SlideShare a Scribd company logo
1 of 82
BALAI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
PROVINSI JAWA TENGAH
Accurate Competent Trusted
KESELAMATAN KERJA
GAS
CAIR
PADAT
KIMIA
FISIKA
BIOLOGI
ERGONOMI
PSIKOLOGI
MEKANIK
LISTRIK, dll
KECELAKAAN
KERJA
PENYAKIT
AKIBAT
KERJA
GANGGUAN
KESEHATAN
KERUSAKAN
LINGKUNGAN
DAYA SAING
RENDAH
Manusia
Lingkungan
Peralatan / Bahan
Proses Kerja
K3
3 Ilmu Utama
dalam K3
Higiene Perusahaan (Industrional Hygiene) :
Pengenalan (recognition), evaluasi (evaluation),
pengawasan/ pengendalian (control) faktor-faktor
atau tekanan-tekanan di lingkungan yang timbul
di dalam atau dari tempat kerja
 menyebabkan sakit, mengganggu kenyamanan
 menimbulkan in efisiensi baik bagi tenaga kerja
maupun bagi penduduk di dalam lingkungan
masyarakat
Sasaran : lingkungan
Bersifat : teknik
Kesehatan Kerja (Occupational Health) :
Pengembangan prinsip-prinsip dan praktek
dari kedokteran kerja (Occupational
medicine) untuk memadukan kegiatan-
kegiatan yang bersifat mencegah atau
membangun dari seluruh anggota tim
kesehatan kerja
Sasaran : manusia
Bersifat : medis
Keselamatan Kerja (Occupational Safety) :
Keselamatan yang bertalian dengan mesin,
pesawat, alat kerja, bahan dan proses
pengolahannya, landasan tempat kerja dan
lingkungannya serta cara-cara melakukan
pekerjaan
UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA
(Policy Nasional) menyatakan bahwa Menteri Ketenagakerjaan :
a. Mengatur pelaksanaan K3 secara nasional di segala tempat kerja di semua
sektor;
b. Menyusun pedoman teknis pelaksanaan K3 terkait SDM pengawasan,
pemeriksaan, pengujian dan pengesahan mesin, pesawat, alat, perkakas,
peralatan atau instalasi yang berbahaya di tempat kerja.;
c. Penunjukan pejabat atau pegawai/karyawan sebagai Ahli K3 yang tugasnya
melaksanakan pengawasan secara langsung pada instansi pemerintah dan
perusahaan/tempat kerja.
K3 DI TEMPAT KERJA :
 Bahwa setiap TENAGA KERJA berhak mendapatkan perlindungan atas
keselamatan dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan dan
meningkatkan produksi serta Produktivitas Nasional;
 Bahwa setiap ORANG LAIN yang berada di tempat kerja, perlu dijamin pula
keselamatan-nya;
 Bahwa setiap sumber produksi perlu dipakai dan dipergunakan secara aman
dan effisien;
TEMPAT KERJA
( Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 )
1. ADANYA TEMPAT DIMANA DILAKUKAN SUATU PEKERJAAN
ATAU USAHA BAIK BERSIFAT EKONOMIS MAUPUN SOSIAL
2. ADANYA TENAGA KERJA YANG MELAKUKAN PEKERJAAN
DIDALAMNYA BAIK TERUS MENERUS MAUPUN HANYA PADA
WAKTU-WAKTU TERTENTU SAJA
3. ADANYA SUMBER BAHAYA :
1. MEKANIK / MESIN
2. LISTRIK
3. PELEDAKAN (BEJANA UAP, BAHAN KIMIA )
4. KONSTRUKSI BANGUNAN.
5. KEBAKARAN
6. PENYAKIT AKIBAT KERJA (LINGKUNGAN KERJA )
SYARAT KESELAMATAN TEMPAT KERJA
PASAL 3 AYAT 1 UNDANG-UNDANG NOOMOR 1 TAHUN 1970
a. mencegah dan mengurangi kecelakaan;
b. mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran;
c. mencegah dan mengurangi bahaya peledakan;
d. memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran
atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya;
e. memberi pertolongan pada kecelakaan;
f. memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja;
g. mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar luasnya suhu,
kelembaban,debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar
radiasi, suara dan getaran;
h. mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik
maupun psikis, peracunan, infeksi dan penularan.
i. memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai;
Segala sesuatu termasuk situasi atau
tindakan yang berpotensi menimbulkan
kecelakaan atau cedera pada manusia,
kerusakan atau gangguan lainnya
HAZARD
(Potensi Bahaya)
10
HAZARD
Adalah suatu obyek dimana
terdapat energi, zat atau
kondisi kerja yang potensial
dapat mengancam
keselamatan
Hazard dapat berupa:
bahan-bahan, bagian-bagian
mesin, bentuk energi, metode
kerja atau situasi kerja.

