SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
MAKALAH
               PENERAPAN KTSP
    Makalah ini di susun untuk memenuhi salah satu tugas
         Mata Kuliah “Kurikulum Pembelajaran”




                       Disusun Oleh :

              1. Ayu Yanuari Astuti (20080210155)
              2. Agus Sudrahjat          (          )
              3. Aji Septa Krismayana    (20080211053)
              4. Rika Yunitasari         (20080210976)




          PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS PERGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
         UNIVERSITAS KUNINGAN
                2009/2010
KATA PENGANTAR




Assalamualaikum Wr. Wb.

       Segala puji syukur kami panjatkan kepada Allah Swt, karena atas berkat, rahmat dan

hidayah – Nya. Kami dapat menyusun makalah yang beri judul “Penerapan KTSP”

       Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen Mata Kuliah Perencanaan

Pengajaran, Bapak Akhmad Sudrajat, M.Pd. Serta pihak – pihak yang telah membantu kami

dalam penyusunan makalah ini, sehingga penyusunan makalah ini berjalan dengan baik.

       Penulis sangat menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat

kekurangan. Untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan agar dapat

dijadikan pelajaran dalam penyusunan makalah selanjutnya.

       Semoga makalah ini bermanfaat bagi kami khususnya, dan bagi para permbaca

umumnya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb




                                                                Kuningan,   Maret 2010



                                                                        Penulis
BAB I

                                       PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

       Negara Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang perlu adanya proses
untuk menjadi maju, salah satu proses tersebut adalah dengan mencerdaskan anak bangsa.
Dengan pendidikan yang bermutu atau berkualitas benarlah yang dapat meningkatkan
kecerdasan anak bangsa. Dari zaman ke zaman sistem kurikulum pendidikan yang ada
Indonesia selalu ada perubahan demi mencerdaskan anak bangsa. Salah satu sistem kurikulum
yang baru saat ini adalah system KTSP (Kurikulum Tingkat satuan pendidikan).

       Sejak digulirkan Juni 2006, banyak muncul persoalan dalam penerapan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yaitu tidak memadainya kualitas SDM yang mampu
menjabarkan KTSP di satuan pendidikan, kurangnya sarana pendukung kelengkapan
pelaksanaan KTSP, belum sepenuhnya guru memahami KTSP secara utuh, baik dari segi
konsep maupun penerapannya di lapangan. Persoalan-persoalan tadi diperparah oleh tidak
sinkronnya materi kurikulum yang dibuat oleh sejumlah penerbit yang menterjemahkan KTSP
ke dalam banyak versi, sehingga membuat konsentrasi para siswa menjadi semakin terpecah
karena harus membeli buku dalam banyak versi. Lebih dari itu, pengurangan jumlah jam
pelajaran seperti yang diamanatkan oleh kurikulum ini berdampak kepada penghasilan guru,
karena otomatis akan mengurangi penghasilan mereka, terutama guru honorer.

1.2 Rumusan Masalah

1. Mengapa KTSP sulit diterapkan di sekolah-sekolah?

2. Bagaimana solusi untuk menerapkan KTSP tersebut?

1.3 Tujuan Penyusunan

1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah kurikulum pembelajaran.

2. Untuk mengetahui cara-cara pnerapan KTSP.
BAB II
                                       DESKRIPSI

       Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum disusun oleh satuan
pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan
potensi yang ada di daerah.

       KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-
masing satuan pendidikan.

       Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang beragam
mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan
nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi (SI), proses, kompetensi
lulusan(SKL), tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan
penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar
Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan
pendidikan                    dalam              mengembangkan                    kurikulum.
Apabila kita telusuri asbabul furuj KTSP, di mana konsep kurikulum menurut standar
nasional pendidikan merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Konsep ini, jika ditilik mengadopsi
dari konsep Beuchamp (1968:6) bahwa “A curriculum is a written document which may
contain many ingredients, but basically it is a plan for the education of pupils during their
enrollment in given school”. Beuchamp lebih memberi penekanan bahwa kurikulum adalah
suatu rencana pendidikan atau pengajaran.

       Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 (UU 20/2003) tentang
Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun
2005 (PP 19/2005) tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan kurikulum pada
KTSP jenjang pendidikan dasar dan menengah disusun oleh satuan pendidikan dengan
mengacu kepada SI dan SKL serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan
Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
Selain dari itu, penyusunan KTSP juga harus mengikuti ketentuan lain yang
menyangkut kurikulum dalam UU 20/2003 dan PP 19/2005. Panduan yang disusun BSNP
terdiri atas dua bagian.

       Pertama, Panduan Umum yang memuat ketentuan umum pengembangan kurikulum
yang dapat diterapkan pada satuan pendidikan dengan mengacu pada Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar yang terdapat dalam SI dan SKL.Termasuk dalam ketentuan umum adalah
penjabaran amanat dalam UU 20/2003 dan ketentuan PP 19/2005 serta prinsip dan langkah
yang harus diacu dalam pengembangan KTSP.

       Kedua, model KTSP sebagai salah satu contoh hasil akhir pengembangan KTSP
dengan mengacu pada SI dan SKL dengan berpedoman pada Panduan Umum yang
dikembangkan BSNP. Sebagai model KTSP, tentu tidak dapat mengakomodasi kebutuhan
seluruh daerah di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan hendaknya
digunakan sebagai referensi.
BAB III

                                        ANALISIS

3.1 Tujuan KTSP

          Tujuan Panduan Penyusunan KTSP ini untuk menjadi acuan bagi satuan pendidikan
SD/MI/SDLB, SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB, dan SMK/MAK dalam penyusunan
dan pengembangan kurikulum yang akan dilaksanakan pada tingkat satuan pendidikan yang
bersangkutan.

