SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
Download to read offline
Terjemah Aqidah Sanusiyah Ummul Barahin
Karya Syekh Muhammad Ibnu Yusuf As-Sanusi
MUQODDIMAH
ILMU TAUHID
1. Definisi: secara bahasa adalah Pengetahuan bahwa sesuatu itu satu. Secara syara' adalah
Pengetahuan untuk bisa menguasai penetapan aqidah-aqidah agama, yang didapat dari dalil-
dalilnya yang bersifat keyakinan.
2. Obyek kajian: adalah Dzat Alloh dan Dzat rosul-rosul-Nya (tentang hal-hal yang wajib,
mustahil dan jaiz), hal-hal yang mungkin/mumkin sebagai perantara untuk menuju keyakinan
adanya pencipta, dan hal-hal yang didengar/sam’iyyat/riwayat- riwayat (tentang keyakinan
akan hal-hal itu).
3. Buah hasil ilmu tauhid adalah Ma’rifatulloh (mengetahui Alloh) dengan bukti-bukti pasti, dan
beruntung dengan kebahagiaan abadi.
4. Keutamaannya adalah merupakan ilmu syara’ yang paling mulia, karena berhubungan dengan
Dzat Alloh dan rosul-rosul-Nya, serta yang bersangkut paut dengan itu semua.
5. Pelopor pembuat ilmu tauhid : Abu Hasan Al-Asy’ariy (Bashroh, 874-935 M) dan Abu Mansur
Al-Maturidiy (Samarkand, wafat 944 M).
6. Hukum mempelajarinya : wajib ‘ain bagi setiap orang mukallaf, lelaki maupun perempuan.
7. Masalah-masalahnya : Aturan-aturan atau hukum yang membahas hal-hal yang yang wajib,
mustahil dan jaiz.
HUKUM AQLIY
Hukum secara akal teringkas jadi tiga :
1. Wujub
Wajib adalah sesuatu yang ketiadaannya tidak tergambar (tak bisa diterima) oleh akal,
misal manusia itu pasti akan mati, akal tidak menerima adanya manusia yang tidak akan
mati alias abadi.
2. Istikhalah
Mustahil adalah sesuatu yang adanya itu tidak tergambar oleh akal, misal mustahil manusia
akan hidup terus, akal tidak menerima adanya manusia yang hidup terus.
3. Jawaz.
Jaiz adalah sesuatu yang ada dan tidak adanya, itu sah/benar menurut akal, misal manusia
itu bisa berumur 82 tahun, adanya manusia yang umurnya mencapai 82 tahun, atau tidak
berumur 82 tahun, itu bisa diterima oleh akal.
SIFAT WAJIB BAGI ALLOH SWT
Orang mukallaf secara syara' wajib mengetahui 20 sifat wajib bagi Allah, mustahil dan jaiz bagi
Alloh dan rosul-rosul-Nya. Termasuk hal yang wajib (pasti) bagi Alloh adalah 20 sifat yang
terbagi sebagai berikut :
a. Sifat Nafsiyyah
1. Wujud (ada)
b. Sifat Salbiyyah
2. Qidam (dahulu tanpa permulaan)
3. Baqo’ (kekal abadi)
4. Mukholafatul lil khawadits (berbeda denga makhluq)
5. Qiyamuhu binafsih (berdiri sendiri), tidak membutuhkan tempat dan pembuat (yang
mewujudkan)
6. Wahdaniyyah (satu Dzat, sifat dan tindakan-Nya)
c. Sifat Ma’aniy
7. Qudroh (kuasa)
8. Irodah (berkehendak): Qudroh dan Irodah berta'aluq dengan segala sesuatu yang mungkin
adanya (mumkinat)
9. ‘Ilmu (mengetahui) : Berta’aluq dengan segala yang wajib (pasti), jaiz dan mustahil.
10. Hayat (hidup) Tidak berta’aluq dengan sesuatupun
11. Sama’ (mendengar)
12. Bashor (melihat) Sama’ dan Bashor berta’aluq dengan segala sesuatu yang ada (maujud)
13. Kalam (berfirman) Berbicara tanpa dengan huruf dan suara. Kalam berta’aluq dengan segala
yang wajib (pasti), jaiz dan mustahil.
Ta’aluq adalah tuntutan sifat terhadap suatu tambahan pada dzat (yang mempunyai sifat itu),
sesuai dengan sifat itu. Misal melihat, menuntut adanya barang yang dilihat, nah
tuntutan/hubungan antara melihat (sebagai sifat) dengan barang yang dilihat (sebagai
tambahan bagi dzat yang melihat), itulah ta’aluq. Berbeda dengan hidup, yang tidak menuntut
tambahan lain selain pada dzat yang hidup itu sendiri, sehingga hidup itu tak mempunyai
ta’aluq.
d. Sifat Ma’nawiyyah
Merupakan sifat-sifat yang sangat erat hubungannya (mulazimah) dengan tujuh sifat Ma’aniy
sebelumnya. Alloh bersifat kuasa (Qudroh), maka keadaan Alloh itu pasti Dzat yang maha
berkuasa (Qoodir) dan seterusnya.
14. Adanya Alloh itu Dzat yang berkuasa (Qoodir)
15. Adanya Alloh itu Dzat yang berkehendak (Muriid)
16. Adanya Alloh itu Dzat yang mengetahui („Aalim)
17. Adanya Alloh itu Dzat yang hidup (Hayyun)
18. Adanya Alloh itu Dzat yang mendengar (Samii‟)
19. Adanya Alloh itu Dzat yang melihat (Bashiir)
20. Adanya Alloh itu Dzat yang berfirman (Mutakallim)
SIFAT MUSTAHIL BAGI ALLOH SWT
Termasuk hal yang mustahil bagi Alloh adalah 20 sifat kebalikan dari 20 sifat wajib sebelumnya,
yakni :
1. ‘Adam (tiada)
2. Khuduts (baru)
3. Fana’ (rusak, menjadi tiada)
4. Mumatsalatul lil khawadits (sama dengan makhluq). Misal :
- Berupa jirm (materi benda) yang butuh tempat kosong
- Berupa ‘irdh (sifat/tabiat/kelakuan) yang menempel pada jirm
- Berada di arah suatu jirm
- Mempunyai arah (di atas, di kiri, di selatan dsb.)
- Dibatasi oleh ruang dan waktu
- Dzat-Nya disifati dengan hal-hal yang baru
- Disifati dengan kecil atau besar
- Mempunyai tujuan-tujuan dengan tindakan dan hukum- hukum-Nya. Jadi dalam
penciptaan manusia dan adanya perintah kewajiban sholat, Alloh tidak mempunyai
tujuan-tujuan tertentu misal supaya mereka menyembah dan ingat kepada Alloh.
Namun semua itu mempunyai hikmah sehingga tidak sia-sia penciptaannya.
5. Ihtiyajuhu lighoirih (tidak berdiri sendiri, butuh yang lain), misal berupa sifat yang ada pada
satu tempat, atau membutuhkan pembuat (yang mewujudkan).
6. Ta’adud (berbilangan, berjumlah, tidak esa). Misal :
- Dzatnya mempunyai kembaran yang lain
- Benda-benda yang ada itu mempunyai peran dalam menyebabkan sesuatu disamping
Alloh sendiri. Jadi api itu tidak menyebabkan terbakar, pisau itu tidak menyebabkan
terpotong, dan makanan itu tak menyebabkan kenyang, yang menyebabkan (muatstsir)
itu semua adalah Alloh sendiri.
7. ‘Ajz (lemah) dari segala yang mungkin (mumkin).
8. Karohah (terpaksa). Mustahil Alloh menjadikan satu bagian alam disertai rasa terpaksa atas
terjadinya hal itu, dengan kata lain tanpa menghendakinya, atau menjadikannya karena lupa,
karena sebab tertentu atau karena watak tabiatnya.
9. Jahl (bodoh, tidak mengetahui) terhadap segala yang ma'lum.
10. Maut (mati)
11. Shomam (tuli) 16. Jaahil (Dzat yang bodoh)
12. ‘Amaa (buta) 17. Mayyit (Dzat yang mati)
13. Bukm (bisu) 18. Ashomm (Dzat yang tuli)
14. ‘Aajiz (Dzat yang lemah) 19. A’maa (Dzat yang buta)
15. Kaarih (Dzat yang terpaksa) 20. Abkam (Dzat yang bisu)
SIFAT JAIZ BAGI ALLOH SWT
Sifat Jaiz (wenang) Alloh adalah fi’lu kulli mumkinin au tarkuhu, melakukan segala sesuatu yang
mungkin atau meninggalkannya. Alloh bebas menciptakan seseorang itu besar, gemuk, tinggi,
hitam, kaya dan pandai, atau tidak seperti itu.
BUKTI-BUKTI SIFAT WAJIB DAN JAIZ ALLOH
1. Wujud (ada)
Bukti wujudnya Alloh swt adalah barunya alam (baru muncul/ada dari yang sebelumnya tidak
ada), karena seandainya tidak ada yang menjadikan alam, tapi alam terwujud dengan
sendirinya, maka akan terjadi suatu kesamaan antara ada dan tiada atau keunggulan salah
satunya tanpa ada sebab yang mengunggulkannya, dan itu mustahil.
Gambarannya, ada sebuah timbangan yang kanan-kirinya terdapat benda yang sama berat, tiba-
tiba yang kiri turun ke bawah (lebih berat) tanpa ada sebab yang mendorongnya, baik
kejatuhan benda lain, dihembus angin atau ditekan dengan tangan, bukankah itu mustahil ?. Jadi
mustahil adanya benda baru, dari yang tadinya tiada, menjadi ada, tanpa ada yang membuatnya,
sehingga setiap benda baru pasti ada penciptanya, yang menciptakannya dari tiada menjadi ada,
dan yang menciptakannya itu pasti ada (wujud), karena sesuatu yang tidak ada, pasti tidak bisa
mengadakan sesuatu.
Adapun bukti bahwa alam ini baru adalah, karena alam ini menetapi sifat-sifat baru (‘irdh),
seperti bergerak dan diam, serta terdiri dari berbagai bentuk (ada hewan, tumbuhan, bebatuan
dll). Sedang sesuatu yang tidak bisa terlepas dari sifat baru, pasti merupakan benda baru.
Bukti bahwa ‘irdh (sifat, tabiat, kelakuan yang ada pada jirm) itu baru adalah terlihatnya
perubahan-perubahan dari tiada menjadi ada, dan dari ada menjadi tiada, misal dari kecil (tidak
besar) menjadi besar, dan dari putih (tidak hitam) menjadi hitam, atau sebaliknya.
2. Qidam (dahulu tanpa permulaan)
Bukti qidamnya Alloh adalah, seandainya Alloh tidak qidam, maka pasti Dia khaadits (baru),
sehingga butuh yang mewujudkannya (membuatnya baru, mukhdits), akibatnya akan pasti akan
terjadi daur (siklus) atau tasalsul (rantai).
Daur (lingkaran sebab akibat) ialah adanya masing-masing dari dua benda atau lebih,
tergantung pada adanya yang lain. Berarti masing- masing terwujud sebelum sebabnya wujud.
Ini jelas salah. Gambaran kemustakhilannya : Tuhan A dicipta oleh tuhan B, tuhan B dicipta oleh
tuhan C, tuhan C dicipta oleh tuhan D, sedang tuhan D dicipta oleh tuhan A sendiri…, jadi tuhan
A itu ada sebelum dzatnya sendiri ada, karena diciptakan oleh hasil ciptaannya sendiri, ini jelas-
jelas salah = Ada tidaknya tergantung (dicipta oleh)
Tasalsul ialah keadaan berturut-turut dan susul-menyusulnya beberapa hal sejak zaman azali
(tak ada permulaan), dan tak ada habis-habisnya. Gambaran kemustakhilannya : Tuhan 1
dicipta oleh tuhan 2, tuhan 2 dicipta oleh tuhan 3, tuhan 3 dicipta oleh tuhan 4, dan seterusnya
tak terhingga. Ini jelas mustahil.
3. Baqo’ (kekal)
Bukti kekalnya Alloh adalah, seandainya Alloh tidak kekal maka Alloh pasti bersifat fana’
(rusak), yang artinya berpeluang menjadi tidak ada („adam), tapi ini mustahil, karena Alloh
sendiri bersifat qidam (dahulu tanpa permulaan, tidak pernah menemui masa ketiadaan),
dengan bukti yang telah lalu. Karena ketika tidak kekal, maka wujudnya Alloh adalah jaiz (bisa
ada, bisa tiada), bukan wajib (pasti ada), sedang sesuatu yang jaiz adanya, pastilah baru.
4. Mukholafatul lilkhawadits (beda dengan mahluq)
