Dokumen tersebut membahas tiga tipe kepribadian berdasarkan kemampuan menghadapi masalah (adversity quotient/AQ), yaitu: (1) Quitters yang mudah menyerah, (2) Campers yang puas di zona nyaman, dan (3) Climbers yang berjuang terus menghadapi tantangan. Dokumen ini menjelaskan ciri-ciri ketiga tipe kepribadian tersebut dan mengajak pembaca untuk memilih tipe mana yang akan dijadikan teladan.
2. ADVERSITY QUOTIENT
Adversity Quotient (AQ) dilakukan untuk
mengukur kemampuan seseorang dalam
menghadapi permasalahan hidup.
Kemampuan seseorang dalam menghadapi
masalah dikategorikan sebagai ukuran
kecerdasan.
3. INTRODUCTION
Paul Scholz mencetuskan tipe-tipe
kepribadian itu ke dalam tiga ciri, quitters,
campers, dan climbers. Dari ketiga
kepribadian ini, yang manakah Anda?
3
4. TIPE QUITTERS
Mereka yang memiliki tipe kepribadian ini tidak akan pernah
mendaki gunung, karena mereka terpaku pada tingginya gunung
dan bukan pada keindahan pemandangan yang akan dilihat ketika
mereka berhasil menginjakkan kaki di puncak gunung. Orang-
orang ini diibaratkan akan berhenti di tengah proses pendakian,
mudah putus asa dan menyerah.
Mereka cenderung pasif, merasa tidak mampu mencapai puncak
gunung. Dalam kehidupan nyata, puncak gunung adalah lambang
kesuksesan. Mereka menolak menerima tawaran keberhasilan
yang disertai tantangan dan rintangan. Para quitters cukup puas
dengan pemenuhan kebutuhan dasar atau fisiologis saja. Orang
yang seperti ini akan banyak kehilangan kesempatan berharga
dalam kehidupannya.
5. TIPE CAMPER
Orang yang memiliki tipe ini adalah pribadi yang merasa cukup
dengan apa yang telah dicapai. Walau sebenarnya sadar kalau ia
masih mampu mendaki lebih tinggi. Meski tipe campers sedikit
lebih baik dari tipe quitters, kelemahan mereka adalah sangat
menyukai zona nyaman dan akan menetap selamanya. Campers
atau satis-ficer (dari kata satisfied yang berarti puas dan suffice yang
berarti mencukupi). Golongan ini puas hanya dengan
mencukupkan diri dan tidak mau mengembangkan diri lagi.
6. TIPE CLIMBER
Climbers adalah tipe pejuang sejati, tidak peduli sebesar apapun
kesulitan yang datang. Climbers tidak dikendalikan oleh
lingkungan, tetapi dengan berbagai kreatifitasnya mereka
berusaha mengendalikan lingkungannya. Climbers selalu
memikirkan beragam alternatif permasalahan dan menganggap
kesulitan dan rintangan yang ada justru menjadi peluang untuk
lebih maju, berkembang dengan merasakan dan belajar dari hal
itu. Tipe climbers ini diibaratkan pendaki yang terus maju, terus
mendaki walaupun angin, batu, debu dan lainnya menghambat.
7. CIRI QUITTERS
7
Memilih keluar, menghindari kewajiban, mundur dan berhenti.
Menolak kesempatan yang diberikan lingkungan. Murung, sinis, dan
mudah menyalahkan orang lain serta membenci orang-orang yang
lebih maju dan berkembang. Sering menggunakan kata-kata yang
membatasi diri seperti “tidak dapat”
,“tidak mau”
,“mustahil”
,“tidak
mungkin”
,“saya tidak mau” dsb.
Semua mustahil bagi si Quitters
8. CIRI CAMPER
8
Cukup senang dengan sesuatu yang telah diusahakannya. Melepaskan
kesempatan untuk maju yang sebenarnya masih dapat dicapai. Tidak
mau mencari peluang dan lebih merasa puas dengan apa yang sudah
diperoleh. Lebih menyukai hal-hal yang tidak beresiko tinggi. Karena
bosan, mereka menghindari cobaan. Biasa menggunakan kata-kata:
“ini cukup bagus”
,“kita hanya perlu sampai di sini”
,“nyamannya...”
,
dsb.
Campers, merasa aman di zona nyaman
9. CIRI CLIMBER
9
Pemikir yang selalu memikirkan “peluang..., dan peluang.” Selalu siap
menghadapi tantangan. Percaya diri. Memahami tujuan hidupnya.
Mereka tidak menyesali ketidakberhasilan. Dapat diandalkan untuk
membuat suatu perubahan.
Biasa menggunakan kata-kata: “selalu ada jalan”
, “ayo..., kita kerjakan”
,
“sekarang saatnya bertindak”
.
Climbers, paling optimis
10. SUMMARY
10
Itulah tipe-tipe kepribadian berdasarkan Adversity Quotion
(AQ) atau daya juang. Sekarang semua tergantung kita.
Kita dapat memilih dan memutuskan seperti apa
kepribadian yang akan kita pilih. Mungkin menjadi
Quitters, yang selalu putus asa dan tidak mau berjuang,
mungkin juga menjadi Campers yang tidak mau
mengambil resiko tinggi dan senang tinggal di dalam zona
nyaman, atau kita akan menjadi Climbers yang senantiasa
berpikir positif, pandai melihat peluang dan berjuang keras
dalam mencapai kesuksesannya?