SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
Download to read offline
MAKALAH
IMPLEMENTASI KURIKULUM
Dosen Pengampu : Khairul Anam S.Pd.I., M.Pd.
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Kurikulum dan
Program Pendidikan
Kelas : 03MPIP003
Disusun Oleh Kelompok 6 :
1. Nazwa Fatimah Zahra 221012100322
2. Qanita Putri Hamidah 221012100292
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS PAMULANG
TANGERANG SELATAN
2023
i
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
dengan materi yaitu Implementasi Kurikulum. Untuk memenuhi tugas mata kuliah
Manajemen Kurikulum dan Program Pendidikan.
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Khairul Anam
S.Pd.I, M.Pd., selaku dosen pengampu mata kuliah Manajemen Kurikulum dan
Program Pendidikan yang telah memberikan tugas ini kepada kelompok kami,
serta kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah
memberi bantuan dalam penulisan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan, baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingatkan kemampuan yang kami
miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Semoga makalah dari materi ini bisa bermanfaat dan bisa menjadi bahan
evaluasi serta tolak ukur dalam makalah-makalah lainnya, khususnya bagi mata
kuliah Manajemen Kurikulum dan Program Pendidikan di masa yang akan
datang, Aamiin.
Tangerang Selatan, Oktober 2023
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan .......................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................... 3
2.1 Pengertian Implementasi Kurikulum ......................................................................... 3
2.2 Aspek-aspek Penerapan Kurikulum ........................................................................... 4
2.3 Persyaratan atau Ketentuan Penerapan Kurikulum ................................................ 16
2.4 Tahapan Implementasi Kurikulum............................................................................. 18
BAB III PENUTUP............................................................................................................. 20
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................... 20
3.2 Saran .............................................................................................................................. 21
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 22
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Implementasi kurikulum merupakan terjemahan kurikulum dokumen
menjadi kurikulum sebagai aktivitas atau kenyataan. Implementasi kurikulum
diwujudkan dalam bentuk pengalaman belajar dengan prinsip-prinsip yang
menjadikannya lebih mudah dan lebih efektif untuk dikomunikasikan ke
berbagai pihak seperti pimpinan sekolah, guru, pengawas sekolah, dan staf.
Sebelum kurikulum diimplementasikan, maka diperlukan peninjauan
secara berkala untuk mengetahui apakah dinamika perkembangan bidang-
bidang keilmuan yang dituangkan dalam bentuk materi pelajaran dan metode
penyampaiannya telah sesuai. Karena, para perencana dan pengembang
kurikulum perlu melakukan analisis secara cermat dan menyusun rencana
pembelajaran dengan menentukan model serta mengatur strategi pembelajaran
dan mengimplementasikannya ke dalam Proses Belajar Mengajar (PBM).
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian dari Implementasi Kurikulum?
2. Apa saja Aspek-aspek dari Penerapan Kurikulum?
3. Bagaimana Persyaratan atau Ketentuan dari Penerapan Kurikulum?
4. Bagaimana Tahapan dari Implementasi Kurikulum?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui dan Menganalisis Pengertian dari Implementasi
Kurikulum.
2
2. Untuk Mengetahui dan Menganalisis Aspek-aspek dari Penerapan
Kurikulum.
3. Untuk Mengetahui dan Menganalisis Persyaratan atau Ketentuan dari
Penerapan Kurikulum.
4. Untuk Mengetahui dan Menganalisis Tahapan dari Implementasi
Kurikulum.
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Implementasi Kurikulum
Secara terminologis, istilah kurikulum (dalam pendidikan) adalah sejumlah
mata pelajaran yang harus ditempuh atau diselesaikan peserta didik di sekolah
untuk memperoleh ijazah.1
Istilah kurikulum sering dimaknai plan for learning
(rencana pendidikan). Sebagai rencana pendidikan kurikulum memberikan
pedoman dan pegangan tentang jenis, lingkup, urutan isi dan proses
pendidikan.2
Implementasi merupakan suatu proses penerapan ide, konsep, kebijakan,
atau inovasi dalam bentuk tindakan praktis sehingga memberikan dampak, baik
berupa perubahan pengetahuan, keterampilan, maupun nilai dan sikap.3
Implementasi kurikulum dapat diartikan sebagai aktualisasi kurikulum tertulis
dalam bentuk pembelajaran. Lebih lanjut dijelaskan bahwa implementasi
kurikulum merupakan suatu penerapan konsep, ide, program, atau tatanan
kurikulum ke dalam praktik pembelajaran atau berbagai aktivitas baru, sehingga
terjadi perubahan pada sekelompok orang yang diharapkan untuk berubah.4
Dengan demikian wujud nyata dari implementasi kurikulum adalah
aktivitas belajar mengajar di kelas, dengan kata lain aktivitas belajar mengajar
1
Zainal Arifin, Konsep Dan Model Pengembangan Kurikulum, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2011), hal. 3.
2
Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, hal. 53
3
Oemar Hamalik, Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2013), hal. 237.
4
Ibid, hal. 237-238.
4
di kelas merupakan operasionalisasi dari kurikulum tertulis atau disebut juga
dengan kurikulum aktual.
2.2 Aspek-aspek Penerapan Kurikulum
Aspek-aspek penerapan kurikulum secara umum terbagi menjadi 2 jenis,
yaitu aspek dari segi perencanaan dan aspek dari segi pelaksanaan
pembelajaran.5
Aspek dari segi perencanaan meliputi sebagai berikut :
1. Perancangan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan
Tahap awal dengan membuat penyesuaian kecil terhadap contoh
dokumen kurikulum operasional satuan pendidikan yang disediakan oleh
Kemendikbudristek.
Tahap berkembang dengan mengembangkan kurikulum operasional
satuan pendidikan berdasarkan contoh dokumen kurikulum satuan
pendidikan yang disediakan oleh Kemendikbudristek dengan cara
memodifikasi bagian pengorganisasian dan perencanaan pembelajaran
sesuai kondisi satuan pendidikan, tanpa didasarkan pada refleksi terhadap
hasil analisis karakteristik satuan pendidikannya.
Tahap siap dengan mengembangkan kurikulum satuan pendidikan
berdasarkan contoh dari Kemendikbudristek dengan cara memodifikasi
pengorganisasian dan perencanaan pembelajaran berdasarkan analisis dan
refleksi terhadap kondisi, sarana, prasarana dan tenaga pendidik serta
5
Badan Standar Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesa. (2022). Tahapan Implementasi Kurikulum
Merdeka.
5
kependidikan di satuan pendidikan dengan melibatkan perwakilan siswa,
orangtua, atau masyarakat.
Tahap mahir dengan mengembangkan kurikulum satuan pendidikan
yang kontekstual dan sesuai aspirasi warga satuan pendidikan serta hasil
analisis dan refleksi diri satuan pendidikan menstrukturkan pembelajaran
sesuai visi-misi dan konteks satuan pendidikan, dengan melibatkan
perwakilan peserta didik, orangtua, dan masyarakat.
2. Perancangan Alur Tujuan Pembelajaran
Tahap awal dengan menggunakan contoh “alur tujuan pembelajaran”
yang disediakan oleh Kemendikbudristek.
Tahap berkembang dengan melakukan penyesuaian terhadap alur
tujuan pembelajaran yang disediakan oleh Kemendikbudristek berdasarkan
kebutuhan peserta didik.
Tahap siap dengan melakukan perombakan terhadap alur tujuan
pembelajaran yang disediakan oleh Kemendikbudristek berdasarkan
berdasarkan kebutuhan peserta didik.
Tahap mahir dengan mengembangkan “alur tujuan pembelajaran”
secara mandiri dengan merujuk pada Capaian Pembelajaran. Koordinator
kurikulum di satuan pendidikan memimpin proses perancangan,
memonitor implementasi, dan memimpin proses pengembangan dan
evaluasi alur tujuan pembelajaran sehingga pengembangan alur tujuan
pembelajaran menjadi bagian dari sistem perencanaan dan evaluasi
kurikulum satuan pendidikan.
6
3. Perencanaan Pembelajaran dan Asesmen
Tahap awal dengan menggunakan contoh perencanaan pembelajaran
dan asesmen yang disediakan oleh Kemendikbudristek.
Tahap berkembang dengan melakukan penyesuaian terhadap contoh
perencanaan pembelajaran dan asesmen yang disediakan oleh
Kemendikbudristek berdasarkan kebutuhan peserta didik.
Tahap siap dengan melakukan perombakan terhadap contoh
perencanaan pembelajaran dan asesmen yang disediakan oleh
Kemendikbudristek berdasarkan kebutuhan peserta didik.
Tahap mahir dengan melakukan pengembangan perencanaan
pembelajaran dan asesmen berdasarkan kebutuhan peserta didik.
4. Penggunaan dan Pengembangan Perangkat Ajar
Tahap awal dengan menggunakan buku teks dan modul ajar sebagai
sumber utama pengajaran.
Tahap berkembang dengan guru dapat memilih materi dari buku teks
dan modul ajar, serta bahan ajar lainnya supaya sesuai konteks lokal dan
kebutuhan peserta didik.
Tahap siap dengan guru dapat mengkombinasikan berbagai perangkat
ajar menyesuaikan dengan konteks lokal dan kebutuhan peserta didik.
Guru dapat memodifikasi beberapa bagian dari modul ajar yang
disediakan Kemendikbudristek untuk salah satu atau sebagian materi
pelajaran.
7
Tahap mahir dengan guru dapat mengkombinasikan berbagai
perangkat ajar menyesuaikan dengan konteks lokal dan kebutuhan peserta
didik, dan guru dapat mengembangkan modul ajar untuk salah satu atau
sebagian materi pelajaran, serta berbagi modul ajar yang dibuatnya kepada
guru lain, kemudian satuan pendidikan menyelenggarakan sesi
pengembangan modul ajar secara kolaboratif.
5. Perencanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Tahap awal dengan Menggunakan modul projek yang disediakan oleh
Kemendikbudristek tanpa penyesuaian atau dengan penyesuaian yang
