3. Menurut KHD Pendidikan anak berhubungan dengan
kodrat alam dan kodrat zaman ,yaitu:
KodratZaman
pada pendidikan global menekankan
pada kemampuan anak untuk
memiliki Keterampilan Abad 21,anak
dituntut untuk bisa menguasai IT
sebagai salah satu sarana untuk
mensukseskan pendidikan di
Indonesia.
KodratAlam
sebagai pendidik harus
memberikan teladan yang baik
dengan harapan siswa dapat
meneladaninya demi membentuk
karakter siswa misalnya bersikap
sopan dan ramah terhadap sesama
baik di lingkungan sekolah maupun
di lingkungan masyarakat.
4.
5. IDENTITAS SEKOLAH
Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan
Alamat : Jl. Irian Barat,, Desa Sampali No.37, Medan Estate, Kec.
Percut Sei Tuan, Deli Serdang
Akreditasi : A
6. Permasalahan (Case Based)
Berdasarkan hasil observasi dan mengajar terbimbing di sekolah PPL, Yaitu di
SMA N 1 Percut Sei Tuan, dapat disimpulkan melalui hasil Swot Yang sudah
terlampir. Dari hasil Swot tersebut, Penulis memfokuskan prakarsa perubahan
berdasarkan 2 masalah berikut:
Kurang Maksimalnya penggunaan data asesmen diagnostic dengan
pembelajaran berdiferensiasi
Minimnya minat belajar siswa dengan pembelajaran yang menoton.
8. Pembelajaran Berdiferensiasi Adalah Pembelajarn yang memberi
keluasan pada siswa untuk meningkatkan potensi dirinya sesuai
dengan kesiapan belajar, minat dan profil belajar siswa tersebut.
yang terdiri dari aspek (Diferensiasi) isi (Konten), Proses, Produk
dan Lingkungan Belajar.
Fungsi Asesmen Diagnostik adalah untuk mengidnetifikasi masalah
atau kesulitan belajar yang dialami siswa, untuk memperoleh
informasi yang lengkap tentang siswa (kelebihan, kesulitan belajar
dan membantu merancang pembelajaran yangefesien.
Problem based Learning atau berbasis masalah adalah model
pembelajaran yang menyajikan masalah sehingga merangsang peserta
didik untuk belajar dan aktif.
9. Kegiatan Awal
Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam kepada peserta
didik
Guru mengajak peserta didik berdoa untuk mengawali proses pembelajaran
(Religius)
Menanyakan Apersepsi dengan menanyakan kabar dan mengecek kehadiran
serta kesiapan peserta didik sebelum belajar.
Guru membuat kesepakatan kelas saat proses pembelajaran, contohnya
siswa dapat menggunakan hanya 1ponsel pada setiap kelompok untuk
mencari sumber refrensi.
Menjelaskan alur kegiatan dan tujuan pembelajaran.
10. Orientasi Peserta didik
T
erhadap masalah (PBL)
Peserta didik menjawab
pertanyaan-Pertanyaan
singkat yang diajukan guru
mengenai materi yang akan
dibahas untuk mengecek
pengetahuan awal peserta
didik (Pertanyaan Pemantik)
Mengorganisasikan Peserta
didik (PBL)
Peserta didik Dibagi Menjadi
beberapa Kelompok,
Guru membagi kelompok
berdasarkan Data Profil yang dimiliki
oleh Guru yaitu:
- Kemampuan Belajar
- Minat Belajar
- Kesiapan Belajar
- Modalitas belajar (auditori, visual.
dan kinestetik) (Data Asesmen
Diagnostic)
11. Guru memberikan sumber belajar kepada setiap kelompok untuk melakukan eksplorasi atau
menggalipembelajaranberdasarkandataprofilpesertadidik yangguruketahuiataumiliki,yaitu:
Memfasilitasikelompokyang gayabelajarnyaaudiodanvisualdengan memberikan
sumberbelajardengancaramenontonsebuahvideoyang berkaitandenganmateri
pembelajaran.
KelompokSiswadengangayabelajarnyavisual,diarahkanuntukmembaca suatuteksataupun
mengamatisuatugambar/
mind mapping.
kelompokyanggayabelajarnyakinestetikbisadenganmengamatipermasalah di sekitar sekolah /
luar
kelas berkaitan dengan materi pelajaran yang berlangsung (DiferensiasiKonten&Diferensiasi
Proses)
PesertadidikmendapatkanLKPDdariguruuntuktiap-tiap Kelompok
PesertadidikdidalamkelompokmulaibekerjasamamengerjakanLKPDdengan panduanGuru,dan
dibebaskanuntukmemilihtempatuntukmengerjakan,atau mengatur Tata letak meja/kursisesuai
dengan kebutuhan dalam pembelajaran (DiferensiasiLingkunganBelajar)
GuruTetapmemantauprosesdiskusisetiapkelompokdanmemberikanarahan.
14. HARAPAN
Dalam usaha mewujudkan Pelajar Abad 21 dan menumbuhkan Profil Pelajar Pancasila ini, tentunya
perlu peran pendidik untuk menuntun anak . Harapannya setiap peserta didik semakin menyadari
dan melakukan akan perannya yaitu:
• Guru adalah penuntun , layakya seorang petani: Rawatlah dengan benar, sirami dengan rutin,
Pupuklah dengan benar peserta didik, Tuntun dan bimbinglah mereka ke jalan yang benar.
• Guru adalah penyemangat, layaknya childleader ; Selalu memberi semangat saat menang atau
kalah , tidak ada kata menyerah dan putus asa.
• Guru sebagai penggerak layaknya mesin penggerak, jangan Tarik dari depan, berikan energy dari
belakang , saat anak terlihat tak bergerak.
• Jangan paksakan anak, biarkan dia dengan kodratnya, jangan ubah dirinya, namun tumbuh dan
kembangkan bakat yang ada dalam dirinya.
• Anak titipan Tuhan, layaknya sebuah kertas, yang memiliki tulisan samar, tebalkan tulisan itu,
perjelas makna yang ada
• Guru harus mengupgrade pengetahuan dan keterampilannya agar sesuai dengan kondrat Zaman
juga.