Bukti Alloh berbeda dengan makhluq-Nya adalah, seandainya Alloh memiliki sifat-sifat
makhluq, seperti berupa ‘irdh atau jirm, maka Alloh pastilah baru, sama seperti makhluq-
makhluq itu. Hal ini mustahil dengan bukti dari sifat qidam dan baqo yang telah lalu.
5. Qiyamuhu binafsih (berdiri sendiri)
Bukti Alloh berdiri sendiri adalah, seandainya Aloh membutuhkan tempat, maka Alloh pasti
berupa sifat, padahal sifat itu tidak bisa disifati dengan sifat-sifat ma’aniy maupun ma’nawiyyah,
sedang Alloh sendiri wajib (pasti) bersifat dengan kedua sifat-sifat itu, jadi Alloh pastilah bukan
berupa sifat. Salah satu ciri esensi/sifat dan jasmani adalah membutuhkan sandaran atau
tempat, seperti tubuh kita, warna, rasa dan lainnya. Seandainya Alloh membutuhkan
mukhoshshish (penentu, yang mewujudkan), pastilah Alloh itu baru, bagaimana itu terjadi ?!
padahal bukti Alloh itu bersifat qidam dan baqo telah terang di depan.
6. Wahdaniyyah (esa)
Bukti bahwa Alloh itu Maha Esa adalah, seandainya Alloh tidak esa,pastilah alam ini tidak
terwujud sama sekali, karena lemahnya Alloh sendiri ketika itu. Misal seandainya di situ ada dua
tuhan, maka kemungkinan bisa terjadi perselisihan diantara keduanya, yang satu menghendaki
menciptakan sesuatu, sedang yang lain malah menghendaki meniadakannya, maka ketika itu
pasti keduanya lemah, karena tujuan keduanya tak mungkin terwujud secara bersamaan,
karena mengadakan dan meniadakan adalah perbuatan yang saling berlawanan, tak terwujud
pula tujuan salah satunya saja, karena hal itu menunjukkan lemahnya tuhan yang tujuannya tak
terwujud, sedang kedua tuhan itu harus mempunyai sifat yang sama, sehingga hal itu pula
menunjukkan kelemahan yang lainnya. Diriwayatkan bahwa Ibnu Rusydi pernah berkata :
“ketika salah satu tujuannya terwujud, yang lain tidak, maka yang terwujud tujuannya itulah
Tuhan yang sebenarnya (al-ilah)”.
7. Qudroh (kuasa), Irodah (berkehendak), ‘Ilmu (tahu) dan Khayat (hidup)
Bukti Alloh bersifat qudroh, irodah, ilmu dan khayat adalah seandainya Alloh tidak memiliki
salah satu dari keempat sifat itu, maka pasti memiliki sifat kebalikannya, sehingga tidaklah
tercipta seonggok makhluqpun. Maksudnya seandainya Alloh lemah (ajz), terpaksa (tak
memiliki kehendak, karohah) atau bodoh (jahl), maka pastilah penciptaan alam tak akan
terwujud. Seandainya Alloh mati (kebalikan dari khayat), maka pastilah tidak mungkin memiliki
sifat yang 20 itu, karena syarat untuk memiliki kedua puluh sifat itu adalah harus hidup,
sehingga pastilah alam ini tak akan bisa terwujud.
8. Sama’ (mendengar), Bashor (melihat) dan Kalam (berfirman)
Buktinya adalah al-Qur'an, sunah dan ijma‟. Dan juga seandainya Alloh tidak bersifat sama‟,
bashor, dan kalam, maka pastilah bersifat kebalikannya (tuli, buta dan bisu), sedang sifat
kebalikannya itu merupakan kekurangan-kekurangan yang pasti mustahil bagi Alloh yang maha
sempurna.
9. Sifat Jaiz
Bukti bahwa melakukan hal-hal yang mungkin atau meninggalkannya adalah wenang bagi Alloh
yaitu, seandainya melakukan hal itu adalah wajib secara akal atau mustahil secara akal, pastilah
sesuatu yang mungkin itu berbalik menjadi wajib atau mustahil, dan itu tak masuk akal,
bagaimana mungkin suatu hakikat berubah menjadi hakikat yang lain.
SIFAT-SIFAT WAJIB PARA ROSUL
1. Shidiq (benar)
Sesuainya khobar (informasi) dari mereka dengan kenyataan (realitas) yang ada. Ada tiga
macam bentuk sidhq-nya :
- benar dalam da'wah kerosulan (risalah) yang dibawanya
- benar dalam dalam hukum-hukum yang mereka sampaikan dari Alloh
- benar dalam ucapan yang berhubungan erat dengan masalah keduniaan, misal
mengatakan Zaid telah datang, aku telah makan, aku membelinya dari Umar dsb.
Yang dimaksud disini adalah nomor 1 dan 2, sedang nomor 3 masuk amanah.
2. Amanah (terpercaya)
- Tiadanya khianat mereka untuk melakukan perbuatan haram atau makruh
- Terjaganya jiwa-raga mereka dari perbuatan yang dilarang, baik haram maupun
makruh.
- Sesuatu yang menancap dengan kuat (dimiliki) dalam hati yang mencegah pemiliknya
melakukan hal-hal yang dilarang.
- Terjaga dari berbuat dosa („ishmah)
3. Tabligh (menyampaikan)
Menyampaikan apa (wahyu) yang diperintahkan pada mereka untuk disampaikan pada
makhluq (umatnya).
Ada tiga macam bentuk wahyu :
1. Apa yang wajib mereka sampaikan
2. Apa yang wajib mereka rahasiakan (simpan)
3. Apa yang mereka diberi pilihan antara disampaikan atau disimpan, terserah.
4. Fathonah (cerdas)
Para rosul pasti bersifat fathonah, yaitu cerdas dan waspada pikirannya, guna mendukung
da'wah risalahnya.
Maksud wajib disini adalah tiada lepasnya sifat-sifat tersebut, meski dengan dalil syara‟, karena
wajibnya sfat amanah dan tabligh dengan dalil syara' (naqliy), sedang wajibnya shidq dengan
dalil akal („aqliy), walaupun mu'jizat yang sebagai tanda yang menunjukkan shidhq, itu
berdasar adat kebiasaan („adiy).
SIFAT-SIFAT MUSTAHIL PARA ROSUL
1. Kidzib (bohong)
Tidak sesuainya informasi yang diberikan, dengan realitas yang ada.
2. Khianat
Melakukan tindakan (termasuk ucapan) yang dilarang baik haram maupun makruh, meski
pernah diriwayatkan nabi pernah buang air kecil sambil berdiri, basuhan wudhu berkali-kali
pernah dua kali- dua kali, karena itu untuk tasyri' (memberi pelajaran syara‟) dan menerangkan
kebolehannya, dan tasyri' seperti itu adalah wajib bagi beliau.
3. Kitman (menyembunyikan)
Merahasiakan (menyimpan) sesuatu yang diperintahkan untuk disampaikan, meskipun lupa.
Karena mereka tidak boleh lupa terhadap hukum-hukum yang harus mereka sampaikan dari
Alloh, walaupun dalam masalah lain mereka boleh lupa. Nabi sendiri pernah lupa untuk
mengerjakan sholat, tetapi disebabkan kesibukan hatinya mengagungkan Alloh.
4. Al-Ghoflah (lalai) & ‘Adamul Fathonah (tidak cerdas)
SIFAT JAIZ PARA ROSUL
Para rosul boleh memiliki atau melakukan kelakuan atau watak manusia biasa (al-a’roodh al-
basyariyyah), yang tidak mengakibatkan berkurangnya martabat mereka yang luhur, misal
sakit, lelah, makan, minum, mengantuk, tidur, beristri dan sebagainya.
BUKTI-BUKTI SIFAT WAJIB DAN JAIZ PARA ROSUL
1. Shidhq
Buktinya adalah, seandainya mereka tidak benar, maka pastilah berdusta (kidzb) akan khobar
Alloh, padahal Alloh telah membenarkan mereka dengan penurunan mu'jizat, sesuai dengan
ayat
Shodaqo ‘abdii fii kulli maa yab-lughu ‘annii.
Mu’jizat : sesuatu yang keluar dari adat kebiasaan, bersamaan dengan tantangan da'wah risalah,
tiada tertandingi.
Syarat-syarat mu’jizat :
1. Merupakan perbuatan Alloh atau yang serupa (meninggalkan perbuatan), supaya
menggambarkan keadaannya sebagai pembenar dari Alloh bagi orang yang diberinya. Contoh
perbuatan : keluarnya air dari celah-celah jejari Nabi. Contoh meninggalkan perbuatan : tidak
terbakarnya nabi Ibrohim oleh api.
2. Merupakan sesuatu yang keluar dari adat kebiasaan, karena melemahkan seseorang tak akan
terwujud kecuali dengan hal itu.
3. Munculnya dari tangan orang yang menda'wahkan kenabian, supaya dimengerti bahwa
mu'jizat itu membenarkannya.
4. Bersamaan dengan da'wah, baik secara hakikat maupun hukumnya, karena mu'jizat
merupakan saksi, sehingga tidak boleh sebelum adanya da'wah itu.
5. Sesuai dengan da'wah (pengakuan), maka yang tidak sesuai, tidak dihitung membenarkan,
seperti terbelahnya gunung ketika pengaku rosul mengucapkan : mu'jizatku adalah terbelahnya
lautan
6. Tidak malah mendustakan pengakunya, seperti ucapannya : mu'jizatku adalah berbicaranya
batu ini, lalu batu itu berbicara bahwa orang itu tukang mengada-ada dan pendusta.
7. Tidak bisa ditandingi, kecuali oleh nabi yang semisalnya.
8. Keluarbiasaan-nya itu tidak terjadi ketika waktu rusaknya aturan adat kebiasaan, sehingga
apa yang terjadi ketika hari kiamat tidak termasuk mu'jizat. Ini merupakan syarat tambahan
dari sebagian ulama'
Sesuatu yang luar biasa yang keluar dari adat yang tidak memenuhi syarat di atas, tidak bisa
disebut mu'jizat, tetapi dinamakan sbb :
1. irhaash atau ta’siis : suatu tanda dasar bagi kerosulannya, bila terjadi sebelum masa
kerosulannya. Misal sebelum jadi nabi, nabi kita selalu dibayang-bayangi oleh awan.
2. karomah : suatu tanda kemuliaan yang berupa hal luar biasa yang muncul dari tangan
seorang yang jelas kebaikan dan keadilannya (wali), tapi tidak mengaku rosul atau nabi. Misal
riwayat karomah Sunan Bonang yang bisa merubah buah aren menjadi emas.
3. ma’unah : suatu pertolongan dari sisi Alloh yang berupa hal luar biasa yang muncul dari
tangan seorang yang tidak dikenal keadaannya, tidak menampakkan kebaikan tidak pula
kefasikan. Misal si Munir, santri yang kelihatannya biasa-biasa saja, terjun dari lantai tingkat
empat, dan jatuh di lantai halaman pondok dalam keadaan segar bugar.
4. istidrooj : suatu tanda penghinaan dari Alloh yang berupa hal yang luar biasa yang muncul
dari tangan seorang yang fasik, dalam arti bahwa Alloh meningkatkannya dengan menampilkan
hal itu di tangannya, lantas dia berlarut-larut dalam kefasikan, sehingga bila Alloh
mengambilnya, maka dia tidak dilepaskan-Nya (mati suu-ul khootimah), na’uudzu billaah min
dzaalik.
5. ihaanah atau khidzlan : suatu tanda pendustaan dan penghinaan dari Alloh yang berupa yang
berupa hal yang luar biasa pada tangan seoorang pembohong. Misal riwayat Musailamah al-
Kadzdzab, yang mengaku menjadi rosul di masa Nabi saw, pernah meludahi mata seorang laki-
laki dengan maksud mengobatinya, namun mata itu malah menjadi buta.
6. sihir : suatu keluarbiasaan yang muncul dari seseorang, yang bisa dipelajari oleh orang lain
dan bisa ditandingi.
2. Amanah dan Tabligh
