LP3A membahas pendekatan dan kajian yang dilakukan untuk menyusun program arsitektur suatu objek bangunan berdasarkan tinjauan terhadap tipologi bangunan, pengguna, lokasi, dan tapak. Program arsitektur ini nantinya akan digunakan sebagai pedoman dalam tahap perancangan. LP3A ini terdiri atas lima bab yang membahas pengertian, tinjauan pustaka, tinjauan pengguna dan lokasi, pendekatan program, serta
1. Kuliah Pengantar Tugas Akhir
Penyusunan Landasan Program
Perencanaan dan Perancangan (LP3A)
27 Februari 2023
2. A. Pengertian
Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A)
sebagai bagian dari Tugas Akhir lazim dikenal dengan istilah
Architectural Programming.
Beberapa sumber mengungkap pengertian Architectural Programming
sebagai berikut:
Palmer, M. A. (1981). The Architect’s Guide to Facility Programming. New York: The
American Institute of Architects & Architectural Record, A McGraw-Hill Inc.
Programming is an approach to the design process that extends
the designer’s involvement in project decision making in two
directions:
o planning the needs of a facility and
o evaluating the design response to facility needs.
Programming is an information-processing process.
It involves a disciplined methodology of data collection, analysis,
organization, communication and evaluation through all the human,
physical and external influences on a facility’s design may be
explored.
1
3. A. Pengertian
2
A program is information the designer can use.
It is an organized collection of the specific information about the
client’s requirements which the architect need in order to design a
particular facility.
This encompasses not only the expressed requirements of the client,
but all of the human, physical and external factors which will influence
the design.
It transmits and interprets the needs of the client to the designer.
Cherry, E. & Petronis, J. (2016). Architectural Programming. Diperoleh 13 Agustus 2018,
dari https://www.wbdg.org/design-disciplines/architectural-programming
...architectural programming as the research and decision-making
process that indentifies the scope of work to be designed.
Synonims include: “facility programming”; “functional and
“operational requirements”; and “scoping”.
4. A. Pengertian
In order to design a building the first thing architects need to
understand is the program, which is an architectural way of saying,
“what is your wish list?” or, “how will this building be used?”
Many factors go into a program and when clients come to me I often
help them write the program simply because I do this every day and
understand that some things are needed to make the building a
success in terms of function.
“Programming” is a term that architects use when describing how
they work with a client to help them refine the client’s wish list.
3 Balber, D. (2018). What is an arxhitectural programm? Diperoleh 13 Agustus 2018, dari
http://balberarchitect.com/architectural-program/
5. B. Substansi
Berdasarkan tiga pengertian tersebut, maka dapat dipahami bahwa
architectural programming merupakan:
Hasil kajian yang mengungkap [1] lingkup pekerjaan perancangan
yang akan dilakukan, berdasarkan [2] tuntutan klien/pengguna
terhadap kebutuhan fasilitas suatu objek arsitektur serta faktor-
faktor yang dapat memberi dampak penggunaannya sesuai [3]
kaidah ilmiah.
Architectural
Programming
Scope of
design
Client’s need
& influence
factors
methods
6. B. Pedoman Penulisan
Pedoman penulisan LP3A berikut ini bersumber dari Buku Pedoman
Tugas Akhir Jurusan Arsitektur Universitas Diponegoro tahun 2013 (revisi
12 Desember 2013) serta format LP3A tahun 2022.
Sifat naskah LP3A adalah laporan penyusunan program arsitektur dan
bukan semata-mata uraian tentang jenis objek yang menjadi topik Tugas
Akhir. Pumpunan terletak pada otentisitas hasil pemahaman dan
pemikiran penyusunnya. Oleh karena itu mahasiswa harus menentukan
dan membatasi uraian yang akan disajikan.
