2. Asas-asas hubungan
internasional
3. Politik Luar Negeri RI
4. Organisasi-organisasi
internasional
Khusus UD II
186. KEPEMIMPINAN
Khusus Ujian Dinas Tk. II
Tipe/Gaya Kepemimpinan
Ciri-ciri Tipe Kepemimpinan
Ciri pemimpin yang ideal
01
03
02
187. MANAJEMEN
Khusus Ujian Dinas Tk. II
Perencanaan
o Definisi
o Tahapan Perencanaan
o Manfaat Perencanaan
o Jenis Perencanaan
Penggerakan
o Definisi
o Fungsi Penggerakan
o Kegiatan dalam fungsi
penggerakan
Pengawasan
o Definisi
o Fungsi Pengawasan
o Kegiatan dalam fungsi Pengawasan
Pengorganisasian
o Definisi
o Fungsi Pengorganisasian
o Manfaat Pengorganisasian
o Kegiatan Pengorganisasian
188. Commanding
Controllin
g
Coordinating
Organizing
Planning
1. Menetapkan tujuan
2. Perumusan tujuan
3. Identifikasi masalah
4. Menentukan strategi
Planning (Perencanaan)
1. Pembagian tugas/pekerjaan
2. Pendelegasian
Organizing (Pengorganisasian)
1. Sharing knowledge
2. Penugasan
Commanding (Pengarahan)
1. penyatuan tindakan untuk tujuan
bersama
2. sinkronisasi kegiatan
Coordinating (Koordinasi)
Actuating
Henry Fayol
George R Terry
1. Routing (alur kerja)
2. Scheduling
(menjadwalkan kegiatan)
1. Dispatching (penyampaian
hasil/solusi)
2. Follow up (tindaklanjut)
Controlling (Pengendalian)
Actuating (Pelaksanaan)
Menggerakkan semua orang
dalam organisasi untuk
melakukan pekerjaan untuk
tujuan yang telah disepakati
190. Bhineka Tunggal Ika
• Sejarah Bhineka Tunggal Ika
• Makna Bhineka Tunggal Ika
• Penerapan semboyan Bhineka Tunggal Ika
• dalam kehidupan sehari-hari
• Suku, lagu daerah dan budaya yang ada di Indonesia
191. NKRI
Tata negara
Sejarah perjuangan bangsa
Hubungan internasional (Peranan Bangsa Indonesia dalam tatanan
Regional dan global)
Kemampuan berbahasa Indonesia yang baik dan benar
Unsur negara
Wawasan nusantara
Hak mendapatkan kewarganegaraan
Tugas dan fungsi lembaga negara
Organisasi regional dan internasional
193. Pelayanan Publik
o Asas dan Prinsip Pelayanan Publik
o Ruang Lingkup Pelayanan Publik
o Pembina dan Organisasi penyelenggara
Pelayanan Publik
o Peran Pemerintah dalam lingkup
pelayanan publik
sumber: UU Nomor 25 Tahun 2009
Kebijakan Publik
o E- Government
o Bentuk Kebijakan Publik
o Susunan Organisasi kementerian &
Lembaga Pemerintah non Kementerian
194. Kebijakan Publik dapat dikelompokkan menjadi
tiga, yaitu makro, meso dan mikro. Di bawah ini
yang termasuk ke dalam kebijakan makro
adalah....
A. Peraturan Pemerintah
B. Surat Edaran Menteri
C. Peraturan Gubernur
D. Peraturan Walikota
195. Secara sederhana dapat didefinisikan
sebagai segala sesuatu yang dinyatakan
oleh pemerintah untuk dikerjakan atau
tidak dikerjakan
Kebijakan Publik
196. 3 Kelompok Kebijakan Publik
1. Makro (national level)
Kebijakan publik yang bersifat makro atau umum atau bisa juga dikatakan sebagai kebijakan
yang mendasar. Partisipasi kebijakan makro sangat luas, meliputi, presiden, eksekutif,
legislative, media, kelompok, dan berbagai kalangan lainnya. Kebijakan di tingkat makro akan
menjadi landasan saat kebijakan meso dan mikro dibuat.
