2. Kompetensi Dasar
3.8 Menganalisis sifat larutan berdasarkan daya hantar listriknya.
Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Dapat menjelaskan pengertian Larutan, larutan elektrolit dan nonelektrolit.
2. Menganalisis sifat elektrolit beberapa larutan yang ada di lingkungan dan larutan
yang ada di laboratorium.
3. Mengelompokkan larutan ke dalam elektrolit kuat, elektrolit lemah, dan
nonelektrolit berdasarkan daya hantar listriknya.
4. Menganalisis jenis ikatan kimia dan sifat elektrolit suatu zat serta menyimpulkan
bahwa larutan elektrolit dapat berupa senyawa ion atau senyawa kovalen polar.
5. Menyimpulkan fungsi larutan elektrolit dalam tubuh manusia serta cara
mengatasi kekurangan elektrolit dalam tubuh.
3. Jika melihat gambar tersebut, apa yang kalian pikirkan? Apakah orang tersebut akan mendapatkan
ikan? Kegiatan di atas merupakan kejadian yang dapat kalian temui dalam kehidupan sehari-hari.
Tongkat beraliran listrik tersebut jika dicelupkan ke dalam air akan membuat ikan di sekitarnya
tersengat listrik. Hal ini membuktikan bahwa air sungai dapat menghantarkan arus listrik. Larutan
yang dapat menghantarkan listrik seperti ini disebut dengan larutan elektrolit.
Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit
Larutan elektrolit merupakan larutan dapat menghantarkan arus listrik. Hal ini disebabkan
oleh adanya ion-ion yang dapat bergerak bebas.
5. Daya Hantar Listrik Larutan
▪ Lampu tidak menyala
▪ Tidak ada gelembung
gas
▪ Lampu menyala
terang
▪ Banyak gelembung
gas
▪ Lampu menyala
redup/tidak menyala
▪ Sedikit gelembung gas
Larutan Nonelektrolit Larutan Elektrolit Kuat Larutan Elektrolit Lemah
6. Daya Hantar Listrik Larutan
Larutan yang dapat menghantarkan listrik dengan daya hantar listrik yang kuat.
Penyebabnya adalah molekul senyawa dapat terdissosiasi (terurai) menjadi ion-
ion yang dapat bergerak bebas.
Larutan yang dapat menghantarkan listrik namun daya hantar listriknya lemah.
Penyebabnya adalah molekul senyawa hanya terionisasi sebagian.
Berdasarkan daya hantar listriknya, larutan dibagi menjadi tiga:
2. Larutan Elektrolit Kuat
3. Larutan Elektrolit Lemah
1. Larutan Nonelektrolit
Larutan yang tidak dapat menghantarkan listrik. Hal ini dikarenakan senyawanya
tidak dapat terion di dalam larutan.
7. Larutan Nonelektrolit
Larutan yang tidak dapat membentuk ion di dalam pelarutnya (tidak dapat
terionisasi). Jika dihitung derajad ionisasinya maka diperoleh α = 0.
Keterangan:
α = Derajad Ionisasi
Contoh:
❑ Urea CO (NH2)2
❑ Alkohol: CH3OH, C2H5OH, dan sebagainya
❑ Gula/karbohidrat: C6H12O6, C12H11O22, dan sebagainya.
Hasil Uji daya hantarnya: Lampu tidak menyala dan tidak ada
gelembung gas 🡪 tidak menghantarkan listrik
8. Larutan Elektrolit Kuat
Larutan yang dapat membentuk ion di dalam pelarutnya dalam jumlah banyak
(dapat terionisasi sempurna/terion seluruhnya) sehingga daya hantar listriknya
kuat. Jika dihitung derajad ionisasinya maka diperoleh α = 1.
