SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
Download to read offline
.--- J.; 

ISBN: 978-979-95093-6-9
SEMINAR NASIONAL SAINS III
13 NOVEMBER 201 0
Sains Sebagai Landasan Inovasi Telinofogi 

dafam Pertanian dan Industri 

PROSIDING 

DEWAN EDITOR 

ENCE DARMO JAYA SUPENA 

ENDAR HASAFAH NUGRAHANI 

HAMIM 

HASIM 

INDAHWATI 

KIAGUS DAHLAN 

Fakultas MIPA - Institut Pertanian Bogor 

bekerja sarna dengan 

MIPAnet 


2010
Copyright@ 2010
Fakultas Matematika dan IImu Pengetahuan Alam (FMIPA), Institut Pertanian Bogor (IPB)
Prosiding Seminar Nasional Sains III "Sains Sebagai Landasan Inovasi Teknologi
dalam Perlanian dan Industr;" di Bogor pada tanggal 13 November 2010
Penerbit: FMIPA-IPB, Jalan Meranti Kampus IPB Dramaga, Bogor 16680
Telp/Fax: 0251-8625481/8625708
http://fmipajpb.ac.id
Terbit 30 Desember 2010
ix + 427 halaman
ISBN: 978-979-95093--6-9
KATA PENGANTAR 