sangat sedikit.
Tahap berkembang dengan Membuat penyesuaian terhadap modul
projek yang disediakan oleh Kemendikbudristek sesuai konteks lokal dan
kebutuhan peserta didik.
Tahap siap dengan Membuat penyesuaian terhadap modul projek yang
disediakan oleh Kemendikbudristek sesuai konteks lokal, kebutuhan, serta
minat peserta didik dengan melibatkan pendapat dan ide-ide peserta didik.
Tahap mahir dengan Mengembangkan ide dan modul projek sesuai
konteks lokal, kebutuhan, serta minat peserta didik dengan melibatkan
pendapat dan ide-ide peserta didik.
Aspek dari segi pelaksanaan pembelajaran meliputi sebagai berikut :
6. Implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Tahap awal dengan menerapkan projek penguatan profil pelajar
Pancasila dengan jumlah yang lebih sedikit atau lebih banyak dari yang
8
dianjurkan Kemendikbudristek dan projek berorientasi pada menghasilkan
artifak (produk seperti makanan, minuman), belum menitikberatkan pada
pemahaman tentang konsep dan/atau penyelesaian masalah (problem
solving).
Tahap berkembang dengan menerapkan projek penguatan profil
pelajar Pancasila dengan jumlah sesuai dengan yang dianjurkan
Kemendikbudristek dan projek diawali dengan identifikasi masalah yang
dipandu atau diarahkan lebih banyak oleh guru sehingga kegiatan projek
mulai berorientasi pada pemahaman tentang konsep dan/atau penyelesaian
masalah (problem solving) sesuai tema.
Tahap siap dengan Menerapkan projek penguatan profil pelajar
Pancasila dengan jumlah sesuai dengan yang dianjurkan
Kemendikbudristek dan projek diawali dengan identifikasi masalah yang
difasilitasi oleh guru sehingga kegiatan projek mulai berorientasi pada
pemahaman tentang konsep dan/atau penyelesaian masalah (problem
solving) sesuai tema.
Tahap mahir dengan Menerapkan projek penguatan profil pelajar
Pancasila dengan jumlah sesuai dengan yang dianjurkan
Kemendikbudristek dan projek diawali dengan identifikasi masalah yang
lebih banyak dilakukan berdasarkan inisiatif siswa dan difasilitasi guru
dan/ atau mitra komunitas yang terlibat sebagai fasilitator atau narasumber
sehingga kegiatan projek berorientasi pada pemahaman tentang konsep
dan/atau penyelesaian masalah (problem solving) sesuai tema.
9
7. Penerapan Pembelajaran yang Berpusat pada Peserta Didik
Tahap awal dengan guru menggunakan metode pengajaran yang
bervariasi namun masih didominasi oleh peran seperti instruktur yang
mengarahkan kegiatan peserta didik sepanjang proses pembelajaran.
Tahap berkembang dengan guru menggunakan metode pembelajaran
yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik, serta metode yang sesuai
dengan tujuan pembelajaran.
Tahap siap dengan guru menggunakan metode pembelajaran yang
bervariasi dan berpusat pada peserta didik, serta sesuai dengan tujuan
pembelajaran dan kebutuhan peserta didik dan peran sebagai fasilitator
lebih dominan, ditunjukkan dengan dengan memberikan lebih banyak
kesempatan untuk siswa belajar mandiri, bertanggung jawab atas proses
belajar mereka.
Tahap mahir dengan guru membedakan metode pembelajaran sesuai
dengan kebutuhan, capaian/performa, dan minat siswa dan guru lebih
terampil berperan sebagai fasilitator dengan memberikan lebih banyak
kesempatan untuk peserta didik belajar mandiri dan bertanggung jawab
atas proses belajar mereka.
8. Keterpaduan Penilaian dalam Pembelajaran
Tahap awal dengan guru melakukan asesmen pada awal pembelajaran
namun tidak digunakan untuk merancang pembelajaran ataupun untuk
mengidentifikasi peserta didik yang membutuhkan perhatian lebih dan
guru mulai melakukan asesmen beberapa kali (tidak hanya saat mendekati
10
masa pelaporan/rapor) namun asesmen dilakukan hanya untuk
memberikan nilai kepada siswa dan belum digunakan untuk merancang
pembelajaran serta guru hanya menggunakan asesmen yang disediakan
dalam buku teks dan/atau modul ajar.
Tahap berkembang dengan guru melakukan asesmen formatif pada
awal pembelajaran dan hasilnya digunakan untuk mengidentifikasi peserta
didik yang membutuhkan perhatian lebih dan ketika merancang asesmen,
guru mulai memperhatikan kesesuaian antara asesmen dengan tujuan
pembelajaran.
Tahap siap dengan guru melakukan asesmen formatif pada awal
pembelajaran dan hasilnya digunakan untuk merancang pembelajaran
berikutnya yang sesuai dengan capaian mayoritas peserta didik di kelasnya
dan guru melakukan asesmen untuk mendapatkan umpan balik tentang
kebutuhan belajar peserta didik dan menentukan tindak lanjutnya
Tahap mahir dengan guru melakukan asesmen formatif pada awal
pembelajaran dan hasilnya digunakan untuk merancang pembelajaran
terdiferensiasi sesuai dengan tahap capaian peserta didik (teaching at the
right level) dan guru mampu melakukan penyesuaian pembelajaran
sepanjang proses pembelajaran agar semua peserta didik mencapai tujuan
pembelajaran serta satuan pendidikan mengembangkan kebijakan yang
mendorong guru untuk menggunakan hasil asesmen dalam merancang
kurikulum dan pembelajaran.
11
9. Pembelajaran Sesuai Tahap Belajar Peserta Didik (Pendidikan Dasar dan
Menengah)
Tahap awal dengan berdasarkan asesmen formatif di awal
pembelajaran, guru mengajar seluruh siswa di kelasnya sesuai dengan fase
capaian pembelajaran mayoritas siswa di kelasnya.
Tahap berkembang dengan berdasarkan asesmen formatif di awal
pembelajaran, guru mengajar seluruh siswa di kelasnya sesuai dengan fase
capaian belajar mayoritas siswa di kelasnya dan dengan memberikan
perhatian khusus terhadap sebagian siswa yang membutuhkan perlakuan
(materi dan/atau metode belajar) yang berbeda.
Tahap siap dengan berdasarkan asesmen formatif di awal
pembelajaran, siswa di kelas yang sama dibagi menjadi dua kelompok
menurut capaian belajar mereka. Dengan demikian, setiap siswa dapat
belajar sesuai dengan capaian belajarnya dan sekolah menyelenggarakan
program pelajaran tambahan untuk siswa yang belum siap untuk belajar
sesuai dengan kelasnya.
Tahap mahir dengan berdasarkan asesmen formatif di awal
pembelajaran, siswa di kelas yang sama dibagi menjadi dua kelompok
menurut capaian belajar mereka. Dengan demikian, setiap siswa dapat
belajar sesuai dengan capaian belajarnya dan sekolah menyelenggarakan
berbagai program seperti pelajaran tambahan untuk siswa yang belum siap
untuk belajar sesuai dengan kelasnya dan untuk siswa yang membutuhkan
pengayaan atau tantangan lebih.
12
10. Kolaborasi Antar Guru untuk Keperluan Kurikulum dan Pembelajaran
Tahap awal dengan guru belum berkolaborasi untuk keperluan
pembelajaran intrakurikuler, namun sudah berkolaborasi untuk keperluan
projek penguatan profil pelajar Pancasila.
Tahap berkembang dengan guru berkolaborasi dalam proses
perencanaan pembelajaran di awal atau akhir semester, misalnya diskusi
tentang kemajuan belajar peserta didik di akhir semester, berbagi praktik
baik, berbagi info tentang perangkat ajar, dsb., dan berkolaborasi untuk
keperluan projek penguatan profil pelajar Pancasila.
Tahap siap dengan Guru berkolaborasi dalam perencanaan
pembelajaran di awal semester (perencanaan) dan dalam proses
pembelajaran sepanjang semester, misalnya melalui diskusi tentang
kemajuan belajar peserta didik, berbagi praktik baik, berbagi info tentang
perangkat ajar, dsb., dan berkolaborasi untuk keperluan projek penguatan
profil pelajar Pancasila serta terlibat dalam evaluasi kurikulum di satuan
pendidikan.
Tahap mahir dengan guru berkolaborasi untuk perencanaan
pembelajaran di awal semester dan dalam proses pembelajaran sepanjang
semester, misalnya melalui diskusi tentang kemajuan belajar peserta didik,
berbagi praktik, serta berbagi info tentang perangkat ajar untuk keperluan
projek penguatan profil pelajar Pancasila, dan terlibat dalam
pengembangan kurikulum operasional satuan pendidikan, dimana satuan
pendidikan memiliki kebijakan dan mekanisme yang mendorong
13
kolaborasi guru untuk kegiatan belajar intrakurikuler dan juga projek,
misalnya melalui observasi kelas, kegiatan refleksi pembelajaran.
11. Kolaborasi dengan Orang Tua/Keluarga dalam Pembelajaran
Tahap awal dengan guru melalui satuan pendidikan memberikan
informasi tentang kemajuan belajar peserta didik kepada orang tua atau
wali pada saat penerimaan rapor dan saat peserta didik mengalami masalah
belajar. Komunikasi cenderung satu arah, dari pihak satuan pendidikan
atau guru kepada orang tua atau wali, misalnya guru memberikan saran
kepada orang tua atau wali tentang apa yang sebaiknya dilakukan untuk
mendukung proses belajar peserta didik
Tahap berkembang dengan guru berkoordinasi dengan guru lain
melalui satuan pendidikan memberikan informasi tentang kemajuan
belajar peserta didik kepada orang tua atau wali pada saat penerimaan
rapor dan secara berkala dalam proses belajar. Komunikasi cenderung satu
arah, dari pihak satuan pendidikan/ guru kepada orang tua/wali, misalnya
guru memberikan saran kepada orangtua/wali tentang apa yang sebaiknya
dilakukan untuk mendukung proses belajar peserta didik.
Tahap siap dengan guru berkoordinasi dengan guru lain melalui
satuan pendidikan memberikan informasi tentang kemajuan belajar peserta
didik kepada orang tua atau wali pada saat penerimaan rapor dan secara
berkala dalam proses belajar. Komunikasi cenderung dialog dua arah, di
mana pihak satuan pendidikan atau guru dan orang tua atau wali, mencari
14
ide dan kesepakatan tentang apa yang sebaiknya dilakukan bersama untuk
mendukung proses belajar peserta didik
Tahap mahir dengan Guru berkomunikasi dengan guru lain melalui
satuan pendidikan memberikan informasi tentang kemajuan belajar peserta
didik kepada orangtua/wali pada saat penerimaan rapor dan secara berkala
dalam proses belajar. Ada saluran komunikasi yang berkala untuk orang
tua memberikan umpan balik terhadap kurikulum dan pembelajaran.
Orang tua atau wali berkesempatan untuk terlibat dalam pembelajaran,