11
JENIS POTENSI BAHAYA
(HAZARD)
• Physical
• Chemical
• Electrical
• Mechanical
• Physiological
• Biological
• Ergonomic
(Hazard)
12
HARM
(Kerugian)
Adalah kerusakan atau bentuk
kerugian berupa kematian, cidera,
sakit fisik atau mental, kerusakan
properti, kerugian produksi,
kerusakan lingkungan atau kombinasi
dari kerugian-kerugian tadi.
13
adalah suatu kondisi dimana
atau kapan munculnya sumber
bahaya telah dapat dikendalikan
ke tingkat yang memadai dan ini
adalah lawan dari bahaya
(danger).
SAFE
(Aman)
14
DANGER
Suatu kondisi yang telah
teridentifikasi melalui
pemeriksaan/pengujian/analisis
disimpulkan telah menunjukkan
melampaui batas aman.
Danger adalah lawan dari aman
atau selamat.
15
INSIDEN
Suatu keadaan/kondisi,
bilamana pada saat itu
sedikit saja ada perubahan
maka dapat
mengakibatkan terjadinya
accident/kecelakaan.
16
kejadiannya tiba-tiba;
tidak diduga dan
tidak dikehendaki,
tengganggu proses bahkan
menimbulkan kerugian
17
DANGER
hampir putus
INSIDEN
ACCIDENT
putus
18
BIAYA DALAM PEMBUKUAN:
KERUSAKAN PROPERTI
(BIAYA YANG TAK
DIASURANSIKAN)
BIAYA LAIN YANG
TAK DIASURANSIKAN
BIAYA KECELAKAAN DAN PENYAKIT
• Pengobatan/ Perawatan
• Gaji (Biaya Diasuransikan)
• Kerusakan gangguan
• Kerusakan peralatan dan perkakas
• Kerusakan produk dan material
• Terlambat dan ganguan produksi
• Biaya legal hukum
• Pengeluaran biaya untuk penyediaan fasilitas
dan peralatan gawat darurat
• Sewa peralatan
• Waktu untuk penyelidikan
• Gaji terusdibayar untuk waktu yang hilang
• Biaya pemakaian pekerja pengganti dan/ atau biaya
melatih
• Upah lembur
• Ekstra waktu untuk kerja administrasi
• Berkurangnya hasil produksi akibat dari sikorban
• Hilangnya bisnis dan nama baik
GUNUNG ES - BIAYA KECELAKAAN
Data dilaporkan dan
tercatat
Piramida Kecelakaan
Kematian/ Kec.Serius
Kecelakaan Ringan
Kerusakan Properti
Nyaris Celaka
• Perbuatan &
Kondisi Tidak
Aman
• Bahaya
Logika terjadinya kecelakaan
Setiap kejadian kecelakaan, ada hubungan
mata rantai sebab-akibat (Domino Squen)
LOSSES
INSIDENT
IMMIDIATE
CAUSES
BASIC
CAUSES
LACK OF
CONTROL
( FRANK BIRD JR, 1970 )
LACK OF
CONTROL BASIC
CAUSES
IMMEDIATED
CAUSES
INCIDENT
/
ACCIDENT
INJURY /
DAMAGE
Lack of
Control
ORIGIN CONTACT Loss
SYMPTOM
LEMAHNYA
KONTROL
SEBAB
DASAR
PENYEBAB
LANGSUNG
INSIDEN
(Kontak)
PROGRAM
TAK SESUAI
STANDAR
TAK SESUAI
KEPATUHAN
PELAKSANAAN
FAKTOR
PERORANGAN
FAKTOR
KERJA
PERBUATAN
TAK AMAN
&
KONDISI
TAK AMAN
<KEJADIAN>
KONTAK
DENGAN
ENERGI
ATAU
BAHAN/ ZAT
KECELAKAAN
ATAU
KERUSAKAN
YANG TAK
DIHARAPKAN
Bird & German, 1985
KERUGIAN
LEMAHNYA
KONTROL
KERUGIAN
PENYEBAB
DASAR
PENYEBAB
LANGSUNG
INSIDEN
KERUGIAN
LEMAHNYA
KONTROL
KERUGIAN
PENYEBAB
DASAR
PENYEBAB
LANGSUNG
INSIDEN
INSIDEN
 STRUCK AGAINST  menabrak/bentur benda diam/bergerak
 STRUCK BY  terpukul/tabrak oleh benda bergerak
 FALL TO  jatuh dari tempat yang lebih tinggi
 FALL ON  jatuh di tempat yang datar
 CAUGHT IN  tusuk, jepit, cubit benda runcing
 CAUGHT ON  terjepit,tangkap,jebak diantara obyek besar
 CAUGHT BETWEEN  terpotong, hancur, remuk
 CONTACT WITH  listrik, kimia, radiasi, panas, dingin
 OVERSTRESS  terlalu berat, cepat, tinggi, besar
 EQUIPMENT FAILURE  kegagalan mesin, peralatan
 EVIRONMENTAL RELEASE  masalah pencemaran
LEMAHNYA
KONTROL
KERUGIAN
PENYEBAB
DASAR
PENYEBAB
LANGSUNG
INSIDEN
SEBAB
LANGSUNG
 PELINDUNG/PEMBATAS TIDAK LAYAK
 APD KURANG, TIDAK LAYAK
 PERALATAN RUSAK
 RUANG KERJA SEMPIT/TERBATAS
 SISTEM PERINGATAN KURANG
 BAHAYA KEBAKARAN
 KEBERSIHAN KERAPIAN KURANG
 KEBISINGAN
 TERPAPAR RADIASI
 TEMPERATUR EXTRIM
 PENERANGAN TIDAK LAYAK
 VENTILASI TIDAK LAYAK
 LINGKUNGAN TIDAK AMAN
 OPERASI TANPA OTORISASI
 GAGAL MEMPERINGATKAN
 GAGAL MENGAMANKAN
 KECEPATAN TIDAK LAYAK
 MEMBUAT ALAT PENGAMAN
TIDAK BERFUNGSI
 PAKAI ALAT RUSAK
 PAKAI APD TIDAK LAYAK
 PEMUATAN TIDAK LAYAK
 PENEMPATAN TIDAK LAYAK
 MENGANGKAT TIDAK LAYAK
 POSISI TIDAK AMAN
 SERVIS ALAT BEROPERASI
 BERCANDA, MAIN-MAIN
 MABOK ALKOHOL, OBAT
 GAGAL MENGIKUTI PROSEDUR
LEMAHNYA
KONTROL
KERUGIAN
PENYEBAB
DASAR
PENYEBAB
LANGSUNG
INSIDEN
SEBAB
DASAR
 PENGAWASAN / KEPEMIMPINAN
 ENGINEERING
 PENGADAAN (PURCHASING)
 KURANG PERALATAN
 MAINTENANCE
 STANDAR KERJA
 SALAH PAKAI/SALAH
MENGGUNAKAN
 KEMAMPUAN FISIK ATAU
PHISIOLOGI TIDAK LAYAK
 KEMAMPUAN MENTAL TIDAK LAYAK
 STRESS FISIK ATAU PHISIOLOGI
 STRESS MENTAL
 KURANG PENGETAHUAN
 KURANG KEAHLIAN
 MOTIVASI TIDAK LAYAK
LEMAHNYA
KONTROL
KERUGIAN
PENYEBAB
DASAR
PENYEBAB
LANGSUNG
INSIDEN
LACK
OF
CONTROL
 PROGRAM TIDAK SESUAI
 STANDARD TIDAK SESUAI
 KEPATUHAN TERHADAP
STANDAR
 Eliminasi
Menghilangkan bahan-bahan yang berbahaya dari proses
produksi
 Substitusi
Mengganti bahan berbahaya dengan bahan yang lebih
aman atau lebih rendah toksisitasnya
 Isolasi
Menghalangi transfer faktor bahaya yang ditimbulkan oleh
proses produksi ke tenaga kerja
 Perubahan Proses
Memperbaiki proses produksi yang memiliki paparan
bahaya tinggi dengan proses produksi yang lebih rendah
paparannya
 Pengaman Mesin
Pemasangan pengaman pada mesin dan peralatan kerja
 Ventilasi
Umum: memberikan suplai udara segar ke dalam tempat
kerja/ mengencerkan polutan
Setempat: menyalurkan polutan hasil proses produksi ke
luar tempat kerja
 Pengaturan waktu kerja
Permenakertrans Nomor: Per-13/MEN/X/2011
 Rotasi / Mutasi
Dilakukan apabila tenaga kerja telah mengalami
penurunan produktivitas (jenuh, pengaruh faktor bahaya
lingkungan)
 Pemeriksaan kesehatan
Awal kerja, berkala, khusus
 Pelatihan K3
Awal kerja, seluruh tenaga kerja, khusus
 Pemeliharaan peralatan dan fasilitas kerja
Dilakukan berkala sesuai jadwal untuk efisiensi dan
efektifitas kerja
 Pelaksanaan SOP
Semua aktivitas proses produksi dilaksanakan sesuai
prosedur standar secara berurutan
 Pemasangan rambu-rambu K3
Papan peringatan, poster, batas area aman dan dan
safety induction sesuai faktor bahaya
 Audit dan inspeksi
Alat untuk memastikan efektifitas SMK3 dilakukan secara
konsisten
• Identifikasi & evaluasi
potensi bahaya
• Pemilihan yang tepat &
kesesuaian
• Diklat
• Pemeliharaan
• Kesadaran Manajemen &
pekerja
PELAPORAN KECELAKAAN KERJA
TUJUAN
 Mengevaluasi secara objektif kasus kecelakaan kerja
 Mengevaluasi efektivitas program K3
 Menentukan tingkat permasalahan K3 pada UnitKerja,
Plant, Departemen/Bagian, Area tertentu
 Analisis kecelakaan dan PAK terhadap kasus yang
spesifik
 Mendorong Supervisor agar lebih tertarik terhadap K3
 Menyediakan data dan fakta tentang masalah K3
kepada P2K3
 Mengukur efektivitas penggunaan alat-alat K3
ALAT PENGUKUR PELAKSANAAN K3
INSPEKSI
 Primary tools
 Menemukan potensi bahaya
 Menggambarkan kondisi/ jarang perbuatan
PENYELIDIKAN KECELAKAAN
 Mengidentifikasi perbuatan dan kondisi berbahaya
PENCATATAN DAN PELAPORAN
 Tingkat kekerapan (FR), tingkat keparahan (SR), jenis, akibat dan
penyebab kecelakaan
STATISTIK KECELAKAAN KERJA
 Trend kinerja K3
 Masalah K3 pada masa lalu
KENAPA HARUS DICATAT DAN DILAPORKAN ?
 Persyaratan Peraturan Per-Undang-undangan
(Permenaker No.:Per-03/Men/1998)
 Bukti Keabsahan Data
 Mengukur Kinerja
 Mengenal Bahaya di Tempat Kerja
 Tindakan Koreksi
 Mengelola Pelaksanaan K3 di Tempat Kerja
 Penghargaan K3
 Penentuan TingkatPre mi Asuransi
 Bukti Otentik dalam Pengajuan Proses Verbal
KASUS KECELAKAAN YANG DICATAT DAN DILAPORKAN
KECELAKAAN DITEMPAT KERJA yang menimbulkan :
• Kematian
• Sakit akibat kerja
• Cidera :
 Perawatan dan Pengobatan
 Hilang Kesadaran
 Hambatan Kerja/Gerakan
 Ditransfer ke Pekerjaan lain
• KECELAKAAN KERJA : 2 X 24 JAM
• PENYAKIT AKIBAT KERJA : 14 HARI SETELAH DIAGNOSA
DITEGAKKAN
PENCATATAN DAN PELAPORAN
KECELAKAAN
LAPORAN P3K Dikirim kepada 1. Unit Kerja yang bersangkutan
2. Dep. Personalia
3. Dep./Bagian K3
LAPORAN KECELAKAAN KERJA
Disampaikan : 1. Manajemen Perusahaan
2. Dinas Tenaga Kerja
3. Perusahaan Asuransi
terima kasih
K3 Perlu, Penting, Prioritas
HIRARKI PENGENDALIAN POTENSI
BAHAYA K3
Pengendalian Teknis ( Engineering Control)
1. Eliminasi
2. Substitusi
3. Isolasi
4. Perubahan Proses
5. Ventilasi
Pengendalian Administratif
1. Pengurangan waktu kerja
2. Rotasi, Mutasi
Alat Pelindung Diri
PENGGUNAAN APD
• Identifikasi & evaluasi
potensi bahaya
• Pemilihan yang tepat &
kesesuaian
• Diklat
• Pemeliharaan
• Kesadaran Manajemen &
pekerja
LANDASAN HUKUM
Undang-undang No.1 tahun 1970.
• Pasal 3 ayat (1) butir f : Dengan peraturan perundangan ditetapkan
syarat - syarat k3 untuk memberikan APD
• Pasal 9 ayat (1) butir c : Pengurus diwajibkan menunjukkan dan
menjelaskan pada tiap tenaga kerja baru tentang APD .
• Pasal 12 butir b : Dengan peraturan perundangan diatur kewajiban dan
atau hak tenaga kerja untuk memakai APD .
• Pasal 12 butir e : menyatakan keberatan kerja bila meragukan APD yang
diberikan .
• Pasal 13 : wajib menggunakan APD yang diwajibkan
• Pasal 14 butir c : Pengurus diwajibkan menyediakan APD yg diwajibkan