Ex: UUD 1945, UU atau Peraturan Pemerintah Pengganti UU, PP, Perpres
2. Meso (State Level)
Kebijakan Publik yang bersifat (meso) atau menengah, atau penjelas pelaksanaan. Kebijakan
ini dapat berbentuk Peraturan Menteri, Surat Edaran Menteri, Peraturan Gubernur, Peraturan
Bupati, dan Peraturan Walikota. Kebijakannya dapat pula berbentuk Surat Keputusan Bersama
atau SKB antar Menteri, Gubernur dan Bupati dan Walikota.
3. Mikro (Local Level)
Kebijakan mikro berlaku untuk lingkup tertentu , sehingga kebijakan tsb bisa jadi tidak sama
dengan yang lainnya, dan tidak berpengaruh pada pihak di luar lingkup tersebut
Ex: Peraturan tentang cara berpakaian dinas di instansi tertentu
197. UU Nomor 25 Tahun 2009
A. Kerakyatan
B. Keseimbangan
C. Kecermatan
D. Keterbukaan
Pasal 4
Penyelenggaraan pelayanan publik berasaskan:
a. kepentingan umum;
b. kepastian hukum;
c. kesamaan hak;
d. keseimbangan hak dan kewajiban;
e. keprofesionalan;
f. partisipatif;
g. persamaan perlakuan/tidak diskriminatif;
h. keterbukaan;
i. akuntabilitas;
j. fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan;
k. ketepatan waktu; dan
l. kecepatan, kemudahan, dan keterjangkauan.
198. PI D3 – S2
o Structure & Written Expression
(melengkapi kalimat sederhana)
o Short Reading Comprehension (pemahaman paragraf pendek)
o Makna kata
o Sinonim
203. Keberlanjutan
SDA
Efektivitas tata kelola
sumber daya ekonomi
Lingkungan dan Isu Strategis
Transformasi struktural
berjalan lambat
Revolusi Industri 4.0 dan
Ekonomi Digital
Sasaran
Arah Kebijakan dan
Strategi
Keyword:
Ketahanan EKonomi
Pengelolaan
Sumber daya
ekonomi
Peningkatan
Nilai Tambah
Ekonomi
Meningkatkan daya
dukung dan kualitas
sumber daya ekonomi
sbg modal dalam
pembangunan ekonomi
yang berkelanjutan
Meningkatkan nilai
tambah, lapangan
kerja, investasi
ekspor, dan daya saing
perekonomian
204. Tingginya angka
kemiskinan KTI
Ketimpangan Pendapatan
Lingkungan dan Isu Strategis
Terbatasnya sarpras di
daerah tertinggal
Pengembangan
ekonomi belum
optimal di daerah
tertinggal
Sasaran
Arah Kebijakan dan
Strategi
Konsentrasi kegiatan
ekonomi di KBI
Meningkatkan pemerataan
antarwilayah KBI dan KTI
Meningkatkan keunggulan
kompetitif pusat pertumbuhan
wilayah
Meningkatkan kualitas
tata Kelola pelayanan
dasar, daya saing serta
kemandirian daerah
Meningkatkan sinergi
pemanfaatan ruang wilayah
Pengembangan
Kawasan Strategis
Pengembangan
Kawasan Perkotaan
Pembangunan daerah
tertinggal, Kawasan
perbatasan,pedesaan
dan transmigrasi
Pengembangan Sektor
Unggulan
Pengelolaan kelembagaan
dan keuangan daerah
Keyword:
Pemerataan,
Pengembangan Wilayah
205. Meningkatkan pemerataan antarwilayah Kawasan Barat
Indonesia dan Kawasan Timur Indonesia merupakan salah
satu kebijakan dalam agenda pembangunan ….
A. Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk
Pertumbuhan yang Berkualitas dan Berkeadilan
B. Membangun Lingkungan Hidup,Meningkatkan
Ketahanan Bencana dan Perubahan Iklim
C. Memperkuat Stabilitas Polhukhankam dan
Transformasi Pelayanan Publik
D. Mengembangkan Wilayah untuk mengurangi
kesenjangan dan menjamin pemerataan
206. Di antara pilihan berikut ini yang
merupakan salah satu dari empat pilar
RPJMN IV Tahun 2020-2024 adalah ….