Ketahanan pangan dan kemandirian energi merupakan isu sentral nasional dan dunia
untuk mengimbangi terus bertambahnya jumlah penduduk, semakin menyempitnya lahan
yang disertai tidak terlalu signifikannya peningkatan produktivitas pertanian, ditambah lagi
dengan masalah global menurunnya kualitas lingkungan. Untuk mengatasi
permasalahan-permasalahan ini tentunya dibutuhkan inovasi-inovasL Inovasi akan
menjadi lebih bermakna dan berhasil guna bila berlandaskan kepada sains dan teknologi.
Banyak perguruan tinggi dan lembaga litbang departemen atau bahkan divisi litbang di
perusahaan terus melakukan penelitian dan pengembangan yang didasarkan pada
pemanfaatan dan pengembangan sains dan teknologi untuk mengembangkan dan
menghasilkan inovasi-inovasi dalam upaya untuk meningkatkan produktivitas serta
meningkatkan nilai tambah. Seminar Nasional Sains III (2010) yang diselenggarakan atas
kerjasama FMIPA-IPB dan MIPAnet, diharapkan menjadi sarana dan upaya untuk
menjalin komunikasi antar pelaku dan institusi yang terlibat untuk mengoptimumkan
pemanfaatan sains sebagai landasan dalam mengembangkan dan menghasilkan inovasi­
inovasi dalam upaya menjawab tantangan ketahanan pangan dan kemandirian energi.
MIPAnet adalah Jaringan Ke~asama Nasional Lembaga Pendidikan Tinggi Bidang MIPA
yang didirikan pada tanggal 23 Oktober 2000.
Makalah-makalah hasil penelitian dipresentasikan pada empat kelas paralei yaitu
Biological Science, Biochemistry, Chemistry, serta Physics & Mathematical Science.
Selain itu beberapa makalah juga ditampilkan pada sesi Poster. Makalah-makalah
tersebut sebagian besar merupakan isi dari prosiding ini. Seminar dihadiri oleh peneliti
dari balitbang-balitbang terkait dan dosen-dosen perguruan tinggi, mahasiswa
pascasarjana serta guru-guru SMA.
Ucapan terima kasih disampaikan kepada FMIPA-IPB dan MIPAnet yang telah
mendukung penuh kegiatan Seminar Nasional Sains III ini. Juga kepada Panitia Seminar,
para mahasiswa, dan semua pihak yang telah mensukseskan acara seminar ini. Kami
juga sangat berterima kasih kepada semua pemakalah atas kerjasamanya, sehingga
memungkinkan prosiding ini terbit. Semoga prosiding ini bermanfaat bagi semua pihak.
Bogor, Desember 2010
Dekan FMIPA-IPB,
Dr. drh Hasim, DEA
1
DAFTAR lSI
No. Penulis ludul Hal
Biological Science
1 Turati, Miftahudin, Ida
Hanarida
2 Dedi Suryadi, Miftahudin, Ida
Hanarida
3 Riana Murti Handayani, Gayuh
Rahayu, Jonner Situmorang
4 Ahmad Basri, Hamim,
Nampiah Sukarno
5 MarthaSari,Hamim
6 Jeni, Hamim, Aris
Tjahjoleksono, Ida Hanarida
Soemantri
7 Risa Swandari Wijihastuti,
Tatik Chikmawati, Miftahudin
8 Suprihatin, Muhammad Romli,
Andes Ismayana
9 Yahmi Ira Setyaningrum,
Hamim, Dorly
10 Ari Fina Bintarti, Iman
Rusmana, Dave B. Nedwell
11 Anthoni Agustien
12 Rahmat Hidayat, Usamah
Afiff, Fachriyan Hasmi
Pasaribu
Penapisan Galur-galur Padi Toleran Cekaman
Aluminium pada Populasi Rll F7 Hasil Persilangan
antara Padi Var IR64 dan Hawara Bunar
2
Penapisan Galur-gatur Padi Toleran Cekaman Besi
pada Populasi Rll F7 Hasil Persitangan antara Padi
Var IR64 dan Hawara Bunar
12
Interaksi Kultur Tunas in vitro Aquilorio spp. dengan
Hifomiset (Acremonium spp.)
19
Teknik Perkecambahan dan Respon Beberapa Aksesi
Jarak Pagar terhadap Aplikasi Pupuk Hayati Selama
Pemantapan Bibit
28
Jarak Pagar (Jatropha curcos L) sebagai Sumber
Senyawa Metabolit Sekunder Antimikrob Alternatif
36
Viabilitas dan Efektifitas Pupuk Hayati dari Beberapa
Teknik Pengeringan dan lama Penyimpanan
50
Optimasi Ungkungan Tumbuh Mikroalga dari Kawah
Ratu Sukabumi yang Berpotensi sebagai Sumber
Biodiesel
61
Kajian Produksi Mikroalga dengan Media limbah Cair
Rumah Pemotongan Hewan
68
Respon Morfologi Buah dan Kemunculan Getah
Kuning terhadap Aplikasi Kalsium secara Eksternal
pada Buah Manggis (Gorcinio mongostana)
80
Aktivitas Oksidasi Metan dan Akumulasi Ammonium
Isolat Bakteri Metanotrof Asal Sawah
89
Produksi Protease Serin dari Sel Amobil Brevibocillus
agri A-03 dengan Matriks Aiginat
99
Pemeriksaan Serologik Brucellosis dan Mikrobiologik
Susu di Peternakan Sapi Perah Kabupaten Bogor dan
Sukabumi
108
No. Penulis Judul Hal
13 Tania June Perubahan Iklim: Observasi Fungsi Supply
Demand terhadap CO2 pada Tanaman
Implikasinya
dan
dan
118
14 Baba Barus, U. Sudadi, B.
Tahjono, L.O.S. Iman
Pengembangan Geoindikator untuk Penataan Ruang 133
15 Wien Kusharyoto, Martha Sari Ekspresi Fragmen Antibodi Fab yang Spesifik
terhadap Virus Dengue DEN-2 di Escherichia coli
145
Biochemistry
1 	 Dyah Iswantini, Latifah K
Darusman, lany Yulinda
2 	 Christofferus SY, Dyah
Iswantini
3 	 Anggi Susanti, Dyah Iswantini
4 	 Dyah Iswantini, Deden
Saprudin, RAghyar Rudita
5 	 Rini Madyastuti Purwono,
Bayu Febram Prasetyo, letje
Wientarsih
6 	 Eti Rohaeti, Irmanida
Batubara, Anastasia Lieke
LON, Latifah K Darusman
7 	 Popi Asri Kurniatin, laksmi
Ambarsari, Juliana
Daya Inhibisi Ekstrak Pegagan, Kumis kucing,
Sambiloto dan Tempuyung terhadap Aktivitas ACE
secara In vitro
154
Daya Inhibisi Ekstrak Rimpang Jahe Merah dan Kulit
Kayu Manis terhadap Aktivitas Enzim
Siklooksigenase-2 dan Enzim Xantin Oksidase secara
In vitro
163
Kinetika Inhibisi Ekstrak Tempuyung (Sonchus
arvensis l.) terhadap Enzim Xantin Oksidase secara In
Vitro
172
Pengaruh Ekstrak Bangle (Zingiber cassumunar
Roxb.) terhadap Aktivitas Enzim Kolesterol Oksidase
seeara In vitro
181
Aktivitas Diuretik Fraksi Etil Asetat Ekstrak Etanol
Daun Alpukat (Persea americana milL) pada Tikus
Sprague-Dawley
190
Potensi Ekstrak
Tirosinase
Rhizophora sp sebagai Inhibitor 196
Komposisi dan
Flavobacterium sp.
Aktivitas Bioflokulan dari 202
Chemistry
1 Muhammad Baehri Amran 	 Metoda Analisis Ion Besi Berbasis Cyclic-Flow 213
Injection Analysis (cy-FIA) sebagai Suatu Usaha
Menuju Anallsis Kimia Ramah Lingkungan (Green
Analytical Chemistry)
153
212
No. Penulis
2 Purwantiningsih Sugita, Tuti
Wukirsari, Tetty Kemala, Bayu
Owi Aryanto
3 Purwantiningsih Sugita, Yunia
Anggi Setyani, Tuti Wukirsari,
Bambang Srijanto
4 Owi Wahyono,
Purwantiningsih Sugita,
Laksmi Ambarsari
5 Siti Latifah, Purwantiningsih
Sugita, Bambang Srijanto
6 Salih Muharam,
Purwantiningsih Sugita, Armi
Wulanawati
7 Wulandari Kencana Wardani,
Purwantiningsih Sugita,
Bambang Srijanto
8 Setyoningsih, Akhiruddin M,
Oeden S
9 Sugiarti, S.; Abidin, Z.;
Shofwatunnisaa; Widyastana,
P.; Hediana, N
10 Sugiarti, S.; Abidin, Z.; Henmi,
T
11 Syafii, F; Sugiarti, S; Charlena
Judul Hal
Perilaku Oisolusi Mikrokapsul Ketoprofen-Alginat
Berdasarkan Ragam Konsentrasi Surfaktan
221
Dissolution Behavior of Ketoprofen Double Coated by
Chitosan-Gum Guar with Alginat-CaCl2
230
Sintesis Nanopartikel Kitosan dengan Metode
Ultrasonikasi dan Sentrifugasi serta Karakterisasinya
241
Stabilitas Mikrokapsul Ketoprofen Tersalut Kitosan­
Aiginat
248
Adsorption of Au (fll) onto Chitosan Glutaraldehyde
Cross-linked in Cyanide Solution
260
Sintesis dan Karakterisasi Glukosamina Hidroklorida
Berbasis Kitosan
271
Kajian Penggunaan Asam Oleat dan Teknik
Hidrotermal pada Sintesis Nanokristal Magnetit
282
Sintesis Nanokomposit Beberapa Material Clay/Ti02
dari Bahan Oasar Kaolin Indonesia
288
Zeolit/Ti02 Nanokomposit sebagai Fotokatalis pada
Penguraian Biru Metilena
298
Modifikasi Zeolit Melalui Interaksi dengan Fe(OHh
untuk Meningkatkan Kapasitas Tukar Anion
307
Physics 316
1 Wiwis S., Agus Rubiyanto Pengembangan Metode Penyetabil Sumber Cahaya
Laser He-Ne dengan Menggunakan Plat A/4
317
2 Harmadi, Gatut Yudoyono,
Mitrayana, Agus Rubiyanto,
Suhariningsih
Pola Spekel Akusto-Optik untuk Pendeteksian
Getaran (Vibrasi) Akustik pada Objek yang Bergetar
322
No. Penulis
3 Stepanus Sahala S.
4 Akhiruddin Maddu, Deni
Christopel Pane, Setyanto Tri
Wahyudi
5 M.N. Indro, R. Permatasari, A.
Insani
6 Rani Chahyani, Zahroul
Athiyah, Kiagus Dahlan
7 Abdul Ojamil Husin, M.
Misbakhusshudur, Irzaman,
Jajang Juansah, Sobri Effendy
8 S.U. Oewi, K. Dahlan, R.5.
Rahayu, B.M. Bachtiar
Judul Hal
Alat Peraga Fisika Menggunakan Interfacing Sensor
Cahaya dengan Stopwatch pada Percobaan Gerak
Jatuh Bebas dalam Pembelajaran Fisika
331
Pengaruh Konsentrasi Dopan HCI pada Polianilin
terhadap Karakteristik Sensor Gas Amonia (NH3l
341
Pembuatan
Milling
Nano Alloy MgNi dengan Teknik Ball 349
Sintesis dan Karakterisasi Membran
Didadah Karbon Aktif untuk Filtrasi Air
Polisulfon 354
Pemanfaatan dan Kajian Termal Tungku Sekam untuk
Penyulingan Minyak Atsiri dari Daun Cengkeh
sebagai Pengembangan Produk dan Energi Alternatif
Terbarukan
364
Pengujian Biphasic Calcium Phosphate (BCPl dalam
Sel Fibroblas
373
Mathematical Science
1 Tri Handhika, Murni Kajian Stabilitas
Rendleman-Bartter
Model Tingkat Bunga 382
2 Agus Santoso Randomisasi Pemilihan Butir Awal pada Algoritma
Computerized Adaptive Test sebagai Upaya
Mengurangi Item Exposure
391
3 Endar H. Nugrahani Pengaruh Parameter Tingkat Produktivitas Manusia
pada Model Pertumbuhan Ekonomi Regional
401
4 Mohammad Masjkur Perbandingan Metode Peragam
Rancangan Nearest Neighbour
Papadakis 410
5 Mohammad Masjkur Perbandingan Rancangan Spasial Nearest Neighbour
dan Rancangan Acak Kelompok Percobaan
Pemupukan Padi Sawah
419
381
MODIFIKASI ZEOLIT MELALUIINITERAKSI DENGAN Fe(OHh Chemistry
MODIFIKASI ZEOLIT MELALUIINTERAKSI DENGAN Fe(OHh
lINTUK MENINGKATKAN KAPASITAS TUKAR ANION
Syafii, F; Sugiarti, S; Charlena
Departemen Kimia, FMIPA Institut Pertanian Bogor
Abstrak
Aktivasi zeolit pada umumnya dilakukan dengan kalsinasi, penambahan asam
atau penambahan basa. Asam yang digunakan adalah H2S04. HF, dan Hel,
sedangkan basa yang digunakan adalah NaOH. Salah satu cara untuk melihat
kualitas dari zeolit adalah dari kemampuan pertukaran ion yang dinyatakan
sebagai nilai KTK (Kapasitas Tukar Kation). Nilai KTK zealit ini bergantung pada
derajat substitusi jumlah atom A13
+ terhadap Si4
+ yang menghasilkan muatan
negatif pada kerangka zeolit. Penggantian atom Si oleh atom AI mengakibatkan
struktur zeolit bermuatan negatif sehingga berfungsi sebagai penukar kation dan
sedikit sebagai penukar anion. Untuk meningkatkan fungsi zeolit agar dapat
menukar anion maka zeolit dapat dimodifikasi. Salah satu cara modifikasi zealit
untuk meningkatkan sifat tukar anion adalah dengan penambahan senyawa kation
hidroksida. Senyawa kation hidroksida yang digunakan adalah Fe(OHh. Ion Fe3
>
memiliki bilangan koordinasi 6 dapat mengikat senyawa anion (ligan) yang
membentuk kompleks. Berdasarkan hasil penelitian, modifikasi zeolit dengan
Fe(OHh dapat dilakukan terhadap zeolit alam dan zeolit alam teraktivasi sehingga
kapasitas tukar anion zealit semakin meningkat Kapasitas tukar kation zeolit
sebelum modifikasi lebih tinggi dibandingkan zeolit modifikasi berturut-turut
sebesar 81.15 dan 41.91 meq/100 g. Kapasitas tukar anion zealit modifikasi
lebih tinggi dibandingkan zeolit sebelum modifikasi berturut turut sebesar 5.064
dan 17.449 meq/100 g. Proses aktivasi dapat meningkatkan nilai KTK dan KTA
zeolit. Nilai KTK sebelum dan sesudah aktivasi berturut-turut sebesar 81.15 dan
99.44 meq/100 g, dan nilai KTA optimum zeolit modifikasi sebelum dan sesudah
aktivasi berturut-turut sebesar 17.449 dan 19.695 meq/1 00 g.
Kata kunci : Zeolit alam, Kapasitas Tukar anion, Fe(OHh
1. PENDAHULUAN
Kegiatan industri menghasilkan limbah berupa bahan pencemar yang mengganggu
lingkungan. Bahan pencemar yang dihasilkan dari kegiatan industri dapat berwujud cairan
yang sebagian besar mengandung polutan organik. Salah satu polutan organik berbahaya
yang banyak dijumpai pada berbagai jenis limbah industry adalah feno!. Senyawa fenol
dikatakan aman bagi lingkungan jika konsentrasi maksimal berkisar antara 0,5-1 mg/L
(KEP. No. 51/MENLH/10/1995) dan ambang batas fenol dalam baku air minum adalah
0,002 mg/L. Oleh karena Uu, sangat penting untuk mengembangkan teknologi
pengolahan limbah yang efektif dan efisien agar dapat menanggulangi masalah
pencemaran. Salah satu cara untuk menurunkan kandungan fenol dalam air limbah
adalah perlakuan sorpsi ataupun penukar ion. Metode sorpsi melibatkan interaksi antara
Prosiding Seminar Nasional Sains III, 80gor, 13 November 2010 307
MOOf'FIKASI ZEOLIT MELAWI INJTERAKSI OENGAN Fe(OHh
analit dengan permukaan zat padat (adsorben) (Diantariani et al. 2008). Adsorben yang
sekarang ini banyak digunakan dalam penanganan limbah adalah zeolit alam.
Zeolit merupakan senyawa alam yang banyak terdapat di wilayah Indonesia. Zeolit
ini memiliki berbagai macam kegunaan. Salah satunya adalah untuk penjerap senyawa
organik (Bouffard dan Duff, 2000). Zeolit mempunyai struktur tiga dimensi unik yang
berperan penting terhadap penyaringan molekul. Zeolit terdiri atas gugusan alumina dan
gugusan silika-oksida yang masing-masing berbentuk tetrahedral dan saling dihubungkan
oleh atom oksigen sehingga membentuk kerangka tiga dimensi. Zeolit digunakan sebagai
pengemban karena struktur kristalnya berpori dan memiliki luas permukaan yang besar,
tersusun oleh kerangka silika-alumina, mengandung ion Na, K, Mg, Ca yang dapat
dipertukarkan dan molekul air, memiliki stabilitas termal yang tinggi, harganya murah
serta keberadaannya cukup melimpah.
Zeolit ada dua macam, yaitu zeolit alam dan sintetik. Zeolit alam pada umumnya
memiliki kristalinitas yang tidak terlalu tinggi, ukuran porinya sangat tidak seragam,
aktivitas katalitiknya rendah, dan mengandung banyak pengotor. Kandungan zeolit alam
di Indonesia pada umumnya terdiri atas jenis mordenit dan klinoptilolit yang kadarnya.,
bervariasi. Salah satu cara untuk meningkatkan daya guna zeolit alam adalah dengan
aktivasi dan modifikasi (Setyawan dan Handoko 2003).
Proses aktivasi zeolit alam dapat dilakukan dengan 2 cara, yang pertama yaitu
secara fisika melalui kalsinasi dengan tujuan untuk menguapkan air yang terperangkap di
dalam pori-pori kristal zeolit, sehingga luas permukaannya bertambah (Khairinal, 2000).
Proses kalsinasi zeolit dikontrol, karena pemanasan yang berlebihan kemungkinan akan
menyebabkan zeolit tersebut rusak. Proses pemanasan (kalsinasi) dilakukan pada suhu
300°C-375°C selama 3-4 jam (Suwardi 2000). Cara yang kedua adalah aktivasi zeolit
secara kimia dengan tujuan untuk membersihkan permukaan pori, membuang senyawa
pengotor dan mengatur kembali letak atom yang dapat dipertukarkan. Aktivasi secara
kimia dapat dilakukan dengan penambahan asam dan penambahan basa. Asam yang
digunakan adalah H2S04. HF, dan HCI, sedangkan basa yang digunakan adalah NaOH
(Suyartono dan Husaini 1991). Perendaman zeolit alam dengan larutan HCI 4 M dapat
"
menghilangkan oksida-oksida pengotor tetapi tidak merusak struktur kristal mordenit
sehingga kristalinitas zeolit secara keseluruhan meningkat (Setyawan dan Handoko
2003). Proses aktivasi zeolit menyebabkan zeolit mengalami dealuminasi dan
dekationisasi, yaitu keluarnya AI dan kation-kation dalam kerangka zeolit sehingga
menyebabkan bertambahnya luas permukaan zeolit karena berkurangnya pengotor yang
menutupi pori-pori zeolit. Luas permukaan yang bertambah diharapkan meningkatkan
kemampuan zeolit dalam proses penjerapan (Weitkamp, 1999).
Prosiding Seminar Nasional Sains III, Bogor, 13 November 2010 308
MODIFIKASI ZEOLIT MELALUIINITERAKSI DENGAN Fe(OH)J Chemistry
Salah satu cara untuk melihat kualitas dari zeolit adalah dari kemampuan pertukaran
ion, kemampuan ini dinyatakan sebagai nilai KTK (Kapasitas Tukar Kation). KTK adalah
jumlah milligram ekuivalen (meq) ion logam yang dapat dipertukarkan maksimum oleh
100 9 bahan penukar ion (zeolit) dalam kondisi kesetimbangan. Nilai KTK zeolit ini
bergantung pada derajat substitusi jumlah atom A13
+ terhadap Si4
+ yang menghasilkan
muatan negatif pada kerangka zeolit. Semakin besar derajat substitusi menunjukkan
semakin banyak kation alkali atau alkali tanah yang diperlukan untuk menetralkan muatan
negatif pada kerangka sehingga nilai KTK makin besar (Ming dan Mumpton 1989).
Semakin tinggi nilai KTK maka semakin bagus kualitas dari zeolit. Oleh karena itu,
besarnya nilai KTK pada zeolit dapat digunakan untuk menduga kandungan mineral zeolit
(Suwardi 1998).
Penggantian atom Si oleh atom AI, mengakibatkan struktur zeolit bermuatan
negatif, karena adanya muatan negatif ini maka zeolit memiliki kemampuan yang kecil