secara cuma-cuma
LANDASAN HUKUM
• Konvensi ILO No. 120 (UU No. 3 Tahun 1969 ) tentang Higiene dalam
perniagaan dan kantor-kantor.
• Perlindungan pekerja dari bahan, proses, dan teknik berbahaya dan
penyediaan APD. ( pasal 17)
LANDASAN HUKUM
Instruksi Menteri Tenaga Kerja No. Ins.2/M/BW/BK/1984 tentang
Pengesahan Alat Pelindung Diri
• Setiap produk APD yang dibuat/dihasilkan didalam negeri harus
melalui/memiliki sertifikat kelayakan dari Direktorat BNKK & Hyperkes
Depnakertrans
• Produk APD dari luar negeri memiliki sertifikat kelayakan yang senilai
dengan standar di Indonesia dapat beredar dengan rekomendasi dari
direktorat BNKK & Hyperkes Depnakertrans.
LANDASAN HUKUM
Surat Edaran No. SE. 05/BW/1997 tentang Penggunaan APD
• Untuk menjamin APD yg digunakan efektif dan sesuai dgn bhy lingkungan
kerja yg dihadapi maka perlu proses penilaian dan pengesahan.
• semua alat pelindung diri yang diedarkan dan digunakan di seluruh
Indonesia harus sudah terdaftar dan disetujui oleh Depnakertrans.
Surat Edaran No. SE. 06/BW/1997 tentang Pendaftaran APD
• Edaran bagi distributor untuk mendaftarkan APD yang diproduksi
• Hampir semua Peraturan-peraturan menyangkut syarat-syarat K3
mewajibkan pemakaian APD.
1. Permenakertrans No.Per-01 / MEN / 1981
• Pasal 4 ayat (3) menyebutkan kewajiban pengurus menyediakan alat
pelindung diri dan wajib bagi tenaga kerja untuk
menggunakannya untuk pencegahan penyakit akibat kerja.
2. Permenakertrans No.Per.03 / Men / 1982
– Pasal 2 butir I menyebutkan memberikan nasehat mengenai
perencanaan dan pembuatan tempat kerja, pemilihan alat pelindung diri
yang diperlukan dan gizi serta penyelenggaraan makanan
ditempat kerja
LANDASAN HUKUM
• Kepmenaker No. Kep. 187/1999
• LDKB dan Label : APD yang digunakan
• Per. 05/per/1996
• 6.1.7. APD disediakan dan layak pakai
• 6.1.8. APD dipastikan telah dinyatakan layak pakai sesuai standar dan atau per uu an yg berlaku.
• Per.04/Men/1987
• Pasal 4, (2) b. 3) menunjukan dan menjelaskan ttg APD
• Per.03/Men/1985
• Pasal 4, 8,9, 10,11,12, 14,17,
• Per. 04/Men 1985
• Psl 125,126,127
• Per 01/Men/1980
• Psl 66, psl 80, 83,86, 87, 95, 99.
• Per.01/Men/1978
• Psl 3. 4.e., psl 5, psl 7, , psl 8,9, 11
• Dll.
LANDASAN HUKUM
INTERNATIONAL + ASIAN STANDARD
SINGAPORE STANDARD
QUALITY
SINGAPORE STANDARD
EUROPE STANDARD
AUSTRALIA /
N. ZEALAND STANDARD
AMERICAN STANDARD
MALAYSIA STANDARD
PELINDUNG KAKI
PELINDUNG KAKI
 luka akibat terbentur dan tertusuk
 luka akibat tumpahan dan percikan
 luka terjepit
 luka tersengat listrik
 luka akibat kondisi cuaca (panas,
dingin & lembab)
 luka akibat tergelincir
Pelindung kaki digunakan untuk melindungi kaki anda dari
kemungkinan :
PELINDUNG KAKI
Beberapa tipe safety shoes :
PELINDUNG KAKI
Sarana Pelindung pada Safety Shoes
Besi pelindung jari
Oil resistant
Slippery resistant
Steel midsole
Bahan kulit
Pelindung mata kaki
Electrical shock
resistance
Contoh kerusakan pada Safety Shoes
PELINDUNG KAKI
• berlubang
• perekat yang jelek
• sol yang patah
• sol yang aus
• kekuatan berkurang akibat minyak / oli
DAFTAR ISI
PELINDUNG KEPALA
Kepala merupakan organ tubuh yang terdiri atas :
PELINDUNG KEPALA
 mata yang memungkinkan kita
untuk melihat
 telinga yang memungkinkan kita
untuk mendengar
 hidung yang memungkinkan kita
untuk mencium
 mulut yang memungkinkan kita
untuk makan dan berbicara
 otak yang memungkinkan kita
untuk berpikir
PELINDUNG KEPALA
 tertimpa & terbentur material
 terkena kejutan listrik
• percikan, tumpahan dan tetesan
Bahaya yang dapat melukai bagian kepala adalah
antara lain :
PELINDUNG KEPALA
pelindung kepala terdiri atas
☻ helmet
☻ kerudung
☻ pelindung muka
PELINDUNG PERNAFASAN
PELINDUNG PERNAFASAN
Bahaya yang dapat merusak sistem pernafasan kita
adalah :
Debu
Uap
Asap
Kabut
Spray
Gas
Uap/asap logam
PELINDUNG PENDENGARAN
Seringkali seseorang mengira dirinya
telah berhasil “beradaptasi” dengan
lingkungan yang bising manakala tidak
merasa terganggu lagi dengan “tingkat
kebisingan” yang pada awalnya sangat
mengganggu dirinya. Jika hal yang
sama terjadi pada anda,
HATI-HATI! Mungkin fungsi
pendengaran anda mulai terganggu...
Kehilangan pendengaran
merupakan proses yang
berlangsung lama dan
cenderung tidak terdeteksi
dengan cepat
dibandingkan kecelakaan
lainnya
PELINDUNG PENDENGARAN
Cara memasang sumbat telinga/ear plug:
• Dengan tangan berputar melalui
belakang kepala atau cara lainnya yang
lebih mudah, tariklah daun telinga
belakang anda ke arah belakang dan atas
• Masukkan ear plug ke dalam lubang
telinga
• Tekan masuk ear plug ke dalam lubang
telinga dengan gerakan memutar
• Ketika telah terpasang, tunggulah
beberapa detik untuk memastikan bahwa
ear plug telah terpasang dengan baik
PELINDUNG PENDENGARAN
Cara memasang ear muff :
• pastikan ear muff terpasang
dengan erat disekeliling telinga
anda
• pertimbangkan untuk
menggunakan juga ear plug secara
bersama - sama jika anda memakai
kacamata, alat bantu dengar,
terdapat rambut pada wajah yang
akan menurunkan keefektifan
rapatnya lapisan yang berada di
sekeliling telinga atau ingin
mendapatkan hasil peredaman
yang lebih maksimal
PELINDUNG PENDENGARAN
PELINDUNG MATA
Bahaya yang dapat melukai mata adalah :
PELINDUNG MATA
1. debu, serbuk, uap logam
(fumes) dan spary (mists)
material kecil dapat masuk
kedalam mata dan
merusaknya. Proses seperti
penggerindaan, pemahatan,
pemaluan dan penyemprotan
dapat menghasilkan partikel
kecil yang dapat melukai mata
Bahaya yang dapat melukai mata adalah :
PELINDUNG MATA
racun, gas, uap dan
cairan berbahaya benda / partikel yang terbang
benda besar Spark & logam cair
Bahaya yang dapat melukai mata adalah :
PELINDUNG MATA
arus listrik
suhu dan bahaya
pancaran sinar
sinar Lasers
Beberapa sarana perlindungan terhadap mata :
PELINDUNG MATA
penutup area kerja
Sistem ventilasi
Pelindung mesin
Beberapa sarana pelindung mata & wajah yang
disediakan :
PELINDUNG MATA
Kacamata
Goggle
Pelindung wajah
Topeng Las
Kacamata Las
PELINDUNG TANGAN
1. Luka (Trauma)
Anda dapat mengalami luka (trauma)
pada tangan anda dengan beberapa
cara seperti :
• Peralatan atau mesin dengan
bagian yang tajam yang dapat
memotong tangan anda
• Obeng, paku, pahat yang dapat
melubangi / melukai tangan anda
• Peralatan atau mesin yang dapat
meremukkan tangan dan jari anda
PELINDUNG TANGAN
Kerusakan pada tangan dapat disebabkan antara lain
oleh :
2. Terpapar (terkena)
Pada saat bekerja anda dapat
terpapar (terkena) bahan
kimia, arus listrik, tersengat
binatang, terkena suhu panas
atau dingin dan lain
sebagainya. Beberapa bahan
kimia dapat terserap masuk ke
dalam aliran darah melalui
kulit tangan
PELINDUNG TANGAN
Kerusakan pada tangan dapat disebabkan antara lain
oleh :
3. Gerakan yang berulang /
ergonomi
Ketika anda melakukan gerakan
yang sama berulang – ulang
untuk jangka waktu yang lama,
maka anda mengalami resiko
bahaya gerakan berulang yaitu
rasa kaku dan mati rasa yang
biasanya disertai dengan rasa
sakit, pegal dan kesulitan tangan
untuk memegang barang
PELINDUNG TANGAN
Kerusakan pada tangan dapat disebabkan antara lain
oleh :
• pengendalian teknis seperti dengan
penggunaan kunci dan tag
• pemasangan pagar dan cover pelindung
• menjaga keteraturan barang – barang
dan perlengkapan kerja untuk mencegah
mencederai tangan
• menjaga kesehatan dan kebersihan
tangan
• menggunakan alat pelindung diri yang
sesuai dan benar
PELINDUNG TANGAN
usaha – usaha pencegahan perlu dilakukan seperti :
Sarung tangan katun
PELINDUNG TANGAN
Beberapa macam pelindung tangan yang disediakan perusahaan :
Sarung tangan katun
kombinasi kulit
Sarung tangan kulit
Sarung tangan karet
Sarung tangan anti gores
• Sarung tangan karet
sekali pakai (disposable)
• Sarung tangan tahan
panas
• Sarung tangan tegangan
tinggi
SABUK PENGAMAN/SAFETY BELT
SABUK PENGAMAN/SAFETY BELT
Safety belt digunakan untuk pekerjaan
di ketinggian lebih dari 1.8 meter dan
kaki dapat berpijak dengan baik
Cara penggunaannya adalah :
1. Kencangkan safety belt disekeliling pinggang anda
sehingga tidak akan slip / bergerak di badan anda ketika
anda terjatuh
2. Masukkan tali pinggang ke dalam kait besi dengan benar
dan tempatkan bagian tali penyangga di sisi badan
3. Pasang tali penyangga ke penopang yang kuat dan aman
untuk menahan beban kejut dari badan anda, dengan
lokasi sejauh mungkin di atas pinggang anda untuk
meminimalkan jarak anda terjatuh
4. Jangan pasang tali penyangga ke tempat yang memiliki
sisi – sisi tajam atau terpapar panas dan percikan api
5. Jangan menggunakan tali pinggang dan tali penyangga
dengan merk dan model yang berbeda
6. Safety belt yang telah mengalami beban kejut yang tinggi
harus segera diganti dengan yang baru
SABUK PENGAMAN/SAFETY BELT
terima kasih
K3 Perlu, Penting, Prioritas

