SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
1
KALIMAT TERTUTUP DAN KALIMAT TERBUKA
Sebuah kalimat dapat dibuat dengan kata-kata biasa atau dengan
menggunakan lambang-lambang tertentu. Dalam matematika sebuah kalimat
dapat digolongkan ke dalam dua golongan besar, yaitu kalimat tertutup dan
kalimat terbuka.
A. Kalimat Tertutup (Pernyataan)
Perhatikan kalimat-kalimat ini.
1. 6 + 4 = 10
2. 9 adalah bilangan genap.
3. Jika x bilangan asli maka 2x + 2 bilangan ganjil
Dari ketiga kalimat diatas terlihat bahwa ruang lingkup pembahasan hanya
ada kemungkinan, yaitu benar atau salah. Dengan rincian kalimat (1) menyatakan
kalimat yang benar karena memberikan informasi yang sesuai dengan keadaan
yang adaa. Kalimat 2 dan 3 menyatakan kalimat yang salah karena informasi yang
diberikan bertentangan dengan kenyataan yang ada. Kalimat benar atau salah
disebut kalimat tertutup atau pernyatan.
B. Kalimat Terbuka, Variabel, dan Konstanta
Perhatikan contoh-contoh berikut ini.
1. + 2 = 6
2. 2x – 3 = 7
3. adalah bilangan ganjil yang kurang dari 5
Ketiga kalimat di atas belum dapat ditentukan sebagai kalimat benar atau
salah karena masih bergantung pada unsur tertentu. Kalimat (1) bergantung pada
, kalimat (2) pada x , dan kalimat (3) pada .
Kaliamt-kalimat tersebut disebut kalimat terbuka. Unsur tertentu dari
masing-masing kalimat terbuka disebut peubah atau variabel. Kalimat (1) akan
menjadi kalimat tertutup jika diisi. Jika diisi 4 maka kalimat dikatakan benar
2
dan jika diisi selain 4 maka kalimat dikatakan salah. Adapun pengganti variabel
berupa bilangan disebut konstanta.
C. Himpunan Penyelesaian Suatu Kalimat Terbuka
Setiap kalimat terbuka yang memuat variabel harus diganti oleh satu atau
beberapa anggota himpunan semesta yang didefinisikan. Pengganti variabel yang
membuat kaliam terbuka menjadi kalimat yang benar disebut penyelesaian
(solusi). Himpunan dari semua penyelesaian disebut himpunan penyelesaian.
Contoh:
1. x – 2 = 6, pengganti x yang benar adalah 8. Penyelesaiannya adalah
x = 8 dan himpunan penyelesaiannya adalah {8}.
2. t adalah bilangan genap, t ∈ {2, 4, 5, 7, 8, 9, 10}.
Pengganti t yang benar adalah 2, 4, 8, 10. Himpunan penyelesaiannya
adalah {2, 4, 8, 10}.
3. 2r + 1 = 3 dengan r ∈ {2, 3, 4, 5}.
Pengganti r yang benar tidak ada. Himpunan penyelesaiannya adalah ∅
atau { }.
Keterangan : ∅ atau { } berarti himpunan kosong. “∈ " berarti
anggota.
1. Kalimat terbuka adalah kalimat yang belum diketahui nilai
kebenarannya (benar atau salah)
2. Variabel adalah lambang atau simbol yang dapat diganti oleh
sembarang anggota dari himpunan semesta
3. Konstanta adalah pengganti dari sudut variabel.
Himpunan Penyelesaian adalah himpunan semua pengganti dari
variabel-variabel pada kalimat terbuka yang membuat kalimat tersebut
menjadi benar. Himpunan penyelesaian sering disingkat dengan HP.
3
PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL (Satu Peubah)
Perhatikan kaliamat-kalimat terbuka berikut ini.
a. a + 1 = 6 c. 6 + 2y = 3y – 1 e. 𝑡2
– 6 = 10
b. x – 2 = 6 d. x – 8 = 3x – 6 f. 3x – y = 6
Kalimat-kalimat terbuka tersebut mengandung tanda sama dengan (=) dan
beberapa variabel, maka dapat dicirikan sebagai berikut.
1. Bentuk (a) sampai (d) disebut persamaan linear satu variabel (PLSV)
2. Bentuk (e) disebut persamaan kuadrat dengan satu variabel
3. Bentuk (f) disebut persamaan linear dengan dua variabel.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
A. Penyelesaian dan Himpunan Penyelesaian Suatu Persamaan
Ahmad ingin menjawab secara mencongak soal persamaan linear satu
variabel 3x = 9 dengan x variabel bilangan asli. Dia mengganti x dengan 3
sehingga kalimat terbuka 3x = 9 menjadi benar.
3x = 9 → 3 . 3 = 9 (benar).
x = 3 adalah penyelesaian/jawaban akar PLSV 3x = 9.
Jadi, himpunan penyelesaian dar 3x = 9 adalah {3}.
1. Persamaan adalah kalimat terbuka yang memuat tanda sama
dengan (=).
2. Persamaan yang hanya memuat satu variabel dengan pangkat satu
disebut persamaan linear dengan satu variabel.
Penyelesaian suatu persamaan linear dengan satu variabel adalah bilangan
pengganti dari variabel pada daerah definisi persamaan yang membuat
persamaan menjadi pernyataan yang benar.
4
Selain cara mencongak, kita juga dapat menyelesaikan persamaan linear
dengan satu variabel dengan cara substitusi satu per satu variabel yang terdefinisi
sehingga persamaan itu menjadi kalimat yang benar.
Contoh:
Tentukan himpunan penyelesaian y + 1 = 2, y anggota pada himpunan
bilangan asli.
Jawab:
Untuk menyelesaikan persamaan di atas, kita menggunakan cara substitusi yaitu
mengganti y dengan setiap anggota bilangan asli sehingga kalimat itu menjadi
benar.
Untuk y = 1, maka 1 + 1 = 2 (merupakan kaliamt benar)
Untuk y = 2, tidak perlu dilakukan lagi karena kita telah mendapatkan kalimat
benar untuk y = 1.
Penyelesaian dari y + 1 = 2 adalah y = 1 dan HP = {1}.
B. Kalimat Matematika (Model Matematika)
Suwarno akan menterjemahkan kalimat cerita: “x dikurangkan dengan 6
menghasilkan 10” ke dalam kalimat matematika. Ia membuat persoalan di atas
menjadi sangat mudah, yaitu : x – 6 = 10 (kalimat matematika).
Kalimat matematika adalah kalimat yang ditulis dengan lambang-lambang
matematika yang dapat membuat kalimat itu menjadi benar ataupun salah.
Untuk menterjemahkan kalimat cerita ke dalam kalimat matematika,
diperlukan beberapa penguasaan tentang pengertian istilah-istilah dan
penulisannya.
5
Istilah Penulisan Istilah Penulisan
Jumlah x dan y x + y Hasil bagi x dan y 𝑥
𝑦
Selisih x dan y x - y Selisih kuadrat x dan y 𝑥2
- 𝑦2
Kebalikan x 1
𝑥
Kuadrat selisih x dan y (𝑥 − 𝑦) 2
Kuadrat x 𝑥2 Kuadrat jumlah x dan y (𝑥 + 𝑦) 2
Hasil kali x dan y xy Jumlah kuadrat x dan y 𝑥2
+ 𝑦2
C. Penyelesaian Kalimat Terbuka yang Berbentuk Cerita
Untuk menyelesaikan kalimat terbuka yang berbentuk cerita, dapat
ditempuh langkah-langkah sebagai berikut.
Perhatikan cara penyelesaian kalimat cerita berikut.
1. Kalimat cerita : p dan (q + 35) menyatakan dua bilangan
yang sama. Jika q = 15 dan p ∈ himpunan
bilangan asli, berapakh p?
Kalimat matematika : p = q + 35 dan q = 15, p = ?
Penyelesaian : p = 15 + 35 = 50 ( 50 ∈ himpunan
bilangan asli)
Himpunan Penyelesaian : HP = {50}.
2. Kalimat cerita : hasil kali t dan 4 adalah 28, berapakh t?
Kalimat matematika : 4t = 28, t = ?
Penyelesaian : t =7 (karena 4.7 = 28 adalah kalimat benar)
Himpunan Penyelesaian : HP = {7}.
1. Terjemahkan kalimat cerita itu ke dalam kalimat matematika yang
