SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
Download to read offline
ANALISIS KUALITAS
LINGKUNGAN AIR
NUNING IRNAWULAN ISHAK, SKM, M.KES
PERTEMUAN 4
Fakultas Kesehatan Masyarakat MAB Banjarmasin
SIKLUS HIDROLOGI
Lingkungan airHidrosfir, yang sangat erat kaitan
dengan kehidupan manusia. Kehidupan manusia
berlangsung hanya bila kebutuhan air, secara kualitatif
dan kuantitatif dapat dipenuhi. Sekalipun air jumlahnya
relative konstan, tetapi air tidak diam, melainkan
bersirkulasi akibat pengaruh cuaca, sehingga terjadi
suatu siklus yang disebut SIKLUS HIDROLOGI.
SIKLUS HIDROLOGI
Fenomena alam, dimana
merupakan ilmu yang
mempelajari siklus air pada
semua tahapan yang
dilaluinya mulai dari proses
evaporasi, kondensasi uap
air, presipitasi, penyebaran
air dipermukaan bumi,
penyerapan air ke dalam
tanah, sampai
berlangsungnya proses daur
ulang.
Proses terjadinya
siklus hidrologi
Evaporasi
Penguapan air yang ada di permukaan
bumi. Evaporasi mengubah air
berwujud cair menjadi air yang
berwujud gas sehingga memungkinkan
ia untuk naik ke atas atmosfer bumi.
Transpirasi
Penguapan yang terjadi di
jaringan makhluk hidup, seperti
tumbuhan dan hewan.
Evapotranspirasi
Penguapan air keseluruhan yang
terjadi di seluruh permukaan bumi,
baik yang terjadi pada badan air dan
tanah, maupun pada jaringan
mahluk hidup.
Kondensasi
Proses pengubahan uap air
menjadi partikel-partikel es
berukuran sangat kecil.
Proses terjadinya
siklus hidrologi (2)
Adveksi
Adveksi adalah proses
perpindahan awan dari satu titik
ke titik lain dalam satu horizontal
akibat arus angin atau perbedaan
tekanan udara.
Presipitasi
Presipitasi adalah proses
mencairnya awan akibat pengaruh
suhu udara yang tinggi. Pada
proses inilah hujan terjadi.
Butiran-butiran air jatuh dan
membasahi permukaan bumi.
Run off
Run off atau limpasan adalah suatu
proses pergerakan air dari tempat
yang tinggi ke tempat yang rendah
di permukaan bumi.
Infiltrasi
Proses pergerakan air ke dalam
pori tanah ini disebut proses
infiltrasi. Proses infiltrasi akan
secara lambat membawa air tanah
kembali ke laut.
SIKLUS HIDROLOGI
Aspek penting untuk mensuplai
daerah daratan dengan air, dan
merupakan salah satu proses alami
untuk membersihkan air dari
pencemar dengan syarat bahwa
kualitas air cukup bersih.
SUMBER AIR
berasal dari berbagai jenis sumber, yaitu :
Sumber tanah, misalnya air tanah (groundwater)
Preciptation yaitu air hujan, salju, kabut, dan sebagainya
Air permukaan, antara lain sungai, gletser
Sumber biologik, misalnya tumbuhan
Air laut yang ditawarkan (desalination)
Jaringan pasokan air
Sumber air alami yang biasanya mengandung banyak mineral, banyak digunakan untuk
bahan air kemasan, yang disalurkan melalui sistem saluran air minum kota. Di negara maju,
air PAM dapat langsung diminum sedangkan di negara berkembang, air PAM harus disaring
atau dimasak lebih dahulu sebelum diminum.
AIR BERSIH
Menurut KEPMENKES RI
No.1405/MENKES/SK/XI/2002, yang dimaksud
dengan air bersih adalah air yang digunakan
untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari yang
kualitasnya memenuhi persyaratan kesehatan air
bersih yang dapat diminum, apabila dimasak sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
