1. Laporan ini memberikan ringkasan hasil survei lingkungan dan sosial untuk tiga lokasi proyek transmisi air baku di Indonesia, yaitu Bendungan Kuwil di Sulawesi Utara, Bendungan Sidan di Bali, dan Embung Tukad Unda di Bali.
2. Survei ini mengidentifikasi sumber air, sanitasi, kesehatan, dan keinginan masyarakat untuk terhubung ke jaringan air bersih PDAM. Hasilnya digunakan untuk
1. Project Raw Water Supply Intake and
Transmission from Sidan Reservoir and
Tukad Unda Reservoir in Bali Province, Kuwil
Reservoir in North Sulawesi Province
2. Step 1
Latar Belakang,
Maksud Dan
Tujuan, Keluaran
Step 2
Metode
Pekerjaan
Step 3
Rencana Kerja
Step 4
Hasil Survei dan
Pembahasan
Step 5
Kesimpulan dan
Rekomendasi
OUTLINE
A B C D E
Start
PENDAHULUAN
SAFEGUARD RWS3
OUTPUT
3. LATAR BELAKANG
● Pemerintah Indonesia telah menetapkan target 100%
cakupan air minum pada tahun 2030 (sejalan
dengan SDG PBB 6: Air bersih dan sanitasi).
Berdasarkan Data tahun 2017 menunjukkan bahwa
cakupan penyediaan air minum aman secara
nasional berkisar 72,04%, terdiri dari 80,82%
perkotaan dan 62,58% perdesaan.
● Kementerian PUPR merencanakan program sistem
penyediaan air baku untuk intake dan transmisi RWS.
Lokasi yang akan direncanakan yaitu Bendungan Sidan
di Provinsi Bali, Embung Tukad Unda di Provinsi Bali
dan Bendungan Kuwil di Provinsi Sulawesi Utara.
● Sedangkan untuk Sistem RWS dari Bendungan Kuwil
akan melayani air minum untuk Kota Manado,
Minahasa Utara dan Kota Bitung.
● Sistem RWS dari Bendungan Sidan melayani air minum
untuk kawasan SARBAGITA (Denpasar, Badung,
Gianyar, dan Tabanan). Sistem RWS dari Embung
Tukad Unda yang terletak di Kabupaten Klungkung, Bali,
akan menghasilkan air baku berkapasitas yang akan
dialirkan ke wilayah Gianyar dan Klungkung.
● Pentingnya kegiatan Safeguard Survey sebagai upaya
dalam melakukan identifikasi, mengkaji, dan
melakukan mitigasi dampak dan risiko lingkungan
dan sosial sedini mungkin bagi penerima manfaat di
luar koridor dampak (COI) dan melakukan survei
sosial ekonomi masyarakat penerima manfaat.
● Untuk melengkapi data sub proyek di atas, sesuai
dengan arahan TOR bahwa perlunya kegiatan lain yang
outputnya yang dapat mendukung sub-sub proyek.
Kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan survei
safeguard yang mencakup survei untuk Social
Safeguard dan Enviromental untuk setiap lokasi (3
lokasi).
3
4. MAKSUD DAN TUJUAN
Social and Environmental Safeguard Survey ini dimaksudkan untuk mengkaji secara rinci dan
mendalam (holistik) dampak sosial dan lingkungan dari Proyek Transmisi Air Baku untuk
masyarakat diluar Corridor of Impact dari Bendungan Sidan dan Embung Tukad Unda di Provinsi Bali
dan Bendungan Kuwil di Provinsi Sulawesi Utara.
Tujuannya:
● Mendapatkan informasi dan data untuk mendukung penilaian sosial dan lingkungan.
● Melakukan identifikasi penerima manfaat di corridor of impact (COI) dan melakukan survei sosial
ekonomi masyarakat penerima manfaat dengan metode sampling.
● Melakukan identifikasi, mengkaji, dan melakukan mitigasi dampak dan risiko lingkungan dan
sosial sedini mungkin.
● Mendorong peningkatan kinerja sosial dan lingkungan dari usaha/kegiatan melalui penerapan
sistem manajemen yang lebih baik dan mencari peluang untuk mengembangkan program ramah
lingkungan atau menangani pemangku kepentingan tertentu.