berbentuk persamaan. Jika perlu, gunakan gambar (sketsa diagram)
2. Selesaikan persamaan itu dengan cara substitusi
6
Contoh:
Sebuah buku cerita setebal 238 halaman sedang dibaca oleh Kevin dalam
beberapa hari. Dalam 6 hari ia telah membaca sebanyak 103 halaman. Berapa
halaman yang harus dibaca oleh Kevin untuk mengetahui akhir cerita buku
tersebut?
Jawab:
Misalkan jumlah halaman yang tersisa/bekum dibaca = x, maka kalimat
matematikanya adalah : 103 + x = 238.
Penyelesaian :
x = 135 (karena 103 + 135 = 238 merupakan kalimat benar).
Jadi, Kevin harus membaca sebanyak 135 halaman lagi untuk mengetahui akhir
cerita buku tersebut.
D. Persamaan yang Ekuivalen
Perhatikan persamaan-persamaan berikut ini.
1. x + 6 = 18, maka himpunan penyelesaiannya adalah {12}
2. x – 2 = 10, maka himpunan penyelesaiannya adalah {12}
3. 3x – 6 = 30, maka himpunan penyelesaiannya adalah {12}
1. Menyelesaikan persamaan dengan sifat-sifat operasi suatu persamaan
yang ekuivalen
Untuk menentukan penyelesaian suatu persamaan linear dengan satu
variable, kita dapat menggunakan sifat-sifat berikut ini.
Persamaan yang ekuivalen adalah suatu persamaan yang memounyai
himpunan penyelesaian yang sama, apabila pada persamaan itu dikenakan
suatu operasi tertentu. Notasi ekuivalen adalah ↔.
7
a. Sifat penambahan
Persamaan berikut ini, akan kita selsesaikan dengan sifat penambahan.
x– 3 = 10 dengan x ∈ (bilangan asli)
↔ x – 3 + 3 = 10 + 3 kedua ruas ditambah 3
↔ x + 0 = 13
↔ x = 13
Jadi, penyelesaian dari x – 3 = 10 adalah x = 13.
b. Sifat pengurangan
Persamaan berikut ini, akan kita selesaikan dengan sifat pengurangan
p + 2 = 9 dengan p ∈ (bilangan cacah)
↔ p + 2 - 2 = 9 - 2 kedua ruas dikurangi 3
↔ p + 0 = 7
↔ p = 7
Jadi, penyelesaian dari p + 2 = 9 adalah p = 7.
Kedua ruas suatu persamaan boleh ditambah dengan bilangan yang
sama untuk mendapatkan persamaan yang ekuivalen.
Kedua ruas suatu persamaan boleh dikurangi dengan bilangan yang
sama untuk mendapatkan persamaan yang ekuivalen.
8
c. Sifat perkalian
Berikut ini kita akan selesaikan dengan penambahan.
3
4
p = 9 dengan p ∈ (bilangan rasional)
↔
3
4
p x
4
3
p = 9 x
4
3
p kedua ruas dikalikan
4
3
p
↔ p = 3 x 4
↔ p = 12
Jadi, penyelesaian dari
3
4
p = 9 adalah p = 12.
d. Sifat pembagian
Berikut ini akan diselesaikan sebuah persamaan dengan sifat pembagian
5x = 20 dengan x ∈ (bilangan cacah)
↔ 5x : 5 = 20 : 5 kedua ruas dibagi 5
↔ x = 4
Jadi, penyelesaian 5x = 20 adalah x = 4.
Kedua ruas suatu persamaan boleh dikalikan dengan bilangan yang
sama untuk mendapatkan persamaan yang ekuivalen.
Kedua ruas suatu persamaan boleh dibagi dengan bilangan yang sama
untuk mendapatkan persamaan yang ekuivalen.
9
Contoh :
Tentukan himpunan penyelesaian dari persaman berikut ini dengan variable x
merupakan anggota himpunan asli.
4x – 8 = 6x – 12.
Kemudian lukislah himpunan penyelesaian tersebut dalam garis bilangan.
Jawab:
4x – 8 = 6x – 12
↔ 4x – 8 + 12 = 6x – 12 + 12 kedua ruas ditambah 12
↔ 4x + 4 = 6x + 0
↔ 4x + 4 = 6x
↔ 4x + 4 - 4x = 6x – 4x kedua ruas dikurangi 4x
↔ 0 + 4 = 2x
↔ 4 = 2x
↔ 2x = 4
↔ 2x : 2 = 4 : 2 kedua ruas dibagi 2
Jadi, HP = {2}.
Garis bilangan :
1 2 3 4
10
2. Menyelesaikan persamaan dengan menggunakan lawan dan kebalikan
bilangan
Pada pembahasan yang lalu kita telah menerapkan keempat sifat operasi
pada persamaan yang ekuivalen untuk menyelesaikan suatu persamaan. Pada
pembahsan kali ini kita perluas lagi sehingga didapat cara yang lebih mudah, yaitu
dengan menggunakan lawan dan kebalikan bilangan
a. Menyelesaikanpersamaan dengan menggunakan lawan
Hal yang patut diingat sebelum kita menyelesaikan persamaan dengan
menggunakan lawan adalah definisi tentang lawan tersebut.
Ruas kiri dan ruas kanan suatu persamaan dipisahkan oleh tanda ”=”.
Misalnya persamaan:
x – a = b
ruas kiri ruas kanan
Dalam menyelesaikan persamaan, kita usahakan agar variabel yang akan
dicari bernilai positif dan berdiri sendiri di satu sisi.
Lawan dari +a adalah –a, lawan dari –a adalah +a
Jika suatu elemen (variabel bilangan) berpindah ruas maka elemen
tersebut juga berubah taanda menjadi “lawannya”.
11
Agar lebih jelas, perhatikan bentuk-bentuk berikut ini.
(i) Bentuk :
x = b ↔ x = b
pindah ruas berubah tanda
(ii) Bentuk :
x = b ↔ x = b
pindah ruas berubah tanda
(iii) Bentuk :
Usahakan x positif
a – x = b
a = b + x
a – b = x
b. Menyelesaikanpersamaan dengan menggunakan kebalikan bilangan
Untuk menyelesaikan persamaan dengan menggunakan kebalikan
bilangan, hal yang patut diingat adalah
x – a = b
x + a = b
x – a = b
– a + a
+a
+ a
+a
– a
𝑎
𝑏
merupakan kebalikan dari
𝑏
𝑎
, dengan a ≠ 0 , b ≠ 0
1
𝑎
merupakan kebalikan dari a, dengan a ≠ 0.
12
Apabila di dalam persoalan kita jumpai bentuk-bentuk berikut ini,
gunakanlah perkalian dengan kebalikannya.
(i) Bentuk :
x = c ↔ x = c . ↔ x =
𝑏𝑐
𝑎
lakukan perkalian dengan kebalikan
𝑎
𝑏
(ii) Bentuk :
x = b ↔ x = b . ↔ x =
𝑏
𝑎
lakukan perkalian dengan kebalikan a
PERSAMAAN LINEAR DENGAN DUA VARIABEL (Dua Peubah)
Persamaan linear dua variabel adalah persamaan linear yang memiliki
dua variabel, dengan pangkat masing-masing variabel adalah satu. Persamaan
linier dua variabel dapat dicirikan dengan memuat dua variabel dan kedua
variabelnya berpangkat satu. Bentuk umum persamaan linier dua peubah dengan
peubah x dan y dapat dinyatakan sebagai berikut.
a1 x + b1 y = c1
atau a2 x + b2 y = c2
dengan a1 , a2 , b1 , b2, dan c1 , c2 adalah bilangan real, x dan y adalah variabel.
ax + by = c
dengan a, b, dan c ∈ R
𝑎
𝑏
x = c
ax = b
𝑎
𝑏
𝑏
𝑎
a
1
𝑎
13
Pada persamaan pertama a1 atau b1 boleh nol tetapi tidak boleh kedua-duanya,
demikian juga pada persamaan kedua, a2 atau b2 salah satunya boleh nol dan
tidak boleh kedua-duanya nol.
Contoh persamaan linear dengan dua Variabel.
a. 2x + 3y = 12
b. 5x – 2y = 7
c. x + y = -6
Contoh :
Tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan linear x + y = 4 untuk x dan y
anggota bilangan cacah!
Jawab :
x + y = 4
x = 0, maka x + y = 4
0 + y = 4
y = 4 – 0
y = 4
x = 1, maka x + y = 4
1 + y = 4
y = 4 – 1
y = 3
x = 2, maka y = 2
x = 3, maka y = 1
x = 4 , maka y = 0
14
x = 5 , maka y = -1 (tidak memenuhi)
Pasangan berurutan (0,4), (1,3), (2,2), (3,1), (4,0) merupakan penyelesaian,
sedangkan (5, -1) buka penyelesaian karena y = -1 bukan bilangan cacah. Jadi
himpunan penyelesaian dari x + y = 4 adalah {(0,4), (1,3), (2,2), (3,1), (4,0)}
Secara geometris, grafik himpunan penyelesaian dari persamaan linear x +