More Related Content

Similar to Keselamatan Kerja dan Kecelakaan.pptx

Anatomi & Pencegahan Kecelakaan
Anatomi & Pencegahan KecelakaanAnatomi & Pencegahan Kecelakaan
Anatomi & Pencegahan Kecelakaan
Addy Hidayat
 
Materi orientasi dan pengertian k3 mg 1 01
Materi orientasi dan pengertian k3 mg 1 01Materi orientasi dan pengertian k3 mg 1 01
Materi orientasi dan pengertian k3 mg 1 01
Uwai Shakespeare
 

Similar to Keselamatan Kerja dan Kecelakaan.pptx (20)

Dasar-dasar-K3.ppt
Dasar-dasar-K3.pptDasar-dasar-K3.ppt
Dasar-dasar-K3.ppt
 
Dasar-dasar-K3.ppt
Dasar-dasar-K3.pptDasar-dasar-K3.ppt
Dasar-dasar-K3.ppt
 
Dasar dasar k3
Dasar   dasar k3Dasar   dasar k3
Dasar dasar k3
 
Dasar dasar k3
Dasar   dasar k3Dasar   dasar k3
Dasar dasar k3
 
training basic k3 potensi bahaya dan pengendalian risiko.pptx
training basic k3 potensi bahaya dan pengendalian risiko.pptxtraining basic k3 potensi bahaya dan pengendalian risiko.pptx
training basic k3 potensi bahaya dan pengendalian risiko.pptx
 
Dasar- dasar K3
Dasar- dasar K3Dasar- dasar K3
Dasar- dasar K3
 
DASAR-DASAR K3 2.ppt
DASAR-DASAR K3 2.pptDASAR-DASAR K3 2.ppt
DASAR-DASAR K3 2.ppt
 
dasar2-k31 (1)45.ppt
dasar2-k31 (1)45.pptdasar2-k31 (1)45.ppt
dasar2-k31 (1)45.ppt
 
Materi K3
Materi K3 Materi K3
Materi K3
 
1. Prinsip Dasar K3-REV.ppt
1. Prinsip Dasar K3-REV.ppt1. Prinsip Dasar K3-REV.ppt
1. Prinsip Dasar K3-REV.ppt
 
Pelatihan Accident Investigation Training
Pelatihan Accident Investigation TrainingPelatihan Accident Investigation Training
Pelatihan Accident Investigation Training
 
