SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
MATERI FASE F (1)
1. Vektor
2. Kinematika (Gerak Lurus, Gerak Parabola dan Gerak Melingkar)
3. Dinamika (Hukum Newton dan Hukum Keppler)
4. Usaha dan Energi
5. Momentum dan Impuls
6. Dinamika Rotasi dan Kesetimbangan Benda Tegar
7. Fluida (Statis dan Dinamis)
8. Getaran Harmonik Sederhana
9. Gelombang (Gelombang Bunyi dan Gelombang Cahaya)
10.Kalor dan Termodinamika
Sumber: commons.wikimedia.org
VEKTOR
Bab
1
Bagaimana peran vektor dalam
fenomena ini? Mari kita pelajari
secara mendalam mengenai vektor.
BESARAN SKALAR DAN VEKTOR
A
Besaran Skalar
Besaran yang hanya
memiliki nilai saja,
tetapi tidak memiliki
arah. Contoh besaran
skalar antara lain massa
jenis, luas, volume,
jarak, usaha, energi, dan
daya.
Besaran Vektor
Besaran yang memiliki
nilai dan arah. Contoh
besaran vektor antara
lain gaya, perpindahan,
kecepatan, percepatan,
momentum, dan impuls.
Sumber: pexels.com
MENGGAMBAR VEKTOR
B
Besar vektor untuk tulisan tangan ditulis dengan
lambang vektor yang diberi tanda mutlak (|𝐴| / |π‘Ž|).
Sementara penulisan untuk buku cetakan
menggunakan huruf besar atau kecil yang dicetak
miring (𝐴 / π‘Ž).
Lambang vektor untuk tulisan tangan ditulis dengan
huruf besar atau kecil yang diberi tanda panah di
bagian atasnya (𝐴 / π‘Ž). Sementara penulisan untuk
buku cetakan, menggunakan huruf besar atau kecil
yang dicetak tebal (A / a).
Dalam penulisan notasi vektor terdapat dua penulisan, yaitu lambang
vektor dan besar vektor.
MENGGAMBAR VEKTOR
B
Gambar di samping merupakan gambar suatu
vektor, dengan keterangan seperti berikut.
 Vektor tersebut bernama vektor v dengan
lambang 𝜐.
 Vektor tersebut memiliki titik tangkap vektor
di titik P dan ujung vektor di titik Q.
 Arah vektornya dari titik P menuju titik Q.
 Besar vektor tersebut adalah 5 cm.
Vektor digambarkan dengan garis yang panjangnya menyatakan besaran
vektor dan ujung garis dengan anak panah sebagai arah vektor.
PENJUMLAHAN & PENGURANGAN VEKTOR
C
 Salah satu sifat vektor adalah dapat
dijumlahkan atau dikurangkan. Hasil
penjumlahan atau pengurangan dari
dua vektor atau lebih disebut resultan
vektor (R).
 Dalam menentukam resultan vektor
terdapat tiga metode yang dapat
digunakan.
1. Lukis vektor A dengan titik tangkap O.
2. Lukis vektor B dengan titik tangkap di ujung
vektor A.
3. Hubungkan titik tangkap O dengan ujung
vektor B menggunakan garis penghubung.
Garis ini menjadi resultan (R atau A+B) dari
vektor A dan B.
4. Sudut ΞΈ menunjukan arah resultan vektor R
terhadap arah vektor A.
Berikut langkah-langkah metode segitiga:
Berikut langkah-langkah metode jajargenjang:
1. Lukis vektor A dan B dengan titik tangkap yang
sama, yaitu di titik O.
2. Lukis garis sejajar dengan vektor A pada ujung
vektor B.
3. Lukis garis sejajar dengan vektor B pada ujung
vektor A.
4. Hubungkan titik O dengan titik potong kedua
garis sejajar sehingga akan diperoleh resultan
kedua vektor (R atau A + B) dari vektor A dan B.
O
A
B
B
A
Berikut langkah-langkah metode poligon:
1. Lukis vektor A dengan titik tangkap O.
2. Lukis vektor B dengan titik tangkap di ujung
vektor A.
3. Lakukan kembali langkah nomor 2 untuk vektor C
dan seterusnya.
4. Hubungkan titik tangkap O dengan ujung vektor