misalnya menjadi narasumber dalam intrakurikuler atau dalam projek
penguatan profil pelajar Pancasila, serta komunikasi melibatkan tiga pihak,
yaitu guru-siswa-orang tua untuk mendiskusikan tahapan belajar dan
tindak lanjut yang perlu dilakukan untuk mendukung proses belajar siswa.
12. Kolaborasi dengan Masyarakat/Komunitas/Industri
Tahap awal dengan Satuan pendidikan sudah merancang pelibatan
masyarakat/komunitas/industri dalam proses pembelajaran intrakurikuler
maupun projek penguatan profil pelajar Pancasila, namun belum
terlaksana.
Tahap berkembang dengan satuan pendidikan melibatkan masyarakat/
komunitas/industri hanya untuk mendukung kegiatan yang tidak
berkelanjutan atau kegiatan yang tidak berkaitan dengan pembelajaran
intrakurikuler maupun projek penguatan profil pelajar Pancasila.
Tahap siap dengan satuan pendidikan melibatkan masyarakat/
komunitas/industri untuk mendukung pembelajaran intrakurikuler atau
15
projek penguatan profil pelajar untuk kegiatan yang lebih panjang jangka
waktunya
Tahap mahir dengan satuan pendidikan melibatkan masyarakat/
komunitas/industri secara berkelanjutan untuk mendukung pembelajaran
intrakurikuler dan projek penguatan profil pelajar Pancasila.
Komunitas/industri yang dilibatkan lebih beragam sesuai tujuan
pembelajaran intrakurikuler dan projek penguatan profil pelajar Pancasila.
13. Refleksi, Evaluasi dan Peningkatan Kualitas Implementasi Kurikulum
Tahap awal dengan refleksi dan evaluasi implementasi kurikulum dan
pembelajaran cenderung satu arah dari pimpinan satuan pendidikan, dan
belum berbasis data.
Tahap berkembang dengan refleksi dan evaluasi implementasi
kurikulum dan pembelajaran cenderung satu arah dari pimpinan satuan
pendidikan, dan belum berbasis data.
Tahap siap dengan refleksi dan evaluasi implementasi kurikulum dan
pembelajaran dilakukan sebagian guru. Hasil refleksi (pengalaman dan
persepsi guru serta rekan sejawat) dilengkapi dengan data hasil belajar
peserta didik, serta masukan orangtua/ wali. Rapor Pendidikan juga mulai
digunakan data untuk refleksi dan evaluasi. Sebagian guru menyesuaikan
perencanaan pembelajaran berdasarkan hasil refleksi dan evaluasi tersebut.
Tahap mahir dengan Refleksi dan evaluasi implementasi kurikulum
dan pembelajaran dilakukan mayoritas atau semua guru. Hasil refleksi
(pengalaman dan persepsi guru) dilengkapi dengan data Rapor Pendidikan.
16
Guru-guru dalam tim kecil (berdasarkan kelompok mata pelajaran dalam
satu fase, guru kelas dalam satu fase, dan/ atau berbagai mata pelajaran
dalam satu fase/ level) berdiskusi dan berkolaborasi untuk melakukan
perencanaan pembelajaran berdasarkan hasil refleksi dan evaluasi. Satuan
pendidikan telah memiliki t kebijakan mengenai refleksi dan evaluasi
kurikulum (contohnya melalui komunitas belajar, pertemuan rutin guru,
kebijakan tentang penulisan rapor dan pemberian umpan balik kepada
peserta didik).
2.3 Persyaratan atau Ketentuan Penerapan Kurikulum
Dalam implementasi kurikulum, maka diperlukannya persyaratan atau
ketentuan untuk penerapan kurikulum6
. Diantaranya yaitu :
1. Permendikbudristek No. 4 Tahun 2022
Standar Kompetensi Lulusan pada Pendidikan Anak Usia Dini,
Jenjang Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah. Standar kompetensi
lulusan merupakan kriteria minimal tentang kesatuan sikap, keterampilan,
dan pengetahuan yang menunjukkan capaian kemampuan peserta didik
dari hasil pembelajarannya pada akhir jenjang pendidikan. SKL menjadi
acuan untuk Kurikulum 2013, Kurikulum darurat, dan Kurikulum
Merdeka.
2. Permendikbudristek No. 7 Tahun 2022
6
Ninik, Kristiani. Badan Standar, Kurikulum dan Asasesmen Pendidikan: Kebijakan
Kurikulum. (Kementerian Pendidikan , Kebudayaan Riset, dan Teknologi, 2022).
17
Standar Isi pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan
Dasar, dan Pendidikan Menengah. Standar Isi dikembangkan melalui
perumusan ruang lingkup materi yang sesuai dengan kompetensi lulusan.
Ruang lingkup materi merupakan bahan kajian dalam muatan
pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan: 1) muatan wajib sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; 2) konsep keilmuan;
dan 3) jalur, jenjang, dan jenis pendidikan. Standar Isi menjadi acuan
untuk Kurikulum 2013, Kurikulum darurat, dan Kurikulum Merdeka.
3. Kepmendikbudristek No. 56 Tahun 2022
Pedoman Penerapan Kurikulum dalam Rangka Pemulihan
Pembelajaran. Memuat 3 opsi kurikulum yang dapat digunakan di satuan
pendidikan dalam rangka pemulihan pembelajaran beserta struktur
Kurikulum Merdeka, aturan terkait embelajaran dan asesmen, serta beban
kerja guru.
4. Keputusan Kepala BSKAP No. 008/H/KR/2022 Tahun 2022
Capaian Pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang
Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Pada Kurikulum Merdeka.
Memuat Capaian Pembelajaran untuk semua jenjang dan mata pelajaran
dalam struktur Kurikulum Merdeka.
5. Keputusan Kepala BSKAP No. 009/H/KR/2022 Tahun 2022
Dimensi, Elemen dan Sub Elemen Profil Pelajar Pancasila Pada
Kurikulum Merdeka. Memuat penjelasan dan tahap-tahap perkembangan
18
profil pelajar Pancasila yang dapat digunakan terutama untuk projek
penguatan profil pelajar Pancasila.
2.4 Tahapan Implementasi Kurikulum
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam implementasi kurikulum
adalah perencanaan kurikulum, pelaksanaan kurikulum, dan penilaian terhadap
pelaksanaan kurikulum.7
Secara garis besar, tahapan implementasi kurikulum
meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.8
1. Tahap Perencanaan
Tahap ini bertujuan untuk menguraikan visi, misi dan
mengembangkan tujuan implementasi yang ingin dicapai. Usaha ini
mempertimbangkan metode (teknik), sarana dan prasarana pencapaian
yang akan digunakan, waktu yang dibutuhkan, besar anggaran, personalia
yang terlibat, dan sistem evaluasi, dengan mempertimbangkan tujuan yang
ingin dicapai beserta situasi, kondisi, serta faktor internal dan eksternal.
Hasil nyata dari tahap ini adalah blue print (cetak biru) yang akan menjadi
pedoman dalam pelaksanaan.
2. Tahap Pelaksanaan Implementasi
Tahap ini bertujuan untuk melaksanakan blue print yang telah disusun
dalam fase perencanaan, dengan menggunakan sejumlah teknik dan
sumber daya yang ada dan telah ditentukan pada tahap perencanaan
7
Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi. (Remaja Rosdakarya, 2003).
8
Oemar Hamalik, Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2013), hal. 249-251.
19
sebelumnya. Jenis kegiatan dapat bervariasi, sesuai dengan kondisi yang
ada.
Teknik yang digunakan, alat bantu yang dipakai, lamanya waktu
pencapaian kegiatan, pihak yangn terlibat, serta besarannya anggaran yang
telah dirumuskan dalam tahap perencanaan, diterjemahkan kembali dalam
praktik.
3. Tahap Evaluasi Implementasi
Tahap ini bertujuan untuk melihat dua hal, yaitu melihat proses
pelaksanaan yang sedang berjalan sebagai fungsi kontrol, apakah
pelaksanaan evaluasi telah sesuai dengan rencana, dan sebagai fungsi
perbaikan jika selama proses terdapat kekurangan, kemudian melihat hasil
akhir yang dicapai. Hasil akhir ini merujuk pada kriteria waktu dan hasil
yang dicapai dibandingkan terhadap fase perencanaan. Evaluasi
dilaksanakan menggunakan suatu metode, sarana dan prasarana, anggaran
personal, dan waktu yang ditentukan dalam tahap perencanaan.
20
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Implementasi kurikulum dapat diartikan sebagai aktualisasi kurikulum tertulis
dalam bentuk pembelajaran. Lebih lanjut dijelaskan bahwa implementasi
kurikulum merupakan suatu penerapan konsep, ide, program, atau tatanan
kurikulum ke dalam praktik pembelajaran atau berbagai aktivitas baru, sehingga
terjadi perubahan pada sekelompok orang yang diharapkan untuk berubah.
Aspek-aspek penerapan kurikulum secara umum terbagi menjadi 2 jenis,
yaitu aspek dari segi perencanaan dan aspek dari segi pelaksanaan
pembelajaran.
Persyaratan atau ketentuan penerapan kurikulum diantaranya yaitu
Permendikbudristek No. 4 Tahun 2022, Permendikbudristek No. 7 Tahun
2022, Kepmendikbudristek No. 56 Tahun 2022, Keputusan Kepala BSKAP
No. 008/H/KR/2022 Tahun 2022 dan Keputusan Kepala BSKAP No.
009/H/KR/2022 Tahun 2022 berisi Dimensi, Elemen dan Sub Elemen Profil
Pelajar Pancasila Pada Kurikulum Merdeka.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam implementasi kurikulum
adalah perencanaan kurikulum, pelaksanaan kurikulum, dan penilaian terhadap
pelaksanaan kurikulum. Secara garis besar, tahapan implementasi kurikulum
meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
21
3.2 Saran
Bagi para mahasiswa mahasiswi yang ingin memahami lebih jauh tentang
Implementasi Kurikulum. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen
Kurikulum dan Program Pendidikan.
Diharapkan bisa mencari referensi lain melalui internet, jurnal, artikel,
buku, dan sumber lainnya yang berkaitan dengan makalah kami. Karena
makalah yang kami buat tidak selengkap dan sesempurna dari makalah yang
lain, tetapi kami berharap juga makalah ini bisa bermanfaat bagi semua pihak
yang membacanya, Aamiin
22
DAFTAR PUSTAKA
Tafsir, Ahmad. Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam. hal. 53.
Kristiani, Ninik. (2022). Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan:
Kebijakan Kurikulum. (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset, dan
Teknologi).
Badan Standar Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesa. (2022). Tahapan
Implementasi Kurikulum Merdeka.
Mulyasa.(2003). Kurikulum Berbasis Kompetensi. (Remaja Rosdakarya).
Hamalik, Oemar . (2013). Dasar - Dasar Pengembangan Kurikulum. (Bandung:
Remaja Rosdakarya). hal. 237-238 dan 249-251.
Arifin, Zainal. (2011). Konsep Dan Model Pengembangan Kurikulum, (Bandung:
PT Remaja Rosdakarya). hal. 3.