3.2 Prinsip Pengembangan KTSP

          Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah :
KTSP dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan
pendidikan di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor Departemen
Agama Kabupaten/Kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan menengah.
Pengembangan KTSP mengacu pada SI dan SKL dan berpedoman pada panduan penyusunan
kurikulum yang disusun oleh BSNP, serta memperhatikan pertimbangan komite
sekolah/madrasah. Penyusunan KTSP untuk pendidikan khusus dikoordinasi dan disupervisi
oleh dinas pendidikan provinsi, dan berpedoman pada SI dan SKL serta panduan penyusunan
kurikulum yang disusun oleh BSNP .

3.3 Penerapan KTSP di Sekolah-Sekolah

          Hampir seluruh guru di Indonesia hanya bisa mengkopi KTSP yang sudah ada untuk
diterapkan di sekolah mereka masing-masing tanpa memperhatikan dan disesuaikan dengan
potensi            yang          ada         disekolah/          daerah          tersebut.
Implementasi kurikulum dijelaskan oleh Saylor dan Alexander (1974) dalam Miller and Seller
(1985 : 246) sebagai proses menerapkan rencana kurikulum (program) dalam bentuk
pembelajaran, melibatkan interaksi siswa-guru dan dalam konteks persekolahan. Problem
konsep inilah yang bagi pengelola pendidikan sudah melaksanakan KTSP dengan bukti
adanya                 dokumen               yang              tersusun              rapi.
Para supervisor menilai, para pengelola pendidikan belum menerapkan KTSP sebagaimana
yang diharapkan. Di mana para pengembang kurikulum di satuan pendidikan ternyata belum
mengembangkan KTSP dalam bentuk kurikulum di satuan pendidikan fungsional yang secara
riil dikembangkan dalam pembelajaran. Rencana yang rapi dan sistematis menjadi tidak
bermakna apabila tidak diimplementasikan secara konsisten sesuai dengan tujuan
pembelajaran                   yang                    telah                 direncanakannya.
Begitu juga dalam problem pendekatan impelementasi KTSP. Di mana dalam implementasi
KTSP sebenarnya lebih cenderung mengarah pada pendekatan enactment curriculum
dibandingkan dengan fidelity perspective maupun mutual adaptif. Pendekatan enactment
pernah dikembangkan oleh Jackson (1991 : 492) mempunyai ciri utama pelaksana kurikulum
melakukan berbagai upaya untuk mengoptimalkan pelaksanaan kurikulum. Mereka menjadi
kreator dalam implementasi kurikulum, yang nantinya kurikulum sebagai proses akan tumbuh
dan berkembang dalam interaksi guru dan siswa. Terutama dalam membentuk kemampuan
berpikir                                      dan                                   bertindak.
Sampai saat ini kenyataannya di lapangan masih ada beberapa sekolah yang belum benar-
benar mengimplementasikan KTSP sesuai standar isi yang disusun Badan Standar Nasional
Pendidikan(BSNP).
Munculnya persoalan-persoalan tadi disebabkan oleh tidak siapnya pemerintah membuat
strategi implementasi kebijakan di atas, misalnya kurang diantisipasi kesiapan tenaga
pendidik     dan   kurangnya    sosialisasi   sampai    ke     seluruh   pelosok   tanah   air.


3.4 SEBAB-SEBAB KTSP TIDAK DAPAT DI TERAPKAN DI SEKOLAH

         KTSP, Kurikulum yang tidak sistematis. Ketidaklogisan KTSP terjadi karena sekolah
diberi kebebasan untuk mengelaborasi kurikulum inti yang dibuat pemerintah, tetapi evaluasi
nasional oleh pemerintah melalui ujian nasional (UN) justru paling menentukan kelulusan
siswa.

         KTSP tidak fungsional Kurikulum ini menjadi tidak logis karena tidak
proporsionalnya pembagian tugas pengembangan antara pemerintah dan sekolah.Tidak
siapnya pemerintah membuat strategi implementasi kebijakan, misalnya kurang diantisipasi
kesiapan tenaga pendidik dan kurangnya sosialisasi sampai ke seluruh pelosok tanah air.
Kurangnya sarana dan prasarana yang mendukung terlaksananya KTSP.

3.5 SOLUSI DARI PERMASALAHAN YANG DIHADAPI DALAM PENERAPAN
KTSP
Segala persoalan yang muncul akibat penerapan KTSP ini seharusnya menjadi perhatian
serius dari pemerintah (Depdiknas) agar tidak menambah daftar carut marut wajah pendidikan
di Indonesia. Ada beberapa kebijakan yang seharusnya dilakukan oleh pemerintah, yaitu
sebagaiberikut:
1. Penentuan kelulusan siswa tidak harus berpatokan pada hasil nilai UN yang ditetapkan
pemerintah   tetapi   dikembalikan   pada guru yang       mengajar   di sekolah     tersebut.
2. Seharusnya pemerintah hanya menetapkan kerangka umum dari tujuan atau kompetensi,
isi, strategi, dan evaluasi, sedangkan pengembangannya secara rinci menjadi siap pakai
diserahkan sepenuhnya kepada sekolah. KTSP dikembangkan sesuai dengan satuan
pendidikan, potensi daerah/karakteristik daerah, sosial budaya masyarakat setempat dan
peserta didik dengan berpedoman pada panduan yang disusun oleh BNSP. Sekolah dan
komite sekolah mengembangkan KTSP dan silabusnya berdasarkan kerangka dasar
kurikulum dan standar kompetensi kelulusan, dibawah supervisi dinas kabupaten/kota yang
bertanggung jawab di bidang pendidikan (SD, SMP, SMA, SMK) dan departemen yang
menangani     urusan      pemerintahan    di     bidang    agama     (MI,    MTs,       MA)
3. Sosialisasi yang terus menerus harus dilakukan oleh pemerintah dengan menggunakan
beragam perangkat media secara tepat sasaran. Agar, para pelaku pendidikan mengerti secara
jelas maksud dan tujuan dari KTSP ini sehingga meningkatkan kualitas tenaga pendidik
terkait                konsep              dan                aplikasi                 KTSP.
4. Menyediakan sarana dan prasarana yang mendukung terlaksananya KTSP.