terakhir menggunakan garis penghubung. Garis
ini menjadi resultan (R) dari seluruh vektor.
B
A
C
R
Perhatikan beberapa vektor dibawah ini!
Tentukan gambar dan besar resultan dari vektor berikut:
1. 𝐴 βˆ’ 𝐡 dengan metode segitiga
2. 𝐡 + 𝐢 dengan metode jajar genjang
3. 𝐴 + 𝐡 βˆ’ 𝐢 + 𝐷 dengan metode poligon
Metode jajargenjang biasanya
digunakan untuk menentukan
resultan dari dua vektor.
Bagaimana jika kita ingin
menghitung besar resultan kedua
vektor tersebut? Kita dapat
menggunakan aturan cosinus.
π‘ΉπŸ
= π‘­πŸ + π‘­πŸ
𝟐
= π‘­πŸ
𝟐
+ π‘­πŸ
𝟐
+ πŸπ‘­πŸπ‘­πŸ 𝐜𝐨𝐬 𝜢
π‘­πŸ
π’”π’Šπ’ (𝜢 βˆ’ 𝜷)
=
π‘­πŸ
π’”π’Šπ’ 𝜷
=
𝑹
π’”π’Šπ’ 𝜢
Untuk menentukan arah resultan vektor dapat
menggunakan aturan sinus.
Dua buah gaya membentuk sudut
53o , gaya 𝐴 sebesar 15 N, dan gaya
𝐡 sebesar 20 N.
Tentukan :
1. Gambar resultan
2. Nilai resultan
3. Arah resultan
Sebuah perahu menyeberangi sungai
yang lebarnya 300 m dan memiliki
kecepatan aliran air 5 m/s. Bila
perahu melaju dengan tegak
lurusterhadap aliran air dengan
kecepatan 12 m/s, tentukan panjang
lintasan yang ditempuh perahu
hingga sampai ke seberang sungai!
KOMPONEN VEKTOR
D
Suatu vektor dapat diuraikan menjadi
komponen vektor jika vektor tersebut
diketahui besar dan arahnya. Menentukan
komponen vektor dapat menggunakan
rumus trigonometri.
𝑨𝑿 = 𝑨 𝒄𝒐𝒔 𝜢 = 𝑨 π’”π’Šπ’ 𝜽
𝑨𝒀 = 𝑨 π’”π’Šπ’ 𝜢 = 𝑨 𝒄𝒐𝒔 𝜽
Mencari nilai dan arah resultan vektor dapat melalui hasil penguraian komponen-
komponen vektornya. Berikut adalah langkah-langkahnya.
1. Uraikan setiap vektor menjadi komponen-komponen vektor di sumbu X dan Y.
2. Gabungkan seluruh komponen vektor di sumbu X (𝑹𝑿).
3. Gabungkan seluruh komponen vektor di sumbu Y (𝑹𝒀).
4. Nilai resultan vektor (𝑹) dan arah resultan vektor (𝜽) dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan berikut.
π‘ΉπŸ
= 𝑹𝑿
𝟐
+ 𝑹𝒀
𝟐
𝒕𝒂𝒏 𝜽 =
𝑹𝒀
𝑹𝑿
Tiga buah gaya membentuk gambar seperti
berikut pada koordinat kartesius!
Tentukan :
1. Besar resultan
2. Arah resultan
Seorang pejalan kaki berjalan
dengan kelajuan 2 m/s selama 1
menit ke arah 37o dari utara
menuju timur. Berapa jauh ke
timur dia berjalan?
Dua buah vector kecepatan v1 dan v2
membentuk sudut 60o. Jumlah kedua
kecepatan tersebut 40 m/s dengan
perbandingan 3 : 5.
Tentukan :
1. Gambar resultan
2. Nilai resultan
3. Arah resultan
1
Pesawat Airbus akan menuju Pontianak dari
Jakarta. Pesawat tersebut melaju ke utara
dengan kecepatan 400 km/jam. Pada
penerbangan tersebut, angin berhembus ke
timur laut dengan kecepatan 20 km/jam. Jika
Penerbangan Jakarta-Pontianak ditempuh
selama 1,5 jam, tentukan perpindahan dari
Jakarta-Pontianak!
2
3
F2=16 N
30o
60o
F1=10 3 N
F3=10 N
Tentukan :
1. Nilai resultan
2. Arah resultan
30o
60o
F3=12 3 N
F2=5 N
F1=10 N
30o
60o
F1=6 3 N
F3=4 N
F2=8 N
Mencari nilai dan arah resultan vektor dapat melalui hasil penguraian komponen-
komponen vektornya. Berikut adalah langkah-langkahnya.
1. Uraikan setiap vektor menjadi komponen-komponen vektor di sumbu X dan Y.
2. Gabungkan seluruh komponen vektor di sumbu X (𝑹𝑿).
3. Gabungkan seluruh komponen vektor di sumbu Y (𝑹𝒀).
4. Nilai resultan vektor (𝑹) dan arah resultan vektor (𝜽) dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan berikut.
π‘ΉπŸ
= 𝑹𝑿
𝟐
+ 𝑹𝒀
𝟐
𝒕𝒂𝒏 𝜽 =
𝑹𝒀
𝑹𝑿
TERIMA
KASIH