y = 4 dengan x dan y bilangan cacah adalah koordinat titik-titik pada bidang
Cartesius.
Penyelesaian Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Sistem persamaan linear dua variabel dapat diselesaikan dengan beberapa
cara, diantaranya adalah dengan menggunakan:
a. Metode Substitusi
Sistem persamaan linear dapat diselesaikan dengan mengganti atau
menyulih suatu variabel dengan variabel dari persamaan lain melalui langkah-
langkah sebagai berikut.
Langkah-langkah menggunakan metode subtitusi
1. Pilih salah satu persamaan (jika ada pilih yang paling sederhanan), kemudian
nyatakan x sebagai fungsi y atau y sebagai fungsi x.
2. Substitusikan x atau y pada langkah 1 ke persamaan yang lainnya.
Contoh:
Himpunan penyelesaian sistem persamaan 4x + y = 12 dan 2x + y = 8 adalah…
15
Jawab :
Dari persamaan 2x + y = 8  y = 8 – 2x …………………………(1)
Persamaan (1) disubtitusikan ke persamaan 4x + y = 12, diperoleh :
4x + (8 – 2x) = 12  4x + 8 – 2x = 12
2x = 4
x = 2
Nilai x = 2 subsitusikan ke persamaan (1), maka diperoleh :
y = 8 – 2x
y = 8 – 2(2)
y = 8 – 4
y = 4
Jadi himpunan penyelesaian sitem persamaan tersebut adalah (2,4)
b. Metode Eliminasi
Mengeliminasi artinya menghilangkan sementara atau menyembunyikan
salah satu variabel sehingga dari dua variabel menjadi hanya satu variabel dan
sistem persamaannya dapat diselesaikan.
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
1. Perhatikan koefisien x atau y
2. Nilai x dicari dengan cara mengeliminasi peubah y sedangkan nilai y
dicari dengan cara mengeliminasi peubah x.
Contoh:
Carilah himpunan penyelesaian dari 2x – y = 6 dan x + y = 3 !
16
Jawab:
Untuk mencari nilai y, kita eliminasi peubah x:
2x – y = 6 | x 1 |2x – y = 6
x + y = 3 | x 2 |2x + 2y = 6 -
-3 y = 0
y = 0
Untuk mencari nilai x, kita eliminasi peubah y:
2 x – y = 6
x + y = 3 -
3x = 9
x = 3
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah x = 3 dan y = 0, ditulis HP = {(3,0)}
c. Metode Grafik
Metode Grafik adalah metode penyelesaian SPLDV yang dilakukan
dengan cara menggambar garfik dari kedua persamaan tersebut yang kemudian
menentukkan titik potongnya.
Langkah-langkah menggambar grafik :
1. Menggambar grafik masing-masing persamaan pada sebuah bidang
Certesius dengan menggunakan metode titik potong sumbu.
2. Bila kedua garis itu berpotongan pada sebuah titik potong himpunan
penyelesaiannya tepat memiliki sebuah anggota, yaitu (x,y)
3. Bila kedua garis itu sejajar (tidak berpotongan) maka himpunan
penyelesainya tidak memiliki anggota, yaitu { } 𝑎𝑡𝑎𝑢 ∅
17
4. Bila kedua garis itu berimpit, maka himpunan penyelesaiannya memiliki
anggota yang tak hingga banyaknya.
Contoh :
Jika x dan y memenuhi sistem persamaan : 2x + y = 5 dan 3x – 2y = -3
Maka nilai x + y sama dengan…
Jawab :
 Grafik persamaan garis 2x + y = 5
 Titik potong dengan sumbu X, maka y = 0
2x + 0 = 5  2x = 5
 x =
5
2
Titik potongnya (
5
2
, 0)
 Titik potong dengan sumbu Y, maka x = 0
2 (0) + y = 5  y = 5 titik potong (0,5)
 Grafik persamaan garis 3x – 2y = -3
 Titik potong dengan sumbu X, maka y = 0
3x – 2 (0) = -3  3x = -3
 x = -1
Titik potong (-1, 0)
 Titik potong dengan sumbu Y, maka x = 0
3 (0) – 2y = -3  2y = -3
 y =
3
2
Titik potongnya (0,
3
2
)
18
(0,5)
Garis 3x-2y=-3
(1,3)
(0,
3
2
)
(
5
2
, 0)
(-1,0)
Garis 2x + y = 5
d. Metode Campuran dari Metode Eliminasi dan Substitusi
Cara menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel dapat dilakukan
dengan metode campuran dari eliminasi dan subtitusi. Metode gabungan eliminasi
dan substitusi dilakuka dengan cara mengeliminasi salah satu variable kemudian
dilanjutkan dengan mensubstitusikan hasil dari eliminasi tersebut.
Contoh :
Tentukan himpunan penyelesaian sistem persamaan 3x + 4y = 17 dan 5x + 7y =28
Jawab :
19
Mengeliminasi x
3x + 4y = 17 │× 5 │ 15x + 20y = 85
5x + 7y =28 │× 3 │ 15x + 21y = 84 –
-y = 1
y = -1
Substitusikan nilai y = -1 ke persamaan 3x + 4y = 17, diperoleh :
3x + 4y = 17
3x + 4(-1) = 17
3x = 17 + 4
3x = 21
x = 7
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {(7,-1)}.
Penggunaan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Penggunaan sistem persamaan linear satu variabel juga dapat diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari.
Contoh 1:
Harga 4 buah buku tulis dan 3 buah pensil adalah Rp. 25.000,00. Harga 2 buah
buku tulis dan 7 buah pensil adalah Rp. 29.000,00. Berapakah harga 2 lusin buku
tulis dan 4 lusin pensil ?
Jawab:
Misalkan, harga sebuah buku tulis dilambangkan x dan harga sebuah pensil
dilambangkan y.
20
Dengan demikan diperoleh :
4x + 3y = Rp25.000,00 …. (i)
2x + 7y = Rp 29.000,00 …. (ii)
Misalkan sistem persamaan linear dua variabel diatas akan diselesaikan dengan
metode eliminasi.
Langkah awal
Hilangkan variabel x
4x + 3y = 25.000|x 1|4x + 3y = 25.000
2x + 7 y = 29.000|x 2|4x+14y = 58.000
-11 y = – 33.000
y = 3. 000
Langkah kedua
kita dapat menggunakan metode substitusi.
Masukkan nilai y = 3. 000 ke salah satu persamaan. Misalkan (i), diperoleh :
4x + 3.3000 = 25.000
4x = 25.000 – 9.000
x = 4.000
Dengan demikian, diperoleh bahwa harga sebuah buku tulis adalah Rp 4.000,00
dan harga sebuah pensil adalah Rp3.000,00. harga 2 lusin buku tulis dan 4 lusin
pensil adalah :
= 2. 12. Rp 4.000,00 + 4.12.Rp3.000,00
21
= 24. Rp 4.000,00 + 48.Rp3.000,00
= Rp 96.000,00 + Rp144.000,00
= Rp 240.000,00
Jadi harga 2 lusin buku tulis dan 4 lusin pensil adalah Rp 240.000,00
Contoh 2:
Harga 2 buah mangga dan 3 buah jeruk adalah Rp. 6000, kemudian apabila
membeli 5 buah mangga dan 4 buah jeruk adalah Rp11.500,-
Berapa jumlah uang yang harus dibayar apabila kita akan membeli 4 buah
mangga dan 5 . buah jeruk ?
Jawab:
Dalam menyelesaikan persoalan cerita seperti di atas diperlukan penggunaan
model matematika.
Misal:
Harga 1 buah mangga adalah x dan harga 1 buah jeruk adalah y
Maka model matematika soal tersebut di atas adalah :
2x + 3 y = 6000
5x + 4 y = 11500
Ditanya 4 x + 5 y = ?
Kita eliminasi variable x :
2x + 3 y = 6000 | x 5 | = 10x + 15 y = 30.000
5x + 4 y = 11500 | x 2 | = 10x + 8 y = 23.000 - ( karena x persamaan 1 dan 2 +)
7y = 7000
y = 1000
masukkan ke dalam suatu persamaan :
2x + 3 y = 6000
22
2x + 3 . 1000 = 6000
2x + 3000 = 6000
2x = 6000 – 3000
2x = 3000
x = 1500
didapatkan x = 1500 (harga sebuah mangga) dan y = 1000 (harga sebuah jeruk)
sehingga uang yang harus dibayar untuk membeli 4 buah mangga dan 5 buah
jeruk adalah
4 x + 5 y = 4. 1500 + 5. 1000
= 6000 + 5000 = Rp. 11.000