atau bahkan tidak memiliki daya jerap terhadap anion, sehingga memiliki kapasitas tukar
anion yang rendah. Salah satu cara modifikasi zeolit untuk meningkatkan sifat tukar anion
adalah melalui interaksi dengan Fe(OHh Ion Fe3
+ memiliki bilangan koordinasi 6 dapat
<::
mengikat senyawa anion (ligan) yang membentuk kompleks. Senyawa kompleks dengan
bilangan koordinasi 6 merupakan kompleks yang paling stabil, sebab pada pembentukan
kompleks itu dilepas sejumlah besar energi ikatan membentuk ikatan dengan ligan
(Cotton dan Wilkinson 1989).
Zeolit memiliki rongga-rongga yang berisi air dan kation-kation logam yang dapat
dipertukarkan. Penambahan senyawa Fe(OHh terhadap zeolit menjadikan ion Fe
3
+ dapat
memasuki rongga-rongga zeolit yang masih kosong dan menggantikan kation-kation
dalam rongga yang didapat dipertukarkan. Ion Fe3
+ yang memasuki rongga zeolit dapat
membentuk kompleks dengan senyawa anion. Oleh karena ukuran rongga zeolit yang
tidak terlalu besar, maka anion-anion yang dapat dipertukarkan hanya dalam ukuran kecil
seperti ion klor, nitrat, pospat dan lain-lain. Agar dapat mengikat anion yang ukurannya
lebih besar seperti senyawa fenol, maka atom Fe juga dapat menggantikan susunan atom
AI pada kerangka utama zeoli,t, yang menjadikan ukuran pori besar sehingga Fe dapat
mengikat anion-anion yang ukuranya lebih besar. Jadi, dengan adanya interaksi zeolit
dengan senyawa Fe(OHh menjadikan kapasitas tukar anion pada zeolit semakin
meningkat.
Prosiding Seminar Nasional Sains III, Bogor, 13 November 2010 309
MODIFIKASI lEOLIT MELALUIINITERAKSI DENGAN Fe(OH):; Chemistry
2. BAHAN DAN METODE
Bahan-bahan yang digunakan adalah Zeolit, FeCb 2M, NaOH 5M, NaOH 0.1M, HCI
0.05 N; 0.2M, 4 M, H3B03 1 %, NaCI 10 %, NaOH 40%, AgN03 0.1 M, CH3COONH4 pH
7, etanol 96 %, indikator phenoft/aein kertas saring Whatman 42, dan akuades.
2.1. Preparasi Zeolit
Zeolit dicuci dengan akuades, digiling dengan mortar, lalu diayak sehingga diperoleh
zeolit dengan ukuran butir lolos ayakan 100 mesh. Kemudian dilakukan pemanasan
dalam oven bersuhu 300°C selama 3 jam.
2.2. Aktivasi Zeolit
Aktivasi zealit dilakukan secara kimia, yaitu dengan cara pengasaman. Sampel
zealit siap pakai ditimbang sebanyak 100 gram, dan ditambah larutan HCI 4.0 M
sebanyak 250 mL. Campuran diaduk dengan pengaduk magnet selama 60 menit dan
kemudian disaring dan dibilas dengan akuades sampai pH netral dan dikeringkan dalam
oven pada suhu 300°C selama 3 jam. Pencucian dihentikan apabila sudah tidak terdapat
endapan pada filtrat ketika ditaoobah dengan AgN03
2.3. Pembuatan Zeolit Modifikasi Fe(OHh
Senyawa Fe(OHh yang digunakan untuk memodifikasi zealit dibuat dengan
mereaksikan senyawa FeCI3.6H20 dengan NaOH. Sebanyak 85 mL FeCI3 2M direaksikan
dengan 100 mL NaOH 5M. endapan Fe(OHh yang diperoleh disaring dan dikeringkan
dalam oven pada suhu 105°C selama 1 jam.
Ditimbang 1 9 zeolit dan dimasukan dalam tabung reaksi, lalu ditambahkan 5mL
larutan Fe(OHhO.025M Kemudian larutan di kocok selama 1 jam dan di diamkan selam 1
hari. Hasilnya lalu disaring dan dikering udarakan dalam oven pada suhu 105°C selama 1
jam. Dibuat perlakuan yang sama dengan perbandingan 1 9 zealit dengan Fe(OHh
0.005M, 1.5 9 zeolit dengan Fe(OHh 0.025M, 1.5 9 zealit dengan Fe(OHh 0.005M, 2 9
zealit dengan Fe(OHh 0.025M, dan 2 9 zeolit dengan Fe(OHh 0.005M. perlakuan
dilakukan terhadap zeolit sebelum dan sesudah aktivasi.
2.4. Penentuan Kapasitas Tukar Anion
Ditimbang 5 9 contoh zeolit, tambahkan 500 mL Larutan asam klorida 0.2 M diaduk
dan shaker selama 12 jam. Hasilnya disaring/disentrifusa dan diambil filtratnya.
Tempatkan 10 mL filtrat pada erlenmeyer, dan dititrasi dengan NaOH 0.1 M
menggunakan indikator phenolfthelein dan dibuat pula blanko. Selain penentuan
Prosiding Seminar NaSional Sains III, 80gor, 13 November 2010 310
MODfFfKASf ZEOLIT MELALUllNfTERAKSI DENGAN Fe(OHh Chemistry
Kapasitas tukar anion, penentuan kapasitas tukar kation juga dilakukan dengan eara
mengaeu pada Peraturan Menteri Pertanian NO.02/PertlHK.060/2/2006.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Proses Aktivasi Zeolit
Proses aktivasi zeolit alam dilakukan menggunakan HCI 4M selama 1 jam yang
merupakan konsentrasi dan waktu optimum untuk proses aktivasi. Pada proses ini rasio
SilAI meneapai optimum sehingga zeolit alam mengalami peningkatan luas permukaan
dan tidak mengalami kerusakan struktural yang besar. Pelarut yang digunakan dalam
proses adalah adalah air. Hal ini bertujuan untuk mengoptimalkan Si (dalam bentuk
Si(OH)4 ) yang akan dimasukkan untuk digantikan atom-atom AI pada kerangka struktur
zeolit (Weitkamp, J and Puppe, L 1999)
HU 0 0
 I . ,I ,
51 .51 SiAl
0'"0 OH OH 0 0OH OHO'O 0'0
, I I ' I . I I I I
Gambar 1 Aktivasi Zeolit
Pada proses aktivasi , ion H; yang dihasilkan dari reaksi penguraian HCI dalam
medium air akan mengurai ikatan atom AI yang berada pada struktur zeolit. Ion H+ ini
akan diserang oleh atom oksigen yang terikat pada Si dan AI. Berdasarkan harga energi
dissosiasi ikatan AI-O (116 kkal/mol) jauh lebih rendah dibandingkan enrgi disosiasi ikatan
Si-O (190 kkallmol), maka ikatan AI-O jauh lebih mudah terurai dibandingkan Si-O.
Sehingga ion H+ akan cenderung menyebabkan terjadinya pemutusan ikatan AI-O dan
akan terbentuk gugus silanol. Sedangkan ion cr hasil penguraian ion HCI juga akan
mempengaruhi kekuatan ikatan AI-O dan Si-O. Ion CI" memiliki elektronegativitas yang
tinggi (3,16) dan berukuran keeil (r = 0,97Ao), sehingga menyebabkan ion ini mudah
berikatan dengan kation bervalensi besar seperti Si4+ dan AI3+. Tetapi ion cr akan
eenderung berikatan dengan atom AI dikarenakan harga elektronegativitas atom AI lebih
kecil (1,61) dibanding elektronegativitas atom Si (1,90) (Weitkamp, J and Puppe, L 1999).
3.2. Modifikasi Zeolit Alam Dengan Fe(OHh
Zeolit alam dimodifikasi dengan Fe(OHh untuk meningkatkan kapasitas tukar anion
zeolit. Prinsipnya adalah melalui pembentukan kompleks dari ion Fe3
+ yang mengisi
rongga-rongga kosong zeolit dengan senyawa anion (ligan). Ion Fe3
+ yang mengisi
Prosiding Seminar Nasional Sains III, Bogor, 13 November 2010 311
MODIFIKASI ZEOLIT MELALUIINITERAKSI DENGAN Fe(OHh Chemistry
rongga-rongga kosong zeolit membentuk kompleks dengan ligan mengakibatkan
probabilitas tukar anion zeolit menjadi meningkat.
Ion Fe3
+ yang memasuki rongga-rongga kosong zeolit harus dikondisikan atau
diperhitungkan jumlahnya supaya struktur zeolit tersebut tidak rusak dan ion Fe3
+ bisa
masuk dalam rongga-rongga zeolit . Pada penelitian ini dilakukan perbandingan antara
jumlah zeolit dengan larutan Fe(OHh untuk memperoleh kondisi modifikasiyang baik dan
optimum.
Tabel1 Hasil Modifikasi Zeolit
warna larutan
1 9 zealit modifikasi Fe(OHh O,025M kuning tipis ada sedikit 5
1 9 zeolit modifikasi Fe(OHh O,OO5M kuning tipis ada sedikit 4
1.5 9 zeolit modifikasi Fe(OHh O,025M kuning tipis ada sedikit 5
1.5 9 zeolit modifikasi Fe(OHh O,OO5M kuning tipis ada sedikit 5
2 9 zeolit modifikasi Fe(OHh O.025M kuning tipis ada sedikit 5
2 9 zeolit modifikasi Fe(OHh O.OO5M kuning tipis ada sedikit 5
1 9 zeolit aktivasi modifikasi Fe(OHh O.025M tidak berwarna tidak ada 4
1 9 zeolit aktivasi modifikasi Fe(OHh O.OO5M tidak berwarna tidak ada 4
1,5 9 zeolit aktivasi modifikasi Fe(OH)3 O,025M kuning tipis tidak ada 4
1.5 9 zeolit aktivasi modifikasi Fe(OHh O.OO5M tidak berwarna tidak ada 4
2 9 zeolit aktivasi modifikasi Fe(OHh O,025M kuning tipis tidak ada 3
2 9 zealit aktivasi modifikasi Fe(QHh O.OO5M tidak berwarna tidak ada 3
Zeolit yang termodifikasi dengan Fe(OHh dilakukan berbagai kondisi sampeL
Keberhasilan modifikasi ini ditentukan oleh masuk atau tidaknya ion besi dari larutan
Fe(OHh ke dalam rongga zeolit. Masuknya ion Fe3
+ ke dalam rongga zeolit dilihat dari
n
warna larutan Fe(OHh dan endapan yang terbentuk, Jika warna larutan menjadi tidak
berwarna dan tidak timbul endapan maka ion Fe3
+ kemungkinan masuk dalam rongga
zeotit. Selain itu, struktur zeolit yang dimodifikasi dengan Fe(OHh harus dijaga supaya
tidak rusak, Zeolit mudah rusak jika memliki pH yang rendah. Ion Fe3
+ yang masuk ke
dalam rongga zeolit mengakibatkan sifat zeolit akan semakin asam sehingga jumlahnya
harus diperhitungkan supaya tidak mengakibatkan kerusakan pada zeolit. Pada penelitain
ini modifikasi zeolit yang paling baik adalah pada sampel 1 9 zeolit teraktivasi modifikasi
Fe(OHh O.025M, 1 9 zeolit teraktivasi modifikasi Fe(OHh O.005M, dan 1,5 9 zeolit
teraktivasi modifikasi Fe(OHh O.005M. Pada sampel ini warna larutan larutan Fe(OHh
tidak berwarna, tidak terbentuk endapan, dan memiliki pH yang tidak terlalu rendah yaitu
pada pH 4,
Prosiding Seminar Nasional Sains 11/, Bogor, 13 November 2010 312
MODtFIKASI ZEOLIT MELALUIINITERAKSI DENGAN Fe(OHh
3.3. Penentuan Kapasitas Tukar Kation
Nilai kapasitas tukar kation (KTK) biasanya digunakan sebagai parameter kuali:as
zeolit sebagai penukar ion. Kapasitas tukar kation (KTK) merupakan ukuran jumlah katlOr
yang dapat dipertukarkan. Kation-kation yang dapat dipertukarkan dari zeolit adalah
kation yang tidak terikat secara kuat di dalam kerangka tetrahedral zeolit sehingga
dengan mudah akan dipertukarkan melalui penggantian oleh W pada pencucian asam.
Pertukaran kation pada zeolit dilihat dari kemampuan tingkat substitusi AI terhadap
Si yang menghasilkan muatan negatif. Semakin banyak Si yang digantikan oleh AI maka
muatan negatif zeolit yang dihasilkan semakin banyak, sehingga semakin banyak pula
jumlah kation NH/ yang diperlukan untuk menetralkannya. Oleh karena itu, nilai
kapasitas tukar kation akan meningkat. Hal ini dapat dilihat nilai KTK zeolit teraktivasi
lebih besar nilainya dibandingkan dengan zeolit awal sebelum diaktivasi (Tabel 2). Hasil
ini mendukung simpulan Haryati (2007) bahwa aktivasi oleh asam dapat meningkatkan
KTK. Modifiasi zeolit dengan Fe(OH)J akan mempengaruhi nilai KTK zeolit. Ion besi yang
masuk dalam rongga zeolit akan mengurangi struktur negatif zeolit sehingga nilai KTK
zeolit menurun.
Tabel 2 Data kapasitas tukar kation
Sampel KTK (meq/100g)
Zeolit teraktivasi 99.44
1 9 zeolit modifikasi Fe(OHh 0.02SM 47.24
1 9 zeolit awal modifikasi Fe(OHh O.OOSM 41.91
1.S 9 zeolit awal modifikasi Fe(OHh 0.02SM SS.63
1.S 9 zeolit awal modifikasi Fe(OHh O.OOSM S1.44
2 9 zeolit awal modifikasi Fe(OHh 0.02SM 60.34
9 zeolit awal modifikasi Fe(OHh O.OOSM 56.17
1 9 zeolit teraktivasi modifikasi Fe(OHh O.OOSM SO.29
1 9 zeolit teraktivasi modifikasi Fe(OHh O.OOSM 70.10
1.S 9 zeolit teraktivasi modifikasi Fe(OHh 0.02SM 75.06
1.S 9 zeolit teraktivasi '1nodifikasi Fe(OHh O.OOSM 70.10
2 9 zeolit teraktivasi modifikasi Fe(OHh 0.02SM 61.15
2 zeolit teraktivasi modifikasi O.OOS S5.63
Hasil pengujian nilai KTK zeolit tertinggi yaitu pada zeolit aktivasi sebelum modifikasi
sebesar 99.44 meq/100g. Modifikasi zeolit dengan Fe(OHh secara umum dapat
menurunkan nilai KTK (Tabel 2).
3.4. Penentuan Kapasitas Tukar Anion
Kapasitas tukar anion (KTA) merupakan jumlah milligram ekuivalen (meq) anion
yang dapat dipertukarkan maksimum oleh 100 9 zeolit. Nilai kapasitas tukar anion (KTA)
pada zeolit di tentukan oleh banyaknya jumlah anion yang dapat dipertukarkan. Nilai
pertukaran anion pada zeolit dilihat dari tingkat kemampuan ion Fe3
+ yang masuk dalam
Prosiding Seminar Nasional Sains III, Bogor, 13 November 2010 313
MODIFIKASI ZEOLIT MELAWI INITERAKSI DENGAN Fe(OH)J Chemistry
rongga zeolit pada proses modifikasi zeolit dengan Fe(OHh Ion Fe3
+ yang masuk dalam
rongga zeolit akan terikat kuat dan membentuk kompleks koordinasi dengan mengikat
ligan (anion). Kompleks koordiansi ion Fe3
+ yang mengikat ligan (anion) ini yang dapat
meningkatkan nilai tukar zeolitterhadap anion. Semakin banyak ion Fe3
+ yang masuk
dalam rongga zeolit (pada kondisi optimum) maka semakin banyak kemungkinan anion
yang dapat terkompleks oleh Fe sehingga kapasitas tukar anion zeolit semakin
meningkat.
Proses aktivasi juga dapat meningkatkan nilai KTA zeolit, karena proses aktivasi
dapat menghilangkan oksida-oksida pengotor yang menutupi rongga zeolit sehingga luas
permukaan rongga zeolit menjadi meningkat. Luas permukaan zeolit semakin meningkat
maka semakin banyak pula kemungkinan ion Fe3
+ yang masuk dalam rongga zeolit
sehingga nilai KTA zeolit menjadi meningkat. Hal ini terliahat bahwa nilai KTA zeolit awal
sebelum aktivasi nilainya lebih rendah sebesar 5064 meq/100g dibandlngkan zeo'it yang
sudah diaktivasi 7.193 meq/100g (Tabel 3)
Tabel 3 Data kapasitas tukar anion
Zeolit teraktivasi 7.193
1 9 zeolit awal modifikasi Fe(OHb 0.025M 14.055
1 9 zeolit awal modifikasi Fe(OHh 0.025M 13.656
1.5 9 zeolit modifikasi Fe(OHh O.025M 17.449
1.5 9 zeolit modifikasi Fe(OHh O.005M 16.889
2 9 zeolit modifikasi Fe(OHh O.025M 11.598
2 9 zeolit modifikasi Fe(OH)3 0.020M 11.598
1 9 zeolit teraktivasi modifikasi Fe(OHh O.025M 18.131
1 9 zeolit teraktivasi modifikasi Fe(OHh O.005M 17.119
1.5 9 zeolit teraktivasi modifikasi Fe(OHh 0.025M 19.695
1.5 9 zeolit teraktivasi modifikasi Fe(OH)3 0.005M 19.338
2 9 zeolit teraktivasi modifikasi Fe(OH)3 O.025M 13.835
2 9 zeolit teraktivasi modifikasi Fe(OH)3 O.005M 12.695
Modifikasi terhadap zeolit alam yang digunakan pada penelitian ini, secara umum
dapat meningkatkan nilai KTA zeolit. Nilai KTA tertinggi yaitu pada zeolit aktivasi
teremodifisasi dengan perbandingan 1.5 gram zeolit termodifikasi Fe(OH)3 0.0251'v1, yaitu
sebesar 19.695 meq/100 9 (Tabel 3).
4. KESIMPULAN
8erdasarkan hasil penelitian diambil kesimpulan bahwa modifikasi zeolit dengan
Fe(OHh dapat dilakukan terhadap zeolit alam dan zealit alam teraktivasi sehingga
kapasitas tukar anion zeolit semakin meningkat. Kapasitas tukar kation zeolit sebelum
modifikasi lebih tinggi lebih tinggi dibandingkan zeolit modifikasi berturut-turut sebesar
Prosiding Seminar Nasional Sains III, Bogor, 13 November 2010 314
MODiFIKASI ZEOLIT MELALUIINITERAKSI DENGAN Fe(OHh
81.15 dan 41.91 meq/100 g. Kapasitas tukar anion zeolit modifikasi lebih tingg
dibandingkan zealit sebelum modifikasi berturut turut sebesar 5.064 dan 17.449 meq/100
g. Proses aktivasi dapat meningkat-kan nilai KTK dan KTA zeolit. Nilai KTK sebelum dan
sesudah aktivasi berturut-turut sebesar 81.15 dan 99.44 meq/100 g, dan ntlai KTA zealit
modifikasi sebelum dan sesudah aktivasi berturut-turut sebesar 17.449 dan 19.695
meq/100 g,
Peningkatan nilai KTA zeolit setelah dimodifikasi membuka peluang bagi penerapan
zealit termodifikasi Fe(OHh sebagai penjerap bahan pencemar berbahaya yang memiliki
muatan formal negatif. Salah satu contoh senyawa berbahaya yang dapat dijerap dengan
zealit termodifikasi ini adalah fenol. Meski demikian modifikasi ini dapat dikembangkan
sedemikian rupa baik dengan mengubah komposisi zeolit maupun dengan mengubah
sumber mineral bahan pemodifikasi.
DAFTAR PUSTAKA
Bouffard, SC dan Duff, SJB. 2000. Uptake of Dehydroabietic Acid Using Organically­
Zeolit. New York: Elsevier Science Publishers B.V,.
Diantariani NP et al .2008. Proses biosorpsi dan desorpsi ion Cr (VI) pada biosorben
rumput laut Eucheuma spinosum. Jurusan Kimia FMIPA Universitas Udayana, Bukit
Jimbaran. JURNAL KIMIA 2(1), JANUARI2008 : 45-52.
Hay RL 1966. Zeolites and zeolitic reactions in sedimentary rocks, California: Department
Geology and Geophysics,University of Califonia, Berkeley.
Khairinal, Trisunaryanti, W. 2000. Dealuminasi Zealit Alam Wonosari dengan Perlakuan
Asam dan Proses Hidrotermal. Prosiding Seminar Nasional Kimia VIII. Yogyakarta.
Setyawan D, Handoko p, 2003, Aktivitas katalis cr/zeolit dalam reaksi konversi katalitik
fenol dan metil isobutil keton. JurnallLMU DASAR Vol. 4 No.2, 2003: 70-76.
Suyartono dan Husaini. 1991. Tinjauan terhadap kegiatan penelitian karakterisasi dan
pemanfaatan zealit Indonesia yang dilakukan PPTM Bandung Periode 1890-1991.
Bandung: Buletin PPTM. JPPSH.
Suwardi. 1998. Penetapan Kualitas Mineral Zeolit dan Prospeknya di Bidang Pertanian.
Bogar: Departemen Manajemen Sumber Daya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB.
Weitkamp. J. dan Puppe. L 1999. Catalysis and Zeolites. Fundamental and Applications,
Springer-Verlag Berlin Heidelberg: Germany.
Prosiding Seminar Nasional Sains III, }3ogor. 13 November 2010 315

