SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
Download to read offline
Teknik Perhitungan:
Relasi Rekurrens/
Recurrence Relations
Pendahuluan Relasi Rekurrens
Suatu relasi rekurrens untuk barisan 𝒂𝒏 adalah suatu persamaan
yang mengekspresikan 𝑎𝑛 dalam satu atau lebih suku sebelumnya,
yaitu 𝑎𝑛−1, 𝑎𝑛−2, … , 𝑎0 untuk integer 𝑛.
Kelinci dan Bilangan Fibonacci
Pemodelan
dengan
Relasi
Rekurrens Masalah ini disampaikan oleh Leonardo Pisano, juga dikenal sebagai Fibonacci,
pada abad ketiga belas dalam bukunya Liber abaci.
Sepasang kelinci muda (jantan dan betina), ditempatkan di sebuah pulau.
Sepasang kelinci itu tidak berkembang biak hingga berusia 2 bulan.
Setelah berumur 2 bulan, pasangan kelinci menghasilkan pasangan lagi di setiap
bulannya.
Sehingga ditemukan relasi pengulangan untuk jumlah pasangan kelinci tersebut
setelah n bulan, dengan asumsi bahwa tidak ada kelinci yang mati (berkurang)
melainkan berkembang biak (bertambah).
Kelinci dan Bilangan Fibonacci
Pemodelan
dengan
Relasi
Rekurrens
Kelinci dan Bilangan Fibonacci
Pemodelan
dengan
Relasi
Rekurrens
Pembahasan :
𝑓𝑛 = banyaknya pasangan kelinci setelah 𝑛 bulan.
▪ Pada akhir bulan pertama, 𝑓1 = 1
▪ Karena selama 2 bulan kelinci tidak berkembang biak, maka 𝑓2 = 1
Banyak kelinci setelah 𝑛 bulan 𝑓𝑛 sama dengan banyaknya pasangan kelinci dibulan
lalu 𝑓𝑛−1 ditambah dengan banyak pasangan yang baru dihasilkan (dilahirkan) 𝑓𝑛−2
𝒇𝒏 = (𝒇𝒏−𝟏) + 𝒇𝒏−𝟐
dengan 𝑛 ≥ 3 dan nilai awal 𝑓1 = 1 dan 𝑓2 = 1.
∴ Banyaknya pasangan kelinci setelah 𝑛 bulan sama dengan bilangan Fibonaci ke−𝑛.
Solusi dari Relasi Rekurrens Linier
Homogen dengan Koefisien Konstan
Definisi
Suatu relasi rekurrens linier homogen berderajat 𝒌 dengan koefisien konstanta
merupakan relasi rekurrens yang berbentuk
𝒂𝒏 = 𝒄𝟏𝒂𝒏−𝟏 + 𝒄𝟐𝒂𝒏−𝟐 + ⋯ + 𝒄𝒌𝒂𝒏−𝒌
dengan 𝑐1, 𝑐2, … ∈ ℝ dan 𝑐𝑘 ≠ 0
❑ Dikatakan linier karena ekpresi pada persamaan (*) merupakan penjumlahan
dari suku-suku sebelumnya yang koefisiennya adalah konstanta atau suatu
fungsi yang tergantung pada 𝑛.