Pertemuan 1.pptx
Pertemuan 1.pptxPertemuan 1.pptx
Pertemuan 1.pptx
 
Anatomi & Pencegahan Kecelakaan
Anatomi & Pencegahan KecelakaanAnatomi & Pencegahan Kecelakaan
Anatomi & Pencegahan Kecelakaan
 
Materi orientasi dan pengertian k3 mg 1 01
Materi orientasi dan pengertian k3 mg 1 01Materi orientasi dan pengertian k3 mg 1 01
Materi orientasi dan pengertian k3 mg 1 01
 
Keskerja
KeskerjaKeskerja
Keskerja
 
K3: Dasar-Dasar Keselamtan Kerja dan Bahaya
K3: Dasar-Dasar Keselamtan Kerja dan BahayaK3: Dasar-Dasar Keselamtan Kerja dan Bahaya
K3: Dasar-Dasar Keselamtan Kerja dan Bahaya
 
BST SMK3 for Safety in work place industrial and manufacturing.pdf
BST SMK3 for Safety in work place industrial and manufacturing.pdfBST SMK3 for Safety in work place industrial and manufacturing.pdf
BST SMK3 for Safety in work place industrial and manufacturing.pdf
 
Pengantar k3
Pengantar k3 Pengantar k3
Pengantar k3
 
menerapkan_k3.pdf
menerapkan_k3.pdfmenerapkan_k3.pdf
menerapkan_k3.pdf
 
HSE MANAJEMEN SYSTEM
HSE MANAJEMEN SYSTEMHSE MANAJEMEN SYSTEM
HSE MANAJEMEN SYSTEM
 

Recently uploaded

KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptxKONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
rosintauli1
 
obat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogor
obat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogorobat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogor
obat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogor
ariniastuti020
 
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
ssupi412
 
DIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptx
DIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptxDIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptx
DIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptx
ulfahyus
 
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandungobat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
ariniastuti020
 
APLIKASI SIstem Informasi Terpadu Kesehatan Kerja dan Olahraga 2023.ppt
APLIKASI SIstem Informasi Terpadu Kesehatan Kerja dan Olahraga 2023.pptAPLIKASI SIstem Informasi Terpadu Kesehatan Kerja dan Olahraga 2023.ppt
APLIKASI SIstem Informasi Terpadu Kesehatan Kerja dan Olahraga 2023.ppt
rosintauli1
 
Materi Bimtek Kebijakan Kesehatan Haji 2024.pptx
Materi Bimtek Kebijakan Kesehatan Haji 2024.pptxMateri Bimtek Kebijakan Kesehatan Haji 2024.pptx
Materi Bimtek Kebijakan Kesehatan Haji 2024.pptx
DocApizz
 
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksiTM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
haslinahaslina3
 
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASIStandar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
germanaaprianineno
 
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasiobat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
ariniastuti020
 

Recently uploaded (15)

Kota Palembang Dalam Angka 2023.pdf]]kjk
Kota Palembang Dalam Angka 2023.pdf]]kjkKota Palembang Dalam Angka 2023.pdf]]kjk
Kota Palembang Dalam Angka 2023.pdf]]kjk
 
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptxKONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
 
obat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogor
obat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogorobat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogor
obat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogor
 
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 
DIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptx
DIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptxDIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptx
DIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptx
 
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandungobat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
 
APLIKASI SIstem Informasi Terpadu Kesehatan Kerja dan Olahraga 2023.ppt
APLIKASI SIstem Informasi Terpadu Kesehatan Kerja dan Olahraga 2023.pptAPLIKASI SIstem Informasi Terpadu Kesehatan Kerja dan Olahraga 2023.ppt
APLIKASI SIstem Informasi Terpadu Kesehatan Kerja dan Olahraga 2023.ppt
 
MAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docx
MAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docxMAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docx
MAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docx
 
ZOLL AED Plus® PRESENTATION WITH II.pptx
ZOLL AED Plus® PRESENTATION WITH II.pptxZOLL AED Plus® PRESENTATION WITH II.pptx
ZOLL AED Plus® PRESENTATION WITH II.pptx
 
fisiologi haid dan bagaimana. Kita bersa
fisiologi haid dan bagaimana. Kita bersafisiologi haid dan bagaimana. Kita bersa
fisiologi haid dan bagaimana. Kita bersa
 
Materi Bimtek Kebijakan Kesehatan Haji 2024.pptx
Materi Bimtek Kebijakan Kesehatan Haji 2024.pptxMateri Bimtek Kebijakan Kesehatan Haji 2024.pptx
Materi Bimtek Kebijakan Kesehatan Haji 2024.pptx
 
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksiTM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
 
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASIStandar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
 
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.pptPPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
 
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasiobat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
 