Kebijakan-kebijakan tersebut harus senantiasa diobservasi dan evaluasi pelaksanaannya di
lapangan, agar kebijakan itu benar-benar mencapai tujuan yang diinginkan pemerintah.
BAB IV

                                      KESIMPULAN

        KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-
masing satuan pendidikan. Proses penerapan KTSP belum terlaksanakan sepenuhnya dan
memang        sulit    untuk      penerapannya.        Hal     ini    disebabkan      oleh:
a. KTSP, Kurikulum yang tidak sistematis

b. KTSP tidak fungsional

c. Tidak siapnya pemerintah membuat strategi implementasi kebijakan, misalnya kurang
diantisipasi kesiapan tenaga pendidik dan kurangnya sosialisasi sampai ke seluruh pelosok
tanah air.

d. Kurangnya sarana dan prasarana yang mendukung terlaksananya KTSP.



    Kebijakan-kebijakan yang harus dilakukan oleh pemerintah dalam mengatasi masalah
    penerapan KTSP di sekolah adalah:

    a. Penentuan kelulusan siswa tidak harus berpatokan pada hasil nilai UN yang ditetapkan
        pemerintah tetapi dikembalikan pada guru yang mengajar di sekolah tersebut.

    b. Seharusnya pemerintah hanya menetapkan kerangka umum dari tujuan atau
    kompetensi, isi, strategi, dan evaluasi, sedangkan pengembangannya secara rinci menjadi
    siap pakai diserahkan sepenuhnya kepada sekolah.

    c. Sosialisasi yang terus menerus harus dilakukan oleh pemerintah dengan menggunakan
    beragam perangkat media secara tepat sasaran.

    d. Menyediakan sarana dan prasarana yang mendukung terlaksananya KTSP.
DAFTAR PUSTAKA

Blog Universitas PGRI Adibuana SurabayaSeminar Nasional Pro dan Kontra Seputar UNAS,
http://www.unipasby.ac.id/node/, 16 Juli 2008.

Liwon    dan   Faojin,   H.M.    Menelusuri      Problematika   Implementasi   KTSP   dan
SolusiAlternatifnya,http://www.lampungpost.com/cetak/berita.php?id=2008101023122266,
11 Oktober 2008

More Related Content

What's hot

Struktur dan isi kurikulum 2013
Struktur dan isi kurikulum 2013Struktur dan isi kurikulum 2013
Struktur dan isi kurikulum 2013Rika Pertiwi
 
PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.
PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.
PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.Grace Ginting
 
KRITERIA KETERCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN (KKTP) (1).pptx
KRITERIA KETERCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN (KKTP) (1).pptxKRITERIA KETERCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN (KKTP) (1).pptx
KRITERIA KETERCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN (KKTP) (1).pptxHelmiHelmi33
 
PPT MATERI DAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SD
PPT MATERI DAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SDPPT MATERI DAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SD
PPT MATERI DAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SDFitriadina1
 
Makalahpengembangan instrumen penilaian pembelajaran
Makalahpengembangan instrumen penilaian pembelajaranMakalahpengembangan instrumen penilaian pembelajaran
Makalahpengembangan instrumen penilaian pembelajaranhfzarfah
 
Jenis-jenis Organisasi Kurikulum
Jenis-jenis Organisasi KurikulumJenis-jenis Organisasi Kurikulum
Jenis-jenis Organisasi KurikulumAmbar Fidianingsih
 
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyaPermasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyajhesica purba
 
Presentasi PTK - Upaya meningkatkan minat belajar matematika melalui discover...
Presentasi PTK - Upaya meningkatkan minat belajar matematika melalui discover...Presentasi PTK - Upaya meningkatkan minat belajar matematika melalui discover...
Presentasi PTK - Upaya meningkatkan minat belajar matematika melalui discover...calonmayat
 
Analisis Materi Pembelajaran
Analisis Materi Pembelajaran Analisis Materi Pembelajaran
Analisis Materi Pembelajaran yuni dwinovika
 
1. cover pkp dewinta susanti
1. cover pkp   dewinta susanti1. cover pkp   dewinta susanti
1. cover pkp dewinta susantiSchool
 
Bidang Garapan Kesiswaan Dalam Administrasi Pendidikan
Bidang Garapan Kesiswaan Dalam Administrasi Pendidikan Bidang Garapan Kesiswaan Dalam Administrasi Pendidikan
Bidang Garapan Kesiswaan Dalam Administrasi Pendidikan disan ayudha nugraha
 
Teori Piaget, Ausubel, dan Brunner
Teori Piaget, Ausubel, dan BrunnerTeori Piaget, Ausubel, dan Brunner
Teori Piaget, Ausubel, dan BrunnerDimas Dwi Senggono S
 
30. penilaian psikomotorik
30. penilaian psikomotorik30. penilaian psikomotorik
30. penilaian psikomotorikf' yagami
 
Pelaksanaan KBK
Pelaksanaan KBKPelaksanaan KBK
Pelaksanaan KBKAnan Nur
 
Analisis karakteristik siswa dan lingkungan
Analisis karakteristik  siswa dan lingkunganAnalisis karakteristik  siswa dan lingkungan
Analisis karakteristik siswa dan lingkunganSalsabila Arini
 

What's hot (20)

Struktur dan isi kurikulum 2013
Struktur dan isi kurikulum 2013Struktur dan isi kurikulum 2013
Struktur dan isi kurikulum 2013
 
PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.
PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.
PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.
 