More Related Content

What's hot

Evaluasi Kinerja Tarik Traktor Tangan Dengan Bahan Bakar Minyak Kelapa Murni
Evaluasi Kinerja Tarik Traktor Tangan Dengan Bahan Bakar Minyak Kelapa MurniEvaluasi Kinerja Tarik Traktor Tangan Dengan Bahan Bakar Minyak Kelapa Murni
Evaluasi Kinerja Tarik Traktor Tangan Dengan Bahan Bakar Minyak Kelapa MurniRepository Ipb
 
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...Repository Ipb
 
Botani:Peranan Tumbuhan bagi Kehidupan dalam Aspek Makanan: Ubi Ungu
Botani:Peranan Tumbuhan bagi Kehidupan dalam Aspek Makanan: Ubi Ungu Botani:Peranan Tumbuhan bagi Kehidupan dalam Aspek Makanan: Ubi Ungu
Botani:Peranan Tumbuhan bagi Kehidupan dalam Aspek Makanan: Ubi Ungu Oktaviana Limbong
 
UIBiofest – Universitas Indonesia
UIBiofest – Universitas IndonesiaUIBiofest – Universitas Indonesia
UIBiofest – Universitas IndonesiaBozie Streaming
 
PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN PLASMA NUTFAH UBI JALAR LOKAL JAWA BARAT
PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN PLASMA NUTFAH UBI JALAR LOKAL JAWA BARATPENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN PLASMA NUTFAH UBI JALAR LOKAL JAWA BARAT
PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN PLASMA NUTFAH UBI JALAR LOKAL JAWA BARATUniversity of Brawijaya
 
LAPORAN BAHAN PAKAN DAN FORMULASI RANSUM DAUN KATUK
LAPORAN BAHAN PAKAN DAN FORMULASI RANSUM DAUN KATUK LAPORAN BAHAN PAKAN DAN FORMULASI RANSUM DAUN KATUK
LAPORAN BAHAN PAKAN DAN FORMULASI RANSUM DAUN KATUK Ilmianisa Azizah
 
Amrullah Mukhtar, S.Pd
Amrullah Mukhtar, S.PdAmrullah Mukhtar, S.Pd
Amrullah Mukhtar, S.PdSMPN 4 Kerinci
 
Andrew hidayat 233988-perilaku-menggaram-gajah-sumatera-elepha-49d8176e
 Andrew hidayat   233988-perilaku-menggaram-gajah-sumatera-elepha-49d8176e Andrew hidayat   233988-perilaku-menggaram-gajah-sumatera-elepha-49d8176e
Andrew hidayat 233988-perilaku-menggaram-gajah-sumatera-elepha-49d8176eAndrew Hidayat
 
PENCIRIAN MEMBRAN SELULOSAASETAT DARI KULIT NANAS
PENCIRIAN MEMBRAN SELULOSAASETAT DARI KULIT NANASPENCIRIAN MEMBRAN SELULOSAASETAT DARI KULIT NANAS
PENCIRIAN MEMBRAN SELULOSAASETAT DARI KULIT NANASRepository Ipb
 
PERBANDINGAN EKSTRAKSI KURKUMIN DARI TEMULAWAK (Curcuma xantlwrriza Roxh.) DE...
PERBANDINGAN EKSTRAKSI KURKUMIN DARI TEMULAWAK (Curcuma xantlwrriza Roxh.) DE...PERBANDINGAN EKSTRAKSI KURKUMIN DARI TEMULAWAK (Curcuma xantlwrriza Roxh.) DE...
PERBANDINGAN EKSTRAKSI KURKUMIN DARI TEMULAWAK (Curcuma xantlwrriza Roxh.) DE...Repository Ipb
 
Elektrospinning nanoselulosa sebagai material benang operasi dan sistem pengh...
Elektrospinning nanoselulosa sebagai material benang operasi dan sistem pengh...Elektrospinning nanoselulosa sebagai material benang operasi dan sistem pengh...
Elektrospinning nanoselulosa sebagai material benang operasi dan sistem pengh...Novrynda Eko Satriawan
 
SELEKSI GENOTIP POTENSIAL ERCIS (Pisum sativum L.) FASE POLONG HIJAU [KACANG ...
SELEKSI GENOTIP POTENSIAL ERCIS (Pisum sativum L.) FASE POLONG HIJAU [KACANG ...SELEKSI GENOTIP POTENSIAL ERCIS (Pisum sativum L.) FASE POLONG HIJAU [KACANG ...
SELEKSI GENOTIP POTENSIAL ERCIS (Pisum sativum L.) FASE POLONG HIJAU [KACANG ...University of Brawijaya
 

What's hot (16)

Evaluasi Kinerja Tarik Traktor Tangan Dengan Bahan Bakar Minyak Kelapa Murni
Evaluasi Kinerja Tarik Traktor Tangan Dengan Bahan Bakar Minyak Kelapa MurniEvaluasi Kinerja Tarik Traktor Tangan Dengan Bahan Bakar Minyak Kelapa Murni
Evaluasi Kinerja Tarik Traktor Tangan Dengan Bahan Bakar Minyak Kelapa Murni
 
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
 
Botani:Peranan Tumbuhan bagi Kehidupan dalam Aspek Makanan: Ubi Ungu
Botani:Peranan Tumbuhan bagi Kehidupan dalam Aspek Makanan: Ubi Ungu Botani:Peranan Tumbuhan bagi Kehidupan dalam Aspek Makanan: Ubi Ungu
Botani:Peranan Tumbuhan bagi Kehidupan dalam Aspek Makanan: Ubi Ungu
 
Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitian
 
UIBiofest – Universitas Indonesia
UIBiofest – Universitas IndonesiaUIBiofest – Universitas Indonesia
UIBiofest – Universitas Indonesia
 
PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN PLASMA NUTFAH UBI JALAR LOKAL JAWA BARAT
PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN PLASMA NUTFAH UBI JALAR LOKAL JAWA BARATPENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN PLASMA NUTFAH UBI JALAR LOKAL JAWA BARAT
PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN PLASMA NUTFAH UBI JALAR LOKAL JAWA BARAT
 
LAPORAN BAHAN PAKAN DAN FORMULASI RANSUM DAUN KATUK
LAPORAN BAHAN PAKAN DAN FORMULASI RANSUM DAUN KATUK LAPORAN BAHAN PAKAN DAN FORMULASI RANSUM DAUN KATUK
LAPORAN BAHAN PAKAN DAN FORMULASI RANSUM DAUN KATUK
 
Sampah
SampahSampah
Sampah
 
Outline bejo
Outline bejoOutline bejo
Outline bejo
 
Amrullah Mukhtar, S.Pd
Amrullah Mukhtar, S.PdAmrullah Mukhtar, S.Pd
Amrullah Mukhtar, S.Pd
 
Andrew hidayat 233988-perilaku-menggaram-gajah-sumatera-elepha-49d8176e
 Andrew hidayat   233988-perilaku-menggaram-gajah-sumatera-elepha-49d8176e Andrew hidayat   233988-perilaku-menggaram-gajah-sumatera-elepha-49d8176e
Andrew hidayat 233988-perilaku-menggaram-gajah-sumatera-elepha-49d8176e
 
PENCIRIAN MEMBRAN SELULOSAASETAT DARI KULIT NANAS
PENCIRIAN MEMBRAN SELULOSAASETAT DARI KULIT NANASPENCIRIAN MEMBRAN SELULOSAASETAT DARI KULIT NANAS
PENCIRIAN MEMBRAN SELULOSAASETAT DARI KULIT NANAS
 
PERBANDINGAN EKSTRAKSI KURKUMIN DARI TEMULAWAK (Curcuma xantlwrriza Roxh.) DE...
PERBANDINGAN EKSTRAKSI KURKUMIN DARI TEMULAWAK (Curcuma xantlwrriza Roxh.) DE...PERBANDINGAN EKSTRAKSI KURKUMIN DARI TEMULAWAK (Curcuma xantlwrriza Roxh.) DE...
PERBANDINGAN EKSTRAKSI KURKUMIN DARI TEMULAWAK (Curcuma xantlwrriza Roxh.) DE...
 
Cover
CoverCover
Cover
 
Elektrospinning nanoselulosa sebagai material benang operasi dan sistem pengh...
Elektrospinning nanoselulosa sebagai material benang operasi dan sistem pengh...Elektrospinning nanoselulosa sebagai material benang operasi dan sistem pengh...
Elektrospinning nanoselulosa sebagai material benang operasi dan sistem pengh...
 
SELEKSI GENOTIP POTENSIAL ERCIS (Pisum sativum L.) FASE POLONG HIJAU [KACANG ...
SELEKSI GENOTIP POTENSIAL ERCIS (Pisum sativum L.) FASE POLONG HIJAU [KACANG ...SELEKSI GENOTIP POTENSIAL ERCIS (Pisum sativum L.) FASE POLONG HIJAU [KACANG ...
SELEKSI GENOTIP POTENSIAL ERCIS (Pisum sativum L.) FASE POLONG HIJAU [KACANG ...
 

Similar to ZEOLIT

Daya Hambat Ekstrak Air dan Etanol Keladi Tikus (Typhonium flagelliforme) Ter...
Daya Hambat Ekstrak Air dan Etanol Keladi Tikus (Typhonium flagelliforme) Ter...Daya Hambat Ekstrak Air dan Etanol Keladi Tikus (Typhonium flagelliforme) Ter...
Daya Hambat Ekstrak Air dan Etanol Keladi Tikus (Typhonium flagelliforme) Ter...Repository Ipb
 
Daya Hambat Ekstrak Air dan Etanol Keladi Tikus (Typhonium flagelliforme) Ter...
Daya Hambat Ekstrak Air dan Etanol Keladi Tikus (Typhonium flagelliforme) Ter...Daya Hambat Ekstrak Air dan Etanol Keladi Tikus (Typhonium flagelliforme) Ter...
Daya Hambat Ekstrak Air dan Etanol Keladi Tikus (Typhonium flagelliforme) Ter...Repository Ipb
 
POTENSI MINYAK ATSIRI DAUN Cinnamomum multiflorum SEBAGAI INSEKTISIDA NAB A T...
POTENSI MINYAK ATSIRI DAUN Cinnamomum multiflorum SEBAGAI INSEKTISIDA NAB A T...POTENSI MINYAK ATSIRI DAUN Cinnamomum multiflorum SEBAGAI INSEKTISIDA NAB A T...
POTENSI MINYAK ATSIRI DAUN Cinnamomum multiflorum SEBAGAI INSEKTISIDA NAB A T...Repository Ipb
 
Metode Spektrofotometri UV-Vis Untuk Penentuan Barium dalam Tanah Liat dengan...
Metode Spektrofotometri UV-Vis Untuk Penentuan Barium dalam Tanah Liat dengan...Metode Spektrofotometri UV-Vis Untuk Penentuan Barium dalam Tanah Liat dengan...
Metode Spektrofotometri UV-Vis Untuk Penentuan Barium dalam Tanah Liat dengan...Repository Ipb
 
Profil Lembaga Periset - LPPM IPB
Profil Lembaga Periset - LPPM IPBProfil Lembaga Periset - LPPM IPB
Profil Lembaga Periset - LPPM IPBLPPM IPB
 
Presentasi Promosi IPB 2013
Presentasi Promosi IPB 2013Presentasi Promosi IPB 2013
Presentasi Promosi IPB 2013Kirana Haryadi
 
Pendahuluan lahan pertanian di indonesia
Pendahuluan lahan pertanian di indonesiaPendahuluan lahan pertanian di indonesia
Pendahuluan lahan pertanian di indonesiadebbyustari2
 
SUPERABSORBEN HASIL PENCANGKOKAN DAN PENAUTAN SILANG FRAKSI ONGGOK DENGAN AKR...
SUPERABSORBEN HASIL PENCANGKOKAN DAN PENAUTAN SILANG FRAKSI ONGGOK DENGAN AKR...SUPERABSORBEN HASIL PENCANGKOKAN DAN PENAUTAN SILANG FRAKSI ONGGOK DENGAN AKR...
SUPERABSORBEN HASIL PENCANGKOKAN DAN PENAUTAN SILANG FRAKSI ONGGOK DENGAN AKR...Repository Ipb
 
Daftar pustaka
Daftar pustakaDaftar pustaka
Daftar pustakafaninono
 
Pkmgt 2011-rochiyat-sendok edibel dari
Pkmgt 2011-rochiyat-sendok edibel dariPkmgt 2011-rochiyat-sendok edibel dari
Pkmgt 2011-rochiyat-sendok edibel dariAndre Cool
 
ADUKAN EKO MORTAR BANGUNAN MENGGUNAKAN ADITIF DISPERSAN NATRIUM LIGNOSULFONAT...
ADUKAN EKO MORTAR BANGUNAN MENGGUNAKAN ADITIF DISPERSAN NATRIUM LIGNOSULFONAT...ADUKAN EKO MORTAR BANGUNAN MENGGUNAKAN ADITIF DISPERSAN NATRIUM LIGNOSULFONAT...
ADUKAN EKO MORTAR BANGUNAN MENGGUNAKAN ADITIF DISPERSAN NATRIUM LIGNOSULFONAT...Repository Ipb
 
Studi identifikasi stomata_pada_kelompok_tanaman_c
Studi identifikasi stomata_pada_kelompok_tanaman_cStudi identifikasi stomata_pada_kelompok_tanaman_c
Studi identifikasi stomata_pada_kelompok_tanaman_cEngkhyHambu
 
PPT MUNA FAqih.pptx
PPT MUNA FAqih.pptxPPT MUNA FAqih.pptx
PPT MUNA FAqih.pptxfaqihahmad18
 

Similar to ZEOLIT (20)

Daya Hambat Ekstrak Air dan Etanol Keladi Tikus (Typhonium flagelliforme) Ter...
Daya Hambat Ekstrak Air dan Etanol Keladi Tikus (Typhonium flagelliforme) Ter...Daya Hambat Ekstrak Air dan Etanol Keladi Tikus (Typhonium flagelliforme) Ter...
Daya Hambat Ekstrak Air dan Etanol Keladi Tikus (Typhonium flagelliforme) Ter...
 
Daya Hambat Ekstrak Air dan Etanol Keladi Tikus (Typhonium flagelliforme) Ter...
Daya Hambat Ekstrak Air dan Etanol Keladi Tikus (Typhonium flagelliforme) Ter...Daya Hambat Ekstrak Air dan Etanol Keladi Tikus (Typhonium flagelliforme) Ter...
Daya Hambat Ekstrak Air dan Etanol Keladi Tikus (Typhonium flagelliforme) Ter...
 
POTENSI MINYAK ATSIRI DAUN Cinnamomum multiflorum SEBAGAI INSEKTISIDA NAB A T...
POTENSI MINYAK ATSIRI DAUN Cinnamomum multiflorum SEBAGAI INSEKTISIDA NAB A T...POTENSI MINYAK ATSIRI DAUN Cinnamomum multiflorum SEBAGAI INSEKTISIDA NAB A T...
POTENSI MINYAK ATSIRI DAUN Cinnamomum multiflorum SEBAGAI INSEKTISIDA NAB A T...
 
Metode Spektrofotometri UV-Vis Untuk Penentuan Barium dalam Tanah Liat dengan...
Metode Spektrofotometri UV-Vis Untuk Penentuan Barium dalam Tanah Liat dengan...Metode Spektrofotometri UV-Vis Untuk Penentuan Barium dalam Tanah Liat dengan...
Metode Spektrofotometri UV-Vis Untuk Penentuan Barium dalam Tanah Liat dengan...
 
Gulma stroberi
Gulma stroberiGulma stroberi
Gulma stroberi
 
2. daftar isi
2. daftar isi2. daftar isi
2. daftar isi
 
2. daftar isi
2. daftar isi2. daftar isi
2. daftar isi
 
2. daftar isi
2. daftar isi2. daftar isi
2. daftar isi
 
Profil Lembaga Periset - LPPM IPB
Profil Lembaga Periset - LPPM IPBProfil Lembaga Periset - LPPM IPB
Profil Lembaga Periset - LPPM IPB
 
Presentasi Promosi IPB 2013
Presentasi Promosi IPB 2013Presentasi Promosi IPB 2013
Presentasi Promosi IPB 2013
 
Pendahuluan lahan pertanian di indonesia
Pendahuluan lahan pertanian di indonesiaPendahuluan lahan pertanian di indonesia
Pendahuluan lahan pertanian di indonesia
 
SUPERABSORBEN HASIL PENCANGKOKAN DAN PENAUTAN SILANG FRAKSI ONGGOK DENGAN AKR...
SUPERABSORBEN HASIL PENCANGKOKAN DAN PENAUTAN SILANG FRAKSI ONGGOK DENGAN AKR...SUPERABSORBEN HASIL PENCANGKOKAN DAN PENAUTAN SILANG FRAKSI ONGGOK DENGAN AKR...
SUPERABSORBEN HASIL PENCANGKOKAN DAN PENAUTAN SILANG FRAKSI ONGGOK DENGAN AKR...
 