A. Kelembagaan Politik dan Hukum yang Mantap
B. Revolusi Mental dan Pembangunan Kebudayaan
C. Meningkatnya Kualitas Kehidupan Masyarakat
D. Pengelolaan Kelembagaan dan Keuangan Daerah
207. Misi Presiden yang tercantum dalam
RPJMN Tahun 2020-2024 adalah
sejumlah ….
A. Empat
B. Lima
C. Tujuh
D. Sembilan
209. Seluruh pegawai
Pemerintah Jepang
menjadi pegawai NKRI
Kemerdekaan
NKRI
Pegawai NKRI terbagi menjadi
3: Pegawai RI di wil RI;
Pegawai RI di wil Belanda
(Non Kolabolator); Pegawai
yang bekerjasama dengan
Belanda (Kolabolator)
Republik Indonesia
Serikat
Pemerintahan Kembali
ke system presidensiil,
muncul upaya agar
pegawai pemerintah
netral tidak berpolitik
Dekrit Presiden
KORPRI merupakan satu-
satunya wadah untuk
menghimpun dan membina
seluruh pegawai RI di luar
kedinasan
Kepres 82 Tahun
1971
29
November
1971
27 Desember
1949
5 Juli
1959
17 Agustus
1945
Sejarah Korpri
210. LANDASAN
HUKUM
o Keputusan Presiden RI No. 82 Tahun 1971
o Keputusan Presiden RI No. 24 Tahun 2010 tentang
Pengesahan Anggaran Dasar KORPRI
o Hasil Musyawarah Nasional KORPRI VIII Tahun 2015
o Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara
211. DASAR
KORPRI berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945
KEDUDUKAN
o Dewan Pengurus KORPRI Nasional berkedudukan di ibukota
Negara Republik Indonesia.