Pkp pgsd
Pkp pgsdPkp pgsd
Pkp pgsd
 
Analisis Instruksional
Analisis InstruksionalAnalisis Instruksional
Analisis Instruksional
 
KRITERIA KETERCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN (KKTP) (1).pptx
KRITERIA KETERCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN (KKTP) (1).pptxKRITERIA KETERCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN (KKTP) (1).pptx
KRITERIA KETERCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN (KKTP) (1).pptx
 
PPT MATERI DAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SD
PPT MATERI DAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SDPPT MATERI DAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SD
PPT MATERI DAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SD
 
Makalahpengembangan instrumen penilaian pembelajaran
Makalahpengembangan instrumen penilaian pembelajaranMakalahpengembangan instrumen penilaian pembelajaran
Makalahpengembangan instrumen penilaian pembelajaran
 
Hakikat dan Substansi Kurikulum
Hakikat dan Substansi KurikulumHakikat dan Substansi Kurikulum
Hakikat dan Substansi Kurikulum
 
Jenis-jenis Organisasi Kurikulum
Jenis-jenis Organisasi KurikulumJenis-jenis Organisasi Kurikulum
Jenis-jenis Organisasi Kurikulum
 
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyaPermasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
 
Presentasi PTK - Upaya meningkatkan minat belajar matematika melalui discover...
Presentasi PTK - Upaya meningkatkan minat belajar matematika melalui discover...Presentasi PTK - Upaya meningkatkan minat belajar matematika melalui discover...
Presentasi PTK - Upaya meningkatkan minat belajar matematika melalui discover...
 
Analisis Materi Pembelajaran
Analisis Materi Pembelajaran Analisis Materi Pembelajaran
Analisis Materi Pembelajaran
 
Silabus belajar dan pembelajaran
Silabus belajar dan pembelajaranSilabus belajar dan pembelajaran
Silabus belajar dan pembelajaran
 
1. cover pkp dewinta susanti
1. cover pkp   dewinta susanti1. cover pkp   dewinta susanti
1. cover pkp dewinta susanti
 
Bidang Garapan Kesiswaan Dalam Administrasi Pendidikan
Bidang Garapan Kesiswaan Dalam Administrasi Pendidikan Bidang Garapan Kesiswaan Dalam Administrasi Pendidikan
Bidang Garapan Kesiswaan Dalam Administrasi Pendidikan
 
Teori Piaget, Ausubel, dan Brunner
Teori Piaget, Ausubel, dan BrunnerTeori Piaget, Ausubel, dan Brunner
Teori Piaget, Ausubel, dan Brunner
 
30. penilaian psikomotorik
30. penilaian psikomotorik30. penilaian psikomotorik
30. penilaian psikomotorik
 
Pelaksanaan KBK
Pelaksanaan KBKPelaksanaan KBK
Pelaksanaan KBK
 
Analisis karakteristik siswa dan lingkungan
Analisis karakteristik  siswa dan lingkunganAnalisis karakteristik  siswa dan lingkungan
Analisis karakteristik siswa dan lingkungan
 
RANCANGAN TUGAS MAHASISWA
RANCANGAN TUGAS MAHASISWARANCANGAN TUGAS MAHASISWA
RANCANGAN TUGAS MAHASISWA
 

Viewers also liked

Pos ktsp kkg dan mgmp buku 3
Pos ktsp kkg dan mgmp buku 3Pos ktsp kkg dan mgmp buku 3
Pos ktsp kkg dan mgmp buku 3Drs. HM. Yunus
 
hubungan antara teknologi pembelajara dengan kontribusi ekonomi dalam pendidikan
hubungan antara teknologi pembelajara dengan kontribusi ekonomi dalam pendidikanhubungan antara teknologi pembelajara dengan kontribusi ekonomi dalam pendidikan
hubungan antara teknologi pembelajara dengan kontribusi ekonomi dalam pendidikancindy_martha
 
HACE1&OPTN CANCER CELL
HACE1&OPTN  CANCER CELLHACE1&OPTN  CANCER CELL
HACE1&OPTN CANCER CELLLiu Zhengzhao
 
Civilizacao Solar
Civilizacao Solar Civilizacao Solar
Civilizacao Solar guestd2646d
 
Seminario ortografia 2011
Seminario ortografia 2011Seminario ortografia 2011
Seminario ortografia 2011Josmiliteratura
 
Enfermedades respiratorias en niños de 0 a un
Enfermedades respiratorias en niños de 0 a unEnfermedades respiratorias en niños de 0 a un
Enfermedades respiratorias en niños de 0 a uneveryn
 
Microsoft .NET F# Implementation of A* search algorithm
Microsoft .NET F# Implementation of A* search algorithmMicrosoft .NET F# Implementation of A* search algorithm
Microsoft .NET F# Implementation of A* search algorithmAndrea Tino
 
Pgt432 PBLproject
Pgt432 PBLprojectPgt432 PBLproject
Pgt432 PBLprojectourslides
 
Priklady na pravdepodobnost
Priklady na pravdepodobnostPriklady na pravdepodobnost
Priklady na pravdepodobnostguest6dcb7d
 
Internet Trading Service
Internet Trading ServiceInternet Trading Service
Internet Trading Servicekamal_jalal
 

Viewers also liked (20)

Makalah ktsp
Makalah ktspMakalah ktsp
Makalah ktsp
 
Pos ktsp kkg dan mgmp buku 3
Pos ktsp kkg dan mgmp buku 3Pos ktsp kkg dan mgmp buku 3
Pos ktsp kkg dan mgmp buku 3
 
hubungan antara teknologi pembelajara dengan kontribusi ekonomi dalam pendidikan
hubungan antara teknologi pembelajara dengan kontribusi ekonomi dalam pendidikanhubungan antara teknologi pembelajara dengan kontribusi ekonomi dalam pendidikan
hubungan antara teknologi pembelajara dengan kontribusi ekonomi dalam pendidikan
 