❑ Dikatakan homogen karena tidak ada suku yang tidak dikalikan dengan 𝑎𝑗.
❑ Dikatakan berderajat 𝑘 karena 𝑎𝑛 tergantung pada 𝑘 suku sebelumnya.
∗
Contoh Relasi Rekurrens Karakter
𝑃𝑛 = 2𝑃𝑛−1 Relasi Rekurrens Linier Homogen berderajat 1
𝑓𝑛 = 𝑓𝑛−1 + 𝑓𝑛−2 Relasi Rekurrens Linier Homogen berderajat 2
𝑎𝑛 = 𝑎𝑛−5 Relasi Rekurrens Linier Homogen berderajat 5
𝑎𝑛 = 𝑎𝑛−1 + 𝑎𝑛−2
2
Relasi Rekurrens Non Linier
𝐻𝑛 = 2𝐻𝑛−1 + 1 Relasi Rekurrens Linier Non Homogen
𝐵𝑛 = 𝑛𝐵𝑛−1 Relasi Rekurrens yang koefisiennya tidak konstan
Definisi
Solusi Relasi Rekurrens Linier Homogen dengan Koefisien Konstan
Solusi dari relasi rekurrens berbentuk 𝑎𝑛 = 𝑟𝑛
; dengan 𝑟 adalah konstanta.
𝑎𝑛 = 𝑟𝑛
dikatakan solusi dari relasi rekurrens 𝑎𝑛 = 𝑐1𝑎𝑛−1 + 𝑐2𝑎𝑛−2 + ⋯ + 𝑐𝑘𝑎𝑛−𝑘
jika dan hanya jika 𝑟𝑛
= 𝑐1𝑟𝑛−1
+ 𝑐2𝑟𝑛−2
+ ⋯ + 𝑐𝑘𝑟𝑛−𝑘
.
Definisi :
Jika dibagi 𝑟𝑛−𝑘
⟹ 𝑟𝑘
= 𝑐1𝑟𝑘−1
+ 𝑐2𝑟𝑘−2
+ ⋯ + 𝑐𝑘
⟹ 𝒓𝒌
− 𝒄𝟏𝒓𝒌−𝟏
− 𝒄𝟐𝒓𝒌−𝟐
− ⋯ − 𝒄𝒌 = 𝟎
Disebut persamaan karakteristik dari
relasi rekurrens
𝑎𝑛 = 𝑐1𝑎𝑛−1 + 𝑐2𝑎𝑛−2 + ⋯ + 𝑐𝑘𝑎𝑛−𝑘
Solusi dari Relasi Rekurrens Linier
Homogen dengan Koefisien Konstan
Relasi Rekurrens Berderajat Dua
yang Persamaan Karakteristiknya Memiliki Dua Akar Berbeda.
Solusi Relasi Rekurrens Linier Homogen dengan
Koefisien Konstan Berderajat Dua
Asumsikan 𝑐1 dan 𝑐2 adalah bilangan real.
Asumsikan 𝑟2
− 𝑐1𝑟 − 𝑐2 = 0 memiliki dua akar berbeda, yaitu 𝑟1 dan 𝑟2.
Maka barisan 𝑎𝑛 adalah solusi dari relasi rekurrens 𝑎𝑛= 𝑐1𝑎𝑛−1 + 𝑐2𝑎𝑛−2
jika dan hanya jika
𝒂𝒏 = 𝜷𝟏𝒓𝟏
𝒏
+ 𝜷𝟐𝒓𝟐
𝒏
untuk 𝑛 = 0, 1, 2, … , dimana 𝛽1 dan 𝛽2 adalah konstan.
Relasi rekurrens berderajat dua : 𝑎𝑛 = 𝑐1𝑎𝑛−1 + 𝑐2𝑎𝑛−2.
Maka persamaan karakteristiknya adalah 𝑟2
− 𝑐1𝑟 − 𝑐2 = 0.
Teorema 1:
Contoh 1: Relasi Rekurrens Bederajat Dua
Temukan solusi dari relasi rekurrens :
𝒂𝒏 = 𝒂𝒏 −𝟏 + 𝟐𝒂𝒏 −𝟐 , dengan 𝒂𝟎 = 𝟐 and 𝒂𝟏 = 𝟕.
Pembahasan:
𝑎𝑛 = 𝑎𝑛 −1 + 2𝑎𝑛 −2 ⟹ 𝑎𝑛 − 𝑎𝑛−1 − 2𝑎𝑛−2 = 0
Solusi dari persamaan relasi rekurrens diasumsikan berbentuk 𝑎𝑛 = 𝑟𝑛
.
Jika 𝑎𝑛 = 𝑟𝑛
⟹ 𝑎𝑛−1 = 𝑟𝑛−1
dan 𝑎𝑛−2 = 𝑟𝑛−2
.
Sehingga 𝑎𝑛 − 𝑎𝑛−1 − 2𝑎𝑛−2 = 0
⟹ 𝑟𝑛
− 𝑟𝑛−1
− 2𝑟𝑛−2
= 0
⟹ 𝑟2
− 𝑟 − 2 = 0