o Dewan Pengurus KORPRI Kementerian/Lembaga Pemerintah
Non Kementerian/ Kesekretariatan Lembaga Negara
berkedudukan di instansi masing-masing
212. FUNGSI
o pembinaan dan pengembangan profesi ASN
o memberikan perlindungan hukum dan advokasi kepada anggota korps profesi
ASN Republik Indonesia terhadap dugaan pelanggaran Sistem Merit dan
mengalami masalah hukum dalam melaksanakan tugas
o menyelenggarakan usaha untuk peningkatan kesejahteraan anggota korps
profesi ASN Republik Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undaan
o memberikan rekomendasi kepada majelis kode etik Instansi Pemerintah
terhadap pelanggaran kode etik profesi dan kode perilaku profesi
TUJUAN
o menjaga kode etik profesi dan
standar pelayanan profesi ASN
o mewujudkan jiwa korps ASN
sebagai pemersatu bangsa
UU ASN No. 5 Tahun 2014
Pegawai ASN berhimpun dalam
wadah korps profesi Pegawai ASN
Republik Indonesia
213. Pohon
o Pohon melambangkan kehidupan
masyarakat, pengayom dan
pelindung bangsa
o Pohon dengan17 ranting, 8 dahan,
45 daun yang melambangkan
perjuangan sesuai dengan fungsi dan
peran KORPRI sejak diproklamirkan
kemerdekaan RI pada 17 Agustus
1945
Sayap
--yang besar dan kuat ber-elar
4 (empat) ditengah dan 5
(lima) ditepi melambangkan
pengabdian dan perjuangan
KORPRI untuk mewujudkan
organisasi yang mandiri dan
profesional dalam rangka
mencapai cita-cita
kemerdekaan Bangsa
Indonesia yang luhur dan
dinamis berdasarkan Pancasila
dan Undang-Undang Dasar
1945
Bangunan
-- berbentuk balairung dengan lima
tiang melambangkan KORPRI sebagai
tempat pemersatu seluruh anggota
KORPRI, perekat bangsa dan
mendukung pemerintahan Republik
Indonesia yang berdasarkan pada
Pancasila
Warna Emas
--melambangkan keluhuran dan
keagungan cita-cita
kemerdekaan Bangsa Indonesia
214. KEPENGURUSAN KORPRI
o Pengurus KORPRI terdiri dari Dewan
Pengurus KORPRI dan Sekretariat Dewan
Pengurus KORPRI
o Dewan Pengurus KORPRI berbentuk
dewan dan bersifat kolektif yang dipilih
oleh anggota berdasarkan musyawarah
sesuai dengan tingkat kepengurusan
o Tingkat kepengurusan KORPRI dan
wilayah kerjanya
o Masa jabatan Dewan Pengurus KORPRI
adalah 5 (lima) tahun
KEANGGOTAAN
o Anggota Kehormatan: Penasihat KORPRI
dipilih secara selektif dan ditetapkan
oleh Dewan Pengurus KORPRI Nasional
o Anggota Biasa: PNS, pegawai BUMN,
BUMD, LPP RI, BLU/BLUD, Badan
Otorita/Pengelola Kawasan Ekonomi
Khusus, dan Aparatur Pemerintah Desa
o Anggota Luar Biasa: Pensiunan dari
anggota biasa
215. Lambang Korpri terdiri dari ….
A. Pohon, Garuda, dan Bangunan
B. Pohon, Mahkota, dan GarudaTujuh
C. Pohon, Sayap, dan Bangunan
D. Bangunan, Mahkota, dan Sayap
216. Dewan pengurus Korpri Nasional
berkedudukan di ….
A. Ibukota Kabupaten
B. Ibukota Provinsi
C. Ibukota Negara Republik Indonesia
D. DKI Jakarta
217. Diantara pilihan berikut ini yang bukan
anggota Korpri adalah ….
A. Pegawai BUMD
B. Pegawai Pertamina
C. Camat
D. Pegawai RS Siloam
218. KEPEGAWAIAN
1. UU Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara
2. PP 17 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang
Manajemen Pegawai Negeri Sipil
3. PP 94 Tahun 2021 Tentang Disiplin PNS
4. Peraturan BKN No. 6 Tahun 2022 tentang tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 94 Tahun 2021 Tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil
5. PermanpanRB 13 Tahun 2019 tentang tentang Pengusulan, Penetapan, dan Pembinaan
Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil
6. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 Tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil
7. Kepka BKN No. 12 Tahun 2002 Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor
99
Tahun 2000 Tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil Sebagaimana Telah
Diubah
Dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002
219. APARATUR SIPIL NEGARA
Profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah
dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah
PNS :
warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat
sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina
kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan.
PPPK :
warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang
diangkat berdasarkan perjanjian kerja untuk jangka waktu
tertentu dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan
220. PNS
o Gaji, Tunjangan dan Fasilitas
o Cuti
o Jaminan` pensiun dan hari tua
o Perlindungan
o Pengembangan Kompetensi
o Gaji dan Tunjangan
o Cuti
o Perlindungan
o Pengembangan Kompetensi
PPPK
KEWAJIBAN
o Setia dan taat pada Pancasila, UUD 1945, NKRI dan pemerintah yang sah
o Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
o Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang berwenang
o Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan
o Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran dan
tanggung jawab
o Menunjukkan integritas dan keteladan dalam sikap dan perilaku baik di dalam maupun di
luar kedinasan
o Menyimpan rahasia jabatan
o Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah NKRI
221. PPK
Pejabat yang mempunyai kewenangan menetapkan pengangkatan,
pemindahan, dan pemberhentian Pegawai ASN dan
pembinaan Manajemen ASN di instansi pemerintah sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Ex: Menteri, Pimpinan Lembaga, Sekretaris Jenderal, Gubernur,
Bupati/Walikota
PyB
Pejabat yang mempunyai kewenangan melaksanakan proses
pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian Pegawai ASN sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Ex: Sekretaris Jenderal, Sekretariat Lembaga Negara, Sekretariat
Lembaga Nonstruktural, Sekretaris Daerah
222. LEMBAGA
Lembaga pemerintah nonkementerian yang diberi kewenangan
melakukan pembinaan dan menyelenggarakan Manajemen ASN
secara nasional
Lembaga nonstruktural yang mandiri dan bebas dari
intervensi politik untuk menciptakan Pegawai ASN yang profesional
dan berkinerja, memberikan pelayanan secara adil dan netral, serta
menjadi perekat dan pemersatu bangsa.