Makalah ktsp
Makalah ktspMakalah ktsp
Makalah ktsp
 
Makalah kurikulum 2013
Makalah kurikulum 2013Makalah kurikulum 2013
Makalah kurikulum 2013
 
Tfe sylvie-d-hulst
Tfe sylvie-d-hulstTfe sylvie-d-hulst
Tfe sylvie-d-hulst
 
HACE1&OPTN CANCER CELL
HACE1&OPTN  CANCER CELLHACE1&OPTN  CANCER CELL
HACE1&OPTN CANCER CELL
 
Civilizacao Solar
Civilizacao Solar Civilizacao Solar
Civilizacao Solar
 
Seminario ortografia 2011
Seminario ortografia 2011Seminario ortografia 2011
Seminario ortografia 2011
 
O sistema de educação em cuba
O sistema de educação em cubaO sistema de educação em cuba
O sistema de educação em cuba
 
Enfermedades respiratorias en niños de 0 a un
Enfermedades respiratorias en niños de 0 a unEnfermedades respiratorias en niños de 0 a un
Enfermedades respiratorias en niños de 0 a un
 
Linklaters a reason to come to london
Linklaters a reason to come to londonLinklaters a reason to come to london
Linklaters a reason to come to london
 
Hartstichting 2009
Hartstichting 2009Hartstichting 2009
Hartstichting 2009
 
Microsoft .NET F# Implementation of A* search algorithm
Microsoft .NET F# Implementation of A* search algorithmMicrosoft .NET F# Implementation of A* search algorithm
Microsoft .NET F# Implementation of A* search algorithm
 
Pgt432 PBLproject
Pgt432 PBLprojectPgt432 PBLproject
Pgt432 PBLproject
 
Priklady na pravdepodobnost
Priklady na pravdepodobnostPriklady na pravdepodobnost
Priklady na pravdepodobnost
 
Paarl newsletter 4 color
Paarl newsletter 4 colorPaarl newsletter 4 color
Paarl newsletter 4 color
 
SmartOwner Client Brochure - 2017
SmartOwner Client Brochure - 2017SmartOwner Client Brochure - 2017
SmartOwner Client Brochure - 2017
 
MIHAN_PRESENTATION_1
MIHAN_PRESENTATION_1MIHAN_PRESENTATION_1
MIHAN_PRESENTATION_1
 
Internet Trading Service
Internet Trading ServiceInternet Trading Service
Internet Trading Service
 

Similar to PENERAPAN KTSP

Implementasi KTSP pada Pembelajaran Ekonomi di SMA Negeri 1 Ciawigebang
Implementasi KTSP pada Pembelajaran Ekonomi di SMA Negeri 1 CiawigebangImplementasi KTSP pada Pembelajaran Ekonomi di SMA Negeri 1 Ciawigebang
Implementasi KTSP pada Pembelajaran Ekonomi di SMA Negeri 1 CiawigebangRahasty Cinthia Devi
 
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)An Rachma
 
Pelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan
Pelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikanPelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan
Pelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikanSaddam Sevenfoldism
 
5. pengelolaan kurikulum
5. pengelolaan kurikulum5. pengelolaan kurikulum
5. pengelolaan kurikulumAndi Johar
 
Kurikulum tingkat satuan pendidikan (ktsp) smp
Kurikulum tingkat satuan pendidikan (ktsp) smpKurikulum tingkat satuan pendidikan (ktsp) smp
Kurikulum tingkat satuan pendidikan (ktsp) smpNandang Sukmara
 
Kurikulum dan pembelajaran lusi uniku
Kurikulum dan pembelajaran lusi unikuKurikulum dan pembelajaran lusi uniku
Kurikulum dan pembelajaran lusi unikuLusiSulastria
 
Sejarah perkembangan kurikulum sejak indonesia merdeka
Sejarah perkembangan kurikulum sejak indonesia merdekaSejarah perkembangan kurikulum sejak indonesia merdeka
Sejarah perkembangan kurikulum sejak indonesia merdekaKurosaki_akira
 
Itmamul umam
Itmamul umamItmamul umam
Itmamul umamiwan Alit
 
Konsep pengemb kurikulum paud 2
Konsep pengemb kurikulum paud 2Konsep pengemb kurikulum paud 2
Konsep pengemb kurikulum paud 2Tarman S
 
Kurikulum ideal dan_kurikulum_aktual
Kurikulum ideal dan_kurikulum_aktualKurikulum ideal dan_kurikulum_aktual
Kurikulum ideal dan_kurikulum_aktualdaklimuthe
 
Ktsp 2006 vs kurikulum 2013
Ktsp 2006 vs kurikulum 2013Ktsp 2006 vs kurikulum 2013
Ktsp 2006 vs kurikulum 2013Dodyk Fallen
 
Perbedaan Kurikulum 13 dengan Implementasi Kurikulum Merdeka (Dim).pdf
Perbedaan Kurikulum 13 dengan Implementasi Kurikulum Merdeka (Dim).pdfPerbedaan Kurikulum 13 dengan Implementasi Kurikulum Merdeka (Dim).pdf
Perbedaan Kurikulum 13 dengan Implementasi Kurikulum Merdeka (Dim).pdfZukét Printing
 
Perbedaan Kurikulum 13 dengan Implementasi Kurikulum Merdeka (Dim).docx
Perbedaan Kurikulum 13 dengan Implementasi Kurikulum Merdeka (Dim).docxPerbedaan Kurikulum 13 dengan Implementasi Kurikulum Merdeka (Dim).docx
Perbedaan Kurikulum 13 dengan Implementasi Kurikulum Merdeka (Dim).docxZukét Printing
 