More Related Content

What's hot

Fungsi komposisi dan fungsi invers xi mat wajib
Fungsi  komposisi dan fungsi invers xi mat wajibFungsi  komposisi dan fungsi invers xi mat wajib
Fungsi komposisi dan fungsi invers xi mat wajib
Any Herawati
 
Rpp matematika SMA (statistika)
Rpp matematika SMA (statistika)Rpp matematika SMA (statistika)
Rpp matematika SMA (statistika)
Heriyanto Asep
 
Bank soal-kesebangunan-kekongruenan
Bank soal-kesebangunan-kekongruenanBank soal-kesebangunan-kekongruenan
Bank soal-kesebangunan-kekongruenan
Anindhita S
 
Aksioma insidensi dalam geometri euclid final
Aksioma insidensi dalam geometri euclid finalAksioma insidensi dalam geometri euclid final
Aksioma insidensi dalam geometri euclid final
agusloveridha
 

What's hot (20)

Power point - Barisan dan deret aritmatika
Power point - Barisan dan deret aritmatikaPower point - Barisan dan deret aritmatika
Power point - Barisan dan deret aritmatika
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
 
BARISAN DAN DERET (RPP & LKPD)
BARISAN DAN DERET (RPP & LKPD)BARISAN DAN DERET (RPP & LKPD)
BARISAN DAN DERET (RPP & LKPD)
 
PLSV Kelas VII.pptx
PLSV Kelas VII.pptxPLSV Kelas VII.pptx
PLSV Kelas VII.pptx
 
Fungsi komposisi dan fungsi invers xi mat wajib
Fungsi  komposisi dan fungsi invers xi mat wajibFungsi  komposisi dan fungsi invers xi mat wajib
Fungsi komposisi dan fungsi invers xi mat wajib
 
Materi Barisan Matematika
Materi Barisan MatematikaMateri Barisan Matematika
Materi Barisan Matematika
 
Barisan deret geometri
Barisan deret geometriBarisan deret geometri
Barisan deret geometri
 
Relasi rekursi (2) : Menentukan solusi relasi Rekursi Linier Homogen Berkoefi...
Relasi rekursi (2) : Menentukan solusi relasi Rekursi Linier Homogen Berkoefi...Relasi rekursi (2) : Menentukan solusi relasi Rekursi Linier Homogen Berkoefi...
Relasi rekursi (2) : Menentukan solusi relasi Rekursi Linier Homogen Berkoefi...
 
Rpp matematika SMA (statistika)
Rpp matematika SMA (statistika)Rpp matematika SMA (statistika)
Rpp matematika SMA (statistika)
 
PPT Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel
PPT Sistem Persamaan Linear Tiga VariabelPPT Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel
PPT Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel
 
Bank soal-kesebangunan-kekongruenan
Bank soal-kesebangunan-kekongruenanBank soal-kesebangunan-kekongruenan
Bank soal-kesebangunan-kekongruenan
 
Jumlah dan hasil kali akar akar pers kuadrat
Jumlah dan hasil kali akar akar pers kuadratJumlah dan hasil kali akar akar pers kuadrat
Jumlah dan hasil kali akar akar pers kuadrat
 
Aplikasi persamaan dan fungsi kuadrat
Aplikasi persamaan dan fungsi kuadratAplikasi persamaan dan fungsi kuadrat
Aplikasi persamaan dan fungsi kuadrat
 
Modul matematika materi barisan dan deret
Modul matematika materi barisan dan deretModul matematika materi barisan dan deret
Modul matematika materi barisan dan deret
 
Ppt singkat persamaan linier dan pertidaksamaan linier
Ppt singkat persamaan linier dan pertidaksamaan linierPpt singkat persamaan linier dan pertidaksamaan linier
Ppt singkat persamaan linier dan pertidaksamaan linier
 
Relasi rekursif linier homogen koefisien konstan
Relasi rekursif linier homogen koefisien konstanRelasi rekursif linier homogen koefisien konstan
Relasi rekursif linier homogen koefisien konstan
 
Aksioma insidensi dalam geometri euclid final
Aksioma insidensi dalam geometri euclid finalAksioma insidensi dalam geometri euclid final
Aksioma insidensi dalam geometri euclid final
 
Barisan aritmatika
Barisan aritmatikaBarisan aritmatika
Barisan aritmatika
 
contoh LKS kelas X Bab LOGARITMA
contoh LKS kelas X Bab LOGARITMAcontoh LKS kelas X Bab LOGARITMA
contoh LKS kelas X Bab LOGARITMA
 
Powerpoint SPtLDV
Powerpoint SPtLDVPowerpoint SPtLDV
Powerpoint SPtLDV
 

Viewers also liked (9)

Introducing Amazon Fire HD 6
Introducing Amazon Fire HD 6Introducing Amazon Fire HD 6
Introducing Amazon Fire HD 6
 
Tugas matik persamaan kuadrat 2
Tugas matik persamaan kuadrat 2Tugas matik persamaan kuadrat 2
Tugas matik persamaan kuadrat 2
 
Persamaan pencerminan pada gari1
Persamaan pencerminan pada gari1Persamaan pencerminan pada gari1
Persamaan pencerminan pada gari1
 
Soal matematika kelas 8 semester 1 2015
Soal matematika kelas 8 semester 1 2015Soal matematika kelas 8 semester 1 2015
Soal matematika kelas 8 semester 1 2015
 