Buktinya adalah, seandainya mereka berkhianat dengan melakukan keharaman dan
kemakruhan, maka pastilah keharaman dan kemakruhan itu berbalik menjadi ketaatan (tho’ah)
bagi mereka. Karena Alloh memerintah kita untuk mengikuti perkataan dan perbuatan mereka,
sehingga Alloh tidak menyuruh mereka untuk melakukan keharaman maupun kemakruhan. Ini
juga bisa dijadikan bukti sifat wajib tabligh.
3. Fathonah
Buktinya ialah seandainya mereka lalai dan tidak cerdas, niscaya mereka tidak mungkin dapat
mengemukakakan hujjah (bantahan) terhadap lawan bicara mereka dan tidak mungkin mampu
berdebat dengan mereka untuk menanamkan kebenaran pada mereka, sampai mereka merasa
puas. Apabila para rosul tidak cerdas, maka jelas bertentangan dengan tugas yang diberikan
oleh Alloh , yaitu menunjukkan kepada mahluq tentang kebenaran.
4. Sifat Jaiz
Bukti bahwa para rosul itu bersifat jaiz (boleh berperilaku seperti manusia biasa) ialah,
disaksikannya realitas sifat-sifat itu pada diri mereka dan sifat-sifat itu tidak mencacatkan atau
menjadikan manusia lari dari mereka, misal gila, ayan yang lama, kusta, sopak dan buta. Ada
beberapa alasan mengapa mereka tetap boleh berperilaku seperti manusia biasa, diantaranya :
1. untuk melipatgandakan dan mengagungkan pahala yang mereka raih, seperti sakit.
2. untuk tasyri’ (memberi pelajaran hukum syari'at) agar umatnya tahu bahwa hal itu
boleh dilakukan
3. untuk menurunkan/mewariskan masalah dunia kepada orang lain (keturunannya),
seperti beristri.
4. sebagai peringatan betapa hina derajat dunia di sisi Alloh dan tidak ridhonya Alloh,
dunia sebagai tempat balasan bagi para nabi dan wali-Nya, dengan melihat tingkah laku
mereka atas masalah dunia.
MAKNA SYAHADAT TAUHID DAN SYAHADAT ROSUL
Makna dari keyakinan-keyakinan („aaqo-id) di atas, semuanya terkumpul dalam ucapan : laa
ilaaha illal-lloh muhammadur rosuululloh. Penjelasannya sbb :
1. Karena makna uluhiyyah (ketuhanan) adalah tidak butuhnya Tuhan (al-ilaah) dari segala
sesuatu selain-Nya, dan butuhnya segala sesuatu selain-Nya kepada-Nya. Jadi makna laa ilaaha
illal-lloh : Tiada dzat yang tidak membutuhkan segala sesuatu selain-Nya, dan tiada dzat yang
segala sesuatu selain-Nya membutuhkan-Nya, selain Alloh swt.
2. Adapun ketidakbutuhan (istighnaa‟) Alloh swt. dari segala sesuatu selain-Nya, itu
mewajibkan (memastikan) Alloh itu wujud (ada), qidam (dahulu), baqo (kekal), mukholafatul lil
khawadits (beda dengan makhluq), qiyamuhu bi nafsih (berdiri sendiri) dan dibersihkan dari
kekurangan-kekurangan. Dan masuk juga ke dalamnya sifat wajib sama' (mendengar), bashor
(melihat) dan kalam (berfirman), karena seandainya sifat-sifat ini tidak wajib bagi Alloh, maka
pastilah Dia membutuhkan pembuat/pembaharu (muhdits), tempat, atau sesuatu yang
menghilangkan kekurang-kurangan itu darinya.
3. Dari ketidakbutuhan Alloh juga bisa diambil pengertian, bersihnya Alloh dari tujuan-tujuan
(ghordh) pada perbuatan-perbuatan dan hukum-hukum-Nya. Andai tidak bersih, maka pasti
membutuhkan sesuatu yang bisa menghasilkan tujuan-Nya. Bagaimana hal itu terjadi ? Padahal
Alloh swt tidak membutuhkan sesuatu selain diri- Nya.
4. Dari ketidakbutuhan Alloh juga bisa diambil pengertian bahwa Alloh tidak wajib melakukan
sesuatu yang mumkin dan tidak wajib meninggalkannya, karena seandainya hal itu secara akal
wajib, seperti memberi pahala, maka pastilah Alloh swt membutuhkan hal itu, supaya sempurna
tujuan-Nya, padahal tidak wajib bagi Alloh swt kecuali sesuatu yang sempurna bagi-Nya.
Bagaimana itu terjadi?, padahal Alloh swt tidak butuh segala sesuatu selain-Nya!.
5. Adapun butuhnya segala sesuatu selain-Nya kepada Alloh swt, maka itu mewajibkan
(memastikan) Alloh bersifat hayat (hidup), qudroh (kuasa), irodah (berkehendak) dan ilmu
(mengetahui), karena seandainya Alloh tidak bersifat seperti itu, maka tidaklah mungkin untuk
bisa mewujudkan makhluq (khawadits) sedikitpun, sehingga tidak ada sesuatupun yang
membutuhkan-Nya. Bagaimana itu terjadi?, padahal Alloh-lah dzat yang segala sesuatu selain-
Nya, sangat membutuhkan-Nya.
6. Dari butuhnya segala sesuatu selain-Nya pada-Nya, juga mewajibkan Alloh bersifat
wahdaniyyah (esa), karena seandainya ada dzat kedua selain Alloh yang mempunyai sifat
ketuhanan (uluhiyyah), maka pastilah tidak ada sesuatupun yang membutuhkan-Nya, karena
lemahnya kedua dzat itu, ketika hal itu terjadi. Bagaimana itu terjadi?, padahal Alloh-lah dzat
yang segala sesuatu selain-Nya, sangat membutuhkan-Nya.
7. Dari butuhnya makhluq akan Alloh, juga bisa diambil pengertian bahwa tidak ada sesuatupun
yang bisa memberi bekas (pengaruh, ta’tsiir) pada sesuatu yang mumkin, sedikitpun. Andai ada,
maka pastilah bekas itu tidak membutuhkan Alloh swt, padahal Alloh adalah dzat yang segala
sesuatu selain-Nya, membutuhkan-Nya. Ketiadaan pemberian pengaruh/bekas pada sesuatu
yang mumkin, itu terjadi bila kita mengira-ngirakan ada sesuatu (yang mumkin) yang bisa
memberi bekas dengan wataknya (thob’iy). Sedang bila kita mengira-ngirakan sesuatu itu
memberi pengaruh/bekas dengan suatu kekuatan yang ada padanya, yang berasal dari Alloh,
sebagimana sangkaan banyak orang bodoh (kaum mu’tazilah), itu semua juga mustahil, karena
ketika hal itu terjadi, maka Alloh jadi butuh suatu perantara (waasithoh) dalam penciptaan
sebagian perbuatan-Nya. Dan itu semua batal, berdasar apa yang telah kita ketahui dari
wajibnya ketidakbutuhan Alloh dari segala sesuatu selain diri-Nya.
Sudah cukup jelaslah cakupan makna dari ucapan laa ilaaha illal- lloh, yang mengandung 3
macam hal yang wajib diketahui oleh orang mukallaf, yakni tentang sifat wajib, mustahil dan jaiz
yang hak bagi Alloh swt.
8. Adapun ucapan muhammadur-rosululloh, maka disitu masuk iman kepada nabi-nabi yang
lain, malaikat, kitab-kitab samawiy, hari akhir, serta qodho dan qodar. Karena nabi Muhammad
datang dengan membenarkan kesemuanya itu.
9. Dari lafadz itu juga bisa diambil pengertian :
a. wajibnya sifat shidhq bagi para rosul.
b. mustahilnya sifat kidzb bagi mereka, jika tidak begitu maka mereka tidak akan menjadi rosul
yang amanah bagi Alloh yang maha mengetahui hal-hal yang samar.
c. mustahilnya mereka melakukan perbuatan yang dilarang, semuanya, karena mereka diutus
supaya manusia tahu perkataan, perbuatan dan diam mereka, sehingga pasti tidak ada yang
menentang perintah Alloh swt, karena Alloh telah memilih mereka dari semua mahluq, dan
memberi mereka amanat atas rahasia wahyu-Nya.
d. bolehnya mereka punya prilaku manusia umumnya (a’roodh al- basyariyyah), karena hal itu
tidak membuat cacat kerosulan mereka dan ketinggian derajat mereka di sisi Alloh, bahkan
semua itu malah menambah derajat dan kemuliaan mereka.
Jelas sudah makna kedua kalimah syahadat itu, dengan jumlah huruf yang sedikit, mampu
mengumpulkan semua hal yang wajib diketahui oleh orang mukallaf, yakni keyakinan-
keyakinan tentang iman pada Alloh dan utusan-utusan-Nya. Mungkin karena ringkasnya dan
kemampuannya mencakup hal itu semua, maka syara’ menjadikannya sebagai terjemahan dari
islam yang ada dalam hati, dan syara’ tidak menerima iman seorangpun, kecuali dengan kalimah
syahadat itu. Oleh karenanya, sebaiknya orang yang berakal („aqil) memperbanyak
mengucapkan kalimah syahadat sambil menghadirkan makna „aqo-id iman yang terkandung di
dalamnya, sampai maknanya bercampur dengan darah dan dagingnya, sebab tak terbilang
jumlah rahasia dan keajaiban/karomah akibat melaksanakan hal itu (memperbanyak dzikir),
misal lancar rizkinya dan encer pikirannya.
Menurut imam Syafi'iy, tidak cukup ucapan : Allohu ahad Muhammadur-rosuul sebagai kalimah
syahadat, akan tetapi disyaratkan:
1. memakai lafadz Asyhadu
2. tahu maknanya, meski secara garis besar. Sehingga seandainya ada orang non-arab diajari
pelafadzan bahasa arab, lalu ia melafadzkan dua kalimah syahadat (syahadatain) itu, sedang ia
tak tahu maknanya, maka belum dihukumi masuk islam.
3. tertib/berurutan, syahadat tauhid dulu baru syahadat rosul. Jika terbalik, maka keislamannya
belum sah.
4. bersambung (terus-menerus) antara pelafadzan kedua syahadat itu. Jika setelah membaca
syahadat tauhid dipisah oleh waktu yang lama, baru kemudian membaca syahadat rosul, maka
keislamannya belum sah.
5. yang mengucapkannya adalah orang mukallaf (baligh dan berakal). Sehingga islamnya anak
kecil dan orang gila, itu tidak sah, kecuali karena mengikuti orang tua (tab’an).
6. tidak terang-terangan secara dzohir melakukan sesuatu yang bisa menghapus keislamannya.
Sehingga islamnya orang yang sedang sujud pada berhala, itu tidak sah.
7. merupakan kemauannya sendiri (ikhtiar, pilihan pribadi, tidak dipaksa). Sehingga tidak sah
islamnya orang yang dipaksa, kecuali bila ia termasuk golongan musuh (kharbiy) atau orang
murtad, karena memaksa kedua golongan ini untuk masuk islam, adalah haq (dibenarkan).
8. mengakui (iqroor) terhadap apa yang pernah ia ingkari, atau menarik kembali kebolehan
suatu hal, apabila kufurnya sebab menentang sebagian ijma' yang diketahui dari agama secara
dhoruri (spontan, tanpa dipikir).
Akan tetapi qoul mu’tamad madzhab malikiy menyatakan, tidak disyaratkan seperti itu, tetapi
berputar pada lafadz yang menunjukkan pengakuan (iqroor) bahwa Alloh itu Maha Esa, dan
Muhammad itu Rosululloh.
Semoga Alloh swt melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad saw, keluarga dan shahabatnya yang baik dan suci. Allohumma tsabbit qolbii ‘alaa
diinik, Wal-hmdu lil- llaahi robbil ‘aalamiin.
Di publish ulang oleh:
Pondok Pesantren Rojaul Huda – Cililin, Bandung Barat