Kelebihan dan kelemahan antara ktsp
Kelebihan dan kelemahan antara ktspKelebihan dan kelemahan antara ktsp
Kelebihan dan kelemahan antara ktspYusuf Sihite
 
Makalah Kurikulum Dan Pembelajaran kelompok 4
Makalah Kurikulum Dan Pembelajaran kelompok  4Makalah Kurikulum Dan Pembelajaran kelompok  4
Makalah Kurikulum Dan Pembelajaran kelompok 4IRMA HERDIANTI
 

Similar to PENERAPAN KTSP (20)

TUGAS KELOMPOK V
TUGAS KELOMPOK VTUGAS KELOMPOK V
TUGAS KELOMPOK V
 
Implementasi KTSP pada Pembelajaran Ekonomi di SMA Negeri 1 Ciawigebang
Implementasi KTSP pada Pembelajaran Ekonomi di SMA Negeri 1 CiawigebangImplementasi KTSP pada Pembelajaran Ekonomi di SMA Negeri 1 Ciawigebang
Implementasi KTSP pada Pembelajaran Ekonomi di SMA Negeri 1 Ciawigebang
 
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
 
Pelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan
Pelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikanPelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan
Pelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan
 
5. pengelolaan kurikulum
5. pengelolaan kurikulum5. pengelolaan kurikulum
5. pengelolaan kurikulum
 
Kurikulum tingkat satuan pendidikan (ktsp) smp
Kurikulum tingkat satuan pendidikan (ktsp) smpKurikulum tingkat satuan pendidikan (ktsp) smp
Kurikulum tingkat satuan pendidikan (ktsp) smp
 
Kurikulum dan pembelajaran lusi uniku
Kurikulum dan pembelajaran lusi unikuKurikulum dan pembelajaran lusi uniku
Kurikulum dan pembelajaran lusi uniku
 
Perubahan kurikulum
Perubahan kurikulumPerubahan kurikulum
Perubahan kurikulum
 
Sejarah perkembangan kurikulum sejak indonesia merdeka
Sejarah perkembangan kurikulum sejak indonesia merdekaSejarah perkembangan kurikulum sejak indonesia merdeka
Sejarah perkembangan kurikulum sejak indonesia merdeka
 
Itmamul umam
Itmamul umamItmamul umam
Itmamul umam
 
Konsep pengemb kurikulum paud 2
Konsep pengemb kurikulum paud 2Konsep pengemb kurikulum paud 2
Konsep pengemb kurikulum paud 2
 
Makalah KTSP
Makalah KTSPMakalah KTSP
Makalah KTSP
 
Kurikulum ideal dan_kurikulum_aktual
Kurikulum ideal dan_kurikulum_aktualKurikulum ideal dan_kurikulum_aktual
Kurikulum ideal dan_kurikulum_aktual
 
Ktsp 2006 vs kurikulum 2013
Ktsp 2006 vs kurikulum 2013Ktsp 2006 vs kurikulum 2013
Ktsp 2006 vs kurikulum 2013
 
Perbedaan Kurikulum 13 dengan Implementasi Kurikulum Merdeka (Dim).pdf
Perbedaan Kurikulum 13 dengan Implementasi Kurikulum Merdeka (Dim).pdfPerbedaan Kurikulum 13 dengan Implementasi Kurikulum Merdeka (Dim).pdf
Perbedaan Kurikulum 13 dengan Implementasi Kurikulum Merdeka (Dim).pdf
 
Perbedaan Kurikulum 13 dengan Implementasi Kurikulum Merdeka (Dim).docx
Perbedaan Kurikulum 13 dengan Implementasi Kurikulum Merdeka (Dim).docxPerbedaan Kurikulum 13 dengan Implementasi Kurikulum Merdeka (Dim).docx
Perbedaan Kurikulum 13 dengan Implementasi Kurikulum Merdeka (Dim).docx
 
Kelebihan dan kelemahan antara ktsp
Kelebihan dan kelemahan antara ktspKelebihan dan kelemahan antara ktsp
Kelebihan dan kelemahan antara ktsp
 
Buku 2 (Riki)
Buku 2 (Riki)Buku 2 (Riki)
Buku 2 (Riki)
 
Buku 2 (Riki)
Buku 2 (Riki)Buku 2 (Riki)
Buku 2 (Riki)
 
Makalah Kurikulum Dan Pembelajaran kelompok 4
Makalah Kurikulum Dan Pembelajaran kelompok  4Makalah Kurikulum Dan Pembelajaran kelompok  4
Makalah Kurikulum Dan Pembelajaran kelompok 4
 