• Air bersih harus memenuhi syarat kesehatan sesuai Permenkes
No.416/MENKES/PER/IX/1990, yaitu memenuhi persyaratan fisik, kimia,
mikrobiologik, dan radioaktivitas sesuai dengan peraturan dan perundang-
undangan yang berlaku.
Persyaratan
Air Bersih
• Seorang dewasa membutuhkan air minum sekitar 2 liter/hari. Kebutuhan
air minum ini berbeda jumlahnya masing-masing individu, tergantung jenis
kelamin, umur individu, dan kegiatan fisik yang dilakukan. Suhu dan
kelembaban lingkungan juga mempengaruhi kebutuhan air minum.
Kebutuhan
Air Minum
• Air minum mengandung berbagai jenis mineral inorganik, antara lain
kalium, natrium, klorida, seng, mangan, fosfat dan flourida. Namun,
mineral inorganik flourida, dalam kadar rendah bermanfaat bagi tubuh,
tetapi dalam kadar yang tinggi dapat menimbulkan kerusakan gigi dan
gangguan kesehatan.
Elemen
dalam air
minum
PENCEMARAN AIR
DEFINISI
Pencemaran air adalah masuk atau dimasukkannya
makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain
ke dalam air dan atau berubahnya tatanan air oleh
kegiatan manusia dan melampaui baku mutu air
yang telah ditetapkan, sehingga kualitas udara
menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi
sesuai peruntukkan.
Peraturan Pemerintah RI No.20 Tahun 1990, Pengelompokkan Kualitas Air
menjadi beberapa golongan menurut peruntukannya:
Air yang dapat digunakan sebagai air minum secara langsung tanpa
pengolahan terlebih dahulu
Air yang dapat digunakan sebagai air baku air minum
Air yang dapat dipergunakan untuk keperluan perikanan dan
peternakan
Air yang dapat digunakan untuk keperluan pertanian, usaha diperkotaan,
industri, dan pembangkit listrik tenaga air
A
B
c
D
PENCEMAR-PENCEMAR AIR UTAMA PENYEBAB
GANGGUAN KESEHATAN
KATEGORI CONTOH SUMBER
Agen Infeksius Bakteri, Virus,
Parasit
Eksreta manusia dan hewan
Zat Kimia Organik Pestiida, Plastik,
Deterjen, Minyak,
Bensin
Industri, rumah tangga dan pertanian
Zat Kimia Anorganik Asam, Basa,
Garam, Logam
Berat
Air limbah industri, bahan pembersih
rumah tangga
Zat Radioaktif Uranium, Thorium,
Cesium, Iodine,
Radon
Pertambangan dan pengolahan mineral
alam, pembangkit listrik, produk senjata,
sumber alamiah
PENCEMAR-PENCEMAR AIR UTAMA PENYEBAB
GANGGUAN EKOSISTEM
KATEGORI CONTOH SUMBER
Sedimen Tanah, Lumpur Erosi daratan
Nutrisi/Unsur Hara Nitrat, Fosfat,
Ammonium
Pupuk pertanian, pembuangan
kotoran
Zat-Zat Pengikat
Oksigen
Pupuk Kandang
dan Residu
Tumbuhan
Pembuangan kotoran, limpasan
pertanian, pabrik kertas,
pemprosesan makanan
Energi Panas Panas Pembangkit listrik, air pendingin
industri
KUALITAS AIR
Untuk menentukan kualitas air, terdapat tiga parameter yang
diperiksa, yaitu parameter kimia, parameter fisika, dan
parameter mikrobiologi. Pemeriksaan sebagian parameter
tersebut bisa dapat dilakukan di tempat sumber air (di sungai
atau di sumur) misalnya temperatur air, keasaman (pH) dan
oksigen terlarut. Sedangkan pemeriksaan parameter kimia
dan mikrobiologi hanya dapat dilakukan di laboratorium.
, dll
PARAMETER KUALITAS AIR MINUM
PARAMETER PEMANTAUAN
FISIK Warna, bau, rasa, kekeruhan, temperatur
dan daya hantar listrik
