Pembangunan Air Minum dan Sanitasi di IndonesiaOswar Mungkasa
disampaikan oleh Nugroho Tri Utomo (Direktur Permukiman dan Perumahan Bappenas)
pada Lokakarya Nasional Realisasi Hak Atas Tanah dan Rumah bagi Masyarakat di Daerah Tertinggal
Jakarta 15 Januari 2014
Universal access 100 0-100 in Indonesia, possible or impossibleErly Silalahi
Indonesia has a target to achieve 100% access for sanitation in 2019. In This slideshow shown main issue, potentials, policies also strategies to achieve that target. We are expecting better future for Indonesia especially in sanitation aspect.
Pembangunan Air Minum dan Sanitasi di IndonesiaOswar Mungkasa
disampaikan oleh Nugroho Tri Utomo (Direktur Permukiman dan Perumahan Bappenas)
pada Lokakarya Nasional Realisasi Hak Atas Tanah dan Rumah bagi Masyarakat di Daerah Tertinggal
Jakarta 15 Januari 2014
Universal access 100 0-100 in Indonesia, possible or impossibleErly Silalahi
Indonesia has a target to achieve 100% access for sanitation in 2019. In This slideshow shown main issue, potentials, policies also strategies to achieve that target. We are expecting better future for Indonesia especially in sanitation aspect.
Capaian Program Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Perdesaan dan...Oswar Mungkasa
Disampaikan oleh Direktur Pengembangan Air Minum Ditjen Cipta Karya Kemen PU pada Rapat Koordinasi Nasional Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (Pokja AMPL) di Jakarta 20-21 Agustus 2013
Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019infosanitasi
Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015 2019. Air Limbah dan Persampahan, Penyehatan Lingkungan Permukiman, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Para pelaku STBM biasa bingung bahan apa yang bisa digunakan untuk advokasi. Materi yang ada dalam buku ini bisa digunakan untuk bahan advokasi ke berbagai pihak. Informasi STBM lainnya bisa dilihat di Http://stbm-indonesia.org
Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...infosanitasi
Platform Pembangunan Sanitasi 2015-2019 Strategi, Kebijakan, Tujuan, Sasaran dan Target Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan Persampahan). Selain pembangunan fisik infrastruktur sanitasi, juga aspek non-fisik seperti kelembagaan, pengaturan, PHBS, dll.
Capaian Program Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Perdesaan dan...Oswar Mungkasa
Disampaikan oleh Direktur Pengembangan Air Minum Ditjen Cipta Karya Kemen PU pada Rapat Koordinasi Nasional Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (Pokja AMPL) di Jakarta 20-21 Agustus 2013
Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019infosanitasi
Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015 2019. Air Limbah dan Persampahan, Penyehatan Lingkungan Permukiman, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Para pelaku STBM biasa bingung bahan apa yang bisa digunakan untuk advokasi. Materi yang ada dalam buku ini bisa digunakan untuk bahan advokasi ke berbagai pihak. Informasi STBM lainnya bisa dilihat di Http://stbm-indonesia.org
Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...infosanitasi
Platform Pembangunan Sanitasi 2015-2019 Strategi, Kebijakan, Tujuan, Sasaran dan Target Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan Persampahan). Selain pembangunan fisik infrastruktur sanitasi, juga aspek non-fisik seperti kelembagaan, pengaturan, PHBS, dll.
Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019infosanitasi
Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019, Direktur Perkotaan, Direktorat Jenderal Pembangunan Daerah, Kementrian Dalam Negeri
Penduan Pemicuan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Untuk Keadaan Daru...Reza Hendrawan
Berbekal pengalaman dan hasil yang telah diperoleh dari pelaksanaan STBM di kondisi normal, semua pemangku kepentingan STBM bersepakat untuk mengembangkan atau memodifikasi STBM untuk keadaan daraurat bencana. Untuk itu, Direktorat Kesehatan Lingkungan bersama mitranya, melalui pertemuan berseri bersepakat bahwa untuk kondisi darurat bencana diperlukan penyederhanaan
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasiinfosanitasi
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasi sebagai dokumen pusat dalam rangka penyusunan RPI2JM ( Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah), Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementrian Pekerjaan Umum
Paparan materi air limbah 20 juli 2023.pptxssuserc34760
STRATEGI PENGEMBANGAN PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK
BAGI MASYARAKAT PESISIR DI JAWA TENGAH
Terkait bagaimana pemerintah provinsi melakukan pengelolaan air limbah domestik sesuai kewenangannya dalam ranah regional atau yang melibatkan paling sedikit 2 Kabupaten/Kota.
2. 2
PROPOSAL
TEKNOLOGI TEPAT GUNA SARANA AIR MINUM
TUGAS PEMBANTUAN KEGIATAN PENYEHATAN LINGKUNGAN
TAHUN 2016
A. Latar Belakang
1. Dasar Hukum
Peraturan terkait :
a. UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
b. PP Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan
Pemerintah Propinsi sebagai Daerah Otonom
c. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010 tentang Persyaratan
Kualitas Air Minum
d. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 736/MENKES/PER/VI/2010 tentang Tata Laksana
Pengawasan Kualitas Air Minum
e. Permenkes Nomor 922/Menkes/SK/VIII/2008 tentang Pembagian Urusan Pemerintah
Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota Bidang Kesehatan
2. Gambaran Umum
Program Penyehatan Lingkungan sesuai Rencana Strategis Kementerian Kesehatan serta
dalam upaya pencapaian target MDG’s, maka salah satu aksi nyata yang telah berlangsung
adalah peningkatan penyediaan air minum, sanitasi, meningkatkan perilaku higienis
masyarakat dengan tujuan utama untuk menurunkan angka penyakit diare dan penyakit lain
yang ditularkan melalui air dan lingkungan.
Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010 tentang
Persyaratan Kualitas Air Minum dan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
736/MENKES/PER/VI/2010 tentang Tata Laksana Pengawasan Kualitas Air Minum.
Pengawasan ini berlakuuntuk internal pengelola air minum dan eksternal dari Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota serta Kantor Kesehatan Pelabuhan. Peraturan perundangan
tersebut di atas menjadi acuan bagi Kementerian Kesehatan cq. Direktorat Jenderal
Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan untuk membuat upaya-upaya yang
3. 3
bersifat kegiatan di lapangan serta berdampak langsung bagi masyarakat. Salah satunya
yaitu peningkatan kualitas air minum masyarakat melalui pendanaan untuk pembangunan
sarana air minum termasuk unit pengolahannya dalam bentuk teknologi tepat guna air
minum.
Berdasarkan data profil kesehatan kabupaten Ketapang tahun 2014, masyarakat
yang memiliki akses sarana air minum dan sanitasi baru mencapai 54,90 % dan masyarakat
yang memiliki sarana sanitasi yang layak baru mencapai 46,5%. Untuk mencapak universal
akses sebesar 100 % baik masyarakat yang memiliki sarana air minum yang layak maupun
masyarakat yang memiliki sarana sanitasi yang layak pada tahun 2019, maka diperlukan
upaya-upaya yang sistematis terencana dan berkesinambungan. Salah satu program yang
bisa dilakukan adalah penyediaan sarana air minum dan sanitasi dengan pendekatan
teknologi tepat Guna (TTG) dan perbaikan prilaku hidup bersih dan sehat melaui strategi
STBM
B. Tujuan
Tujuan dari kegiatan penyediaan Sarana Air Minum sanitasi Total berbasis Masyarakat
(PAMSTBM) Adalah meningkatnya capaian masyarakat yang memiliki sarana air minum dan
sanitasi yang berkualitas dan meningkatnya prilaku hidup bersih dan sehatyang ditandai dengan
pencapaian lima pilar STBM
Implementasi sarana teknologi tepat guna air minum dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas
air menjadi air minum melalui pembangunan sarana yang mengikuti ketentuan konstruksi yang
benar. Oleh karena itu sarana air minum perlu disempurnakan konstruksinya dengan sarana
pengolahan air.
C. Penerima Manfaat
Sarana Air Minum yang dibangun diharapkan dapat memberi manfaat antara lain kepada :
1) Masyarakat
2) SKPD bidang kesehatan
Sasaran kegiatan TTG PAM STBM direncanakan di 4 sasaran desa berdasarkan pertimbangan
ketersedian potensi sumber air, komitmen masyarakat yang ditandai dengan surat peminatan,
akses air minum yang rendah, akses air sanitasi rendah dan tingkat kemiskinan. Berdasarkan
pertimbangan tersebut maka rencana lokasi TTG PAM STBM tahun 2016 adalah :
4. 4
1. Desa Teluk Bayur Kecamatan Sei Laur;
2. Desa Sukaharja Kecamatan Singkup;
3. Desa Sukaria Kecamatan Air Upas;
4. Desa Aur Gading Kecamatan Tumbang Titi.
D. Strategi Mencapai Keluaran
1. Metode Pelaksanaan
a. Setiap lokasi definitifakan mendapat pendampingan dari Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota untuk melakukan seleksi lokasi dan pembentukan kelompok
masyarakat.
b. Kelompok masyarakat dengan persetujuan Dinas Kesehatan menentukan opsi sarana
dan pengolahan yang dibutuhkan;
- PerkiraanSarana air + filtrasi
- Sarana air + koagulasi + flokulasi + sedimentasi
- Sarana air + desinfeksi
- Sarana air + pengolahan lainnya
c. Sarana yang dibutuhkan oleh masyarakat berada di 4 (empat) Desa di setiap kabupaten
2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan
No. Kegiatan
BulanKe
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
I. FasilitasiPenyusunanRKM
a. Pembinaandalampenyusunan
RKM
b. RembugDesa
c. Proses MPA-PHAST
d. PendampinganProsesAnalisi
danIdentifikasi Masalah
e. Proses PemilihanOpsidi
masyarakat
f. Evaluasi penyusunanRKM
5. 5
II. PelaksanaanSTBM
a. SosialisasiSTBM bagiKader dan
Aparat Desa
b. PemicuanWargaDesa
c. PendampinganpascaPemicuan
d. Verifikasi menujuDesaSBS
e. Evaluasi danPelaporan
III.
PertemuanSosialisasidanEvaluasi
PAM STBM
V.
PelaksanaanKonstruksiTTG Air
Minum
VI. Surveilans KualitasAir Minum
VII. AdministrasidanPelaporan
E. Kurun Waktu Pelaksanaan
Kurun waktu pelaksanaan kegiatan dilaksanakan mulai Januari sampai Desember 2016
F. Sumber Pendanaan
Biaya yang digunakan untuk kegiatan Pelaksanaan Sarana Teknologi Tepat Guna Air Minum
sebesar Rp. 1.349.952.000,- (satu milyar tiga ratus empat puluh sembilan juta sembilan ratus
lima puluh dua ribu) dengan bersumber dari Dana APBN melalui Dana Tugas Pembantuan
Kementerian Kesehatan Tahun 2016
Penanggung Jawab Kegiatan
Kepala Dinas Kesehatan Kab. Ketapang
Dr. H. HERI YULISTIO, M.KES
NIP. 19590711 198603 1 019