PENERAPAN KTSP

  • 1. MAKALAH PENERAPAN KTSP Makalah ini di susun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah “Kurikulum Pembelajaran” Disusun Oleh : 1. Ayu Yanuari Astuti (20080210155) 2. Agus Sudrahjat ( ) 3. Aji Septa Krismayana (20080211053) 4. Rika Yunitasari (20080210976) PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS PERGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KUNINGAN 2009/2010
  • 2. KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji syukur kami panjatkan kepada Allah Swt, karena atas berkat, rahmat dan hidayah – Nya. Kami dapat menyusun makalah yang beri judul “Penerapan KTSP” Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen Mata Kuliah Perencanaan Pengajaran, Bapak Akhmad Sudrajat, M.Pd. Serta pihak – pihak yang telah membantu kami dalam penyusunan makalah ini, sehingga penyusunan makalah ini berjalan dengan baik. Penulis sangat menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat kekurangan. Untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan agar dapat dijadikan pelajaran dalam penyusunan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kami khususnya, dan bagi para permbaca umumnya. Wassalamu’alaikum Wr. Wb Kuningan, Maret 2010 Penulis
  • 3. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang perlu adanya proses untuk menjadi maju, salah satu proses tersebut adalah dengan mencerdaskan anak bangsa. Dengan pendidikan yang bermutu atau berkualitas benarlah yang dapat meningkatkan kecerdasan anak bangsa. Dari zaman ke zaman sistem kurikulum pendidikan yang ada Indonesia selalu ada perubahan demi mencerdaskan anak bangsa. Salah satu sistem kurikulum yang baru saat ini adalah system KTSP (Kurikulum Tingkat satuan pendidikan). Sejak digulirkan Juni 2006, banyak muncul persoalan dalam penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yaitu tidak memadainya kualitas SDM yang mampu menjabarkan KTSP di satuan pendidikan, kurangnya sarana pendukung kelengkapan pelaksanaan KTSP, belum sepenuhnya guru memahami KTSP secara utuh, baik dari segi konsep maupun penerapannya di lapangan. Persoalan-persoalan tadi diperparah oleh tidak sinkronnya materi kurikulum yang dibuat oleh sejumlah penerbit yang menterjemahkan KTSP ke dalam banyak versi, sehingga membuat konsentrasi para siswa menjadi semakin terpecah karena harus membeli buku dalam banyak versi. Lebih dari itu, pengurangan jumlah jam pelajaran seperti yang diamanatkan oleh kurikulum ini berdampak kepada penghasilan guru, karena otomatis akan mengurangi penghasilan mereka, terutama guru honorer. 1.2 Rumusan Masalah 1. Mengapa KTSP sulit diterapkan di sekolah-sekolah? 2. Bagaimana solusi untuk menerapkan KTSP tersebut? 1.3 Tujuan Penyusunan 1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah kurikulum pembelajaran. 2. Untuk mengetahui cara-cara pnerapan KTSP.
  • 4. BAB II DESKRIPSI Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah. KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing- masing satuan pendidikan. Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang beragam mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi (SI), proses, kompetensi lulusan(SKL), tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum. Apabila kita telusuri asbabul furuj KTSP, di mana konsep kurikulum menurut standar nasional pendidikan merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Konsep ini, jika ditilik mengadopsi dari konsep Beuchamp (1968:6) bahwa “A curriculum is a written document which may contain many ingredients, but basically it is a plan for the education of pupils during their enrollment in given school”. Beuchamp lebih memberi penekanan bahwa kurikulum adalah suatu rencana pendidikan atau pengajaran. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 (UU 20/2003) tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 (PP 19/2005) tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan kurikulum pada KTSP jenjang pendidikan dasar dan menengah disusun oleh satuan pendidikan dengan mengacu kepada SI dan SKL serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
  • 5. Selain dari itu, penyusunan KTSP juga harus mengikuti ketentuan lain yang menyangkut kurikulum dalam UU 20/2003 dan PP 19/2005. Panduan yang disusun BSNP terdiri atas dua bagian. Pertama, Panduan Umum yang memuat ketentuan umum pengembangan kurikulum yang dapat diterapkan pada satuan pendidikan dengan mengacu pada Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang terdapat dalam SI dan SKL.Termasuk dalam ketentuan umum adalah penjabaran amanat dalam UU 20/2003 dan ketentuan PP 19/2005 serta prinsip dan langkah yang harus diacu dalam pengembangan KTSP. Kedua, model KTSP sebagai salah satu contoh hasil akhir pengembangan KTSP dengan mengacu pada SI dan SKL dengan berpedoman pada Panduan Umum yang dikembangkan BSNP. Sebagai model KTSP, tentu tidak dapat mengakomodasi kebutuhan seluruh daerah di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan hendaknya digunakan sebagai referensi.
  • 6. BAB III ANALISIS 3.1 Tujuan KTSP Tujuan Panduan Penyusunan KTSP ini untuk menjadi acuan bagi satuan pendidikan SD/MI/SDLB, SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB, dan SMK/MAK dalam penyusunan dan pengembangan kurikulum yang akan dilaksanakan pada tingkat satuan pendidikan yang bersangkutan. 3.2 Prinsip Pengembangan KTSP Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah : KTSP dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan menengah. Pengembangan KTSP mengacu pada SI dan SKL dan berpedoman pada panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh BSNP, serta memperhatikan pertimbangan komite sekolah/madrasah. Penyusunan KTSP untuk pendidikan khusus dikoordinasi dan disupervisi oleh dinas pendidikan provinsi, dan berpedoman pada SI dan SKL serta panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh BSNP . 3.3 Penerapan KTSP di Sekolah-Sekolah Hampir seluruh guru di Indonesia hanya bisa mengkopi KTSP yang sudah ada untuk diterapkan di sekolah mereka masing-masing tanpa memperhatikan dan disesuaikan dengan potensi yang ada disekolah/ daerah tersebut. Implementasi kurikulum dijelaskan oleh Saylor dan Alexander (1974) dalam Miller and Seller (1985 : 246) sebagai proses menerapkan rencana kurikulum (program) dalam bentuk pembelajaran, melibatkan interaksi siswa-guru dan dalam konteks persekolahan. Problem konsep inilah yang bagi pengelola pendidikan sudah melaksanakan KTSP dengan bukti adanya dokumen yang tersusun rapi. Para supervisor menilai, para pengelola pendidikan belum menerapkan KTSP sebagaimana yang diharapkan. Di mana para pengembang kurikulum di satuan pendidikan ternyata belum mengembangkan KTSP dalam bentuk kurikulum di satuan pendidikan fungsional yang secara