More Related Content

What's hot

Materi ibc 21 penilaian standar perbuatan manusia
Materi ibc 21 penilaian standar perbuatan manusiaMateri ibc 21 penilaian standar perbuatan manusia
Materi ibc 21 penilaian standar perbuatan manusiarendra visual
 
05.4 HUKUM JUAL BELI (KLASIK)
05.4 HUKUM JUAL BELI (KLASIK)05.4 HUKUM JUAL BELI (KLASIK)
05.4 HUKUM JUAL BELI (KLASIK)fissilmikaffah1
 
2.6 marahilut tafa'ul bisy syahadatain
2.6 marahilut tafa'ul bisy syahadatain2.6 marahilut tafa'ul bisy syahadatain
2.6 marahilut tafa'ul bisy syahadatainIsalzone Faisal
 
05.1 RINGKASAN HUKUM JUAL BELI
05.1 RINGKASAN HUKUM JUAL BELI05.1 RINGKASAN HUKUM JUAL BELI
05.1 RINGKASAN HUKUM JUAL BELIfissilmikaffah1
 
Dinamika Tafsir Al-Qur'an Masa Ulama Mutaqaddimin
Dinamika Tafsir Al-Qur'an Masa Ulama Mutaqaddimin Dinamika Tafsir Al-Qur'an Masa Ulama Mutaqaddimin
Dinamika Tafsir Al-Qur'an Masa Ulama Mutaqaddimin Maghfur Amien
 
PPT - MAD THABI'I DAN MAD FAR'I
PPT - MAD THABI'I DAN MAD FAR'IPPT - MAD THABI'I DAN MAD FAR'I
PPT - MAD THABI'I DAN MAD FAR'Iaralailiyah
 
متشابهات في سورة النساء
متشابهات في سورة النساءمتشابهات في سورة النساء
متشابهات في سورة النساءعرفت فالزم
 
Simple rules of_tajweed
Simple rules of_tajweedSimple rules of_tajweed
Simple rules of_tajweedSonali Jannat
 
Kitab terjemah matan ajrumiyyah متن الأجرومية
Kitab terjemah matan ajrumiyyah متن الأجروميةKitab terjemah matan ajrumiyyah متن الأجرومية
Kitab terjemah matan ajrumiyyah متن الأجروميةPungki Ariefin
 
القول النافع في تحريرات قالون عن نافع من الشاطبية
القول النافع في تحريرات قالون عن نافع من الشاطبيةالقول النافع في تحريرات قالون عن نافع من الشاطبية
القول النافع في تحريرات قالون عن نافع من الشاطبيةأحمد محمود
 
11 متشابهات في سورة هود
11  متشابهات في سورة هود11  متشابهات في سورة هود
11 متشابهات في سورة هودRivado
 
Mustolah hadis
Mustolah hadis Mustolah hadis
Mustolah hadis long71
 
Ilmu retorika untuk mengguncang dunia (bandung)
Ilmu retorika untuk mengguncang dunia (bandung)Ilmu retorika untuk mengguncang dunia (bandung)
Ilmu retorika untuk mengguncang dunia (bandung)Mye Gucci
 
Materi 1 IBC Mengapa Bisnis Harus Sesuai Syariah
Materi 1 IBC Mengapa Bisnis Harus Sesuai SyariahMateri 1 IBC Mengapa Bisnis Harus Sesuai Syariah
Materi 1 IBC Mengapa Bisnis Harus Sesuai SyariahUmi Sa'adah
 
Materi IBC 17 Makna Kematian
Materi IBC 17 Makna KematianMateri IBC 17 Makna Kematian
Materi IBC 17 Makna KematianUmi Sa'adah
 
Asas ilmu tajwid
Asas ilmu tajwidAsas ilmu tajwid
Asas ilmu tajwidAkmal Zahir
 
Keterikatan hukum syara'
Keterikatan hukum syara'Keterikatan hukum syara'
Keterikatan hukum syara'el-hafiy
 

What's hot (20)

Materi ibc 21 penilaian standar perbuatan manusia
Materi ibc 21 penilaian standar perbuatan manusiaMateri ibc 21 penilaian standar perbuatan manusia
Materi ibc 21 penilaian standar perbuatan manusia
 
2.8 ar ridho
2.8 ar ridho2.8 ar ridho
2.8 ar ridho
 
05.4 HUKUM JUAL BELI (KLASIK)
05.4 HUKUM JUAL BELI (KLASIK)05.4 HUKUM JUAL BELI (KLASIK)
05.4 HUKUM JUAL BELI (KLASIK)
 
2.6 marahilut tafa'ul bisy syahadatain
2.6 marahilut tafa'ul bisy syahadatain2.6 marahilut tafa'ul bisy syahadatain
2.6 marahilut tafa'ul bisy syahadatain
 
05.1 RINGKASAN HUKUM JUAL BELI
05.1 RINGKASAN HUKUM JUAL BELI05.1 RINGKASAN HUKUM JUAL BELI
05.1 RINGKASAN HUKUM JUAL BELI
 
Dinamika Tafsir Al-Qur'an Masa Ulama Mutaqaddimin
Dinamika Tafsir Al-Qur'an Masa Ulama Mutaqaddimin Dinamika Tafsir Al-Qur'an Masa Ulama Mutaqaddimin
Dinamika Tafsir Al-Qur'an Masa Ulama Mutaqaddimin
 
PPT - MAD THABI'I DAN MAD FAR'I
PPT - MAD THABI'I DAN MAD FAR'IPPT - MAD THABI'I DAN MAD FAR'I
PPT - MAD THABI'I DAN MAD FAR'I
 
متشابهات في سورة النساء
متشابهات في سورة النساءمتشابهات في سورة النساء
متشابهات في سورة النساء
 
Simple rules of_tajweed
Simple rules of_tajweedSimple rules of_tajweed
Simple rules of_tajweed
 
Kitab terjemah matan ajrumiyyah متن الأجرومية
Kitab terjemah matan ajrumiyyah متن الأجروميةKitab terjemah matan ajrumiyyah متن الأجرومية
Kitab terjemah matan ajrumiyyah متن الأجرومية
 
القول النافع في تحريرات قالون عن نافع من الشاطبية
القول النافع في تحريرات قالون عن نافع من الشاطبيةالقول النافع في تحريرات قالون عن نافع من الشاطبية
القول النافع في تحريرات قالون عن نافع من الشاطبية
 
11 متشابهات في سورة هود
11  متشابهات في سورة هود11  متشابهات في سورة هود
11 متشابهات في سورة هود
 
Mustolah hadis
Mustolah hadis Mustolah hadis
Mustolah hadis
 
Ilmu retorika untuk mengguncang dunia (bandung)
Ilmu retorika untuk mengguncang dunia (bandung)Ilmu retorika untuk mengguncang dunia (bandung)
Ilmu retorika untuk mengguncang dunia (bandung)
 
Materi 1 IBC Mengapa Bisnis Harus Sesuai Syariah
Materi 1 IBC Mengapa Bisnis Harus Sesuai SyariahMateri 1 IBC Mengapa Bisnis Harus Sesuai Syariah
Materi 1 IBC Mengapa Bisnis Harus Sesuai Syariah
 
Materi IBC 17 Makna Kematian
Materi IBC 17 Makna KematianMateri IBC 17 Makna Kematian
Materi IBC 17 Makna Kematian
 