Hal tersebut setidaknya tercermin dalam naskah LP3A yang terdiri dari 4
(empat) bagian berikut:
1. Bagian Persiapan LP3A
2. Bagian Utama LP3A
3. Daftar/Senarai Pustaka
4. Lampiran
7. B. Pedoman Penulisan
1. Bagian Persiapan LP3A
Bagian ini terdiri dari:
Sampul
Halaman Sampul
Halaman Pernyataan Orisinalitas
Halaman Pengesahan
Halaman Pernyataan Persetujuan Publikasi Tugas Akhir Untuk
Kepentingan Akademis
Halaman Persembahan
Halaman Kata Pengantar
Halaman Daftar Isi
Halaman Lampiran (jika ada)
Halaman Daftar Gambar dan Ilustrasi (jika ada)
Halaman Daftar Tabel (jika ada)
Halaman Daftar Singkatan dan Lambang (jika ada)
8. B. Pedoman Penulisan
2. Bagian Utama LP3A
Terdiri dari 80 halaman dan meliputi:
Bab I Pendahuluan
Inti bab ini memuat hal-hal sebagai berikut:
a). Deskripsi jenis objek rancangan beserta konteks yang melatari
munculnya permasalahan.
b). Permasalahan yang dihadapi dalam rancangan (statement of
the problem), tujuan, manfaat, serta lingkup bahasan.
c). Metode atau cara pendekatan yang digunakan dalam tahap
kegiatan: [1] tipe objek arsitektur beserta permasalahannya; [2]
penggalian dan penyusunan informasi tentang tipe objek; [3]
penggalian dan penyusunan informasi terkait pengguna dan
lokasi-tapak; serta [4] penyusunan program arsitektur. Metode
atau cara pendekatan merupakan pemikiran dan kegiatan yang
ditempuh untuk mendapatkan hasil objektif di tiap tahapan.
d). Sistematika pembahasan LP3A.
9. B. Pedoman Penulisan
2. Bagian Utama LP3A
Bagian ini terdiri dari:
Bab II Tinjauan Pustaka
Bab ini menunjukkan pemahaman mahasiswa tentang tipe objek
arsitektur yang menjadi topik tugas akhir.
Mahasiswa dapat membangun pemahaman tersebut melalui
informasi dari pelbagai referensi yang dirakit sedemikian rupa. Oleh
karenanya bab ini bukan sekadar salinan dari referensi tunggal.
Kaidah mengutip yang sesuai dengan gaya penulisan formal tertentu
harus diterapkan. Hal ini untuk menghindari plagiarisme.
Hal-hal yang dapat terkandung dalam bab ini adalah:
a). Penjelasan tipologis objek rancangan yang terpumpun pada guna
dan fasilitas ruang.
b). Pedoman, ketentuan, kriteria, atau persyaratan fasilitas ruang
pada objek (setidaknya pedoman minimal dan terbaru).
c). Kajian-kajian mutakhir evaluasi pascahuni dari objek.
d). Studi banding atau studi kasus dapat diungkapkan, apabila
dibutuhkan informasi jenis objek yang lebih rinci atau bersifat
melengkapi (tidak terdapat referensi yang mendukung).
10. B. Pedoman Penulisan
2. Bagian Utama LP3A
Bagian ini terdiri dari:
Bab III Tinjauan Pengguna, Lokasi, dan Tapak
– Bab ini memuat pelbagai informasi di luar objek rancangan yang
mempengaruhi penyusunan program arsitektur.
Sumber informasi dapat berasal dari pelbagai referensi (data
demografi, statistik, wawancara, dan lain sebagainya) maupun
deskripsi hasil pengamatan mandiri.
– Informasi tentang calon pengguna objek, baik dari sisi jenis,
jumlah, kegiatan, rutinitas, tradisi, religi, pandangan hidup dan lain
sebagainya, yang berkontribusi bagi pendekatan program ruang.
– Selain itu, bab ini juga memaparkan informasi tentang lokasi dan
tapak. Informasi tersebut harus relevan dan memberi kontribusi
bagi penyusunan program arsitektur. Informasi yang bersifat grafis
(peta/tapak) harus disajikan sesuai dengan kaidah gambar teknik.
– Informasi tentang [1] pengguna, [2] lokasi, maupun [3] tapak
setidaknya dapat menjelaskan secara lebih detail latar belakang
terjadinya permasalahan yang harus ditanggapi dalam program
arsitektur maupun rancangan nantinya.
11. B. Pedoman Penulisan
2. Bagian Utama LP3A
Bagian ini terdiri dari:
Bab IV Pendekatan Program Perencanaan dan Perancangan
Arsitektur
Bab ini memaparkan pendekatan atau kajian untuk memperoleh
program arsitektur. Oleh karenanya dapat termuat hal-hal
sebagai berikut:
1). Pemikiran yang melandasi penyusunan program.