More Related Content

Similar to Materi vektor pada bidang kelas XI SMA Fase F

Vektor (jimmy, teknik kimia, itn malang)
Vektor (jimmy, teknik kimia, itn malang)Vektor (jimmy, teknik kimia, itn malang)
Vektor (jimmy, teknik kimia, itn malang)jimmy roring
Β 
Penjumlahan Vektor
Penjumlahan VektorPenjumlahan Vektor
Penjumlahan VektorSaffanahpertiwi
Β 
Besaran-dan-satuan kelas X IPAS SMKN 2 K
Besaran-dan-satuan kelas X IPAS  SMKN 2 KBesaran-dan-satuan kelas X IPAS  SMKN 2 K
Besaran-dan-satuan kelas X IPAS SMKN 2 KMariaJemina
Β 
Besaran-dan-satuan.ppt
Besaran-dan-satuan.pptBesaran-dan-satuan.ppt
Besaran-dan-satuan.ppttriwiyoko2
Β 
Besaran, pengukuran, dimensi dan dasar dasar vektor
Besaran, pengukuran, dimensi dan dasar dasar vektorBesaran, pengukuran, dimensi dan dasar dasar vektor
Besaran, pengukuran, dimensi dan dasar dasar vektorRemboko Nazar
Β 
09 a analis_vektor
09 a analis_vektor09 a analis_vektor
09 a analis_vektorTri Wahyuni
Β 
09 a analis_vektor
09 a analis_vektor09 a analis_vektor
09 a analis_vektorSudirman Bajo
Β 
Tugas matematika peminatan 1
Tugas matematika peminatan 1Tugas matematika peminatan 1
Tugas matematika peminatan 1nico popo
Β 
Bab 2 Vektor
Bab 2 VektorBab 2 Vektor
Bab 2 VektorMustahal SSi
Β 
Materi vektor dalam aplikasi teknik sipil
Materi vektor dalam aplikasi teknik sipilMateri vektor dalam aplikasi teknik sipil
Materi vektor dalam aplikasi teknik sipilRizky Islami
Β 
Modul kelas x unit 2 vektor
Modul kelas x unit 2 vektorModul kelas x unit 2 vektor
Modul kelas x unit 2 vektorEko Supriyadi
Β 
Vektor (pertemuan 1)
Vektor (pertemuan 1)Vektor (pertemuan 1)
Vektor (pertemuan 1)Ana Sugiyarti
Β 
48993_31112_fisika-dasar-i.pptx
48993_31112_fisika-dasar-i.pptx48993_31112_fisika-dasar-i.pptx
48993_31112_fisika-dasar-i.pptxTaqwimArdhiNurmansya
Β 
Kinematika dan-dinamika-teknik2
Kinematika dan-dinamika-teknik2Kinematika dan-dinamika-teknik2
Kinematika dan-dinamika-teknik2danunurarifin135
Β 
Pengantarvektor 111205224542-phpapp02
Pengantarvektor 111205224542-phpapp02Pengantarvektor 111205224542-phpapp02
Pengantarvektor 111205224542-phpapp02rozi arrozi
Β 
fisika dasar untuk kuliah silahkan download
fisika dasar untuk kuliah silahkan downloadfisika dasar untuk kuliah silahkan download
fisika dasar untuk kuliah silahkan downloadrahmat57fll
Β 
Modul kelas x unit 2 vektor
Modul kelas x unit 2 vektorModul kelas x unit 2 vektor
Modul kelas x unit 2 vektorEKO SUPRIYADI
Β 