Keterangan:
α = Derajad Ionisasi
Contoh:
❑ Asam Kuat: HCl, HBr, HI, HNO3, HClO4, HClO3, H2SO4
❑ Basa Kuat: Basa golongan IA (LiOH, NaOH, KOH, RbOH, CsOH), dan basa golongan IIA 🡪 Ca(OH)2,
Sr(OH)2, Ba(OH)2
❑ Garam: NaCl, KI, Na2SO4, BaCl2, SrI2, dan sebagainya.
Hasil Uji daya hantarnya: Lampu menyala (paling terang dibanding yang
lain) dan ada banyak gelembung gas 🡪Daya hantar listrik kuat
9. Larutan Elektrolit Lemah
Larutan yang dapat membentuk ion di dalam pelarutnya dalam jumlah sedikit
(dapat terionisasi sebagian/terion Sebagian saja) sehingga daya hantar listriknya
lemah. Jika dihitung derajad ionisasinya maka diperoleh α = 0< α<1 .
Keterangan:
α = Derajad Ionisasi
Contoh:
❑ Asam Lemah: Selain asam kuat (HCN, HF, H2S, larutan jeruk, larutan cuka (CH3COOH), dan
sebagainya
❑ Basa Kuat: Selain basa kuat (NH4OH, Fe(OH)3, Zn(OH)2, air kapur, air sabun, dan sebagainya.
Hasil Uji daya hantarnya: Lampu menyala redup/ tidak menyala dan ada
sedikit gelembung gas 🡪 Daya hantar listrik lemah
10. Jenis Ikatan dan Sifat Elektrolit
Jenis Ikatan pada Senyawa Elektrolit
Senyawa elektrolit dapat menghantarkan arus listrik dikarenakan adanya ion-ion yang dapat
bergerak bebas. Ion-ion ini merupakan hasil penguraian/ionisasi dari senyawa elektrolit jika
dilarutkan dalam air. Senyawa yang dapat terion jika dilarutkan dalam air adalah senyawa yang
terbentuk karena adanya ikatan ion dan ikatan kovalen polar.
Ikatan Ion Ikatan Kovalen Polar
Terjadi karena adanya serah terima
elektron. Cirinya ada unsur logam di
dalamnya.
Terjadi karena adanya pemakaian Bersama
pasangan electron, terjadi antara unsur non
logam dengan non logam.
Contoh: NaCl, KI, BaS, K2SO4, NaOH,
CaCl2, Fe(OH)3, dan sebagainya (umumnya
berupa basa dan garam).
Contoh: HCl, HBr, HI, HCN, HF, HNO3,
NH4OH dan sebagainya (umumnya asam
dan basa NH4OH).
11. Reaksi Ionisasi
NaCl
+ - + -
+
Na + Cl
_
+
-
-
CaI2 Ca 2+
2 I
_
2+ -
-
+
Ikatan Ion
H2SO4 2H + + SO4
2-
CH3COOH H +
+
CH3COO
_ Ikatan Kovalen Polar
12. Sifat Elektrolit
Sifat Senyawa Elektrolit
Asam Basa Netral
Ciri:
Dalam air menghasilkan
ion H+, rasanya masam,
pH <7, korosif,
memerahkan kertas
lakmus
Contoh:
HCl, HBr, HI, HNO3,
H2SO4, HF, HCN,
HCOOH, CH3COOH
Ciri:
Dalam air menghasilkan
ion OH-, rasanya pahit,
pH >7, licin jika terkena
kulit, membirukan kertas
lakmus
Contoh:
NaOH, KOH, Ba(OH)2,
Ca(OH)2, NH4OH,
Fe(OH)3
Merupakan sisa asam
bertemu sisa basa, pH =
7, warna kertas lakmus
tidak berubah.
Contoh:
NaCl, KCl, KI, NaBr,
CaCl2, BaI2, SrCl2, KNO3,
dan sebagainya.