Persamaan karakteristik.
: 𝑟𝑛−2
Contoh 1: Relasi Rekurrens Bederajat Dua
Persamaan karakteristik : 𝑟2
− 𝑟 − 2 = 0 ⟹ 𝑟 + 1 𝑟 − 2 = 0
Solusi dari persamaan karakteristik : 𝑟 = −1 atau 𝑟 = 2
∴ Solusi umum relasi rekurrens:
Nilai awal:
𝑎0 = 2
𝑛 = 0
𝑎0 = 𝛽1 −1 0
+ 𝛽2 ∙ 20
⟹ 2 = 𝛽1 + 𝛽2
𝑎1 = 7
𝑛 = 1
𝑎1 = 𝛽1 −1 1
+ 𝛽2 ∙ 21
⟹ 7 = −𝛽1 + 2𝛽2
SPL dengan solusi :
𝛽1 = −1
𝛽2 = 3
𝒂𝒏 = 𝜷𝟏 −𝟏 𝒏
+ 𝜷𝟐𝟐𝒏
𝒂𝒏 = −𝟏 −𝟏 𝒏
+ 𝟑 ∙ 𝟐𝒏
= −𝟏 𝒏+𝟏
+ 𝟑 ∙ 𝟐𝒏
Solusi Khusus :
Contoh 2: Relasi Rekurrens Bederajat Dua
Buktikan solusi dari relasi rekurrens :
𝒇𝒏 = 𝒇𝒏 −𝟏 + 𝒇𝒏 −𝟐 , dengan 𝒇𝟎 = 𝟎 and 𝒇𝟏 = 𝟏
adalah
𝒇𝒏 =
𝟏
𝟓
1 + 5
2
𝒏
−
𝟏
𝟓
1 − 5
2
𝒏
1
Solusi dari Relasi Rekurrens Linier
Homogen dengan Koefisien Konstan
Relasi Rekurrens Berderajat Dua
yang Persamaan Karakteristiknya Memiliki Akar Kembar.
Solusi Relasi Rekurrens Linier Homogen dengan
Koefisien Konstan Berderajat Dua
Asumsikan 𝑐1 dan 𝑐2 adalah bilangan real.
Asumsikan 𝑟2
− 𝑐1𝑟 − 𝑐2 = 0 memiliki akar kembar, yaitu 𝑟1 = 𝑟2 = 𝑟0.
Maka barisan 𝑎𝑛 adalah solusi dari relasi rekurrens 𝑎𝑛= 𝑐1𝑎𝑛−1 + 𝑐2𝑎𝑛−2
jika dan hanya jika
𝒂𝒏 = 𝜷𝟏𝒓𝟎
𝒏
+ 𝜷𝟐𝒏𝒓𝟎
𝒏
untuk 𝑛 = 0, 1, 2, … , dimana 𝛽1 dan 𝛽2 adalah konstan.
Relasi rekurrens berderajat dua : 𝑎𝑛 = 𝑐1𝑎𝑛−1 + 𝑐2𝑎𝑛−2.
Maka persamaan karakteristiknya adalah 𝑟2
− 𝑐1𝑟 − 𝑐2 = 0.
Teorema 2:
Contoh 3: Relasi Rekurrens Bederajat Dua
Temukan solusi dari relasi rekurrens :
𝒂𝒏 = 𝟔𝒂𝒏 −𝟏 − 𝟗𝒂𝒏 −𝟐 , dengan 𝒂𝟎 = 𝟏 and 𝒂𝟏 = 𝟔..
Pembahasan:
𝑎𝑛 = 6𝑎𝑛 −1 − 9𝑎𝑛 −2 ⟹ 𝑎𝑛 − 6𝑎𝑛−1 + 9𝑎𝑛−2 = 0
Solusi dari persamaan relasi rekurrens diasumsikan berbentuk 𝑎𝑛 = 𝑟𝑛
.
Jika 𝑎𝑛 = 𝑟𝑛
⟹ 𝑎𝑛−1 = 𝑟𝑛−1
dan 𝑎𝑛−2 = 𝑟𝑛−2
.
Sehingga persamaan karakteristiknya adalah 𝑟2
− 6𝑟 + 9 = 0
⟹ 𝑟 − 3 𝑟 − 3 = 0
⟹ 𝑟 = 3
Sehingga solusi umum dari relasi rekurrens:
𝒂𝒏 = 𝜷𝟏𝟑𝒏
+ 𝜷𝟐𝒏𝟑𝒏
Contoh 3: Relasi Rekurrens Bederajat Dua
𝒂𝒏 = 𝜷𝟏𝟑𝒏
+ 𝜷𝟐𝒏𝟑𝒏
Nilai awal:
𝑎0 = 1
𝑛 = 0 𝑎0 = 𝛽1 ∙ 30
+ 𝛽2 ∙ 0 ∙ 30
⟹ 1 = 𝛽1
𝑎1 = 6
𝑛 = 1 𝑎1 = 𝛽1 ∙ 31
+ 𝛽2 ∙ 1 ∙ 31
⟹ 6 = 3𝛽1 + 3𝛽2
𝒂𝒏 = 𝟑𝒏
+ 𝒏 ∙ 𝟑𝒏
Solusi Khusus :
Solusi Umum :
SPL dengan solusi :
𝛽1 = 1
𝛽2 = 1
9b. Relasi Rekurrens_Compressed.pdf