Similar to Materi vektor pada bidang kelas XI SMA Fase F (20)

VEKTOR
VEKTORVEKTOR
VEKTOR
Β 
Vektor (jimmy, teknik kimia, itn malang)
Vektor (jimmy, teknik kimia, itn malang)Vektor (jimmy, teknik kimia, itn malang)
Vektor (jimmy, teknik kimia, itn malang)
Β 
Penjumlahan Vektor
Penjumlahan VektorPenjumlahan Vektor
Penjumlahan Vektor
Β 
Besaran-dan-satuan kelas X IPAS SMKN 2 K
Besaran-dan-satuan kelas X IPAS  SMKN 2 KBesaran-dan-satuan kelas X IPAS  SMKN 2 K
Besaran-dan-satuan kelas X IPAS SMKN 2 K
Β 
Besaran-dan-satuan.ppt
Besaran-dan-satuan.pptBesaran-dan-satuan.ppt
Besaran-dan-satuan.ppt
Β 
Besaran, pengukuran, dimensi dan dasar dasar vektor
Besaran, pengukuran, dimensi dan dasar dasar vektorBesaran, pengukuran, dimensi dan dasar dasar vektor
Besaran, pengukuran, dimensi dan dasar dasar vektor
Β 
09 a analis_vektor
09 a analis_vektor09 a analis_vektor
09 a analis_vektor
Β 
09 a analis_vektor
09 a analis_vektor09 a analis_vektor
09 a analis_vektor
Β 
Tugas matematika peminatan 1
Tugas matematika peminatan 1Tugas matematika peminatan 1
Tugas matematika peminatan 1
Β 
Vektor
VektorVektor
Vektor
Β 
Vektor
VektorVektor
Vektor
Β 
Bab 2 Vektor
Bab 2 VektorBab 2 Vektor
Bab 2 Vektor
Β 
Materi vektor dalam aplikasi teknik sipil
Materi vektor dalam aplikasi teknik sipilMateri vektor dalam aplikasi teknik sipil
Materi vektor dalam aplikasi teknik sipil
Β 
Modul kelas x unit 2 vektor
Modul kelas x unit 2 vektorModul kelas x unit 2 vektor
Modul kelas x unit 2 vektor
Β 
Vektor (pertemuan 1)
Vektor (pertemuan 1)Vektor (pertemuan 1)
Vektor (pertemuan 1)
Β 
48993_31112_fisika-dasar-i.pptx
48993_31112_fisika-dasar-i.pptx48993_31112_fisika-dasar-i.pptx
48993_31112_fisika-dasar-i.pptx
Β 
Kinematika dan-dinamika-teknik2
Kinematika dan-dinamika-teknik2Kinematika dan-dinamika-teknik2
Kinematika dan-dinamika-teknik2
Β 
Pengantarvektor 111205224542-phpapp02
Pengantarvektor 111205224542-phpapp02Pengantarvektor 111205224542-phpapp02
Pengantarvektor 111205224542-phpapp02
Β 
fisika dasar untuk kuliah silahkan download
fisika dasar untuk kuliah silahkan downloadfisika dasar untuk kuliah silahkan download
fisika dasar untuk kuliah silahkan download
Β 
Modul kelas x unit 2 vektor
Modul kelas x unit 2 vektorModul kelas x unit 2 vektor
Modul kelas x unit 2 vektor
Β 

Recently uploaded

Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaAnggrianiTulle
Β 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
Β 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxIKLASSENJAYA
Β 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxSitiRukmanah5
Β 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
Β 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
Β 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxSDN1Wayhalom
Β 

Recently uploaded (7)

Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Β 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
Β 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Β 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Β 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
Β 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
Β 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
Β 

