Dokumen ini membahas pengelolaan konflik dalam kelompok dengan memberikan definisi konflik dan faktor-faktor penyebab konflik seperti perbedaan individu, latar belakang budaya, kepentingan, dan perubahan sosial. Dokumen ini juga menjelaskan cara-cara mengelola konflik seperti disiplin, pertimbangan pengalaman, komunikasi yang baik, dan mendengarkan secara aktif.
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
PENGELOLAAN KONFLIK
1. PENGELOLAAN KONFLIK
Kelompok 1
1. Ratih Ayu Wulandari
2. Nuraini
3. Desi
4. Maesaroh
5. Aal Suningsih
6. Roulina
7. Febriana Eka Putri
8. Restu Familia
9. Sasan Rifani
2. Pengertian
Konflik berasal dari kata kerja Latin, configere
yang berarti saling memukul. Secara sosiologis,
konflik diartikan sebagai suatu proses sosial
antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok)
dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan
pihak lain dengan menghancurkannya atau
membuatnya tidak berdaya
3. Faktor-Faktor Penyebab Konflik Secara
Umum :
Perbedaan Individu
Merupakan perbedaan yang menyangkut
perasaan, pendirian, pendapat atau ide yang
berkaitan dengan harga diri, kebanggaan dan
identitas seseorang.
4. Perbedaan Latar Belakang Kebudayaan
Kepribadian seseorang dibentuk dalam
lingkungan keluarga dan masyarakat. Tidak
semua masyarakat memiliki nilai-nilai dan
norma-norma sosial yang sama. Apa yang
dianggap baik oleh suatu masyarakat belum
tentu sama dengan apa yang dianggap baik
oleh masyarakat
5. Perbedaan Kepentingan
Setiap individu atau keompok seringkali
memiliki kepentingan yang berbeda dengan
individu atau kelompok lainnya. semua itu
bergantung dari kebutuhan-kebutuhan
hidupnya. Perbedaan kepentingan ini
menyangkut kepentingan ekonomi, politik,
sosial, dan budaya
6. Perubahan Sosial
Perubahan sosial dalam sebuah masyarakat
yang terjadi terlalu cepat dapat mengganggu
keseimbangan sistem nilai dan norma yang
berlaku dalam masyarakat tersebut. Konflik
dapat terjadi karena adanya ketidaksesuaian
antara harapan individu atau masyarakat
dengan kenyataan sosial yang timbul akibat
perubahan itu
7. 1. Konflik dapat dicegah atau dikelola dengan :
2. Disiplin: Mempertahankan disiplin dapat digunakan
untuk mengelola dan mencegah konflik.
3. Pertimbangan Pengalaman dalam Tahapan
Kehidupan: Konflik dapat dikelola dengan mendukung
perawat untuk mencapai tujuan sesuai dengan
pengalaman dan tahapan hidupnya.
4. Komunikasi: Suatu Komunikasi yang baik akan
menciptakan lingkungan yang terapetik dan kondusif.
5. Mendengarkan secara aktif: Mendengarkan secara
aktif merupakan hal penting untuk mengelola konflik.
PENGELOLAAN
KONFLIK
8. Implikasi Pengelolaan konflik masalah sosial
pelayanan KIA
Menempatkan petugas kesehatan dan
membangun fasilitas kesehatan semata tidaklah
cukup untuk mengatasi masalah-masalah KIA di
suatu daerah. Seperti diketahui ternyata
perilaku-perilaku kesehatan di masyarakat baik
yang menguntungkan atau merugikan kesehatan
banyak sekali dipengaruhi oleh faktor sosial
budaya