More Related Content

Similar to 9b. Relasi Rekurrens_Compressed.pdf

Sistem persamaan linear
Sistem persamaan linearSistem persamaan linear
Sistem persamaan linear
Khotibul Umam
 

Similar to 9b. Relasi Rekurrens_Compressed.pdf (20)

Matematika Diskrit Relasi Rekursif
Matematika Diskrit Relasi RekursifMatematika Diskrit Relasi Rekursif
Matematika Diskrit Relasi Rekursif
 
Matematika Diskrit - 05 rekursi dan relasi rekurens - 04
Matematika Diskrit - 05 rekursi dan relasi rekurens  - 04Matematika Diskrit - 05 rekursi dan relasi rekurens  - 04
Matematika Diskrit - 05 rekursi dan relasi rekurens - 04
 
PPT ALJBR MANTAP.pptx
PPT ALJBR MANTAP.pptxPPT ALJBR MANTAP.pptx
PPT ALJBR MANTAP.pptx
 
STD BAB 1 EKSPONEN DAN LOGARITMA.pptx
STD BAB 1 EKSPONEN DAN LOGARITMA.pptxSTD BAB 1 EKSPONEN DAN LOGARITMA.pptx
STD BAB 1 EKSPONEN DAN LOGARITMA.pptx
 
STD BAB 1 EKSPONEN DAN LOGARITMA.pptx
STD BAB 1 EKSPONEN DAN LOGARITMA.pptxSTD BAB 1 EKSPONEN DAN LOGARITMA.pptx
STD BAB 1 EKSPONEN DAN LOGARITMA.pptx
 
STD BAB 1 EKSPONEN DAN LOGARITMA.pptx
STD BAB 1 EKSPONEN DAN LOGARITMA.pptxSTD BAB 1 EKSPONEN DAN LOGARITMA.pptx
STD BAB 1 EKSPONEN DAN LOGARITMA.pptx
 
STD BAB 1 EKSPONEN DAN LOGARITMA.pptx
STD BAB 1 EKSPONEN DAN LOGARITMA.pptxSTD BAB 1 EKSPONEN DAN LOGARITMA.pptx
STD BAB 1 EKSPONEN DAN LOGARITMA.pptx
 