4
5. 5
1. Tersedianya gambaran terkait rencana
kegiatan Pembangunan Proyek Transmisi Air
Baku RWS Waduk Sidan dan RWS Waduk Tukad
Unda di Provinsi Bali dan Bendungan Kuwil di
Provinsi Sulawesi Utara diluar warga terdampak.
2. Tersedianya informasi kepada pemangku
kepentingan eksternal lainnya dalam
memahami kebijakan dan pengaturan mengenai
perlindungan lingkungan dan sosial serta standar
yang digunakan
3. Melakukan identifikasi, mengkaji, dan
melakukan mitigasi dampak dan risiko
lingkungan dan sosial sedini mungkin.
4. Melakukan survei dasar untuk mendapatkan
informasi dan data untuk mendukung penilaian
aspek sosial ekonomi dan lingkungan.
5. Melakukan identifikasi penerima manfaat di luar
koridor dampak (COI) dan melakukan survei sosial
ekonomi masyarakat penerima manfaat dengan
metode sampling.
6. Tersedia peningkatan kinerja lingkungan dan sosial
dari usaha/kegiatan melalui penerapan sistem
manajemen yang lebih baik.
5
8. 8
1.Identifikasi Lokasi
1.Karakteristik
Responden
1.Keterangan Anggota
Rumah Tangga
1.Pendapatan Rumah
Tangga Dan
Kepemilikan Aset
1.Partisipasi, Kesadaran
Dan Praktek Higiene
Masyarakat
1.Sumber Air
1.Tidak Memiliki Sumur
Sendiri/Menggunakan
Sumber Air Lainnya Utk
Kebutuhan Rumah
Tangga
1.Penggunaan Air
Bersih
1.Kondisi Sarana
Sanitasi Dan
Lingkungan
1.Kondisi Kesehatan
Masyarakat
1.Kriteria Dan
Kepuasan Pemakaian
Air Saat Ini
1.Keinginan Dan
Kemampuan Memasang
Sambungan PDAM
1.Dampak Dan Mitigasi
1.Persepsi Tentang
Proyek Pipa Transmisi
Air Baku Dan
Konsultasi
Sasaran :
Masyarakat
Diluar Corridor
Of Impact (CoI)
Tersebar Di
Daerah
Pelayanan
Variabel Dalam Kegiatan Safeguard Survey RWS3
43. KESIMPULAN
Indentifikasi Lokasi
Untuk cakupan wilayah Bendungan Kuwil kondisi rumah calon penerimaan manfaat air baku
untuk zona rumahnya terbanyak belum adanya jaringan pipa PDAM/non PDAM dengan
persentase 70,20%. Pada wilayah cakupan Bendungan Sidan kondisi rumah calon penerima
manfaat air baku zona wilayah rumah sudah ada jaringan pipa PDAM/non PDAM dengan
persentase 90,80%. Kemudian untuk wilayah cakupan Embung Tukad Unda di provinsi Bali
menjelaskan kondisi zona wilayah rumah sudah ada jaringan pipa PDAM/non PDAM dengan
persentase 95,40%.
Pengeluaran dan Pendapatan Rumah Tangga
Pengeluaran rumah tangga di cakupan wilayah Bendungan
Kuwil rata-rata sebesar Rp. 3.056.500. Sedangkan pendapatan
rumah tangga per bulannya rata-rata sebesar Rp. 3.707.000.
Pada wilayah cakupan Bendungan Sidan rata-rata pengeluaran
responden dalam satu bulan adalah Rp. 3.940.000, sedangkan
pemasukan rumah tangga dalam satu bulan rata-rata sebesar
Rp. 3.980.000. Kemudian untuk cakupan wilayah Embung
Tukad Unda rata-rata pengeluaran perbulan rumah tangga
sebesar Rp. 3.670.000 dan untuk pendapatan perbulannya
sebesar Rp. 3.960.000.
Sumber Air dan Penggunaan Air
Sumber air yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan air
bersih rumah tangga adalah sumur bor/gali dengan pompa
listrik. Pada Bendungan Kuwil penggunaan air besih untuk
minum berasal dari air gallon isi ulang, sedangkan untuk
memasak dan mandi & cuci berasal dari sumur sendiri. Pada
Bendungan Sidan dan Embung Tukad Unda penggunaan air
besih untuk minum dan memasak berasal dari air gallon isi
ulang, sedangkan untuk mandi dan cuci berasal dari sumur
sendiri.