– Pada dasarnya program perencanaan dan perancangan
arsitektur akan mengarah pada terbentuknya tipe objek
rancangan.
– Sedangkan tipologi objek akan tercermin pada ketersediaan
fasilitas ruang dan keberadaan di tapak.
– Dengan demikian kajian yang paling utama dan menginisiasi
adalah tersusunnya program ruang.
– Program-program lainnya akan mengikuti tuntutan keruangan
dari tipe objek rancangan yang telah ditentukan.
12. B. Pedoman Penulisan
2. Bagian Utama LP3A
Bagian ini terdiri dari:
Bab IV Pendekatan Program Perencanaan dan Perancangan
Arsitektur
Bab ini memaparkan pendekatan atau kajian untuk memperoleh
program arsitektur. Oleh karenanya dapat termuat hal-hal
sebagai berikut:
1). Pemikiran yang melandasi penyusunan program.
Proses tersusunnya program ruang akan sangat bervariasi,
tergantung pada informasi tipe bangunan (bab II) serta pengguna
dan lokasi-tapak (bab III). Oleh karena itu pemikiran yang
melandasi penyusunan program perlu dikemukakan pada awal
bab ini.
2). Pendekatan, kajian, atau analisa untuk mendapatkan
program.
Deskripsi di dalamnya merupakan laporan tentang cara yang
ditempuh beserta argumen yang melandasi. Oleh karenanya
bagian ini bukan sekadar informasi yang bersifat kepustakaan.
13. B. Pedoman Penulisan
2. Bagian Utama LP3A
Bagian ini terdiri dari:
Bab IV Pendekatan Program Perencanaan dan Perancangan
Arsitektur
Bab ini memaparkan pendekatan atau kajian untuk memperoleh
program arsitektur. Oleh karenanya dapat termuat hal-hal
sebagai berikut:
3). Identifikasi masalah yang berkaitan dengan konteks lokasi
dan tapak berada.
Penyusunan program keruangan (ruang dalam dan ruang luar)
beserta sistem struktur dan utilitas harus mencerminkan
tanggapan awal terhadap permasalahan yang kontekstual dan
menjadi prioritas.
14. B. Pedoman Penulisan
2. Bagian Utama LP3A
Bagian ini terdiri dari:
Bab V Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur
Bab ini menguraikan program arsitektur sebagai hasil dari tahap
pendekatan atau kajian.
Oleh sebab itu bagian ini tidak lagi memuat deskripsi yang bersifat
kajian, kepustakaan, maupun data.
Bagian ini merupakan pedoman lingkup pekerjaan pada tahap
eksplorasi desain.
15. B. Pedoman Penulisan
3. Daftar/Senarai Pustaka
Daftar/senarai pustaka merupakan keseluruhan pustaka yang
digunakan dan dirujuk mahasiswa dalam penyusunan teks bagian
utama LP3A.
Sangat diharapkan pustaka-pustaka yang digunakan berkesesuaian
dengan bab-bab bagian utama LP3A. Setidaknya terdapat dua
kelompok pustaka yang memiliki kesesuaian tersebut, yaitu:
[1] erat berkaitan dengan jenis (type) objek arsitektur atau berada
dalam ranah pengetahuan arsitektur, serta
[2] erat berkaitan dengan informasi pengguna, lokasi dan tapak.
Jenis pustaka dapat beragam, baik yang bersifat tercetak maupun
digital. Baik berupa publikasi karya ilmiah, situs internet, maupun
acara televisi. Oleh karena itu tata cara penulisan daftar pustaka pun
harus mengikuti kaidah tertentu (contoh APA style atau MLA style)
yang telah disyaratkan.
16. B. Pedoman Penulisan
4. Lampiran
Lampiran merupakan informasi tambahan yang apabila dimasukkan
ke bagian utama LP3A akan mengganggu kesinambungan
pengutaraannya.
Lampiran dapat berupa keterangan tambahan, deskripsi wawancara,
rumus, contoh perhitungan besaran ruang, foto-foto survai, alat
mekanis, dan lain sebagainya.