KIMIA Kesadahan, pH, dan kadar logam (Cd, Hg,
Cr, As, Fe, Mg, Zn dsb), nitrat, flour, sulfat,
klorida, dll
BAKTERIOLOGI Bebas total koliform, koli tinja
RADIOAKTIF Sinar ɣ, α, β, dll
NILAI AMBANG BATAS KUALITAS AIR
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.03 tahun 2010 Tanggal: 18 Januari 2010
No Parameter Satuan
Kadar
Maksimum
1 Ph - 6-9
2 TSS mg/L 150
3 BOD mg/L 50
4 COD mg/L 100
5 Sulfida mg/L 1
6 Amonia mg/L 20
No Parameter Satuan
Kadar
Maksimum
7 Fenol - 1
8 Minyak
dan
Lemak
mg/L 15
9 Cd mg/L 0,1
10 Cr mg/L 0,5
11 Krom
Total
mg/L 1
12 Tembaga mg/L 2
PENGARUH POLUTAN CAIR TERHADAP KUALITAS AIR
Masuknya sampah ke dalam air, akan meningkatkan kadar bahan
organik yang terlarut maupun padat. Hal ini menyebabkan tiga akibat,
yaitu :
1. Air menjadi keruh oleh bahan padat, sehingga sinar matahari tidak
bisa menembus air dan pertumbuhan tanaman terhambat.
2. Endapan bahan padat menyebabkan terjadinya lumpur yang
menyebabkan bau busuk.
3. Bahan organik merupakan makanan bagi organisme heterotrofik yang
akan berkembang biak. Populasi organisme dekomposer memecah
bahan organik yang ada di air dan mengurangi kadar oksigen terlarut.
PENGARUH AIR TERHADAP KESEHATAN (GANGGUAN MENULAR)
PENYEBAB PENYAKIT
VIRUS
Rota virus
Virus Hepatitis A
Virus Polyomielitis
Diare, terutama pada anak-anak
Hepatitis A
Poliomyelitis
BAKTERI
Vibrio cholera
Escherchia coli
Salmonella typhi
Salmonella paratyphi
Shigella dysenteriae
Cholera
Diare/Disentri
Typhus Abdominale
Paratyphus
Disentri
PROTOZOA
Entamoeba histolitica
Balantidia coli
Giardia Lamblia
Dysentri amoeba
Balantidiasis
Giardiasis
PENGARUH AIR TERHADAP KESEHATAN (GANGGUAN MENULAR)
PENYEBAB PENYAKIT
METAZOA
Ascaris lumbricoides
Clonorchis sinensis
Diphyllobotrhium latum
Taenia saginata
Schistosoma
Ascaris
Clonorchiasis
Dyphylobothriasis
Taeniasis
Schistosomiasis
Polutan Kimia Murni Pengaruh terhadap Kesehatan (Gangguan Tidak Menular)
Alumunium (Al) Berperan pada terjadinya penyakit Alzheimer
Arsen (As), Sangat toksik;pada paparan kronis akan tertimbun di organ-organ
Barium (Ba) Mengganggu sistem gastrointestinal dan Sistem Saraf Pusat
Beryllium (Be) Toksik terhadap tanaman ikan dan tanaman air, menghambat fotosintesis tanaman
darat
Boron (B) Dosis 30 mg/l dapat menganggu fungsi faali tubuh manusia dan hewan
Cadmium (Cd) Mengganggu metabolisme dan toksik terhadap manusia dan hewan, ditimbun di ginjal
dan hati, bisa menyebabkan kematian
Tembaga, Copper (Cu) Pada dosis diatas 100 mg/l sangat toksik terhadap manusia dan hewan, menyebabkan
muntah dan merusak hati.
Sianida (CN) Dosis 8 mg/l menyebabkan kematian. Pada pH rendah membentuk hidrogen sianida
yang sangat toksik.
Timbal (Pb) Ditimbun di organ-organ;pada kadar di atas 0,5 mg/l menyebabkan keracunan pada
sistem saraf pusat (plumbisme).
Eutrofikasi  masalah lingkungan hidup yang diakibatkan oleh
limbah fosfat(PO3-), khususnya dalam ekosistem air tawar.
Eutrofikasi dapat dikarenakan beberapa hal di antaranya karena
ulah manusia yang tidak ramah terhadap lingkungan. Hampir 90
% disebabkan oleh aktivitas manusia di bidang pertanian.
PENGARUH AIR TERHADAP EKOSISTEM
Proses pengolahan air baku menjadi air bersih di pdam
TERIMA
KASIH