Daftar pustaka
Daftar pustakaDaftar pustaka
Daftar pustaka
 
Cover UNSOED
Cover UNSOEDCover UNSOED
Cover UNSOED
 
Profil fapet
Profil fapetProfil fapet
Profil fapet
 
buku biologi tanah.pdf
buku biologi tanah.pdfbuku biologi tanah.pdf
buku biologi tanah.pdf
 
Pkmgt 2011-rochiyat-sendok edibel dari
Pkmgt 2011-rochiyat-sendok edibel dariPkmgt 2011-rochiyat-sendok edibel dari
Pkmgt 2011-rochiyat-sendok edibel dari
 
ADUKAN EKO MORTAR BANGUNAN MENGGUNAKAN ADITIF DISPERSAN NATRIUM LIGNOSULFONAT...
ADUKAN EKO MORTAR BANGUNAN MENGGUNAKAN ADITIF DISPERSAN NATRIUM LIGNOSULFONAT...ADUKAN EKO MORTAR BANGUNAN MENGGUNAKAN ADITIF DISPERSAN NATRIUM LIGNOSULFONAT...
ADUKAN EKO MORTAR BANGUNAN MENGGUNAKAN ADITIF DISPERSAN NATRIUM LIGNOSULFONAT...
 
Studi identifikasi stomata_pada_kelompok_tanaman_c
Studi identifikasi stomata_pada_kelompok_tanaman_cStudi identifikasi stomata_pada_kelompok_tanaman_c
Studi identifikasi stomata_pada_kelompok_tanaman_c
 
PPT MUNA FAqih.pptx
PPT MUNA FAqih.pptxPPT MUNA FAqih.pptx
PPT MUNA FAqih.pptx
 

More from Repository Ipb

Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373Repository Ipb
 
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373Repository Ipb
 
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...Repository Ipb
 
PEMBUATAN ARANG DARI SAMPAH ORGANIK DENGAN CARA KARBONISASI MENGGUNAKAN REAKT...
PEMBUATAN ARANG DARI SAMPAH ORGANIK DENGAN CARA KARBONISASI MENGGUNAKAN REAKT...PEMBUATAN ARANG DARI SAMPAH ORGANIK DENGAN CARA KARBONISASI MENGGUNAKAN REAKT...
PEMBUATAN ARANG DARI SAMPAH ORGANIK DENGAN CARA KARBONISASI MENGGUNAKAN REAKT...Repository Ipb
 
IDENTIFIKASI SENYAWABIOAKTIFANTIFEEDANT DARIASAPCAIRHASILPIROLISISSAMPAHORGAN...
IDENTIFIKASI SENYAWABIOAKTIFANTIFEEDANT DARIASAPCAIRHASILPIROLISISSAMPAHORGAN...IDENTIFIKASI SENYAWABIOAKTIFANTIFEEDANT DARIASAPCAIRHASILPIROLISISSAMPAHORGAN...
IDENTIFIKASI SENYAWABIOAKTIFANTIFEEDANT DARIASAPCAIRHASILPIROLISISSAMPAHORGAN...Repository Ipb
 
THERMAL EFFECT ON APATITE CRYSTAL SYNTHESIZED FROM EGGSHELL’S CALCIUM
THERMAL EFFECT ON APATITE CRYSTAL SYNTHESIZED FROM EGGSHELL’S CALCIUMTHERMAL EFFECT ON APATITE CRYSTAL SYNTHESIZED FROM EGGSHELL’S CALCIUM
THERMAL EFFECT ON APATITE CRYSTAL SYNTHESIZED FROM EGGSHELL’S CALCIUMRepository Ipb
 
STUDI PRODUKSI PEKTIN ASETAT SEBAGAI BAHAN BAKU LEMBARAN BIOPLASTIK
STUDI PRODUKSI PEKTIN ASETAT SEBAGAI BAHAN BAKU LEMBARAN BIOPLASTIKSTUDI PRODUKSI PEKTIN ASETAT SEBAGAI BAHAN BAKU LEMBARAN BIOPLASTIK
STUDI PRODUKSI PEKTIN ASETAT SEBAGAI BAHAN BAKU LEMBARAN BIOPLASTIKRepository Ipb
 
THERMOGAVIMETRIC-DIFFERENTIAL ANALYSIS PADA MINERAL TULANG MANUSIA
THERMOGAVIMETRIC-DIFFERENTIAL ANALYSIS PADA MINERAL TULANG MANUSIATHERMOGAVIMETRIC-DIFFERENTIAL ANALYSIS PADA MINERAL TULANG MANUSIA
THERMOGAVIMETRIC-DIFFERENTIAL ANALYSIS PADA MINERAL TULANG MANUSIARepository Ipb
 
SINTESIS POLIOL SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBENTUK POLIURETAN BERBASIS MINY AK JAR...
SINTESIS POLIOL SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBENTUK POLIURETAN BERBASIS MINY AK JAR...SINTESIS POLIOL SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBENTUK POLIURETAN BERBASIS MINY AK JAR...
SINTESIS POLIOL SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBENTUK POLIURETAN BERBASIS MINY AK JAR...Repository Ipb
 
EKSTRAK SAPOGENIN AKAR KUNING SEBAGAI HEPATOPROTEKTOR PADA MENCIT YANG DIINDU...
EKSTRAK SAPOGENIN AKAR KUNING SEBAGAI HEPATOPROTEKTOR PADA MENCIT YANG DIINDU...EKSTRAK SAPOGENIN AKAR KUNING SEBAGAI HEPATOPROTEKTOR PADA MENCIT YANG DIINDU...
EKSTRAK SAPOGENIN AKAR KUNING SEBAGAI HEPATOPROTEKTOR PADA MENCIT YANG DIINDU...Repository Ipb
 
BRlKET AMPAS SAGU SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF
BRlKET AMPAS SAGU SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIFBRlKET AMPAS SAGU SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF
BRlKET AMPAS SAGU SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIFRepository Ipb
 
STUDI IN VIVO KHASIAT ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA SURUHAN (PEPEROMIA PELLUCID...
STUDI IN VIVO KHASIAT ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA SURUHAN (PEPEROMIA PELLUCID...STUDI IN VIVO KHASIAT ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA SURUHAN (PEPEROMIA PELLUCID...
STUDI IN VIVO KHASIAT ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA SURUHAN (PEPEROMIA PELLUCID...Repository Ipb
 
HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY PROFilE OF TEMPUYUNG Sonchus arvensis ...
HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY PROFilE OF TEMPUYUNG Sonchus arvensis ...HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY PROFilE OF TEMPUYUNG Sonchus arvensis ...
HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY PROFilE OF TEMPUYUNG Sonchus arvensis ...Repository Ipb
 
UDAH BUAYA (Aloe vera) SEBAGAI TANAMAN PENGHASIL ZAT ANTI BAKTERI
UDAH BUAYA (Aloe vera) SEBAGAI TANAMAN PENGHASIL ZAT ANTI BAKTERIUDAH BUAYA (Aloe vera) SEBAGAI TANAMAN PENGHASIL ZAT ANTI BAKTERI
UDAH BUAYA (Aloe vera) SEBAGAI TANAMAN PENGHASIL ZAT ANTI BAKTERIRepository Ipb
 
EFEK ANTIOKSIDAN DAN PENGKELAT LOGAM TERHADAP AKTIVJTAS PROTEOLITIK ENZIM PAP...
EFEK ANTIOKSIDAN DAN PENGKELAT LOGAM TERHADAP AKTIVJTAS PROTEOLITIK ENZIM PAP...EFEK ANTIOKSIDAN DAN PENGKELAT LOGAM TERHADAP AKTIVJTAS PROTEOLITIK ENZIM PAP...
EFEK ANTIOKSIDAN DAN PENGKELAT LOGAM TERHADAP AKTIVJTAS PROTEOLITIK ENZIM PAP...Repository Ipb
 
Analisis Algoritma dan Kinerja pad a Counter dengan CBC-MAC (CCM) sebagai Fun...
Analisis Algoritma dan Kinerja pad a Counter dengan CBC-MAC (CCM) sebagai Fun...Analisis Algoritma dan Kinerja pad a Counter dengan CBC-MAC (CCM) sebagai Fun...
Analisis Algoritma dan Kinerja pad a Counter dengan CBC-MAC (CCM) sebagai Fun...Repository Ipb
 
Sistem Informasi Geografi Fasilitas Kota Bogor Berbasis Web Menggunakan ALOV Map
Sistem Informasi Geografi Fasilitas Kota Bogor Berbasis Web Menggunakan ALOV MapSistem Informasi Geografi Fasilitas Kota Bogor Berbasis Web Menggunakan ALOV Map
Sistem Informasi Geografi Fasilitas Kota Bogor Berbasis Web Menggunakan ALOV MapRepository Ipb
 
Pengembangan Data Warehouse Program Tracking Stasiun TV di Indonesia
Pengembangan Data Warehouse Program Tracking Stasiun TV di IndonesiaPengembangan Data Warehouse Program Tracking Stasiun TV di Indonesia
Pengembangan Data Warehouse Program Tracking Stasiun TV di IndonesiaRepository Ipb
 
Implementasi Algoritma Genetika pada Temu Kembali Citra
Implementasi Algoritma Genetika pada Temu Kembali CitraImplementasi Algoritma Genetika pada Temu Kembali Citra
Implementasi Algoritma Genetika pada Temu Kembali CitraRepository Ipb
 

More from Repository Ipb (20)

Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
 
Peta ipb
Peta ipbPeta ipb
Peta ipb
 
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
 
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
 
PEMBUATAN ARANG DARI SAMPAH ORGANIK DENGAN CARA KARBONISASI MENGGUNAKAN REAKT...
PEMBUATAN ARANG DARI SAMPAH ORGANIK DENGAN CARA KARBONISASI MENGGUNAKAN REAKT...PEMBUATAN ARANG DARI SAMPAH ORGANIK DENGAN CARA KARBONISASI MENGGUNAKAN REAKT...
PEMBUATAN ARANG DARI SAMPAH ORGANIK DENGAN CARA KARBONISASI MENGGUNAKAN REAKT...
 
IDENTIFIKASI SENYAWABIOAKTIFANTIFEEDANT DARIASAPCAIRHASILPIROLISISSAMPAHORGAN...
IDENTIFIKASI SENYAWABIOAKTIFANTIFEEDANT DARIASAPCAIRHASILPIROLISISSAMPAHORGAN...IDENTIFIKASI SENYAWABIOAKTIFANTIFEEDANT DARIASAPCAIRHASILPIROLISISSAMPAHORGAN...
IDENTIFIKASI SENYAWABIOAKTIFANTIFEEDANT DARIASAPCAIRHASILPIROLISISSAMPAHORGAN...
 
THERMAL EFFECT ON APATITE CRYSTAL SYNTHESIZED FROM EGGSHELL’S CALCIUM
THERMAL EFFECT ON APATITE CRYSTAL SYNTHESIZED FROM EGGSHELL’S CALCIUMTHERMAL EFFECT ON APATITE CRYSTAL SYNTHESIZED FROM EGGSHELL’S CALCIUM
THERMAL EFFECT ON APATITE CRYSTAL SYNTHESIZED FROM EGGSHELL’S CALCIUM
 
STUDI PRODUKSI PEKTIN ASETAT SEBAGAI BAHAN BAKU LEMBARAN BIOPLASTIK
STUDI PRODUKSI PEKTIN ASETAT SEBAGAI BAHAN BAKU LEMBARAN BIOPLASTIKSTUDI PRODUKSI PEKTIN ASETAT SEBAGAI BAHAN BAKU LEMBARAN BIOPLASTIK
STUDI PRODUKSI PEKTIN ASETAT SEBAGAI BAHAN BAKU LEMBARAN BIOPLASTIK
 
THERMOGAVIMETRIC-DIFFERENTIAL ANALYSIS PADA MINERAL TULANG MANUSIA
THERMOGAVIMETRIC-DIFFERENTIAL ANALYSIS PADA MINERAL TULANG MANUSIATHERMOGAVIMETRIC-DIFFERENTIAL ANALYSIS PADA MINERAL TULANG MANUSIA
THERMOGAVIMETRIC-DIFFERENTIAL ANALYSIS PADA MINERAL TULANG MANUSIA
 
SINTESIS POLIOL SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBENTUK POLIURETAN BERBASIS MINY AK JAR...
SINTESIS POLIOL SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBENTUK POLIURETAN BERBASIS MINY AK JAR...SINTESIS POLIOL SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBENTUK POLIURETAN BERBASIS MINY AK JAR...
SINTESIS POLIOL SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBENTUK POLIURETAN BERBASIS MINY AK JAR...
 
EKSTRAK SAPOGENIN AKAR KUNING SEBAGAI HEPATOPROTEKTOR PADA MENCIT YANG DIINDU...
EKSTRAK SAPOGENIN AKAR KUNING SEBAGAI HEPATOPROTEKTOR PADA MENCIT YANG DIINDU...EKSTRAK SAPOGENIN AKAR KUNING SEBAGAI HEPATOPROTEKTOR PADA MENCIT YANG DIINDU...
EKSTRAK SAPOGENIN AKAR KUNING SEBAGAI HEPATOPROTEKTOR PADA MENCIT YANG DIINDU...
 
BRlKET AMPAS SAGU SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF
BRlKET AMPAS SAGU SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIFBRlKET AMPAS SAGU SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF
BRlKET AMPAS SAGU SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF
 
STUDI IN VIVO KHASIAT ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA SURUHAN (PEPEROMIA PELLUCID...
STUDI IN VIVO KHASIAT ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA SURUHAN (PEPEROMIA PELLUCID...STUDI IN VIVO KHASIAT ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA SURUHAN (PEPEROMIA PELLUCID...
STUDI IN VIVO KHASIAT ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA SURUHAN (PEPEROMIA PELLUCID...
 
HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY PROFilE OF TEMPUYUNG Sonchus arvensis ...
HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY PROFilE OF TEMPUYUNG Sonchus arvensis ...HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY PROFilE OF TEMPUYUNG Sonchus arvensis ...
HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY PROFilE OF TEMPUYUNG Sonchus arvensis ...
 