Keselamatan Kerja dan Kecelakaan.pptx

  • 1. BALAI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PROVINSI JAWA TENGAH Accurate Competent Trusted KESELAMATAN KERJA
  • 4. Higiene Perusahaan (Industrional Hygiene) : Pengenalan (recognition), evaluasi (evaluation), pengawasan/ pengendalian (control) faktor-faktor atau tekanan-tekanan di lingkungan yang timbul di dalam atau dari tempat kerja  menyebabkan sakit, mengganggu kenyamanan  menimbulkan in efisiensi baik bagi tenaga kerja maupun bagi penduduk di dalam lingkungan masyarakat Sasaran : lingkungan Bersifat : teknik
  • 5. Kesehatan Kerja (Occupational Health) : Pengembangan prinsip-prinsip dan praktek dari kedokteran kerja (Occupational medicine) untuk memadukan kegiatan- kegiatan yang bersifat mencegah atau membangun dari seluruh anggota tim kesehatan kerja Sasaran : manusia Bersifat : medis
  • 6. Keselamatan Kerja (Occupational Safety) : Keselamatan yang bertalian dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungannya serta cara-cara melakukan pekerjaan
  • 7. UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA (Policy Nasional) menyatakan bahwa Menteri Ketenagakerjaan : a. Mengatur pelaksanaan K3 secara nasional di segala tempat kerja di semua sektor; b. Menyusun pedoman teknis pelaksanaan K3 terkait SDM pengawasan, pemeriksaan, pengujian dan pengesahan mesin, pesawat, alat, perkakas, peralatan atau instalasi yang berbahaya di tempat kerja.; c. Penunjukan pejabat atau pegawai/karyawan sebagai Ahli K3 yang tugasnya melaksanakan pengawasan secara langsung pada instansi pemerintah dan perusahaan/tempat kerja. K3 DI TEMPAT KERJA :  Bahwa setiap TENAGA KERJA berhak mendapatkan perlindungan atas keselamatan dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan dan meningkatkan produksi serta Produktivitas Nasional;  Bahwa setiap ORANG LAIN yang berada di tempat kerja, perlu dijamin pula keselamatan-nya;  Bahwa setiap sumber produksi perlu dipakai dan dipergunakan secara aman dan effisien;
  • 8. TEMPAT KERJA ( Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 ) 1. ADANYA TEMPAT DIMANA DILAKUKAN SUATU PEKERJAAN ATAU USAHA BAIK BERSIFAT EKONOMIS MAUPUN SOSIAL 2. ADANYA TENAGA KERJA YANG MELAKUKAN PEKERJAAN DIDALAMNYA BAIK TERUS MENERUS MAUPUN HANYA PADA WAKTU-WAKTU TERTENTU SAJA 3. ADANYA SUMBER BAHAYA : 1. MEKANIK / MESIN 2. LISTRIK 3. PELEDAKAN (BEJANA UAP, BAHAN KIMIA ) 4. KONSTRUKSI BANGUNAN. 5. KEBAKARAN 6. PENYAKIT AKIBAT KERJA (LINGKUNGAN KERJA )
  • 9. SYARAT KESELAMATAN TEMPAT KERJA PASAL 3 AYAT 1 UNDANG-UNDANG NOOMOR 1 TAHUN 1970 a. mencegah dan mengurangi kecelakaan; b. mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran; c. mencegah dan mengurangi bahaya peledakan; d. memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya; e. memberi pertolongan pada kecelakaan; f. memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja; g. mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar luasnya suhu, kelembaban,debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar radiasi, suara dan getaran; h. mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun psikis, peracunan, infeksi dan penularan. i. memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai;
  • 10. Segala sesuatu termasuk situasi atau tindakan yang berpotensi menimbulkan kecelakaan atau cedera pada manusia, kerusakan atau gangguan lainnya HAZARD (Potensi Bahaya) 10
  • 11. HAZARD Adalah suatu obyek dimana terdapat energi, zat atau kondisi kerja yang potensial dapat mengancam keselamatan Hazard dapat berupa: bahan-bahan, bagian-bagian mesin, bentuk energi, metode kerja atau situasi kerja.  11
  • 12. JENIS POTENSI BAHAYA (HAZARD) • Physical • Chemical • Electrical • Mechanical • Physiological • Biological • Ergonomic (Hazard) 12
  • 13. HARM (Kerugian) Adalah kerusakan atau bentuk kerugian berupa kematian, cidera, sakit fisik atau mental, kerusakan properti, kerugian produksi, kerusakan lingkungan atau kombinasi dari kerugian-kerugian tadi. 13
  • 14. adalah suatu kondisi dimana atau kapan munculnya sumber bahaya telah dapat dikendalikan ke tingkat yang memadai dan ini adalah lawan dari bahaya (danger). SAFE (Aman) 14
  • 15. DANGER Suatu kondisi yang telah teridentifikasi melalui pemeriksaan/pengujian/analisis disimpulkan telah menunjukkan melampaui batas aman. Danger adalah lawan dari aman atau selamat. 15
  • 16. INSIDEN Suatu keadaan/kondisi, bilamana pada saat itu sedikit saja ada perubahan maka dapat mengakibatkan terjadinya accident/kecelakaan. 16
  • 17. kejadiannya tiba-tiba; tidak diduga dan tidak dikehendaki, tengganggu proses bahkan menimbulkan kerugian 17
  • 19. BIAYA DALAM PEMBUKUAN: KERUSAKAN PROPERTI (BIAYA YANG TAK DIASURANSIKAN) BIAYA LAIN YANG TAK DIASURANSIKAN BIAYA KECELAKAAN DAN PENYAKIT • Pengobatan/ Perawatan • Gaji (Biaya Diasuransikan) • Kerusakan gangguan • Kerusakan peralatan dan perkakas • Kerusakan produk dan material • Terlambat dan ganguan produksi • Biaya legal hukum • Pengeluaran biaya untuk penyediaan fasilitas dan peralatan gawat darurat • Sewa peralatan • Waktu untuk penyelidikan • Gaji terusdibayar untuk waktu yang hilang • Biaya pemakaian pekerja pengganti dan/ atau biaya melatih • Upah lembur • Ekstra waktu untuk kerja administrasi • Berkurangnya hasil produksi akibat dari sikorban • Hilangnya bisnis dan nama baik GUNUNG ES - BIAYA KECELAKAAN
  • 20. Data dilaporkan dan tercatat Piramida Kecelakaan Kematian/ Kec.Serius Kecelakaan Ringan Kerusakan Properti Nyaris Celaka • Perbuatan & Kondisi Tidak Aman • Bahaya
  • 21. Logika terjadinya kecelakaan Setiap kejadian kecelakaan, ada hubungan mata rantai sebab-akibat (Domino Squen) LOSSES INSIDENT IMMIDIATE CAUSES BASIC CAUSES LACK OF CONTROL
  • 22. ( FRANK BIRD JR, 1970 ) LACK OF CONTROL BASIC CAUSES IMMEDIATED CAUSES INCIDENT / ACCIDENT INJURY / DAMAGE Lack of Control ORIGIN CONTACT Loss SYMPTOM
  • 23. LEMAHNYA KONTROL SEBAB DASAR PENYEBAB LANGSUNG INSIDEN (Kontak) PROGRAM TAK SESUAI STANDAR TAK SESUAI KEPATUHAN PELAKSANAAN FAKTOR PERORANGAN FAKTOR KERJA PERBUATAN TAK AMAN & KONDISI TAK AMAN <KEJADIAN> KONTAK DENGAN ENERGI ATAU BAHAN/ ZAT KECELAKAAN ATAU KERUSAKAN YANG TAK DIHARAPKAN Bird & German, 1985 KERUGIAN
  • 25. LEMAHNYA KONTROL KERUGIAN PENYEBAB DASAR PENYEBAB LANGSUNG INSIDEN INSIDEN  STRUCK AGAINST  menabrak/bentur benda diam/bergerak  STRUCK BY  terpukul/tabrak oleh benda bergerak  FALL TO  jatuh dari tempat yang lebih tinggi  FALL ON  jatuh di tempat yang datar  CAUGHT IN  tusuk, jepit, cubit benda runcing  CAUGHT ON  terjepit,tangkap,jebak diantara obyek besar  CAUGHT BETWEEN  terpotong, hancur, remuk  CONTACT WITH  listrik, kimia, radiasi, panas, dingin  OVERSTRESS  terlalu berat, cepat, tinggi, besar  EQUIPMENT FAILURE  kegagalan mesin, peralatan  EVIRONMENTAL RELEASE  masalah pencemaran