Kumpulan soal dan pembahasan sistem persamaan linier dua variabel
Kumpulan soal dan pembahasan sistem persamaan linier dua variabelKumpulan soal dan pembahasan sistem persamaan linier dua variabel
Kumpulan soal dan pembahasan sistem persamaan linier dua variabel
 
Fungsi komposisi dan fungsi invers
Fungsi komposisi dan fungsi inversFungsi komposisi dan fungsi invers
Fungsi komposisi dan fungsi invers
 
Sistem persamaan linear tiga variabel
Sistem persamaan linear tiga variabelSistem persamaan linear tiga variabel
Sistem persamaan linear tiga variabel
 
ALJABAR LINEAR ELIMINASI GAUSSIAN
ALJABAR LINEAR ELIMINASI GAUSSIANALJABAR LINEAR ELIMINASI GAUSSIAN
ALJABAR LINEAR ELIMINASI GAUSSIAN
 
(8.7.1) soal dan pembahasan spldv, matematika sltp kelas 8
(8.7.1) soal dan pembahasan spldv, matematika sltp kelas 8(8.7.1) soal dan pembahasan spldv, matematika sltp kelas 8
(8.7.1) soal dan pembahasan spldv, matematika sltp kelas 8
 

Similar to Persamaan linear

Tugas pertama persamaan linear satu variabel
Tugas pertama persamaan linear satu variabelTugas pertama persamaan linear satu variabel
Tugas pertama persamaan linear satu variabel
Pian Aifa
 
Modul bab 2 1.1
Modul bab 2 1.1Modul bab 2 1.1
Modul bab 2 1.1
Ayi Adis
 
Bahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
Bahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabelBahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
Bahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
Tria Wulandari
 
Bahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
Bahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabelBahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
Bahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
Nuurwashilaah -
 
Bahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
Bahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabelBahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
Bahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
Tria Wulandari
 
Bahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
Bahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabelBahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
Bahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
Tria Wulandari
 
Bahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
Bahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabelBahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
Bahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
Tria Wulandari
 
Bahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
Bahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabelBahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
Bahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
Tria Wulandari
 
Bab 4 Persamaan dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel_STD 4.3.ppt
Bab 4 Persamaan dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel_STD 4.3.pptBab 4 Persamaan dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel_STD 4.3.ppt
Bab 4 Persamaan dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel_STD 4.3.ppt
fotocopykirana00
 
(1) PERSAMAAN LINIER SATU VARIABEL (PLSV).pptx
(1) PERSAMAAN LINIER SATU VARIABEL (PLSV).pptx(1) PERSAMAAN LINIER SATU VARIABEL (PLSV).pptx
(1) PERSAMAAN LINIER SATU VARIABEL (PLSV).pptx
DarMiati2
 

Similar to Persamaan linear (20)

Tugas pertama persamaan linear satu variabel
Tugas pertama persamaan linear satu variabelTugas pertama persamaan linear satu variabel
Tugas pertama persamaan linear satu variabel
 
Modul bab 2 1.1
Modul bab 2 1.1Modul bab 2 1.1
Modul bab 2 1.1
 
Persamaan dan Pertidaksamaan Linear
Persamaan dan Pertidaksamaan LinearPersamaan dan Pertidaksamaan Linear
Persamaan dan Pertidaksamaan Linear
 
Bahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
Bahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabelBahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
Bahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
 
Bahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
Bahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabelBahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
Bahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
 
Bahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
Bahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabelBahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
Bahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
 
Bahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
Bahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabelBahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
Bahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
 
Bahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
Bahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabelBahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
Bahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
 
Bahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
Bahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabelBahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
Bahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
 
Bahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
Bahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabelBahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
Bahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
 
Bab 4 Persamaan dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel_STD 4.3.ppt
Bab 4 Persamaan dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel_STD 4.3.pptBab 4 Persamaan dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel_STD 4.3.ppt
Bab 4 Persamaan dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel_STD 4.3.ppt
 
(1) PERSAMAAN LINIER SATU VARIABEL (PLSV).pptx
(1) PERSAMAAN LINIER SATU VARIABEL (PLSV).pptx(1) PERSAMAAN LINIER SATU VARIABEL (PLSV).pptx
(1) PERSAMAAN LINIER SATU VARIABEL (PLSV).pptx
 
Kalkulus 1-Mkul
Kalkulus 1-MkulKalkulus 1-Mkul
Kalkulus 1-Mkul
 
Roheni(0902085) ppt 2007
Roheni(0902085) ppt 2007Roheni(0902085) ppt 2007
Roheni(0902085) ppt 2007
 
Modul logika matematika
Modul logika matematikaModul logika matematika
Modul logika matematika
 
Persamaan Kuadrat Kelas 9
Persamaan Kuadrat Kelas 9Persamaan Kuadrat Kelas 9
Persamaan Kuadrat Kelas 9
 
Kegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 2
Kegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 2Kegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 2
Kegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 2
 
FAKTORISASI FERMAT & DIOPHANTINE LINIER
FAKTORISASI FERMAT & DIOPHANTINE LINIERFAKTORISASI FERMAT & DIOPHANTINE LINIER
FAKTORISASI FERMAT & DIOPHANTINE LINIER
 
Persamaan & pertidaksamaan kuadrat
Persamaan & pertidaksamaan kuadratPersamaan & pertidaksamaan kuadrat
Persamaan & pertidaksamaan kuadrat
 
15. pldv
15. pldv15. pldv
15. pldv
 

Recently uploaded

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
furqanridha
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
DessyArliani
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 