More Related Content

Similar to Implementasi Kurikulum

Tugas Kurikulum & Pembelajaran
Tugas Kurikulum & PembelajaranTugas Kurikulum & Pembelajaran
Tugas Kurikulum & Pembelajarankoriah
 
5. Bab V Pendampingan ,Evaluasi PengProf fik.docx
5. Bab V Pendampingan ,Evaluasi PengProf fik.docx5. Bab V Pendampingan ,Evaluasi PengProf fik.docx
5. Bab V Pendampingan ,Evaluasi PengProf fik.docxroufnavila
 
28655207 makalah-pengembangan-kurikulum
28655207 makalah-pengembangan-kurikulum28655207 makalah-pengembangan-kurikulum
28655207 makalah-pengembangan-kurikulumRuny Chaerunnyza
 
Kurikulum ideal dan_kurikulum_aktual
Kurikulum ideal dan_kurikulum_aktualKurikulum ideal dan_kurikulum_aktual
Kurikulum ideal dan_kurikulum_aktualdaklimuthe
 
IMPLEMENTASI KURIKULUM PENDIDIKAN BAHASA ARAB Studi Kasus Di Fak. Tarbiyah Ju...
IMPLEMENTASI KURIKULUM PENDIDIKAN BAHASA ARAB Studi Kasus Di Fak. Tarbiyah Ju...IMPLEMENTASI KURIKULUM PENDIDIKAN BAHASA ARAB Studi Kasus Di Fak. Tarbiyah Ju...
IMPLEMENTASI KURIKULUM PENDIDIKAN BAHASA ARAB Studi Kasus Di Fak. Tarbiyah Ju...Ta'allum: Jurnal Pendidikan Islam
 
Tugas uas kurikulum
Tugas uas kurikulumTugas uas kurikulum
Tugas uas kurikulumhuzaipah
 
laporan evaluasi kurikulum.docx
laporan evaluasi kurikulum.docxlaporan evaluasi kurikulum.docx
laporan evaluasi kurikulum.docxEllianiElliani
 
Eeenniii
EeenniiiEeenniii
Eeenniii200812
 
Eeenniii
EeenniiiEeenniii
Eeenniii200812
 
E E E N N I I I
E E E N N I I IE E E N N I I I
E E E N N I I I200812
 
Pengembangan kurikulum di sekolah
Pengembangan kurikulum di sekolahPengembangan kurikulum di sekolah
Pengembangan kurikulum di sekolahikin sodikin
 
Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan PembelajaranPerencanaan Pembelajaran
Perencanaan PembelajaranArin Ariyanti
 
Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan PembelajaranPerencanaan Pembelajaran
Perencanaan PembelajaranArin Ariyanti
 
Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan PembelajaranPerencanaan Pembelajaran
Perencanaan Pembelajaran2008021
 
Kelompok 1 batasan dan komponen kurikulum
Kelompok 1 batasan dan komponen kurikulumKelompok 1 batasan dan komponen kurikulum
Kelompok 1 batasan dan komponen kurikulumMitha Ye Es
 
Jenis Kurikulum dan Pelaksanaan KSSR
Jenis Kurikulum dan Pelaksanaan KSSR Jenis Kurikulum dan Pelaksanaan KSSR
Jenis Kurikulum dan Pelaksanaan KSSR RBT10620RebeccaAnakM
 