Asas ilmu tajwid
Asas ilmu tajwidAsas ilmu tajwid
Asas ilmu tajwid
 
Keterikatan hukum syara'
Keterikatan hukum syara'Keterikatan hukum syara'
Keterikatan hukum syara'
 
Ihsanul amal
Ihsanul amalIhsanul amal
Ihsanul amal
 
Tajweed the Science of Beautifying the Quran
Tajweed the Science of Beautifying the QuranTajweed the Science of Beautifying the Quran
Tajweed the Science of Beautifying the Quran
 

Similar to Terjemah aqidah sanusiyah ummul barahin

2.1 sifat wajib,mustahil dan harus bagi Allah
2.1 sifat wajib,mustahil dan harus bagi Allah2.1 sifat wajib,mustahil dan harus bagi Allah
2.1 sifat wajib,mustahil dan harus bagi Allahwk_aiman
 
POWER POINT AA X BAB 2.pptx
POWER POINT AA X BAB 2.pptxPOWER POINT AA X BAB 2.pptx
POWER POINT AA X BAB 2.pptxArahInfo
 
cupdf.com_sifat-sifat-allah.pptx
cupdf.com_sifat-sifat-allah.pptxcupdf.com_sifat-sifat-allah.pptx
cupdf.com_sifat-sifat-allah.pptxyustinahadrianti
 
Keimanan kepada allah swt melalui pemahaman sifat sifat-nya
Keimanan kepada allah swt melalui pemahaman sifat sifat-nyaKeimanan kepada allah swt melalui pemahaman sifat sifat-nya
Keimanan kepada allah swt melalui pemahaman sifat sifat-nyaHelmon Chan
 
dokumen.tips_20-sifat-wajib-bagi-allah.pptx
dokumen.tips_20-sifat-wajib-bagi-allah.pptxdokumen.tips_20-sifat-wajib-bagi-allah.pptx
dokumen.tips_20-sifat-wajib-bagi-allah.pptxrisdiantikakamsiel1
 
dokumen.tips_20-sifat-wajib-bagi-allah.pptx
dokumen.tips_20-sifat-wajib-bagi-allah.pptxdokumen.tips_20-sifat-wajib-bagi-allah.pptx
dokumen.tips_20-sifat-wajib-bagi-allah.pptxSoymanFir
 
PPT SIFAT WAJIB ALLAH (Ahsan)-1.pptx
PPT SIFAT WAJIB ALLAH (Ahsan)-1.pptxPPT SIFAT WAJIB ALLAH (Ahsan)-1.pptx
PPT SIFAT WAJIB ALLAH (Ahsan)-1.pptxMhmdUwais
 
Faedah mempelajari ilmu mantiq dalam akidah
Faedah mempelajari ilmu mantiq dalam akidah Faedah mempelajari ilmu mantiq dalam akidah
Faedah mempelajari ilmu mantiq dalam akidah Atykah Aura
 
(Full) Panduan Fardhu Ain Tauhid dan Fiqh
(Full) Panduan Fardhu Ain Tauhid dan Fiqh(Full) Panduan Fardhu Ain Tauhid dan Fiqh
(Full) Panduan Fardhu Ain Tauhid dan FiqhAzim Ismail14
 
iman-kpd- Allah.ppt
iman-kpd- Allah.pptiman-kpd- Allah.ppt
iman-kpd- Allah.pptDienEmirats1
 
Eksistensi allah swt
Eksistensi allah swtEksistensi allah swt
Eksistensi allah swtandikamsp
 
Makalah sifat wajib dan mustahil allah
Makalah sifat wajib dan mustahil allahMakalah sifat wajib dan mustahil allah
Makalah sifat wajib dan mustahil allahNaya Ti
 

Similar to Terjemah aqidah sanusiyah ummul barahin (20)

2.1 sifat wajib,mustahil dan harus bagi Allah
2.1 sifat wajib,mustahil dan harus bagi Allah2.1 sifat wajib,mustahil dan harus bagi Allah
2.1 sifat wajib,mustahil dan harus bagi Allah
 
SFAT 20 BAGI ALLAH
SFAT 20 BAGI ALLAHSFAT 20 BAGI ALLAH
SFAT 20 BAGI ALLAH
 
Sifat wajib bagi allah
Sifat wajib bagi allahSifat wajib bagi allah
Sifat wajib bagi allah
 
POWER POINT AA X BAB 2.pptx
POWER POINT AA X BAB 2.pptxPOWER POINT AA X BAB 2.pptx
POWER POINT AA X BAB 2.pptx
 
cupdf.com_sifat-sifat-allah.pptx
cupdf.com_sifat-sifat-allah.pptxcupdf.com_sifat-sifat-allah.pptx
cupdf.com_sifat-sifat-allah.pptx
 
Keimanan kepada allah swt melalui pemahaman sifat sifat-nya
Keimanan kepada allah swt melalui pemahaman sifat sifat-nyaKeimanan kepada allah swt melalui pemahaman sifat sifat-nya
Keimanan kepada allah swt melalui pemahaman sifat sifat-nya
 
BAB 2 SIFAT SIFAT ALLAH.pptx
BAB 2 SIFAT SIFAT ALLAH.pptxBAB 2 SIFAT SIFAT ALLAH.pptx
BAB 2 SIFAT SIFAT ALLAH.pptx
 
dokumen.tips_20-sifat-wajib-bagi-allah.pptx
dokumen.tips_20-sifat-wajib-bagi-allah.pptxdokumen.tips_20-sifat-wajib-bagi-allah.pptx
dokumen.tips_20-sifat-wajib-bagi-allah.pptx
 
BIMS1023 aqidah islam - Bahagian 10
BIMS1023 aqidah islam - Bahagian 10BIMS1023 aqidah islam - Bahagian 10
BIMS1023 aqidah islam - Bahagian 10
 
dokumen.tips_20-sifat-wajib-bagi-allah.pptx
dokumen.tips_20-sifat-wajib-bagi-allah.pptxdokumen.tips_20-sifat-wajib-bagi-allah.pptx
dokumen.tips_20-sifat-wajib-bagi-allah.pptx
 
PPT SIFAT WAJIB ALLAH (Ahsan)-1.pptx
PPT SIFAT WAJIB ALLAH (Ahsan)-1.pptxPPT SIFAT WAJIB ALLAH (Ahsan)-1.pptx
PPT SIFAT WAJIB ALLAH (Ahsan)-1.pptx
 
Faedah mempelajari ilmu mantiq dalam akidah
Faedah mempelajari ilmu mantiq dalam akidah Faedah mempelajari ilmu mantiq dalam akidah
Faedah mempelajari ilmu mantiq dalam akidah
 
Sifat-sifat Allah
Sifat-sifat AllahSifat-sifat Allah
Sifat-sifat Allah
 
K3_Tauhid Sifat.pptx
K3_Tauhid Sifat.pptxK3_Tauhid Sifat.pptx
K3_Tauhid Sifat.pptx
 
(Full) Panduan Fardhu Ain Tauhid dan Fiqh
(Full) Panduan Fardhu Ain Tauhid dan Fiqh(Full) Panduan Fardhu Ain Tauhid dan Fiqh
(Full) Panduan Fardhu Ain Tauhid dan Fiqh
 
iman-kpd- Allah.ppt
iman-kpd- Allah.pptiman-kpd- Allah.ppt
iman-kpd- Allah.ppt
 
Dwi say
Dwi sayDwi say
Dwi say
 
Iman Kepada Allah SWT
Iman Kepada Allah SWTIman Kepada Allah SWT
Iman Kepada Allah SWT
 
Eksistensi allah swt
Eksistensi allah swtEksistensi allah swt
Eksistensi allah swt
 
Makalah sifat wajib dan mustahil allah
Makalah sifat wajib dan mustahil allahMakalah sifat wajib dan mustahil allah
Makalah sifat wajib dan mustahil allah
 

Recently uploaded

421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 

Recently uploaded (20)

