Dokumen tersebut membahas tentang transformasi dan gerakan sosial penolakan tambang di Gunung Tumpang Pitu di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Beberapa faktor yang mendasari terjadinya gerakan antara lain perubahan sosial ekonomi masyarakat, dampak ekologi dari tambang seperti kerusakan lingkungan, dan perubahan tata kelola sumber daya alam. Dari perspektif ekologi politik, gerakan ini merupakan gerakan progres
Uji triaxial pada material batuan beku sebagai penanda kekuatan pondasi
Presentasi Proposal Thesis_M. Reza Halomoan.pptx
1. DINAMIKA KONFLIK TENURIAL DI KAWASAN HUTAN
TANAMAN INDUSTRI:
ANALISA EKOLOGI POLITIK EKSPANSI SAWIT DI
KABUPATEN TEBO
Bogor, 28 Sep 2022
Departemen Sains Komunikasi dan
Pengembangan Masyarakat
Fakultas Ekologi Manusia
M. Reza Halomoan
I3503211006
2.
3. Rumusan Pertanyaan Penelitian
1.Apa yang mendasari transformasi
dan gerakan sosial tolak tambang
gunung Tumpang Pitu?
1.Seberapa penting peran perempuan
dilihat dalam seluruh agenda
perjuangan pelestarian lingkungan?
1.Bagaimana perspektif ekologi politik
feminis digunakan dalam analisis
transformasi dan gerakan sosial Tolak
Tambang gunung Tumpang Pitu?
5. Gambaran penduduk, geografis, sosial-
ekonomi, dll
• Banyuwangi memiliki garis pantai sepanjang 175 km yang berada
dalam jalur gempa aktif yang rawan bencana tsunami. Secara geologis
pesisir selatan Jawa berada di jalur pertemuan dua lempeng besar
yang saling bertumbukan (subduksi) yakni lempeng Eurasia dan
lempeng Indo-Australia. Pergerakan dua lempeng tersebut sering
menyebabkan gempa yang bahkan memicu tsunami kecil maupun
besar. yang pada 1994 terdampak tsunami.
• Dari 49.247 penduduk di Kecamatan Pesanggaran, ada 753 orang
bekerja di sektor perikanan, sebagian ada di seputar Pantai Lampon,
Pancer dan Rajekwesi, Sepanjang 2014, total produksi tangkap laut
dan perairan umum mencapai 18.323,39 ton Jumlah ini turun sepanjang
2015 menjadi 11.439 ton
• Ikan nelayan sudah susah, belum lagi kala pencemaran laut tambah
parah karena limbah tambang emas. Para nelayan ini menolak
tambang, tetapi sebagian takut bersuara.
6. Potensi Sumberdaya Alam
(Data Direktorat Taman Nasional dan Hutan Wisata, 2017)
Taman Nasonal Alas Purwo & Taman Nasional
Meru Betiri. seluas 43.420 ha ini menjadi
tempat berkembangbiak bagi 584 flora, 31
mamalia, 236 burung dan tempat pendaratan
penyu.
Desa nelayan Wisata panta pulau merah
7. Yang mendasari transformasi dan
gerakan agraria-lingkungan
Perubahan sosial-ekonomi dan sistem penghidupan
• Gerakan-Sosial – dari dulu sampai kini, merupakan respons dari masyarakat golongan bawah mempertahankan diri, menentang
usaha dari pihak-pihak kuat dalam membatasi hak-hak, mematikan identitas budaya, perusakan lingkungan alam atau terhadap
ketidak pastian.
• Perubahan sosial pecahnya kelompok pengajian di wilayah pancer
• Minuman keras mulai masuk dan peredaran narkoba
• lapangan kerja hanya sedikit masyarakat sekitar yang diterima kerja itupun sebagai tenaga kasar
• peningkatan pendapatan daerah yang tak sebanding dengan kerusakan ekologis yang ditimbulkan
Perubahan ekologis dan munculnya dampak pada lingkungan
• Tumpang Pitu sebagai kawasan vegetasi alami berdampak pada hilangnya beberapa flora dan fauna endemik, hingga degradasi
lingkungan
• Hilangnya fungsi gunung Tumpang Pitu sebagai benteng alami dari tsunami. Apalagi dampak perubahan iklim semakin Nampak.