Persamaan linear
Persamaan linear Persamaan linear
Persamaan linear
 
Catatan Regresi linier
Catatan Regresi linierCatatan Regresi linier
Catatan Regresi linier
 
Selasa Math zanef mtk w mipa 5 ips 1-6
Selasa Math zanef mtk w mipa 5 ips 1-6Selasa Math zanef mtk w mipa 5 ips 1-6
Selasa Math zanef mtk w mipa 5 ips 1-6
 
Selasa Math selvia-xwajib mipa 1-2
Selasa Math selvia-xwajib mipa 1-2Selasa Math selvia-xwajib mipa 1-2
Selasa Math selvia-xwajib mipa 1-2
 
Fungsi transenden
Fungsi transendenFungsi transenden
Fungsi transenden
 
BAB 1.pptx
BAB 1.pptxBAB 1.pptx
BAB 1.pptx
 
Calculus 2 pertemuan 1
Calculus 2 pertemuan 1Calculus 2 pertemuan 1
Calculus 2 pertemuan 1
 
Sistem persamaan linear
Sistem persamaan linearSistem persamaan linear
Sistem persamaan linear
 
X materi dan tugas 2 mantan
X materi dan tugas 2 mantanX materi dan tugas 2 mantan
X materi dan tugas 2 mantan
 
PPT Matematika.pptx
PPT Matematika.pptxPPT Matematika.pptx
PPT Matematika.pptx
 
Persamaan dan Pertidaksamaan Eksponen
Persamaan dan Pertidaksamaan EksponenPersamaan dan Pertidaksamaan Eksponen
Persamaan dan Pertidaksamaan Eksponen
 
Barisan dan Deret ( Kalkulus 2 )
Barisan dan Deret ( Kalkulus 2 )Barisan dan Deret ( Kalkulus 2 )
Barisan dan Deret ( Kalkulus 2 )
 
15. pldv
15. pldv15. pldv
15. pldv
 

Recently uploaded

SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
AlfandoWibowo2
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 

Recently uploaded (20)

KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxPelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 