PENGELOLAAN KURIKULUM SEKOLAH
PENGELOLAAN KURIKULUM SEKOLAHPENGELOLAAN KURIKULUM SEKOLAH
PENGELOLAAN KURIKULUM SEKOLAHdevi kumala sari
 
7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi
7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi
7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografiSofyan Saputra
 

Similar to Implementasi Kurikulum (20)

Tugas Kurikulum & Pembelajaran
Tugas Kurikulum & PembelajaranTugas Kurikulum & Pembelajaran
Tugas Kurikulum & Pembelajaran
 
5. Bab V Pendampingan ,Evaluasi PengProf fik.docx
5. Bab V Pendampingan ,Evaluasi PengProf fik.docx5. Bab V Pendampingan ,Evaluasi PengProf fik.docx
5. Bab V Pendampingan ,Evaluasi PengProf fik.docx
 
28655207 makalah-pengembangan-kurikulum
28655207 makalah-pengembangan-kurikulum28655207 makalah-pengembangan-kurikulum
28655207 makalah-pengembangan-kurikulum
 
Kurikulum ideal dan_kurikulum_aktual
Kurikulum ideal dan_kurikulum_aktualKurikulum ideal dan_kurikulum_aktual
Kurikulum ideal dan_kurikulum_aktual
 
IMPLEMENTASI KURIKULUM PENDIDIKAN BAHASA ARAB Studi Kasus Di Fak. Tarbiyah Ju...
IMPLEMENTASI KURIKULUM PENDIDIKAN BAHASA ARAB Studi Kasus Di Fak. Tarbiyah Ju...IMPLEMENTASI KURIKULUM PENDIDIKAN BAHASA ARAB Studi Kasus Di Fak. Tarbiyah Ju...
IMPLEMENTASI KURIKULUM PENDIDIKAN BAHASA ARAB Studi Kasus Di Fak. Tarbiyah Ju...
 
Tugas uas kurikulum
Tugas uas kurikulumTugas uas kurikulum
Tugas uas kurikulum
 
laporan evaluasi kurikulum.docx
laporan evaluasi kurikulum.docxlaporan evaluasi kurikulum.docx
laporan evaluasi kurikulum.docx
 
Eeenniii
EeenniiiEeenniii
Eeenniii
 
Eeenniii
EeenniiiEeenniii
Eeenniii
 
Eeenniii
EeenniiiEeenniii
Eeenniii
 
Eeenniii
EeenniiiEeenniii
Eeenniii
 
E E E N N I I I
E E E N N I I IE E E N N I I I
E E E N N I I I
 
Pengembangan kurikulum di sekolah
Pengembangan kurikulum di sekolahPengembangan kurikulum di sekolah
Pengembangan kurikulum di sekolah
 
Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan PembelajaranPerencanaan Pembelajaran
Perencanaan Pembelajaran
 
Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan PembelajaranPerencanaan Pembelajaran
Perencanaan Pembelajaran
 
Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan PembelajaranPerencanaan Pembelajaran
Perencanaan Pembelajaran
 
Kelompok 1 batasan dan komponen kurikulum
Kelompok 1 batasan dan komponen kurikulumKelompok 1 batasan dan komponen kurikulum
Kelompok 1 batasan dan komponen kurikulum
 
Jenis Kurikulum dan Pelaksanaan KSSR
Jenis Kurikulum dan Pelaksanaan KSSR Jenis Kurikulum dan Pelaksanaan KSSR
Jenis Kurikulum dan Pelaksanaan KSSR
 
PENGELOLAAN KURIKULUM SEKOLAH
PENGELOLAAN KURIKULUM SEKOLAHPENGELOLAAN KURIKULUM SEKOLAH
PENGELOLAAN KURIKULUM SEKOLAH
 
7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi
7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi
7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi
 

Recently uploaded

LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 

Recently uploaded (20)

LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 

Implementasi Kurikulum

  • 1. MAKALAH IMPLEMENTASI KURIKULUM Dosen Pengampu : Khairul Anam S.Pd.I., M.Pd. Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Kurikulum dan Program Pendidikan Kelas : 03MPIP003 Disusun Oleh Kelompok 6 : 1. Nazwa Fatimah Zahra 221012100322 2. Qanita Putri Hamidah 221012100292 PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS PAMULANG TANGERANG SELATAN 2023
  • 2. i KATA PENGANTAR Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan materi yaitu Implementasi Kurikulum. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Kurikulum dan Program Pendidikan. Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Khairul Anam S.Pd.I, M.Pd., selaku dosen pengampu mata kuliah Manajemen Kurikulum dan Program Pendidikan yang telah memberikan tugas ini kepada kelompok kami, serta kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah memberi bantuan dalam penulisan makalah ini. Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan, baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingatkan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini. Semoga makalah dari materi ini bisa bermanfaat dan bisa menjadi bahan evaluasi serta tolak ukur dalam makalah-makalah lainnya, khususnya bagi mata kuliah Manajemen Kurikulum dan Program Pendidikan di masa yang akan datang, Aamiin. Tangerang Selatan, Oktober 2023 Penulis
  • 3. ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR......................................................................................................... i DAFTAR ISI........................................................................................................................ ii BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang.............................................................................................................. 1 1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................... 1 1.3 Tujuan Penulisan .......................................................................................................... 1 BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................... 3 2.1 Pengertian Implementasi Kurikulum ......................................................................... 3 2.2 Aspek-aspek Penerapan Kurikulum ........................................................................... 4 2.3 Persyaratan atau Ketentuan Penerapan Kurikulum ................................................ 16 2.4 Tahapan Implementasi Kurikulum............................................................................. 18 BAB III PENUTUP............................................................................................................. 20 3.1 Kesimpulan.................................................................................................................... 20 3.2 Saran .............................................................................................................................. 21 DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 22
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Implementasi kurikulum merupakan terjemahan kurikulum dokumen menjadi kurikulum sebagai aktivitas atau kenyataan. Implementasi kurikulum diwujudkan dalam bentuk pengalaman belajar dengan prinsip-prinsip yang menjadikannya lebih mudah dan lebih efektif untuk dikomunikasikan ke berbagai pihak seperti pimpinan sekolah, guru, pengawas sekolah, dan staf. Sebelum kurikulum diimplementasikan, maka diperlukan peninjauan secara berkala untuk mengetahui apakah dinamika perkembangan bidang- bidang keilmuan yang dituangkan dalam bentuk materi pelajaran dan metode penyampaiannya telah sesuai. Karena, para perencana dan pengembang kurikulum perlu melakukan analisis secara cermat dan menyusun rencana pembelajaran dengan menentukan model serta mengatur strategi pembelajaran dan mengimplementasikannya ke dalam Proses Belajar Mengajar (PBM). 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa Pengertian dari Implementasi Kurikulum? 2. Apa saja Aspek-aspek dari Penerapan Kurikulum? 3. Bagaimana Persyaratan atau Ketentuan dari Penerapan Kurikulum? 4. Bagaimana Tahapan dari Implementasi Kurikulum? 1.3 Tujuan Penulisan 1. Untuk Mengetahui dan Menganalisis Pengertian dari Implementasi Kurikulum.
  • 5. 2 2. Untuk Mengetahui dan Menganalisis Aspek-aspek dari Penerapan Kurikulum. 3. Untuk Mengetahui dan Menganalisis Persyaratan atau Ketentuan dari Penerapan Kurikulum. 4. Untuk Mengetahui dan Menganalisis Tahapan dari Implementasi Kurikulum.
  • 6. 3 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Implementasi Kurikulum Secara terminologis, istilah kurikulum (dalam pendidikan) adalah sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh atau diselesaikan peserta didik di sekolah untuk memperoleh ijazah.1 Istilah kurikulum sering dimaknai plan for learning (rencana pendidikan). Sebagai rencana pendidikan kurikulum memberikan pedoman dan pegangan tentang jenis, lingkup, urutan isi dan proses pendidikan.2 Implementasi merupakan suatu proses penerapan ide, konsep, kebijakan, atau inovasi dalam bentuk tindakan praktis sehingga memberikan dampak, baik berupa perubahan pengetahuan, keterampilan, maupun nilai dan sikap.3 Implementasi kurikulum dapat diartikan sebagai aktualisasi kurikulum tertulis dalam bentuk pembelajaran. Lebih lanjut dijelaskan bahwa implementasi kurikulum merupakan suatu penerapan konsep, ide, program, atau tatanan kurikulum ke dalam praktik pembelajaran atau berbagai aktivitas baru, sehingga terjadi perubahan pada sekelompok orang yang diharapkan untuk berubah.4 Dengan demikian wujud nyata dari implementasi kurikulum adalah aktivitas belajar mengajar di kelas, dengan kata lain aktivitas belajar mengajar 1 Zainal Arifin, Konsep Dan Model Pengembangan Kurikulum, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), hal. 3. 2 Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, hal. 53 3 Oemar Hamalik, Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013), hal. 237. 4 Ibid, hal. 237-238.
  • 7. 4 di kelas merupakan operasionalisasi dari kurikulum tertulis atau disebut juga dengan kurikulum aktual. 2.2 Aspek-aspek Penerapan Kurikulum Aspek-aspek penerapan kurikulum secara umum terbagi menjadi 2 jenis, yaitu aspek dari segi perencanaan dan aspek dari segi pelaksanaan pembelajaran.5 Aspek dari segi perencanaan meliputi sebagai berikut : 1. Perancangan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Tahap awal dengan membuat penyesuaian kecil terhadap contoh dokumen kurikulum operasional satuan pendidikan yang disediakan oleh Kemendikbudristek. Tahap berkembang dengan mengembangkan kurikulum operasional satuan pendidikan berdasarkan contoh dokumen kurikulum satuan pendidikan yang disediakan oleh Kemendikbudristek dengan cara memodifikasi bagian pengorganisasian dan perencanaan pembelajaran sesuai kondisi satuan pendidikan, tanpa didasarkan pada refleksi terhadap hasil analisis karakteristik satuan pendidikannya. Tahap siap dengan mengembangkan kurikulum satuan pendidikan berdasarkan contoh dari Kemendikbudristek dengan cara memodifikasi pengorganisasian dan perencanaan pembelajaran berdasarkan analisis dan refleksi terhadap kondisi, sarana, prasarana dan tenaga pendidik serta 5 Badan Standar Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesa. (2022). Tahapan Implementasi Kurikulum Merdeka.
  • 8. 5 kependidikan di satuan pendidikan dengan melibatkan perwakilan siswa, orangtua, atau masyarakat. Tahap mahir dengan mengembangkan kurikulum satuan pendidikan yang kontekstual dan sesuai aspirasi warga satuan pendidikan serta hasil analisis dan refleksi diri satuan pendidikan menstrukturkan pembelajaran sesuai visi-misi dan konteks satuan pendidikan, dengan melibatkan perwakilan peserta didik, orangtua, dan masyarakat. 2. Perancangan Alur Tujuan Pembelajaran Tahap awal dengan menggunakan contoh “alur tujuan pembelajaran” yang disediakan oleh Kemendikbudristek. Tahap berkembang dengan melakukan penyesuaian terhadap alur tujuan pembelajaran yang disediakan oleh Kemendikbudristek berdasarkan kebutuhan peserta didik. Tahap siap dengan melakukan perombakan terhadap alur tujuan pembelajaran yang disediakan oleh Kemendikbudristek berdasarkan berdasarkan kebutuhan peserta didik. Tahap mahir dengan mengembangkan “alur tujuan pembelajaran” secara mandiri dengan merujuk pada Capaian Pembelajaran. Koordinator kurikulum di satuan pendidikan memimpin proses perancangan, memonitor implementasi, dan memimpin proses pengembangan dan evaluasi alur tujuan pembelajaran sehingga pengembangan alur tujuan pembelajaran menjadi bagian dari sistem perencanaan dan evaluasi kurikulum satuan pendidikan.
  • 9. 6 3. Perencanaan Pembelajaran dan Asesmen Tahap awal dengan menggunakan contoh perencanaan pembelajaran dan asesmen yang disediakan oleh Kemendikbudristek. Tahap berkembang dengan melakukan penyesuaian terhadap contoh perencanaan pembelajaran dan asesmen yang disediakan oleh Kemendikbudristek berdasarkan kebutuhan peserta didik. Tahap siap dengan melakukan perombakan terhadap contoh perencanaan pembelajaran dan asesmen yang disediakan oleh Kemendikbudristek berdasarkan kebutuhan peserta didik. Tahap mahir dengan melakukan pengembangan perencanaan pembelajaran dan asesmen berdasarkan kebutuhan peserta didik. 4. Penggunaan dan Pengembangan Perangkat Ajar Tahap awal dengan menggunakan buku teks dan modul ajar sebagai sumber utama pengajaran. Tahap berkembang dengan guru dapat memilih materi dari buku teks dan modul ajar, serta bahan ajar lainnya supaya sesuai konteks lokal dan kebutuhan peserta didik. Tahap siap dengan guru dapat mengkombinasikan berbagai perangkat ajar menyesuaikan dengan konteks lokal dan kebutuhan peserta didik. Guru dapat memodifikasi beberapa bagian dari modul ajar yang disediakan Kemendikbudristek untuk salah satu atau sebagian materi pelajaran.