Persamaan linear

  • 1. 1 KALIMAT TERTUTUP DAN KALIMAT TERBUKA Sebuah kalimat dapat dibuat dengan kata-kata biasa atau dengan menggunakan lambang-lambang tertentu. Dalam matematika sebuah kalimat dapat digolongkan ke dalam dua golongan besar, yaitu kalimat tertutup dan kalimat terbuka. A. Kalimat Tertutup (Pernyataan) Perhatikan kalimat-kalimat ini. 1. 6 + 4 = 10 2. 9 adalah bilangan genap. 3. Jika x bilangan asli maka 2x + 2 bilangan ganjil Dari ketiga kalimat diatas terlihat bahwa ruang lingkup pembahasan hanya ada kemungkinan, yaitu benar atau salah. Dengan rincian kalimat (1) menyatakan kalimat yang benar karena memberikan informasi yang sesuai dengan keadaan yang adaa. Kalimat 2 dan 3 menyatakan kalimat yang salah karena informasi yang diberikan bertentangan dengan kenyataan yang ada. Kalimat benar atau salah disebut kalimat tertutup atau pernyatan. B. Kalimat Terbuka, Variabel, dan Konstanta Perhatikan contoh-contoh berikut ini. 1. + 2 = 6 2. 2x – 3 = 7 3. adalah bilangan ganjil yang kurang dari 5 Ketiga kalimat di atas belum dapat ditentukan sebagai kalimat benar atau salah karena masih bergantung pada unsur tertentu. Kalimat (1) bergantung pada , kalimat (2) pada x , dan kalimat (3) pada . Kaliamt-kalimat tersebut disebut kalimat terbuka. Unsur tertentu dari masing-masing kalimat terbuka disebut peubah atau variabel. Kalimat (1) akan menjadi kalimat tertutup jika diisi. Jika diisi 4 maka kalimat dikatakan benar
  • 2. 2 dan jika diisi selain 4 maka kalimat dikatakan salah. Adapun pengganti variabel berupa bilangan disebut konstanta. C. Himpunan Penyelesaian Suatu Kalimat Terbuka Setiap kalimat terbuka yang memuat variabel harus diganti oleh satu atau beberapa anggota himpunan semesta yang didefinisikan. Pengganti variabel yang membuat kaliam terbuka menjadi kalimat yang benar disebut penyelesaian (solusi). Himpunan dari semua penyelesaian disebut himpunan penyelesaian. Contoh: 1. x – 2 = 6, pengganti x yang benar adalah 8. Penyelesaiannya adalah x = 8 dan himpunan penyelesaiannya adalah {8}. 2. t adalah bilangan genap, t ∈ {2, 4, 5, 7, 8, 9, 10}. Pengganti t yang benar adalah 2, 4, 8, 10. Himpunan penyelesaiannya adalah {2, 4, 8, 10}. 3. 2r + 1 = 3 dengan r ∈ {2, 3, 4, 5}. Pengganti r yang benar tidak ada. Himpunan penyelesaiannya adalah ∅ atau { }. Keterangan : ∅ atau { } berarti himpunan kosong. “∈ " berarti anggota. 1. Kalimat terbuka adalah kalimat yang belum diketahui nilai kebenarannya (benar atau salah) 2. Variabel adalah lambang atau simbol yang dapat diganti oleh sembarang anggota dari himpunan semesta 3. Konstanta adalah pengganti dari sudut variabel. Himpunan Penyelesaian adalah himpunan semua pengganti dari variabel-variabel pada kalimat terbuka yang membuat kalimat tersebut menjadi benar. Himpunan penyelesaian sering disingkat dengan HP.
  • 3. 3 PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL (Satu Peubah) Perhatikan kaliamat-kalimat terbuka berikut ini. a. a + 1 = 6 c. 6 + 2y = 3y – 1 e. 𝑡2 – 6 = 10 b. x – 2 = 6 d. x – 8 = 3x – 6 f. 3x – y = 6 Kalimat-kalimat terbuka tersebut mengandung tanda sama dengan (=) dan beberapa variabel, maka dapat dicirikan sebagai berikut. 1. Bentuk (a) sampai (d) disebut persamaan linear satu variabel (PLSV) 2. Bentuk (e) disebut persamaan kuadrat dengan satu variabel 3. Bentuk (f) disebut persamaan linear dengan dua variabel. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: A. Penyelesaian dan Himpunan Penyelesaian Suatu Persamaan Ahmad ingin menjawab secara mencongak soal persamaan linear satu variabel 3x = 9 dengan x variabel bilangan asli. Dia mengganti x dengan 3 sehingga kalimat terbuka 3x = 9 menjadi benar. 3x = 9 → 3 . 3 = 9 (benar). x = 3 adalah penyelesaian/jawaban akar PLSV 3x = 9. Jadi, himpunan penyelesaian dar 3x = 9 adalah {3}. 1. Persamaan adalah kalimat terbuka yang memuat tanda sama dengan (=). 2. Persamaan yang hanya memuat satu variabel dengan pangkat satu disebut persamaan linear dengan satu variabel. Penyelesaian suatu persamaan linear dengan satu variabel adalah bilangan pengganti dari variabel pada daerah definisi persamaan yang membuat persamaan menjadi pernyataan yang benar.
  • 4. 4 Selain cara mencongak, kita juga dapat menyelesaikan persamaan linear dengan satu variabel dengan cara substitusi satu per satu variabel yang terdefinisi sehingga persamaan itu menjadi kalimat yang benar. Contoh: Tentukan himpunan penyelesaian y + 1 = 2, y anggota pada himpunan bilangan asli. Jawab: Untuk menyelesaikan persamaan di atas, kita menggunakan cara substitusi yaitu mengganti y dengan setiap anggota bilangan asli sehingga kalimat itu menjadi benar. Untuk y = 1, maka 1 + 1 = 2 (merupakan kaliamt benar) Untuk y = 2, tidak perlu dilakukan lagi karena kita telah mendapatkan kalimat benar untuk y = 1. Penyelesaian dari y + 1 = 2 adalah y = 1 dan HP = {1}. B. Kalimat Matematika (Model Matematika) Suwarno akan menterjemahkan kalimat cerita: “x dikurangkan dengan 6 menghasilkan 10” ke dalam kalimat matematika. Ia membuat persoalan di atas menjadi sangat mudah, yaitu : x – 6 = 10 (kalimat matematika). Kalimat matematika adalah kalimat yang ditulis dengan lambang-lambang matematika yang dapat membuat kalimat itu menjadi benar ataupun salah. Untuk menterjemahkan kalimat cerita ke dalam kalimat matematika, diperlukan beberapa penguasaan tentang pengertian istilah-istilah dan penulisannya.
  • 5. 5 Istilah Penulisan Istilah Penulisan Jumlah x dan y x + y Hasil bagi x dan y 𝑥 𝑦 Selisih x dan y x - y Selisih kuadrat x dan y 𝑥2 - 𝑦2 Kebalikan x 1 𝑥 Kuadrat selisih x dan y (𝑥 − 𝑦) 2 Kuadrat x 𝑥2 Kuadrat jumlah x dan y (𝑥 + 𝑦) 2 Hasil kali x dan y xy Jumlah kuadrat x dan y 𝑥2 + 𝑦2 C. Penyelesaian Kalimat Terbuka yang Berbentuk Cerita Untuk menyelesaikan kalimat terbuka yang berbentuk cerita, dapat ditempuh langkah-langkah sebagai berikut. Perhatikan cara penyelesaian kalimat cerita berikut. 1. Kalimat cerita : p dan (q + 35) menyatakan dua bilangan yang sama. Jika q = 15 dan p ∈ himpunan bilangan asli, berapakh p? Kalimat matematika : p = q + 35 dan q = 15, p = ? Penyelesaian : p = 15 + 35 = 50 ( 50 ∈ himpunan bilangan asli) Himpunan Penyelesaian : HP = {50}. 2. Kalimat cerita : hasil kali t dan 4 adalah 28, berapakh t? Kalimat matematika : 4t = 28, t = ? Penyelesaian : t =7 (karena 4.7 = 28 adalah kalimat benar) Himpunan Penyelesaian : HP = {7}. 1. Terjemahkan kalimat cerita itu ke dalam kalimat matematika yang berbentuk persamaan. Jika perlu, gunakan gambar (sketsa diagram) 2. Selesaikan persamaan itu dengan cara substitusi