Materi vektor pada bidang kelas XI SMA Fase F

  • 1. MATERI FASE F (1) 1. Vektor 2. Kinematika (Gerak Lurus, Gerak Parabola dan Gerak Melingkar) 3. Dinamika (Hukum Newton dan Hukum Keppler) 4. Usaha dan Energi 5. Momentum dan Impuls 6. Dinamika Rotasi dan Kesetimbangan Benda Tegar 7. Fluida (Statis dan Dinamis) 8. Getaran Harmonik Sederhana 9. Gelombang (Gelombang Bunyi dan Gelombang Cahaya) 10.Kalor dan Termodinamika
  • 3.
  • 4. Bagaimana peran vektor dalam fenomena ini? Mari kita pelajari secara mendalam mengenai vektor.
  • 5. BESARAN SKALAR DAN VEKTOR A Besaran Skalar Besaran yang hanya memiliki nilai saja, tetapi tidak memiliki arah. Contoh besaran skalar antara lain massa jenis, luas, volume, jarak, usaha, energi, dan daya. Besaran Vektor Besaran yang memiliki nilai dan arah. Contoh besaran vektor antara lain gaya, perpindahan, kecepatan, percepatan, momentum, dan impuls.
  • 7. MENGGAMBAR VEKTOR B Besar vektor untuk tulisan tangan ditulis dengan lambang vektor yang diberi tanda mutlak (|𝐴| / |π‘Ž|). Sementara penulisan untuk buku cetakan menggunakan huruf besar atau kecil yang dicetak miring (𝐴 / π‘Ž). Lambang vektor untuk tulisan tangan ditulis dengan huruf besar atau kecil yang diberi tanda panah di bagian atasnya (𝐴 / π‘Ž). Sementara penulisan untuk buku cetakan, menggunakan huruf besar atau kecil yang dicetak tebal (A / a). Dalam penulisan notasi vektor terdapat dua penulisan, yaitu lambang vektor dan besar vektor.
  • 8. MENGGAMBAR VEKTOR B Gambar di samping merupakan gambar suatu vektor, dengan keterangan seperti berikut.  Vektor tersebut bernama vektor v dengan lambang 𝜐.  Vektor tersebut memiliki titik tangkap vektor di titik P dan ujung vektor di titik Q.  Arah vektornya dari titik P menuju titik Q.  Besar vektor tersebut adalah 5 cm. Vektor digambarkan dengan garis yang panjangnya menyatakan besaran vektor dan ujung garis dengan anak panah sebagai arah vektor.
  • 9. PENJUMLAHAN & PENGURANGAN VEKTOR C  Salah satu sifat vektor adalah dapat dijumlahkan atau dikurangkan. Hasil penjumlahan atau pengurangan dari dua vektor atau lebih disebut resultan vektor (R).  Dalam menentukam resultan vektor terdapat tiga metode yang dapat digunakan.
  • 10. 1. Lukis vektor A dengan titik tangkap O. 2. Lukis vektor B dengan titik tangkap di ujung vektor A. 3. Hubungkan titik tangkap O dengan ujung vektor B menggunakan garis penghubung. Garis ini menjadi resultan (R atau A+B) dari vektor A dan B. 4. Sudut ΞΈ menunjukan arah resultan vektor R terhadap arah vektor A. Berikut langkah-langkah metode segitiga:
  • 11. Berikut langkah-langkah metode jajargenjang: 1. Lukis vektor A dan B dengan titik tangkap yang sama, yaitu di titik O. 2. Lukis garis sejajar dengan vektor A pada ujung vektor B. 3. Lukis garis sejajar dengan vektor B pada ujung vektor A. 4. Hubungkan titik O dengan titik potong kedua garis sejajar sehingga akan diperoleh resultan kedua vektor (R atau A + B) dari vektor A dan B. O A B B A
  • 12. Berikut langkah-langkah metode poligon: 1. Lukis vektor A dengan titik tangkap O. 2. Lukis vektor B dengan titik tangkap di ujung vektor A. 3. Lakukan kembali langkah nomor 2 untuk vektor C dan seterusnya. 4. Hubungkan titik tangkap O dengan ujung vektor terakhir menggunakan garis penghubung. Garis ini menjadi resultan (R) dari seluruh vektor. B A C R