Lembaga pemerintah nonkementerian yang diberi kewenangan
melakukan pengkajian dan pendidikan dan pelatihan ASN
223. MANAJEMEN ASN
Pengelolaan ASN untuk
menghasilkan Pegawai ASN
yang profesional, memiliki
nilai dasar, etika profesi,
bebas dari intervensi
politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme
1) Penyusunan dan penetapan
kebutuhan
2) Pengadaan
3) Pangkat dan jabatan
4) Pengembangan karier
5) Pola karier
6) Promosi
7) Mutasi
8) Penilaian kinerja
9) Penggajian dan tunjangan
10)Penghargaan
11)Disiplin
12)Pemberhentian
13)Jaminan pensiun dan hari tua
14)perlindungan
224. JABATAN ASN
Jabatan Administrasi
o Administrator
o Pengawas
o Pelaksana
Jabatan Fungsional
o Keahlian
o Keterampilan
Jabatan Pimpinan Tinggi
o Utama
o Madya
o Pratama
225. BKN
No Pangkat Golongan Ruang
1 2 3 4
1. Juru Muda I a
2. Juru Muda Tk. I I b
3. Juru I c
4. Juru Tk. I I d
5. Pengatur Muda II a
6. Pengatur Muda Tk. I II b
7. Pengatur II c
8. Pengatur Tk. I II d
9. Penata Muda III a
10. Penata Muda Tk. I III b
11. Penata III c
12. Penata Tk. I III d
13. Pembina IV a
14. Pembina Tk. I IV b
15. Pembina Utama Muda IV c
16. Pembina Utama Madya IV d
17. Pembina Utama IV e
PANGKAT & GOLONGAN
RUANG PNS
No Eselon
Jenjang Pangkat, Gol./Ruang>
Terendah Tertinggi>
Pangkat Gol Pangkat Gol
1 2 3 4 5 6
1. I a Pembina Utama
Madya
IV/b Pembina
Utama
IV/e
2. I b Pembina Utama
Muda
IV/c Pembina
Utama>
IV/e
3. II a Pembina Utama
Muda
IV/c Pembina
Utama
Madya
IV/d
4. II b Pembina Tk. I IV/b Pembina
Utama Muda
IV/c>
1 2 3 4 5 6
5. III a> Pembina IV/a Pembina Tk.
I
IV/b
6. III b> Penata Tk. I> III/d Pembina IV/a
7. IV a Penata III/c Penata Tk. I III/d
8. IV b> Penata Muda
Tk. I
III/b Penata III/c
ESELON & JENJANG
PANGKAT JABATAN
STRUKTURAL
227. PENGHARGAAN
o Tanda kehormatan
o Kenaikan pangkat istimewa
o Kesempatan prioritas untuk pengembangan
kompetensi
o Kesempatan menghadiri acara resmi/ kenegaraan
o Reguler
o Pilihan
o Anumerta
o Pengabdian
KENAIKAN
PANGKAT
Dasar Hukum
PP Nomor 99 Tahun 2000 Jo
PP Nomor 12 Tahun 2002
PP Nomor 11 Tahun 2017
228. PP 53/2010 PP 94/2021
RINGAN
o Teguran lisan
o Teguran tertulis
o Pernyatan tidak puas secara tertulis
SEDANG
o pemotongan tunkin sebesar 25% selama 6 bulan;
o pemotongan tunkin sebesar 25% selama 9 bulan;
o pemotongan tunkin sebesar 25% selama 12 bulan.
BERAT
o Penurunan Pangkat setingkat lebih rendah selama 12
bulan;
o pembebasan dari jabatannya menjadi jabatan
pelaksana selama 12 bulan;
o Pemberhentian dengan hormat tidak atas
permintaan sendiri sebagai PNS
RINGAN
o Teguran lisan
o Teguran tertulis
o Pernyatan tidak puas secara tertulis
SEDANG
o Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 tahun
o Penundaan kenaikan pangkat selama 1 tahun
o Penurunan Pangkat setingkat lebih rendah selama 1 tahun
BERAT
o Penurunan Pangkat setingkat lebih rendah selama 3 tahun
o Pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih
rendah
o Pembebasan dari jabatan
o Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri
sebagai PNS
o Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS
229. CUTI PNS
o Cuti Tahunan
o Cuti Besar
o Cuti Sakit
o Cuti Melahirkan
o Cuti Alasan Penting
o Ctln
o Cuti Bersama
Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017
230. BKN
⮚ Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri
⮚ Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 1 Tahun 2013 tentang Ketentuan
Pelaksanaan Peraturan Nomor 46 Tahun 2011 Tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri
Sipil
⮚ Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2019 tentang Penilaian Kinerja PNS
Penilaian Prestasi kerja
Cuti PNS
Peraturan Pemerintah (PP) Nomor: 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil
(PNS)
Cuti Tahunan : PNS yang telah bekerja paling kurang 1 (satu)
tahun secara terus menerus berhak atas cuti tahunan selama 12
(dua belas) hari kerja.