421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 

Terjemah aqidah sanusiyah ummul barahin

  • 1. Terjemah Aqidah Sanusiyah Ummul Barahin Karya Syekh Muhammad Ibnu Yusuf As-Sanusi MUQODDIMAH ILMU TAUHID 1. Definisi: secara bahasa adalah Pengetahuan bahwa sesuatu itu satu. Secara syara' adalah Pengetahuan untuk bisa menguasai penetapan aqidah-aqidah agama, yang didapat dari dalil- dalilnya yang bersifat keyakinan. 2. Obyek kajian: adalah Dzat Alloh dan Dzat rosul-rosul-Nya (tentang hal-hal yang wajib, mustahil dan jaiz), hal-hal yang mungkin/mumkin sebagai perantara untuk menuju keyakinan adanya pencipta, dan hal-hal yang didengar/sam’iyyat/riwayat- riwayat (tentang keyakinan akan hal-hal itu). 3. Buah hasil ilmu tauhid adalah Ma’rifatulloh (mengetahui Alloh) dengan bukti-bukti pasti, dan beruntung dengan kebahagiaan abadi. 4. Keutamaannya adalah merupakan ilmu syara’ yang paling mulia, karena berhubungan dengan Dzat Alloh dan rosul-rosul-Nya, serta yang bersangkut paut dengan itu semua. 5. Pelopor pembuat ilmu tauhid : Abu Hasan Al-Asy’ariy (Bashroh, 874-935 M) dan Abu Mansur Al-Maturidiy (Samarkand, wafat 944 M). 6. Hukum mempelajarinya : wajib ‘ain bagi setiap orang mukallaf, lelaki maupun perempuan. 7. Masalah-masalahnya : Aturan-aturan atau hukum yang membahas hal-hal yang yang wajib, mustahil dan jaiz.
  • 2. HUKUM AQLIY Hukum secara akal teringkas jadi tiga : 1. Wujub Wajib adalah sesuatu yang ketiadaannya tidak tergambar (tak bisa diterima) oleh akal, misal manusia itu pasti akan mati, akal tidak menerima adanya manusia yang tidak akan mati alias abadi. 2. Istikhalah Mustahil adalah sesuatu yang adanya itu tidak tergambar oleh akal, misal mustahil manusia akan hidup terus, akal tidak menerima adanya manusia yang hidup terus. 3. Jawaz. Jaiz adalah sesuatu yang ada dan tidak adanya, itu sah/benar menurut akal, misal manusia itu bisa berumur 82 tahun, adanya manusia yang umurnya mencapai 82 tahun, atau tidak berumur 82 tahun, itu bisa diterima oleh akal. SIFAT WAJIB BAGI ALLOH SWT Orang mukallaf secara syara' wajib mengetahui 20 sifat wajib bagi Allah, mustahil dan jaiz bagi Alloh dan rosul-rosul-Nya. Termasuk hal yang wajib (pasti) bagi Alloh adalah 20 sifat yang terbagi sebagai berikut : a. Sifat Nafsiyyah 1. Wujud (ada) b. Sifat Salbiyyah 2. Qidam (dahulu tanpa permulaan) 3. Baqo’ (kekal abadi) 4. Mukholafatul lil khawadits (berbeda denga makhluq) 5. Qiyamuhu binafsih (berdiri sendiri), tidak membutuhkan tempat dan pembuat (yang mewujudkan) 6. Wahdaniyyah (satu Dzat, sifat dan tindakan-Nya) c. Sifat Ma’aniy 7. Qudroh (kuasa) 8. Irodah (berkehendak): Qudroh dan Irodah berta'aluq dengan segala sesuatu yang mungkin adanya (mumkinat) 9. ‘Ilmu (mengetahui) : Berta’aluq dengan segala yang wajib (pasti), jaiz dan mustahil. 10. Hayat (hidup) Tidak berta’aluq dengan sesuatupun 11. Sama’ (mendengar) 12. Bashor (melihat) Sama’ dan Bashor berta’aluq dengan segala sesuatu yang ada (maujud)
  • 3. 13. Kalam (berfirman) Berbicara tanpa dengan huruf dan suara. Kalam berta’aluq dengan segala yang wajib (pasti), jaiz dan mustahil. Ta’aluq adalah tuntutan sifat terhadap suatu tambahan pada dzat (yang mempunyai sifat itu), sesuai dengan sifat itu. Misal melihat, menuntut adanya barang yang dilihat, nah tuntutan/hubungan antara melihat (sebagai sifat) dengan barang yang dilihat (sebagai tambahan bagi dzat yang melihat), itulah ta’aluq. Berbeda dengan hidup, yang tidak menuntut tambahan lain selain pada dzat yang hidup itu sendiri, sehingga hidup itu tak mempunyai ta’aluq. d. Sifat Ma’nawiyyah Merupakan sifat-sifat yang sangat erat hubungannya (mulazimah) dengan tujuh sifat Ma’aniy sebelumnya. Alloh bersifat kuasa (Qudroh), maka keadaan Alloh itu pasti Dzat yang maha berkuasa (Qoodir) dan seterusnya. 14. Adanya Alloh itu Dzat yang berkuasa (Qoodir) 15. Adanya Alloh itu Dzat yang berkehendak (Muriid) 16. Adanya Alloh itu Dzat yang mengetahui („Aalim) 17. Adanya Alloh itu Dzat yang hidup (Hayyun) 18. Adanya Alloh itu Dzat yang mendengar (Samii‟) 19. Adanya Alloh itu Dzat yang melihat (Bashiir) 20. Adanya Alloh itu Dzat yang berfirman (Mutakallim) SIFAT MUSTAHIL BAGI ALLOH SWT Termasuk hal yang mustahil bagi Alloh adalah 20 sifat kebalikan dari 20 sifat wajib sebelumnya, yakni : 1. ‘Adam (tiada) 2. Khuduts (baru) 3. Fana’ (rusak, menjadi tiada) 4. Mumatsalatul lil khawadits (sama dengan makhluq). Misal : - Berupa jirm (materi benda) yang butuh tempat kosong - Berupa ‘irdh (sifat/tabiat/kelakuan) yang menempel pada jirm - Berada di arah suatu jirm - Mempunyai arah (di atas, di kiri, di selatan dsb.) - Dibatasi oleh ruang dan waktu - Dzat-Nya disifati dengan hal-hal yang baru - Disifati dengan kecil atau besar - Mempunyai tujuan-tujuan dengan tindakan dan hukum- hukum-Nya. Jadi dalam penciptaan manusia dan adanya perintah kewajiban sholat, Alloh tidak mempunyai tujuan-tujuan tertentu misal supaya mereka menyembah dan ingat kepada Alloh. Namun semua itu mempunyai hikmah sehingga tidak sia-sia penciptaannya. 5. Ihtiyajuhu lighoirih (tidak berdiri sendiri, butuh yang lain), misal berupa sifat yang ada pada satu tempat, atau membutuhkan pembuat (yang mewujudkan).
  • 4. 6. Ta’adud (berbilangan, berjumlah, tidak esa). Misal : - Dzatnya mempunyai kembaran yang lain - Benda-benda yang ada itu mempunyai peran dalam menyebabkan sesuatu disamping Alloh sendiri. Jadi api itu tidak menyebabkan terbakar, pisau itu tidak menyebabkan terpotong, dan makanan itu tak menyebabkan kenyang, yang menyebabkan (muatstsir) itu semua adalah Alloh sendiri. 7. ‘Ajz (lemah) dari segala yang mungkin (mumkin). 8. Karohah (terpaksa). Mustahil Alloh menjadikan satu bagian alam disertai rasa terpaksa atas terjadinya hal itu, dengan kata lain tanpa menghendakinya, atau menjadikannya karena lupa, karena sebab tertentu atau karena watak tabiatnya. 9. Jahl (bodoh, tidak mengetahui) terhadap segala yang ma'lum. 10. Maut (mati) 11. Shomam (tuli) 16. Jaahil (Dzat yang bodoh) 12. ‘Amaa (buta) 17. Mayyit (Dzat yang mati) 13. Bukm (bisu) 18. Ashomm (Dzat yang tuli) 14. ‘Aajiz (Dzat yang lemah) 19. A’maa (Dzat yang buta) 15. Kaarih (Dzat yang terpaksa) 20. Abkam (Dzat yang bisu) SIFAT JAIZ BAGI ALLOH SWT Sifat Jaiz (wenang) Alloh adalah fi’lu kulli mumkinin au tarkuhu, melakukan segala sesuatu yang mungkin atau meninggalkannya. Alloh bebas menciptakan seseorang itu besar, gemuk, tinggi, hitam, kaya dan pandai, atau tidak seperti itu. BUKTI-BUKTI SIFAT WAJIB DAN JAIZ ALLOH 1. Wujud (ada) Bukti wujudnya Alloh swt adalah barunya alam (baru muncul/ada dari yang sebelumnya tidak ada), karena seandainya tidak ada yang menjadikan alam, tapi alam terwujud dengan sendirinya, maka akan terjadi suatu kesamaan antara ada dan tiada atau keunggulan salah satunya tanpa ada sebab yang mengunggulkannya, dan itu mustahil. Gambarannya, ada sebuah timbangan yang kanan-kirinya terdapat benda yang sama berat, tiba- tiba yang kiri turun ke bawah (lebih berat) tanpa ada sebab yang mendorongnya, baik kejatuhan benda lain, dihembus angin atau ditekan dengan tangan, bukankah itu mustahil ?. Jadi mustahil adanya benda baru, dari yang tadinya tiada, menjadi ada, tanpa ada yang membuatnya, sehingga setiap benda baru pasti ada penciptanya, yang menciptakannya dari tiada menjadi ada, dan yang menciptakannya itu pasti ada (wujud), karena sesuatu yang tidak ada, pasti tidak bisa mengadakan sesuatu. Adapun bukti bahwa alam ini baru adalah, karena alam ini menetapi sifat-sifat baru (‘irdh), seperti bergerak dan diam, serta terdiri dari berbagai bentuk (ada hewan, tumbuhan, bebatuan dll). Sedang sesuatu yang tidak bisa terlepas dari sifat baru, pasti merupakan benda baru.
  • 5. Bukti bahwa ‘irdh (sifat, tabiat, kelakuan yang ada pada jirm) itu baru adalah terlihatnya perubahan-perubahan dari tiada menjadi ada, dan dari ada menjadi tiada, misal dari kecil (tidak besar) menjadi besar, dan dari putih (tidak hitam) menjadi hitam, atau sebaliknya. 2. Qidam (dahulu tanpa permulaan) Bukti qidamnya Alloh adalah, seandainya Alloh tidak qidam, maka pasti Dia khaadits (baru), sehingga butuh yang mewujudkannya (membuatnya baru, mukhdits), akibatnya akan pasti akan terjadi daur (siklus) atau tasalsul (rantai). Daur (lingkaran sebab akibat) ialah adanya masing-masing dari dua benda atau lebih, tergantung pada adanya yang lain. Berarti masing- masing terwujud sebelum sebabnya wujud. Ini jelas salah. Gambaran kemustakhilannya : Tuhan A dicipta oleh tuhan B, tuhan B dicipta oleh tuhan C, tuhan C dicipta oleh tuhan D, sedang tuhan D dicipta oleh tuhan A sendiri…, jadi tuhan A itu ada sebelum dzatnya sendiri ada, karena diciptakan oleh hasil ciptaannya sendiri, ini jelas- jelas salah = Ada tidaknya tergantung (dicipta oleh) Tasalsul ialah keadaan berturut-turut dan susul-menyusulnya beberapa hal sejak zaman azali (tak ada permulaan), dan tak ada habis-habisnya. Gambaran kemustakhilannya : Tuhan 1 dicipta oleh tuhan 2, tuhan 2 dicipta oleh tuhan 3, tuhan 3 dicipta oleh tuhan 4, dan seterusnya tak terhingga. Ini jelas mustahil. 3. Baqo’ (kekal) Bukti kekalnya Alloh adalah, seandainya Alloh tidak kekal maka Alloh pasti bersifat fana’ (rusak), yang artinya berpeluang menjadi tidak ada („adam), tapi ini mustahil, karena Alloh sendiri bersifat qidam (dahulu tanpa permulaan, tidak pernah menemui masa ketiadaan), dengan bukti yang telah lalu. Karena ketika tidak kekal, maka wujudnya Alloh adalah jaiz (bisa ada, bisa tiada), bukan wajib (pasti ada), sedang sesuatu yang jaiz adanya, pastilah baru. 4. Mukholafatul lilkhawadits (beda dengan mahluq) Bukti Alloh berbeda dengan makhluq-Nya adalah, seandainya Alloh memiliki sifat-sifat makhluq, seperti berupa ‘irdh atau jirm, maka Alloh pastilah baru, sama seperti makhluq- makhluq itu. Hal ini mustahil dengan bukti dari sifat qidam dan baqo yang telah lalu. 5. Qiyamuhu binafsih (berdiri sendiri) Bukti Alloh berdiri sendiri adalah, seandainya Aloh membutuhkan tempat, maka Alloh pasti berupa sifat, padahal sifat itu tidak bisa disifati dengan sifat-sifat ma’aniy maupun ma’nawiyyah, sedang Alloh sendiri wajib (pasti) bersifat dengan kedua sifat-sifat itu, jadi Alloh pastilah bukan berupa sifat. Salah satu ciri esensi/sifat dan jasmani adalah membutuhkan sandaran atau tempat, seperti tubuh kita, warna, rasa dan lainnya. Seandainya Alloh membutuhkan mukhoshshish (penentu, yang mewujudkan), pastilah Alloh itu baru, bagaimana itu terjadi ?! padahal bukti Alloh itu bersifat qidam dan baqo telah terang di depan. 6. Wahdaniyyah (esa) Bukti bahwa Alloh itu Maha Esa adalah, seandainya Alloh tidak esa,pastilah alam ini tidak terwujud sama sekali, karena lemahnya Alloh sendiri ketika itu. Misal seandainya di situ ada dua tuhan, maka kemungkinan bisa terjadi perselisihan diantara keduanya, yang satu menghendaki menciptakan sesuatu, sedang yang lain malah menghendaki meniadakannya, maka ketika itu