UDAH BUAYA (Aloe vera) SEBAGAI TANAMAN PENGHASIL ZAT ANTI BAKTERI
UDAH BUAYA (Aloe vera) SEBAGAI TANAMAN PENGHASIL ZAT ANTI BAKTERIUDAH BUAYA (Aloe vera) SEBAGAI TANAMAN PENGHASIL ZAT ANTI BAKTERI
UDAH BUAYA (Aloe vera) SEBAGAI TANAMAN PENGHASIL ZAT ANTI BAKTERI
 
EFEK ANTIOKSIDAN DAN PENGKELAT LOGAM TERHADAP AKTIVJTAS PROTEOLITIK ENZIM PAP...
EFEK ANTIOKSIDAN DAN PENGKELAT LOGAM TERHADAP AKTIVJTAS PROTEOLITIK ENZIM PAP...EFEK ANTIOKSIDAN DAN PENGKELAT LOGAM TERHADAP AKTIVJTAS PROTEOLITIK ENZIM PAP...
EFEK ANTIOKSIDAN DAN PENGKELAT LOGAM TERHADAP AKTIVJTAS PROTEOLITIK ENZIM PAP...
 
Analisis Algoritma dan Kinerja pad a Counter dengan CBC-MAC (CCM) sebagai Fun...
Analisis Algoritma dan Kinerja pad a Counter dengan CBC-MAC (CCM) sebagai Fun...Analisis Algoritma dan Kinerja pad a Counter dengan CBC-MAC (CCM) sebagai Fun...
Analisis Algoritma dan Kinerja pad a Counter dengan CBC-MAC (CCM) sebagai Fun...
 
Sistem Informasi Geografi Fasilitas Kota Bogor Berbasis Web Menggunakan ALOV Map
Sistem Informasi Geografi Fasilitas Kota Bogor Berbasis Web Menggunakan ALOV MapSistem Informasi Geografi Fasilitas Kota Bogor Berbasis Web Menggunakan ALOV Map
Sistem Informasi Geografi Fasilitas Kota Bogor Berbasis Web Menggunakan ALOV Map
 
Pengembangan Data Warehouse Program Tracking Stasiun TV di Indonesia
Pengembangan Data Warehouse Program Tracking Stasiun TV di IndonesiaPengembangan Data Warehouse Program Tracking Stasiun TV di Indonesia
Pengembangan Data Warehouse Program Tracking Stasiun TV di Indonesia
 
Implementasi Algoritma Genetika pada Temu Kembali Citra
Implementasi Algoritma Genetika pada Temu Kembali CitraImplementasi Algoritma Genetika pada Temu Kembali Citra
Implementasi Algoritma Genetika pada Temu Kembali Citra
 

Recently uploaded

Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 

Recently uploaded (20)

Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 

ZEOLIT

  • 1. .--- J.; ISBN: 978-979-95093-6-9 SEMINAR NASIONAL SAINS III 13 NOVEMBER 201 0 Sains Sebagai Landasan Inovasi Telinofogi dafam Pertanian dan Industri PROSIDING DEWAN EDITOR ENCE DARMO JAYA SUPENA ENDAR HASAFAH NUGRAHANI HAMIM HASIM INDAHWATI KIAGUS DAHLAN Fakultas MIPA - Institut Pertanian Bogor bekerja sarna dengan MIPAnet 2010
  • 2. Copyright@ 2010 Fakultas Matematika dan IImu Pengetahuan Alam (FMIPA), Institut Pertanian Bogor (IPB) Prosiding Seminar Nasional Sains III "Sains Sebagai Landasan Inovasi Teknologi dalam Perlanian dan Industr;" di Bogor pada tanggal 13 November 2010 Penerbit: FMIPA-IPB, Jalan Meranti Kampus IPB Dramaga, Bogor 16680 Telp/Fax: 0251-8625481/8625708 http://fmipajpb.ac.id Terbit 30 Desember 2010 ix + 427 halaman ISBN: 978-979-95093--6-9
  • 3. KATA PENGANTAR Ketahanan pangan dan kemandirian energi merupakan isu sentral nasional dan dunia untuk mengimbangi terus bertambahnya jumlah penduduk, semakin menyempitnya lahan yang disertai tidak terlalu signifikannya peningkatan produktivitas pertanian, ditambah lagi dengan masalah global menurunnya kualitas lingkungan. Untuk mengatasi permasalahan-permasalahan ini tentunya dibutuhkan inovasi-inovasL Inovasi akan menjadi lebih bermakna dan berhasil guna bila berlandaskan kepada sains dan teknologi. Banyak perguruan tinggi dan lembaga litbang departemen atau bahkan divisi litbang di perusahaan terus melakukan penelitian dan pengembangan yang didasarkan pada pemanfaatan dan pengembangan sains dan teknologi untuk mengembangkan dan menghasilkan inovasi-inovasi dalam upaya untuk meningkatkan produktivitas serta meningkatkan nilai tambah. Seminar Nasional Sains III (2010) yang diselenggarakan atas kerjasama FMIPA-IPB dan MIPAnet, diharapkan menjadi sarana dan upaya untuk menjalin komunikasi antar pelaku dan institusi yang terlibat untuk mengoptimumkan pemanfaatan sains sebagai landasan dalam mengembangkan dan menghasilkan inovasi­ inovasi dalam upaya menjawab tantangan ketahanan pangan dan kemandirian energi. MIPAnet adalah Jaringan Ke~asama Nasional Lembaga Pendidikan Tinggi Bidang MIPA yang didirikan pada tanggal 23 Oktober 2000. Makalah-makalah hasil penelitian dipresentasikan pada empat kelas paralei yaitu Biological Science, Biochemistry, Chemistry, serta Physics & Mathematical Science. Selain itu beberapa makalah juga ditampilkan pada sesi Poster. Makalah-makalah tersebut sebagian besar merupakan isi dari prosiding ini. Seminar dihadiri oleh peneliti dari balitbang-balitbang terkait dan dosen-dosen perguruan tinggi, mahasiswa pascasarjana serta guru-guru SMA. Ucapan terima kasih disampaikan kepada FMIPA-IPB dan MIPAnet yang telah mendukung penuh kegiatan Seminar Nasional Sains III ini. Juga kepada Panitia Seminar, para mahasiswa, dan semua pihak yang telah mensukseskan acara seminar ini. Kami juga sangat berterima kasih kepada semua pemakalah atas kerjasamanya, sehingga memungkinkan prosiding ini terbit. Semoga prosiding ini bermanfaat bagi semua pihak. Bogor, Desember 2010 Dekan FMIPA-IPB, Dr. drh Hasim, DEA
  • 4. 1 DAFTAR lSI No. Penulis ludul Hal Biological Science 1 Turati, Miftahudin, Ida Hanarida 2 Dedi Suryadi, Miftahudin, Ida Hanarida 3 Riana Murti Handayani, Gayuh Rahayu, Jonner Situmorang 4 Ahmad Basri, Hamim, Nampiah Sukarno 5 MarthaSari,Hamim 6 Jeni, Hamim, Aris Tjahjoleksono, Ida Hanarida Soemantri 7 Risa Swandari Wijihastuti, Tatik Chikmawati, Miftahudin 8 Suprihatin, Muhammad Romli, Andes Ismayana 9 Yahmi Ira Setyaningrum, Hamim, Dorly 10 Ari Fina Bintarti, Iman Rusmana, Dave B. Nedwell 11 Anthoni Agustien 12 Rahmat Hidayat, Usamah Afiff, Fachriyan Hasmi Pasaribu Penapisan Galur-galur Padi Toleran Cekaman Aluminium pada Populasi Rll F7 Hasil Persilangan antara Padi Var IR64 dan Hawara Bunar 2 Penapisan Galur-gatur Padi Toleran Cekaman Besi pada Populasi Rll F7 Hasil Persitangan antara Padi Var IR64 dan Hawara Bunar 12 Interaksi Kultur Tunas in vitro Aquilorio spp. dengan Hifomiset (Acremonium spp.) 19 Teknik Perkecambahan dan Respon Beberapa Aksesi Jarak Pagar terhadap Aplikasi Pupuk Hayati Selama Pemantapan Bibit 28 Jarak Pagar (Jatropha curcos L) sebagai Sumber Senyawa Metabolit Sekunder Antimikrob Alternatif 36 Viabilitas dan Efektifitas Pupuk Hayati dari Beberapa Teknik Pengeringan dan lama Penyimpanan 50 Optimasi Ungkungan Tumbuh Mikroalga dari Kawah Ratu Sukabumi yang Berpotensi sebagai Sumber Biodiesel 61 Kajian Produksi Mikroalga dengan Media limbah Cair Rumah Pemotongan Hewan 68 Respon Morfologi Buah dan Kemunculan Getah Kuning terhadap Aplikasi Kalsium secara Eksternal pada Buah Manggis (Gorcinio mongostana) 80 Aktivitas Oksidasi Metan dan Akumulasi Ammonium Isolat Bakteri Metanotrof Asal Sawah 89 Produksi Protease Serin dari Sel Amobil Brevibocillus agri A-03 dengan Matriks Aiginat 99 Pemeriksaan Serologik Brucellosis dan Mikrobiologik Susu di Peternakan Sapi Perah Kabupaten Bogor dan Sukabumi 108
  • 5. No. Penulis Judul Hal 13 Tania June Perubahan Iklim: Observasi Fungsi Supply Demand terhadap CO2 pada Tanaman Implikasinya dan dan 118 14 Baba Barus, U. Sudadi, B. Tahjono, L.O.S. Iman Pengembangan Geoindikator untuk Penataan Ruang 133 15 Wien Kusharyoto, Martha Sari Ekspresi Fragmen Antibodi Fab yang Spesifik terhadap Virus Dengue DEN-2 di Escherichia coli 145 Biochemistry 1 Dyah Iswantini, Latifah K Darusman, lany Yulinda 2 Christofferus SY, Dyah Iswantini 3 Anggi Susanti, Dyah Iswantini 4 Dyah Iswantini, Deden Saprudin, RAghyar Rudita 5 Rini Madyastuti Purwono, Bayu Febram Prasetyo, letje Wientarsih 6 Eti Rohaeti, Irmanida Batubara, Anastasia Lieke LON, Latifah K Darusman 7 Popi Asri Kurniatin, laksmi Ambarsari, Juliana Daya Inhibisi Ekstrak Pegagan, Kumis kucing, Sambiloto dan Tempuyung terhadap Aktivitas ACE secara In vitro 154 Daya Inhibisi Ekstrak Rimpang Jahe Merah dan Kulit Kayu Manis terhadap Aktivitas Enzim Siklooksigenase-2 dan Enzim Xantin Oksidase secara In vitro 163 Kinetika Inhibisi Ekstrak Tempuyung (Sonchus arvensis l.) terhadap Enzim Xantin Oksidase secara In Vitro 172 Pengaruh Ekstrak Bangle (Zingiber cassumunar Roxb.) terhadap Aktivitas Enzim Kolesterol Oksidase seeara In vitro 181 Aktivitas Diuretik Fraksi Etil Asetat Ekstrak Etanol Daun Alpukat (Persea americana milL) pada Tikus Sprague-Dawley 190 Potensi Ekstrak Tirosinase Rhizophora sp sebagai Inhibitor 196 Komposisi dan Flavobacterium sp. Aktivitas Bioflokulan dari 202 Chemistry 1 Muhammad Baehri Amran Metoda Analisis Ion Besi Berbasis Cyclic-Flow 213 Injection Analysis (cy-FIA) sebagai Suatu Usaha Menuju Anallsis Kimia Ramah Lingkungan (Green Analytical Chemistry) 153 212
  • 6. No. Penulis 2 Purwantiningsih Sugita, Tuti Wukirsari, Tetty Kemala, Bayu Owi Aryanto 3 Purwantiningsih Sugita, Yunia Anggi Setyani, Tuti Wukirsari, Bambang Srijanto 4 Owi Wahyono, Purwantiningsih Sugita, Laksmi Ambarsari 5 Siti Latifah, Purwantiningsih Sugita, Bambang Srijanto 6 Salih Muharam, Purwantiningsih Sugita, Armi Wulanawati 7 Wulandari Kencana Wardani, Purwantiningsih Sugita, Bambang Srijanto 8 Setyoningsih, Akhiruddin M, Oeden S 9 Sugiarti, S.; Abidin, Z.; Shofwatunnisaa; Widyastana, P.; Hediana, N 10 Sugiarti, S.; Abidin, Z.; Henmi, T 11 Syafii, F; Sugiarti, S; Charlena Judul Hal Perilaku Oisolusi Mikrokapsul Ketoprofen-Alginat Berdasarkan Ragam Konsentrasi Surfaktan 221 Dissolution Behavior of Ketoprofen Double Coated by Chitosan-Gum Guar with Alginat-CaCl2 230 Sintesis Nanopartikel Kitosan dengan Metode Ultrasonikasi dan Sentrifugasi serta Karakterisasinya 241 Stabilitas Mikrokapsul Ketoprofen Tersalut Kitosan­ Aiginat 248 Adsorption of Au (fll) onto Chitosan Glutaraldehyde Cross-linked in Cyanide Solution 260 Sintesis dan Karakterisasi Glukosamina Hidroklorida Berbasis Kitosan 271 Kajian Penggunaan Asam Oleat dan Teknik Hidrotermal pada Sintesis Nanokristal Magnetit 282 Sintesis Nanokomposit Beberapa Material Clay/Ti02 dari Bahan Oasar Kaolin Indonesia 288 Zeolit/Ti02 Nanokomposit sebagai Fotokatalis pada Penguraian Biru Metilena 298 Modifikasi Zeolit Melalui Interaksi dengan Fe(OHh untuk Meningkatkan Kapasitas Tukar Anion 307 Physics 316 1 Wiwis S., Agus Rubiyanto Pengembangan Metode Penyetabil Sumber Cahaya Laser He-Ne dengan Menggunakan Plat A/4 317 2 Harmadi, Gatut Yudoyono, Mitrayana, Agus Rubiyanto, Suhariningsih Pola Spekel Akusto-Optik untuk Pendeteksian Getaran (Vibrasi) Akustik pada Objek yang Bergetar 322
  • 7. No. Penulis 3 Stepanus Sahala S. 4 Akhiruddin Maddu, Deni Christopel Pane, Setyanto Tri Wahyudi 5 M.N. Indro, R. Permatasari, A. Insani 6 Rani Chahyani, Zahroul Athiyah, Kiagus Dahlan 7 Abdul Ojamil Husin, M. Misbakhusshudur, Irzaman, Jajang Juansah, Sobri Effendy 8 S.U. Oewi, K. Dahlan, R.5. Rahayu, B.M. Bachtiar Judul Hal Alat Peraga Fisika Menggunakan Interfacing Sensor Cahaya dengan Stopwatch pada Percobaan Gerak Jatuh Bebas dalam Pembelajaran Fisika 331 Pengaruh Konsentrasi Dopan HCI pada Polianilin terhadap Karakteristik Sensor Gas Amonia (NH3l 341 Pembuatan Milling Nano Alloy MgNi dengan Teknik Ball 349 Sintesis dan Karakterisasi Membran Didadah Karbon Aktif untuk Filtrasi Air Polisulfon 354 Pemanfaatan dan Kajian Termal Tungku Sekam untuk Penyulingan Minyak Atsiri dari Daun Cengkeh sebagai Pengembangan Produk dan Energi Alternatif Terbarukan 364 Pengujian Biphasic Calcium Phosphate (BCPl dalam Sel Fibroblas 373 Mathematical Science 1 Tri Handhika, Murni Kajian Stabilitas Rendleman-Bartter Model Tingkat Bunga 382 2 Agus Santoso Randomisasi Pemilihan Butir Awal pada Algoritma Computerized Adaptive Test sebagai Upaya Mengurangi Item Exposure 391 3 Endar H. Nugrahani Pengaruh Parameter Tingkat Produktivitas Manusia pada Model Pertumbuhan Ekonomi Regional 401 4 Mohammad Masjkur Perbandingan Metode Peragam Rancangan Nearest Neighbour Papadakis 410 5 Mohammad Masjkur Perbandingan Rancangan Spasial Nearest Neighbour dan Rancangan Acak Kelompok Percobaan Pemupukan Padi Sawah 419 381
  • 8. MODIFIKASI ZEOLIT MELALUIINITERAKSI DENGAN Fe(OHh Chemistry MODIFIKASI ZEOLIT MELALUIINTERAKSI DENGAN Fe(OHh lINTUK MENINGKATKAN KAPASITAS TUKAR ANION Syafii, F; Sugiarti, S; Charlena Departemen Kimia, FMIPA Institut Pertanian Bogor Abstrak Aktivasi zeolit pada umumnya dilakukan dengan kalsinasi, penambahan asam atau penambahan basa. Asam yang digunakan adalah H2S04. HF, dan Hel, sedangkan basa yang digunakan adalah NaOH. Salah satu cara untuk melihat kualitas dari zeolit adalah dari kemampuan pertukaran ion yang dinyatakan sebagai nilai KTK (Kapasitas Tukar Kation). Nilai KTK zealit ini bergantung pada derajat substitusi jumlah atom A13 + terhadap Si4 + yang menghasilkan muatan negatif pada kerangka zeolit. Penggantian atom Si oleh atom AI mengakibatkan struktur zeolit bermuatan negatif sehingga berfungsi sebagai penukar kation dan sedikit sebagai penukar anion. Untuk meningkatkan fungsi zeolit agar dapat menukar anion maka zeolit dapat dimodifikasi. Salah satu cara modifikasi zealit untuk meningkatkan sifat tukar anion adalah dengan penambahan senyawa kation hidroksida. Senyawa kation hidroksida yang digunakan adalah Fe(OHh. Ion Fe3 > memiliki bilangan koordinasi 6 dapat mengikat senyawa anion (ligan) yang membentuk kompleks. Berdasarkan hasil penelitian, modifikasi zeolit dengan Fe(OHh dapat dilakukan terhadap zeolit alam dan zeolit alam teraktivasi sehingga kapasitas tukar anion zealit semakin meningkat Kapasitas tukar kation zeolit sebelum modifikasi lebih tinggi dibandingkan zeolit modifikasi berturut-turut sebesar 81.15 dan 41.91 meq/100 g. Kapasitas tukar anion zealit modifikasi lebih tinggi dibandingkan zeolit sebelum modifikasi berturut turut sebesar 5.064 dan 17.449 meq/100 g. Proses aktivasi dapat meningkatkan nilai KTK dan KTA zeolit. Nilai KTK sebelum dan sesudah aktivasi berturut-turut sebesar 81.15 dan 99.44 meq/100 g, dan nilai KTA optimum zeolit modifikasi sebelum dan sesudah aktivasi berturut-turut sebesar 17.449 dan 19.695 meq/1 00 g. Kata kunci : Zeolit alam, Kapasitas Tukar anion, Fe(OHh 1. PENDAHULUAN Kegiatan industri menghasilkan limbah berupa bahan pencemar yang mengganggu lingkungan. Bahan pencemar yang dihasilkan dari kegiatan industri dapat berwujud cairan yang sebagian besar mengandung polutan organik. Salah satu polutan organik berbahaya yang banyak dijumpai pada berbagai jenis limbah industry adalah feno!. Senyawa fenol dikatakan aman bagi lingkungan jika konsentrasi maksimal berkisar antara 0,5-1 mg/L (KEP. No. 51/MENLH/10/1995) dan ambang batas fenol dalam baku air minum adalah 0,002 mg/L. Oleh karena Uu, sangat penting untuk mengembangkan teknologi pengolahan limbah yang efektif dan efisien agar dapat menanggulangi masalah pencemaran. Salah satu cara untuk menurunkan kandungan fenol dalam air limbah adalah perlakuan sorpsi ataupun penukar ion. Metode sorpsi melibatkan interaksi antara Prosiding Seminar Nasional Sains III, 80gor, 13 November 2010 307
  • 9. MOOf'FIKASI ZEOLIT MELAWI INJTERAKSI OENGAN Fe(OHh analit dengan permukaan zat padat (adsorben) (Diantariani et al. 2008). Adsorben yang sekarang ini banyak digunakan dalam penanganan limbah adalah zeolit alam. Zeolit merupakan senyawa alam yang banyak terdapat di wilayah Indonesia. Zeolit ini memiliki berbagai macam kegunaan. Salah satunya adalah untuk penjerap senyawa organik (Bouffard dan Duff, 2000). Zeolit mempunyai struktur tiga dimensi unik yang berperan penting terhadap penyaringan molekul. Zeolit terdiri atas gugusan alumina dan gugusan silika-oksida yang masing-masing berbentuk tetrahedral dan saling dihubungkan oleh atom oksigen sehingga membentuk kerangka tiga dimensi. Zeolit digunakan sebagai pengemban karena struktur kristalnya berpori dan memiliki luas permukaan yang besar, tersusun oleh kerangka silika-alumina, mengandung ion Na, K, Mg, Ca yang dapat dipertukarkan dan molekul air, memiliki stabilitas termal yang tinggi, harganya murah serta keberadaannya cukup melimpah. Zeolit ada dua macam, yaitu zeolit alam dan sintetik. Zeolit alam pada umumnya memiliki kristalinitas yang tidak terlalu tinggi, ukuran porinya sangat tidak seragam, aktivitas katalitiknya rendah, dan mengandung banyak pengotor. Kandungan zeolit alam di Indonesia pada umumnya terdiri atas jenis mordenit dan klinoptilolit yang kadarnya., bervariasi. Salah satu cara untuk meningkatkan daya guna zeolit alam adalah dengan aktivasi dan modifikasi (Setyawan dan Handoko 2003). Proses aktivasi zeolit alam dapat dilakukan dengan 2 cara, yang pertama yaitu secara fisika melalui kalsinasi dengan tujuan untuk menguapkan air yang terperangkap di dalam pori-pori kristal zeolit, sehingga luas permukaannya bertambah (Khairinal, 2000). Proses kalsinasi zeolit dikontrol, karena pemanasan yang berlebihan kemungkinan akan menyebabkan zeolit tersebut rusak. Proses pemanasan (kalsinasi) dilakukan pada suhu 300°C-375°C selama 3-4 jam (Suwardi 2000). Cara yang kedua adalah aktivasi zeolit secara kimia dengan tujuan untuk membersihkan permukaan pori, membuang senyawa pengotor dan mengatur kembali letak atom yang dapat dipertukarkan. Aktivasi secara kimia dapat dilakukan dengan penambahan asam dan penambahan basa. Asam yang digunakan adalah H2S04. HF, dan HCI, sedangkan basa yang digunakan adalah NaOH (Suyartono dan Husaini 1991). Perendaman zeolit alam dengan larutan HCI 4 M dapat " menghilangkan oksida-oksida pengotor tetapi tidak merusak struktur kristal mordenit sehingga kristalinitas zeolit secara keseluruhan meningkat (Setyawan dan Handoko 2003). Proses aktivasi zeolit menyebabkan zeolit mengalami dealuminasi dan dekationisasi, yaitu keluarnya AI dan kation-kation dalam kerangka zeolit sehingga menyebabkan bertambahnya luas permukaan zeolit karena berkurangnya pengotor yang menutupi pori-pori zeolit. Luas permukaan yang bertambah diharapkan meningkatkan kemampuan zeolit dalam proses penjerapan (Weitkamp, 1999). Prosiding Seminar Nasional Sains III, Bogor, 13 November 2010 308