  • 26. LEMAHNYA KONTROL KERUGIAN PENYEBAB DASAR PENYEBAB LANGSUNG INSIDEN SEBAB LANGSUNG  PELINDUNG/PEMBATAS TIDAK LAYAK  APD KURANG, TIDAK LAYAK  PERALATAN RUSAK  RUANG KERJA SEMPIT/TERBATAS  SISTEM PERINGATAN KURANG  BAHAYA KEBAKARAN  KEBERSIHAN KERAPIAN KURANG  KEBISINGAN  TERPAPAR RADIASI  TEMPERATUR EXTRIM  PENERANGAN TIDAK LAYAK  VENTILASI TIDAK LAYAK  LINGKUNGAN TIDAK AMAN  OPERASI TANPA OTORISASI  GAGAL MEMPERINGATKAN  GAGAL MENGAMANKAN  KECEPATAN TIDAK LAYAK  MEMBUAT ALAT PENGAMAN TIDAK BERFUNGSI  PAKAI ALAT RUSAK  PAKAI APD TIDAK LAYAK  PEMUATAN TIDAK LAYAK  PENEMPATAN TIDAK LAYAK  MENGANGKAT TIDAK LAYAK  POSISI TIDAK AMAN  SERVIS ALAT BEROPERASI  BERCANDA, MAIN-MAIN  MABOK ALKOHOL, OBAT  GAGAL MENGIKUTI PROSEDUR
  • 27. LEMAHNYA KONTROL KERUGIAN PENYEBAB DASAR PENYEBAB LANGSUNG INSIDEN SEBAB DASAR  PENGAWASAN / KEPEMIMPINAN  ENGINEERING  PENGADAAN (PURCHASING)  KURANG PERALATAN  MAINTENANCE  STANDAR KERJA  SALAH PAKAI/SALAH MENGGUNAKAN  KEMAMPUAN FISIK ATAU PHISIOLOGI TIDAK LAYAK  KEMAMPUAN MENTAL TIDAK LAYAK  STRESS FISIK ATAU PHISIOLOGI  STRESS MENTAL  KURANG PENGETAHUAN  KURANG KEAHLIAN  MOTIVASI TIDAK LAYAK
  • 28. LEMAHNYA KONTROL KERUGIAN PENYEBAB DASAR PENYEBAB LANGSUNG INSIDEN LACK OF CONTROL  PROGRAM TIDAK SESUAI  STANDARD TIDAK SESUAI  KEPATUHAN TERHADAP STANDAR
  • 29.
  • 30.  Eliminasi Menghilangkan bahan-bahan yang berbahaya dari proses produksi  Substitusi Mengganti bahan berbahaya dengan bahan yang lebih aman atau lebih rendah toksisitasnya  Isolasi Menghalangi transfer faktor bahaya yang ditimbulkan oleh proses produksi ke tenaga kerja
  • 31.  Perubahan Proses Memperbaiki proses produksi yang memiliki paparan bahaya tinggi dengan proses produksi yang lebih rendah paparannya  Pengaman Mesin Pemasangan pengaman pada mesin dan peralatan kerja  Ventilasi Umum: memberikan suplai udara segar ke dalam tempat kerja/ mengencerkan polutan Setempat: menyalurkan polutan hasil proses produksi ke luar tempat kerja
  • 32.  Pengaturan waktu kerja Permenakertrans Nomor: Per-13/MEN/X/2011  Rotasi / Mutasi Dilakukan apabila tenaga kerja telah mengalami penurunan produktivitas (jenuh, pengaruh faktor bahaya lingkungan)  Pemeriksaan kesehatan Awal kerja, berkala, khusus  Pelatihan K3 Awal kerja, seluruh tenaga kerja, khusus
  • 33.  Pemeliharaan peralatan dan fasilitas kerja Dilakukan berkala sesuai jadwal untuk efisiensi dan efektifitas kerja  Pelaksanaan SOP Semua aktivitas proses produksi dilaksanakan sesuai prosedur standar secara berurutan  Pemasangan rambu-rambu K3 Papan peringatan, poster, batas area aman dan dan safety induction sesuai faktor bahaya  Audit dan inspeksi Alat untuk memastikan efektifitas SMK3 dilakukan secara konsisten
  • 34. • Identifikasi & evaluasi potensi bahaya • Pemilihan yang tepat & kesesuaian • Diklat • Pemeliharaan • Kesadaran Manajemen & pekerja
  • 35. PELAPORAN KECELAKAAN KERJA TUJUAN  Mengevaluasi secara objektif kasus kecelakaan kerja  Mengevaluasi efektivitas program K3  Menentukan tingkat permasalahan K3 pada UnitKerja, Plant, Departemen/Bagian, Area tertentu  Analisis kecelakaan dan PAK terhadap kasus yang spesifik  Mendorong Supervisor agar lebih tertarik terhadap K3  Menyediakan data dan fakta tentang masalah K3 kepada P2K3  Mengukur efektivitas penggunaan alat-alat K3
  • 36. ALAT PENGUKUR PELAKSANAAN K3 INSPEKSI  Primary tools  Menemukan potensi bahaya  Menggambarkan kondisi/ jarang perbuatan PENYELIDIKAN KECELAKAAN  Mengidentifikasi perbuatan dan kondisi berbahaya PENCATATAN DAN PELAPORAN  Tingkat kekerapan (FR), tingkat keparahan (SR), jenis, akibat dan penyebab kecelakaan STATISTIK KECELAKAAN KERJA  Trend kinerja K3  Masalah K3 pada masa lalu
  • 37. KENAPA HARUS DICATAT DAN DILAPORKAN ?  Persyaratan Peraturan Per-Undang-undangan (Permenaker No.:Per-03/Men/1998)  Bukti Keabsahan Data  Mengukur Kinerja  Mengenal Bahaya di Tempat Kerja  Tindakan Koreksi  Mengelola Pelaksanaan K3 di Tempat Kerja  Penghargaan K3  Penentuan TingkatPre mi Asuransi  Bukti Otentik dalam Pengajuan Proses Verbal
  • 38. KASUS KECELAKAAN YANG DICATAT DAN DILAPORKAN KECELAKAAN DITEMPAT KERJA yang menimbulkan : • Kematian • Sakit akibat kerja • Cidera :  Perawatan dan Pengobatan  Hilang Kesadaran  Hambatan Kerja/Gerakan  Ditransfer ke Pekerjaan lain • KECELAKAAN KERJA : 2 X 24 JAM • PENYAKIT AKIBAT KERJA : 14 HARI SETELAH DIAGNOSA DITEGAKKAN
  • 39. PENCATATAN DAN PELAPORAN KECELAKAAN LAPORAN P3K Dikirim kepada 1. Unit Kerja yang bersangkutan 2. Dep. Personalia 3. Dep./Bagian K3 LAPORAN KECELAKAAN KERJA Disampaikan : 1. Manajemen Perusahaan 2. Dinas Tenaga Kerja 3. Perusahaan Asuransi
  • 40. terima kasih K3 Perlu, Penting, Prioritas
  • 41.
  • 42. HIRARKI PENGENDALIAN POTENSI BAHAYA K3 Pengendalian Teknis ( Engineering Control) 1. Eliminasi 2. Substitusi 3. Isolasi 4. Perubahan Proses 5. Ventilasi Pengendalian Administratif 1. Pengurangan waktu kerja 2. Rotasi, Mutasi Alat Pelindung Diri
  • 43. PENGGUNAAN APD • Identifikasi & evaluasi potensi bahaya • Pemilihan yang tepat & kesesuaian • Diklat • Pemeliharaan • Kesadaran Manajemen & pekerja
  • 44. LANDASAN HUKUM Undang-undang No.1 tahun 1970. • Pasal 3 ayat (1) butir f : Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat - syarat k3 untuk memberikan APD • Pasal 9 ayat (1) butir c : Pengurus diwajibkan menunjukkan dan menjelaskan pada tiap tenaga kerja baru tentang APD . • Pasal 12 butir b : Dengan peraturan perundangan diatur kewajiban dan atau hak tenaga kerja untuk memakai APD . • Pasal 12 butir e : menyatakan keberatan kerja bila meragukan APD yang diberikan . • Pasal 13 : wajib menggunakan APD yang diwajibkan • Pasal 14 butir c : Pengurus diwajibkan menyediakan APD yg diwajibkan secara cuma-cuma
  • 45. LANDASAN HUKUM • Konvensi ILO No. 120 (UU No. 3 Tahun 1969 ) tentang Higiene dalam perniagaan dan kantor-kantor. • Perlindungan pekerja dari bahan, proses, dan teknik berbahaya dan penyediaan APD. ( pasal 17)
  • 46. LANDASAN HUKUM Instruksi Menteri Tenaga Kerja No. Ins.2/M/BW/BK/1984 tentang Pengesahan Alat Pelindung Diri • Setiap produk APD yang dibuat/dihasilkan didalam negeri harus melalui/memiliki sertifikat kelayakan dari Direktorat BNKK & Hyperkes Depnakertrans • Produk APD dari luar negeri memiliki sertifikat kelayakan yang senilai dengan standar di Indonesia dapat beredar dengan rekomendasi dari direktorat BNKK & Hyperkes Depnakertrans.
  • 47. LANDASAN HUKUM Surat Edaran No. SE. 05/BW/1997 tentang Penggunaan APD • Untuk menjamin APD yg digunakan efektif dan sesuai dgn bhy lingkungan kerja yg dihadapi maka perlu proses penilaian dan pengesahan. • semua alat pelindung diri yang diedarkan dan digunakan di seluruh Indonesia harus sudah terdaftar dan disetujui oleh Depnakertrans. Surat Edaran No. SE. 06/BW/1997 tentang Pendaftaran APD • Edaran bagi distributor untuk mendaftarkan APD yang diproduksi • Hampir semua Peraturan-peraturan menyangkut syarat-syarat K3 mewajibkan pemakaian APD.
  • 48. 1. Permenakertrans No.Per-01 / MEN / 1981 • Pasal 4 ayat (3) menyebutkan kewajiban pengurus menyediakan alat pelindung diri dan wajib bagi tenaga kerja untuk menggunakannya untuk pencegahan penyakit akibat kerja. 2. Permenakertrans No.Per.03 / Men / 1982 – Pasal 2 butir I menyebutkan memberikan nasehat mengenai perencanaan dan pembuatan tempat kerja, pemilihan alat pelindung diri yang diperlukan dan gizi serta penyelenggaraan makanan ditempat kerja LANDASAN HUKUM