  • 13. Perhatikan beberapa vektor dibawah ini! Tentukan gambar dan besar resultan dari vektor berikut: 1. 𝐴 βˆ’ 𝐡 dengan metode segitiga 2. 𝐡 + 𝐢 dengan metode jajar genjang 3. 𝐴 + 𝐡 βˆ’ 𝐢 + 𝐷 dengan metode poligon
  • 14. Metode jajargenjang biasanya digunakan untuk menentukan resultan dari dua vektor. Bagaimana jika kita ingin menghitung besar resultan kedua vektor tersebut? Kita dapat menggunakan aturan cosinus.
  • 15. π‘ΉπŸ = π‘­πŸ + π‘­πŸ 𝟐 = π‘­πŸ 𝟐 + π‘­πŸ 𝟐 + πŸπ‘­πŸπ‘­πŸ 𝐜𝐨𝐬 𝜢 π‘­πŸ π’”π’Šπ’ (𝜢 βˆ’ 𝜷) = π‘­πŸ π’”π’Šπ’ 𝜷 = 𝑹 π’”π’Šπ’ 𝜢 Untuk menentukan arah resultan vektor dapat menggunakan aturan sinus.
  • 16. Dua buah gaya membentuk sudut 53o , gaya 𝐴 sebesar 15 N, dan gaya 𝐡 sebesar 20 N. Tentukan : 1. Gambar resultan 2. Nilai resultan 3. Arah resultan Sebuah perahu menyeberangi sungai yang lebarnya 300 m dan memiliki kecepatan aliran air 5 m/s. Bila perahu melaju dengan tegak lurusterhadap aliran air dengan kecepatan 12 m/s, tentukan panjang lintasan yang ditempuh perahu hingga sampai ke seberang sungai!
  • 17. KOMPONEN VEKTOR D Suatu vektor dapat diuraikan menjadi komponen vektor jika vektor tersebut diketahui besar dan arahnya. Menentukan komponen vektor dapat menggunakan rumus trigonometri. 𝑨𝑿 = 𝑨 𝒄𝒐𝒔 𝜢 = 𝑨 π’”π’Šπ’ 𝜽 𝑨𝒀 = 𝑨 π’”π’Šπ’ 𝜢 = 𝑨 𝒄𝒐𝒔 𝜽
  • 18. Mencari nilai dan arah resultan vektor dapat melalui hasil penguraian komponen- komponen vektornya. Berikut adalah langkah-langkahnya. 1. Uraikan setiap vektor menjadi komponen-komponen vektor di sumbu X dan Y. 2. Gabungkan seluruh komponen vektor di sumbu X (𝑹𝑿). 3. Gabungkan seluruh komponen vektor di sumbu Y (𝑹𝒀). 4. Nilai resultan vektor (𝑹) dan arah resultan vektor (𝜽) dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut. π‘ΉπŸ = 𝑹𝑿 𝟐 + 𝑹𝒀 𝟐 𝒕𝒂𝒏 𝜽 = 𝑹𝒀 𝑹𝑿
  • 19. Tiga buah gaya membentuk gambar seperti berikut pada koordinat kartesius! Tentukan : 1. Besar resultan 2. Arah resultan Seorang pejalan kaki berjalan dengan kelajuan 2 m/s selama 1 menit ke arah 37o dari utara menuju timur. Berapa jauh ke timur dia berjalan?
  • 20. Dua buah vector kecepatan v1 dan v2 membentuk sudut 60o. Jumlah kedua kecepatan tersebut 40 m/s dengan perbandingan 3 : 5. Tentukan : 1. Gambar resultan 2. Nilai resultan 3. Arah resultan 1 Pesawat Airbus akan menuju Pontianak dari Jakarta. Pesawat tersebut melaju ke utara dengan kecepatan 400 km/jam. Pada penerbangan tersebut, angin berhembus ke timur laut dengan kecepatan 20 km/jam. Jika Penerbangan Jakarta-Pontianak ditempuh selama 1,5 jam, tentukan perpindahan dari Jakarta-Pontianak! 2 3 F2=16 N 30o 60o F1=10 3 N F3=10 N Tentukan : 1. Nilai resultan 2. Arah resultan
  • 21. 30o 60o F3=12 3 N F2=5 N F1=10 N 30o 60o F1=6 3 N F3=4 N F2=8 N
  • 22. Mencari nilai dan arah resultan vektor dapat melalui hasil penguraian komponen- komponen vektornya. Berikut adalah langkah-langkahnya. 1. Uraikan setiap vektor menjadi komponen-komponen vektor di sumbu X dan Y. 2. Gabungkan seluruh komponen vektor di sumbu X (𝑹𝑿). 3. Gabungkan seluruh komponen vektor di sumbu Y (𝑹𝒀). 4. Nilai resultan vektor (𝑹) dan arah resultan vektor (𝜽) dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut. π‘ΉπŸ = 𝑹𝑿 𝟐 + 𝑹𝒀 𝟐 𝒕𝒂𝒏 𝜽 = 𝑹𝒀 𝑹𝑿