9b. Relasi Rekurrens_Compressed.pdf

  • 2. Pendahuluan Relasi Rekurrens Suatu relasi rekurrens untuk barisan 𝒂𝒏 adalah suatu persamaan yang mengekspresikan 𝑎𝑛 dalam satu atau lebih suku sebelumnya, yaitu 𝑎𝑛−1, 𝑎𝑛−2, … , 𝑎0 untuk integer 𝑛.
  • 3. Kelinci dan Bilangan Fibonacci Pemodelan dengan Relasi Rekurrens Masalah ini disampaikan oleh Leonardo Pisano, juga dikenal sebagai Fibonacci, pada abad ketiga belas dalam bukunya Liber abaci. Sepasang kelinci muda (jantan dan betina), ditempatkan di sebuah pulau. Sepasang kelinci itu tidak berkembang biak hingga berusia 2 bulan. Setelah berumur 2 bulan, pasangan kelinci menghasilkan pasangan lagi di setiap bulannya. Sehingga ditemukan relasi pengulangan untuk jumlah pasangan kelinci tersebut setelah n bulan, dengan asumsi bahwa tidak ada kelinci yang mati (berkurang) melainkan berkembang biak (bertambah).
  • 4. Kelinci dan Bilangan Fibonacci Pemodelan dengan Relasi Rekurrens
  • 5. Kelinci dan Bilangan Fibonacci Pemodelan dengan Relasi Rekurrens Pembahasan : 𝑓𝑛 = banyaknya pasangan kelinci setelah 𝑛 bulan. ▪ Pada akhir bulan pertama, 𝑓1 = 1 ▪ Karena selama 2 bulan kelinci tidak berkembang biak, maka 𝑓2 = 1 Banyak kelinci setelah 𝑛 bulan 𝑓𝑛 sama dengan banyaknya pasangan kelinci dibulan lalu 𝑓𝑛−1 ditambah dengan banyak pasangan yang baru dihasilkan (dilahirkan) 𝑓𝑛−2 𝒇𝒏 = (𝒇𝒏−𝟏) + 𝒇𝒏−𝟐 dengan 𝑛 ≥ 3 dan nilai awal 𝑓1 = 1 dan 𝑓2 = 1. ∴ Banyaknya pasangan kelinci setelah 𝑛 bulan sama dengan bilangan Fibonaci ke−𝑛.
  • 6. Solusi dari Relasi Rekurrens Linier Homogen dengan Koefisien Konstan
  • 7. Definisi Suatu relasi rekurrens linier homogen berderajat 𝒌 dengan koefisien konstanta merupakan relasi rekurrens yang berbentuk 𝒂𝒏 = 𝒄𝟏𝒂𝒏−𝟏 + 𝒄𝟐𝒂𝒏−𝟐 + ⋯ + 𝒄𝒌𝒂𝒏−𝒌 dengan 𝑐1, 𝑐2, … ∈ ℝ dan 𝑐𝑘 ≠ 0 ❑ Dikatakan linier karena ekpresi pada persamaan (*) merupakan penjumlahan dari suku-suku sebelumnya yang koefisiennya adalah konstanta atau suatu fungsi yang tergantung pada 𝑛. ❑ Dikatakan homogen karena tidak ada suku yang tidak dikalikan dengan 𝑎𝑗. ❑ Dikatakan berderajat 𝑘 karena 𝑎𝑛 tergantung pada 𝑘 suku sebelumnya. ∗