Cuti Besar PNS yang telah bekerja paling singkat 5 (lima) secara
terus menerus, menurut PP ini. berhak lama 3 (tiga) bulan.
231. BKN
Cuti Sakit : PNS yang menderita sakit berhak atas cuti sakit. PNS yang
sakit lebih dari 1 (satu) hari sampai dengan 14 (empat belas) hari,
menurut PP ini, berhak atas cuti sakit, dengan ketentuan PNS yang
bersangkutan harus mengajukan permintaan secara tertulis kepada
PPK atau pejabat yang menerima delegasi wewenangng untuk
memberikan hak atas cuti sakit dengan melampirkan surat
keterangan dokter.
Cuti Melahirkan : Untuk kelahiran anak pertama sampai dengan
kelahiran anak ketiga pada saat menjadi PNS, berhak atas cuti
melahirkan. Untuk kelahiran anak keempat dan seterusnya, kepada
PNS diberikan cuti besar. Lamanya cuti melahirkan sebagaimana
dimaksud adalah 3 (tiga) bulan
232. BKN
Cuti Karena Alasan Penting : PNS berhak atas cuti karena alasan
penting, apabila:
a. ibu, bapak, isteri atau suami, anak, adik, kakak, mertua, atau
menantu sakit keras atau meninggal dunia;
b. salah seorang anggota keluarga yang dimaksud pada huruf a
meninggal dunia, dan menurut peraturan perundang-undangan PNS
yang bersangkutan harus mengurus hak-hak dari anggota keluarganya
yang meninggal dunia; atau
c. Melangsungkan perkawinan. Lamanya cuti karena alasan penting
ditentukan oleh PPK atau pejabat yang menerima delegasi wewenang
untuk memberikan hak atas cuti karena alasan penting paling lama 1
(satu) bulan,”
bunyi Pasal 330 PP No. 11 Tahun 2017 itu.
233. BKN
Cuti Bersama : Presiden dapat menetapkan cuti
bersama. Cuti bersama sebagaimana dimaksud tidak
mengurangi hak cuti tahunan.
Cuti di Luar Tanggungan Negara : PNS yang telah
bekerja paling singkat 5 (lima) tahun secara terus-
menerus karena alasan pribadi dan mendesak dapat
diberikan cuti di luar tanggungan negara. Cuti di luar
tanggungan negara itu dapat diberikan untuk paling
lama 3 (tiga) tahun.
234. BKN
Pengembangan Karier PNS
Bentuk pengembangan karir Pegawai Negeri Sipil
(PNS) diberikan melalui beberapa tahapan yang telah
ditentukan, seperti pendidikan dan pelatihan;
kenaikan pangkat; dan promosi jabatan. Ketiga pola
pengembangan karir tersebut bisa saling
berhubungan dan keterkaitan satu dengan lainnya.
235. Perbedaan hak antara PNS dan PPPK terletak
pada ....
A. Gaji dan tunjangan
B. Jaminan pensiun dan hari tua
C. Perlindungan
D. Pengembangan kompetensi
236. Berikut ini adalah bentuk penghargaan PNS,
kecuali ....