  • 6. 6 Contoh: Sebuah buku cerita setebal 238 halaman sedang dibaca oleh Kevin dalam beberapa hari. Dalam 6 hari ia telah membaca sebanyak 103 halaman. Berapa halaman yang harus dibaca oleh Kevin untuk mengetahui akhir cerita buku tersebut? Jawab: Misalkan jumlah halaman yang tersisa/bekum dibaca = x, maka kalimat matematikanya adalah : 103 + x = 238. Penyelesaian : x = 135 (karena 103 + 135 = 238 merupakan kalimat benar). Jadi, Kevin harus membaca sebanyak 135 halaman lagi untuk mengetahui akhir cerita buku tersebut. D. Persamaan yang Ekuivalen Perhatikan persamaan-persamaan berikut ini. 1. x + 6 = 18, maka himpunan penyelesaiannya adalah {12} 2. x – 2 = 10, maka himpunan penyelesaiannya adalah {12} 3. 3x – 6 = 30, maka himpunan penyelesaiannya adalah {12} 1. Menyelesaikan persamaan dengan sifat-sifat operasi suatu persamaan yang ekuivalen Untuk menentukan penyelesaian suatu persamaan linear dengan satu variable, kita dapat menggunakan sifat-sifat berikut ini. Persamaan yang ekuivalen adalah suatu persamaan yang memounyai himpunan penyelesaian yang sama, apabila pada persamaan itu dikenakan suatu operasi tertentu. Notasi ekuivalen adalah ↔.
  • 7. 7 a. Sifat penambahan Persamaan berikut ini, akan kita selsesaikan dengan sifat penambahan. x– 3 = 10 dengan x ∈ (bilangan asli) ↔ x – 3 + 3 = 10 + 3 kedua ruas ditambah 3 ↔ x + 0 = 13 ↔ x = 13 Jadi, penyelesaian dari x – 3 = 10 adalah x = 13. b. Sifat pengurangan Persamaan berikut ini, akan kita selesaikan dengan sifat pengurangan p + 2 = 9 dengan p ∈ (bilangan cacah) ↔ p + 2 - 2 = 9 - 2 kedua ruas dikurangi 3 ↔ p + 0 = 7 ↔ p = 7 Jadi, penyelesaian dari p + 2 = 9 adalah p = 7. Kedua ruas suatu persamaan boleh ditambah dengan bilangan yang sama untuk mendapatkan persamaan yang ekuivalen. Kedua ruas suatu persamaan boleh dikurangi dengan bilangan yang sama untuk mendapatkan persamaan yang ekuivalen.
  • 8. 8 c. Sifat perkalian Berikut ini kita akan selesaikan dengan penambahan. 3 4 p = 9 dengan p ∈ (bilangan rasional) ↔ 3 4 p x 4 3 p = 9 x 4 3 p kedua ruas dikalikan 4 3 p ↔ p = 3 x 4 ↔ p = 12 Jadi, penyelesaian dari 3 4 p = 9 adalah p = 12. d. Sifat pembagian Berikut ini akan diselesaikan sebuah persamaan dengan sifat pembagian 5x = 20 dengan x ∈ (bilangan cacah) ↔ 5x : 5 = 20 : 5 kedua ruas dibagi 5 ↔ x = 4 Jadi, penyelesaian 5x = 20 adalah x = 4. Kedua ruas suatu persamaan boleh dikalikan dengan bilangan yang sama untuk mendapatkan persamaan yang ekuivalen. Kedua ruas suatu persamaan boleh dibagi dengan bilangan yang sama untuk mendapatkan persamaan yang ekuivalen.
  • 9. 9 Contoh : Tentukan himpunan penyelesaian dari persaman berikut ini dengan variable x merupakan anggota himpunan asli. 4x – 8 = 6x – 12. Kemudian lukislah himpunan penyelesaian tersebut dalam garis bilangan. Jawab: 4x – 8 = 6x – 12 ↔ 4x – 8 + 12 = 6x – 12 + 12 kedua ruas ditambah 12 ↔ 4x + 4 = 6x + 0 ↔ 4x + 4 = 6x ↔ 4x + 4 - 4x = 6x – 4x kedua ruas dikurangi 4x ↔ 0 + 4 = 2x ↔ 4 = 2x ↔ 2x = 4 ↔ 2x : 2 = 4 : 2 kedua ruas dibagi 2 Jadi, HP = {2}. Garis bilangan : 1 2 3 4
  • 10. 10 2. Menyelesaikan persamaan dengan menggunakan lawan dan kebalikan bilangan Pada pembahasan yang lalu kita telah menerapkan keempat sifat operasi pada persamaan yang ekuivalen untuk menyelesaikan suatu persamaan. Pada pembahsan kali ini kita perluas lagi sehingga didapat cara yang lebih mudah, yaitu dengan menggunakan lawan dan kebalikan bilangan a. Menyelesaikanpersamaan dengan menggunakan lawan Hal yang patut diingat sebelum kita menyelesaikan persamaan dengan menggunakan lawan adalah definisi tentang lawan tersebut. Ruas kiri dan ruas kanan suatu persamaan dipisahkan oleh tanda ”=”. Misalnya persamaan: x – a = b ruas kiri ruas kanan Dalam menyelesaikan persamaan, kita usahakan agar variabel yang akan dicari bernilai positif dan berdiri sendiri di satu sisi. Lawan dari +a adalah –a, lawan dari –a adalah +a Jika suatu elemen (variabel bilangan) berpindah ruas maka elemen tersebut juga berubah taanda menjadi “lawannya”.
  • 11. 11 Agar lebih jelas, perhatikan bentuk-bentuk berikut ini. (i) Bentuk : x = b ↔ x = b pindah ruas berubah tanda (ii) Bentuk : x = b ↔ x = b pindah ruas berubah tanda (iii) Bentuk : Usahakan x positif a – x = b a = b + x a – b = x b. Menyelesaikanpersamaan dengan menggunakan kebalikan bilangan Untuk menyelesaikan persamaan dengan menggunakan kebalikan bilangan, hal yang patut diingat adalah x – a = b x + a = b x – a = b – a + a +a + a +a – a 𝑎 𝑏 merupakan kebalikan dari 𝑏 𝑎 , dengan a ≠ 0 , b ≠ 0 1 𝑎 merupakan kebalikan dari a, dengan a ≠ 0.
  • 12. 12 Apabila di dalam persoalan kita jumpai bentuk-bentuk berikut ini, gunakanlah perkalian dengan kebalikannya. (i) Bentuk : x = c ↔ x = c . ↔ x = 𝑏𝑐 𝑎 lakukan perkalian dengan kebalikan 𝑎 𝑏 (ii) Bentuk : x = b ↔ x = b . ↔ x = 𝑏 𝑎 lakukan perkalian dengan kebalikan a PERSAMAAN LINEAR DENGAN DUA VARIABEL (Dua Peubah) Persamaan linear dua variabel adalah persamaan linear yang memiliki dua variabel, dengan pangkat masing-masing variabel adalah satu. Persamaan linier dua variabel dapat dicirikan dengan memuat dua variabel dan kedua variabelnya berpangkat satu. Bentuk umum persamaan linier dua peubah dengan peubah x dan y dapat dinyatakan sebagai berikut. a1 x + b1 y = c1 atau a2 x + b2 y = c2 dengan a1 , a2 , b1 , b2, dan c1 , c2 adalah bilangan real, x dan y adalah variabel. ax + by = c dengan a, b, dan c ∈ R 𝑎 𝑏 x = c ax = b 𝑎 𝑏 𝑏 𝑎 a 1 𝑎
  • 13. 13 Pada persamaan pertama a1 atau b1 boleh nol tetapi tidak boleh kedua-duanya, demikian juga pada persamaan kedua, a2 atau b2 salah satunya boleh nol dan tidak boleh kedua-duanya nol. Contoh persamaan linear dengan dua Variabel. a. 2x + 3y = 12 b. 5x – 2y = 7 c. x + y = -6 Contoh : Tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan linear x + y = 4 untuk x dan y anggota bilangan cacah! Jawab : x + y = 4 x = 0, maka x + y = 4 0 + y = 4 y = 4 – 0 y = 4 x = 1, maka x + y = 4 1 + y = 4 y = 4 – 1 y = 3 x = 2, maka y = 2 x = 3, maka y = 1 x = 4 , maka y = 0