  • 8. Contoh Relasi Rekurrens Karakter 𝑃𝑛 = 2𝑃𝑛−1 Relasi Rekurrens Linier Homogen berderajat 1 𝑓𝑛 = 𝑓𝑛−1 + 𝑓𝑛−2 Relasi Rekurrens Linier Homogen berderajat 2 𝑎𝑛 = 𝑎𝑛−5 Relasi Rekurrens Linier Homogen berderajat 5 𝑎𝑛 = 𝑎𝑛−1 + 𝑎𝑛−2 2 Relasi Rekurrens Non Linier 𝐻𝑛 = 2𝐻𝑛−1 + 1 Relasi Rekurrens Linier Non Homogen 𝐵𝑛 = 𝑛𝐵𝑛−1 Relasi Rekurrens yang koefisiennya tidak konstan Definisi
  • 9. Solusi Relasi Rekurrens Linier Homogen dengan Koefisien Konstan Solusi dari relasi rekurrens berbentuk 𝑎𝑛 = 𝑟𝑛 ; dengan 𝑟 adalah konstanta. 𝑎𝑛 = 𝑟𝑛 dikatakan solusi dari relasi rekurrens 𝑎𝑛 = 𝑐1𝑎𝑛−1 + 𝑐2𝑎𝑛−2 + ⋯ + 𝑐𝑘𝑎𝑛−𝑘 jika dan hanya jika 𝑟𝑛 = 𝑐1𝑟𝑛−1 + 𝑐2𝑟𝑛−2 + ⋯ + 𝑐𝑘𝑟𝑛−𝑘 . Definisi : Jika dibagi 𝑟𝑛−𝑘 ⟹ 𝑟𝑘 = 𝑐1𝑟𝑘−1 + 𝑐2𝑟𝑘−2 + ⋯ + 𝑐𝑘 ⟹ 𝒓𝒌 − 𝒄𝟏𝒓𝒌−𝟏 − 𝒄𝟐𝒓𝒌−𝟐 − ⋯ − 𝒄𝒌 = 𝟎 Disebut persamaan karakteristik dari relasi rekurrens 𝑎𝑛 = 𝑐1𝑎𝑛−1 + 𝑐2𝑎𝑛−2 + ⋯ + 𝑐𝑘𝑎𝑛−𝑘
  • 10. Solusi dari Relasi Rekurrens Linier Homogen dengan Koefisien Konstan Relasi Rekurrens Berderajat Dua yang Persamaan Karakteristiknya Memiliki Dua Akar Berbeda.
  • 11. Solusi Relasi Rekurrens Linier Homogen dengan Koefisien Konstan Berderajat Dua Asumsikan 𝑐1 dan 𝑐2 adalah bilangan real. Asumsikan 𝑟2 − 𝑐1𝑟 − 𝑐2 = 0 memiliki dua akar berbeda, yaitu 𝑟1 dan 𝑟2. Maka barisan 𝑎𝑛 adalah solusi dari relasi rekurrens 𝑎𝑛= 𝑐1𝑎𝑛−1 + 𝑐2𝑎𝑛−2 jika dan hanya jika 𝒂𝒏 = 𝜷𝟏𝒓𝟏 𝒏 + 𝜷𝟐𝒓𝟐 𝒏 untuk 𝑛 = 0, 1, 2, … , dimana 𝛽1 dan 𝛽2 adalah konstan. Relasi rekurrens berderajat dua : 𝑎𝑛 = 𝑐1𝑎𝑛−1 + 𝑐2𝑎𝑛−2. Maka persamaan karakteristiknya adalah 𝑟2 − 𝑐1𝑟 − 𝑐2 = 0. Teorema 1:
  • 12. Contoh 1: Relasi Rekurrens Bederajat Dua Temukan solusi dari relasi rekurrens : 𝒂𝒏 = 𝒂𝒏 −𝟏 + 𝟐𝒂𝒏 −𝟐 , dengan 𝒂𝟎 = 𝟐 and 𝒂𝟏 = 𝟕. Pembahasan: 𝑎𝑛 = 𝑎𝑛 −1 + 2𝑎𝑛 −2 ⟹ 𝑎𝑛 − 𝑎𝑛−1 − 2𝑎𝑛−2 = 0 Solusi dari persamaan relasi rekurrens diasumsikan berbentuk 𝑎𝑛 = 𝑟𝑛 . Jika 𝑎𝑛 = 𝑟𝑛 ⟹ 𝑎𝑛−1 = 𝑟𝑛−1 dan 𝑎𝑛−2 = 𝑟𝑛−2 . Sehingga 𝑎𝑛 − 𝑎𝑛−1 − 2𝑎𝑛−2 = 0 ⟹ 𝑟𝑛 − 𝑟𝑛−1 − 2𝑟𝑛−2 = 0 ⟹ 𝑟2 − 𝑟 − 2 = 0 Persamaan karakteristik. : 𝑟𝑛−2