More Related Content

Similar to AKL AIR.pdf

Week 07 penyehatan air minum
Week 07  penyehatan air minumWeek 07  penyehatan air minum
Week 07 penyehatan air minumsunarto bin sudi
 
konsep air bersih-PAPLC
konsep air bersih-PAPLCkonsep air bersih-PAPLC
konsep air bersih-PAPLCNovita Lessy
 
Permasalahan Lingkungan Mendasari Pengelolaan Lingkungan Hidup
Permasalahan Lingkungan Mendasari Pengelolaan Lingkungan HidupPermasalahan Lingkungan Mendasari Pengelolaan Lingkungan Hidup
Permasalahan Lingkungan Mendasari Pengelolaan Lingkungan HidupIda Ayu Lochana Dewi
 
Bab hidosfer
Bab hidosferBab hidosfer
Bab hidosferjgesik
 
Penyediaan air bersih
Penyediaan air bersihPenyediaan air bersih
Penyediaan air bersihInha Rusdy
 
Stan kesehatan lingkungan
Stan kesehatan lingkunganStan kesehatan lingkungan
Stan kesehatan lingkunganmitra_kreasi
 
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai perkampungan pondok manggis
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai perkampungan pondok manggisKearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai perkampungan pondok manggis
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai perkampungan pondok manggismarlinasitipriyati
 
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis marlinasitipriyati
 
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggisKearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggismarlinasitipriyati
 
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggisKearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggismarlinasitipriyati
 
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggisKearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggismarlinasitipriyati
 
Kearifan Lokal Tentang Pencemaran Limbah di sungai Pondok Manggis
Kearifan Lokal Tentang Pencemaran Limbah di sungai Pondok ManggisKearifan Lokal Tentang Pencemaran Limbah di sungai Pondok Manggis
Kearifan Lokal Tentang Pencemaran Limbah di sungai Pondok Manggisalitarahayu
 
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggisKearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggismarlinasitipriyati
 
Geografi Pencemaran Air
Geografi Pencemaran AirGeografi Pencemaran Air
Geografi Pencemaran AirNur Rachmawati
 

Similar to AKL AIR.pdf (20)

POLUSI AIR
POLUSI AIRPOLUSI AIR
POLUSI AIR
 
Jenis pencemaran air 3
Jenis pencemaran air 3Jenis pencemaran air 3
Jenis pencemaran air 3
 
Week 07 penyehatan air minum
Week 07  penyehatan air minumWeek 07  penyehatan air minum
Week 07 penyehatan air minum
 
konsep air bersih-PAPLC
konsep air bersih-PAPLCkonsep air bersih-PAPLC
konsep air bersih-PAPLC
 
pencemaran lingkungan
pencemaran lingkunganpencemaran lingkungan
pencemaran lingkungan
 
Biotek pengolahan limbah_cair
Biotek pengolahan limbah_cairBiotek pengolahan limbah_cair
Biotek pengolahan limbah_cair
 
Permasalahan Lingkungan Mendasari Pengelolaan Lingkungan Hidup
Permasalahan Lingkungan Mendasari Pengelolaan Lingkungan HidupPermasalahan Lingkungan Mendasari Pengelolaan Lingkungan Hidup
Permasalahan Lingkungan Mendasari Pengelolaan Lingkungan Hidup
 
Bab hidosfer
Bab hidosferBab hidosfer
Bab hidosfer
 
Penyediaan air bersih
Penyediaan air bersihPenyediaan air bersih
Penyediaan air bersih
 
Stan kesehatan lingkungan
Stan kesehatan lingkunganStan kesehatan lingkungan
Stan kesehatan lingkungan
 
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai perkampungan pondok manggis
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai perkampungan pondok manggisKearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai perkampungan pondok manggis
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai perkampungan pondok manggis
 
Kearifan Lokal
Kearifan LokalKearifan Lokal
Kearifan Lokal
 
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
 
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggisKearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
 
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggisKearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
 
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggisKearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
 
Kearifan Lokal
Kearifan LokalKearifan Lokal
Kearifan Lokal
 
Kearifan Lokal Tentang Pencemaran Limbah di sungai Pondok Manggis
Kearifan Lokal Tentang Pencemaran Limbah di sungai Pondok ManggisKearifan Lokal Tentang Pencemaran Limbah di sungai Pondok Manggis
Kearifan Lokal Tentang Pencemaran Limbah di sungai Pondok Manggis
 