• lingkungan rusak, pencemaran air tanah, sungai dan laut, dan ancaman pada lahan tani kekurangan air bersih.
• Jarak tambang dengan kampung nelayan, tempat pariwisata dan pemukiman warga sekitar 2- 3km
• Garis batas wilayah konsesi tambang ini juga begitu dekat dengan Taman Nasional Meru Betiri (TNMB)
Perubahan tatanan pengaturan terhadap sumberdaya alam
penurunan fungsi hutan lindung kepada hutan produksi
8. Perspektif ekologi politik dalam analisis
transformasi dan gerakan agrarian -
lingkungan
• Gerakan sosial tolak tambang tupang pitu merupakan
Gerakan yang manifes
• Tipologi Gerakan bersifat trasformatif progresif (sering
disebut juga Gerakan Kiri) orientasi ke masa depan,
bertujuan mengangkat kehidupan golongan tereksploitasi.
• memperjuangkan keadilan social
• didorong oleh kesenjangan yang dirasakan antara
harapan dan apa yang sungguh-sungguh diperoleh
(J.Davies, T.Gurr)
9. Referensi
• https://walhijatim.or.id/2019/05/menambang-di-tumpang-pitu-sama-saja-dengan-melawan-hukum-alam/
• Belami Foster, John. Fred Mgdoff. 2018 “Lingkungan Hidup Dan Kapitalisme” Tangerang Selatan, Margin Kiri
• Shiva Vandana., 1997. Bebas Dari Pembangunan. Yayasan Obor Indonesia. Jakarta
• Mies Maria., Vandana Shiva., 2005. Ecofeminism; persepektif Gerakan Dan Lingkungan. IRE Press. Yogyakarta
• Ritzer George., Jeffrey Stepnisky., 2019. Teori sosiologi edisi kesepuluh. Pustaka Pelajar. Yogyakarta
• Rachman Noer Fauzi., 2012. Land Reform Dari Masa Ke Masa. Tanah Air Beta. Yogyakarta
• Islam Md Nazrul., 2019. The Rampal Power Plant, Ecological Disasters and Environmental Resistance in Bangladesh. Hlm 922-939. DOI:
org/10.1080/00207233.2019.1662183
• Boateng, Osman Antwi., Mamudu Abunga Akudugu., 2018. Golden Migrants: The Rise and Impact of Illegal Chinese Small-Scale Mining in Ghana
• Hendrastiti Titiek Kartika., 2019. Involvement of Women Village Leaders in Developing Dialogues on Forest Conflict Resolution. Jurnal Perempuan, Vol. 24
No. 4, November 2019, hlm. 259-270.
• Indirastuti Catharina., 2019. When Wetlands Dry: Feminist Political Ecology Study on Peat Ecosystem Degradation in South and Central Kalimantan. DDC:
305 Jurnal Perempuan, Vol. 24 No. 4, November 2019, hlm. 271-284.
• Pratiwi Andi Misbahul., Abby Gina Boangmanalu., 2019. Rural Women’s Agency on Forest and Land Governance in The Midst of Change: Case Study in Five
Provinces. DDC: 305 Jurnal Perempuan, Vol. 24 No. 4, November 2019, hlm. 295-306.
• Fitri, Annisa Innal., Idil Akbar., 2017. Gerakan Sosial Perempuan Ekofeminisme Di Pegunungan Kendeng Provinsi Jawa Tengah Melawan Pembangunan
Tambang Semen. Jurnal Ilmu Pemerintahan. ISSN 2442-5958 CosmoGov, Vol.3 No.1
• Campbell Bernard., 1995. Human Ecology. Reed International Books, Oxford, England
• Thompson Paul B., Patricia E. Norris., Sustainability; What Everyone Needs To Know. Oxford UniversityPress, USA.
• Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA), 2017. Catatan Akhir Tahun 2017. Reforma Agraria Di Bawah Bayangan Investasi. Jakarta
• Lund C. 2011. Property and Citizenship: Conceptually Connecting Land Rights and Belonging in Africa. Africa Spectrum. 46(3):71-75
10. “Bumi cukup untuk memenuhi kebutuhan setiap
manusia, tetapi tidak untuk orang-orang yang
serakah”
- Mahatma Gandi -
Sekian Terimakasih…