  • 6. pasti keduanya lemah, karena tujuan keduanya tak mungkin terwujud secara bersamaan, karena mengadakan dan meniadakan adalah perbuatan yang saling berlawanan, tak terwujud pula tujuan salah satunya saja, karena hal itu menunjukkan lemahnya tuhan yang tujuannya tak terwujud, sedang kedua tuhan itu harus mempunyai sifat yang sama, sehingga hal itu pula menunjukkan kelemahan yang lainnya. Diriwayatkan bahwa Ibnu Rusydi pernah berkata : “ketika salah satu tujuannya terwujud, yang lain tidak, maka yang terwujud tujuannya itulah Tuhan yang sebenarnya (al-ilah)”. 7. Qudroh (kuasa), Irodah (berkehendak), ‘Ilmu (tahu) dan Khayat (hidup) Bukti Alloh bersifat qudroh, irodah, ilmu dan khayat adalah seandainya Alloh tidak memiliki salah satu dari keempat sifat itu, maka pasti memiliki sifat kebalikannya, sehingga tidaklah tercipta seonggok makhluqpun. Maksudnya seandainya Alloh lemah (ajz), terpaksa (tak memiliki kehendak, karohah) atau bodoh (jahl), maka pastilah penciptaan alam tak akan terwujud. Seandainya Alloh mati (kebalikan dari khayat), maka pastilah tidak mungkin memiliki sifat yang 20 itu, karena syarat untuk memiliki kedua puluh sifat itu adalah harus hidup, sehingga pastilah alam ini tak akan bisa terwujud. 8. Sama’ (mendengar), Bashor (melihat) dan Kalam (berfirman) Buktinya adalah al-Qur'an, sunah dan ijma‟. Dan juga seandainya Alloh tidak bersifat sama‟, bashor, dan kalam, maka pastilah bersifat kebalikannya (tuli, buta dan bisu), sedang sifat kebalikannya itu merupakan kekurangan-kekurangan yang pasti mustahil bagi Alloh yang maha sempurna. 9. Sifat Jaiz Bukti bahwa melakukan hal-hal yang mungkin atau meninggalkannya adalah wenang bagi Alloh yaitu, seandainya melakukan hal itu adalah wajib secara akal atau mustahil secara akal, pastilah sesuatu yang mungkin itu berbalik menjadi wajib atau mustahil, dan itu tak masuk akal, bagaimana mungkin suatu hakikat berubah menjadi hakikat yang lain. SIFAT-SIFAT WAJIB PARA ROSUL 1. Shidiq (benar) Sesuainya khobar (informasi) dari mereka dengan kenyataan (realitas) yang ada. Ada tiga macam bentuk sidhq-nya : - benar dalam da'wah kerosulan (risalah) yang dibawanya - benar dalam dalam hukum-hukum yang mereka sampaikan dari Alloh - benar dalam ucapan yang berhubungan erat dengan masalah keduniaan, misal mengatakan Zaid telah datang, aku telah makan, aku membelinya dari Umar dsb. Yang dimaksud disini adalah nomor 1 dan 2, sedang nomor 3 masuk amanah.
  • 7. 2. Amanah (terpercaya) - Tiadanya khianat mereka untuk melakukan perbuatan haram atau makruh - Terjaganya jiwa-raga mereka dari perbuatan yang dilarang, baik haram maupun makruh. - Sesuatu yang menancap dengan kuat (dimiliki) dalam hati yang mencegah pemiliknya melakukan hal-hal yang dilarang. - Terjaga dari berbuat dosa („ishmah) 3. Tabligh (menyampaikan) Menyampaikan apa (wahyu) yang diperintahkan pada mereka untuk disampaikan pada makhluq (umatnya). Ada tiga macam bentuk wahyu : 1. Apa yang wajib mereka sampaikan 2. Apa yang wajib mereka rahasiakan (simpan) 3. Apa yang mereka diberi pilihan antara disampaikan atau disimpan, terserah. 4. Fathonah (cerdas) Para rosul pasti bersifat fathonah, yaitu cerdas dan waspada pikirannya, guna mendukung da'wah risalahnya. Maksud wajib disini adalah tiada lepasnya sifat-sifat tersebut, meski dengan dalil syara‟, karena wajibnya sfat amanah dan tabligh dengan dalil syara' (naqliy), sedang wajibnya shidq dengan dalil akal („aqliy), walaupun mu'jizat yang sebagai tanda yang menunjukkan shidhq, itu berdasar adat kebiasaan („adiy). SIFAT-SIFAT MUSTAHIL PARA ROSUL 1. Kidzib (bohong) Tidak sesuainya informasi yang diberikan, dengan realitas yang ada. 2. Khianat Melakukan tindakan (termasuk ucapan) yang dilarang baik haram maupun makruh, meski pernah diriwayatkan nabi pernah buang air kecil sambil berdiri, basuhan wudhu berkali-kali pernah dua kali- dua kali, karena itu untuk tasyri' (memberi pelajaran syara‟) dan menerangkan kebolehannya, dan tasyri' seperti itu adalah wajib bagi beliau. 3. Kitman (menyembunyikan) Merahasiakan (menyimpan) sesuatu yang diperintahkan untuk disampaikan, meskipun lupa. Karena mereka tidak boleh lupa terhadap hukum-hukum yang harus mereka sampaikan dari Alloh, walaupun dalam masalah lain mereka boleh lupa. Nabi sendiri pernah lupa untuk mengerjakan sholat, tetapi disebabkan kesibukan hatinya mengagungkan Alloh.
  • 8. 4. Al-Ghoflah (lalai) & ‘Adamul Fathonah (tidak cerdas) SIFAT JAIZ PARA ROSUL Para rosul boleh memiliki atau melakukan kelakuan atau watak manusia biasa (al-a’roodh al- basyariyyah), yang tidak mengakibatkan berkurangnya martabat mereka yang luhur, misal sakit, lelah, makan, minum, mengantuk, tidur, beristri dan sebagainya. BUKTI-BUKTI SIFAT WAJIB DAN JAIZ PARA ROSUL 1. Shidhq Buktinya adalah, seandainya mereka tidak benar, maka pastilah berdusta (kidzb) akan khobar Alloh, padahal Alloh telah membenarkan mereka dengan penurunan mu'jizat, sesuai dengan ayat Shodaqo ‘abdii fii kulli maa yab-lughu ‘annii. Mu’jizat : sesuatu yang keluar dari adat kebiasaan, bersamaan dengan tantangan da'wah risalah, tiada tertandingi. Syarat-syarat mu’jizat : 1. Merupakan perbuatan Alloh atau yang serupa (meninggalkan perbuatan), supaya menggambarkan keadaannya sebagai pembenar dari Alloh bagi orang yang diberinya. Contoh perbuatan : keluarnya air dari celah-celah jejari Nabi. Contoh meninggalkan perbuatan : tidak terbakarnya nabi Ibrohim oleh api. 2. Merupakan sesuatu yang keluar dari adat kebiasaan, karena melemahkan seseorang tak akan terwujud kecuali dengan hal itu. 3. Munculnya dari tangan orang yang menda'wahkan kenabian, supaya dimengerti bahwa mu'jizat itu membenarkannya. 4. Bersamaan dengan da'wah, baik secara hakikat maupun hukumnya, karena mu'jizat merupakan saksi, sehingga tidak boleh sebelum adanya da'wah itu. 5. Sesuai dengan da'wah (pengakuan), maka yang tidak sesuai, tidak dihitung membenarkan, seperti terbelahnya gunung ketika pengaku rosul mengucapkan : mu'jizatku adalah terbelahnya lautan 6. Tidak malah mendustakan pengakunya, seperti ucapannya : mu'jizatku adalah berbicaranya batu ini, lalu batu itu berbicara bahwa orang itu tukang mengada-ada dan pendusta. 7. Tidak bisa ditandingi, kecuali oleh nabi yang semisalnya. 8. Keluarbiasaan-nya itu tidak terjadi ketika waktu rusaknya aturan adat kebiasaan, sehingga apa yang terjadi ketika hari kiamat tidak termasuk mu'jizat. Ini merupakan syarat tambahan dari sebagian ulama' Sesuatu yang luar biasa yang keluar dari adat yang tidak memenuhi syarat di atas, tidak bisa disebut mu'jizat, tetapi dinamakan sbb :
  • 9. 1. irhaash atau ta’siis : suatu tanda dasar bagi kerosulannya, bila terjadi sebelum masa kerosulannya. Misal sebelum jadi nabi, nabi kita selalu dibayang-bayangi oleh awan. 2. karomah : suatu tanda kemuliaan yang berupa hal luar biasa yang muncul dari tangan seorang yang jelas kebaikan dan keadilannya (wali), tapi tidak mengaku rosul atau nabi. Misal riwayat karomah Sunan Bonang yang bisa merubah buah aren menjadi emas. 3. ma’unah : suatu pertolongan dari sisi Alloh yang berupa hal luar biasa yang muncul dari tangan seorang yang tidak dikenal keadaannya, tidak menampakkan kebaikan tidak pula kefasikan. Misal si Munir, santri yang kelihatannya biasa-biasa saja, terjun dari lantai tingkat empat, dan jatuh di lantai halaman pondok dalam keadaan segar bugar. 4. istidrooj : suatu tanda penghinaan dari Alloh yang berupa hal yang luar biasa yang muncul dari tangan seorang yang fasik, dalam arti bahwa Alloh meningkatkannya dengan menampilkan hal itu di tangannya, lantas dia berlarut-larut dalam kefasikan, sehingga bila Alloh mengambilnya, maka dia tidak dilepaskan-Nya (mati suu-ul khootimah), na’uudzu billaah min dzaalik. 5. ihaanah atau khidzlan : suatu tanda pendustaan dan penghinaan dari Alloh yang berupa yang berupa hal yang luar biasa pada tangan seoorang pembohong. Misal riwayat Musailamah al- Kadzdzab, yang mengaku menjadi rosul di masa Nabi saw, pernah meludahi mata seorang laki- laki dengan maksud mengobatinya, namun mata itu malah menjadi buta. 6. sihir : suatu keluarbiasaan yang muncul dari seseorang, yang bisa dipelajari oleh orang lain dan bisa ditandingi. 2. Amanah dan Tabligh Buktinya adalah, seandainya mereka berkhianat dengan melakukan keharaman dan kemakruhan, maka pastilah keharaman dan kemakruhan itu berbalik menjadi ketaatan (tho’ah) bagi mereka. Karena Alloh memerintah kita untuk mengikuti perkataan dan perbuatan mereka, sehingga Alloh tidak menyuruh mereka untuk melakukan keharaman maupun kemakruhan. Ini juga bisa dijadikan bukti sifat wajib tabligh. 3. Fathonah Buktinya ialah seandainya mereka lalai dan tidak cerdas, niscaya mereka tidak mungkin dapat mengemukakakan hujjah (bantahan) terhadap lawan bicara mereka dan tidak mungkin mampu berdebat dengan mereka untuk menanamkan kebenaran pada mereka, sampai mereka merasa puas. Apabila para rosul tidak cerdas, maka jelas bertentangan dengan tugas yang diberikan oleh Alloh , yaitu menunjukkan kepada mahluq tentang kebenaran. 4. Sifat Jaiz Bukti bahwa para rosul itu bersifat jaiz (boleh berperilaku seperti manusia biasa) ialah, disaksikannya realitas sifat-sifat itu pada diri mereka dan sifat-sifat itu tidak mencacatkan atau menjadikan manusia lari dari mereka, misal gila, ayan yang lama, kusta, sopak dan buta. Ada beberapa alasan mengapa mereka tetap boleh berperilaku seperti manusia biasa, diantaranya : 1. untuk melipatgandakan dan mengagungkan pahala yang mereka raih, seperti sakit.