  • 49. • Kepmenaker No. Kep. 187/1999 • LDKB dan Label : APD yang digunakan • Per. 05/per/1996 • 6.1.7. APD disediakan dan layak pakai • 6.1.8. APD dipastikan telah dinyatakan layak pakai sesuai standar dan atau per uu an yg berlaku. • Per.04/Men/1987 • Pasal 4, (2) b. 3) menunjukan dan menjelaskan ttg APD • Per.03/Men/1985 • Pasal 4, 8,9, 10,11,12, 14,17, • Per. 04/Men 1985 • Psl 125,126,127 • Per 01/Men/1980 • Psl 66, psl 80, 83,86, 87, 95, 99. • Per.01/Men/1978 • Psl 3. 4.e., psl 5, psl 7, , psl 8,9, 11 • Dll. LANDASAN HUKUM
  • 50. INTERNATIONAL + ASIAN STANDARD SINGAPORE STANDARD QUALITY SINGAPORE STANDARD EUROPE STANDARD AUSTRALIA / N. ZEALAND STANDARD AMERICAN STANDARD MALAYSIA STANDARD
  • 51.
  • 53. PELINDUNG KAKI  luka akibat terbentur dan tertusuk  luka akibat tumpahan dan percikan  luka terjepit  luka tersengat listrik  luka akibat kondisi cuaca (panas, dingin & lembab)  luka akibat tergelincir Pelindung kaki digunakan untuk melindungi kaki anda dari kemungkinan :
  • 55. PELINDUNG KAKI Sarana Pelindung pada Safety Shoes Besi pelindung jari Oil resistant Slippery resistant Steel midsole Bahan kulit Pelindung mata kaki Electrical shock resistance
  • 56. Contoh kerusakan pada Safety Shoes PELINDUNG KAKI • berlubang • perekat yang jelek • sol yang patah • sol yang aus • kekuatan berkurang akibat minyak / oli DAFTAR ISI
  • 58. Kepala merupakan organ tubuh yang terdiri atas : PELINDUNG KEPALA  mata yang memungkinkan kita untuk melihat  telinga yang memungkinkan kita untuk mendengar  hidung yang memungkinkan kita untuk mencium  mulut yang memungkinkan kita untuk makan dan berbicara  otak yang memungkinkan kita untuk berpikir
  • 59. PELINDUNG KEPALA  tertimpa & terbentur material  terkena kejutan listrik • percikan, tumpahan dan tetesan Bahaya yang dapat melukai bagian kepala adalah antara lain :
  • 60. PELINDUNG KEPALA pelindung kepala terdiri atas ☻ helmet ☻ kerudung ☻ pelindung muka
  • 62. PELINDUNG PERNAFASAN Bahaya yang dapat merusak sistem pernafasan kita adalah : Debu Uap Asap Kabut Spray Gas Uap/asap logam
  • 63. PELINDUNG PENDENGARAN Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil “beradaptasi” dengan lingkungan yang bising manakala tidak merasa terganggu lagi dengan “tingkat kebisingan” yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya. Jika hal yang sama terjadi pada anda, HATI-HATI! Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu...
  • 64. Kehilangan pendengaran merupakan proses yang berlangsung lama dan cenderung tidak terdeteksi dengan cepat dibandingkan kecelakaan lainnya PELINDUNG PENDENGARAN
  • 65. Cara memasang sumbat telinga/ear plug: • Dengan tangan berputar melalui belakang kepala atau cara lainnya yang lebih mudah, tariklah daun telinga belakang anda ke arah belakang dan atas • Masukkan ear plug ke dalam lubang telinga • Tekan masuk ear plug ke dalam lubang telinga dengan gerakan memutar • Ketika telah terpasang, tunggulah beberapa detik untuk memastikan bahwa ear plug telah terpasang dengan baik PELINDUNG PENDENGARAN
  • 66. Cara memasang ear muff : • pastikan ear muff terpasang dengan erat disekeliling telinga anda • pertimbangkan untuk menggunakan juga ear plug secara bersama - sama jika anda memakai kacamata, alat bantu dengar, terdapat rambut pada wajah yang akan menurunkan keefektifan rapatnya lapisan yang berada di sekeliling telinga atau ingin mendapatkan hasil peredaman yang lebih maksimal PELINDUNG PENDENGARAN
  • 68. Bahaya yang dapat melukai mata adalah : PELINDUNG MATA 1. debu, serbuk, uap logam (fumes) dan spary (mists) material kecil dapat masuk kedalam mata dan merusaknya. Proses seperti penggerindaan, pemahatan, pemaluan dan penyemprotan dapat menghasilkan partikel kecil yang dapat melukai mata
  • 69. Bahaya yang dapat melukai mata adalah : PELINDUNG MATA racun, gas, uap dan cairan berbahaya benda / partikel yang terbang benda besar Spark & logam cair
  • 70. Bahaya yang dapat melukai mata adalah : PELINDUNG MATA arus listrik suhu dan bahaya pancaran sinar sinar Lasers
  • 71. Beberapa sarana perlindungan terhadap mata : PELINDUNG MATA penutup area kerja Sistem ventilasi Pelindung mesin
  • 72. Beberapa sarana pelindung mata & wajah yang disediakan : PELINDUNG MATA Kacamata Goggle Pelindung wajah Topeng Las Kacamata Las
  • 74. 1. Luka (Trauma) Anda dapat mengalami luka (trauma) pada tangan anda dengan beberapa cara seperti : • Peralatan atau mesin dengan bagian yang tajam yang dapat memotong tangan anda • Obeng, paku, pahat yang dapat melubangi / melukai tangan anda • Peralatan atau mesin yang dapat meremukkan tangan dan jari anda PELINDUNG TANGAN Kerusakan pada tangan dapat disebabkan antara lain oleh :
  • 75. 2. Terpapar (terkena) Pada saat bekerja anda dapat terpapar (terkena) bahan kimia, arus listrik, tersengat binatang, terkena suhu panas atau dingin dan lain sebagainya. Beberapa bahan kimia dapat terserap masuk ke dalam aliran darah melalui kulit tangan PELINDUNG TANGAN Kerusakan pada tangan dapat disebabkan antara lain oleh :
  • 76. 3. Gerakan yang berulang / ergonomi Ketika anda melakukan gerakan yang sama berulang – ulang untuk jangka waktu yang lama, maka anda mengalami resiko bahaya gerakan berulang yaitu rasa kaku dan mati rasa yang biasanya disertai dengan rasa sakit, pegal dan kesulitan tangan untuk memegang barang PELINDUNG TANGAN Kerusakan pada tangan dapat disebabkan antara lain oleh :
  • 77. • pengendalian teknis seperti dengan penggunaan kunci dan tag • pemasangan pagar dan cover pelindung • menjaga keteraturan barang – barang dan perlengkapan kerja untuk mencegah mencederai tangan • menjaga kesehatan dan kebersihan tangan • menggunakan alat pelindung diri yang sesuai dan benar PELINDUNG TANGAN usaha – usaha pencegahan perlu dilakukan seperti :
  • 78. Sarung tangan katun PELINDUNG TANGAN Beberapa macam pelindung tangan yang disediakan perusahaan : Sarung tangan katun kombinasi kulit Sarung tangan kulit Sarung tangan karet Sarung tangan anti gores • Sarung tangan karet sekali pakai (disposable) • Sarung tangan tahan panas • Sarung tangan tegangan tinggi
  • 80. SABUK PENGAMAN/SAFETY BELT Safety belt digunakan untuk pekerjaan di ketinggian lebih dari 1.8 meter dan kaki dapat berpijak dengan baik
  • 81. Cara penggunaannya adalah : 1. Kencangkan safety belt disekeliling pinggang anda sehingga tidak akan slip / bergerak di badan anda ketika anda terjatuh 2. Masukkan tali pinggang ke dalam kait besi dengan benar dan tempatkan bagian tali penyangga di sisi badan 3. Pasang tali penyangga ke penopang yang kuat dan aman untuk menahan beban kejut dari badan anda, dengan lokasi sejauh mungkin di atas pinggang anda untuk meminimalkan jarak anda terjatuh 4. Jangan pasang tali penyangga ke tempat yang memiliki sisi – sisi tajam atau terpapar panas dan percikan api 5. Jangan menggunakan tali pinggang dan tali penyangga dengan merk dan model yang berbeda 6. Safety belt yang telah mengalami beban kejut yang tinggi harus segera diganti dengan yang baru SABUK PENGAMAN/SAFETY BELT
  • 82. terima kasih K3 Perlu, Penting, Prioritas