A. Kenaikan gaji berkala
B. Tanda kehormatan
C. Kesempatan acara kenegaraan
D. Prioritas untu pengembangan kompetensi
238. PROKLAMASI KEMERDEKAAN RI
Organisasi Nasional | Jepang | BPUPKI | PPKI | Proklamasi
Boedi Oetomo
20 Mei 1908
Organisasi sosial, ekonomi,
budaya
Dr. Wahidin Sudirohusodo
Indische Partij
25 Desember 1912
Organisasi politik pertama
Dr. Douwes Dekker
Tjipto Mangoenkusumo
Suwardi Suryaningrat
Sarekat Islam
16 Oktober 1905
Organisasi Dagang
H. Samanhudi
239. Akhir Pendudukan Jepang
- Latar Belakang : Jepang semakin terdesak dalam perang pasifik
- Janji kemerdekaan dari PM Kunaiki Koiso
- Realisasi : Pembentukan BPUPKI
Pembentukan BPUPKI 🡪 (1 Maret 1945)
- Ketua : Radjiman Widyodiningrat
- Tugas : Merumuskan dasar negara dan UUD
Sidang BPUPKI I 🡪 (29 Mei – 1 Juni 1945)
- Hasil : 3 usulan dasar negara oleh Muh Yamin, Mr. Soepomo, Ir. Soekarno
PERISTIWA-PERISTIWA SEBELUM PROKLAMASI
240. Sidang II BPUPKI (10-17 Juli 1945)
- Mengesahkan naskah rumusan panitia sembilan
(Piagam Jakarta) sebagai Rancangan Mukadimah
Hukum Dasar
- Membentuk tiga panitia, yaitu :
- Ir. Soekarno, Moh Hata dan Dr Radjiman Wediodiningrat dipanggil ke Dalat,
Vietnam oleh Marsekal Terauchi
- Hasil : Pembentukan PPKI (7 Agustus 1945)
- Tugas : Mempersiapkan Kemerdekaan RI
- Ketua : Ir Soekarno
- Wakil : Moh. Hatta
Pembentukan PPKI
241. Jepang menyerah kepada Sekutu
- Kota Hiroshima dijatuhi Bom Atom oleh Amerika pada tanggal 6 Agustus 1945
- Kota Nagasaki dijatuhi Bom Atom oleh Amerika pada tanggal 9 Agustus 1945
- Jepang menyerah tanpa syarat tanggal 14 Agustus 1945
- Terjadi vacuum of power (kekosongan kekuasaan) di Indonesia
Peristiwa Rengasdengklok
- Kelompok pemuda ingin segera merdeka, sementara kelompok golongan tua ingin menunggu
setelah sidang PPKI
- Tokoh pemuda : Yusuf Kunto, Sukarni, Wikana
- Ir. Soekarno dan Moh Hatta diculik oleh kelompok pemuda dan dibawa ke
Rengasdengklok pada tanggal 16 Agustus 1945
- Tujuan : menjauhkan Soekarno dan Hatta dari pengaruh Jepang
- Hasil : Golongan Tua dan Golongan Muda sepakat membacakan proklamasi tanggal 17 Agustus
1945
242. PASCA KEMERDEKAAN
o Perjanjian Linggarjati
o Perjanjian Renville
o Perjanjian Roe Royen
o Konferensi Meja Bundar
o Republik Indonesia Serikat
243. ORDE LAMA
Demokrasi Liberal (1950-1959)
- Berlaku UUDS 1950
- Berlaku Sistem Kabinet Parlementer
- Sistem multipartai Konflik antara partai politik
- Terjadi tujuh kali pergantian kabinet
1. Kabinet Natsir (Sep 1950 – Maret 1951)
2. Kabinet Sukiman (April 1951-Feb 1952)
3. Kabinet Wilopo (April 1952 – Juni 1953)
4. Kabinet Ali Sastroamijoyo I (Agustus 1953 – Juli 1955)
5. Kabinet Burhanuddin Harahap (Agustus 1955 – Maret 1956)
6. Kabinet Ali Sastroamijoyo II (Maret 1956 – Maret 1957)
7. Kabinet Djuanda (Maret 1957 – Juli 1959)
244. ORDE LAMA
Demokrasi Terpimpin (1959 – 1965)
Dekrit Presiden 5 Juli 1959
1. Pembubaran Konstituante
2. Tidak berlakunya UUDS 1945
3. Undang-Undang Dasar 1945 kembali berlaku
4. Pembentukan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara dan
Dewan Pertimbangan Agung Sementara
- Ir. Soekarno merangkap sebagai Presiden dan Perdana Menteri
- Penyederhanaan partai politik
- Ir. Soekarno mengumandangkan Tri Komando Rakyat (19 Des 1961)
yang salah satu isinya adalah pembebasan Papua Barat