  • 10. 2. untuk tasyri’ (memberi pelajaran hukum syari'at) agar umatnya tahu bahwa hal itu boleh dilakukan 3. untuk menurunkan/mewariskan masalah dunia kepada orang lain (keturunannya), seperti beristri. 4. sebagai peringatan betapa hina derajat dunia di sisi Alloh dan tidak ridhonya Alloh, dunia sebagai tempat balasan bagi para nabi dan wali-Nya, dengan melihat tingkah laku mereka atas masalah dunia. MAKNA SYAHADAT TAUHID DAN SYAHADAT ROSUL Makna dari keyakinan-keyakinan („aaqo-id) di atas, semuanya terkumpul dalam ucapan : laa ilaaha illal-lloh muhammadur rosuululloh. Penjelasannya sbb : 1. Karena makna uluhiyyah (ketuhanan) adalah tidak butuhnya Tuhan (al-ilaah) dari segala sesuatu selain-Nya, dan butuhnya segala sesuatu selain-Nya kepada-Nya. Jadi makna laa ilaaha illal-lloh : Tiada dzat yang tidak membutuhkan segala sesuatu selain-Nya, dan tiada dzat yang segala sesuatu selain-Nya membutuhkan-Nya, selain Alloh swt. 2. Adapun ketidakbutuhan (istighnaa‟) Alloh swt. dari segala sesuatu selain-Nya, itu mewajibkan (memastikan) Alloh itu wujud (ada), qidam (dahulu), baqo (kekal), mukholafatul lil khawadits (beda dengan makhluq), qiyamuhu bi nafsih (berdiri sendiri) dan dibersihkan dari kekurangan-kekurangan. Dan masuk juga ke dalamnya sifat wajib sama' (mendengar), bashor (melihat) dan kalam (berfirman), karena seandainya sifat-sifat ini tidak wajib bagi Alloh, maka pastilah Dia membutuhkan pembuat/pembaharu (muhdits), tempat, atau sesuatu yang menghilangkan kekurang-kurangan itu darinya. 3. Dari ketidakbutuhan Alloh juga bisa diambil pengertian, bersihnya Alloh dari tujuan-tujuan (ghordh) pada perbuatan-perbuatan dan hukum-hukum-Nya. Andai tidak bersih, maka pasti membutuhkan sesuatu yang bisa menghasilkan tujuan-Nya. Bagaimana hal itu terjadi ? Padahal Alloh swt tidak membutuhkan sesuatu selain diri- Nya. 4. Dari ketidakbutuhan Alloh juga bisa diambil pengertian bahwa Alloh tidak wajib melakukan sesuatu yang mumkin dan tidak wajib meninggalkannya, karena seandainya hal itu secara akal wajib, seperti memberi pahala, maka pastilah Alloh swt membutuhkan hal itu, supaya sempurna tujuan-Nya, padahal tidak wajib bagi Alloh swt kecuali sesuatu yang sempurna bagi-Nya. Bagaimana itu terjadi?, padahal Alloh swt tidak butuh segala sesuatu selain-Nya!. 5. Adapun butuhnya segala sesuatu selain-Nya kepada Alloh swt, maka itu mewajibkan (memastikan) Alloh bersifat hayat (hidup), qudroh (kuasa), irodah (berkehendak) dan ilmu (mengetahui), karena seandainya Alloh tidak bersifat seperti itu, maka tidaklah mungkin untuk bisa mewujudkan makhluq (khawadits) sedikitpun, sehingga tidak ada sesuatupun yang membutuhkan-Nya. Bagaimana itu terjadi?, padahal Alloh-lah dzat yang segala sesuatu selain- Nya, sangat membutuhkan-Nya. 6. Dari butuhnya segala sesuatu selain-Nya pada-Nya, juga mewajibkan Alloh bersifat wahdaniyyah (esa), karena seandainya ada dzat kedua selain Alloh yang mempunyai sifat ketuhanan (uluhiyyah), maka pastilah tidak ada sesuatupun yang membutuhkan-Nya, karena lemahnya kedua dzat itu, ketika hal itu terjadi. Bagaimana itu terjadi?, padahal Alloh-lah dzat yang segala sesuatu selain-Nya, sangat membutuhkan-Nya. 7. Dari butuhnya makhluq akan Alloh, juga bisa diambil pengertian bahwa tidak ada sesuatupun yang bisa memberi bekas (pengaruh, ta’tsiir) pada sesuatu yang mumkin, sedikitpun. Andai ada, maka pastilah bekas itu tidak membutuhkan Alloh swt, padahal Alloh adalah dzat yang segala sesuatu selain-Nya, membutuhkan-Nya. Ketiadaan pemberian pengaruh/bekas pada sesuatu
  • 11. yang mumkin, itu terjadi bila kita mengira-ngirakan ada sesuatu (yang mumkin) yang bisa memberi bekas dengan wataknya (thob’iy). Sedang bila kita mengira-ngirakan sesuatu itu memberi pengaruh/bekas dengan suatu kekuatan yang ada padanya, yang berasal dari Alloh, sebagimana sangkaan banyak orang bodoh (kaum mu’tazilah), itu semua juga mustahil, karena ketika hal itu terjadi, maka Alloh jadi butuh suatu perantara (waasithoh) dalam penciptaan sebagian perbuatan-Nya. Dan itu semua batal, berdasar apa yang telah kita ketahui dari wajibnya ketidakbutuhan Alloh dari segala sesuatu selain diri-Nya. Sudah cukup jelaslah cakupan makna dari ucapan laa ilaaha illal- lloh, yang mengandung 3 macam hal yang wajib diketahui oleh orang mukallaf, yakni tentang sifat wajib, mustahil dan jaiz yang hak bagi Alloh swt. 8. Adapun ucapan muhammadur-rosululloh, maka disitu masuk iman kepada nabi-nabi yang lain, malaikat, kitab-kitab samawiy, hari akhir, serta qodho dan qodar. Karena nabi Muhammad datang dengan membenarkan kesemuanya itu. 9. Dari lafadz itu juga bisa diambil pengertian : a. wajibnya sifat shidhq bagi para rosul. b. mustahilnya sifat kidzb bagi mereka, jika tidak begitu maka mereka tidak akan menjadi rosul yang amanah bagi Alloh yang maha mengetahui hal-hal yang samar. c. mustahilnya mereka melakukan perbuatan yang dilarang, semuanya, karena mereka diutus supaya manusia tahu perkataan, perbuatan dan diam mereka, sehingga pasti tidak ada yang menentang perintah Alloh swt, karena Alloh telah memilih mereka dari semua mahluq, dan memberi mereka amanat atas rahasia wahyu-Nya. d. bolehnya mereka punya prilaku manusia umumnya (a’roodh al- basyariyyah), karena hal itu tidak membuat cacat kerosulan mereka dan ketinggian derajat mereka di sisi Alloh, bahkan semua itu malah menambah derajat dan kemuliaan mereka. Jelas sudah makna kedua kalimah syahadat itu, dengan jumlah huruf yang sedikit, mampu mengumpulkan semua hal yang wajib diketahui oleh orang mukallaf, yakni keyakinan- keyakinan tentang iman pada Alloh dan utusan-utusan-Nya. Mungkin karena ringkasnya dan kemampuannya mencakup hal itu semua, maka syara’ menjadikannya sebagai terjemahan dari islam yang ada dalam hati, dan syara’ tidak menerima iman seorangpun, kecuali dengan kalimah syahadat itu. Oleh karenanya, sebaiknya orang yang berakal („aqil) memperbanyak mengucapkan kalimah syahadat sambil menghadirkan makna „aqo-id iman yang terkandung di dalamnya, sampai maknanya bercampur dengan darah dan dagingnya, sebab tak terbilang jumlah rahasia dan keajaiban/karomah akibat melaksanakan hal itu (memperbanyak dzikir), misal lancar rizkinya dan encer pikirannya. Menurut imam Syafi'iy, tidak cukup ucapan : Allohu ahad Muhammadur-rosuul sebagai kalimah syahadat, akan tetapi disyaratkan: 1. memakai lafadz Asyhadu 2. tahu maknanya, meski secara garis besar. Sehingga seandainya ada orang non-arab diajari pelafadzan bahasa arab, lalu ia melafadzkan dua kalimah syahadat (syahadatain) itu, sedang ia tak tahu maknanya, maka belum dihukumi masuk islam. 3. tertib/berurutan, syahadat tauhid dulu baru syahadat rosul. Jika terbalik, maka keislamannya belum sah.
  • 12. 4. bersambung (terus-menerus) antara pelafadzan kedua syahadat itu. Jika setelah membaca syahadat tauhid dipisah oleh waktu yang lama, baru kemudian membaca syahadat rosul, maka keislamannya belum sah. 5. yang mengucapkannya adalah orang mukallaf (baligh dan berakal). Sehingga islamnya anak kecil dan orang gila, itu tidak sah, kecuali karena mengikuti orang tua (tab’an). 6. tidak terang-terangan secara dzohir melakukan sesuatu yang bisa menghapus keislamannya. Sehingga islamnya orang yang sedang sujud pada berhala, itu tidak sah. 7. merupakan kemauannya sendiri (ikhtiar, pilihan pribadi, tidak dipaksa). Sehingga tidak sah islamnya orang yang dipaksa, kecuali bila ia termasuk golongan musuh (kharbiy) atau orang murtad, karena memaksa kedua golongan ini untuk masuk islam, adalah haq (dibenarkan). 8. mengakui (iqroor) terhadap apa yang pernah ia ingkari, atau menarik kembali kebolehan suatu hal, apabila kufurnya sebab menentang sebagian ijma' yang diketahui dari agama secara dhoruri (spontan, tanpa dipikir). Akan tetapi qoul mu’tamad madzhab malikiy menyatakan, tidak disyaratkan seperti itu, tetapi berputar pada lafadz yang menunjukkan pengakuan (iqroor) bahwa Alloh itu Maha Esa, dan Muhammad itu Rosululloh. Semoga Alloh swt melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw, keluarga dan shahabatnya yang baik dan suci. Allohumma tsabbit qolbii ‘alaa diinik, Wal-hmdu lil- llaahi robbil ‘aalamiin. Di publish ulang oleh: Pondok Pesantren Rojaul Huda – Cililin, Bandung Barat