  • 10. MODIFIKASI ZEOLIT MELALUIINITERAKSI DENGAN Fe(OH)J Chemistry Salah satu cara untuk melihat kualitas dari zeolit adalah dari kemampuan pertukaran ion, kemampuan ini dinyatakan sebagai nilai KTK (Kapasitas Tukar Kation). KTK adalah jumlah milligram ekuivalen (meq) ion logam yang dapat dipertukarkan maksimum oleh 100 9 bahan penukar ion (zeolit) dalam kondisi kesetimbangan. Nilai KTK zeolit ini bergantung pada derajat substitusi jumlah atom A13 + terhadap Si4 + yang menghasilkan muatan negatif pada kerangka zeolit. Semakin besar derajat substitusi menunjukkan semakin banyak kation alkali atau alkali tanah yang diperlukan untuk menetralkan muatan negatif pada kerangka sehingga nilai KTK makin besar (Ming dan Mumpton 1989). Semakin tinggi nilai KTK maka semakin bagus kualitas dari zeolit. Oleh karena itu, besarnya nilai KTK pada zeolit dapat digunakan untuk menduga kandungan mineral zeolit (Suwardi 1998). Penggantian atom Si oleh atom AI, mengakibatkan struktur zeolit bermuatan negatif, karena adanya muatan negatif ini maka zeolit memiliki kemampuan yang kecil atau bahkan tidak memiliki daya jerap terhadap anion, sehingga memiliki kapasitas tukar anion yang rendah. Salah satu cara modifikasi zeolit untuk meningkatkan sifat tukar anion adalah melalui interaksi dengan Fe(OHh Ion Fe3 + memiliki bilangan koordinasi 6 dapat <:: mengikat senyawa anion (ligan) yang membentuk kompleks. Senyawa kompleks dengan bilangan koordinasi 6 merupakan kompleks yang paling stabil, sebab pada pembentukan kompleks itu dilepas sejumlah besar energi ikatan membentuk ikatan dengan ligan (Cotton dan Wilkinson 1989). Zeolit memiliki rongga-rongga yang berisi air dan kation-kation logam yang dapat dipertukarkan. Penambahan senyawa Fe(OHh terhadap zeolit menjadikan ion Fe 3 + dapat memasuki rongga-rongga zeolit yang masih kosong dan menggantikan kation-kation dalam rongga yang didapat dipertukarkan. Ion Fe3 + yang memasuki rongga zeolit dapat membentuk kompleks dengan senyawa anion. Oleh karena ukuran rongga zeolit yang tidak terlalu besar, maka anion-anion yang dapat dipertukarkan hanya dalam ukuran kecil seperti ion klor, nitrat, pospat dan lain-lain. Agar dapat mengikat anion yang ukurannya lebih besar seperti senyawa fenol, maka atom Fe juga dapat menggantikan susunan atom AI pada kerangka utama zeoli,t, yang menjadikan ukuran pori besar sehingga Fe dapat mengikat anion-anion yang ukuranya lebih besar. Jadi, dengan adanya interaksi zeolit dengan senyawa Fe(OHh menjadikan kapasitas tukar anion pada zeolit semakin meningkat. Prosiding Seminar Nasional Sains III, Bogor, 13 November 2010 309
  • 11. MODIFIKASI lEOLIT MELALUIINITERAKSI DENGAN Fe(OH):; Chemistry 2. BAHAN DAN METODE Bahan-bahan yang digunakan adalah Zeolit, FeCb 2M, NaOH 5M, NaOH 0.1M, HCI 0.05 N; 0.2M, 4 M, H3B03 1 %, NaCI 10 %, NaOH 40%, AgN03 0.1 M, CH3COONH4 pH 7, etanol 96 %, indikator phenoft/aein kertas saring Whatman 42, dan akuades. 2.1. Preparasi Zeolit Zeolit dicuci dengan akuades, digiling dengan mortar, lalu diayak sehingga diperoleh zeolit dengan ukuran butir lolos ayakan 100 mesh. Kemudian dilakukan pemanasan dalam oven bersuhu 300°C selama 3 jam. 2.2. Aktivasi Zeolit Aktivasi zealit dilakukan secara kimia, yaitu dengan cara pengasaman. Sampel zealit siap pakai ditimbang sebanyak 100 gram, dan ditambah larutan HCI 4.0 M sebanyak 250 mL. Campuran diaduk dengan pengaduk magnet selama 60 menit dan kemudian disaring dan dibilas dengan akuades sampai pH netral dan dikeringkan dalam oven pada suhu 300°C selama 3 jam. Pencucian dihentikan apabila sudah tidak terdapat endapan pada filtrat ketika ditaoobah dengan AgN03 2.3. Pembuatan Zeolit Modifikasi Fe(OHh Senyawa Fe(OHh yang digunakan untuk memodifikasi zealit dibuat dengan mereaksikan senyawa FeCI3.6H20 dengan NaOH. Sebanyak 85 mL FeCI3 2M direaksikan dengan 100 mL NaOH 5M. endapan Fe(OHh yang diperoleh disaring dan dikeringkan dalam oven pada suhu 105°C selama 1 jam. Ditimbang 1 9 zeolit dan dimasukan dalam tabung reaksi, lalu ditambahkan 5mL larutan Fe(OHhO.025M Kemudian larutan di kocok selama 1 jam dan di diamkan selam 1 hari. Hasilnya lalu disaring dan dikering udarakan dalam oven pada suhu 105°C selama 1 jam. Dibuat perlakuan yang sama dengan perbandingan 1 9 zealit dengan Fe(OHh 0.005M, 1.5 9 zeolit dengan Fe(OHh 0.025M, 1.5 9 zealit dengan Fe(OHh 0.005M, 2 9 zealit dengan Fe(OHh 0.025M, dan 2 9 zeolit dengan Fe(OHh 0.005M. perlakuan dilakukan terhadap zeolit sebelum dan sesudah aktivasi. 2.4. Penentuan Kapasitas Tukar Anion Ditimbang 5 9 contoh zeolit, tambahkan 500 mL Larutan asam klorida 0.2 M diaduk dan shaker selama 12 jam. Hasilnya disaring/disentrifusa dan diambil filtratnya. Tempatkan 10 mL filtrat pada erlenmeyer, dan dititrasi dengan NaOH 0.1 M menggunakan indikator phenolfthelein dan dibuat pula blanko. Selain penentuan Prosiding Seminar NaSional Sains III, 80gor, 13 November 2010 310
  • 12. MODfFfKASf ZEOLIT MELALUllNfTERAKSI DENGAN Fe(OHh Chemistry Kapasitas tukar anion, penentuan kapasitas tukar kation juga dilakukan dengan eara mengaeu pada Peraturan Menteri Pertanian NO.02/PertlHK.060/2/2006. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Proses Aktivasi Zeolit Proses aktivasi zeolit alam dilakukan menggunakan HCI 4M selama 1 jam yang merupakan konsentrasi dan waktu optimum untuk proses aktivasi. Pada proses ini rasio SilAI meneapai optimum sehingga zeolit alam mengalami peningkatan luas permukaan dan tidak mengalami kerusakan struktural yang besar. Pelarut yang digunakan dalam proses adalah adalah air. Hal ini bertujuan untuk mengoptimalkan Si (dalam bentuk Si(OH)4 ) yang akan dimasukkan untuk digantikan atom-atom AI pada kerangka struktur zeolit (Weitkamp, J and Puppe, L 1999) HU 0 0 I . ,I , 51 .51 SiAl 0'"0 OH OH 0 0OH OHO'O 0'0 , I I ' I . I I I I Gambar 1 Aktivasi Zeolit Pada proses aktivasi , ion H; yang dihasilkan dari reaksi penguraian HCI dalam medium air akan mengurai ikatan atom AI yang berada pada struktur zeolit. Ion H+ ini akan diserang oleh atom oksigen yang terikat pada Si dan AI. Berdasarkan harga energi dissosiasi ikatan AI-O (116 kkal/mol) jauh lebih rendah dibandingkan enrgi disosiasi ikatan Si-O (190 kkallmol), maka ikatan AI-O jauh lebih mudah terurai dibandingkan Si-O. Sehingga ion H+ akan cenderung menyebabkan terjadinya pemutusan ikatan AI-O dan akan terbentuk gugus silanol. Sedangkan ion cr hasil penguraian ion HCI juga akan mempengaruhi kekuatan ikatan AI-O dan Si-O. Ion CI" memiliki elektronegativitas yang tinggi (3,16) dan berukuran keeil (r = 0,97Ao), sehingga menyebabkan ion ini mudah berikatan dengan kation bervalensi besar seperti Si4+ dan AI3+. Tetapi ion cr akan eenderung berikatan dengan atom AI dikarenakan harga elektronegativitas atom AI lebih kecil (1,61) dibanding elektronegativitas atom Si (1,90) (Weitkamp, J and Puppe, L 1999). 3.2. Modifikasi Zeolit Alam Dengan Fe(OHh Zeolit alam dimodifikasi dengan Fe(OHh untuk meningkatkan kapasitas tukar anion zeolit. Prinsipnya adalah melalui pembentukan kompleks dari ion Fe3 + yang mengisi rongga-rongga kosong zeolit dengan senyawa anion (ligan). Ion Fe3 + yang mengisi Prosiding Seminar Nasional Sains III, Bogor, 13 November 2010 311
  • 13. MODIFIKASI ZEOLIT MELALUIINITERAKSI DENGAN Fe(OHh Chemistry rongga-rongga kosong zeolit membentuk kompleks dengan ligan mengakibatkan probabilitas tukar anion zeolit menjadi meningkat. Ion Fe3 + yang memasuki rongga-rongga kosong zeolit harus dikondisikan atau diperhitungkan jumlahnya supaya struktur zeolit tersebut tidak rusak dan ion Fe3 + bisa masuk dalam rongga-rongga zeolit . Pada penelitian ini dilakukan perbandingan antara jumlah zeolit dengan larutan Fe(OHh untuk memperoleh kondisi modifikasiyang baik dan optimum. Tabel1 Hasil Modifikasi Zeolit warna larutan 1 9 zealit modifikasi Fe(OHh O,025M kuning tipis ada sedikit 5 1 9 zeolit modifikasi Fe(OHh O,OO5M kuning tipis ada sedikit 4 1.5 9 zeolit modifikasi Fe(OHh O,025M kuning tipis ada sedikit 5 1.5 9 zeolit modifikasi Fe(OHh O,OO5M kuning tipis ada sedikit 5 2 9 zeolit modifikasi Fe(OHh O.025M kuning tipis ada sedikit 5 2 9 zeolit modifikasi Fe(OHh O.OO5M kuning tipis ada sedikit 5 1 9 zeolit aktivasi modifikasi Fe(OHh O.025M tidak berwarna tidak ada 4 1 9 zeolit aktivasi modifikasi Fe(OHh O.OO5M tidak berwarna tidak ada 4 1,5 9 zeolit aktivasi modifikasi Fe(OH)3 O,025M kuning tipis tidak ada 4 1.5 9 zeolit aktivasi modifikasi Fe(OHh O.OO5M tidak berwarna tidak ada 4 2 9 zeolit aktivasi modifikasi Fe(OHh O,025M kuning tipis tidak ada 3 2 9 zealit aktivasi modifikasi Fe(QHh O.OO5M tidak berwarna tidak ada 3 Zeolit yang termodifikasi dengan Fe(OHh dilakukan berbagai kondisi sampeL Keberhasilan modifikasi ini ditentukan oleh masuk atau tidaknya ion besi dari larutan Fe(OHh ke dalam rongga zeolit. Masuknya ion Fe3 + ke dalam rongga zeolit dilihat dari n warna larutan Fe(OHh dan endapan yang terbentuk, Jika warna larutan menjadi tidak berwarna dan tidak timbul endapan maka ion Fe3 + kemungkinan masuk dalam rongga zeotit. Selain itu, struktur zeolit yang dimodifikasi dengan Fe(OHh harus dijaga supaya tidak rusak, Zeolit mudah rusak jika memliki pH yang rendah. Ion Fe3 + yang masuk ke dalam rongga zeolit mengakibatkan sifat zeolit akan semakin asam sehingga jumlahnya harus diperhitungkan supaya tidak mengakibatkan kerusakan pada zeolit. Pada penelitain ini modifikasi zeolit yang paling baik adalah pada sampel 1 9 zeolit teraktivasi modifikasi Fe(OHh O.025M, 1 9 zeolit teraktivasi modifikasi Fe(OHh O.005M, dan 1,5 9 zeolit teraktivasi modifikasi Fe(OHh O.005M. Pada sampel ini warna larutan larutan Fe(OHh tidak berwarna, tidak terbentuk endapan, dan memiliki pH yang tidak terlalu rendah yaitu pada pH 4, Prosiding Seminar Nasional Sains 11/, Bogor, 13 November 2010 312
  • 14. MODtFIKASI ZEOLIT MELALUIINITERAKSI DENGAN Fe(OHh 3.3. Penentuan Kapasitas Tukar Kation Nilai kapasitas tukar kation (KTK) biasanya digunakan sebagai parameter kuali:as zeolit sebagai penukar ion. Kapasitas tukar kation (KTK) merupakan ukuran jumlah katlOr yang dapat dipertukarkan. Kation-kation yang dapat dipertukarkan dari zeolit adalah kation yang tidak terikat secara kuat di dalam kerangka tetrahedral zeolit sehingga dengan mudah akan dipertukarkan melalui penggantian oleh W pada pencucian asam. Pertukaran kation pada zeolit dilihat dari kemampuan tingkat substitusi AI terhadap Si yang menghasilkan muatan negatif. Semakin banyak Si yang digantikan oleh AI maka muatan negatif zeolit yang dihasilkan semakin banyak, sehingga semakin banyak pula jumlah kation NH/ yang diperlukan untuk menetralkannya. Oleh karena itu, nilai kapasitas tukar kation akan meningkat. Hal ini dapat dilihat nilai KTK zeolit teraktivasi lebih besar nilainya dibandingkan dengan zeolit awal sebelum diaktivasi (Tabel 2). Hasil ini mendukung simpulan Haryati (2007) bahwa aktivasi oleh asam dapat meningkatkan KTK. Modifiasi zeolit dengan Fe(OH)J akan mempengaruhi nilai KTK zeolit. Ion besi yang masuk dalam rongga zeolit akan mengurangi struktur negatif zeolit sehingga nilai KTK zeolit menurun. Tabel 2 Data kapasitas tukar kation Sampel KTK (meq/100g) Zeolit teraktivasi 99.44 1 9 zeolit modifikasi Fe(OHh 0.02SM 47.24 1 9 zeolit awal modifikasi Fe(OHh O.OOSM 41.91 1.S 9 zeolit awal modifikasi Fe(OHh 0.02SM SS.63 1.S 9 zeolit awal modifikasi Fe(OHh O.OOSM S1.44 2 9 zeolit awal modifikasi Fe(OHh 0.02SM 60.34 9 zeolit awal modifikasi Fe(OHh O.OOSM 56.17 1 9 zeolit teraktivasi modifikasi Fe(OHh O.OOSM SO.29 1 9 zeolit teraktivasi modifikasi Fe(OHh O.OOSM 70.10 1.S 9 zeolit teraktivasi modifikasi Fe(OHh 0.02SM 75.06 1.S 9 zeolit teraktivasi '1nodifikasi Fe(OHh O.OOSM 70.10 2 9 zeolit teraktivasi modifikasi Fe(OHh 0.02SM 61.15 2 zeolit teraktivasi modifikasi O.OOS S5.63 Hasil pengujian nilai KTK zeolit tertinggi yaitu pada zeolit aktivasi sebelum modifikasi sebesar 99.44 meq/100g. Modifikasi zeolit dengan Fe(OHh secara umum dapat menurunkan nilai KTK (Tabel 2). 3.4. Penentuan Kapasitas Tukar Anion Kapasitas tukar anion (KTA) merupakan jumlah milligram ekuivalen (meq) anion yang dapat dipertukarkan maksimum oleh 100 9 zeolit. Nilai kapasitas tukar anion (KTA) pada zeolit di tentukan oleh banyaknya jumlah anion yang dapat dipertukarkan. Nilai pertukaran anion pada zeolit dilihat dari tingkat kemampuan ion Fe3 + yang masuk dalam Prosiding Seminar Nasional Sains III, Bogor, 13 November 2010 313
  • 15. MODIFIKASI ZEOLIT MELAWI INITERAKSI DENGAN Fe(OH)J Chemistry rongga zeolit pada proses modifikasi zeolit dengan Fe(OHh Ion Fe3 + yang masuk dalam rongga zeolit akan terikat kuat dan membentuk kompleks koordinasi dengan mengikat ligan (anion). Kompleks koordiansi ion Fe3 + yang mengikat ligan (anion) ini yang dapat meningkatkan nilai tukar zeolitterhadap anion. Semakin banyak ion Fe3 + yang masuk dalam rongga zeolit (pada kondisi optimum) maka semakin banyak kemungkinan anion yang dapat terkompleks oleh Fe sehingga kapasitas tukar anion zeolit semakin meningkat. Proses aktivasi juga dapat meningkatkan nilai KTA zeolit, karena proses aktivasi dapat menghilangkan oksida-oksida pengotor yang menutupi rongga zeolit sehingga luas permukaan rongga zeolit menjadi meningkat. Luas permukaan zeolit semakin meningkat maka semakin banyak pula kemungkinan ion Fe3 + yang masuk dalam rongga zeolit sehingga nilai KTA zeolit menjadi meningkat. Hal ini terliahat bahwa nilai KTA zeolit awal sebelum aktivasi nilainya lebih rendah sebesar 5064 meq/100g dibandlngkan zeo'it yang sudah diaktivasi 7.193 meq/100g (Tabel 3) Tabel 3 Data kapasitas tukar anion Zeolit teraktivasi 7.193 1 9 zeolit awal modifikasi Fe(OHb 0.025M 14.055 1 9 zeolit awal modifikasi Fe(OHh 0.025M 13.656 1.5 9 zeolit modifikasi Fe(OHh O.025M 17.449 1.5 9 zeolit modifikasi Fe(OHh O.005M 16.889 2 9 zeolit modifikasi Fe(OHh O.025M 11.598 2 9 zeolit modifikasi Fe(OH)3 0.020M 11.598 1 9 zeolit teraktivasi modifikasi Fe(OHh O.025M 18.131 1 9 zeolit teraktivasi modifikasi Fe(OHh O.005M 17.119 1.5 9 zeolit teraktivasi modifikasi Fe(OHh 0.025M 19.695 1.5 9 zeolit teraktivasi modifikasi Fe(OH)3 0.005M 19.338 2 9 zeolit teraktivasi modifikasi Fe(OH)3 O.025M 13.835 2 9 zeolit teraktivasi modifikasi Fe(OH)3 O.005M 12.695 Modifikasi terhadap zeolit alam yang digunakan pada penelitian ini, secara umum dapat meningkatkan nilai KTA zeolit. Nilai KTA tertinggi yaitu pada zeolit aktivasi teremodifisasi dengan perbandingan 1.5 gram zeolit termodifikasi Fe(OH)3 0.0251'v1, yaitu sebesar 19.695 meq/100 9 (Tabel 3). 4. KESIMPULAN 8erdasarkan hasil penelitian diambil kesimpulan bahwa modifikasi zeolit dengan Fe(OHh dapat dilakukan terhadap zeolit alam dan zealit alam teraktivasi sehingga kapasitas tukar anion zeolit semakin meningkat. Kapasitas tukar kation zeolit sebelum modifikasi lebih tinggi lebih tinggi dibandingkan zeolit modifikasi berturut-turut sebesar Prosiding Seminar Nasional Sains III, Bogor, 13 November 2010 314
  • 16. MODiFIKASI ZEOLIT MELALUIINITERAKSI DENGAN Fe(OHh 81.15 dan 41.91 meq/100 g. Kapasitas tukar anion zeolit modifikasi lebih tingg dibandingkan zealit sebelum modifikasi berturut turut sebesar 5.064 dan 17.449 meq/100 g. Proses aktivasi dapat meningkat-kan nilai KTK dan KTA zeolit. Nilai KTK sebelum dan sesudah aktivasi berturut-turut sebesar 81.15 dan 99.44 meq/100 g, dan ntlai KTA zealit modifikasi sebelum dan sesudah aktivasi berturut-turut sebesar 17.449 dan 19.695 meq/100 g, Peningkatan nilai KTA zeolit setelah dimodifikasi membuka peluang bagi penerapan zealit termodifikasi Fe(OHh sebagai penjerap bahan pencemar berbahaya yang memiliki muatan formal negatif. Salah satu contoh senyawa berbahaya yang dapat dijerap dengan zealit termodifikasi ini adalah fenol. Meski demikian modifikasi ini dapat dikembangkan sedemikian rupa baik dengan mengubah komposisi zeolit maupun dengan mengubah sumber mineral bahan pemodifikasi. DAFTAR PUSTAKA Bouffard, SC dan Duff, SJB. 2000. Uptake of Dehydroabietic Acid Using Organically­ Zeolit. New York: Elsevier Science Publishers B.V,. Diantariani NP et al .2008. Proses biosorpsi dan desorpsi ion Cr (VI) pada biosorben rumput laut Eucheuma spinosum. Jurusan Kimia FMIPA Universitas Udayana, Bukit Jimbaran. JURNAL KIMIA 2(1), JANUARI2008 : 45-52. Hay RL 1966. Zeolites and zeolitic reactions in sedimentary rocks, California: Department Geology and Geophysics,University of Califonia, Berkeley. Khairinal, Trisunaryanti, W. 2000. Dealuminasi Zealit Alam Wonosari dengan Perlakuan Asam dan Proses Hidrotermal. Prosiding Seminar Nasional Kimia VIII. Yogyakarta. Setyawan D, Handoko p, 2003, Aktivitas katalis cr/zeolit dalam reaksi konversi katalitik fenol dan metil isobutil keton. JurnallLMU DASAR Vol. 4 No.2, 2003: 70-76. Suyartono dan Husaini. 1991. Tinjauan terhadap kegiatan penelitian karakterisasi dan pemanfaatan zealit Indonesia yang dilakukan PPTM Bandung Periode 1890-1991. Bandung: Buletin PPTM. JPPSH. Suwardi. 1998. Penetapan Kualitas Mineral Zeolit dan Prospeknya di Bidang Pertanian. Bogar: Departemen Manajemen Sumber Daya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB. Weitkamp. J. dan Puppe. L 1999. Catalysis and Zeolites. Fundamental and Applications, Springer-Verlag Berlin Heidelberg: Germany. Prosiding Seminar Nasional Sains III, }3ogor. 13 November 2010 315