44. Kondisi Sanitasi dan Lingkungan
Untuk tempat/lokasi buang air besar (BAB) terbanyak menggunakan WC pribadi/keluarga, pada
Bendungan Kuwil sebesar 98,80%, Bendungan Sidan sebesar 97,40%, dan Embung Tukad Unda
sebesar 99,40%. Sedangkan untuk membuang sampah terbanyak membuang ke TPS (Tempat
Penampungan Sementara) terbanyak membuang ke TPS (Tempat Penampungan Sementara), pada
Bendungan Kuwil sebesar 62,80%, Bendungan Sidan sebesar 88,60%, dan untuk Embung
Tukad Unda sebesar 98%.
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Kondisi Kesehatan Masyarakat
Geja penyakit yang dialami responden di wilayah cakupan
Bendungan Kuwil adalah penyakit jenis influensa dengan
persentase 52,69% dan untuk perawatannya menggunakan
puskesmas. Pada Bendungan Sidan penyakit yang sering terjadi
adalah influensa dengan persentase 52,69% dan untuk
perawatannya menggunakan puskesmas. Sedangkan untuk
Embung Tukad Unda gejala penyakit yang dialaminya adalah
demam dengan persentase 56,4% dan untuk lokasi/tempat
pengobatannya adalah membeli obat/ke toko obat.
Keinginan dan Kemampuan Memasang Sambungan PDAM
Sebaran WTC (Willingness to Connect) pada wilayah
cakupan Bendungan Kuwil di Provinsi Sulawesi Utara dari
sebaran responden yang mau berlangganan PDAM
dengan persentase 74,80%. Pada wilayah cakupan
Bendungan Sidan di provinsi Bali yang ingin
berlangganan PDAM dengan persentase 53,60%.
Sedangkan pada wilayah cakupan Embung Tukad Unda di
Provinsi Bali menjelaskan yang ingin berlangganan PDAM
dengan persentase 59,80%.
KESIMPULAN
45. Dampak dan Mitigasi
Dari hasil survey di Bendungan Kuwil, Bendungan Sidan
dan Embung Tukad Unda mendapatkan hasil bahwa
dampak dari proyek tidak akan berpengaruh terhadap
keluarga responden, dan manfaat dari adanya proyek ini
adalah terbukanya peluang kerja atau peluang usaha
baru, lebih mudah mendapatkan air bersih. Sedangkan
dampak negatifnya adalah akan banyaknya debu dan
bising selama kegiatan kontruksi.
KESIMPUL
AN
Presepsi Tentang Proyek Pipa Transmisi Air Baku dan
Konsultasi
Presepsi masyarakat tentang proyek terbanyak tidak
mengetahui dengan adanya rencana proyek pipa
transmisi air baku. Sedangkan ada beberapa yang
mengetahui rencana proyek pipa transmisi air baku
berasal dari pegawai proyek (tim survey)
46. REKOMENDASI
1. Hasil survey menunjukkan sebagian besar dari responden menggunakan air kemasan dan kios isi ulang air untuk kebutuhan air
minum dan masak, sedangkan pompa sumur untuk mandi/cuci. Hal ini menjadi peluang agar masyarakat mau menyambung
Sambungan Rumah untuk kebutuhan sehari-harinya dengan biaya yang lebih rendah.
2. Pembangunan sarana air bersih dengan pendekatan yang tanggap terhadap kebutuhan akan menjamin kesinambungan sarana
air bersih yang dibangun.
3. Keberadaan lembaga formal yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan sistem air bersih dalam hal ini adalah PDAM dan
senantiasa memberikan pelayanan yang optimal kepada pelanggan maupun calon pelanggan PDAM.
4. Mengingat kebutuhan air bersih dari tahun ketahun terus meningkat, diperlukan sarana/sistem penyediaan air bersih yang baru.
5. Semakin berkurangnya volume air tanah, perlu diatur dalam peraturan terkait Penggunaan Air Tanah baik dalam perijinannya
maupun pengelolaannya.
6. Pengelolaan sampah dan sanitasi juga penting karena untuk menjaga lingkungan sekitarnya. Perlunya kesadaran dan sosialisasi
yang penting terkait penting kebersihan lingkungan.
7. Sosialisasi terkait proyek RWS3 terutama untuk pipa transmisi, guna masyarakat mengetahui rencana kegiatan dan manfaatnya.
8. Perlunya kordinasi antar instansi terkait dalam memujudkan pembangunan infrastruk Sistem Penyediaan Air dengan lebih baik