Resensi artikel ini membahas pola pelaksanaan bimbingan dan konseling untuk mengoptimalkan kemampuan anak autis di sekolah dasar, meliputi identifikasi masalah anak, perancangan program, dan kerja sama antara konselor, anak, dan orang tua.
1. RESENSI ARTIKEL JURNAL
Dosen Pengampu : Nurul Faqih Isro’i, M.Pd
Disusun Oleh
Nabila Puspita Cahyani (1815043)
Fakultas : Tarbiyah
Program Studi : Bimbingan Konseling dan Pendidikan Islam
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SYAIKH ABDURRAHMAN SIDDIK
BANGKA BELITUNG
2019
2.
3. Resensi Artikel Jurnal
Judul : Pola Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Untuk
Mengoptimalkan Kemampuan Anak Autis Di Sekolah Dasar.
Penulis dan Sumber : Novika Sari. Jurnal Bimbingan dan konseling Indonesia
Volume 1 Nomor 2 bulan September, 2016.
Keywords : Bimbingan dan Konseling (BK), autis,sekolah dasar.
Sinopsis
Anak dengan spectrum autis memiliki masalah perkembangan yang cukup berat.
Namun mereka memiliki hak yang sama dalam pendidikan. Sehingga tidak jarang
kita temui mereka disekolah-sekolah, baik disekolah luar biasa maupun disekolah
umum. Anak autis membutuhkan dukungan dari berbagai pihak dalam
mengoptimalkan kemampuannya. Perkembangan anak autis tidak seperti anak
pada umumnya, mereka sering membentuk pola tertentu dan membutuhkan
konsistensi yang tinggi. Oleh karena itu sekolah melalui bimbingan konseling
memerlukan kerjasama dengan berbagai pihak terutama keluarga yang memiliki
intensitas interaksi sangat tinggi bersam anak. Dengan adanya kerjasama sekolah
dan keluarga melalui bimbingan dan konseling, juga akan memudahkan dan
membantu keluarga terutama orang tua dalam membangun hubungan serta
melakukan intervensi yang tepat dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini
menggunakan metode kajian literatur dari berbagai sumber mutakhir yang sesuai.
Kajian ini menghasilkan sebuah pola pelaksanaan bimbingan dan konseling secara
umum yang melibatkan keluarga terutama orang tua guna mengoptimalkan
kemampuan anak. Didalam pola terdapat tiga proses yaitu (1) indentifikasi
merupakan pelaksanaan asesmen untuk mengetahui kondisi anak autis, baik
masalah maupun pontesi yang dimilikinya. (2) solusi atau rancangan program
bimbingan dan konseling berdasarkan hasil asesmen agar memberikan fokus yang
jelas terhadap kemampuan anak yang akan dioptimalkan, dan (3) pelaksanaan.
4. Pada proses yang terakhir yang pelaksanaan terjadi kerjasama antara (1) konselor
dan anak, (2) konselor dan orang tua, serta (3) konselor terhadap hubungan orang
tua dan anak. Dengan adanya pola pelaksanaan umum ini maka akan
memudahkan sekolah dalam membantu siswa autis untuk menoptimalkan
kemapuannya. Sekolah dasar dipilih karena pada usia –usia inilah sekolah melalui
bimbingan dan konseling mengenal anak secara utuh dari berbagai aspek serta
mulai membangunnya menjadi pribadi dan perilaku serta perkembangan yang
lebih optimal.
Keunggulan
Jurnal ini mampu memberikan informasi mengenai bimbingan dan konseling anak
autis di sekolah dasar. Jurnal ini dapat digunakan sebagai referensi bagi peneliti
selanjutnya umtuk melakukan penelitian selanjutnya mengenai bimbingan
konseling anak autis. Selain itu, jurnal ini menjadi bahan pertimbangan bagi guru
dan orang tua untuk mengetahui apa kelebihan dan kekurangan anak autis
sehingga orang tua dan guru bisa lebih bijak dan bekerjasama untuk meningkatkan
kemampuan anak autis sehingga mereka mampu beradaptasi dan berinteraksi
dengan baik serta nyaman didalam lingkungan sekitar mereka.
Kelemahan
Walaupun jurnal ini mampu memberikan informasi mengenai bimbingan dan
konseling anak autis disekolah dasar, namun jurnal ini merupakan kajian literatur
bukan hasil penelitian secara langsung atau praktek dilapangan. Jurnal ini masih
terbatas pada studi literasi saja. Jadi jurnal penelitian ini kurang optimal.
Saran
Diharapkan jurnal ini memberikan kemudahan bagi orang tua dan dunia
pendidikan khususnya bimbingan dan konseling dalam memecahkan dan
mengoptimalkan kemampuan peserta didikinya yang memiliki spektrum autis,
terutama ditingkat sekolah dasar.
5. Rekomendasi
Berdasarkan hasil jurnal penelitian ini menunjukkan bahwa pola pelaksanaan
bimbingan dan konseling dalam mengoptimalkan kemampuan anak autis ini
dirancang berdasarkan sebuah program bimbingan dan konseling yang
memberikan solusi terhadap permasalahan yang ada, dan berpengaruh terhadap
perkembangan anak yang mengidap autis tersebut