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggisKearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
 
Geografi Pencemaran Air
Geografi Pencemaran AirGeografi Pencemaran Air
Geografi Pencemaran Air
 

Recently uploaded

konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...AdekKhazelia
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikSavitriIndrasari1
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3smwk57khb29
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 

Recently uploaded (18)

konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 

AKL AIR.pdf

  • 1. ANALISIS KUALITAS LINGKUNGAN AIR NUNING IRNAWULAN ISHAK, SKM, M.KES PERTEMUAN 4 Fakultas Kesehatan Masyarakat MAB Banjarmasin
  • 2. SIKLUS HIDROLOGI Lingkungan airHidrosfir, yang sangat erat kaitan dengan kehidupan manusia. Kehidupan manusia berlangsung hanya bila kebutuhan air, secara kualitatif dan kuantitatif dapat dipenuhi. Sekalipun air jumlahnya relative konstan, tetapi air tidak diam, melainkan bersirkulasi akibat pengaruh cuaca, sehingga terjadi suatu siklus yang disebut SIKLUS HIDROLOGI.
  • 3. SIKLUS HIDROLOGI Fenomena alam, dimana merupakan ilmu yang mempelajari siklus air pada semua tahapan yang dilaluinya mulai dari proses evaporasi, kondensasi uap air, presipitasi, penyebaran air dipermukaan bumi, penyerapan air ke dalam tanah, sampai berlangsungnya proses daur ulang.
  • 4. Proses terjadinya siklus hidrologi Evaporasi Penguapan air yang ada di permukaan bumi. Evaporasi mengubah air berwujud cair menjadi air yang berwujud gas sehingga memungkinkan ia untuk naik ke atas atmosfer bumi. Transpirasi Penguapan yang terjadi di jaringan makhluk hidup, seperti tumbuhan dan hewan. Evapotranspirasi Penguapan air keseluruhan yang terjadi di seluruh permukaan bumi, baik yang terjadi pada badan air dan tanah, maupun pada jaringan mahluk hidup. Kondensasi Proses pengubahan uap air menjadi partikel-partikel es berukuran sangat kecil.
  • 5. Proses terjadinya siklus hidrologi (2) Adveksi Adveksi adalah proses perpindahan awan dari satu titik ke titik lain dalam satu horizontal akibat arus angin atau perbedaan tekanan udara. Presipitasi Presipitasi adalah proses mencairnya awan akibat pengaruh suhu udara yang tinggi. Pada proses inilah hujan terjadi. Butiran-butiran air jatuh dan membasahi permukaan bumi. Run off Run off atau limpasan adalah suatu proses pergerakan air dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah di permukaan bumi. Infiltrasi Proses pergerakan air ke dalam pori tanah ini disebut proses infiltrasi. Proses infiltrasi akan secara lambat membawa air tanah kembali ke laut.
  • 6. SIKLUS HIDROLOGI Aspek penting untuk mensuplai daerah daratan dengan air, dan merupakan salah satu proses alami untuk membersihkan air dari pencemar dengan syarat bahwa kualitas air cukup bersih.
  • 7. SUMBER AIR berasal dari berbagai jenis sumber, yaitu : Sumber tanah, misalnya air tanah (groundwater) Preciptation yaitu air hujan, salju, kabut, dan sebagainya Air permukaan, antara lain sungai, gletser Sumber biologik, misalnya tumbuhan Air laut yang ditawarkan (desalination) Jaringan pasokan air Sumber air alami yang biasanya mengandung banyak mineral, banyak digunakan untuk bahan air kemasan, yang disalurkan melalui sistem saluran air minum kota. Di negara maju, air PAM dapat langsung diminum sedangkan di negara berkembang, air PAM harus disaring atau dimasak lebih dahulu sebelum diminum.