  • 13. Contoh 1: Relasi Rekurrens Bederajat Dua Persamaan karakteristik : 𝑟2 − 𝑟 − 2 = 0 ⟹ 𝑟 + 1 𝑟 − 2 = 0 Solusi dari persamaan karakteristik : 𝑟 = −1 atau 𝑟 = 2 ∴ Solusi umum relasi rekurrens: Nilai awal: 𝑎0 = 2 𝑛 = 0 𝑎0 = 𝛽1 −1 0 + 𝛽2 ∙ 20 ⟹ 2 = 𝛽1 + 𝛽2 𝑎1 = 7 𝑛 = 1 𝑎1 = 𝛽1 −1 1 + 𝛽2 ∙ 21 ⟹ 7 = −𝛽1 + 2𝛽2 SPL dengan solusi : 𝛽1 = −1 𝛽2 = 3 𝒂𝒏 = 𝜷𝟏 −𝟏 𝒏 + 𝜷𝟐𝟐𝒏 𝒂𝒏 = −𝟏 −𝟏 𝒏 + 𝟑 ∙ 𝟐𝒏 = −𝟏 𝒏+𝟏 + 𝟑 ∙ 𝟐𝒏 Solusi Khusus :
  • 14. Contoh 2: Relasi Rekurrens Bederajat Dua Buktikan solusi dari relasi rekurrens : 𝒇𝒏 = 𝒇𝒏 −𝟏 + 𝒇𝒏 −𝟐 , dengan 𝒇𝟎 = 𝟎 and 𝒇𝟏 = 𝟏 adalah 𝒇𝒏 = 𝟏 𝟓 1 + 5 2 𝒏 − 𝟏 𝟓 1 − 5 2 𝒏 1
  • 15. Solusi dari Relasi Rekurrens Linier Homogen dengan Koefisien Konstan Relasi Rekurrens Berderajat Dua yang Persamaan Karakteristiknya Memiliki Akar Kembar.
  • 16. Solusi Relasi Rekurrens Linier Homogen dengan Koefisien Konstan Berderajat Dua Asumsikan 𝑐1 dan 𝑐2 adalah bilangan real. Asumsikan 𝑟2 − 𝑐1𝑟 − 𝑐2 = 0 memiliki akar kembar, yaitu 𝑟1 = 𝑟2 = 𝑟0. Maka barisan 𝑎𝑛 adalah solusi dari relasi rekurrens 𝑎𝑛= 𝑐1𝑎𝑛−1 + 𝑐2𝑎𝑛−2 jika dan hanya jika 𝒂𝒏 = 𝜷𝟏𝒓𝟎 𝒏 + 𝜷𝟐𝒏𝒓𝟎 𝒏 untuk 𝑛 = 0, 1, 2, … , dimana 𝛽1 dan 𝛽2 adalah konstan. Relasi rekurrens berderajat dua : 𝑎𝑛 = 𝑐1𝑎𝑛−1 + 𝑐2𝑎𝑛−2. Maka persamaan karakteristiknya adalah 𝑟2 − 𝑐1𝑟 − 𝑐2 = 0. Teorema 2:
  • 17. Contoh 3: Relasi Rekurrens Bederajat Dua Temukan solusi dari relasi rekurrens : 𝒂𝒏 = 𝟔𝒂𝒏 −𝟏 − 𝟗𝒂𝒏 −𝟐 , dengan 𝒂𝟎 = 𝟏 and 𝒂𝟏 = 𝟔.. Pembahasan: 𝑎𝑛 = 6𝑎𝑛 −1 − 9𝑎𝑛 −2 ⟹ 𝑎𝑛 − 6𝑎𝑛−1 + 9𝑎𝑛−2 = 0 Solusi dari persamaan relasi rekurrens diasumsikan berbentuk 𝑎𝑛 = 𝑟𝑛 . Jika 𝑎𝑛 = 𝑟𝑛 ⟹ 𝑎𝑛−1 = 𝑟𝑛−1 dan 𝑎𝑛−2 = 𝑟𝑛−2 . Sehingga persamaan karakteristiknya adalah 𝑟2 − 6𝑟 + 9 = 0 ⟹ 𝑟 − 3 𝑟 − 3 = 0 ⟹ 𝑟 = 3 Sehingga solusi umum dari relasi rekurrens: 𝒂𝒏 = 𝜷𝟏𝟑𝒏 + 𝜷𝟐𝒏𝟑𝒏
  • 18. Contoh 3: Relasi Rekurrens Bederajat Dua 𝒂𝒏 = 𝜷𝟏𝟑𝒏 + 𝜷𝟐𝒏𝟑𝒏 Nilai awal: 𝑎0 = 1 𝑛 = 0 𝑎0 = 𝛽1 ∙ 30 + 𝛽2 ∙ 0 ∙ 30 ⟹ 1 = 𝛽1 𝑎1 = 6 𝑛 = 1 𝑎1 = 𝛽1 ∙ 31 + 𝛽2 ∙ 1 ∙ 31 ⟹ 6 = 3𝛽1 + 3𝛽2 𝒂𝒏 = 𝟑𝒏 + 𝒏 ∙ 𝟑𝒏 Solusi Khusus : Solusi Umum : SPL dengan solusi : 𝛽1 = 1 𝛽2 = 1