  • 14. 14 x = 5 , maka y = -1 (tidak memenuhi) Pasangan berurutan (0,4), (1,3), (2,2), (3,1), (4,0) merupakan penyelesaian, sedangkan (5, -1) buka penyelesaian karena y = -1 bukan bilangan cacah. Jadi himpunan penyelesaian dari x + y = 4 adalah {(0,4), (1,3), (2,2), (3,1), (4,0)} Secara geometris, grafik himpunan penyelesaian dari persamaan linear x + y = 4 dengan x dan y bilangan cacah adalah koordinat titik-titik pada bidang Cartesius. Penyelesaian Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Sistem persamaan linear dua variabel dapat diselesaikan dengan beberapa cara, diantaranya adalah dengan menggunakan: a. Metode Substitusi Sistem persamaan linear dapat diselesaikan dengan mengganti atau menyulih suatu variabel dengan variabel dari persamaan lain melalui langkah- langkah sebagai berikut. Langkah-langkah menggunakan metode subtitusi 1. Pilih salah satu persamaan (jika ada pilih yang paling sederhanan), kemudian nyatakan x sebagai fungsi y atau y sebagai fungsi x. 2. Substitusikan x atau y pada langkah 1 ke persamaan yang lainnya. Contoh: Himpunan penyelesaian sistem persamaan 4x + y = 12 dan 2x + y = 8 adalah…
  • 15. 15 Jawab : Dari persamaan 2x + y = 8  y = 8 – 2x …………………………(1) Persamaan (1) disubtitusikan ke persamaan 4x + y = 12, diperoleh : 4x + (8 – 2x) = 12  4x + 8 – 2x = 12 2x = 4 x = 2 Nilai x = 2 subsitusikan ke persamaan (1), maka diperoleh : y = 8 – 2x y = 8 – 2(2) y = 8 – 4 y = 4 Jadi himpunan penyelesaian sitem persamaan tersebut adalah (2,4) b. Metode Eliminasi Mengeliminasi artinya menghilangkan sementara atau menyembunyikan salah satu variabel sehingga dari dua variabel menjadi hanya satu variabel dan sistem persamaannya dapat diselesaikan. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut : 1. Perhatikan koefisien x atau y 2. Nilai x dicari dengan cara mengeliminasi peubah y sedangkan nilai y dicari dengan cara mengeliminasi peubah x. Contoh: Carilah himpunan penyelesaian dari 2x – y = 6 dan x + y = 3 !
  • 16. 16 Jawab: Untuk mencari nilai y, kita eliminasi peubah x: 2x – y = 6 | x 1 |2x – y = 6 x + y = 3 | x 2 |2x + 2y = 6 - -3 y = 0 y = 0 Untuk mencari nilai x, kita eliminasi peubah y: 2 x – y = 6 x + y = 3 - 3x = 9 x = 3 Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah x = 3 dan y = 0, ditulis HP = {(3,0)} c. Metode Grafik Metode Grafik adalah metode penyelesaian SPLDV yang dilakukan dengan cara menggambar garfik dari kedua persamaan tersebut yang kemudian menentukkan titik potongnya. Langkah-langkah menggambar grafik : 1. Menggambar grafik masing-masing persamaan pada sebuah bidang Certesius dengan menggunakan metode titik potong sumbu. 2. Bila kedua garis itu berpotongan pada sebuah titik potong himpunan penyelesaiannya tepat memiliki sebuah anggota, yaitu (x,y) 3. Bila kedua garis itu sejajar (tidak berpotongan) maka himpunan penyelesainya tidak memiliki anggota, yaitu { } 𝑎𝑡𝑎𝑢 ∅
  • 17. 17 4. Bila kedua garis itu berimpit, maka himpunan penyelesaiannya memiliki anggota yang tak hingga banyaknya. Contoh : Jika x dan y memenuhi sistem persamaan : 2x + y = 5 dan 3x – 2y = -3 Maka nilai x + y sama dengan… Jawab :  Grafik persamaan garis 2x + y = 5  Titik potong dengan sumbu X, maka y = 0 2x + 0 = 5  2x = 5  x = 5 2 Titik potongnya ( 5 2 , 0)  Titik potong dengan sumbu Y, maka x = 0 2 (0) + y = 5  y = 5 titik potong (0,5)  Grafik persamaan garis 3x – 2y = -3  Titik potong dengan sumbu X, maka y = 0 3x – 2 (0) = -3  3x = -3  x = -1 Titik potong (-1, 0)  Titik potong dengan sumbu Y, maka x = 0 3 (0) – 2y = -3  2y = -3  y = 3 2 Titik potongnya (0, 3 2 )
  • 18. 18 (0,5) Garis 3x-2y=-3 (1,3) (0, 3 2 ) ( 5 2 , 0) (-1,0) Garis 2x + y = 5 d. Metode Campuran dari Metode Eliminasi dan Substitusi Cara menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel dapat dilakukan dengan metode campuran dari eliminasi dan subtitusi. Metode gabungan eliminasi dan substitusi dilakuka dengan cara mengeliminasi salah satu variable kemudian dilanjutkan dengan mensubstitusikan hasil dari eliminasi tersebut. Contoh : Tentukan himpunan penyelesaian sistem persamaan 3x + 4y = 17 dan 5x + 7y =28 Jawab :
  • 19. 19 Mengeliminasi x 3x + 4y = 17 │× 5 │ 15x + 20y = 85 5x + 7y =28 │× 3 │ 15x + 21y = 84 – -y = 1 y = -1 Substitusikan nilai y = -1 ke persamaan 3x + 4y = 17, diperoleh : 3x + 4y = 17 3x + 4(-1) = 17 3x = 17 + 4 3x = 21 x = 7 Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {(7,-1)}. Penggunaan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Penggunaan sistem persamaan linear satu variabel juga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Contoh 1: Harga 4 buah buku tulis dan 3 buah pensil adalah Rp. 25.000,00. Harga 2 buah buku tulis dan 7 buah pensil adalah Rp. 29.000,00. Berapakah harga 2 lusin buku tulis dan 4 lusin pensil ? Jawab: Misalkan, harga sebuah buku tulis dilambangkan x dan harga sebuah pensil dilambangkan y.
  • 20. 20 Dengan demikan diperoleh : 4x + 3y = Rp25.000,00 …. (i) 2x + 7y = Rp 29.000,00 …. (ii) Misalkan sistem persamaan linear dua variabel diatas akan diselesaikan dengan metode eliminasi. Langkah awal Hilangkan variabel x 4x + 3y = 25.000|x 1|4x + 3y = 25.000 2x + 7 y = 29.000|x 2|4x+14y = 58.000 -11 y = – 33.000 y = 3. 000 Langkah kedua kita dapat menggunakan metode substitusi. Masukkan nilai y = 3. 000 ke salah satu persamaan. Misalkan (i), diperoleh : 4x + 3.3000 = 25.000 4x = 25.000 – 9.000 x = 4.000 Dengan demikian, diperoleh bahwa harga sebuah buku tulis adalah Rp 4.000,00 dan harga sebuah pensil adalah Rp3.000,00. harga 2 lusin buku tulis dan 4 lusin pensil adalah : = 2. 12. Rp 4.000,00 + 4.12.Rp3.000,00
  • 21. 21 = 24. Rp 4.000,00 + 48.Rp3.000,00 = Rp 96.000,00 + Rp144.000,00 = Rp 240.000,00 Jadi harga 2 lusin buku tulis dan 4 lusin pensil adalah Rp 240.000,00 Contoh 2: Harga 2 buah mangga dan 3 buah jeruk adalah Rp. 6000, kemudian apabila membeli 5 buah mangga dan 4 buah jeruk adalah Rp11.500,- Berapa jumlah uang yang harus dibayar apabila kita akan membeli 4 buah mangga dan 5 . buah jeruk ? Jawab: Dalam menyelesaikan persoalan cerita seperti di atas diperlukan penggunaan model matematika. Misal: Harga 1 buah mangga adalah x dan harga 1 buah jeruk adalah y Maka model matematika soal tersebut di atas adalah : 2x + 3 y = 6000 5x + 4 y = 11500 Ditanya 4 x + 5 y = ? Kita eliminasi variable x : 2x + 3 y = 6000 | x 5 | = 10x + 15 y = 30.000 5x + 4 y = 11500 | x 2 | = 10x + 8 y = 23.000 - ( karena x persamaan 1 dan 2 +) 7y = 7000 y = 1000 masukkan ke dalam suatu persamaan : 2x + 3 y = 6000
  • 22. 22 2x + 3 . 1000 = 6000 2x + 3000 = 6000 2x = 6000 – 3000 2x = 3000 x = 1500 didapatkan x = 1500 (harga sebuah mangga) dan y = 1000 (harga sebuah jeruk) sehingga uang yang harus dibayar untuk membeli 4 buah mangga dan 5 buah jeruk adalah 4 x + 5 y = 4. 1500 + 5. 1000 = 6000 + 5000 = Rp. 11.000