  • 8. AIR BERSIH Menurut KEPMENKES RI No.1405/MENKES/SK/XI/2002, yang dimaksud dengan air bersih adalah air yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari yang kualitasnya memenuhi persyaratan kesehatan air bersih yang dapat diminum, apabila dimasak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
  • 9. • Air bersih harus memenuhi syarat kesehatan sesuai Permenkes No.416/MENKES/PER/IX/1990, yaitu memenuhi persyaratan fisik, kimia, mikrobiologik, dan radioaktivitas sesuai dengan peraturan dan perundang- undangan yang berlaku. Persyaratan Air Bersih • Seorang dewasa membutuhkan air minum sekitar 2 liter/hari. Kebutuhan air minum ini berbeda jumlahnya masing-masing individu, tergantung jenis kelamin, umur individu, dan kegiatan fisik yang dilakukan. Suhu dan kelembaban lingkungan juga mempengaruhi kebutuhan air minum. Kebutuhan Air Minum • Air minum mengandung berbagai jenis mineral inorganik, antara lain kalium, natrium, klorida, seng, mangan, fosfat dan flourida. Namun, mineral inorganik flourida, dalam kadar rendah bermanfaat bagi tubuh, tetapi dalam kadar yang tinggi dapat menimbulkan kerusakan gigi dan gangguan kesehatan. Elemen dalam air minum
  • 10. PENCEMARAN AIR DEFINISI Pencemaran air adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam air dan atau berubahnya tatanan air oleh kegiatan manusia dan melampaui baku mutu air yang telah ditetapkan, sehingga kualitas udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai peruntukkan.
  • 11. Peraturan Pemerintah RI No.20 Tahun 1990, Pengelompokkan Kualitas Air menjadi beberapa golongan menurut peruntukannya: Air yang dapat digunakan sebagai air minum secara langsung tanpa pengolahan terlebih dahulu Air yang dapat digunakan sebagai air baku air minum Air yang dapat dipergunakan untuk keperluan perikanan dan peternakan Air yang dapat digunakan untuk keperluan pertanian, usaha diperkotaan, industri, dan pembangkit listrik tenaga air A B c D
  • 12. PENCEMAR-PENCEMAR AIR UTAMA PENYEBAB GANGGUAN KESEHATAN KATEGORI CONTOH SUMBER Agen Infeksius Bakteri, Virus, Parasit Eksreta manusia dan hewan Zat Kimia Organik Pestiida, Plastik, Deterjen, Minyak, Bensin Industri, rumah tangga dan pertanian Zat Kimia Anorganik Asam, Basa, Garam, Logam Berat Air limbah industri, bahan pembersih rumah tangga Zat Radioaktif Uranium, Thorium, Cesium, Iodine, Radon Pertambangan dan pengolahan mineral alam, pembangkit listrik, produk senjata, sumber alamiah
  • 13. PENCEMAR-PENCEMAR AIR UTAMA PENYEBAB GANGGUAN EKOSISTEM KATEGORI CONTOH SUMBER Sedimen Tanah, Lumpur Erosi daratan Nutrisi/Unsur Hara Nitrat, Fosfat, Ammonium Pupuk pertanian, pembuangan kotoran Zat-Zat Pengikat Oksigen Pupuk Kandang dan Residu Tumbuhan Pembuangan kotoran, limpasan pertanian, pabrik kertas, pemprosesan makanan Energi Panas Panas Pembangkit listrik, air pendingin industri
  • 14. KUALITAS AIR Untuk menentukan kualitas air, terdapat tiga parameter yang diperiksa, yaitu parameter kimia, parameter fisika, dan parameter mikrobiologi. Pemeriksaan sebagian parameter tersebut bisa dapat dilakukan di tempat sumber air (di sungai atau di sumur) misalnya temperatur air, keasaman (pH) dan oksigen terlarut. Sedangkan pemeriksaan parameter kimia dan mikrobiologi hanya dapat dilakukan di laboratorium.