  • 7. riil dikembangkan dalam pembelajaran. Rencana yang rapi dan sistematis menjadi tidak bermakna apabila tidak diimplementasikan secara konsisten sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah direncanakannya. Begitu juga dalam problem pendekatan impelementasi KTSP. Di mana dalam implementasi KTSP sebenarnya lebih cenderung mengarah pada pendekatan enactment curriculum dibandingkan dengan fidelity perspective maupun mutual adaptif. Pendekatan enactment pernah dikembangkan oleh Jackson (1991 : 492) mempunyai ciri utama pelaksana kurikulum melakukan berbagai upaya untuk mengoptimalkan pelaksanaan kurikulum. Mereka menjadi kreator dalam implementasi kurikulum, yang nantinya kurikulum sebagai proses akan tumbuh dan berkembang dalam interaksi guru dan siswa. Terutama dalam membentuk kemampuan berpikir dan bertindak. Sampai saat ini kenyataannya di lapangan masih ada beberapa sekolah yang belum benar- benar mengimplementasikan KTSP sesuai standar isi yang disusun Badan Standar Nasional Pendidikan(BSNP). Munculnya persoalan-persoalan tadi disebabkan oleh tidak siapnya pemerintah membuat strategi implementasi kebijakan di atas, misalnya kurang diantisipasi kesiapan tenaga pendidik dan kurangnya sosialisasi sampai ke seluruh pelosok tanah air. 3.4 SEBAB-SEBAB KTSP TIDAK DAPAT DI TERAPKAN DI SEKOLAH KTSP, Kurikulum yang tidak sistematis. Ketidaklogisan KTSP terjadi karena sekolah diberi kebebasan untuk mengelaborasi kurikulum inti yang dibuat pemerintah, tetapi evaluasi nasional oleh pemerintah melalui ujian nasional (UN) justru paling menentukan kelulusan siswa. KTSP tidak fungsional Kurikulum ini menjadi tidak logis karena tidak proporsionalnya pembagian tugas pengembangan antara pemerintah dan sekolah.Tidak siapnya pemerintah membuat strategi implementasi kebijakan, misalnya kurang diantisipasi kesiapan tenaga pendidik dan kurangnya sosialisasi sampai ke seluruh pelosok tanah air. Kurangnya sarana dan prasarana yang mendukung terlaksananya KTSP. 3.5 SOLUSI DARI PERMASALAHAN YANG DIHADAPI DALAM PENERAPAN KTSP Segala persoalan yang muncul akibat penerapan KTSP ini seharusnya menjadi perhatian serius dari pemerintah (Depdiknas) agar tidak menambah daftar carut marut wajah pendidikan
  • 8. di Indonesia. Ada beberapa kebijakan yang seharusnya dilakukan oleh pemerintah, yaitu sebagaiberikut: 1. Penentuan kelulusan siswa tidak harus berpatokan pada hasil nilai UN yang ditetapkan pemerintah tetapi dikembalikan pada guru yang mengajar di sekolah tersebut. 2. Seharusnya pemerintah hanya menetapkan kerangka umum dari tujuan atau kompetensi, isi, strategi, dan evaluasi, sedangkan pengembangannya secara rinci menjadi siap pakai diserahkan sepenuhnya kepada sekolah. KTSP dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah/karakteristik daerah, sosial budaya masyarakat setempat dan peserta didik dengan berpedoman pada panduan yang disusun oleh BNSP. Sekolah dan komite sekolah mengembangkan KTSP dan silabusnya berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi kelulusan, dibawah supervisi dinas kabupaten/kota yang bertanggung jawab di bidang pendidikan (SD, SMP, SMA, SMK) dan departemen yang menangani urusan pemerintahan di bidang agama (MI, MTs, MA) 3. Sosialisasi yang terus menerus harus dilakukan oleh pemerintah dengan menggunakan beragam perangkat media secara tepat sasaran. Agar, para pelaku pendidikan mengerti secara jelas maksud dan tujuan dari KTSP ini sehingga meningkatkan kualitas tenaga pendidik terkait konsep dan aplikasi KTSP. 4. Menyediakan sarana dan prasarana yang mendukung terlaksananya KTSP. Kebijakan-kebijakan tersebut harus senantiasa diobservasi dan evaluasi pelaksanaannya di lapangan, agar kebijakan itu benar-benar mencapai tujuan yang diinginkan pemerintah.
  • 9. BAB IV KESIMPULAN KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing- masing satuan pendidikan. Proses penerapan KTSP belum terlaksanakan sepenuhnya dan memang sulit untuk penerapannya. Hal ini disebabkan oleh: a. KTSP, Kurikulum yang tidak sistematis b. KTSP tidak fungsional c. Tidak siapnya pemerintah membuat strategi implementasi kebijakan, misalnya kurang diantisipasi kesiapan tenaga pendidik dan kurangnya sosialisasi sampai ke seluruh pelosok tanah air. d. Kurangnya sarana dan prasarana yang mendukung terlaksananya KTSP. Kebijakan-kebijakan yang harus dilakukan oleh pemerintah dalam mengatasi masalah penerapan KTSP di sekolah adalah: a. Penentuan kelulusan siswa tidak harus berpatokan pada hasil nilai UN yang ditetapkan pemerintah tetapi dikembalikan pada guru yang mengajar di sekolah tersebut. b. Seharusnya pemerintah hanya menetapkan kerangka umum dari tujuan atau kompetensi, isi, strategi, dan evaluasi, sedangkan pengembangannya secara rinci menjadi siap pakai diserahkan sepenuhnya kepada sekolah. c. Sosialisasi yang terus menerus harus dilakukan oleh pemerintah dengan menggunakan beragam perangkat media secara tepat sasaran. d. Menyediakan sarana dan prasarana yang mendukung terlaksananya KTSP.
  • 10. DAFTAR PUSTAKA Blog Universitas PGRI Adibuana SurabayaSeminar Nasional Pro dan Kontra Seputar UNAS, http://www.unipasby.ac.id/node/, 16 Juli 2008. Liwon dan Faojin, H.M. Menelusuri Problematika Implementasi KTSP dan SolusiAlternatifnya,http://www.lampungpost.com/cetak/berita.php?id=2008101023122266, 11 Oktober 2008