13. Fungsi Larutan Elektrolit
❑ Bagi tubuh manusia: Cairan tubuh mengandung komponen larutan elektrolit. Adanya
komponen ini memungkinkan terjadinya daya hantar listrik yang diperlukan untuk kerja
impuls saraf. Orang yang mengalami ketidakseimbangan elektrolit atau kekurangan
cairan tabuh (dehidrasi), harus mengkonsumsi larutan elektrolit seperti larutan oralit.
Beberapa elektrolit yang sangat berguna bagi tubuh diantaranya ion Natrium (Na+ ),
Kalium (K+ ), Klorida (Cl- ), kalsium (Ca2+), magnesium (Mg2+) , bikarbonat (HCO3-), dan
Fospat (PO4 3-). Kekurangan atau ketidakseimbangan ion-ion ini dapat berakibat fatal.
Bahkan bisa menimbulkan kematian.
❑ Sebagai pengganti ion tubuh (oralit, isotonic, dan sebagainya). Oralit pada umumnya
mengandung garam NaCl, garam KCl, dan glukosa. Garam-garam ini dalam larutannya
akan mengalami ionisasi sesuai dengan sifat larutan elektrolit. Ion-ion tersebut akan
diserap dengan baik pada saluran pencernaan untuk mengganti kehilangan elektrolit. Dan
akhirnya kesetimbangan elektrolit kembali terjaga.
14. Fungsi Larutan Elektrolit
❑ Larutan elektrolit juga digunakan sebagai parameter pencemaran air di suatu tempat.
❑ Indikator pencemaran air menggunakan larutan elektrolit adalah sebagai berikut:
1. pH, yaitu tingkat keasaman yang dimiliki oleh air.
2. DO (Dissolved Oxygen), yaitu jumlah oksigen yang terlarut dalam air.
3. BOD (Biochemical Oxygen Demand), yaitu jumlah oksigen yang dibutuhkan makhluk
hidup dalam air untuk hidup.
4. COD (Chemical Oxygen Demand) yaitu jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk
melakukan reaksi kimia dalam air. BOD dan COD yang tinggi akan menurunkan nilai DO.
5. TDS (Total Dissolved Solid), yaitu jumlah zat yang terlarut dalam air.
Suatu wilayah yang memiliki air yang baik jika air tersebut memiliki pH sekitar 7 (netral), DO
yang tinggi, BOD, COD, dan TDS yang rendah. Sedangkan suatu wilayah yang memiliki air
yang buruk jika air yang memiliki pH <7 (asam) atau pH >7 (basa), DO yang rendah, BOD,
COD, dan TDS yang tinggi.
15. Fungsi Larutan Elektrolit
❑ Larutan elektrolit adalah semua larutan yang dapat menghantarkan listrik. Pada baterai
asam timbal, larutan elektrolit berfungsi untuk membuat proses galvanisasi atau reaksi
kimia dapat terjadi. Larutan elektrolit pada baterai yang terisi penuh adalah larutan pekat
asam sulfur (H2SO4) dicampur Air (H2O). Campuran yang tepat kira-kira 36% Asam Sulfur
dan 64% Air. Untuk mengetahui berapa besar muatan listrik yang tersimpan dalam baterai
maka kita perlu memahami besaran yang disebut specific gravity (SG). Specific
gravity adalah perbandingan antara berat suatu zat dengan berat air murni. SG larutan
elektrolit yang tepat dapat dilihat pada gambar 5, yaitu jika air memiliki specific
gravity 1.00 dan persentasinya 64%, sedangkan asam sulfur dengan specific gravity 1.834
dengan konsentrasi sebesar 36% maka SG keseluruhan campuran elektrolit adalah 1.265.
Proporsi asam dengan air tidak boleh dipertukarkan. Ketika sebuah baterai baru
diaktifkan, campuran awal elekrolit dimasukkan ke dalam sel baterai. Larutan elektrolit
pada baterai asam timbal bersifat konduktif (dapat menghantarkan listrik) dan reaktif
(dapat berpartisipasi dalam reaksi kimia).