  • 15. , dll PARAMETER KUALITAS AIR MINUM PARAMETER PEMANTAUAN FISIK Warna, bau, rasa, kekeruhan, temperatur dan daya hantar listrik KIMIA Kesadahan, pH, dan kadar logam (Cd, Hg, Cr, As, Fe, Mg, Zn dsb), nitrat, flour, sulfat, klorida, dll BAKTERIOLOGI Bebas total koliform, koli tinja RADIOAKTIF Sinar ɣ, α, β, dll
  • 16. NILAI AMBANG BATAS KUALITAS AIR Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.03 tahun 2010 Tanggal: 18 Januari 2010 No Parameter Satuan Kadar Maksimum 1 Ph - 6-9 2 TSS mg/L 150 3 BOD mg/L 50 4 COD mg/L 100 5 Sulfida mg/L 1 6 Amonia mg/L 20 No Parameter Satuan Kadar Maksimum 7 Fenol - 1 8 Minyak dan Lemak mg/L 15 9 Cd mg/L 0,1 10 Cr mg/L 0,5 11 Krom Total mg/L 1 12 Tembaga mg/L 2
  • 17. PENGARUH POLUTAN CAIR TERHADAP KUALITAS AIR Masuknya sampah ke dalam air, akan meningkatkan kadar bahan organik yang terlarut maupun padat. Hal ini menyebabkan tiga akibat, yaitu : 1. Air menjadi keruh oleh bahan padat, sehingga sinar matahari tidak bisa menembus air dan pertumbuhan tanaman terhambat. 2. Endapan bahan padat menyebabkan terjadinya lumpur yang menyebabkan bau busuk. 3. Bahan organik merupakan makanan bagi organisme heterotrofik yang akan berkembang biak. Populasi organisme dekomposer memecah bahan organik yang ada di air dan mengurangi kadar oksigen terlarut.
  • 18. PENGARUH AIR TERHADAP KESEHATAN (GANGGUAN MENULAR) PENYEBAB PENYAKIT VIRUS Rota virus Virus Hepatitis A Virus Polyomielitis Diare, terutama pada anak-anak Hepatitis A Poliomyelitis BAKTERI Vibrio cholera Escherchia coli Salmonella typhi Salmonella paratyphi Shigella dysenteriae Cholera Diare/Disentri Typhus Abdominale Paratyphus Disentri PROTOZOA Entamoeba histolitica Balantidia coli Giardia Lamblia Dysentri amoeba Balantidiasis Giardiasis
  • 19. PENGARUH AIR TERHADAP KESEHATAN (GANGGUAN MENULAR) PENYEBAB PENYAKIT METAZOA Ascaris lumbricoides Clonorchis sinensis Diphyllobotrhium latum Taenia saginata Schistosoma Ascaris Clonorchiasis Dyphylobothriasis Taeniasis Schistosomiasis
  • 20. Polutan Kimia Murni Pengaruh terhadap Kesehatan (Gangguan Tidak Menular) Alumunium (Al) Berperan pada terjadinya penyakit Alzheimer Arsen (As), Sangat toksik;pada paparan kronis akan tertimbun di organ-organ Barium (Ba) Mengganggu sistem gastrointestinal dan Sistem Saraf Pusat Beryllium (Be) Toksik terhadap tanaman ikan dan tanaman air, menghambat fotosintesis tanaman darat Boron (B) Dosis 30 mg/l dapat menganggu fungsi faali tubuh manusia dan hewan Cadmium (Cd) Mengganggu metabolisme dan toksik terhadap manusia dan hewan, ditimbun di ginjal dan hati, bisa menyebabkan kematian Tembaga, Copper (Cu) Pada dosis diatas 100 mg/l sangat toksik terhadap manusia dan hewan, menyebabkan muntah dan merusak hati. Sianida (CN) Dosis 8 mg/l menyebabkan kematian. Pada pH rendah membentuk hidrogen sianida yang sangat toksik. Timbal (Pb) Ditimbun di organ-organ;pada kadar di atas 0,5 mg/l menyebabkan keracunan pada sistem saraf pusat (plumbisme).
  • 21. Eutrofikasi  masalah lingkungan hidup yang diakibatkan oleh limbah fosfat(PO3-), khususnya dalam ekosistem air tawar. Eutrofikasi dapat dikarenakan beberapa hal di antaranya karena ulah manusia yang tidak ramah terhadap lingkungan. Hampir 90 % disebabkan oleh aktivitas manusia di bidang pertanian. PENGARUH AIR TERHADAP EKOSISTEM
  • 22.
  • 23.
  • 24.
  • 25. Proses pengolahan air baku menjadi air bersih di pdam