  • 10. 7 Tahap mahir dengan guru dapat mengkombinasikan berbagai perangkat ajar menyesuaikan dengan konteks lokal dan kebutuhan peserta didik, dan guru dapat mengembangkan modul ajar untuk salah satu atau sebagian materi pelajaran, serta berbagi modul ajar yang dibuatnya kepada guru lain, kemudian satuan pendidikan menyelenggarakan sesi pengembangan modul ajar secara kolaboratif. 5. Perencanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Tahap awal dengan Menggunakan modul projek yang disediakan oleh Kemendikbudristek tanpa penyesuaian atau dengan penyesuaian yang sangat sedikit. Tahap berkembang dengan Membuat penyesuaian terhadap modul projek yang disediakan oleh Kemendikbudristek sesuai konteks lokal dan kebutuhan peserta didik. Tahap siap dengan Membuat penyesuaian terhadap modul projek yang disediakan oleh Kemendikbudristek sesuai konteks lokal, kebutuhan, serta minat peserta didik dengan melibatkan pendapat dan ide-ide peserta didik. Tahap mahir dengan Mengembangkan ide dan modul projek sesuai konteks lokal, kebutuhan, serta minat peserta didik dengan melibatkan pendapat dan ide-ide peserta didik. Aspek dari segi pelaksanaan pembelajaran meliputi sebagai berikut : 6. Implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Tahap awal dengan menerapkan projek penguatan profil pelajar Pancasila dengan jumlah yang lebih sedikit atau lebih banyak dari yang
  • 11. 8 dianjurkan Kemendikbudristek dan projek berorientasi pada menghasilkan artifak (produk seperti makanan, minuman), belum menitikberatkan pada pemahaman tentang konsep dan/atau penyelesaian masalah (problem solving). Tahap berkembang dengan menerapkan projek penguatan profil pelajar Pancasila dengan jumlah sesuai dengan yang dianjurkan Kemendikbudristek dan projek diawali dengan identifikasi masalah yang dipandu atau diarahkan lebih banyak oleh guru sehingga kegiatan projek mulai berorientasi pada pemahaman tentang konsep dan/atau penyelesaian masalah (problem solving) sesuai tema. Tahap siap dengan Menerapkan projek penguatan profil pelajar Pancasila dengan jumlah sesuai dengan yang dianjurkan Kemendikbudristek dan projek diawali dengan identifikasi masalah yang difasilitasi oleh guru sehingga kegiatan projek mulai berorientasi pada pemahaman tentang konsep dan/atau penyelesaian masalah (problem solving) sesuai tema. Tahap mahir dengan Menerapkan projek penguatan profil pelajar Pancasila dengan jumlah sesuai dengan yang dianjurkan Kemendikbudristek dan projek diawali dengan identifikasi masalah yang lebih banyak dilakukan berdasarkan inisiatif siswa dan difasilitasi guru dan/ atau mitra komunitas yang terlibat sebagai fasilitator atau narasumber sehingga kegiatan projek berorientasi pada pemahaman tentang konsep dan/atau penyelesaian masalah (problem solving) sesuai tema.
  • 12. 9 7. Penerapan Pembelajaran yang Berpusat pada Peserta Didik Tahap awal dengan guru menggunakan metode pengajaran yang bervariasi namun masih didominasi oleh peran seperti instruktur yang mengarahkan kegiatan peserta didik sepanjang proses pembelajaran. Tahap berkembang dengan guru menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik, serta metode yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. Tahap siap dengan guru menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik, serta sesuai dengan tujuan pembelajaran dan kebutuhan peserta didik dan peran sebagai fasilitator lebih dominan, ditunjukkan dengan dengan memberikan lebih banyak kesempatan untuk siswa belajar mandiri, bertanggung jawab atas proses belajar mereka. Tahap mahir dengan guru membedakan metode pembelajaran sesuai dengan kebutuhan, capaian/performa, dan minat siswa dan guru lebih terampil berperan sebagai fasilitator dengan memberikan lebih banyak kesempatan untuk peserta didik belajar mandiri dan bertanggung jawab atas proses belajar mereka. 8. Keterpaduan Penilaian dalam Pembelajaran Tahap awal dengan guru melakukan asesmen pada awal pembelajaran namun tidak digunakan untuk merancang pembelajaran ataupun untuk mengidentifikasi peserta didik yang membutuhkan perhatian lebih dan guru mulai melakukan asesmen beberapa kali (tidak hanya saat mendekati
  • 13. 10 masa pelaporan/rapor) namun asesmen dilakukan hanya untuk memberikan nilai kepada siswa dan belum digunakan untuk merancang pembelajaran serta guru hanya menggunakan asesmen yang disediakan dalam buku teks dan/atau modul ajar. Tahap berkembang dengan guru melakukan asesmen formatif pada awal pembelajaran dan hasilnya digunakan untuk mengidentifikasi peserta didik yang membutuhkan perhatian lebih dan ketika merancang asesmen, guru mulai memperhatikan kesesuaian antara asesmen dengan tujuan pembelajaran. Tahap siap dengan guru melakukan asesmen formatif pada awal pembelajaran dan hasilnya digunakan untuk merancang pembelajaran berikutnya yang sesuai dengan capaian mayoritas peserta didik di kelasnya dan guru melakukan asesmen untuk mendapatkan umpan balik tentang kebutuhan belajar peserta didik dan menentukan tindak lanjutnya Tahap mahir dengan guru melakukan asesmen formatif pada awal pembelajaran dan hasilnya digunakan untuk merancang pembelajaran terdiferensiasi sesuai dengan tahap capaian peserta didik (teaching at the right level) dan guru mampu melakukan penyesuaian pembelajaran sepanjang proses pembelajaran agar semua peserta didik mencapai tujuan pembelajaran serta satuan pendidikan mengembangkan kebijakan yang mendorong guru untuk menggunakan hasil asesmen dalam merancang kurikulum dan pembelajaran.
  • 14. 11 9. Pembelajaran Sesuai Tahap Belajar Peserta Didik (Pendidikan Dasar dan Menengah) Tahap awal dengan berdasarkan asesmen formatif di awal pembelajaran, guru mengajar seluruh siswa di kelasnya sesuai dengan fase capaian pembelajaran mayoritas siswa di kelasnya. Tahap berkembang dengan berdasarkan asesmen formatif di awal pembelajaran, guru mengajar seluruh siswa di kelasnya sesuai dengan fase capaian belajar mayoritas siswa di kelasnya dan dengan memberikan perhatian khusus terhadap sebagian siswa yang membutuhkan perlakuan (materi dan/atau metode belajar) yang berbeda. Tahap siap dengan berdasarkan asesmen formatif di awal pembelajaran, siswa di kelas yang sama dibagi menjadi dua kelompok menurut capaian belajar mereka. Dengan demikian, setiap siswa dapat belajar sesuai dengan capaian belajarnya dan sekolah menyelenggarakan program pelajaran tambahan untuk siswa yang belum siap untuk belajar sesuai dengan kelasnya. Tahap mahir dengan berdasarkan asesmen formatif di awal pembelajaran, siswa di kelas yang sama dibagi menjadi dua kelompok menurut capaian belajar mereka. Dengan demikian, setiap siswa dapat belajar sesuai dengan capaian belajarnya dan sekolah menyelenggarakan berbagai program seperti pelajaran tambahan untuk siswa yang belum siap untuk belajar sesuai dengan kelasnya dan untuk siswa yang membutuhkan pengayaan atau tantangan lebih.
  • 15. 12 10. Kolaborasi Antar Guru untuk Keperluan Kurikulum dan Pembelajaran Tahap awal dengan guru belum berkolaborasi untuk keperluan pembelajaran intrakurikuler, namun sudah berkolaborasi untuk keperluan projek penguatan profil pelajar Pancasila. Tahap berkembang dengan guru berkolaborasi dalam proses perencanaan pembelajaran di awal atau akhir semester, misalnya diskusi tentang kemajuan belajar peserta didik di akhir semester, berbagi praktik baik, berbagi info tentang perangkat ajar, dsb., dan berkolaborasi untuk keperluan projek penguatan profil pelajar Pancasila. Tahap siap dengan Guru berkolaborasi dalam perencanaan pembelajaran di awal semester (perencanaan) dan dalam proses pembelajaran sepanjang semester, misalnya melalui diskusi tentang kemajuan belajar peserta didik, berbagi praktik baik, berbagi info tentang perangkat ajar, dsb., dan berkolaborasi untuk keperluan projek penguatan profil pelajar Pancasila serta terlibat dalam evaluasi kurikulum di satuan pendidikan. Tahap mahir dengan guru berkolaborasi untuk perencanaan pembelajaran di awal semester dan dalam proses pembelajaran sepanjang semester, misalnya melalui diskusi tentang kemajuan belajar peserta didik, berbagi praktik, serta berbagi info tentang perangkat ajar untuk keperluan projek penguatan profil pelajar Pancasila, dan terlibat dalam pengembangan kurikulum operasional satuan pendidikan, dimana satuan pendidikan memiliki kebijakan dan mekanisme yang mendorong
  • 16. 13 kolaborasi guru untuk kegiatan belajar intrakurikuler dan juga projek, misalnya melalui observasi kelas, kegiatan refleksi pembelajaran. 11. Kolaborasi dengan Orang Tua/Keluarga dalam Pembelajaran Tahap awal dengan guru melalui satuan pendidikan memberikan informasi tentang kemajuan belajar peserta didik kepada orang tua atau wali pada saat penerimaan rapor dan saat peserta didik mengalami masalah belajar. Komunikasi cenderung satu arah, dari pihak satuan pendidikan atau guru kepada orang tua atau wali, misalnya guru memberikan saran kepada orang tua atau wali tentang apa yang sebaiknya dilakukan untuk mendukung proses belajar peserta didik Tahap berkembang dengan guru berkoordinasi dengan guru lain melalui satuan pendidikan memberikan informasi tentang kemajuan belajar peserta didik kepada orang tua atau wali pada saat penerimaan rapor dan secara berkala dalam proses belajar. Komunikasi cenderung satu arah, dari pihak satuan pendidikan/ guru kepada orang tua/wali, misalnya guru memberikan saran kepada orangtua/wali tentang apa yang sebaiknya dilakukan untuk mendukung proses belajar peserta didik. Tahap siap dengan guru berkoordinasi dengan guru lain melalui satuan pendidikan memberikan informasi tentang kemajuan belajar peserta didik kepada orang tua atau wali pada saat penerimaan rapor dan secara berkala dalam proses belajar. Komunikasi cenderung dialog dua arah, di mana pihak satuan pendidikan atau guru dan orang tua atau wali, mencari
