Elektrolit lemah adalah senyawa yang hanya sebagian terionisasi dalam larutan, membentuk kesetimbangan antara ion dan molekul tak terionisasi. Konduktivitas elektrolit lemah bergantung pada jumlah ion dalam larutan dan derajat ionisasi, dengan konduktivitas meningkat pada konsentrasi rendah karena kesetimbangan bergeser ke arah ion.
1. Elektrolit Lemah
Elektrolit lemah adalah senyawa yang terdisosiasi sebagian dalam air. Pada larutan elektrolit lemah, ion-ion
akan membentuk kesetimbangan dengan molekul yang tak terdisosiasi.
Karena hanya sebagian yang terdisosiasi, maka jumlah ion pada volume tertentu larutan akan sama
pada perubahan konsentrasi yang besar. Persamaan kimia ionisasi elektrolit lemah digunakan tanda
panah ganda (⇌). Sebagai contoh, reaksi disosiasi asam asetat ditulis:
CH3COOH (aq) + H2O (aq) ⇌ H3O+ (l) + CH3COO- (aq)
Non-elektrolit
Non-elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan listrik karena tidak adanya ion. Biasanya
senyawa non elektrolit adalah senyawa kovalen polar dan non polar yang mana terlarut dalam air
sebagai molekul, bukan ion.
Senyawa kovalen mempunyai ikatan kovalen antara atom yang berikatan, dengan demikian tidak dapat
terionisasi pada larutan dan hanya membentuk molekul. Sebagai contoh, gula dan alkohol dapat larut
dalam air, tetapi hanya sebagai molekulnya saja.
C12H22O11 (s) → C12H22O11 (aq)
Eletrolit lemah
Pengertian Elektrolit Lemah
Elektrolit lemah adalah zat yang tidak terionisasi sempurna dalam larutan. Zat ini meliputi asam
Brønsted lemah seperti CH3COOH dan basa Brønsted seperti NH3. Bila elektrolit lemah dilarutkan dalam
air, maka akan terbentuk kesetimbangan antara ion-ion yang terbentuk dengan molekul elektrolit yang
tak terionisasi.
Contoh Elektrolit Lemah
Beberapa contoh elektrolit lemah adalah asam asetat, asam sianida, asam fosfat, asam karbonat, asam
sitrat, asam oksalat, amonium hidroksida, magnesium hidroksida, perak nitrat, dll.
Konduktivitas Elektrolit Lemah
2. Ketergantungan konduktivitas elektrolit lemah pada konsentrasi dengan jelas berasal dari pe rgeseran
kesetimbangan
HA (aq) + H2O (l) ⇌ H3O+ (aq) + A- (aq) Ka = [a(H3O+)a(A-)] / [a(HA)]
ke arah produk pada konsentrasi rendah.
Konduktivitas bergantung pada jumlah ion dalam larutan, dan karenanya juga pada derajat ionisasi
elektrolit α. Derajat ionisasi didefinisikan sehingga untuk asam HA pada konsentrasi normal c, pada
kesetimbangan:
H3O+ = αc [A-] = αc [HA] = (1-α)
Jika koefisien aktivitas diabaikan, maka konstanta keasaman adalah:
Ka = α2c / (1-α)
Jika konduktivitas molar elektrolit terionisasi sempurna hipotesis adalah Λ'm, sedangkan hanya fraksi α
yang sebenarnya terdapat sebagai ion dalam larutan sebenarnya, maka konduktivitas molar terukur Λm
dinyatakan dengan:
Λm = αΛ'm
Jika konsentrasi ion dalam larutan rendah, maka Λ'm dapat diperkirakan dengan nilai pembatasnya
dengan menuliskan:
Λm = αΛo
m
Hukum pengenceran Ostwald untuk larutan elektrolit adalah:
1/Λm = 1/Λo
m + Λmc / Ka(Λo
m)2