  • 17. 14 ide dan kesepakatan tentang apa yang sebaiknya dilakukan bersama untuk mendukung proses belajar peserta didik Tahap mahir dengan Guru berkomunikasi dengan guru lain melalui satuan pendidikan memberikan informasi tentang kemajuan belajar peserta didik kepada orangtua/wali pada saat penerimaan rapor dan secara berkala dalam proses belajar. Ada saluran komunikasi yang berkala untuk orang tua memberikan umpan balik terhadap kurikulum dan pembelajaran. Orang tua atau wali berkesempatan untuk terlibat dalam pembelajaran, misalnya menjadi narasumber dalam intrakurikuler atau dalam projek penguatan profil pelajar Pancasila, serta komunikasi melibatkan tiga pihak, yaitu guru-siswa-orang tua untuk mendiskusikan tahapan belajar dan tindak lanjut yang perlu dilakukan untuk mendukung proses belajar siswa. 12. Kolaborasi dengan Masyarakat/Komunitas/Industri Tahap awal dengan Satuan pendidikan sudah merancang pelibatan masyarakat/komunitas/industri dalam proses pembelajaran intrakurikuler maupun projek penguatan profil pelajar Pancasila, namun belum terlaksana. Tahap berkembang dengan satuan pendidikan melibatkan masyarakat/ komunitas/industri hanya untuk mendukung kegiatan yang tidak berkelanjutan atau kegiatan yang tidak berkaitan dengan pembelajaran intrakurikuler maupun projek penguatan profil pelajar Pancasila. Tahap siap dengan satuan pendidikan melibatkan masyarakat/ komunitas/industri untuk mendukung pembelajaran intrakurikuler atau
  • 18. 15 projek penguatan profil pelajar untuk kegiatan yang lebih panjang jangka waktunya Tahap mahir dengan satuan pendidikan melibatkan masyarakat/ komunitas/industri secara berkelanjutan untuk mendukung pembelajaran intrakurikuler dan projek penguatan profil pelajar Pancasila. Komunitas/industri yang dilibatkan lebih beragam sesuai tujuan pembelajaran intrakurikuler dan projek penguatan profil pelajar Pancasila. 13. Refleksi, Evaluasi dan Peningkatan Kualitas Implementasi Kurikulum Tahap awal dengan refleksi dan evaluasi implementasi kurikulum dan pembelajaran cenderung satu arah dari pimpinan satuan pendidikan, dan belum berbasis data. Tahap berkembang dengan refleksi dan evaluasi implementasi kurikulum dan pembelajaran cenderung satu arah dari pimpinan satuan pendidikan, dan belum berbasis data. Tahap siap dengan refleksi dan evaluasi implementasi kurikulum dan pembelajaran dilakukan sebagian guru. Hasil refleksi (pengalaman dan persepsi guru serta rekan sejawat) dilengkapi dengan data hasil belajar peserta didik, serta masukan orangtua/ wali. Rapor Pendidikan juga mulai digunakan data untuk refleksi dan evaluasi. Sebagian guru menyesuaikan perencanaan pembelajaran berdasarkan hasil refleksi dan evaluasi tersebut. Tahap mahir dengan Refleksi dan evaluasi implementasi kurikulum dan pembelajaran dilakukan mayoritas atau semua guru. Hasil refleksi (pengalaman dan persepsi guru) dilengkapi dengan data Rapor Pendidikan.
  • 19. 16 Guru-guru dalam tim kecil (berdasarkan kelompok mata pelajaran dalam satu fase, guru kelas dalam satu fase, dan/ atau berbagai mata pelajaran dalam satu fase/ level) berdiskusi dan berkolaborasi untuk melakukan perencanaan pembelajaran berdasarkan hasil refleksi dan evaluasi. Satuan pendidikan telah memiliki t kebijakan mengenai refleksi dan evaluasi kurikulum (contohnya melalui komunitas belajar, pertemuan rutin guru, kebijakan tentang penulisan rapor dan pemberian umpan balik kepada peserta didik). 2.3 Persyaratan atau Ketentuan Penerapan Kurikulum Dalam implementasi kurikulum, maka diperlukannya persyaratan atau ketentuan untuk penerapan kurikulum6 . Diantaranya yaitu : 1. Permendikbudristek No. 4 Tahun 2022 Standar Kompetensi Lulusan pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah. Standar kompetensi lulusan merupakan kriteria minimal tentang kesatuan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang menunjukkan capaian kemampuan peserta didik dari hasil pembelajarannya pada akhir jenjang pendidikan. SKL menjadi acuan untuk Kurikulum 2013, Kurikulum darurat, dan Kurikulum Merdeka. 2. Permendikbudristek No. 7 Tahun 2022 6 Ninik, Kristiani. Badan Standar, Kurikulum dan Asasesmen Pendidikan: Kebijakan Kurikulum. (Kementerian Pendidikan , Kebudayaan Riset, dan Teknologi, 2022).
  • 20. 17 Standar Isi pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah. Standar Isi dikembangkan melalui perumusan ruang lingkup materi yang sesuai dengan kompetensi lulusan. Ruang lingkup materi merupakan bahan kajian dalam muatan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan: 1) muatan wajib sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; 2) konsep keilmuan; dan 3) jalur, jenjang, dan jenis pendidikan. Standar Isi menjadi acuan untuk Kurikulum 2013, Kurikulum darurat, dan Kurikulum Merdeka. 3. Kepmendikbudristek No. 56 Tahun 2022 Pedoman Penerapan Kurikulum dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran. Memuat 3 opsi kurikulum yang dapat digunakan di satuan pendidikan dalam rangka pemulihan pembelajaran beserta struktur Kurikulum Merdeka, aturan terkait embelajaran dan asesmen, serta beban kerja guru. 4. Keputusan Kepala BSKAP No. 008/H/KR/2022 Tahun 2022 Capaian Pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Pada Kurikulum Merdeka. Memuat Capaian Pembelajaran untuk semua jenjang dan mata pelajaran dalam struktur Kurikulum Merdeka. 5. Keputusan Kepala BSKAP No. 009/H/KR/2022 Tahun 2022 Dimensi, Elemen dan Sub Elemen Profil Pelajar Pancasila Pada Kurikulum Merdeka. Memuat penjelasan dan tahap-tahap perkembangan
  • 21. 18 profil pelajar Pancasila yang dapat digunakan terutama untuk projek penguatan profil pelajar Pancasila. 2.4 Tahapan Implementasi Kurikulum Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam implementasi kurikulum adalah perencanaan kurikulum, pelaksanaan kurikulum, dan penilaian terhadap pelaksanaan kurikulum.7 Secara garis besar, tahapan implementasi kurikulum meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.8 1. Tahap Perencanaan Tahap ini bertujuan untuk menguraikan visi, misi dan mengembangkan tujuan implementasi yang ingin dicapai. Usaha ini mempertimbangkan metode (teknik), sarana dan prasarana pencapaian yang akan digunakan, waktu yang dibutuhkan, besar anggaran, personalia yang terlibat, dan sistem evaluasi, dengan mempertimbangkan tujuan yang ingin dicapai beserta situasi, kondisi, serta faktor internal dan eksternal. Hasil nyata dari tahap ini adalah blue print (cetak biru) yang akan menjadi pedoman dalam pelaksanaan. 2. Tahap Pelaksanaan Implementasi Tahap ini bertujuan untuk melaksanakan blue print yang telah disusun dalam fase perencanaan, dengan menggunakan sejumlah teknik dan sumber daya yang ada dan telah ditentukan pada tahap perencanaan 7 Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi. (Remaja Rosdakarya, 2003). 8 Oemar Hamalik, Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013), hal. 249-251.
  • 22. 19 sebelumnya. Jenis kegiatan dapat bervariasi, sesuai dengan kondisi yang ada. Teknik yang digunakan, alat bantu yang dipakai, lamanya waktu pencapaian kegiatan, pihak yangn terlibat, serta besarannya anggaran yang telah dirumuskan dalam tahap perencanaan, diterjemahkan kembali dalam praktik. 3. Tahap Evaluasi Implementasi Tahap ini bertujuan untuk melihat dua hal, yaitu melihat proses pelaksanaan yang sedang berjalan sebagai fungsi kontrol, apakah pelaksanaan evaluasi telah sesuai dengan rencana, dan sebagai fungsi perbaikan jika selama proses terdapat kekurangan, kemudian melihat hasil akhir yang dicapai. Hasil akhir ini merujuk pada kriteria waktu dan hasil yang dicapai dibandingkan terhadap fase perencanaan. Evaluasi dilaksanakan menggunakan suatu metode, sarana dan prasarana, anggaran personal, dan waktu yang ditentukan dalam tahap perencanaan.
  • 23. 20 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Implementasi kurikulum dapat diartikan sebagai aktualisasi kurikulum tertulis dalam bentuk pembelajaran. Lebih lanjut dijelaskan bahwa implementasi kurikulum merupakan suatu penerapan konsep, ide, program, atau tatanan kurikulum ke dalam praktik pembelajaran atau berbagai aktivitas baru, sehingga terjadi perubahan pada sekelompok orang yang diharapkan untuk berubah. Aspek-aspek penerapan kurikulum secara umum terbagi menjadi 2 jenis, yaitu aspek dari segi perencanaan dan aspek dari segi pelaksanaan pembelajaran. Persyaratan atau ketentuan penerapan kurikulum diantaranya yaitu Permendikbudristek No. 4 Tahun 2022, Permendikbudristek No. 7 Tahun 2022, Kepmendikbudristek No. 56 Tahun 2022, Keputusan Kepala BSKAP No. 008/H/KR/2022 Tahun 2022 dan Keputusan Kepala BSKAP No. 009/H/KR/2022 Tahun 2022 berisi Dimensi, Elemen dan Sub Elemen Profil Pelajar Pancasila Pada Kurikulum Merdeka. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam implementasi kurikulum adalah perencanaan kurikulum, pelaksanaan kurikulum, dan penilaian terhadap pelaksanaan kurikulum. Secara garis besar, tahapan implementasi kurikulum meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
  • 24. 21 3.2 Saran Bagi para mahasiswa mahasiswi yang ingin memahami lebih jauh tentang Implementasi Kurikulum. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Kurikulum dan Program Pendidikan. Diharapkan bisa mencari referensi lain melalui internet, jurnal, artikel, buku, dan sumber lainnya yang berkaitan dengan makalah kami. Karena makalah yang kami buat tidak selengkap dan sesempurna dari makalah yang lain, tetapi kami berharap juga makalah ini bisa bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya, Aamiin
  • 25. 22 DAFTAR PUSTAKA Tafsir, Ahmad. Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam. hal. 53. Kristiani, Ninik. (2022). Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan: Kebijakan Kurikulum. (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset, dan Teknologi). Badan Standar Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesa. (2022). Tahapan Implementasi Kurikulum Merdeka. Mulyasa.(2003). Kurikulum Berbasis Kompetensi. (Remaja Rosdakarya). Hamalik, Oemar . (2013). Dasar - Dasar Pengembangan Kurikulum. (Bandung: Remaja Rosdakarya). hal. 237-238 dan 249-251. Arifin, Zainal. (2011). Konsep Dan Model Pengembangan Kurikulum, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya). hal. 3.